Akhirnya, memasuki minggu terakhir dari asadora Hanbun, Aoi. Perjalanan hidup Suzume dalam drama ini akan berakhir di episode 156 minggu ke-26 ini. Akhir seperti apakah yang menunggu Suzume. Ia kehilangan pendengaran di telinga kirinya saat ia masih kecil, tiba-tiba menemukan impiannya menjadi seorang mangaka, berangkat ke Tokyo sendirian saat ia berusia 18 tahun. Ia berjuang dengan keras tapi hal itu tidak bekerja untuknya, ia gagal. Ia menemukan belahan jiwanya dan menikah dengan orang yang ia cintai, tapi berakhir dengan perceraian. Ia kembali ke kampung halamannya dan menemukan titik balik kehidupannya disana bersama teman masa kecilnya. Lalu bagaimanakah akhir kisah kehidupan Suzume yang setengah biru ini?
Sinopsis Half, Blue Week 16 FINAL: Shiawase ni Naritai!
-I want to be happy!-
3 hari pasca gempa dan tsunami Tohoku, Yuko masih tidak bisa dihubungi. Suzume sangat mengkhawatirkannya dan ia tidak bisa berkonsentrasi bekerja. Saat pertemuan terakhir mereka, Yuko mengatakan ia ingin bekerja disebuah rumah sakit yang bisa melihat pantai. Keluarga Yuko tinggal di Sendai dan Sendari juga terkena dampak tsunami Tohoku.
Ritsu yang juga mengkhawatirkan Suzume mengatakan ia yakin kalau Yuko akan baik-baik saja dan meminta Suzume jangan terlalu khawatir. Tapi bagaimana pun juga Suzume tidak bisa berhenti mengkhawatirkan Yuko. Di rumah ia terus mengecek ponselnya dan mencoba menghubungi Yuko. Melihat ibunya yang khawatir, Kan-chan juga khawatir.
Suzume tidak mau menonton TV yang ada berita tsunaminya, jadi saat Kan-chan memasang TV, Suzume mematikannya. Kan-chan tidak terlalu mengerti mengenai tsunami dan apa yang terjadi, tapi ia tahu ibunya mengkhawatirkan Yuko. Suzume memeluk puterinya itu.
Meskipun Suzume ingin mempercayai itu, tapi Suzume tetap sangat khawatir. Ritsu yang mengerti kegundahan hati Suzume kemudian memeluknya dan mencoba menenangkan Suzume.
Ada kejadian di kelas dimana Kan-chan pipis dicelana. Kan-chan berusaha menyembunyikan dari teman-temannya tapi salah satu anak laki-laki melihatnya dan mulai mengejek Kan-chan. Kan-chan punya teman perempuan yang membelanya dan memukul anak laki-laki itu karena mengejek Kan-chan. Anak perempuan itu sangat kuat.
Aku nggak mengerti kejadian selanjutnya apa, mungkin anak itu pindah sekolah atau bagaimana, tapi kemudian Kan-chan mulai dicuekin di kelas, tidak ada yang mau berteman dengannya lagi.
Suzume tentu saja terkejut mendengar hal itu, karena Kan-chan sama sekali tidak pernah menceritakan kalau ia dibully di sekolah.
Saat Suzume pergi keluar untuk membeli sesuatu, ia meninggalkan Kan-chan sendirian dan wajah Kan-chan tampak berubah sedih. Saat Suzume kembali ke rumah, Kan-chan sudah tidak ada disana.
Ritsu kemudian berkunjung ke rumah Suzume karena ia tahu Suzume pasti khawatir akan Kan-chan. Suzume bertanya pada Ritsu apakah ia tidak menjadi ibu yang baik bagi Kan-chan. Ia tidak mengerti kenapa Kan-chan tidak mau menceritakan masalahnya padanya dan ingin bertemu dengan Ryoji. Ia bertanya-tanya apakah ia menjadi ibu yang tidak bisa diandalkan bagi Kan-chan. Apakah ia tidak bisa mengurus Kan-chan sendirian.
