Junjo Kirari / Pure Heart adalah NHK Asadora ke-74 yang tayang sebanyak 156 episode mulai April sampai September 2006. Asadora ini adalah asadora ke-13 yang sudah aku selesaikan. Selama masa tayangnya, Junjo Kirari memperoleh rating rata-rata 19,4% dengan rating tertinggi 24,2% dan rating terendah 17,7%.
Alasan kenapa aku memilih asadora ini adalah karena heroine-nya, Aoi Miyazaki dan tema drama ini adalah musik. Aku belakangan suka drama/movie bertema musik, apalagi musik klasik.
Aku pikir ini akan menjadi drama yang kalem diiringi musik klasik terutama jazz :)
Naskah Junjo Kirari ditulis oleh Taeko Asano yang sebelumnya pernah menulis drama Love 2000, Love Generation dan movie Nana. Sementara karya baru penulis ini setelah Junjo Kirari adalah Gomen, Aishiteru; Love for Beginners dan Clover.
Drama ini dibintangi oleh Aoi Miyazaki (Heavenly Forest, Yellow Elephant, Asa ga Kita) sebagai heroine bernama Arimori Sakurako.
Cast lainnya adalah Shinobu Terajima (Ryomaden, Asa ga Kita), Haruka Igawa (Tokyo Sonata, Hanamoyu, My Highschool Business), Matsuzawa Takeshi, Shigeru Muroi (Hanako to Anne, Mother At Fourteen, Welkame), Keiko Toda (Sayonara Debussy, Umareru, From Five to Nine), Murata Takehiro (Churasan, Meitantei Katherine 2), Nishijima Hidetoshi (Toto Nee Chan, Crisis, Boku to Star no 99 Nichi), Fukushi Seiji (Nodame Cantabile, Loves that Make You Cry, L-DK) dan banyak tokoh lainnya.
Sayang sekali di wikipedia nggak ada page drama ini untuk mengetahui lebih jauh mengenai dramanya T_T
Aku mulai menonton drama ini dengan harapan besar, mengingat aku sangat menyukai Aoi Miyazaki. Tapi siapa sangka ini menjadi asadora terburuk yang pernah aku tonton, karena aku benar-benar nggak suka sama karakter-karakter dalam drama ini. Sebenarnya diminggu-minggu pertama aku juga udah merasa nggak sreg karena menurut aku ceritanya agak aneh dan nggak rapi gitu, tapi karena udah terlanjut download 156 episode aku terus lanjut. Ujung-ujungnya selama menonton aku selalu protes dan pokoknya karakter-karakter dalam asadora ini annoying banged. Aku sudah menyelesaikan 12 asadora sebelumnya dan menemukan banyak sekali cerita, karakter dari yang abik banged sampai jahat banged, tapi nggak ada yang seannoying karakter dalam drama ini. Jadi benar-benar, kalau misalnya ada yang minta rekomendasi asadora, aku nggak akan merekomendasikan asadora ini. Tapi kalau memang penasaran sama Aoi Miyazaki memang harus ditonton. Sebenranya masalahnya bukan pada akting, tapi para script dan karakter tokohnya. aku merasa banyak diantara mereka yang egoisnya kebangetan. Bahkan sang tokoh utama, egois banged. Saat akhirnya ritme-nya mulai enak dan aku udah mulai menikmati dramanya, penulis kembali membuat plot twist yang bikin aku kesal. Bayangin aja, kok bisa tokoh utama suka sama kakak iparnya sendiri, omg. Dan endingnya juga membuat aku ternganga. Penulis drama ini menurutku sangat kejam. Kalau istilah dalam drama korea sih ini dramanya makjang baged HAHAHHAHAAH. Mungkin karena drama tahun 2006 kali ya, masa-masa drama makjang-melo populer banged.
Tapi mungkin itu hanya pendapat aku saja, siapa tahu kalau beda orang beda pendapat dan malah menikmati dramanya. Tapi aku adalah tipe yang suka melodrama dan asadora memang ada bagian melo-nya juga, tapi ini drama makjangnya beda level HAHAHAHHA.
Mungkin penulis bingung mau mengembangkan bagaimana, jadi datanglah tragedi demi tragedi, sampai akhirnya sang tokoh utama menghembuskan nafas terakhirnya, masih ada aja tragedinya HAHAAHHAHAAH.
Lah, tokoh utamanya mati?
Jangan kaget, ini asadora, beda dengan drama-drama lain. Asadora biasanya mengisahkan mengenai heroine sejak kecil sampai menghembuskan nafas terakhirnya, jadi memang benar-benar perjalanan hidupnya.
