Sakamichi no Apollon atau Kids on the Slope adalah sebuah live action movie yang diangkat dari manga berjudul sama karya Komada Yuki. Live action movie ini rilis pada Maret 2018 dan disutradarai oleh Takahiro Miki (Sensei, Aozora Yell, My Tomorrow Your Yesterday) sedangkan naskahnya ditulis oleh Takahashi Izumi (Tori Girl, Solanin, Crying 100 Times).
Movie berdurasi 120 menit ini dibintangi oleh Chinen Yuri (Miseinen Dakedo Kodomo Janai, Sprout, Jigoku Sensei Nube), Nakagawa Taishi (Hana Nochi Hare, ReLIFE, Kyo no Kira-kun), Komatsu Nana (My Tomorrow Your Yesterday Oboreru Knife, Kinkyori Renai), Fujioka Dean (Fullmetal Alchemist, Monte Cristo Haku, Asa ga Kita), Mano Erina (Bleach, Orange, The 100th Love with You) dan banyak tokoh lainnya.
Movie ini mengambil teman musik dan persahabatan dan benar-benar sebuah movie yang sangat bagus. Isi movienya sesuai dengan temanya, musiknya panjang dan indah, persahabatannya sangat erat dan juga indah. Biasanya kan ada movie tema musik tapi rasanya musiknya nggak cukup, atau movie tema persahabatan tapi malah kebanyakan percintaan. Menurut aku, porsi musik dan persahabatan dalam drama ini seimbang dan memang terasa banged kalau ini adalah sebuah youth movie, coming-of-age.
Meskipun durasinya hanya 2 jam, aku sangat puas dengan movie ini. Aku peribadi belum menonton anime atau membaca movienya, jadi aku nggak bisa membandingkan. Jika hanya bicara mengenai movienya, aku puas banged.
Takahiro Miki memang nggak pernah mengecewakanku kalau mengenai cinematography, indah bangeeeeeed. Kota tempat tinggal 3 sahabat disini, meskipun nggak terlalu diperlihatkan secara detail, tapi indahnya itu terasa. Pemilihan warna dan suasana, pencahayaan juga membuat movie ini jadi indah. Karena tentang musik, tentu saja movie ini penuh dengan musik dan benar-benar adem ditelinga.
Bagi yang suka musik jazz, wajib banged menonton movie ini karena temanya adalah musik jazz. Penampilan musik jazz dimovie ini lumayan banyak dan durasinya lumayan panjang, meski begitu tidak mempengaruhi kualitas ceritanya.
Untuk masalah akting, nggak diragukan, 3 tokoh utamanya menunjukkan akting yang keren banged di drama ini. Hubungan persahabatan mereka bertiga benar-benar kuat, meski ada kisah cinta diselipkan sedikit, tapi tema persahabatannya tetap kuat.
Aku suka tokoh utamanya yang peka terhadap perasaan orang lain dan berusaha untuk tidak menyakiti temannya, atau sang gadis yang selalu bahagia jika melihat 2 teman laki-lakinya berbaikan dan seorang anak laki-laki yang menemukan teman seumur hidup baginya.
Nishimi Kaoru (Chinen Yuri) pindah ke sebuah kota kecil bernama Sasebo di Nagasaki. Kalau aku nggak salah, ayah Kaoru yang merupakan pemilik sebuah rumah sakit meninggal dunia dan dia pindah ke Sasebo untuk tinggal serumah dengan bibinya. Bibinya yang akan merawat dan membiayainya sekarang agar Kaoru bisa mewarisi rumah sakit keluarganya. Karena itu Kaoru dituntut untuk belajar dengan baik, masuk ke universitas bagus. Ia selalu merasa tidak punya tempat di rumah tersebut.
Kaoru juga tidak menyukai kota Sasebo, entah kenapa udara disana membuat dadanya terasa sesak, karena itu ia selalu memasang wajah serius dan tidak pernah tersenyum. Ia adalah siswa pindahan disebuah sekolah disana, Ia cukup pintar tapi ia tidak suka bergaul.