Ritsu mengatakan bukan seperti itu. Sebelum ke ruamh San-oba, Kan-chan sebenarnya datang ke rumah Ritsu terlebih dahulu, tapi Ritsu nggak ada di rumah. Ritsu tahu karena ia melihat peluit maguma taishi tergantung di gagang pnintu rumahnya, Kan-chan yang menggantungnya. Artinya Kan-chan memilih Ritsu terlebih dahulu, karena Ritsu nggak ada jadi Kan-chan ke rumah san-oba.
Suzume mengatakan tetap saja Kan-chan tidak mau menceritakan masalah padanya tapi menceritakan pada Ritsu. Ritsu mengatakan kalau belakangan ini Suzume selalu memasang wajah khawatir, pikirannya penuh dengan Yuko, ia yakin Kan-chan merasakannya. Kan-chan tidak mau membuat ibu makin khawatir makanya Kan-chan tidak mau menceritakan masalah itu pada ibunya.
Suzume baru menyadari hal itu dan ia akhirnya mengerti salahnya. Ia mengatakan ia tak boleh terus begini, ia jadi melupakan puterinya karena terus kepikiran Yuko. Ritsu mengatakan pada Suzume untuk tidak menanggung semuanya sendirian, karena Suzume bisa bergantung padanya. Ia akan selalu ada disisi Suzume.
Kan-chan dan Ryoji bertemu untuk pertama kalinya sejak Suzume dan Ryoji bercerai. Kan-chan langsung lari ke pelukan ayahnya dan Ryoji menangis karena ia sangat merindukan puterinya.
Keduanya kemudian mengobrol setelah sekian lama. Kan-chan menceritakan masalahnya pada Ryoji dan mengatakan ia akan pindah sekolah. Tapi sebelum pindah, ia ingin memberikan sesuatu pada temannya yang menolongnya waktu itu.
Saat Suzume menikah, ibu memberikan sebuah bros gambar burung hantu dan Suzume mengatakan ia akan memberikan itu pada Kan-chan kalau Kan-chan menikah nanti. Kan-chan mengatakan kalau suatu hari nanti itu akan menjadi miliknya jadi ia boleh memilikinya sekarang dan ingin memebrikan bros itu pada temannya.
Ryoji sebenarnya kurang setuju karena itu bros berharga milik ibunya. San-oba yang melihat bros itu terkejut karena itu adalah permata/berlian asli yang sangat mahal. Kalau nggak salah Meari mengatakan mereka bisa membeli mobil dengan bros itu.
Kan-chan terkejut karena ternyata bros itu sangat mahal dan tidak jadi memberikan pada temannya.
Ryoji meminta Suzume kembali padanya, ia ingin kembali hidup bersama Suzume dan Kan-chan. Ryoji sangat serius kali ini. Suzume berterima kasih, ia sudah memaafkan Ryoji tapi ia tidak bisa melakukan hal itu. Ryoji mengerti.
Kan-chan mengatakan kalau ia tahu. Suzume terkejut dan bertanya apakah Kan-chan tahu siapa orangnya. Kan-chan mengatakan kalau orang itu adalah Ritsu dan Suzume benar-benar shock karena Kan-chan ternyata orangnya peka banged HHAHAHHAHAHAHA. Siapapun pasti tahu lah lol.
Ryoji meminta Ritsu menjaga Suzume dan puterinya. Ritsu terkejut. Ryoji mengatakan ia sudah berusaha meminta Suzume kembali tapi ditolak, meski Suzume tidak mengatakan apapun, tapi ia tahu kalau sekarang Suzume punya Ritsu disisinya.
Ritsu benar-benar kelihatan terkejut karena malam sebelumnya, ia berfikir kalau Suzume mungkin akan kembali pada Ryoji, ia tidak menyangka kalau Suzume menolak Ryoji.
Bokute juga datang menemui Suzume dan mereka minum-minum bersama membicarakan Yuko. Mereka berdua sama-sama meyakinkan diri kalau Yuko baik-baik saja, 3 serangkai asisten Akikaze pasti akan baik-baik saja.
