Minggu ke-18 ini adalah minggu paling menyesakkan selama Hanbun, Aoi tayang menurutku. Waktu berlalu dengan sangat cepat, penulis sepertinya benar-benar ingin mengakhiri kehidupan rumah tangga Suzume di minggu ke-18 ini jadi plotnya dipadatkan dan itu membuatnya terkesan buru-buru. Aku sangat kecewa karena perubahan karakter Ryoji sangat drastis sehingga membuat aku berfikir kalau dia orang lain, bukan Ryoji. Meskipun aku sudah menebak hal itu akan terjadi, tapi tetap saja merasa kalau penulis terlalu kejam pada karakter Ryoji.
Karena minggu ke 18 ini benar-benar padat, aku berharap untuk minggu selanjutnya penulis tidak membuang-buang waktu dengan hal yang nggak terlalu penting, karena kalau plotnya di draggy lagi, rasanya nggak adil sama Ryoji T___T
Aku sangat sedih berpisah dengan Ryoji dan sebenarnya saat menonton minggu ke-18 ini aku nggak terlalu bersemangat HAHAHHAHAHAHA.
23 Desember 2002, bayi perempuan Suzume dan Ryoji lahir dengan sehat. Seluruh keluarga berbahagia melihat bayi itu untuk pertama kalinya. Ryoji benar-benar sangat terharu dan tidak bisa menahan air matanya saat ia melihat puterinya untuk pertama kalinya.
Puteri Suzume dan Ryoji diberi nama Moriyama Kano, nama panggilannya adalah Kan-chan. Pada 23 Desember 2003, ulang tahun pertama Kan-chan, Yuko dan Bokute datang mengunjungi Suzume dan Kan-chan. Bokute membawakan hadiah ulang tahun pertama Kan-chan, sebuah boneka beruang yang sangat besar. Dua sahabat Suzume itu bahagia melihat Suzume yang sekarang sudah menjadi seorang ibu.
Yuko hari itu datang untuk menyampaikan sesuatu pada Suzume. Ia akan pindah dari Tokyo ke Sendai, di drama aku nggak terlalu yakin apa alasannya, tapi dari spoiler yang aku baca, katanya Yuko ingin belajar menjadi perawat gitu. Sekarang puteranya sudah cukup besar jadi ia ingin melakukan sesuatu untuk dirinya sendiri.
Suzume yang baru mendengar rencana itu tentu saja terkejut. Selama ia di Tokyo, ia belum pernah berpisah jauh dari Yuko dan ia tak bisa membayangkan kalau ia tak akan bertemu dengan Yuko lagi. Yuko tertawa mendengarnya dan mengingatkan Suzume kalau dari Tokyo ke Sendai itu hanya 2 jam naik Shinkansen, mereka bisa bertemu kapan ada waktu.
Ketiga sahabat itu kemudian berpelukan karena itu mungkin terakhir kalinya mereka berkumpul bersama-sama.
Sesuai dengan janjinya pada Suzume, Ryoji sekarang bekerja di Dainagon untuk menghidupi istri dan puterinya. Tanabe-san merasa iri pada Ryoji karena Kan-chan sekarang sudah berusia 1 tahun, pasti sedang imut-imutnya. Ryoji setuju, Kan-chan memang sangat imut.
Ryoji sudah sepenuhnya keluar dari dunia perfilman, tapi sebenarnya hatinya sama sekali tidak. Film 'Namae no nai Tori' yang naskahnya diambil oleh Shohei sepertinya sukses besar dan Shohei menjadi populer dan tampil dalam majalah. Ryoji melihat hal itu dan sepertinya ia mash terus memikirkan mengenai impiannya menjadi sutradara, tapi ia tidak pernah mengatakan pada Suzume.
Suzume sendiri sebenarnya tahu kalau Ryoji diam-diam masih terus menulis naskah.
Malam itu, keluarga akan merayakan ulang tahun pertama Kan-chan di rumah San-oba, mereka sudah memasak banyak sekali dan menunggu kepulangan Ryoji, tapi Ryoji nggak pulang-pulang.
Saat Suzume kembali ke rumahnya untuk memberikan susu pada Kan-chan, Suzume merasa aneh karena badan Kan-chan sangat panas. Suzume segera berlari ke rumah San oba dan mereka membawa Kan-chan ke ruamh sakit terdekat.
Kan-chan diperiksa oleh dokter dan sepertinya demamnya sangat tinggi. Kan-chan terus menangis dan membuat hati Suzume sakit melihat puterinya kesakitan karena diinfus.
Perawat terpaksa membawa Suzume ke ruangan lain dan meminta Suzume untuk beristirahat karena Suzume harus tetap tegar. Suzume sangat khawatir dan panik kalau-kalau puterinya mengalami sakit sepertinya, kehilangan pendengaran di telinga kiri jadi ia benar-benar ingin perawat memastikan kalau Kan-chan baik-baik saja.
Suzume tidak bisa tenang mendengar tangisan Kan-chan di ruangan sebelah.
Suzume menelpon ibunya dan memberitahukan mengenai Kan-chan yang sakit dan dibawa ke rumah sakit. Suzume mengatakan ia takut puterinya akan mengalami hal yang sama dengannya dan ibu berusaha untuk menenangkan Suzume. Semuanya akan baik-baik saja.
Setelah Suzume menutup telponnya, seluruh keluarga Nireno berdoa untuk kesembuhan Kan-chan.
San oba menunggu di luar ruangan dan masih terus berusaha menghubungi Ryoji yang sejak tadi tidak bisa dihubungi. Mitsue-san sangat kesal karena disaat penting begini Ryoji tidak menjawab telponnya.
Saat Mitsue mencoba menelpon Ryoji lagi, akhirnya telpon diangkat tapi yang menjawab adalah seorang wanita dan itu membuat Mitsue shock. Mitsue terdiam dan menatap kedua saudaranya, ia mengatakan kalau seorang wanita menjawab telpon Ryoji dan mereka bertiga jadi panik.
Saat Suzume duduk bersama mereka, Mitsue benar-benar nggak tahan menyimpan rahasia itu, kakinya terus gemetaran karena mulutnya gatal ingin mengatakan pada Suzume apa yang baru saja ia dengar tapi Mugi dan Meari berusaha menahannya.
Tak lama setelah itu, Ryoji akhirnya tiba di rumah sakit dan Suzume benar-benar lega saat ia melihat wajah suaminya, setidaknya ia tak menanggung semuanya sendirian lagi.
Ryoji minta maaf karena ia datang terlambat dan bertanya bagaimana keadaan Kan-chan. Untung saja demam Kan-chan sudah membaik dan ia baik-baik saja. TApi Suzume tetap khawatir terjadi sesuatu pada puterinya dan dokter menyarankan Suzume untuk melakukan tes pendengaran besoknya.
Mitsue-san mengajak Ryoji bicara dan menanyakan mengenai wanita yang mengangkat telpon Ryoji. Mitsue sudah curiga kalau Ryoji selingkuh, tapi ternyata yang mengangkat telpon itu adalah novelis novel Namae no nai Tori waktu itu.
Ternyata malam itu Ryoji dan Shohei bertemu dengan penulis novel dan produser. Novel penulis itu berjudul 'Koihanabi' menjadi best seller dan akan diadaptasi menjadi sebuah movie. Novelist itu menyukai naskah yang ditulis Ryoji waktu itu dan ingin Ryoji menulis naskah lagi kali ini.
Shohei-lah yang memberikan kesempatan itu pada Ryoji, karena ia masih bersalah mengenai kejadian waktu itu. Tapi Ryoji menolak permintaan novelist itu karena ia sudah berjanji pada Suzume kalau ia berhenti dari dunia perfilman.
Mitsue lega mendengar hal itu dan ia meminta Ryoji untuk fokus pada keluarganya.
Keesokan harinya, Suzume dan Ryoji membawa Kan-chan ke rumah sakit dan melakukan tes pendengaran. Suzume benar-benar sangat khawatir pada Kan-chan dan Ryoji ada disampingnya menenangkannya.
Saat hasil pemeriksaan keluar, Suzume sangat lega karena Kan-chan baik-baik saja. Tapi ia tetap ingin memastikan dengan memainkan sesuatu di telinga kanan dan kiri Kan-chan, ia ingin melihat apakah Kan-chan mendengarnya. Kan-chan menunjukkan reaksi pada suara itu dan Suzume akhirnya merasa sangat lega.
Ryoji menatap keduanya sambil tersenyum dan memeluk istri dan puterinya. Mereka lega semuanya baik-baik saja.
Setelah sampai di rumah, Suzume menelpon ibunya untuk memberitahu keluarga Nireno kalau Kan-chan baik-baik saja. Ibu dan seluruh keluarga sangat lega mendengarnya.
Suzume menatap Ryoji dan Kan-chan yang sedang bermain dan mengatakan pada ibunya kalau ia sekarang mengerti bagaimana perasaan ibunya saat ia sakit dulu. Hati ibu pasti sangat sakit dan ia yakin ibu menangis diam-diam tanpa sepengetahuannya. Ia baru menyadari kalau ibunya mengalami hari-hari yang berat saat itu. Ibu hanya bisa tersenyum dengan mata berkaca-kaca saat mendengarkan hal itu. Keresahan seorang ibu yang seorang anak tidak akan tahu bagaimana rasanya sebelum ia menjadi seorang ibu dan mengalaminya secara langsung.