Satu-satunya yang bisa menenangkan hati Kaoru di tempat baru itu adalah piano. Kaoru sangat menyukai piano, ia selalu menghabiskan waktunya bermain piano meski kadang ia dimarahi oleh bibinya.
Kaoru kemudian berkenalan dengan teman sekelasnya bernama Mukae Ritsuko (Komatsu Nana) dan jatuh cinta padanya pada pandangan pertama. Saat mereka berkenalan, Kaoru merasa sesak lagi dan ingin mencari udara segar, ia ingin ke atap gedung sekolah. Tapi dipintu atap gedung ia melihat sebuah kursi yang ditutupi kain putih. Karena penasaran, ia membuka kain itu dan ternyata ada seorang anak laki-laki disana. Anak laki-laki itu adalah Kawabuchi Sentaro (Nakagawa Taishi), seorang anak nakal yang ditakuti di kota tersebut karena jago berkelahi.
Di pertemuan pertama mereka, Sentaro juga berkelahi untuk mendapatkan kunci atap gedung sekolah karena KAoru menginginkannya. Sentaro tidak pernah masuk kelas sejak tahun ajaran baru dan saat pertama kali ia masuk ke kelas, seluruh isi kelas terdiam.
Sentaro yang tahu ia satu kelas dengan Kaoru mulai mengganggunya, ia bahkan duduk dibelakang Kaoru.
Suatu hari, Ritsuko mengajak Kaoru ke rumahnya karena ia tahu Kaoru menyukai musik klasik. Awalnya, Kaoru ingin membeli piringan musik klasik, tapi kemudian Ritsuko membawa Kaoru ke ruangan rahasia dibawah toko milik keluarganya. Ruang rahasia itu, tidak sembarangan orang boleh masuk, itu adalah tempat rahasia dimana ayahnya dan timnya bermain musik jazz.
Salah satu anggota tim itu adalah Sentaro yang memainkan drum. Sentaro dan Ritsuko ternyata adalah teman masa kecil dan mereka sangat dekat, Ritsuko tahu betul Sentaro bukan anak yang jahat dan ia sangat ingin agar Sentaro dan Kaoru berteman.
Sentaro menunjukkan keahliannya dalam bermain drum dan itu membuat jiwa musik Kaoru bergejolak. Meskipun ia tidak mau mengakui kalau ia terpesona pada drum Sentaro dan tertarik pada musik jazz, tapi hari itu ia pulang dengan memberi piringan musk jazz dan menghabiskan waktunya memciptakan lagu di rumah.
Keesokan harinya, Sentaro mengajak Kaoru kembali ke ruang rahasia. Salah satu anggota klub jazz rahasia mereka, Katsuragi Junichi (Fujioka Dean) datang berkunjung dan Sentaro sangat bahagia. Ia adalah fans Junichi, ia sangat menghormati Junichi.
Hari itu, untuk pertama kalinya Kaoru mendengar permainan musik jazz oleh Junichi, ayah Ritsuko dan Sentaro, hatinya bergetar. Saat ia diminta memainkan piano untuk mereka, ia ragu-ragu, tapi kemudian ia mulai mengikuti irama mereka dan ia tak menyangka kalau ia menikmatinya. Ritsuko untuk pertama kalinya melihat Kaoru tersenyum disana.
Saat liburan musim panas, Kaoru mengajak Ritsuko belajar bersama di perpustakaan. Saat ia menemui Ritsuko, Sentaro juga ada disana dan bukannya ke perpustakaan mereka malah menghabiskan waktu bermain di pantai. Saat itulah Kaoru mengetahui kalau Ritsuko menyukai Sentaro, ia bisa langsung melihat dari cara Ritsuko menatap Sentaro.