Itu adalah apa yang mereka harapkan. Tapi keesokan harinya, Suzume menerima panggilan telpon dari Bokute, mereka akhirnya mendapat kabar dari Yuko dan itu bukan kabar yang baik.
Suzume yang shock kembali ke kampung halamannya untuk menenangkan diri. Butcha dan NAo datang untuk menghibur Suzume tapi Suzume tidak bisa menutupi kesedihannya. Meskipun ia tertawa mendengar lelucon Butcha, tapi air matanya mengalir dengan deras.
Ia menyendiri di kamar dan ibu sangat mengkhawatirkannya. Ibu duduk disamping Suzume dan Suzume menyandarkan kepalanya di bahu ibu. Mungkin saat itu mereka mengingat kenangan terakhir mereka bersama Yuko.
Suzume tidak bekerja selama beberapa hari dan Tsumagari bertanya apakah Ritsu yakin tidak mau menghibur Suzume. Ritsu mengatakan kalau yang bisa ia lakukan saat ini adalah mewujudkan impian mereka mengenai soyokaze fan.
Ia yakin Suzume butuh waktu untuk sendirian, makanya ia tidak menemui Suzume. Ia mengenal Suzume sejak dulu dan ia sudah menunggunya selama lebih dari 20 tahun. Ia yakin Suzume akan menemukan jalan keluarnya sendiri.
Ayah Ritsu mengatakan karena hanya itu yang bisa ia lakukan. Ia hidup demi istrinya, hidup dengan baik. Tapi tentu saja disaat-saat tertentu air mata tetap akan menetes. Meskipun waktu berlalu, rasa sakit dan rasa rindu akan selalu ada dalam dirinya, ia tak akan bisa melupakannya.
Suzume terdiam dan berfikir aklau ia juga tidak boleh terus seperti ini.
Suzume memutuskan untuk pergi menemui Yuko. Ia berangkat ke Sendai hari itu untuk menemui Yuko. Suzume tiba di rumah keluarga Yuko dan ia disambut oleh Yoji, suami Yuko. Yuko menatap altar Yuko, foto Yuko tersenyum seperti biasa dan tempat abu disamping foto itu.
Suzume tidak bisa menahan kesedihannya dan memeluk kotak abu milik Yuko setelah mendapat izin dari suami Yuko. Suzume benar-benar tidak menyangka semua ini akan terjadi, ia selama ini masih tidak percaya Yuko sudah tidak ada di dunia ini lagi, tapi sekarang ia sudah bisa memastikannya, Yuko yang selalu tersenyum itu sudah tidak bersamanya lagi.
Akikaze sensei tahu kalau Suzume dan Ritsu pasti sangat terpukul karena kehilangan Yuko, jadi ia menulis surat untuk memberikan semangat pada mereka. Inti suratnya sih, jangan menyerah dan teruslah hidup dengan baik. Mereka punya kekuatan untuk hidup, untuk melihat mimpi, sesulit apapun hidup.
Masato bertanya apakah tidak apa-apa Ritsu membiarkan Suzume menemui Yuko sendirian. Ritsu mengatakan hubungan Suzume dan Yuko adalah hubungan yang tidak boleh dicampuri olehnya, jadi ia merasa nggak boleh ada disana. Ia pikir sebaiknya Suzume menghadapi Yuko sendirian agar Suzume bisa melangkah kedepan. Masato mengerti.
Ritsu mengatakan mungkin bagi Suzume Yuko bukan hanya seorang sahabat, tapi ada hubungan yang lebih erat dari itu yang tidak mereka ketahui. Sesuatu yang special. Masato mengatakan Ritsu selalu seperti itu, selalu melindungi Suzume diam-diam.
Ritsu mengatakan sejak ia dilahirkan dihari yang sama dengan Suzume, ia sudah merasa kalau ia ditakdirkan untuk melindungi Suzume. Masato tertarik dan mendekati Ritsu, kau tidak mengatakan hal itu pada Suzume?