Berikut ini aku akan menceritakan secara singkat mengenai kisah asadora ini.
Karena aku tidak terlalu menikmatinya, jadi harap dimaklumi kalau ada bagian yang salah ya :)
Anak pertama keluarga Arimori adalah Arimori Fueko, ia bersekolah di sekolah gadis dan mengambil alih tugas rumah tangga seperti memasak dan mencuci. Anak kedua adalah Arimori Momoko, dia adalah paling kalem dan pendiam diantara saudaranya. Ia juga membantu kakaknya Fueko untuk mengurus rumah.
Adik Sakurako bernama Arimori Yutaro. Sakurako dan Yurato sering menghabiskan waktu bersama, bermain dan bertengkar.
Ayah Sakurako adalah seorang peneliti di universitas, ayahnya suka meneliti dan mengumpulkan batu-batu unik. Ayah Sakurako menyukai musik jazz dan sering menghabiskan waktu dikamarnya sambil mendengarkan musik dari piringan.
Tak jauh dari rumah keluarga Arimori, ada rumah kakek Sakurako, Tokujiro-san, ayah dari ibunya. Tokujiro tidak menyukai ayah Sakurako karena dulu membawa kabur puteri satu-satunya.
Awalnya keluarga Arimori tinggal di Tokyo tapi kemudian pindah ke Okazaki saat sang ibu sakit. Ibu Sakurako dulunya adalah seorang guru dan menyukai musik, ia sering mengajak anak-anaknya bermain organ. Sakurako adalah satu-satunya yang mewarisi kecintaan ayah dan ibunya pada musik. Ia sangat menyukai piano.
Tapi karena pada masa itu piano sangat mahal, jadi ia tak memilikinya. Sebagai gantinya, ayahnya menggambarkan piano di kertas, dan itu selalu ia bawa kemana-mana.
Kakek Sakurako adalah pembuat miso disebuah pabrik miso milik keluarga Matsui, kalau nggak salah namanya Hachomiso atau apa gitu namanya.
Sang kakek sudah pensiun, tapi kalau masa pembuatan miso, dia selalu datang untuk mengecek. Suatu hari, kakek mengajak Yutaro dan Sakurako ke pabrik dan memperlihatkan pembuatan miso. Yutaro diperbolehkan melihat ke dalam tong besar tapi Sakurako tidak boleh karena ia seorang wanita. Saat bermain petak umpet bersama Yutaro, Sakurako bersembunyi di pabrik dan penasaran dan naik ke tangga untuk melihat miso dalam tong.
Kemudian seorang anak tiba-tiba mengejutkannya dan ia jatuh masuk ke dalam tong miso itu.
Hal itu membuat kehebohan dan Sakurako dimarahi karena bermain-main dengan miso, padahal Sakurako tidak salah. Saat Sakurako mengatakan yang mendorongnya adalah seorang anak, pemilik tidak percaya, karena anak itu ternyata puteranya yang bernama Tatsuhiko.
Matsui Kane adalah ibu Tatsuhiko yang terkenal pemarah dan tidak menyukai Sakurako sejak kejadian itu. Kane sendiri adalah teman sekolah bibi Sakurako yang bernama Iso-san. Iso dan Kane kalau bertemu selalu adu mulut dan bertengkar.
Kane menyalahkan itu karena ayah Sakurako membesarkan 4 anaknya seorang diri, tanpa ibu anak-anak akan menjadi nakal, jadi ia menyarankan omiai untuk ayah Sakurako.
Sakurako tidak mau mendapatkan ibu baru karena kenangan ibunya akan menghilang dari keluarga mereka. Ia satu-satunya yang menolak hal itu sampai akhir.
Sakurako tahu kakeknya mempunyai organ milik ibunya dulu dan meminta organ itu pada kakeknya, tapi kakeknya menolak. Sakurako tidak menyerah dan mencari organ itu. Ia menemukannya di gudang. Karena kakek menolak memberikan organ itu, Sakurako sering menghabiskan waktunya digudang kakeknya untuk bermain organ.
Ia melakukan konser musik pertamanya di gudang milik kakeknya, menyanyikan lagu Home Sweet Home, lagu kesukaannya.
8 tahun kemudian, Sakurako menjadi siswa sekolah khusus wanita dan kecintaannya pada musik semakin besar. Ia selalu memainkan piano yang ada disekolah dan bahkan dipercayakan untuk memainkan musik dalam paduan suara sekolah. Sakurako sangat suka mengarensemen musik, jadi ia selalu menikmati mengubah lagu menjadi nada jazz dan ia sering dimarahi karena hal itu.
