Destiny: Kamakura Monogatari adalah salah satu movie tahun 2017 yang paling aku tunggu. Alasannya adalah karena dilihat dari sinopsis singkatnya, movie ini sangat menjanjikan. Selain itu para pemainnya adalah aktor yang sudah berpengalaman dan aku suka pada sutradara, penulis naskah dan penulis manganya. Ada genre fantasy di dalamnya dan itu membuat aku semakin penasaran.
Karena hal tersebut, jujur saja aku punya high expectation pada movie ini dan sangat menunggunya. Sayangnya setelah aku menontonnya, aku agak kecewa karena movienya nggak sebagus bayanganku. But this is a great movie.
Destiny: Kamakura Monogatari adalah movie yang rilis pada 9 Desember 2017, diangkat dari manga karya Rohei Saigan yang sebelumnya sukses dengan Always: Sunset on Third Street. Sutradara dan Naskah movie ini ditulis oleh Yamazaki Takashi (Parasyte, Ballad, Eien no Zero) yang juga merupakan sutradara dan penulis dari Always: Sunset on Third Street 1, 2 dan 3.
Aku sangat menyukai movie Always: Sunset on Third Street Part 1, 2 dan 3, bahkan movie tersebut menjadi salah satu movie jepang terbaik sepanjang masa yang pernah aku tonton. Karena itu aku sangat mengantisipasi movie Destiny: Kamakura Monogatari ini.
Movie ini dibintangi oleh Sakai Masato (Legal High, Sandamaru, Dr. Rintaro), Takahata Mitsuki (Kahogo no Kahoko, Boukyaku no Sachiko, Evergreen Love), Tsutsumi Shinichi (Massan, Honnouji Hotel, Always: Sunset on Third Street), Ando Sakura (Manbiki Kazoku, Yutori Desu ga Nani ka?, Tsuioku), Tanaka Min (Mare, Rurouni Kenshin, Mugen no Junin), Nakamura Tamao (Beppin-san, Samurai Pirates, Cross-Road), Ichikawa Mikako (Unnatural, Chiisana Kyojin, Sandome no Satsujin), Muro Tsuyoshi (Juhan Shuttai, Gintama, Kimi ga Kokoroni Tsumitsuita), Kaname Jun (Kuragehime, Kanna-san, Juhan Shuttai), Ookura Koji (Unnatural, Boku Unmei no Hito Desu, Otouto no Otto), Yakushimaru Hiroko (Amachan, Always: Sunset on Third Street, Unnatural) dan masih banyak cast lainnya.
Hanya dengan melihat jajaran castnya saja sudah membuat aku pengen nonton ditambah dengan penulisnya dan genrenya yang menarik, tentu saja aku akan punya high expectation. Tapi ternyata harapan nggak boleh tinggi-tinggi, karena ujungnya nanti akan kecewa.
Movie ini sebenarnya bagus, tapi bagi aku pribadi nggak sebagus harapan aku. Aku berfikir karena gernenya adalah fantasi dengan yokai-yokai khas jepang, kita akan diperkenalkan satu per satu, pengalaman sang istri muda yang nggak percaya begituan, tapi ternyata nggak seperti itu. Aku lupa kalau tokoh utama dalam movie ini adalah Sakai Masato bukan Takahata Mitsuki, jadi tentu saja fokus movienya lebih ke Sakai Masato HAHAHHAHAHHAHA.
Ada beberapa bagian yang membosankan dalam movie ini, jadi aku sempat berhenti beberapa jam trus lanjut lagi, nggak bisa sekali duduk selesai HAHAHAAHAH. Cinematography-nya menurutku kurang oke, kelihatan banged CG-nya. Ada juga beberapa hal yang membingungkan.
Tapi kalau masalah akting sih jangan ditanya ya, semua aktor dalam movie ini sudah berpengalaman, sampai ke pemeran pembantu yang hanya muncul sebentar.