Sementara itu Sentaro bertemu seorang gadis di pantai, Fukahori Yurika (Mano Erina) dan jatuh cinta pada pandangan pertama. Saat Sentaro ingin meminta saran pada Kaoru, Kaoru tidak punya pengalaman cinta dan akhirnya ia memutuskan untuk meminta saran pada Junichi. Mereka pergi ke sebuah bar dimana Junichi biasa nongkrong dan sempat bermain musik jazz disana.
Tidak disangka, Yurika muncul di bar itu dan Kaoru langsung tahu kalau Yurika dan Junichi sepertinya punya hubungan. Ia ingin mencoba menjauhkan Sentaro dari Yurika, tapi Sentaro sudah terlalu dimabuk cinta.
Kaoru sebenarnya ada diposisi serba salah, ia ingin mendukung temannya Sentaro, tapi ia sudah tahu Yurika punya pacar. Dia juga mencoba menjaga perasaan Ritsuko yang menyukai Sentaro, tapi ia kewalahan karena Sentaro orangnya nggak peka.
Suatu hari, Sentaro mengajak Yurika ke klub rahasia mereka dan itu membuat Ritsuko patah hati. Kaoru yang mengikutinya saat itu sepertinya tidak bisa menahan perasaan dan mencium Ritsuko, Ritsuko menangis dan marah padanya.
Sentaro juga mendapat masalah saat ia tahu kalau Junichi dan Yurika ternyata punya hubungan dan ia makin marah saat tahu kalau Kaoru ternyata sudah tahu tapi diam saja.
Hubungan 3 sahabat itu kemudian menjadi renggang. Ritsuko menolak Kaoru dan mereka jadi jarang bicara. Sentaro yang selalu mengatakan ia tidak tertarik dengan hal lain selain musik jazz malah bergabung dengan klub musik rock untuk festival sekolah.
Ritsuko dan Kaoru ditunjuk sebagai panitia festival sekolah dan Ritsuko berusaha untuk membuat keduanya berbaikan lagi dengan meminta mereka bermain musik di festival sekolah. Tapi Sentaro malah membuang kertas itu dan membuat Kaoru kesal. Ia kemudian memukul Sentaro dan keduanya bertengkar hebat.
Tapi pada akhirnya mereka tidak bisa membohongi perasaan mereka berdua. Sentaro dan Kaoru saling menyukai sebagai sahabat dan mereka sama-sama menyukai musik jazz. JAzz adalah hal yang membuat keduanya berbaikan kembali saat mereka bermain bersama-sama dan sempat menghebohkan satu sekolah karena musik yang mereka mainkan sangat bagus.
Setelah penampilan duet itu, keduanya berbaikan lagi. Ritsuko bahkan menangis melihat keduanya berbaikan lagi.
Tapi satu hal yang tidak terduga terjadi. Saat malam natal, Sentaro dan Kaoru rencananya akan bermain musik di gereja dimana Ritsuko akan menyanyi untuk pertama kalinya. Saat akan pergi latihan, Sentaro menawarkan diri membonceng Ritsuko. Dalam perjalanan mereka mengobrol dan Sentaro jadi nggak konsentrasi menyetir, hal itu menyebabkan sebuah kecelakaan.
Ritsuko koma sedangkan Sentaro luka-luka. Sentaro merasa sangat bersalah pada Ritsuko dan saat Kaoru menemuinya, Kaoru berusaha untuk membuat Sentaro menumpahkan segala kesedihannya, karena ia tahu Sentaro menahannya.
Saat Ritsuko akhirnya membuka matanya, Sentaro menghilang dari hidup mereka.
10 tahun berlalu sejak saat itu. Setelah lulus SMA, Kaoru pindah ke Tokyo, ia menolak mewarisi rumah sakit keluarganya dan ingin menjadi dokter karena keinginannya bukan karena keluarga. Ia tak pernah bertemu dengan Sentaro lagi sejak malam itu.