Menurut Sakurako, jazz mempunyai kekuatan untuk membahagiakan orang lain, karena itu yang diajarkan ayahnya padanya. Karena itu saat acara paduan suara, Sakurako sengaja memainkan piano dengan nada jazz. Meskipun penonton sangat menyukainya, tapi Sakurako dimarahi karena ia bertindak sesukanya.
Suatu hari, Sakurako terlambat menghadiri konser Saionji sensei, seorang pemain piano, Sakurako menyukai musiknya. Saat ia tiba disana, konser sudah selesai. Tapi ia diam-diam memainkan piano disana, dan didengar oleh Saionji sensei. Saionji tertarik pada permainan piano Sakurako, karena Sakurako belajar autodidak dan tahu telinga Sakurako bagus karena bisa bermain musik hanya dengan mendengar lagunya. Ia kemudian memberikan kartu nama pada Sakurako dan memintanya masuk ke Sekolah Musik di Tokyo setelah lulus nanti.
Tatsuhiko tumbuh menjadi pemuda yang tampan dan populer dikalangan gadis-gadis. Banyak gadis yang memujanya. Sakurako sendiri biasa-biasa saja pada Tatsuhiko meski teman-temannya heboh saat tahu kalau Tatsuhiko adalah teman masa kecil Sakurako. Teman Sakurako, XXX menyukai Tatsuhiko dan meminta Sakurako memberikan surat cintanya pada Tatsuhiko.
Awalnya Sakurako akan menolak karena ia tak punya hubungan baik dengan ibu Tatsuhiko, tapi akhirnya ia setuju memberikannya. Hanya saja saat ia datang, Tatsuhiko tidak ada disana dan akan menitip pada pelayan yang ada disana. Tapi ibu Tatsuhiko keburu datang dan merebut surat Sakurako. Sakurako tak mau menyerahkannya dan suratnya terbagi dua. Bagian yang ada pada ibu Tatsuhiko mencurigakan dan ibu berfikir kalau Sakurako menyukai Tatsuhiko. Tatsuhiko juga membaca bagian itu, aku rasa dia berfikir hal yang sama.
Ibu Tatsuhiko sangat marah karena Sakurako berani sekali naksir pada tuan muda seperti Tatsuhiko dan mengundangnya ke rumah untuk menasehatinya.
Sakurako dengan tegas mengatakan kalau ia tidak menyukai Tatsuhiko dan mengatakan ia ingin fokus karena ingin masuk sekolah seni. Ibu Tatsuhiko yang mendengarnya menertawakan Sakurako, karena nggak mungkin anak miskin seperti Sakurako bisa masuk sekolah musik, karena butuh biaya yang banyak.
Dan benar saja saat Sakurako menyampaikan niatnya pada keluarganya, semuanya melarangnya. Mereka berfikir oke jika Sakurako menjadikan musik sebagai hobi, tapi sampai mau masuk sekolah musik, mereka tidak setuju.
Karena uang sekolahnya sangatlah mahal, ayah mereka juga penghasilannya pas-pasan dan akan pensiun. Tapi karena kesungguhan Sakurako, sang ayah mendukungnya. Ayahnya adalah satu-satunya orang yang mendukungnya untuk masuk sekolah musik. Tapi Sakurako tidak tahu pengorbanan ayahnya karena ia mengatakan ingin masuk sekolah musik. ayahnya sampai memohon pada atasannya untuk mencarikan pekerjaan lain untuknya setelah ia pensiun.
Tapi umur ayah Sakurako tidak panjang. suatu malam terjadi banjir dan para orang tua harus menolong korban. Ayahnya pergi malam itu sebagai relawan dan meninggal dunia karena sebuah kecelakaan. Tak lama setelah kematian ayahnya, sebuah piano baru datang ke rumah mereka. Ternyata ayahnya menggunakan uang pensiunnya untuk membelikan Sakurako sebuah piano.
Setelah ayahnya meninggal, satu-satunya yang bekerja di rumah itu adalah Fueko, ia menjadi seorang guru. Sakurako masih bersikeras ingin masuk ke sekolah musik, karena ayahnya mengatakan untuk tidak membuang impiannya. Disini aku benar-benar kesal pada Sakurako yang sama sekali tidak memikirkan kakaknya. Dia sangat egois ingin masuk sekolah musik tanpa memikirkan bagaimana kakaknya akan mencari uang untuk biayanya.
Momoko sendiri, sebelum ayahnya meninggal dijodohkan oleh bibinya dengan seseorang, Momoko bertemu dengan orang itu sekali dan dia tidak menyukainya, karena orang itu terlihat tidak baik. Tapi orang itu terus datang menemui Momoko, sepertinya ia tetap ingin Momoko menjadi istrinya.