Selain itu Takahata Mitsuki disini cute banged sebagai istri muda, jadi asik mengikutinya. Komedinya juga ada tapi nggak terlalu banyak.
Kalau untuk masalah plot, menurutku sih udah bagus ya, hanya saja mengenai 'takdir' antara dua tokoh utama disini kurang dibahas, flashback masa lalu-nya saat pertemuan mereka, saat mereka menghabiskan waktu sebelum menikah kurang banyak, jadinya saat adegan klimaksnya terasa ada yang kurang.
Ada beberapa bagian yang bisa aku tebak dibagian klimaks, tapi ada juga plt twist yang membuat aku terkejut. Melalui teaser awalnya aku pikir Mitsuki akan meninggal disini, ternyata aku salah HAHAHHAHA.
Musik itu nggak boleh ketinggalan dalam movie dan menurutku musik di movie ini sudah cukup bagus, jadinya movie ini nggak terasa sepi. Tentu saja musiknya ini cocok untuk misteri yang ada dalam movie ini.
Adegan awal movie ini membuat kita pengen lanjut nonton tapi endingnya terasa kurang, meski movie seperti ini memang endingnya harus open ending sih, open ending dalam artian mereka berdua bahagia, cuma ya pasti ada kelanjutan kisahnya.
Seperti yang aku sebutkan diatas, aku sangat menyukai karya lain dari penulis dan sutradara movie ini, yaitu Always: Sunset on Third Street. Destiny ini memang bagus tapi masih berada dibawah Always Sunset, jauh malahan kalau menurutku pribadi. Always Sunset itu sangat berkesan tapi Destiny ini nggak terlalu berkesan bagiku.
Mungkin karena genrenya berbeda kali ya. Always Sunsest itu lebih ke drama kehidupan, slice of life sementara destiny ini lebih ke unsur fantasi kehidupan padangan suami istri.
Tapi mungkin pendapat kita akan berbeda jika kalian menontonnya.
Isshiki Masakazu (Sakai Masato) dan Isshiki Akiko (Takahata Mistuki) adalah pasangan yang baru saja menikah. Masakazu adalah seorang novelis populer dan Akiko adalah mantan editornya. Usia Akiko jauh lebih muda dari Masakazu jadi Akiko benar-benar kelihatan seperti istri muda yang manja. Mereka berdua tinggal di Kamakura, sebuah kota di Jepang yang dikenal sebagai kota mistis. Kabarnya sih di Kamakura ini banyak arwah, yokai, hantu yang tinggal disana. Kalau Masakazu sih mengatakan Kamakura adalah sebuah kota dimana manusia dan makhluk gaib bisa tinggal bersamaan. Awalnya Akiko tidak percaya akan hal itu dan Akiko adalah seorang penakut. Sampai suatu hari ini melihat kappa berlari di depan rumahnya dan Masakazu hanya mencoba menggodanya sedikit, Akiko jadi mulai percaya dan ia bahkan jadi takut mandi sendiri, jadi Masakazu harus selalu menemaninya di depan kamar mandi LOL.
Awalnya kehidupan pasangan suami istri ini berjalan dengan normal. Akiko seorang istri muda yang mengurus rumah dengan baik sementara Masakazu lebih banyak menghabiskan waktunya di ruang kerjanya, menulis novel.
Selama awal pernikahan mereka, Akiko berusaha mengenal suaminya lebih baik lagi. Mengetahui mengenai hobi aneh suaminya yang suka mengumpulkan miniatur kereta api, suaminya yang emosian saat deadline sudah dekat, juga masalalu suaminya yang tidak pernah diceritakan oleh Masakazu pada siapapun.
Masakazu kecil melihat ibunya berselingkuh dengan seorang penulis novel dan Masakazu adalah penggemar novel selingkuhan ibunya itu. Akiko pernah tidak sengaja menemukan novel selingkuhan ibunya di gudang penyimpanan rumah mereka.
selain menulis novel, Masakazu punya pekerjaan sampingan yaitu membantu penyelidikan bersama polisi dan detektif jika ada kasus kriminal di daerah mereka.