Suatu hari, Junichi dan Yurika datang menemui Kaoru di rumah sakit dan memperlihatkan sebuah foto. Itu adalah foto pernikahan teman Yurika dimana terlihat Sentaro disana. Sentaro sedang dalam masa pelatihan menjadi pendeta.
Untuk pertama kalinya dalam 10 tahun, Kaoru kembali ke Sasebo, ia tetap tidak menyukai kota itu. Ia menemui Ritsuko di sekolah lamanya dulu, Ritsuko sekarang sudah menjadi seorang guru.
Keduanya kemudian berangkat ke pulau untuk menemui Sentaro. Mereka bertiga reuni untuk pertama kalinya dalam 10 tahun dan ditutup dengan penampilan musik jazz Kaoru dan Sentaro.
Movie ini benar-benar menggambarkan persahabatan yang indah antara 3 tokoh utama.
Kaoru yang awalnya merasa ia tidak punya tempat di kota dimana ia baru pindah, bertemu dengan Ritsuko dan Sentaro, ia menikmati masa mudanya bersama mereka.
Sentaro tidak pernah tahu siapa ayah dan ibunya, dimana ia dilahirkan, ia ditinggalkan saat bayi di depan gereja. Ia selalu diejek sejak kecil dan ia merasa tak punya tempat di ruamh keluarga angkatnya setelah keluarag itu punya keturunan. Jazz adalah satu-satunya pelarian. Ia menemukan teman sejatinya pada Kaoru dan Ritsuko.
Ritsuko adalah anak manis sejak kecil, ia dibesarkan sendiri oleh sang ayah dan sangat menyukai Sentaro, kebahagiaan Sentaro adalah kebahagiaannya. Ia sangat ingin Sentaro punya teman, makanya ia berusaha mendekatkan Kaoru dan Sentaro.
Mereka bertiga disatukan oleh musik jazz. Ritsuko awalnya hanya pendengar setia dan menyukai kedua sahabatnya jika bermain bersama-sama, tapi akhirnya ia mau menyanyi bersama mereka di ending movie ini meski nggak kedengaran LOL.
Karena sudah bersama-sama sejak kecil, Sentaro nggak punya perasaan cinta pada Ritsuko. Ritsuko sangat penting baginya tapi itu bukan cinta. Ritsuko awalnya menyukai Sentaro tapi sejak Kaoru menyatakan perasaannya, ia menjadi ragu akan perasaannya sendiri.
Sebelum kecelakaan, ia mengatakan pada Sentaro kalau sepertinya ia mulai menganggap Kaoru berbeda dari sebelumnya, ia selalu memikirkan Kaoru. Saat akan menemui Sentaro 10 tahun kemudian, Ritsuko juga akan mengatakan perasaan sebenarnya pada Kaoru, tapi ia tak sempat mengatakannya. Jadi, bagaimana ending mereka? Well, karena dibuat open ending mengenai hubungan cinta, jika salah satu dari mereka menyatakan, aku yakin mereka bersatu.
Akan lebih indah kalau misalnya di ending movie, setelah lagu akhir ada foto Kaoru dan Ritsuko yang menikah dimana Sentaro menjadi pendetanya.
Aku sangat merekomendasikan movie ini bagi yang menyukai movie tentang persahabatan dengan sedikit bumbu percintaan. Bagi yang suka musik jazz, udah jelas wajib menonton movie ini. Meski cuma 2 jam, aku yakin puas deh menontonnya. Well made movie :)
Movie berdurasi 120 menit ini dibintangi oleh Chinen Yuri (Miseinen Dakedo Kodomo Janai, Sprout, Jigoku Sensei Nube), Nakagawa Taishi (Hana Nochi Hare, ReLIFE, Kyo no Kira-kun), Komatsu Nana (My Tomorrow Your Yesterday Oboreru Knife, Kinkyori Renai), Fujioka Dean (Fullmetal Alchemist, Monte Cristo Haku, Asa ga Kita), Mano Erina (Bleach, Orange, The 100th Love with You) dan banyak tokoh lainnya.