Malam itu, Suzume tidur sambil memeluk Kan-chan. Ryoji masih terbangun dan menatap keduanya. Sepertinya Ryoji sedang galau dengan keputusan yang ia buat, tapi ia merasa ia membuat keputusan yang benar. Ia tersenyum menatap istri dan puterinya.
Keesokan harinya, keluarga Moriyama dan keluarga Fujimura merayakan ulang tahun pertama Kan-chan. Para bibi sibuk merekam Kan-chan, ayah dan ibu. Saat akan tiup lilin, Suzume dan Ryoji berusaha membuat Kan-chan meniup lilinnya, tapi Ryoji malah meniup duluan dan membuat Kan-chan menangis HAHHAHAHAHAHA.
Kan-chan benar-benar sangat cuteeeeeeeee!!!!! Keluarga Moriyama saat itu benar-benar terlihat sangat bahagia dan itu adalah kebahagian terakhir mereka yang terlihat dalam drama ini.
Waktu berlalu sejak saat itu. Ryoji masih terus bekerja di Dainagon melawan perasaannya sendiri yang masih ingin mengejar impiannya menjadi seorang sutradara.
Sementara itu Suzume menjadi ibu rumah tangga yang sibuk membesarkan puteri satu-satunya.
23 Desember 2007, ulang tahun ke-5 Kan-chan. Setiap tahunnya, Kan-chan selalu melakukan persiapan ulang tahun bersama para bibi, para bibi mengumpulkan cap tangan Kan-chan setiap tahun dan hari ini adalah yang kelima kalinya. Kan-chan sudah berusia 5 tahun dan anaknya manis banged.
Suzume sedang menyiapkan cake ulang tahun di rumah saat Ryoji tiba-tiba mengatakan sesuatu yang membuat Suzume shock.
Ryoji mengatakan pada Suzume kalau ia ingin berpisah dari Suzume. Suzume awalnya berfikir ia salah dengar, tapi Ryoji tampak sangat serius. Suzume bertanya apakah ini karena wanita lain, karena belakangan ini Ryoji sering pulang terlambat. Ryoji mengatakan bukan itu, tapi karena naskah drama. Selama 4 tahun belakangan ini Ryoji selalu menulis naskah diam-diam setelah pekerjaannya di Dainagon selesai. Ryoji mengatakan kalau naskahnya diakui dan ia akan melakukan debutnya sebagai sutradara.
Suzume tak habis pikir kenapa Ryoji memilih hari seperti ini untuk membicarakan impiannya, karena ini adalah hari ulang tahun Kan-chan. Suzume mengakui kalau ia tahu Ryoji menulis naskah lagi, karena ia menemukannya beberapa waktu lalu. Suzume mengingatkan Ryoji bukankah Ryoji sudah menyerah akan impiannya demi Kan-chan, demi keluarga bukankah Ryoji sudah berjanji akan menjalani hidup biasa-biasa saja.
Ryoji mengatakan awalnya ia memang berfikir begitu, tapi setelah novelis Yumiko-sensei mengatakan kalau bukan dia yang menulis naskah maka Yumiko-sensei tidak mau, ia akhirnya merasakan kalau ia punya bakat dan diakui, ia masih punya kesempatan.
Suzume memanggil Ryoji bodoh karena hatinya sangat lemah, ia tak percaya Ryoji sudah melupakan kejadian waktu itu, meski Ryoji merasa itu bukan apa-apa, tapi bagi Suzume Shohei sudah ditipu dan dimanfaatkan oleh Shohei dan Yumiko sensei. Ia mengatakan pada Ryoji kalau Ryoji itu tidak berbakat.
Ryoji bertanya kenapa Suzume mengatakan hal seperti itu, padahal dulu Suzume mendukungnya. Suzume berteriak mengatakan pada Ryoji kalau mereka sudah menikah, mereka punya kehidupan sendiri dan mereka juga punya Kan-chan. Ryoji tak bisa selamanya mengejar impiannya. Suzume tak mau melanjutkan pembicaraan itu lagi dan mengatakan kalau semuanya sudah menunggu, mereka harus ke rumah sebelah.
Ryoji menahan Suzume, ia mengatakan kali ini ia tak membicarakan impian, tapi hal yang sebenarnya. Ryoji mengambil novel Koihanabi dan mengatakan pada Suzume kalau novel itu best seller dan sangat menarik. Saat Yumiko sensei memintanya untuk menulis naskah film dari novel itu, ia terus kepikiran dan ia tak bisa menghentikan dirinya sendiri karena ia ingin menulisnya. Scene dalam novel itu terus terbayang dalam benaknya dan ia yakin kali ini ia bisa membuat dunia dalam novel itu menjadi kenyataan.
Ryoji ternyata sudah mulai menulis naskah novel itu sejak 4 tahun lalu, ia selalu menulis naskah setelah pekerjaannya selesai di Dainagon. Saat ia membawa naskahnya kepada Yumiko sensei, Yumiko sensei menyukainya, naskahnya diakui dan ia akhirnya bisa memulai debutnya.
Suzume hanya terdiam mendengar penjelasan panjang Ryoji dan mengatakan kalau ia sangat membenci orang yang bernama Yumiko itu.
Ryoji bertanya kenapa Suzume berkata seperti itu. IA sudah berusaha menulis naskahnya dan akhirnya akan segera selesai, ia yakin kali ini akan berhasil dan ia tak ingin Shohei merebut naskahnya lagi.
Suzume menghela nafas mengatakan ternyata selama ini Ryoji masih terus memikirkan impiannya dan ia tak tahu akan hal itu. Di rumah ia terus mengurus Kan-chan dan Ryoji tak pernah ada di rumah, ia pikir Ryoji sangat sibuk dengan pekerjaannya, tapi ternyata Ryoji sibuk dengan naskah, bertemu Shohei dan Yumiko sensei. Suzume merasa kalau Ryoji mengkhianatinya, kenapa Ryoji diam saja selama ini.
Ryoji mengatakan jika ia mengatakannya, ia tahu Suzume tidak akan mendukungnya, karena mereka berdua sama-sama pernah menyerah akan impian mereka dan jika ia ingin mulai lagi, ia yakin Suzume akan menolaknya.
Suzume meneteskan air matanya dan mengatakan pada Ryoji untuk menyerah akan impiannya. TApi Ryoji mengatakan dunia film memanggil dirinya, ia diakui dan ia ingin memulai lagi. Ia akhirnya bisa melakukan debutnya sebagai sutradara. Ryoji mengatakan persiapan sudah mulai dilakukan dan ia juga sudah berhenti dari Dainagon.
Suzume tentu saja terkejut mendengarnya karena Ryoji sangat egois. Ia bertanya apakah Ryoji tidak bisa punya impian dan tetap menjadi kepala keluarga. Tapi Ryoji mengatakan kalau ia ingin bebas. Ia ingin berdiri sendiri, ingin fokus, ia tak bisa punya kehidupan lain selain perfilman dan kalau ia punya keluarga, itu hanya akan menganggu.
Suzume terdiam mendengarnya. Ia kemudian bergumam menyuruh Ryoji untuk mati saja, kalau Ryoji mati maka ia akan memaafkan Ryoji dan ia akan berpisah dari Ryoji.
Ryoji mengatakan pada Suzume jika ia berhasil kali ini, kehidupannya akan dimulai lagi. Suzume teringat saat-saat dimana ia menolak menyerah akan manga, ia mengatakan hal yang sama pada Yuko. Suzume mengatakan kalau Ryoji saat ini mirip dengan dirinya dulu, keras kepala dan karena hal itulah ia kehilangan segalanya.
Suzume sangat marah pada Ryoji, ia mengatakan Ryoji yang ia kenal dan ia cintai bukan seperti Ryoji saat ini. Suzume melempar Ryoji sambil berteriak Ryoji mengkhianatinya dan ia tak bisa memaafkan Ryoji, Sampai kapan kau akan terus melihat impian? Sadarlah! Kita ini sudah tidak muda lagi! Kita ini adalah orang tua! Baka!
Suzume tak bisa menahan air mata dan kemarahannya karean Ryoji akan membuang dirinya dan Kan-chan demi impian itu.
Kan-chan masuk ke dalam rumah setelah mendengar keributan itu dan melihat ibunya menangis. Kan-chan memeluk ayahnya dan meminta ibu berhenti melempar ayahnya karena itu pasti sakit.
Suzume terus berteriak, apakah kau akan membuang Kano?! Apa kau akan membuangnya?!
Kan-chan dengan polos mengatakan kalau ayahnya tidak akan meninggalkannya dan Suzume makin menangis.
Kan-chan mendekati ibunya dan menarik ibunya mendekati ayah. Ia mengambil yangan keduanya dan mencoba mendamaikan mereka berdua. Ryoji hanya terdiam sementara Suzume terus menangis.
Suzume sangat sedih karena Ryoji berubah menjadi orang yang sama sekali tidak ia kenal.
Ryoji menyampaikan niatnya itu pada Mitsue-san, Mugi dan Meari. Ketiga bibinya tentu saja terkejut saat tahu Ryoji akan memulai lagi didunia perfilman.
Mitsue bahkan mengatakan dari pada itu, mungkin jika alasannya wanita ia masih bisa terima, karena pada akhirnya nanti mereka akan bosan sendiri. Tapi kalau impian, Ryoji belum tentu berhasil, bagaimana bisa Ryoji melepaskan keluarganya hanya demi impian.