Masakazu mempunyai seorang editor bernama Honda (Tsutsumi Shinichi) yang berteman baik dengan Masakazu meski mereka sering bertengkar. Suatu hari Honda meninggal dunia dan Masakazu bisa melihat arwahnya. Masakazu pernah mendengar mengenai arwah yang bisa melakukan kesepakatan dengan malaikat maut/shinigami, jika kesepakatan berhasil, arwah tetap bisa tinggal bersama keluarga mereka sampai keluarga mereka meninggal dunia. Masakazu pernah melihat pasangat suami istri tetangganya yang melakukan hal itu.
Sayangnya shinigami (Ando Sakura) menolak permintaan Honda karena terlalu banyak perintaan yang masuk, jadi kalau Honda mau melakukan hal itu, maka nyawa keluarganya akan menjadi taruhannya. Singkatnya sih kalau Honda tetap mau di dunia bersama keluarganya, maka nyawa hidup keluarganya akan dipotong. Honda tidak mau melakukan hal itu dan akhirnya memilih cara lainnya, tetap di dunia manusia tapi berubah menjadi makhluk lain.
Honda berubah menjadi kodok dan selalu mengamati istri dan anak yang ia tinggalkan sampai istrinya menemukan pria baru yang bisa ia percayai.
Akiko juga punya pengalaman lainnya. Masakazu merasa kalau belakangan dia sangat sial, begitu juga dengan Akiko. Ternyata hal itu karena BimboOgami (dewa kemiskinan) tinggal di rumah mereka.
Masakazu tentu saja ingin mengusir Bimboogami itu. Tapi Akiko malah kasihan padanya dan membiarkan bimboogami tinggal di rumah mereka. Akiko ini sangat baik, ia bahkan memasak untuk bimboogami, menyediakan teh dan memperlakukan bimbogami dengan baik.
Bomboogami sampai terharu pada kebaikan Akiko, karena selama 800 tahun ia bertugas belum ada yang memperlakukannya dengan baik. Saat ia harus meninggalkan rumah keluarga Isshiki, ia dan Akiko sempat bertukar mangkuk makan dan nanti mangkuk makan itu akan membantu Akiko dan Masakazu.
Masalah utama dalam movie ini baru diperlihatkan di pertengahan paruh kedua movie ini. Ada seorang yokai yang sangat jahat yang sebenarnya sejak awal sudah terlihat selalu mengincar Akiko. Yokai itu berusaha untuk memisahkan roh Akiko dan tubuhnya.
Saat Yokai itu berhasil, Akiko berubah menjadi roh dan tetap tinggal bersama Masakazu, tapi akhirnya Masakazu menyadari kalau Akiko sekarang adalah roh. Roh tidak boleh berkeliaran di dunia manusia, karena itu saar Shinigami mengetahui ada roh gentayangan, ia langsung menjemput Akiko.
Masakazu tentu saja tidak mau Akiko dibawa oleh shinigami ke akhirat, tapi shinigami tidak punya pilihan. Karena Akiko tidak bisa menemukan tubuh manusianya jadi Akiko dianggap sudah mati.
Masakazu merasa terpukul setelah kepergian Akiko dan ia kali ini meminta tolong pada pihak kepolisian untuk mencari tubuh Akiko. Setelah ia menemukannya, Masakazu menemukan fakta kalau Akiko memang diincar sejak awal.
Demi menyelamatkan Akiko, Masakazu berniat untuk pergi ke akhirat. Masakazu mengetahui kalau manusia bisa melakukan itu karena itu tertulis dalam novel selingkuhan ibunya.
Saat Masakazu benar-benar tiba di akhirat, ia bertemu dengan ibu dan selingkuhan ibunya yang ternyata hidup bersama disana. Tapi ia menemukan fakta lainnya dari selingkuhan sang ibu. Ia juga mengetahui cara kerja dunia akhirat yang bekerja sesuai dengan imajinasi. Ia berhasil menemukan tempat dimana Akiko ditahan dan berusaha untuk menyelamatkannya.