Movie ini mengambil teman musik dan persahabatan dan benar-benar sebuah movie yang sangat bagus. Isi movienya sesuai dengan temanya, musiknya panjang dan indah, persahabatannya sangat erat dan juga indah. Biasanya kan ada movie tema musik tapi rasanya musiknya nggak cukup, atau movie tema persahabatan tapi malah kebanyakan percintaan. Menurut aku, porsi musik dan persahabatan dalam drama ini seimbang dan memang terasa banged kalau ini adalah sebuah youth movie, coming-of-age.
Meskipun durasinya hanya 2 jam, aku sangat puas dengan movie ini. Aku peribadi belum menonton anime atau membaca movienya, jadi aku nggak bisa membandingkan. Jika hanya bicara mengenai movienya, aku puas banged.
Takahiro Miki memang nggak pernah mengecewakanku kalau mengenai cinematography, indah bangeeeeeed. Kota tempat tinggal 3 sahabat disini, meskipun nggak terlalu diperlihatkan secara detail, tapi indahnya itu terasa. Pemilihan warna dan suasana, pencahayaan juga membuat movie ini jadi indah. Karena tentang musik, tentu saja movie ini penuh dengan musik dan benar-benar adem ditelinga.
Bagi yang suka musik jazz, wajib banged menonton movie ini karena temanya adalah musik jazz. Penampilan musik jazz dimovie ini lumayan banyak dan durasinya lumayan panjang, meski begitu tidak mempengaruhi kualitas ceritanya.
Untuk masalah akting, nggak diragukan, 3 tokoh utamanya menunjukkan akting yang keren banged di drama ini. Hubungan persahabatan mereka bertiga benar-benar kuat, meski ada kisah cinta diselipkan sedikit, tapi tema persahabatannya tetap kuat.
Aku suka tokoh utamanya yang peka terhadap perasaan orang lain dan berusaha untuk tidak menyakiti temannya, atau sang gadis yang selalu bahagia jika melihat 2 teman laki-lakinya berbaikan dan seorang anak laki-laki yang menemukan teman seumur hidup baginya.
SINOPSIS
-spoiler alert-
Kaoru juga tidak menyukai kota Sasebo, entah kenapa udara disana membuat dadanya terasa sesak, karena itu ia selalu memasang wajah serius dan tidak pernah tersenyum. Ia adalah siswa pindahan disebuah sekolah disana, Ia cukup pintar tapi ia tidak suka bergaul.
Satu-satunya yang bisa menenangkan hati Kaoru di tempat baru itu adalah piano. Kaoru sangat menyukai piano, ia selalu menghabiskan waktunya bermain piano meski kadang ia dimarahi oleh bibinya.
Kaoru kemudian berkenalan dengan teman sekelasnya bernama Mukae Ritsuko (Komatsu Nana) dan jatuh cinta padanya pada pandangan pertama. Saat mereka berkenalan, Kaoru merasa sesak lagi dan ingin mencari udara segar, ia ingin ke atap gedung sekolah. Tapi dipintu atap gedung ia melihat sebuah kursi yang ditutupi kain putih. Karena penasaran, ia membuka kain itu dan ternyata ada seorang anak laki-laki disana. Anak laki-laki itu adalah Kawabuchi Sentaro (Nakagawa Taishi), seorang anak nakal yang ditakuti di kota tersebut karena jago berkelahi.
Di pertemuan pertama mereka, Sentaro juga berkelahi untuk mendapatkan kunci atap gedung sekolah karena KAoru menginginkannya. Sentaro tidak pernah masuk kelas sejak tahun ajaran baru dan saat pertama kali ia masuk ke kelas, seluruh isi kelas terdiam.
Sentaro yang tahu ia satu kelas dengan Kaoru mulai mengganggunya, ia bahkan duduk dibelakang Kaoru.