Setelah ayahnya meninggal, Momoko berfikir untuk tidak membebani keluarganya dan menikah dengan pria itu, dengan syarat pria itu harus membantu biaya sekolah Sakurako yang ingin masuk sekolah musik.
Momoko kemudian membicarakan hal itu dengan Fueko. Fueko awalnya melarang Sakurako untuk masuk sekolah musik tapi Momoko kemudian mengatakan pada kakaknya untuk membiarkan Sakurako masuk sekolah musik karena keluarganya yang baru akan membayar biayanya.
Karena itulah akhirnya Fueko membiarkan Sakurako masuk sekolah musik. Tapi dengan satu syarat, Sakurako hanya punya satu kesempatan untuk ujian, jika Sakurako tidak lulus, maka Sakurako harus menyerah. Dan Sakurako setuju.
Sakurako terus berlatih pianonya dengan dibantu oleh guru disekolahnya, setelah Sakurako memohon dan memohon padanya untuk mengajarinya.
Sebenarnya pada awalnya Fueko meminta guru itu mengajarkan Sakurako musik yang sulit, agar Sakurako tidak lulus ujian, tapi sang guru melihat kesungguhan sakurako dan serius mengajari Sakurako agar ia lulus sekolah musik. Hanya saja Sakurako tidak puas karena gurunya memilih musik yang mudah untuk dimainkan, bukan yang sulit. Karena menurutnya jika ia bisa memainkan yang sulit dengan baik ia akan lulus.
Tapi Guru memaksa Sakurako memainkan musik yang ia pilih kalau ingin lulus.
Momoko yang menikah ternyata tidak bahagia. Ia sama sekali tidak dinggap istri di rumahnya sendiri, melainkan seorang pelayan. Ia bekerja dari subuh sampai malam. Tidak boleh ada debu sama sekali dirumah. Bahkan ia punya buku skor sendiri, penilaian untuk kerjanya. Tapi ia tetap berusaha bertahan demi Sakurako.
Sementara itu, dengan kamar kosong yang ada di rumah mereka, Fueko memutuskan untuk menyewakan kamar itu. Dan mereka mendapatkan seorang penyewa, guru fisika yang dipindahkan ke Okazaki, namanya Saito sensei kalau aku nggak salah.
Saito sensei menyukai musik sama seperti sakurako dan sering menghabiskan waktu bersama Sakurako. Sementara itu Fueko ternyata menyukai Saito dan bahkan dijodohkan oleh bibinya dengan Saito. Sakurako sendiri jadi galau karena ia juga menyukai Saito sensei.
Sensei kemudian menolak Fueko karena ia menyukai wanita lain dan ternyata orang itu adalah Sakurako. Fueko akhirnya mengalah dan Saito mulai jadian dengan Sakurako. Mereka berdua bahkan akan menikah tapi kemudian Saito memutuskan Sakurako. Hal ini karena perusahaan keluarganya bangkrut dan keluarga mereka dikejar-kejar oleh penagih hutang. Ia tak bisa menikahi Sakurako karena kalau ia menikah, maka keluarga Arimori juga akan dimintai uang oleh penagih hutang.
Karena itu, demi Sakurako, Saito sensei meninggalkannya. Saito Sensei juga meminta Sakurako untuk tidak berhenti mencintai musik.
Sakurako akhirnya mengetahui kesulitan yang dialami Momoko di keluarganya, dimana ia dijadikan pembantu disana. Awalnya Momoko meminta Sakurako merahasiakannya, tapi kemudian Momoko sudah tidak tahan dengan perlakukan keluarganya akhirnya kabur dari rumah bersama Sakurako. Momoko memutuskan untuk bercerai dengan suaminya dan kembali ke keluarga Arimori. Tapi ia tetap ingin Sakurako tidak berhneti untuk masuk ke sekolah musik.
Selama masa Sakurako menjalani latihan musiknya disekolah, bagaimana Fueko tetap berusaha membuat Sakurako berhenti, Momoko akhirnya mulai bekerja dan menemukan apa yang ingin ia lakukan. Kelak ia akan menjadi perawat dan pindah ke Tokyo pada masa perang dunia kedua. Ia akan menemukan belahan jiwanya disana dan kembali ke Okazaki, tinggal di rumah keluarganya bersama suami dan puterinya. Tapi tentu saja perjalanan masih panjang.