Dalam perjuangannya menyelamatkan Akiko, Masakazu dan Akiko mengetahui kalau sebenarnya kejadian itu sudah terulang berkali-kali. Berapa kalipun reinkarnasi, Masakazu dan Akiko selalu ditakdirkan untuk bersama.
Kira-kira begitulah sinopsis singkat movie ini. Aku berusaha untuk tidak menuliskan spoiler utama movie ini, siapa tahu yang membaca belum menonton. Movie ini cukup menarik untuk diikuti bagi penggemar movie genre fantasy dan bagi yang belum tertarik untuk menontonnya, karena aku yakin nggak punya harapan besar pada movie ini. Movie ini bertahan cukup lama di Box Office Jepang dan memang ini movie yang cocok ditonton semua umur. Cinematography-nya sebenarnya nggak terlalu bagus menurutku, karena kelihatan banged CG-nya pas bagian alam akhirat. Aku sempat ketawa sih saat menonton bagian klimaksnya HAHAHHAAHHA.
Humor dalam movie ini lumayan bikin ketawa tapi kadang ada yang garing juga. Plot twistnya cukup mengejutkan meski ada beberapa hal yang bisa aku tebak saat menontonnya. Aku mungkin kurang memperhatikan saat menonton movienya, tapi aku cukup kaget saat Masakazu menyadari Akiko adalah roh. Sepertinya semua tokoh di movie ini bisa melihat makhluk gaib HAHHAHA. Movienya mungkin kurang panjang kali ya, jadi terasa ada yang kurang gitu. Nggak Wah banged, dan nggak terlalu berkesan sih kalau menurut aku pribadi. Tapi memang movie ini layak dicoba.
Karena hal tersebut, jujur saja aku punya high expectation pada movie ini dan sangat menunggunya. Sayangnya setelah aku menontonnya, aku agak kecewa karena movienya nggak sebagus bayanganku. But this is a great movie.
Destiny: Kamakura Monogatari adalah movie yang rilis pada 9 Desember 2017, diangkat dari manga karya Rohei Saigan yang sebelumnya sukses dengan Always: Sunset on Third Street. Sutradara dan Naskah movie ini ditulis oleh Yamazaki Takashi (Parasyte, Ballad, Eien no Zero) yang juga merupakan sutradara dan penulis dari Always: Sunset on Third Street 1, 2 dan 3.
Aku sangat menyukai movie Always: Sunset on Third Street Part 1, 2 dan 3, bahkan movie tersebut menjadi salah satu movie jepang terbaik sepanjang masa yang pernah aku tonton. Karena itu aku sangat mengantisipasi movie Destiny: Kamakura Monogatari ini.
Movie ini dibintangi oleh Sakai Masato (Legal High, Sandamaru, Dr. Rintaro), Takahata Mitsuki (Kahogo no Kahoko, Boukyaku no Sachiko, Evergreen Love), Tsutsumi Shinichi (Massan, Honnouji Hotel, Always: Sunset on Third Street), Ando Sakura (Manbiki Kazoku, Yutori Desu ga Nani ka?, Tsuioku), Tanaka Min (Mare, Rurouni Kenshin, Mugen no Junin), Nakamura Tamao (Beppin-san, Samurai Pirates, Cross-Road), Ichikawa Mikako (Unnatural, Chiisana Kyojin, Sandome no Satsujin), Muro Tsuyoshi (Juhan Shuttai, Gintama, Kimi ga Kokoroni Tsumitsuita), Kaname Jun (Kuragehime, Kanna-san, Juhan Shuttai), Ookura Koji (Unnatural, Boku Unmei no Hito Desu, Otouto no Otto), Yakushimaru Hiroko (Amachan, Always: Sunset on Third Street, Unnatural) dan masih banyak cast lainnya.