Mitsue tentu saja tidak mengizinkan Ryoji melepaskan keluarganya tapi Ryoji mengatakan kalau ia akan bertanggungjawab sendiri jika nanti terjadi sesuatu pada impiannya.
Mitsue mengingatkan kalau Ryoji adalah seorang ayah, Ryoji tak bisa melakukan itu. Ia menyuruh Ryoji segera meminta maaf pada Suzume dan Kan-chan tapi Ryoji malah berlutut pada ketiga bibinya, ia meminta izin untuk berhenti dari Dainagon.
Mitsue sangat kesal dan betanya apakah Ryoji yakin dengan keputusannya, apakah Ryoji benar-benar ingin berpisah dari Suzume dan Kan-chan. Ryoji membenarkan.
Mitsue berteriak marah jika ini yang akan Ryoji lakukan, kenapa waktu itu Ryoji menikah. Mitsue bahkan menampar Ryoji. Mitsue menahan air matanya dan menyuruh Ryoji keluar dari rumah mereka, karena tak ada tempat bagi orang seperti Ryoji di rumah mereka.
Suzume dan Kan-chan ada di rumah. Kan-chan masih terlalu kecil untuk memahami situasi yang ada dan sibuk bermain. Suzume memeluknya dan bertanya pada Kan-chan apakah Kan-chan mau namanya diganti menjadi Nireno Kano. Kan-chan mengatakan kalau namanya berubah menjadi Nireno Kano, rasanya sedikit aneh. Suzume mengerti.
Ryoji kembali ke rumah dan mengambil hadiah untuk ulang tahun ke-5 Kan-chan, sebuah boneka rubah. Kan-chan sangat senang. Ryoji bermain bersama Kan-chan dan terlihat sangat menyayangi Kan-chan, ia mengatakan pada Kanchan semoga Kan-chan cepat besar. Suzume hanya menatap keduanya. *dan aku nggak ngerti kenapa Ryoji yang begitu mau membuang keluarganya T___________T
Ryoji kemudian mengambil pakaiannya dan Suzume bertanya Ryoji mau kemana. Ryoji hanya meminta maaf dan meninggalkan rumah. Suzume hanya terdiam.
Keluarga Nireno di Gifu sepertinya mengalami masa kejayaan. Penerus kedai makan mereka yang bernama Tsukushi adalah Sota. Sota sudah menikah dan punya seorang anak laki-laki bernama Daichi. Sota sekarang menjadi chef utama kedai Tsukushi, ia membuat sebuah menu yang memenangkan penghargaan dan membuat kedai Tsukushi menjadi sangat populer. Sekarang kalau mau makan di kedai Tsukushi harus mengantri, karena pelanggannya banyak banged.
Keluarga Nireno kelihatannya hidup dengan bahagia tanpa tahu apa yang terjadi dengan keluarga Moriyama di Tokyo.
Hari itu adalah tahun baru 2008 dimana ibu Ritsu, Wako-san datang mengucapkan selamat tahun baru pada keluarga Nireno. Ibu Suzume sepertinya tahu sepertinya tahu ibu Ritsu mau membicarakan sesuatu padanya tapi karena keluarga sedang berkumpul jadi ibu Ritsu langsung pulang. Tapi ibu Suzume mengejarnya dan mengajaknya mengobrol sambil minum teh.
Sudah 1 bulan sejak kepergian Ryoji dari rumah. Suzume dan Kan-chan hidup miskin karena tidak ada pemasukan. Tapi Kan-chan anaknya venar-benar positif, ia yakin ayahnya akan kembali besok pagi-pagi sekali dan itu membuat Suzume sedikit tenang.
Mitsue-san sangat kesal karena Ryoji benar-benar tidak kembali ke rumah. Mugi dan Meari menyalahkan Mitsue karena sejak awal yang mengusir Ryoji adalah Mitsue. Mitsue tentu saja mengatakan maksudnya itu adalah agar Ryoji sadar dan kembali, ia tak menyangka kalau Ryoji benar-benar nggak kembali.
Ryoji tentu saja tinggal di rumah Shohei. Ia menjalani harinya seperti saat ia belum menikah dengan Suzume. Ia memasak untuk Shohei dan menulis naskahnya seolah-olah tidak ada yang terjadi.
Hari itu, Mitsue datang ke rumah Shohei untuk menjemput Ryoji. TApi tentu saja Ryoji menolak karena ia sudah membuat keputusan. Mitsue masih tidak mengerti kenapa Ryoji mau membuang keluarga demi impiannya dan Ryoji mengatakan ini adalah kesempatan terakhirnya untuk memulai debutnya. Shohei sudah membantunya dan ia sudah berjuang menulis naskah, ia punya bakat dan naskahnya diakui oleh Yumeno sensei. Ia tak bisa melepaskan kesempatan besar itu.
Mitsue menghela nafas dan mengatakan ia mengerti, ia mengizinkan Ryoji untuk terus menggapai impiannya menjadi sutradara tapi Ryoji harus pulang ke rumah. Ryoji bisa menggapai impiannya + menjadi kepala keluarga, Ryoji tak perlu khawatir mengenai uang, karena mereka masih punya Dainagon untuk menghidupi Suzume dan Kan-chan.
Tapi Ryoji sudah membuat keputusan untuk berpisah dari Suzume dan ia menolak pulang. Mitsue kali ini nggak bisa menahan amarahnya lagi, ia mencengkeram baju Ryoji dan berteriak padanya kenapa Ryoji menjadi anak seperti ini, ia merasa ia tak pernah membesarkan anak seperti Ryoji, bagaimana Ryoji bisa mengabaikan anaknya sendiri dan membuat puterinya bernasib sama seperti Ryoji yang tidak punya orang tua.
Ryoji hanya terdiam.
Meari sedang bermain bersama Kan-chan di rumah bibi. Kan-chan membuat origami dan mengatakan akan memberikan itu pada ayahnya saat ayah pulang nanti.
Suzume di rumah sendirian dan merenung, ia menatap kaleidoskop hadiah dari Ryoji saat ia hamil dan meletakkan di meja seolah-olah Suzume sudah kehilangan harapannya.
Suzume tak tahu harus bicara dengan siapa disaat seperti ini dan akhirnya ia mengambil telpon dan menghubungi nomor telpon yang sudah ia hafal sejak dulu.
Itu adalah nomor telpon milik keluarga Hagio. Di rumah keluarga HAgio, telpon berdering dan seorang anak laki-laki menjawabnya. Suzume terkejut.
Suzume sempat berfikir lama dan akhirnya menyadari siapa yang ada dibalik telpon itu. Anak laki-laki itu adalah Hagio Tsubasa, putera Ritsu. First impression mengenai putera Ritsu, dia pintar seperti ayahnya. Ia menjawab telpon dengan baik dan saat Suzume bertanya apakah Wako-san ada dirumah, Tsubasa mengatakan kalau nenek sedang tidak di rumah. Di rumah ada kakek dan ayahnya, jika Suzume mau ia bisa memanggil mereka. TApi Suzume mengatakan tidak perlu.
Saat Tsubasa bertanya siapa Suzume, Suzume tidak mengatakan siapa namanya. Setelah menutup telpon, Suzume tersenyum dan menyadari aklau Ritsu ternyata sudah menjadi seorang ayah, sama seperti dirinya yang sudah menjadi seorang ibu. Suzume sulit mempercayai kalau ia dan Ritsu, teman sejak lahir sudah menjadi orang tua sekarang.
Ritsu ada di ruang gelap bersama ayahnya. Mereka berdua mencetak foto keluarga Hagio. Ayah Ritsu sangat menyukai cucu laki-lakinya.
Tsubasa kemudian datang menemui ayahnya dan mengatakan tadi ia menjawab telpon dari seorang wanita, tapi ia tak tahu siapa wanita itu. Tsubasa menggambar wajah wanita itu berdasarkan imajinasinya saat mendengarkan suara Suzume dan memberikan pada ayahnya.
Kakek memuji Tsubasa yang punya imajinasi tinggi. Ritsu menatap potret wajah yang digambar oleh Tsubasa dan aku merasa kalau ia tahu itu adalah Suzume, atau lebih tepatnya ada terbesit dalam pikirannya kalau itu mungkin Suzume.
Malam itu, Suzume menyanyikan lagu nina bobo untuk Kan-chan dan Kan-chan terus senyam senyum menikmati nyanyian ibunya, ia menyukai lagu pengiring tidur dari ibunya.
Setelah Kan-chan tidur, Suzume masih bangun dan mengambil kaleidoskop pemberian Ryoji. Ia memandangi kaleidoskop yang berkilauan itu dan menatap puterinya dalam kegelapan malam. Ia menatap foto keluarga dan Suzume membuat keputusannya.
Keesokan harinya, Suzume menemui Ryoji di rumah Shohei. Ia dan Ryoji bicara berhadapan dan aku kesal banged karena Shohei nggak mau meninggalkan mereka berdua saja X(
Suzume mengatakan pada Ryoji kalau ia jatuh cinta pada Ryoji sejak mereka menari bersama dalam hujan, saat itu ia membuat keputusan untuk menikahi Ryoji. Ia mencintai Ryoji selama ini, bahkan saat ini. Karena itu ia memohon pada Ryoji untuk kembali.
Suzume meneteskan air matanya saat ia mengatakan itu. Ryoji menatap Suzume dan ia meminta maaf pada Suzume. Hanya kata maaf itu membuat Suzume terdiam dan ia mengerti kalau sudah tidak ada harapan lagi. Itu adalah kesempatan terakhir yang ia berkan pada Ryoji.
