Memasuki minggu ke-22, Suzume ingin melakukan sesuatu demi puterinya yang untuk pertama kalinya menginginkan sesuatu untuk masa depan. Suzume memutuskan untuk pindah kembali ke Tokyo dan dengan cepat menemukan pekerjaan baru yang cocok baginya. Tokoh baru yang akan menemani perjalanan terakhir Suzume dalam Hanbun, Aoi akan muncul satu per satu.
Sementara itu, Suzume dan Ritsu akan berpisah untuk kesekian kalinya menjalani kehidupan masing-masing.
Sinopsis Half, Blue Week 22: Nantokashitai!
-I want to do something!-
Sota dan istrinya mengetahui hal itu dan bicara pada Suzume, karena belanja Daichi jadi meningkat dua kali lipat. Mereka berfikir kalau Suzume tidak memberikan uang jajan pada Kan-chan. Suzume tentu saja terkejut karena ia selalu memberikan uang jajan pada Kan-chan.
Suzume kemudian bicara pada Kan-chan mengenai hal itu dan Suzume mengetahui kalau Kan-chan benar-benar menyukai figure skating dan ingin menjadi seperti Mao-chan.
Ini pertama kalinya Kan-chan mengatakan apa yang ia inginkan dan itu membuat Suzume jadi kepikiran.
Suzume menemui Ritsu untuk meminta bantuan mencarikan tempat latihan figure skating yang bagus dan dekat dengan Gifu. Ritsu sudah mencarinya dan menemukan yang bagus di Nagano, tapi Suzume akan kesulitan harus mengantar Kan-chan bolak balik Nagano-Gifu sementara Suzume masih harus bekerja di Senkichi Cafe.
Ritsu menawarkan diri dia bisa mengantar Kan-chan saat ia pergi bekerja (kantor Ritsu ada di Nagano) tapi suzume mengingatkan kalau Ritsu akan kembali ke Osaka dalam beberapa hari dan sepertinya Ritsu lupa kalau ia akan kembali ke Osaka LOL.
Ritsu mengatakan kalau mau yang paling bagus sih, tempatnya ada di Tokyo, tapi terlalu jauh. Sepertinya tidak mungkin bagi Kan-chan untuk latihan figure skating. Tapi Suzume tidak menyerah, ia mencoba berfikir bagaimana caranya dan Ritsu mengatakan kalau Suzume selalu seperti itu, mencari cara agar hal yang mustahil menjadi bisa dilakukan.
Malam harinya, Suzume tidur bersama Kan-chan dan mengatakan kalau ia ingin memenangkan medali biru di olimpiade suatu hari nanti. Suzume mengatakan dalam olimpiade hanya ada 3 medali, emas, perak dan perunggu. Kan-chan protes karena ia tidak menyukai ketiga warna itu, ia menyukai warna biru lol.
Suzume menyadari kalau Kan-chan benar-benar serius dalam hal figure skating dan keesokan harinya ia membuatkan medali biru dari kertas untuk Kan-chan. Kan-chan sangat senang.
Suzume dan Fukurokai berkumpul membicarakan masalah Kan-chan. Suzume mengatakan ini pertama kalinya Kan-chan meminta sesuatu padanya. Saat ia berpisah dengan suaminya, Kan-chan tidak mengatakan apapun, justru menyemangatinya. Kan-chan tidak pernah egois dan selalu menurut. Ini pertama kalinya Kan-chan mengatakan ia ingin menjadi sesuatu, jadi sebagai ibu, Suzume ingin mendukung keinginan pertama puterinya itu.
Nao sebagai seorang ibu mengerti perasaan Suzume. Anaknya dan Butcha masih kecil, kalau ditanya apa yang mereka inginkan, mereka berdua hanya menjawab sesuatu yang berhubungan dengan permainan/game. Nao jadi ingin cepat-cepat mendengarkan impian masa depan anak-anak mereka.
Ritsu kalau nggak salah membicarakan Tsubasa juga, ia tahu kalau Tsubasa tertarik dengan fotografi.
Butcha sendiri menertawakan impian Kan-chan yang ingin memenangkan medali, karena itu hal yang sangat tidak mungkin dan membuat Nao marah padanya lol.
4 sahabat itu mencoba melakukan lompatan berputar khas Mao, sayang sekali paling banyak mereka hanya bisa melakukan 2 kali. Suzume kehilangan pendengaran ditelinga kirinya, jadi keseimbangannya masih dipengaruhi oleh itu, karena itu ia tidak mau melakukan lompatan berputar karena takut jatuh, Tapi hari itu ia mencobanya, meski hanya bisa sekali berputar sambil melompat.