Hanya dengan melihat jajaran castnya saja sudah membuat aku pengen nonton ditambah dengan penulisnya dan genrenya yang menarik, tentu saja aku akan punya high expectation. Tapi ternyata harapan nggak boleh tinggi-tinggi, karena ujungnya nanti akan kecewa.
Ada beberapa bagian yang membosankan dalam movie ini, jadi aku sempat berhenti beberapa jam trus lanjut lagi, nggak bisa sekali duduk selesai HAHAHAAHAH. Cinematography-nya menurutku kurang oke, kelihatan banged CG-nya. Ada juga beberapa hal yang membingungkan.
Tapi kalau masalah akting sih jangan ditanya ya, semua aktor dalam movie ini sudah berpengalaman, sampai ke pemeran pembantu yang hanya muncul sebentar.
Selain itu Takahata Mitsuki disini cute banged sebagai istri muda, jadi asik mengikutinya. Komedinya juga ada tapi nggak terlalu banyak.
Kalau untuk masalah plot, menurutku sih udah bagus ya, hanya saja mengenai 'takdir' antara dua tokoh utama disini kurang dibahas, flashback masa lalu-nya saat pertemuan mereka, saat mereka menghabiskan waktu sebelum menikah kurang banyak, jadinya saat adegan klimaksnya terasa ada yang kurang.
Ada beberapa bagian yang bisa aku tebak dibagian klimaks, tapi ada juga plt twist yang membuat aku terkejut. Melalui teaser awalnya aku pikir Mitsuki akan meninggal disini, ternyata aku salah HAHAHHAHA.
Musik itu nggak boleh ketinggalan dalam movie dan menurutku musik di movie ini sudah cukup bagus, jadinya movie ini nggak terasa sepi. Tentu saja musiknya ini cocok untuk misteri yang ada dalam movie ini.
Adegan awal movie ini membuat kita pengen lanjut nonton tapi endingnya terasa kurang, meski movie seperti ini memang endingnya harus open ending sih, open ending dalam artian mereka berdua bahagia, cuma ya pasti ada kelanjutan kisahnya.
Seperti yang aku sebutkan diatas, aku sangat menyukai karya lain dari penulis dan sutradara movie ini, yaitu Always: Sunset on Third Street. Destiny ini memang bagus tapi masih berada dibawah Always Sunset, jauh malahan kalau menurutku pribadi. Always Sunset itu sangat berkesan tapi Destiny ini nggak terlalu berkesan bagiku.
Mungkin karena genrenya berbeda kali ya. Always Sunsest itu lebih ke drama kehidupan, slice of life sementara destiny ini lebih ke unsur fantasi kehidupan padangan suami istri.
Tapi mungkin pendapat kita akan berbeda jika kalian menontonnya.
SINOPSIS
-spoiler alert-
Awalnya kehidupan pasangan suami istri ini berjalan dengan normal. Akiko seorang istri muda yang mengurus rumah dengan baik sementara Masakazu lebih banyak menghabiskan waktunya di ruang kerjanya, menulis novel.
Selama awal pernikahan mereka, Akiko berusaha mengenal suaminya lebih baik lagi. Mengetahui mengenai hobi aneh suaminya yang suka mengumpulkan miniatur kereta api, suaminya yang emosian saat deadline sudah dekat, juga masalalu suaminya yang tidak pernah diceritakan oleh Masakazu pada siapapun.
Masakazu kecil melihat ibunya berselingkuh dengan seorang penulis novel dan Masakazu adalah penggemar novel selingkuhan ibunya itu. Akiko pernah tidak sengaja menemukan novel selingkuhan ibunya di gudang penyimpanan rumah mereka.
selain menulis novel, Masakazu punya pekerjaan sampingan yaitu membantu penyelidikan bersama polisi dan detektif jika ada kasus kriminal di daerah mereka.