Salah satu anggota tim itu adalah Sentaro yang memainkan drum. Sentaro dan Ritsuko ternyata adalah teman masa kecil dan mereka sangat dekat, Ritsuko tahu betul Sentaro bukan anak yang jahat dan ia sangat ingin agar Sentaro dan Kaoru berteman.
Sentaro menunjukkan keahliannya dalam bermain drum dan itu membuat jiwa musik Kaoru bergejolak. Meskipun ia tidak mau mengakui kalau ia terpesona pada drum Sentaro dan tertarik pada musik jazz, tapi hari itu ia pulang dengan memberi piringan musk jazz dan menghabiskan waktunya memciptakan lagu di rumah.
Keesokan harinya, Sentaro mengajak Kaoru kembali ke ruang rahasia. Salah satu anggota klub jazz rahasia mereka, Katsuragi Junichi (Fujioka Dean) datang berkunjung dan Sentaro sangat bahagia. Ia adalah fans Junichi, ia sangat menghormati Junichi.
Hari itu, untuk pertama kalinya Kaoru mendengar permainan musik jazz oleh Junichi, ayah Ritsuko dan Sentaro, hatinya bergetar. Saat ia diminta memainkan piano untuk mereka, ia ragu-ragu, tapi kemudian ia mulai mengikuti irama mereka dan ia tak menyangka kalau ia menikmatinya. Ritsuko untuk pertama kalinya melihat Kaoru tersenyum disana.
Sementara itu Sentaro bertemu seorang gadis di pantai, Fukahori Yurika (Mano Erina) dan jatuh cinta pada pandangan pertama. Saat Sentaro ingin meminta saran pada Kaoru, Kaoru tidak punya pengalaman cinta dan akhirnya ia memutuskan untuk meminta saran pada Junichi. Mereka pergi ke sebuah bar dimana Junichi biasa nongkrong dan sempat bermain musik jazz disana.
Tidak disangka, Yurika muncul di bar itu dan Kaoru langsung tahu kalau Yurika dan Junichi sepertinya punya hubungan. Ia ingin mencoba menjauhkan Sentaro dari Yurika, tapi Sentaro sudah terlalu dimabuk cinta.
Suatu hari, Sentaro mengajak Yurika ke klub rahasia mereka dan itu membuat Ritsuko patah hati. Kaoru yang mengikutinya saat itu sepertinya tidak bisa menahan perasaan dan mencium Ritsuko, Ritsuko menangis dan marah padanya.
Sentaro juga mendapat masalah saat ia tahu kalau Junichi dan Yurika ternyata punya hubungan dan ia makin marah saat tahu kalau Kaoru ternyata sudah tahu tapi diam saja.
Hubungan 3 sahabat itu kemudian menjadi renggang. Ritsuko menolak Kaoru dan mereka jadi jarang bicara. Sentaro yang selalu mengatakan ia tidak tertarik dengan hal lain selain musik jazz malah bergabung dengan klub musik rock untuk festival sekolah.
Ritsuko dan Kaoru ditunjuk sebagai panitia festival sekolah dan Ritsuko berusaha untuk membuat keduanya berbaikan lagi dengan meminta mereka bermain musik di festival sekolah. Tapi Sentaro malah membuang kertas itu dan membuat Kaoru kesal. Ia kemudian memukul Sentaro dan keduanya bertengkar hebat.
Setelah penampilan duet itu, keduanya berbaikan lagi. Ritsuko bahkan menangis melihat keduanya berbaikan lagi.
Ritsuko koma sedangkan Sentaro luka-luka. Sentaro merasa sangat bersalah pada Ritsuko dan saat Kaoru menemuinya, Kaoru berusaha untuk membuat Sentaro menumpahkan segala kesedihannya, karena ia tahu Sentaro menahannya.
Saat Ritsuko akhirnya membuka matanya, Sentaro menghilang dari hidup mereka.