Ryoji meminta Suzume untuk membesarkan Kan-chan dan Suzume meminta Shohei untuk menjaga Ryoji.
Suzume keluar dari apartemen Ryoji dan menatap langit biru hari itu. Suzume menatapnya cukup lama dan teringat kampung halamannya. Suzume tersenyum dengan kesedihan di wajahnya.
Sejak pertama kali datang ke Tokyo saat ia berusia 18 tahun, Suzume tidak pernah sekalipun berfikir untuk pulang ke kampung halamannya. Tapi hari itu, melihat langit biru itu ia berfikir untuk kembali ke kampung halamannya.
Musim semi 2008, Suzume memutuskan untuk meninggalkan Tokyo dan kembali ke Gifu. Suzume dan Kan-chan akan berpisah dengan san-oba, mereka mengantar Suzume dan Kan-chan sampai di depan rumah.
Para bibi sangat sedih karena mereka akan berpisah dengan Kan-chan dan memeluk Kan-chan dengan erat. Mereka meminta Kan-chan untuk tidak melupakan mereka dan Kan-chan juga meminta para bibi untuk tidak melupakannya.
Para bibi meminta Suzume untuk kembali kapan saja dan tidak memutuskan tali persaudaraan karena mereka sangat mencintai Kan-chan, Suzume berjanji kalau ia akan membawa Kan-chan menemui para bibi kapan ada waktu.
Para bibi juga meminta maaf atas apa yang dilakukan Ryoji pada Suzume, mereka membungkuk meminta maaf dan Suzume meminta mereka tidak melakukan itu. Ia ingin mereka berpisah dengan senyuman. Suzume berterima kasih karena selama kurang lebih 7 tahun para bibi melindunginya.
Suzume juga datang ke Dainagon untuk mengucapkan perpisahan pada Tanabe-san. Tanabe-san sepertinya akan merindukan Suzume dan Kan-chan.
Sementara itu di kedai Tsukushi, Butcha sedang makan siang disana dan ibu mengatakan pada Butcha kalau NAo bisa marah jika tahu Butcha tidak makan siang di rumah. Butcha mengatakan istrinya terlalu sibuk dengan anak-anak mereka dan mengabaikan dirinya HAHAHAHAHAH.
Butcha dan Nao sudah menikah dan keduanya dikaruniai dua orang anak, satu laki-laki dan satu perempuan ehheheehhehe.
Suzume dan Kan-chan tiba di Fukurocho, Gifu. Ibu dan anak itu bernyanyi kecil sambil berjalan ke rumah keluarga Nireno.
Suzume tiba di depan rumahnya dan terkejut melihat antrian panjang di kedai. Suzume tidak tahu kalau kedai Tsukushi sekarang populer dan ia merasa seperti memasuki dunia lain.
Saat ia akan masuk, pelanggan protes karena Suzume harus mengantri dan Suzume mengatakan kalau dia bukan pelanggan.
Suzume masuk ke kedai bersama Kan-chan ke dalam kedai, Kakek, Ibu, Ayah dan Sota terkejut melihat keduanya.
Keluarga sangat senang karena Suzume dan Kan-chan datang berkunjung. Kakek berfikir Kan-chan merindukannya makanya datang berkunjung.
Ayah bertanya kali ini berapa lama Suzume akan tinggal dan Suzume menjawab selamanya. keluarga langsung terdiam.
Ibu mendekati Suzume dan bertanya apa maksudnya. Suzume mengatakan kalau mulai dari sekarang ia akan tinggal di rumah keluarga Nireno. Dulu ayah dan kakek mengatakan ia boleh pulang kapan saja, makanya ia kembali.
Ibu sama sekali tidak mengerti dan Kan-chan mengatakan kalau ayah dan ibunya sudah berpisah. Semuanya tentu saja terkejut dan bertanya apakah benar begitu, kenapa Suzume dan Ryoji berpisah.
Kan-chan tidak mau ibunya dimarahi oleh nenek dan mengatakan pada nenek agar tidak memarahi ibunya. Kan-chan mengatakan ayah sudah membuat ibu sedih, ibu menangis setiap hari dan ia tak mau ibu menangis lagi. Suzume terkejut karena Kan-chan ternyata menyadari hal itu.
Ibu bertanya lagi apa benar begitu dan Suzume membenarkan.
Butcha yang sejak awal diam saja mendengarkan akhirnya angkat bicara menyapa Suzume. Suzume terkejut karena Butcha ternyata ada disana. Kan-chan yang melihat Butcha langsung mengejek rambut Butcha yang lucu.
Butcha jadi teringat dulu saat kecil dia dan Suzume sering bertengkar dan mulai mengejek nama Suzume dihadapan Kan-chan. Kan-chan hanya tertawa dan Suzume kesal karena Butcha menyebalkan.
Butcha dan Suzume kemudian bertengkar hebat dikedai LOL.
Tiba-tiba seseorang masuk ke kedai tersebut. Suzume mengenai suara orang itu dan segera berbaik. Itu adalah Ritsu. Suzume dan Ritsu bertemu untuk pertama kalinya setelah sekian lama berpisah.
Komentar:
OMG!!!!!! Hanbun, Aoi sudah memasuki chapter baru alias part terakhir dari dramanya, dimulai dari episode 108, ending dari minggu ke-18.
Seperti yang kalian ketahui, part terakhir dari drama adalah Suzume yang kembali ke Gifu dan memulai kehidupan baru disana. Ia bertemu kembali dengan Ritsu setelah berpisah sekian lama. Kira-kira apa yang akan terjadi pada dua orang ini?
Sedikit spoiler nih, akan terjadi sesuatu pada keluarga Nireno dan keluarga Hagio yang membuat hubungan Suzume dan Ritsu semakin dalam. Apakah mengarah ke arah percintaan? Masih belum tahu nih, tapi sepertinya sih begitu kalau aku liat dari spoiler minggu ke-22 HAHHAHAHAHHA. FYI, Ritsu juga udah cerai katanya HAHAHHAHA, jadi sama-sama single mereka XD
Tapi sebelum itu fokusnya masih pada Suzume yang harus menemukan pekerjaan baru di Gifu karena ia tak bisa selamanya tinggal di rumah keluarga Nireno yang sebenarnya sudah menjadi milik Sota karena ia sudah menikah.
Suzume mengalami kegagalan demi kegagalan dalam hidupnya akan memulai hal baru dan kali ini ia tak boleh gagal lagi demi puterinya.
Dari preview episode minggu depan, Yuko dan Bokute akan datang berkunjung menemui Suzume dan disana Bokute akan mengatakan pada Ritsu mengenai rahasia yang selama ini Suzume simpan dalam hatinya. Fukurokai juga reuni setelah sekian lama dan Suzume & Ritsu juga bicara berdua mengenai kehidupan mereka. Suzume mendapatkan ide untuk membuka kedai Tsukushi ke-2, ia ingin mencoba memulai bisnis. Kira-kira apa yang akan terjadi ya?
BTW itu Butcha dan Nao kapan nikahnya ya sudah punya anak 2 aja, Sota juga nggak tahu kapan nikahnya anaknya udah gede aja. Kekurangan asadora itu disini sih menurutku, kurang membahas supporting cast yang penting. Kan seru tuh kalau pernikahan Sota atau Nao diperlihatkan, atau setidaknya dibahas sedikit dalam bentuk foto gitu.
Penulis benar-benar ingin segera membuang Ryoji dari drama ini agar chapter baru kehidupan Suzume dimulai. Tapi dia terlalu tergesa-gesa dan itu membuat aku kesal. Ryoji yang sayang anak istri tiba-tiba berusah membuang mereka rasanya itu nggak adil banged bagi karakter Ryoji. Awal minggu ke-18 dia masih menangis karena puterinya lahir, bagaimana bisa di akhir minggu ke-18 dia jadi nggak berperasaan itu?
Apakah nggak bisa tetap mengejar impian dan tetap menjadi keluarga? Harus sendirian gitu? Ya ampun aku kesal bangeeeeeeeeeeed! Dulu aku menebak yang minta cerai itu adalah Suzume karena ia nggak tahan mereka terus hidup miskin sementara Ryoji terlalu fokus pada impian dan lupa keluarga. TApi ini benar-benar plot twist yang jauh dari bayangan aku.
Aku masih sempat berfikir Ryoji minta cerai mungkin karena ia tahu Suzume makin menderita kalau ia memilih meneruskan impiannya, jadi dari pada Suzume menderita, lebih baik mereka cerai. TApi ternyata sama sekali nggak seperti itu! Apa-apaan itu tiba-tiba minta berpisah cuma karena mau fokus sama film, padahal Suzume masih mencoba mempertahankan Ryoji? Kan jadi aneh.
Jujur saja aku kecewa dengan perkembangan karakter Ryoji yang tiba-tiba dan mengacaukan semuanya. Meski aku tahu mereka akan berpisah, tapi aku nggak menyangka akan sekejam itu. Aku bertanya-tanya apakah Ryoji akan muncul lagi di minggu-minggu selanjutnya. Seperinya sih dia akan muncul di minggu ke-19, tapi hanya sebentar. Masih adakah harapan Suzume dan Ryoji? Kayaknya enggak sih ya soalnya penulisnya cinta mati sama Ritsu wkkwkwkkwkw.