Ritsu mengatakan ia tidak mengatakannya dan meminta Masato untuk tidak mengatakannya pada Suzume. Masato mengerti.
*BTW Masato ini menyimpan rahasia percintaan Suzume dan Ritsu, dua-duanya curhat sama MAsato wkkwkwkwwkkw. MAstao pasti gatel banged pengen ngomong HAHAHHAHAHA
Suzume masih di rumah Yuko, suami Yuko memperlihatkan foto yang terakhir diambil Yuko, foto Yuko mengenakan pakaian perawat. Ia tersenyum dengan bahagia.
Suami Yuko menceritakan kalau Yuko sebenarnya bisa saja selamat dari tsunami itu, tapi dia memutuskan untuk menyelamatkan pasien terlebih dahulu menjalankan tugasnya sebagai seorang perawat. Yuko bahkan sempat merekam dengan ponselnya saat ia masih hidup, mungkin ia tahu kalau hidupnya sudah tidak lama lagi. Ia meninggalkan pesan untuk suaminya, anaknya, Bokute dan Suzume. Pesannya untuk Suzume adalah untuk terus hidup, terus menggapai impian demi dirinya. Suzume berfikir kalau air matanya sudah mengering tapi ia menangis lagi mendengarkan rekaman itu.
Sebelum kembali ke Tokyo, Suzume singgah di pinggir pantai, tempat dimana ia menghabiskan waktu bernyanyi bersama Yuko dan Bokute saat ia pindah drai rumah Akikaze sensei setelah ia menyerah akan impiannya.
Ia merenung sejenak disana sebelum memutuskan untuk melangkah lagi. Ia kembali ke Sparrow Rhythm dan menemui Ritsu. Suzume mengatakan pada Ritsu mereka harus berhasil membuat soyokaze fan.
Waktu berlalu sejak saat itu, 7 Juli 2011, hari tanabata, hari ualng tahun Suzume dan Ritsu, Fukurocho akan melakukan perayaan di rumah keluarga Nireno. Kalau nggak salah sih perayaan suksesnya soyokaze fan.
Hari itu, Suzume akan melakukan wawancara dengan seorang reporter surat kabar dan orang itu adalah Kobayan. Suzume sangat terkejut bertemu dengan Kobayan lagi setelah sekian lama. Kobayan adalah crush pertama Suzume, teman kencan pertama Suzume.
Suzume terkejut karena KObayan benar-benar menjadi seorang reporter karena dulu Kobayan mengatakan impiannya adalah menjadi reporter.
Saat wawancara, Kobayan menanyakan banyak hal mengenai soyokaze fan dan alasan Suzume membuat soyokaze fan adalah demi ibunya. Suzume menjelaskan sambil menatap ibunya dan kemudian ia menemukan ide lain.
Suzume langsung menghubungi Ritsu dan mengatakan pada Ritsu bagaimana jika mereka mengubah nama soyokaze fan menjadi 'mother' dan Ritsu ternyata menyukai ide itu.
Dan begitulah, merk kipas angin sparrow rhythm yang awalnya adalah soyokaze fan berubah menjadi mother.
Ritsu harus berusaha lagi meyakinkan Tsumagari agar mau mengubah nama produk mereka.
Saat acara itu, ibu juga memberikan pidatonya. Ritsu datang tidak lama kemudian dan memberikan pidatonya juga. Ia membicarakan mengenai ibunya, jika ibunya masih hidup ia juga akan memberikan satu untuk ibunya. Ritsu juga membicarakan mengenai Yuko yang meninggal dunia dan mengatakan kalau Suzume juga berusaha keras agar soyokaze fan/mother berhasil demi Yuko.
Ritsu mengatakan orang yang sudah meninggal tidak ada disamping mereka lagi, tapi ia yakin perasaan mereka tersampaikan, begitulah perasaan mereka saat membuat mother. Suzume menangis saat ia memberikan pidato terakhirnya dan berterima kasih pada semua orang yang sudah mendukungnya selama ini.