10 tahun berlalu sejak saat itu. Setelah lulus SMA, Kaoru pindah ke Tokyo, ia menolak mewarisi rumah sakit keluarganya dan ingin menjadi dokter karena keinginannya bukan karena keluarga. Ia tak pernah bertemu dengan Sentaro lagi sejak malam itu.
Suatu hari, Junichi dan Yurika datang menemui Kaoru di rumah sakit dan memperlihatkan sebuah foto. Itu adalah foto pernikahan teman Yurika dimana terlihat Sentaro disana. Sentaro sedang dalam masa pelatihan menjadi pendeta.
Untuk pertama kalinya dalam 10 tahun, Kaoru kembali ke Sasebo, ia tetap tidak menyukai kota itu. Ia menemui Ritsuko di sekolah lamanya dulu, Ritsuko sekarang sudah menjadi seorang guru.
Keduanya kemudian berangkat ke pulau untuk menemui Sentaro. Mereka bertiga reuni untuk pertama kalinya dalam 10 tahun dan ditutup dengan penampilan musik jazz Kaoru dan Sentaro.
Movie ini benar-benar menggambarkan persahabatan yang indah antara 3 tokoh utama.
Kaoru yang awalnya merasa ia tidak punya tempat di kota dimana ia baru pindah, bertemu dengan Ritsuko dan Sentaro, ia menikmati masa mudanya bersama mereka.
Sentaro tidak pernah tahu siapa ayah dan ibunya, dimana ia dilahirkan, ia ditinggalkan saat bayi di depan gereja. Ia selalu diejek sejak kecil dan ia merasa tak punya tempat di ruamh keluarga angkatnya setelah keluarag itu punya keturunan. Jazz adalah satu-satunya pelarian. Ia menemukan teman sejatinya pada Kaoru dan Ritsuko.
Ritsuko adalah anak manis sejak kecil, ia dibesarkan sendiri oleh sang ayah dan sangat menyukai Sentaro, kebahagiaan Sentaro adalah kebahagiaannya. Ia sangat ingin Sentaro punya teman, makanya ia berusaha mendekatkan Kaoru dan Sentaro.
Mereka bertiga disatukan oleh musik jazz. Ritsuko awalnya hanya pendengar setia dan menyukai kedua sahabatnya jika bermain bersama-sama, tapi akhirnya ia mau menyanyi bersama mereka di ending movie ini meski nggak kedengaran LOL.
Karena sudah bersama-sama sejak kecil, Sentaro nggak punya perasaan cinta pada Ritsuko. Ritsuko sangat penting baginya tapi itu bukan cinta. Ritsuko awalnya menyukai Sentaro tapi sejak Kaoru menyatakan perasaannya, ia menjadi ragu akan perasaannya sendiri.
Sebelum kecelakaan, ia mengatakan pada Sentaro kalau sepertinya ia mulai menganggap Kaoru berbeda dari sebelumnya, ia selalu memikirkan Kaoru. Saat akan menemui Sentaro 10 tahun kemudian, Ritsuko juga akan mengatakan perasaan sebenarnya pada Kaoru, tapi ia tak sempat mengatakannya. Jadi, bagaimana ending mereka? Well, karena dibuat open ending mengenai hubungan cinta, jika salah satu dari mereka menyatakan, aku yakin mereka bersatu.
Akan lebih indah kalau misalnya di ending movie, setelah lagu akhir ada foto Kaoru dan Ritsuko yang menikah dimana Sentaro menjadi pendetanya.
Aku sangat merekomendasikan movie ini bagi yang menyukai movie tentang persahabatan dengan sedikit bumbu percintaan. Bagi yang suka musik jazz, udah jelas wajib menonton movie ini. Meski cuma 2 jam, aku yakin puas deh menontonnya. Well made movie :)
Jadi sentaro jadi pendeta karena ritsuko ya? Pas ritsuko sakit, sentaro udah bilang, "Tuhan sbg ganti ritsuko, ambil saya aja."
BalasHapus