Aku masih kesal sama Ritsu dengan kejadian Ito Saya waktu itu, aku belum bisa ngeship Suzume dan Ritsu lagi untuk saat wkwkkwkwkwkw. Aku merasa mereka berdua lebih cocok jadi teman yang saling mendukung satu sama lain. Tapi semoga perasaan ini berubah setelah menonton minggu selanjutnya XD
Hanbun, Aoi ini tinggal 7 minggu lagi, nggak terasa kalau waktu cepat sekali berlalu. Kalau udah memasuki episode 100an, aku biasanya pengen dramanya cepat berakhir karena aku nggak sabar lagi untuk menonton asadora selanjutnya HAHAHAAHA. Tapi kalau udah mendekati ending, jadi sedih banged berpisah dengan Suzume dan semua cast Hanbun, Aoi. Aku masih menantikan kemunculan Maa-kun, aku berharap dia muncul lagi hehehhehe. Pasti seru kalau dia muncul trus godain Suzume lagi dan membuat Ritsu cemburu HAHHAHAHAAHHA.
Karena minggu ke 18 ini benar-benar padat, aku berharap untuk minggu selanjutnya penulis tidak membuang-buang waktu dengan hal yang nggak terlalu penting, karena kalau plotnya di draggy lagi, rasanya nggak adil sama Ryoji T___T
Aku sangat sedih berpisah dengan Ryoji dan sebenarnya saat menonton minggu ke-18 ini aku nggak terlalu bersemangat HAHAHHAHAHAHA.
Sinopsis Half, Blue Week 18: Kaeritai!
-I want to back!-
Puteri Suzume dan Ryoji diberi nama Moriyama Kano, nama panggilannya adalah Kan-chan. Pada 23 Desember 2003, ulang tahun pertama Kan-chan, Yuko dan Bokute datang mengunjungi Suzume dan Kan-chan. Bokute membawakan hadiah ulang tahun pertama Kan-chan, sebuah boneka beruang yang sangat besar. Dua sahabat Suzume itu bahagia melihat Suzume yang sekarang sudah menjadi seorang ibu.
Yuko hari itu datang untuk menyampaikan sesuatu pada Suzume. Ia akan pindah dari Tokyo ke Sendai, di drama aku nggak terlalu yakin apa alasannya, tapi dari spoiler yang aku baca, katanya Yuko ingin belajar menjadi perawat gitu. Sekarang puteranya sudah cukup besar jadi ia ingin melakukan sesuatu untuk dirinya sendiri.
Suzume yang baru mendengar rencana itu tentu saja terkejut. Selama ia di Tokyo, ia belum pernah berpisah jauh dari Yuko dan ia tak bisa membayangkan kalau ia tak akan bertemu dengan Yuko lagi. Yuko tertawa mendengarnya dan mengingatkan Suzume kalau dari Tokyo ke Sendai itu hanya 2 jam naik Shinkansen, mereka bisa bertemu kapan ada waktu.
Ketiga sahabat itu kemudian berpelukan karena itu mungkin terakhir kalinya mereka berkumpul bersama-sama.
Ryoji sudah sepenuhnya keluar dari dunia perfilman, tapi sebenarnya hatinya sama sekali tidak. Film 'Namae no nai Tori' yang naskahnya diambil oleh Shohei sepertinya sukses besar dan Shohei menjadi populer dan tampil dalam majalah. Ryoji melihat hal itu dan sepertinya ia mash terus memikirkan mengenai impiannya menjadi sutradara, tapi ia tidak pernah mengatakan pada Suzume.
Suzume sendiri sebenarnya tahu kalau Ryoji diam-diam masih terus menulis naskah.
Saat Suzume kembali ke rumahnya untuk memberikan susu pada Kan-chan, Suzume merasa aneh karena badan Kan-chan sangat panas. Suzume segera berlari ke rumah San oba dan mereka membawa Kan-chan ke ruamh sakit terdekat.
Kan-chan diperiksa oleh dokter dan sepertinya demamnya sangat tinggi. Kan-chan terus menangis dan membuat hati Suzume sakit melihat puterinya kesakitan karena diinfus.
Perawat terpaksa membawa Suzume ke ruangan lain dan meminta Suzume untuk beristirahat karena Suzume harus tetap tegar. Suzume sangat khawatir dan panik kalau-kalau puterinya mengalami sakit sepertinya, kehilangan pendengaran di telinga kiri jadi ia benar-benar ingin perawat memastikan kalau Kan-chan baik-baik saja.
Suzume tidak bisa tenang mendengar tangisan Kan-chan di ruangan sebelah.
Suzume menelpon ibunya dan memberitahukan mengenai Kan-chan yang sakit dan dibawa ke rumah sakit. Suzume mengatakan ia takut puterinya akan mengalami hal yang sama dengannya dan ibu berusaha untuk menenangkan Suzume. Semuanya akan baik-baik saja.
Setelah Suzume menutup telponnya, seluruh keluarga Nireno berdoa untuk kesembuhan Kan-chan.
San oba menunggu di luar ruangan dan masih terus berusaha menghubungi Ryoji yang sejak tadi tidak bisa dihubungi. Mitsue-san sangat kesal karena disaat penting begini Ryoji tidak menjawab telponnya.
Saat Mitsue mencoba menelpon Ryoji lagi, akhirnya telpon diangkat tapi yang menjawab adalah seorang wanita dan itu membuat Mitsue shock. Mitsue terdiam dan menatap kedua saudaranya, ia mengatakan kalau seorang wanita menjawab telpon Ryoji dan mereka bertiga jadi panik.
Saat Suzume duduk bersama mereka, Mitsue benar-benar nggak tahan menyimpan rahasia itu, kakinya terus gemetaran karena mulutnya gatal ingin mengatakan pada Suzume apa yang baru saja ia dengar tapi Mugi dan Meari berusaha menahannya.
Tak lama setelah itu, Ryoji akhirnya tiba di rumah sakit dan Suzume benar-benar lega saat ia melihat wajah suaminya, setidaknya ia tak menanggung semuanya sendirian lagi.
Ryoji minta maaf karena ia datang terlambat dan bertanya bagaimana keadaan Kan-chan. Untung saja demam Kan-chan sudah membaik dan ia baik-baik saja. TApi Suzume tetap khawatir terjadi sesuatu pada puterinya dan dokter menyarankan Suzume untuk melakukan tes pendengaran besoknya.
Ternyata malam itu Ryoji dan Shohei bertemu dengan penulis novel dan produser. Novel penulis itu berjudul 'Koihanabi' menjadi best seller dan akan diadaptasi menjadi sebuah movie. Novelist itu menyukai naskah yang ditulis Ryoji waktu itu dan ingin Ryoji menulis naskah lagi kali ini.
Shohei-lah yang memberikan kesempatan itu pada Ryoji, karena ia masih bersalah mengenai kejadian waktu itu. Tapi Ryoji menolak permintaan novelist itu karena ia sudah berjanji pada Suzume kalau ia berhenti dari dunia perfilman.
Mitsue lega mendengar hal itu dan ia meminta Ryoji untuk fokus pada keluarganya.
Keesokan harinya, Suzume dan Ryoji membawa Kan-chan ke rumah sakit dan melakukan tes pendengaran. Suzume benar-benar sangat khawatir pada Kan-chan dan Ryoji ada disampingnya menenangkannya.
Saat hasil pemeriksaan keluar, Suzume sangat lega karena Kan-chan baik-baik saja. Tapi ia tetap ingin memastikan dengan memainkan sesuatu di telinga kanan dan kiri Kan-chan, ia ingin melihat apakah Kan-chan mendengarnya. Kan-chan menunjukkan reaksi pada suara itu dan Suzume akhirnya merasa sangat lega.
Ryoji menatap keduanya sambil tersenyum dan memeluk istri dan puterinya. Mereka lega semuanya baik-baik saja.
Setelah sampai di rumah, Suzume menelpon ibunya untuk memberitahu keluarga Nireno kalau Kan-chan baik-baik saja. Ibu dan seluruh keluarga sangat lega mendengarnya.
Suzume menatap Ryoji dan Kan-chan yang sedang bermain dan mengatakan pada ibunya kalau ia sekarang mengerti bagaimana perasaan ibunya saat ia sakit dulu. Hati ibu pasti sangat sakit dan ia yakin ibu menangis diam-diam tanpa sepengetahuannya. Ia baru menyadari kalau ibunya mengalami hari-hari yang berat saat itu. Ibu hanya bisa tersenyum dengan mata berkaca-kaca saat mendengarkan hal itu. Keresahan seorang ibu yang seorang anak tidak akan tahu bagaimana rasanya sebelum ia menjadi seorang ibu dan mengalaminya secara langsung.
Malam itu, Suzume tidur sambil memeluk Kan-chan. Ryoji masih terbangun dan menatap keduanya. Sepertinya Ryoji sedang galau dengan keputusan yang ia buat, tapi ia merasa ia membuat keputusan yang benar. Ia tersenyum menatap istri dan puterinya.
Kan-chan benar-benar sangat cuteeeeeeeee!!!!! Keluarga Moriyama saat itu benar-benar terlihat sangat bahagia dan itu adalah kebahagian terakhir mereka yang terlihat dalam drama ini.
Sementara itu Suzume menjadi ibu rumah tangga yang sibuk membesarkan puteri satu-satunya.