Semuanya kemudian hening dan tiba-tiba Butcha memecah keheningan tersebut dengan berteriak kampai. Nao kesal sekali padanya, karena pembicaraan sedang serius.
Kimika sensei juga mengajak mereka bersulang karena sekarang bertepatan dengan hari ulang tahun Suzume dan Ritsu, mereka akan merayakannya sekaligus.
Malam harinya, sebelum Ritsu pulang ke rumah, Ritsu memberikan hadiah ulang tahun untuk Suzume. Sebuah payung. Suzume bingung kenapa sebuah payung.
Ritsu mengatakan itu adalah payung yang membuat suara hujan terdengar indah. Suzume terkejut mendengarnya. Saat ia dan Ritsu baru lulus, Suzume pernah meminta Ritsu membuatkan payung yang mengeluarkan suara indah saat hujan dan Ritsu berjanji membuatkannya untuk Suzume.
Ritsu menepati janjinya sekarang. Suzume jadi kehilangan kata-kata dan mengatakan kalau ia tidak menyiapkan hadiah apa-apa. Ritsu mengatakan ia sudah mendapatkan hadiahnya, lebih tepatnya ia mencurinya. Suzume terkejut.
Ritsu menunjukkan sebuah kertas tanabata. Suzume menulis sesuatu di kertas tanabata dan kebetulan Ritsu membacanya, jadi dia mengambilnya.
Kertas itu bertuliskan: Aku berharap aku bisa selamanya berada disamping Ritsu.
Suzume jadi malu.
Ritsu bertanya pada Suzume apakah Suzume yakin dia boleh berada disamping Suzume selamanya?
Suzume mengatakan kalau bukan Ritsu tidak bisa. Baginya hanya ada satu Ritsu dan itu hanya itu Ritsu. Suzume kemudian memberi kode agar Ritsu memeluknya dan Ritsu masuk ke pelukan Suzume, memeluknya dengan erat.
Ritsu bertanya apakah ia boleh mengatakan apa harapannya dan Suzume mengangguk. Ritsu mengatakan ia berharap ia bisa membahagiakan Suzume. Mata Suzume berkaca-kaca dan ia tersenyum bahagia. Ritsu juga tersenyum.
Sejak malam itu, Suzume menunggu hujan turun untuk mencoba payungnya. Tapi hujan tidak turun. Suzume hanya bisa membayangkan suara apa yang kira-kira keluar dari payung buatan Ritsu saat hujan turun dan membayangkan hal itu saja sudah membuatnya bahagia.
Suzume menatap langit dan berkata dalam hati Ritsu selalu memberikan kebahagiaan yang tidak pernah ia ketahui.
Suatu hari di musim panas tahun itu, hujan akhirnya turun. Hujan yang sangat ditunggu-tunggu oleh Suzume. Suzume langsung mengambil payung pemberian Ritsu dan berdiri dibawah hujan. Kan-chan yang melihat ibunya ikut masuk ke bawah payung, begitu juga dengan ibu Suzume.
Mereka bertiga menutup mata dan menikmati suara hujan yang terdengar dari payung pemberian Ritsu. Suara rintik hujan yang terdengar seperti melodi indah. Ame no Melody.
-THE END-
Komentar:
HUWAAAAAAAAA. Nggak percaya nih Hanbun, Aoi benar-benar berakhir! It's over! 156 episode! Aku berhasil menyelesaikan recap asadora HAHHAHAHA.
Aku sudah menduga ending Hanbun, Aoi akan seperti ini, berakhir dengan payung yang bisa mengeluarkan suara indah saat hujan turun. BAgaimana suaranya? HArus nonton sih, karena suara nggak bisa dijelaskan, yang penting itu adalah sebuah melodi yang indah.
Suzume dan Ritsu akhirnya bersatu dengan menyatakan perasaan masing-masing, keduanya saling mencintai dan ingin berbahagia. TApi apakah keduanya menikah?