Saat mereka sedang asik melompat, tiba-tiba seseorang datang dan melompat ke tengah-tengah mereka, membuat mereka berempat terkejut.
Pria itu adalah pria yang tertarik dengan Gifu-ken waktu itu. Suzume mengenali pria itu karena dasi kuning yang mencolok. Pria itu memberikan kartu namanya, namanya adalah Tsumagari dan dia adalah CEO dari sebuah perusahaan bernama Hit and Run yang berlokasi di Tokyo.
Hit and Run adalah pebuah perusahaan dibidang permainan, mencari ide-ide bagus untuk permainan anak-anak dan ia tertarik dengan Gifu-ken milik Senkichi Cafe.
Tsumagari meski ia membantah, sepertinya ia pikir Gifu-ken itu benar-benar bisa bicara lol, ia agak kaget karena tahu ada orang lain yang bicara dibaliknya, meski dia mengatakan kalau dia tahu LOL.
Ia ingin Suzume menjual ide itu padanya, ia akan membawa Gifu-ken ke perusahaan mainan dan jika mereka setuju, ia akan mulai memproduksinya. Tentu saja dia akan membeli hak ciptanya pada Suzume.
Suatu malam, ayah Ritsu sendirian di rumah. Ayah Ritsu bekerja seperti biasanya tapi ia masih tidak bisa melihat foto ibu terpajang ditempat biasa, jadi ia masih menyimpannya.
Karena tidak ada orang di rumah, ayah datang ke cafe Tomoshibi untuk minum bir dna ternyata Ritsu ada disana, sepulang kerja ia minum dulu.
Ritsu mengatakan ia mendapat promosi dari kantornya, tapi jika ia menerima promosi itu, ia harus pindah ke Stanford, Amerika. Ia sedang memikirkan hal itu, ia mengatakan yang namanya keluarga harus bersama-sama, Tsubasa masih terlalu kecil dan ia pikir tidak mungkin mereka pindah kesana. Jadi sepertinya Ritsu akan menolak tawaran promosi itu.
Keesokan harinya, Ritsu libur dan mendengar suara peluit diluar kamarnya. Ia bangun dan sambil bergumam kira-kira kali ini siapa, apakah Kan-chan atau Suzume. Saat ia membuka jendela, Kan-chan sudah tersenyum manis dibawah.
Kan-chan main ke rumah Ritsu untuk memberikan sesuatu pada Ritsu karena Ritsu akan pindah ke Osaka sebentar lagi. Kan-chan memberikan sebuah peluit. Ia mengatakan setiap kali Ritsu meniupnya, ia akan menemui Ritsu, kalau dia sedang tidak sibuk dan membuat Ritsu tertawa.
Kan-chan manis banged XD
Perusahaan mainan sepertinya setuju dengan ide Tsumagari dan langsung menelpon Suzume untuk memberitahu kabar bahagia itu. Keesokan harinya ia datang menemui keluarga Suzume untuk mengurus lisensi Gifu-ken. Karena Sota lebih berpengalaman dalam mengurus kontrak, jadi Sota yang melakukannya.
Tsumagari membeli Gifu-ken dengan harga 3 juta yen yang membuat keluarga Nireno terkejut, karena harganya lumayan mahal. Tsumagari memperlihatkan rancangan Gifu-ken yang akan mereka buat, ada berbagai jenis anak anjing yang akan mereka buat menggunakan ide Suzume itu.
Tsumagari kembali memberikan kartu namanya pada keluarga Nireno dan saat Suzume membacanya, Suzume terkejut. Ia bertanya pada Tsumagari apakah kantor Hit and Run itu dekat dengan tempat les figure skating yang ada di Tokyo dan Tsumagari membenarkan, hanya 5 menit jalan kaki.
Saat itu ada yang menelpon Tsumagari, ternyata salah satu karyawannya mengundurkan diri karena sedang hamil dan mendengar itu, Suzume kemudian berubah pikiran. Ia mengatakan ia akan menjual Gifu-ken pada Tsumagari dengan syarat Tsumagari harus menerimanya bekerja di Hit and Run.
Tsumagari dan seluruh keluarga Nireno tentu saja terkejut mendengarnya.