23 Desember 2007, ulang tahun ke-5 Kan-chan. Setiap tahunnya, Kan-chan selalu melakukan persiapan ulang tahun bersama para bibi, para bibi mengumpulkan cap tangan Kan-chan setiap tahun dan hari ini adalah yang kelima kalinya. Kan-chan sudah berusia 5 tahun dan anaknya manis banged.
Suzume sedang menyiapkan cake ulang tahun di rumah saat Ryoji tiba-tiba mengatakan sesuatu yang membuat Suzume shock.
Ryoji mengatakan pada Suzume kalau ia ingin berpisah dari Suzume. Suzume awalnya berfikir ia salah dengar, tapi Ryoji tampak sangat serius. Suzume bertanya apakah ini karena wanita lain, karena belakangan ini Ryoji sering pulang terlambat. Ryoji mengatakan bukan itu, tapi karena naskah drama. Selama 4 tahun belakangan ini Ryoji selalu menulis naskah diam-diam setelah pekerjaannya di Dainagon selesai. Ryoji mengatakan kalau naskahnya diakui dan ia akan melakukan debutnya sebagai sutradara.
Suzume tak habis pikir kenapa Ryoji memilih hari seperti ini untuk membicarakan impiannya, karena ini adalah hari ulang tahun Kan-chan. Suzume mengakui kalau ia tahu Ryoji menulis naskah lagi, karena ia menemukannya beberapa waktu lalu. Suzume mengingatkan Ryoji bukankah Ryoji sudah menyerah akan impiannya demi Kan-chan, demi keluarga bukankah Ryoji sudah berjanji akan menjalani hidup biasa-biasa saja.
Ryoji mengatakan awalnya ia memang berfikir begitu, tapi setelah novelis Yumiko-sensei mengatakan kalau bukan dia yang menulis naskah maka Yumiko-sensei tidak mau, ia akhirnya merasakan kalau ia punya bakat dan diakui, ia masih punya kesempatan.
Suzume memanggil Ryoji bodoh karena hatinya sangat lemah, ia tak percaya Ryoji sudah melupakan kejadian waktu itu, meski Ryoji merasa itu bukan apa-apa, tapi bagi Suzume Shohei sudah ditipu dan dimanfaatkan oleh Shohei dan Yumiko sensei. Ia mengatakan pada Ryoji kalau Ryoji itu tidak berbakat.
Ryoji bertanya kenapa Suzume mengatakan hal seperti itu, padahal dulu Suzume mendukungnya. Suzume berteriak mengatakan pada Ryoji kalau mereka sudah menikah, mereka punya kehidupan sendiri dan mereka juga punya Kan-chan. Ryoji tak bisa selamanya mengejar impiannya. Suzume tak mau melanjutkan pembicaraan itu lagi dan mengatakan kalau semuanya sudah menunggu, mereka harus ke rumah sebelah.
Ryoji menahan Suzume, ia mengatakan kali ini ia tak membicarakan impian, tapi hal yang sebenarnya. Ryoji mengambil novel Koihanabi dan mengatakan pada Suzume kalau novel itu best seller dan sangat menarik. Saat Yumiko sensei memintanya untuk menulis naskah film dari novel itu, ia terus kepikiran dan ia tak bisa menghentikan dirinya sendiri karena ia ingin menulisnya. Scene dalam novel itu terus terbayang dalam benaknya dan ia yakin kali ini ia bisa membuat dunia dalam novel itu menjadi kenyataan.
Ryoji ternyata sudah mulai menulis naskah novel itu sejak 4 tahun lalu, ia selalu menulis naskah setelah pekerjaannya selesai di Dainagon. Saat ia membawa naskahnya kepada Yumiko sensei, Yumiko sensei menyukainya, naskahnya diakui dan ia akhirnya bisa memulai debutnya.
Suzume hanya terdiam mendengar penjelasan panjang Ryoji dan mengatakan kalau ia sangat membenci orang yang bernama Yumiko itu.
Ryoji bertanya kenapa Suzume berkata seperti itu. IA sudah berusaha menulis naskahnya dan akhirnya akan segera selesai, ia yakin kali ini akan berhasil dan ia tak ingin Shohei merebut naskahnya lagi.
Suzume menghela nafas mengatakan ternyata selama ini Ryoji masih terus memikirkan impiannya dan ia tak tahu akan hal itu. Di rumah ia terus mengurus Kan-chan dan Ryoji tak pernah ada di rumah, ia pikir Ryoji sangat sibuk dengan pekerjaannya, tapi ternyata Ryoji sibuk dengan naskah, bertemu Shohei dan Yumiko sensei. Suzume merasa kalau Ryoji mengkhianatinya, kenapa Ryoji diam saja selama ini.
Ryoji mengatakan jika ia mengatakannya, ia tahu Suzume tidak akan mendukungnya, karena mereka berdua sama-sama pernah menyerah akan impian mereka dan jika ia ingin mulai lagi, ia yakin Suzume akan menolaknya.
Suzume meneteskan air matanya dan mengatakan pada Ryoji untuk menyerah akan impiannya. TApi Ryoji mengatakan dunia film memanggil dirinya, ia diakui dan ia ingin memulai lagi. Ia akhirnya bisa melakukan debutnya sebagai sutradara. Ryoji mengatakan persiapan sudah mulai dilakukan dan ia juga sudah berhenti dari Dainagon.
Suzume tentu saja terkejut mendengarnya karena Ryoji sangat egois. Ia bertanya apakah Ryoji tidak bisa punya impian dan tetap menjadi kepala keluarga. Tapi Ryoji mengatakan kalau ia ingin bebas. Ia ingin berdiri sendiri, ingin fokus, ia tak bisa punya kehidupan lain selain perfilman dan kalau ia punya keluarga, itu hanya akan menganggu.
Suzume terdiam mendengarnya. Ia kemudian bergumam menyuruh Ryoji untuk mati saja, kalau Ryoji mati maka ia akan memaafkan Ryoji dan ia akan berpisah dari Ryoji.
Ryoji mengatakan pada Suzume jika ia berhasil kali ini, kehidupannya akan dimulai lagi. Suzume teringat saat-saat dimana ia menolak menyerah akan manga, ia mengatakan hal yang sama pada Yuko. Suzume mengatakan kalau Ryoji saat ini mirip dengan dirinya dulu, keras kepala dan karena hal itulah ia kehilangan segalanya.
Suzume sangat marah pada Ryoji, ia mengatakan Ryoji yang ia kenal dan ia cintai bukan seperti Ryoji saat ini. Suzume melempar Ryoji sambil berteriak Ryoji mengkhianatinya dan ia tak bisa memaafkan Ryoji, Sampai kapan kau akan terus melihat impian? Sadarlah! Kita ini sudah tidak muda lagi! Kita ini adalah orang tua! Baka!
Suzume tak bisa menahan air mata dan kemarahannya karean Ryoji akan membuang dirinya dan Kan-chan demi impian itu.
Kan-chan masuk ke dalam rumah setelah mendengar keributan itu dan melihat ibunya menangis. Kan-chan memeluk ayahnya dan meminta ibu berhenti melempar ayahnya karena itu pasti sakit.
Suzume terus berteriak, apakah kau akan membuang Kano?! Apa kau akan membuangnya?!
Kan-chan dengan polos mengatakan kalau ayahnya tidak akan meninggalkannya dan Suzume makin menangis.
Kan-chan mendekati ibunya dan menarik ibunya mendekati ayah. Ia mengambil yangan keduanya dan mencoba mendamaikan mereka berdua. Ryoji hanya terdiam sementara Suzume terus menangis.
Suzume sangat sedih karena Ryoji berubah menjadi orang yang sama sekali tidak ia kenal.
Ryoji menyampaikan niatnya itu pada Mitsue-san, Mugi dan Meari. Ketiga bibinya tentu saja terkejut saat tahu Ryoji akan memulai lagi didunia perfilman.
Mitsue bahkan mengatakan dari pada itu, mungkin jika alasannya wanita ia masih bisa terima, karena pada akhirnya nanti mereka akan bosan sendiri. Tapi kalau impian, Ryoji belum tentu berhasil, bagaimana bisa Ryoji melepaskan keluarganya hanya demi impian.
Mitsue tentu saja tidak mengizinkan Ryoji melepaskan keluarganya tapi Ryoji mengatakan kalau ia akan bertanggungjawab sendiri jika nanti terjadi sesuatu pada impiannya.
Mitsue mengingatkan kalau Ryoji adalah seorang ayah, Ryoji tak bisa melakukan itu. Ia menyuruh Ryoji segera meminta maaf pada Suzume dan Kan-chan tapi Ryoji malah berlutut pada ketiga bibinya, ia meminta izin untuk berhenti dari Dainagon.
Mitsue sangat kesal dan betanya apakah Ryoji yakin dengan keputusannya, apakah Ryoji benar-benar ingin berpisah dari Suzume dan Kan-chan. Ryoji membenarkan.
Mitsue berteriak marah jika ini yang akan Ryoji lakukan, kenapa waktu itu Ryoji menikah. Mitsue bahkan menampar Ryoji. Mitsue menahan air matanya dan menyuruh Ryoji keluar dari rumah mereka, karena tak ada tempat bagi orang seperti Ryoji di rumah mereka.
Suzume dan Kan-chan ada di rumah. Kan-chan masih terlalu kecil untuk memahami situasi yang ada dan sibuk bermain. Suzume memeluknya dan bertanya pada Kan-chan apakah Kan-chan mau namanya diganti menjadi Nireno Kano. Kan-chan mengatakan kalau namanya berubah menjadi Nireno Kano, rasanya sedikit aneh. Suzume mengerti.