Dari wawancara Nagano Mei, dia juga nggak tahu apakah Suzume dan Ritsu menikah karena dinaskah tidak dijelaskan. Tapi menurut pendapatnya sebagai heroine, Suzume dan Ritsu akan tetap saling mendukung sampai akhir tanpa ikatan pernikahan.
Selain itu, kita masih belum tahu apakah soyokaze fan ini sukses dipasaran atau tidak, karena sampai ending, soyokaze fan masih dalam tahap produksi. Ritsu masih punya banyak hutang lho, di bank dan kartu kreditnya, sementara harga soyokaze fan itu mahal. Kalau nggak berhasil mereka bisa bangkrut kan? Jadi menurutku endingnya kurang jelas untuk bagian perusahaan mereka.
Aku juga sebenarnya nggak ngerti kenapa Suzume ada di Gifu saat hujan turun, jadi sejak ulang tahunnya dia terus di Gifu? Kan-chan nggak sekolah apa ya? Atau Kan-chan pindah ke Gifu? HAHHHAHAHAHAHAH. Nggak tahu deh.
Suzume sangat terpukul karena kematian Yuko menurutku agak gimana gitu. Saat kakeknya meninggal, Suzume terlihat baik-baik saja. Apakah karena Yuko adalah sahabat wanita satu-satunya di Tokyo?
Meski menurutku ikatan mereka kurang diperlihatkan di drama, tapi setidaknya kita tahu kalau Yuko adalah sahabat wanita pertama Suzume di Tokyo, mereka berjuang bersama-sama sebagai mangaka meski gagal dan saat mereka gagal, mereka berdua menyemangati satu sama lain.
Yuko mengorban dirinya demi para korban tsunami, ia memilih menjalankan tugasnya dari pada menyelamatkan diri demi suami dan puteranya. Tapi pesan Yuko di ponselnya itu, kenapa nggak ada untuk ayah dan ibunya ya?
Hanbun, Aoi adalah asadora dengan script yang lemah dan karakter heroinenya tidak terlalu aku sukai. Tapi aku berhasil menonton sampai akhir, artinya aku cukup menikmati dramanya. Mungkin karena Nagano Mei dan Satih Takeru makanya aku berhasil menontonnya sampai akhir.
Aku sungguh tidak puas dengan penulis drama ini karena naskahnya terasa dipaksakan terutama setelah pertengahan drama. Sejak penulis membuat Suzume tiba-tiba menikah dan bercerai, aku udah mulai malas menontonnya sih HAHAHAHAHAHA.
Jika kalian menonton asadora lain, kalian akan mengerti kalau asadora ini bukan asadora yang akan direkomendasikan ke orang lain, kecuali dia fansnya Mei Nagano dan TAkeru Satoh HAHAHAHAHAHA. Aku nggak akan merekomendasikan sih dan aku sepertinya nggak akan menonton asadora ini untuk kedua kalinya.
Awalnya aku berencana nonton lagi setelah subtitlenya rilis, tapi sepertinya aku nggak akan menontonnya lagi dalam waktu dekat.
Aku menaruh banyak sekali harapan pada asadora ini, awalnya asadora ini menjanjikan. Castnya oke, tema awalnya ala-ala shoujo manga juga menarik perhatianku, Opening songnya juga bagus. Pokoknya awalnya menjanjikan banged. Tapi sayang sekali ya, semuanya tergantung naskahnya, kalau naskahnya nggak bagus, jadinya malas menonton.
Rating asadora ini masih tinggi, tapi tingkat kepuasan penontonnya rendah. Untuk masalah akting, aku rasa akting para tokohnya sudah bagus. Menurutku yang menjadi masalah utama asadora ini memang adalah naskahnya. Aku sangat kecewa.
TApi aku yakin, ada juga yang tetap menyukai asadora ini. Itu diatas hanya pendapat pribadi aku aja sih. Aku sudah menonton banyak asadora sebelumnya dan memang kalau diminta membandingkan dengan asadora lainnya, Hanbun, Aoi ini lemah banged.