Malam harinya, Kento dan Reiko sedang ada di Tomoshibi Cafe bersama Butcha, Nao dan Ritsu. Kento dan Reiko baru saja membuat foto pernikahan mereka dan bertanya pendapat ketiganya.
Kento juga membicarakan mengenai Suzume yang akan kembali pindah ke Tokyo demi Kan-chan. Ritsu benar-benar tidak mengerti dengan Suzume yang selalu saja bertindak tiba-tiba seperti itu.
Reiko merasa khawatir Suzume memutuskan pindah ke Tokyo karena dirinya. Di kedai keluarga Nireno, istri Sota membantu bekerja disana. Di Senkichi Cafe, ia dan Kento akan menikah dan ia akan bekerja disana. Ia takut Suzume merasa nggak ada tempat baginya makanya Suzume pindah ke Tokyo.
Butcha meminta kakaknya untuk tidak khawatir karena Suzume pindah bukan karena hal itu. Sejak dulu, Suzume memang selalu membuat keputusan dadakan.
Istri Ritsu menelpon malam itu dan mengatakan ia ingin bicara pada Ritsu. Besok ia dan Tsubasa akan datang ke Gifu. Ritsu sepertinya punya feeling nggak enak mengenai hal itu.
Keesokan harinya, Ritsu dan istrinya bicara berdua. Istrinya mendengar kalau Ritsu menolak promosi perusahaan dan Ritsu membenarkan. Maksud Ritsu menolak adalah dia tidak mau berpisah dengan keluarganya dan ingin kembali hidup bersama dengan mereka.
Tapi istrinya malah meminta Ritsu untuk menerima promosi itu, ia mengatakan kalau itu bukanlah hal yang buruk. Istri Ritsu mengatakan kalau setidaknya sekali saja ia ingin dipanggil sebagai ibu manager, makanya ia ingin Ritsu menerima promosi itu. Jika Ritsu menerimanya, Ritsu akan naik pangkat dan menjadi manager.
Istri Ritsu ingin Ritsu mempertimbangkan hal itu. Aku sebenarnya nggak terlalu banyak mengerti apa yang mereka bicarakan. Ada bagian diaman istri Ritsu mengatakan kalau keluarga mereka jadi seperti ini juga karena kesalahan Ritsu. Sepertinya sih istrinya ingin berpisah dari Ritsu kalau Ritsu nggak mau menerima promosi itu. Istri Ritsu datang ke Gifu hanya untuk mengatakan hal itu, kemudian ia langsung pulang kembali ke Osaka. Ia membiarkan Tsubasa tinggal di Gifu dan ayah Ritsu mengatakan kalau ia akan mengantar Tsubasa ke stasiun besok.
Ritsu sendiri masih di dalam dan kelihatan sangat kesal pada istrinya karena kelihatan banged istrinya itu tidak menyukai rumahnya, setiap datang ke Gifu istrinya pasti berusaha untuk tidak menginap disana.
Sementara itu Suzume ada di Tokyo bersama Tsumagari-san. Sebelum memutuskan bekerja di Hit and Run, Suzume ingin melihat-lihat kondisi perusahaan terlebih dahulu. Tapi ternyata Hit and Run jauh seperti yang Suzume bayangkan.
Hit and Run adalah sebuah perusahaan kecil yang kantornya berlokasi di sebuah gedung sekolah yang sudah tidak dipakai lagi. Di gedung sekolah itu, ada banyak perusahaan perorangan yang kadang hanya ada 1 karyawan yang merangkap jadi CEO kadang hanya 2 orang, Hit and Run lumayan dengan 5 karyawan + Tsumagari-san.
Perusahaan yang ada disana adalah para maker yang membuat barang-barang unik. Salah satunya adalah adik Tsumagari, Kato Keiko yang merupakan pemilik Green Green Green. Perusahaan kecil miliknya yang semuanya berwarna hijau karena ia menyukai warna hijau. Ia membuat barang yang ia sukai dan ia yakin kalau suatu hari nanti pasti ada yang tertarik.
Suzume sangat menyukai tempat itu, sebuah tempat yang penuh dengan ide dan impian. Ia sangat tersentuh dan langsung memutuskan kalau ia akan bekerja disana.
Tsumagari benar-benar kaget dengan Suzume yang langsung yakin tanpa pikir panjang lol.
Kan-chan main ke rumah Ritsu dan melihat Tsubasa ada disana. Keduanya kemudian jalan-jalan dipinggir sungai sambil mengobrol.