Ryoji kembali ke rumah dan mengambil hadiah untuk ulang tahun ke-5 Kan-chan, sebuah boneka rubah. Kan-chan sangat senang. Ryoji bermain bersama Kan-chan dan terlihat sangat menyayangi Kan-chan, ia mengatakan pada Kanchan semoga Kan-chan cepat besar. Suzume hanya menatap keduanya. *dan aku nggak ngerti kenapa Ryoji yang begitu mau membuang keluarganya T___________T
Ryoji kemudian mengambil pakaiannya dan Suzume bertanya Ryoji mau kemana. Ryoji hanya meminta maaf dan meninggalkan rumah. Suzume hanya terdiam.
Keluarga Nireno di Gifu sepertinya mengalami masa kejayaan. Penerus kedai makan mereka yang bernama Tsukushi adalah Sota. Sota sudah menikah dan punya seorang anak laki-laki bernama Daichi. Sota sekarang menjadi chef utama kedai Tsukushi, ia membuat sebuah menu yang memenangkan penghargaan dan membuat kedai Tsukushi menjadi sangat populer. Sekarang kalau mau makan di kedai Tsukushi harus mengantri, karena pelanggannya banyak banged.
Keluarga Nireno kelihatannya hidup dengan bahagia tanpa tahu apa yang terjadi dengan keluarga Moriyama di Tokyo.
Hari itu adalah tahun baru 2008 dimana ibu Ritsu, Wako-san datang mengucapkan selamat tahun baru pada keluarga Nireno. Ibu Suzume sepertinya tahu sepertinya tahu ibu Ritsu mau membicarakan sesuatu padanya tapi karena keluarga sedang berkumpul jadi ibu Ritsu langsung pulang. Tapi ibu Suzume mengejarnya dan mengajaknya mengobrol sambil minum teh.
Sudah 1 bulan sejak kepergian Ryoji dari rumah. Suzume dan Kan-chan hidup miskin karena tidak ada pemasukan. Tapi Kan-chan anaknya venar-benar positif, ia yakin ayahnya akan kembali besok pagi-pagi sekali dan itu membuat Suzume sedikit tenang.
Mitsue-san sangat kesal karena Ryoji benar-benar tidak kembali ke rumah. Mugi dan Meari menyalahkan Mitsue karena sejak awal yang mengusir Ryoji adalah Mitsue. Mitsue tentu saja mengatakan maksudnya itu adalah agar Ryoji sadar dan kembali, ia tak menyangka kalau Ryoji benar-benar nggak kembali.
Ryoji tentu saja tinggal di rumah Shohei. Ia menjalani harinya seperti saat ia belum menikah dengan Suzume. Ia memasak untuk Shohei dan menulis naskahnya seolah-olah tidak ada yang terjadi.
Hari itu, Mitsue datang ke rumah Shohei untuk menjemput Ryoji. TApi tentu saja Ryoji menolak karena ia sudah membuat keputusan. Mitsue masih tidak mengerti kenapa Ryoji mau membuang keluarga demi impiannya dan Ryoji mengatakan ini adalah kesempatan terakhirnya untuk memulai debutnya. Shohei sudah membantunya dan ia sudah berjuang menulis naskah, ia punya bakat dan naskahnya diakui oleh Yumeno sensei. Ia tak bisa melepaskan kesempatan besar itu.
Mitsue menghela nafas dan mengatakan ia mengerti, ia mengizinkan Ryoji untuk terus menggapai impiannya menjadi sutradara tapi Ryoji harus pulang ke rumah. Ryoji bisa menggapai impiannya + menjadi kepala keluarga, Ryoji tak perlu khawatir mengenai uang, karena mereka masih punya Dainagon untuk menghidupi Suzume dan Kan-chan.
Tapi Ryoji sudah membuat keputusan untuk berpisah dari Suzume dan ia menolak pulang. Mitsue kali ini nggak bisa menahan amarahnya lagi, ia mencengkeram baju Ryoji dan berteriak padanya kenapa Ryoji menjadi anak seperti ini, ia merasa ia tak pernah membesarkan anak seperti Ryoji, bagaimana Ryoji bisa mengabaikan anaknya sendiri dan membuat puterinya bernasib sama seperti Ryoji yang tidak punya orang tua.
Ryoji hanya terdiam.
Meari sedang bermain bersama Kan-chan di rumah bibi. Kan-chan membuat origami dan mengatakan akan memberikan itu pada ayahnya saat ayah pulang nanti.
Suzume di rumah sendirian dan merenung, ia menatap kaleidoskop hadiah dari Ryoji saat ia hamil dan meletakkan di meja seolah-olah Suzume sudah kehilangan harapannya.
Suzume tak tahu harus bicara dengan siapa disaat seperti ini dan akhirnya ia mengambil telpon dan menghubungi nomor telpon yang sudah ia hafal sejak dulu.
Itu adalah nomor telpon milik keluarga Hagio. Di rumah keluarga HAgio, telpon berdering dan seorang anak laki-laki menjawabnya. Suzume terkejut.
Suzume sempat berfikir lama dan akhirnya menyadari siapa yang ada dibalik telpon itu. Anak laki-laki itu adalah Hagio Tsubasa, putera Ritsu. First impression mengenai putera Ritsu, dia pintar seperti ayahnya. Ia menjawab telpon dengan baik dan saat Suzume bertanya apakah Wako-san ada dirumah, Tsubasa mengatakan kalau nenek sedang tidak di rumah. Di rumah ada kakek dan ayahnya, jika Suzume mau ia bisa memanggil mereka. TApi Suzume mengatakan tidak perlu.
Saat Tsubasa bertanya siapa Suzume, Suzume tidak mengatakan siapa namanya. Setelah menutup telpon, Suzume tersenyum dan menyadari aklau Ritsu ternyata sudah menjadi seorang ayah, sama seperti dirinya yang sudah menjadi seorang ibu. Suzume sulit mempercayai kalau ia dan Ritsu, teman sejak lahir sudah menjadi orang tua sekarang.
Ritsu ada di ruang gelap bersama ayahnya. Mereka berdua mencetak foto keluarga Hagio. Ayah Ritsu sangat menyukai cucu laki-lakinya.
Tsubasa kemudian datang menemui ayahnya dan mengatakan tadi ia menjawab telpon dari seorang wanita, tapi ia tak tahu siapa wanita itu. Tsubasa menggambar wajah wanita itu berdasarkan imajinasinya saat mendengarkan suara Suzume dan memberikan pada ayahnya.
Kakek memuji Tsubasa yang punya imajinasi tinggi. Ritsu menatap potret wajah yang digambar oleh Tsubasa dan aku merasa kalau ia tahu itu adalah Suzume, atau lebih tepatnya ada terbesit dalam pikirannya kalau itu mungkin Suzume.
Malam itu, Suzume menyanyikan lagu nina bobo untuk Kan-chan dan Kan-chan terus senyam senyum menikmati nyanyian ibunya, ia menyukai lagu pengiring tidur dari ibunya.
Setelah Kan-chan tidur, Suzume masih bangun dan mengambil kaleidoskop pemberian Ryoji. Ia memandangi kaleidoskop yang berkilauan itu dan menatap puterinya dalam kegelapan malam. Ia menatap foto keluarga dan Suzume membuat keputusannya.
Keesokan harinya, Suzume menemui Ryoji di rumah Shohei. Ia dan Ryoji bicara berhadapan dan aku kesal banged karena Shohei nggak mau meninggalkan mereka berdua saja X(
Suzume mengatakan pada Ryoji kalau ia jatuh cinta pada Ryoji sejak mereka menari bersama dalam hujan, saat itu ia membuat keputusan untuk menikahi Ryoji. Ia mencintai Ryoji selama ini, bahkan saat ini. Karena itu ia memohon pada Ryoji untuk kembali.
Suzume meneteskan air matanya saat ia mengatakan itu. Ryoji menatap Suzume dan ia meminta maaf pada Suzume. Hanya kata maaf itu membuat Suzume terdiam dan ia mengerti kalau sudah tidak ada harapan lagi. Itu adalah kesempatan terakhir yang ia berkan pada Ryoji.
Ryoji meminta Suzume untuk membesarkan Kan-chan dan Suzume meminta Shohei untuk menjaga Ryoji.
Suzume keluar dari apartemen Ryoji dan menatap langit biru hari itu. Suzume menatapnya cukup lama dan teringat kampung halamannya. Suzume tersenyum dengan kesedihan di wajahnya.
Sejak pertama kali datang ke Tokyo saat ia berusia 18 tahun, Suzume tidak pernah sekalipun berfikir untuk pulang ke kampung halamannya. Tapi hari itu, melihat langit biru itu ia berfikir untuk kembali ke kampung halamannya.
Musim semi 2008, Suzume memutuskan untuk meninggalkan Tokyo dan kembali ke Gifu. Suzume dan Kan-chan akan berpisah dengan san-oba, mereka mengantar Suzume dan Kan-chan sampai di depan rumah.
Para bibi sangat sedih karena mereka akan berpisah dengan Kan-chan dan memeluk Kan-chan dengan erat. Mereka meminta Kan-chan untuk tidak melupakan mereka dan Kan-chan juga meminta para bibi untuk tidak melupakannya.