Sayangnya shinigami (Ando Sakura) menolak permintaan Honda karena terlalu banyak perintaan yang masuk, jadi kalau Honda mau melakukan hal itu, maka nyawa keluarganya akan menjadi taruhannya. Singkatnya sih kalau Honda tetap mau di dunia bersama keluarganya, maka nyawa hidup keluarganya akan dipotong. Honda tidak mau melakukan hal itu dan akhirnya memilih cara lainnya, tetap di dunia manusia tapi berubah menjadi makhluk lain.
Honda berubah menjadi kodok dan selalu mengamati istri dan anak yang ia tinggalkan sampai istrinya menemukan pria baru yang bisa ia percayai.
Akiko juga punya pengalaman lainnya. Masakazu merasa kalau belakangan dia sangat sial, begitu juga dengan Akiko. Ternyata hal itu karena BimboOgami (dewa kemiskinan) tinggal di rumah mereka.
Masakazu tentu saja ingin mengusir Bimboogami itu. Tapi Akiko malah kasihan padanya dan membiarkan bimboogami tinggal di rumah mereka. Akiko ini sangat baik, ia bahkan memasak untuk bimboogami, menyediakan teh dan memperlakukan bimbogami dengan baik.
Bomboogami sampai terharu pada kebaikan Akiko, karena selama 800 tahun ia bertugas belum ada yang memperlakukannya dengan baik. Saat ia harus meninggalkan rumah keluarga Isshiki, ia dan Akiko sempat bertukar mangkuk makan dan nanti mangkuk makan itu akan membantu Akiko dan Masakazu.
Saat Yokai itu berhasil, Akiko berubah menjadi roh dan tetap tinggal bersama Masakazu, tapi akhirnya Masakazu menyadari kalau Akiko sekarang adalah roh. Roh tidak boleh berkeliaran di dunia manusia, karena itu saar Shinigami mengetahui ada roh gentayangan, ia langsung menjemput Akiko.
Masakazu tentu saja tidak mau Akiko dibawa oleh shinigami ke akhirat, tapi shinigami tidak punya pilihan. Karena Akiko tidak bisa menemukan tubuh manusianya jadi Akiko dianggap sudah mati.
Masakazu merasa terpukul setelah kepergian Akiko dan ia kali ini meminta tolong pada pihak kepolisian untuk mencari tubuh Akiko. Setelah ia menemukannya, Masakazu menemukan fakta kalau Akiko memang diincar sejak awal.
Demi menyelamatkan Akiko, Masakazu berniat untuk pergi ke akhirat. Masakazu mengetahui kalau manusia bisa melakukan itu karena itu tertulis dalam novel selingkuhan ibunya.
Saat Masakazu benar-benar tiba di akhirat, ia bertemu dengan ibu dan selingkuhan ibunya yang ternyata hidup bersama disana. Tapi ia menemukan fakta lainnya dari selingkuhan sang ibu. Ia juga mengetahui cara kerja dunia akhirat yang bekerja sesuai dengan imajinasi. Ia berhasil menemukan tempat dimana Akiko ditahan dan berusaha untuk menyelamatkannya.
Dalam perjuangannya menyelamatkan Akiko, Masakazu dan Akiko mengetahui kalau sebenarnya kejadian itu sudah terulang berkali-kali. Berapa kalipun reinkarnasi, Masakazu dan Akiko selalu ditakdirkan untuk bersama.
Humor dalam movie ini lumayan bikin ketawa tapi kadang ada yang garing juga. Plot twistnya cukup mengejutkan meski ada beberapa hal yang bisa aku tebak saat menontonnya. Aku mungkin kurang memperhatikan saat menonton movienya, tapi aku cukup kaget saat Masakazu menyadari Akiko adalah roh. Sepertinya semua tokoh di movie ini bisa melihat makhluk gaib HAHHAHA. Movienya mungkin kurang panjang kali ya, jadi terasa ada yang kurang gitu. Nggak Wah banged, dan nggak terlalu berkesan sih kalau menurut aku pribadi. Tapi memang movie ini layak dicoba.
0 komentar:
Posting Komentar