Tsubasa mengatakan kalau ia mungkin akan pindah ke Amerika dan mereka berdua tidak akan bertemu lagi. Kan-chan juga mengatakan ia dan ibunya akan pindah ke Tokyo.
Kan-chan mengatakan kalau ia punya impian menjadi figure skater dan akan memenangkan medali olimpiade. Tsubasa mengatakan impiannya adalah menjadi seorang fotografer dan ia berjanji akan mengambil gambar Kan-chan suatu hari nanti saat Kan-chan sudah menjadi figure skater.
Janji kecil keduanya ini manis banged, tapi apakah akan terpenuhi?
Suzume dan Ritsu bertemu setelah Suzume kembali dari Tokyo. Suzume dengan mata berapi-api mengatakan pada Ritsu kalau ia sudah memutuskan ia akan menjadi maker (membuat sesuatu). Ia menyukai tempat yang penuh dengan ide dan impian itu.
Ritsu teringat saat Suzume tiba-tiba memutuskan ingin menjadi mangaka dan hal yang sama terjadi lagi. Ia berharap kali ini Suzume baik-baik saja.
Ritsu sedang galau karena masalah istrinya dan curhat pada Suzume. Bibi cafe Tomoshibi juga ikut mendengarkan curhatan Ritsu.
Ritsu mengatakan setelah Suzume menolaknya, Furansowa juga meninggalkannya, saat itu ia sangat kesepian dan kemudian ia bertemu dengan istrinya. Bibi Tomoshibi bertanya apakah Ritsu menikah dengan istrinya begitu saja tanpa rasa cinta?
Ritsu tentu saja membantah, ia menyukai istrinya saat itu makanya memutuskan menikah dengannya. Suzume terdiam mendengarnya dan ekspresi wajah Suzume berubah, bibi Tomoshibi menyadarinya.
Ritsu mengantar Suzume pulang sampai ke depan rumah. Sebelum Ritsu pergi, Suzume mengatakan pada Ritsu untuk bicara pada istrinya sekali lagi. Kali ini mereka berdua harus bicara baik-baik dan ia yakin Ritsu bisa mempertahankan keluarganya.
Suzume tidak ingin Ritsu berakhir seperti dirinya. Ritsu mengerti dan berterima kasih pada Suzume.
Kakek membelikan Kan-chan sebuah sepatu figure skating dan Kan-chan benar-benar sangat bahagia. Suzume berterima kasih pada orang tuanya. Suzume sudah mulai beres-beres karena ia akan segera pindah ke Tokyo. Ibu bertanya apakah Suzume yakin kembali ke Tokyo lagi dan Suzume mengatakan kali ini ia melakukannya demi Kan-chan.
Suzume sebenarnya agak bingung karena biasanya ibunya pasti akan melarangnya tapi kali ini ibunya tidak mengatakan apapun. Sepertinya itu tanda kalau ibu sudah menganggap Suzume bisa bertanggung jawab dengan apa yang ia lakukan dan ia pilih.
Suzume datang ke rumah Ritsu membawa buku peninggalan ibu Ritsu. Karena Suzume akan pindah ke Tokyo dan Ritsu akan pindah ke Osaka, jadi Suzume pikir ini saat yang tepat untuk memberikannya. Awalnya ia bingung kapan saat yang tepat memberikan buku itu pada Ritsu.
Saat Ritsu menerimanya, Suzume mengatakan kalau ibu Ritsu berpesan padanya untuk memberikan buku itu pada Ritsu setelah ia meninggal. Ibu tidak mau memberikan pada ayah atau Ritsu saat masih hidup karena ia tak mau melihat keduanya menangis, karena itu ia menitipkannya pada Suzume.
Ritsu terkejut karena ibu sampai melakukan itu untuknya dan bahkan mempercayakan hal itu pada Suzume.
Ayah dan Ritsu membuka buku yang ditinggalkan oleh ibu, itu adalah buku pertumbuhan Ritsu sejak Ritsu lahir sampai Ritsu meninggalkan Gifu.
Dalam buku itu, terselip sebuah surat yang ditulis oleh ibu Ritsu seminggu sebelum ia meninggal dunia. (Jadi, ibu Ritsu meninggal dunia itu ternyata 1 minggu setelah ia bicara pada Ritsu melalui Gifu-ken di minggu lalu, bukan pas malamnya, kemaren aku salah. Ibu menulis surat itu setelah ia bicara pada Ritsu).