Para bibi meminta Suzume untuk kembali kapan saja dan tidak memutuskan tali persaudaraan karena mereka sangat mencintai Kan-chan, Suzume berjanji kalau ia akan membawa Kan-chan menemui para bibi kapan ada waktu.
Para bibi juga meminta maaf atas apa yang dilakukan Ryoji pada Suzume, mereka membungkuk meminta maaf dan Suzume meminta mereka tidak melakukan itu. Ia ingin mereka berpisah dengan senyuman. Suzume berterima kasih karena selama kurang lebih 7 tahun para bibi melindunginya.
Suzume juga datang ke Dainagon untuk mengucapkan perpisahan pada Tanabe-san. Tanabe-san sepertinya akan merindukan Suzume dan Kan-chan.
Sementara itu di kedai Tsukushi, Butcha sedang makan siang disana dan ibu mengatakan pada Butcha kalau NAo bisa marah jika tahu Butcha tidak makan siang di rumah. Butcha mengatakan istrinya terlalu sibuk dengan anak-anak mereka dan mengabaikan dirinya HAHAHAHAHAH.
Butcha dan Nao sudah menikah dan keduanya dikaruniai dua orang anak, satu laki-laki dan satu perempuan ehheheehhehe.
Suzume dan Kan-chan tiba di Fukurocho, Gifu. Ibu dan anak itu bernyanyi kecil sambil berjalan ke rumah keluarga Nireno.
Suzume tiba di depan rumahnya dan terkejut melihat antrian panjang di kedai. Suzume tidak tahu kalau kedai Tsukushi sekarang populer dan ia merasa seperti memasuki dunia lain.
Saat ia akan masuk, pelanggan protes karena Suzume harus mengantri dan Suzume mengatakan kalau dia bukan pelanggan.
Suzume masuk ke kedai bersama Kan-chan ke dalam kedai, Kakek, Ibu, Ayah dan Sota terkejut melihat keduanya.
Keluarga sangat senang karena Suzume dan Kan-chan datang berkunjung. Kakek berfikir Kan-chan merindukannya makanya datang berkunjung.
Ayah bertanya kali ini berapa lama Suzume akan tinggal dan Suzume menjawab selamanya. keluarga langsung terdiam.
Ibu mendekati Suzume dan bertanya apa maksudnya. Suzume mengatakan kalau mulai dari sekarang ia akan tinggal di rumah keluarga Nireno. Dulu ayah dan kakek mengatakan ia boleh pulang kapan saja, makanya ia kembali.
Ibu sama sekali tidak mengerti dan Kan-chan mengatakan kalau ayah dan ibunya sudah berpisah. Semuanya tentu saja terkejut dan bertanya apakah benar begitu, kenapa Suzume dan Ryoji berpisah.
Kan-chan tidak mau ibunya dimarahi oleh nenek dan mengatakan pada nenek agar tidak memarahi ibunya. Kan-chan mengatakan ayah sudah membuat ibu sedih, ibu menangis setiap hari dan ia tak mau ibu menangis lagi. Suzume terkejut karena Kan-chan ternyata menyadari hal itu.
Ibu bertanya lagi apa benar begitu dan Suzume membenarkan.
Butcha yang sejak awal diam saja mendengarkan akhirnya angkat bicara menyapa Suzume. Suzume terkejut karena Butcha ternyata ada disana. Kan-chan yang melihat Butcha langsung mengejek rambut Butcha yang lucu.
Butcha jadi teringat dulu saat kecil dia dan Suzume sering bertengkar dan mulai mengejek nama Suzume dihadapan Kan-chan. Kan-chan hanya tertawa dan Suzume kesal karena Butcha menyebalkan.
Butcha dan Suzume kemudian bertengkar hebat dikedai LOL.
Tiba-tiba seseorang masuk ke kedai tersebut. Suzume mengenai suara orang itu dan segera berbaik. Itu adalah Ritsu. Suzume dan Ritsu bertemu untuk pertama kalinya setelah sekian lama berpisah.
-To Be Continued-
Komentar:
OMG!!!!!! Hanbun, Aoi sudah memasuki chapter baru alias part terakhir dari dramanya, dimulai dari episode 108, ending dari minggu ke-18.
Seperti yang kalian ketahui, part terakhir dari drama adalah Suzume yang kembali ke Gifu dan memulai kehidupan baru disana. Ia bertemu kembali dengan Ritsu setelah berpisah sekian lama. Kira-kira apa yang akan terjadi pada dua orang ini?
Sedikit spoiler nih, akan terjadi sesuatu pada keluarga Nireno dan keluarga Hagio yang membuat hubungan Suzume dan Ritsu semakin dalam. Apakah mengarah ke arah percintaan? Masih belum tahu nih, tapi sepertinya sih begitu kalau aku liat dari spoiler minggu ke-22 HAHHAHAHAHHA. FYI, Ritsu juga udah cerai katanya HAHAHHAHA, jadi sama-sama single mereka XD
Tapi sebelum itu fokusnya masih pada Suzume yang harus menemukan pekerjaan baru di Gifu karena ia tak bisa selamanya tinggal di rumah keluarga Nireno yang sebenarnya sudah menjadi milik Sota karena ia sudah menikah.
Suzume mengalami kegagalan demi kegagalan dalam hidupnya akan memulai hal baru dan kali ini ia tak boleh gagal lagi demi puterinya.
BTW itu Butcha dan Nao kapan nikahnya ya sudah punya anak 2 aja, Sota juga nggak tahu kapan nikahnya anaknya udah gede aja. Kekurangan asadora itu disini sih menurutku, kurang membahas supporting cast yang penting. Kan seru tuh kalau pernikahan Sota atau Nao diperlihatkan, atau setidaknya dibahas sedikit dalam bentuk foto gitu.
Penulis benar-benar ingin segera membuang Ryoji dari drama ini agar chapter baru kehidupan Suzume dimulai. Tapi dia terlalu tergesa-gesa dan itu membuat aku kesal. Ryoji yang sayang anak istri tiba-tiba berusah membuang mereka rasanya itu nggak adil banged bagi karakter Ryoji. Awal minggu ke-18 dia masih menangis karena puterinya lahir, bagaimana bisa di akhir minggu ke-18 dia jadi nggak berperasaan itu?
Apakah nggak bisa tetap mengejar impian dan tetap menjadi keluarga? Harus sendirian gitu? Ya ampun aku kesal bangeeeeeeeeeeed! Dulu aku menebak yang minta cerai itu adalah Suzume karena ia nggak tahan mereka terus hidup miskin sementara Ryoji terlalu fokus pada impian dan lupa keluarga. TApi ini benar-benar plot twist yang jauh dari bayangan aku.
Aku masih sempat berfikir Ryoji minta cerai mungkin karena ia tahu Suzume makin menderita kalau ia memilih meneruskan impiannya, jadi dari pada Suzume menderita, lebih baik mereka cerai. TApi ternyata sama sekali nggak seperti itu! Apa-apaan itu tiba-tiba minta berpisah cuma karena mau fokus sama film, padahal Suzume masih mencoba mempertahankan Ryoji? Kan jadi aneh.
Jujur saja aku kecewa dengan perkembangan karakter Ryoji yang tiba-tiba dan mengacaukan semuanya. Meski aku tahu mereka akan berpisah, tapi aku nggak menyangka akan sekejam itu. Aku bertanya-tanya apakah Ryoji akan muncul lagi di minggu-minggu selanjutnya. Seperinya sih dia akan muncul di minggu ke-19, tapi hanya sebentar. Masih adakah harapan Suzume dan Ryoji? Kayaknya enggak sih ya soalnya penulisnya cinta mati sama Ritsu wkkwkwkkwkw.
Aku masih kesal sama Ritsu dengan kejadian Ito Saya waktu itu, aku belum bisa ngeship Suzume dan Ritsu lagi untuk saat wkwkkwkwkwkw. Aku merasa mereka berdua lebih cocok jadi teman yang saling mendukung satu sama lain. Tapi semoga perasaan ini berubah setelah menonton minggu selanjutnya XD
Hanbun, Aoi ini tinggal 7 minggu lagi, nggak terasa kalau waktu cepat sekali berlalu. Kalau udah memasuki episode 100an, aku biasanya pengen dramanya cepat berakhir karena aku nggak sabar lagi untuk menonton asadora selanjutnya HAHAHAAHA. Tapi kalau udah mendekati ending, jadi sedih banged berpisah dengan Suzume dan semua cast Hanbun, Aoi. Aku masih menantikan kemunculan Maa-kun, aku berharap dia muncul lagi hehehhehe. Pasti seru kalau dia muncul trus godain Suzume lagi dan membuat Ritsu cemburu HAHHAHAHAAHHA.
Wah fresh from the oven nih recapnya. Thanks berat ya. Aku spndpt klw kelihatanny si penulis suka sama Ritsu dan kykny menyatukan Ritsu sama Suzume d akhr cerita (semoga) ngeliat dari lndasan certa yg dbngun dr episode satu, klw aku sih jga dr awal ngeship mreka berdua hahha pi semoga aja djelasin kenapa napa yg lbh komplit, kok Ritsu pisahan sama istrinya. Cuma trkdang alur crtanya kyak terlalu mksa, sama2 punya anak, eh trus sama2 cerai, kan jd gemes hahhahha dtnggu lagi recap eps slnjutnya secara cari sub nya susyeh. Thanks thanks!
BalasHapus