Aku berharap asadora selanjutnya lebih bagus dari drama ini ^^~
Terima kasih bagi yang sudah mengikuti Hanbun, Aoi bersama saya di blog ini ataupun yang mengikuti recapnya di twitter. Meskipun banyak hal yang tidak memuaskan tapi Hanbun, Aoi tetap memberikan kesan dalam bagiku sebagai asadora pertama yang sukses aku buat recapnya dari episode 1-156 HAHHAHAHAH. Nagano Meiadalah salah satu aktris muda yang aku harap menjadi heroine asadora dan akhirnya harapan itu terkabul melalui Hanbun, Aoi ini. Dedek Mei sudah melakukan perannya dengan baik sebagai heroine asadora (meskipun aku nggak terlalu suka karakter Suzume) dan aku berharap suatu saat nanti dia akan tampil di asadora lainnya meskipun bukan sebagai heroine. Otsukaresama deshita untuk seluruh cast.
Dan aku menantikan asadora selanjutnya, Manpuku yang temanya adalah tentang makan ~
Yey selamat kak, krna berhasil menyelesaikan recap asadora yg episodenya heemmmmm, puanjang.. 😂😂😂
BalasHapusQ tggu recap2 slnjutnya.. Semangat..
Terima kasih sudah merekap drama ini...
BalasHapusawalnya semangat ngikuti... Tapi akhir-akhir malah agak males.. mungkin karena terlalu bertele-tele ceritanya...
Apalagi setelah ada Gibo to musume no blues...
malah lebih tertarik nonton yang ini...
meskipun di awal Satoh Takeru munculnya cuma sekilas saja... Tapi semua terjawab di paruh kedua drama ini...
Ceritanya makin seru saat Satoh Takeru "menggantikan" peran utama pria...
buktinya ratingnya semakin naik... bahkan mencapai 19,2% di episode terakhir... Rekomended banged deh...
Otsukaresamadeshita...
BalasHapusTerimakasih ya, recap ini udah gebantu banget untuk memahami jalan ceritanya.
Setelah nonton dari awal sampe akhir, dalam beberapa hal aku setuju banget sama kamu, script cerita ini lemah , jadi kayak melebar kemana mana. Atau karena tema nya "idea" yah? Awalnya kupikir suzume bakal balik ke gifu dan melakukan sesuatu hal yg besar, tapi ternyata turning back point nya ngga se wah perkiraanku..dia nyoba ini itu,jadinya ga fokus..
Dan karakter heroine nya agak gimana gitu. Dari awal suzume cepet banget jatuh cinta sama cowok, terlalu cpt mengambil keputusan. Akhirnya gagal. Tp ternyata cinta sejati dia memang cuma Ritsu.
Aku ngarep Ritsu dan suzume udh bisa bersatu sejak Ritsu balik ke gifu krn wako san sakit. Taunya Ritsu statusnya masih suami orang. Bahkan masih harus nunggu bbrp tahun kemudian baru deh mereka ketemuan lagi Wkwkwk..
Aku tadinya berharap ada lebih banyak adegan romantis nya ritsu dan suzume, tapi dikit banget lah. Dari dialog terakhir mereka berdua di eps 156 sih seharusnya mereka berdua berujung menikah ya.
aduh aku ketelatan baca nyaa... thanks ya udah bikin recap se bagus ini sangat membantu <3 <3
BalasHapusBagus mbak, makasih sinopsis y,d tunggu sinopsis lain y.
BalasHapusNunggu adegan ciuman aja sampe episode 147-148 hehe..
BalasHapusIh tp aku suka endingnya lebih mendekati kenyataan hidup dimana orang yg saling mencintai belum tentu berjodoh loh hahaa.. sakit tp ya gimana..
Btw.. takeru satoh kalo meluk atau nyium gitu kok serasa benar2 pake hati ya,emosi deh liatnya haha..
Kesel tauk nonton episode 55 kenapa gak ciuman sama first lovenya sih