Aku nggak terlalu mengerti isi suratnya, jadi aku ringkas saja ya sesuai dengan yang aku tahu. Intinya adalah ibu Ritsu bertanya pada Ritsu apakah ia sudah menjadi ibu yang baik bagi Ritsu. Ia sangat bahagia saat Ritsu lahir ke dunia ini dan mencoba merawat Ritsu sebaik mungkin tapi ia tak tahu bagi Ritsu apakah ia sudah menjadi ibu yang baik atau tidak. Ia mengatakan pada Ritsu kalau ia tetap ada disamping Ritsu dan selalu mengawasi Ritsu, ia ingin Ritsu hidup dengan baik.
Sebelum Suzume dan Kan-chan pindah ke Tokyo, keluarga Nireno pergi piknik bersama-sama ke bukit. Tempat piknik mereka itu adalah tempat yang sama saat keluarga Nireno piknik setelah nenek meninggal dunia.
Suzume teringat saat mereka sekeluarga berteriak pada nenek, rasanya baru kemarin tapi itu sudah bertahun-tahun lalu.
Ritsu datang ke Osaka hari itu dan bicara pada istrinya. Ia mengatakan kalau ia sudah menemukan sekolah yang bagus untuk Tsubasa jika mereka pindah ke Stanford. Ia mengatakan ia memutuskan menerima promosi itu dan mengajak istrinya dan Tsubasa untuk ikut bersamanya.
Percakapan mereka berdua cukup panjang tapi lagi-lagi aku nggak terlalu mengerti. Ada bagian dimana istrinya mengatakan sejak ia bertemu dengan Ritsu, menikah dengannya dan mereka memiliki Tsubasa, ia selalu merasa kesepian. Meski Ritsu ada disampingnya, ia selalu merasa kesepian.
Mungkin karena Ritsu terlalu sibuk? Atau karena hati Ritsu nggak ada dirumah? aku nggak tahu sih alasannya, yang jelas istrinya punya alasan sendiri kenapa ia selalu terlihat bad mood saat bersama Ritsu.
Tapi sepertinya istrinya setuju pindah ke Amerika sih.
Karena Ritsu tidak ada di rumah malam itu, ayah Ritsu datang ke kedai keluarga Nireno untuk makan malam. Suzume menemani ayah Ritsu. Ayah mengatakan kalau Ritsu menerima promosi perusahaan dan akan pindah ke Amerika bersama istri dan Tsubasa. Suzume senang mendengarnya.
Ayah mengatakan itu semuanya berkat Suzume. Alasan kenapa Ritsu bekerja dibidang robot juga karena Suzume, Ritsu pernah mengatakan padanyakalay Ritsu ingin membuat robot yang bisa membantu orang lain, seperti sebuah robot yang membantu pendengaran seseorang.
Suzume terkejut mendengar hal itu, Suzume berfikir mungkin itu karena dirinya, saat SMA ia pernah mengatakan pada Ritsu untuk membuatkannya sebuah payung yang bisa membuatnya mendengar ditelinga kirinya.
Ibu Suzume yang diam-diam mendengarkan pembicaraan keduanya sempat meneteskan air mata. Dalam spoilernya sih katanya ibu Suzume itu sedih karena ia tahu puterinya menyukai Ritsu dan keduanya saling menyukai sejak dulu tapi mereka tidak bisa bersama-sama.
Suzume meniup peluit di luar kamar Ritsu keesokan harinya. Ritsu masih mengantuk saat ia membuka jendela kamarnya dan protes karena Suzume sudah tua tapi masih melakukan hal itu.
Suzume mengajak Ritsu jalan-jalan pagi itu, jalan-jalan terakhir mereka sebelum mereka berpisah. Ritsu bertanya mereka akan kemana dan Suzume mengatakan mereka akan ke tepi sungai.
Keduanya berdiri dalam diam menatap sungai yang mempunyai banyak kenangan tentang mereka berdua. Ritsu mengeluarkan peluit pemberian Kan-chan dan meniupnya. Setelah meniupnya, Ritsu memanggil nama Suzume sebagaimana Suzume memanggil nama Ritsu setelah meniup peluit.
Ritsu mengatakan Kan-chan memberikan peluit itu padanya.
Suzume tersenyum dan kemudian memeluk Ritsu. Ritsu terkejut. Suzume mengatakan ini hanya sebentar saja, ia ingin Ritsu menghitung sampai 5 dan ia akan melepaskan pelukannya.
Ritsu kemudian mulai berhitung, tapi pada hitungan keempat, hitungan Ritsu sangat lambat dan membuat Suzume tertawa.
Tiba-tiba Ritsu melepaskan pelukan Suzume dan balik memeluk Suzume. Suzume yang kali ini terkejut tapi kemudian ia tersenyum. Suzume kemudian mengucapkan selamat tinggal pada Suzume.
Suzume: Bye Bye, Ritsu.
Ritsu: Ganbare, Suzume.
Suzume: Omae mo na.
Keduanya kemudian saling tertawa tanpa melepaskan pelukan mereka.
-To Be Continued-
Komentar:
I have mixed feeling about this. Is this okay? I mean, Ritsu is a married man and both of them aren't kids anymore.
Nggak apa-apa tuh pelukan gitu, mereka udah dewasa, Ritsu sudah menikah dan masih mempunyai istri. Pantes netizen banyak komentar kalau drama ini kok jadi kayak 'adultery' gitu? AHAHAHAHAHAA.
Well, meski mereka temen sejak kecil sih, tapi kalau sudah dewasa harusnya nggak begitu, kecuali kalau mereka sama-sama sendiri.
Apakah harus dipaksakan bersatu ya? wkkwkwkwkwkwkwkw.
Pemeran Kan-chan masih sama, padahal aku pengen yang agak lebih dewasa sih HAHAHAHAHAH. Dan di preview part terakhir itu nggak ada Tsubasa, aku sedih.
Sepertinya Tsubasa ikut ibunya setelah bercerai dengan Ritsu (Spoiler lol).
Aku suka previewnya saat Suzume sedang kesulitan tiba-tiba Maa-kun muncul dengan BGM masa muda Suzume HAHAAHHAHHA. Maa-kun sepertinya sih sudah menikah jadi nggak akan ada love line antara Suzume dan Maa-kun lagi. Aku yakin Maa-kun muncul kembali untuk membuat hati Ritsu yakin akan perasaannya pada Suzume wkwkkwkkw.
Selain Maa-kun, para cast lama juga akan muncul satu per satu, termasuk Ryoji. Tapi tentu saja kita tahu jawabannya apa. Aku penasaran bagaimana drama ini akan berakhir nanti. Aku biasanya sangat menantikan adegan terakhir dari sebuah asadora. Yang paling aku ingat adalah adegan terakhir Amachan saat Aki dan Yui lari di mercusuar, Gochisousan saat Maiko makan cokelat bersama suaminya, di Hanako to Anne saat Hanako menulis lagi. Di asadora lainnya, ingatanku kabur sih HAHAHAHAHAH.
Sebenarnya aku ingin di Hanbun, Aoi ini adegan terakhirnya saat Kan-chan memperoleh medali pertamanya atau ikut kompetisi. Tapi sepertinya sih nggak mungkin. Aku yakin adegan terakhir Hanbun, Aoi adalah adegan Suzume dan Ritsu menatap langit yang berwarna setengah biru HAHAHAHAHA.
Sudah memasuki bulan september dan drama ini akan berakhir di akhir bulan ini. Ya ampun, beneran akan tamat nih wkwkkwwk. Cast asadora biasanya akan menjadi bintang tamu di acara NHK yang namanya Asaichi. Asaichi biasanya tayang setelah asadora setiap pagi. Meski nggak semua cast asadora jadi guest sih, biasanya karakter penting aja.
Selama aku mengikuti asadora, cast yang tampil di Asaichi biasanya kalau aktor tersebut akan meninggalkan drama atau kisah tentang karakternya sedang dibahas.
Biasanya nih ya, heroine asadora akan tampil di Asaichi kalau dramanya udah mau tamat. Nagano Mei sudah tampil di Asaichi minggu kemarin dan aku cukup kaget mengingat drama ini tamat masih satu bulan lagi. Kok cepat banged Mei jadi guest di asadora.
Aku juga naru nyadar kalau Takeru Satoh belum jadi guest, jangan-jangan dia akan menjadi guest terakhir untuk Hanbun, Aoi? Agak aneh sih kalo memang bener, karena biasanya yang menjadi guest terakhir itu tokoh utamanya. HAHAHAHAHA.
Yang sudah pernah jadi guest dari Hanbun, Aoi itu adalah ayah Suzume, ibu Suzume, ayah Ritsu, Ibu Ritsu, Nao, Butcha, Maa-kun, Hoshimoto-san, Ryoji, Hoshino Gen (theme song) dan Shison Jun.
0 komentar:
Posting Komentar