Sakurako sendiri akhirnya berangkat ke Tokyo bersama Tatsuhiko yang juga berhasil meyakinkan ibunya kalau ia ingin masuk sekolah musik. Hubungan Tatsuhiko dan Sakurako tidaklah baik karena Sakurako menganggap Tatsuhiko adalah saingannya masuk kelas musik. Tapi begitu tiba di Tokyo, barang mereka dicuri dan berakhir disebuah apartemen kecil bernama Marronaire (bener ga namanya ya? lol). Selama tes, mereka tinggal sekamar berdua, karena hanya 1 kamar. Apartemen itu adalah tempat tinggal para mahasiswi seni. Kemudian Sakurako mengetahui kalau yang mencuri barangnya adalah penguhi apartemen itu, karena pemilik apartemen ingin mereka mendapatkan anak kost baru, kalau tidak uang kos akan dinaikkan, makanya mereka menggunakan cara mencuri barang dan pura-pura menawarkan bantuan pada Sakurako dan Tatsuhiko.
Awalnya tentu saja Sakurako marah, tapi kemudian ia menyadari kesulitan menjadi mahasiswa seni yang miskin. Sakurako memang dasarnya orang baik, jadi dia langsung memaafkan mereka, beda dengan Tatsuhiko selalu curiga dan mengajak Sakurako pindah dari sana.
Ujian musik Sakurako tidak berjalan lancar, karena di ujian akhir dia terlambat datang ke lokasi karena ia terpesona dengan seorang pria yang bermain musik jazz. Ia kelelahan saat ujian musik dan rasa bahagia yang ia tunjukkan saat bermain musik tidak ada. Sakurako gagal masuk ke sekolah musik itu.
Tentu saja sesuai perjanjian ia harus pulang, tapi Sakurako memutuskan untuk tetap di Tokyo dan mencoba lagi tahun depan. Fueko yang mendengar itu sangat marah dan sampai datang ke Tokyo menjemputnya. Tapi Sakurako bersikeras kalau ia akan tetap di Tokyo. Fueko akhirnya menyerah dan membiarkan Sakurako melakukan apa yang ia inginkan, tapi ia tidak akan membiayai Sakurako, Sakurako harus bekerja sendiri.
Dan dimulailah kehidupan Sakurako di Tokyo dimana ia mulai mandiri dengan mencari uang sendiri. Ia bekerja disebuah kedai sebagai pelayan. Sakurako mendapat saran dari teman apartemennya untuk mengikuti kelas Saionji sensei (guru di sekolah musik yang dulu menyuruh Sakurako masuk sekolah musik) agar ia bisa lulus tes tahun depan. Tapi biaya les sangat mahal. Sakurako bekerja keras demi uang les. Untungnya sang bibi datang ke Tokyo dan membayarkan uang les Sakurako. Awalnya Sakurako bingung dari mana bibi mendapatkan uang sebanyak itu, ternyata bibinya punya rahasia yang tak pernah ia katakan pada disiapapun yang akan terungkap pada bagian akhir drama ini.
Sakurako mulai les di tempat Saionji sensei dan disana ia kembali bertemu dengan Tatsuhiko yang ternyata menjadi siswa kesayangan Saionji sensei, karena Tatsuhiko sangat berbakat.
Tatsuhiko tahu kalau Sakurako masih tinggal di apartemen mencurugakan itu dan mulai mengkhawatirkannya, ia terus menyuruh Sakurako pindah tapi Sakurako tentu saja menolak, karena baginya penghuni apartemen itu sangat baik.
Saking khawatirnya terjadi apa-apa pada Sakurako, Tatsuhiko sampai pindah ke apartemen itu dan menyewa kamar disana untuk melindungi Sakurako. Disanalah hubungan Sakurako dan Tatsuhiko mulai berkembang. Keduanya menyadari perasaan masing-masing.
Sakurako tahu kalau Saionji mengajak Tatsuhiko ikut ke eropa tapi Tatsuhiko ragu karena ia berjanji pada ibunya ia hanya akan sekolah musik selama 2 tahun dan kemudian kembali ke Okazaki untuk mewarisi bisnis Hatcho Miso keluarga mereka.
Sakurako sendiri tidka ingin Tatsuhiko menyerah akan musik dan meyakinkannya untuk ikut ke Eropa. Tatsuhiko selalu menyukai musik Sakurako dan mendukung Sakurako untuk tidak berhenti musik dan bahkan menunjukkan jalan bagi Sakurako untuk menciptakan lagu.
Karena keduanya saling mendukung dan mereka menyadari perasaan masing-masing, akhirnya keduanya mulai pacaran.
Tapi tak lama setelah itu, ayah Tatsuhiko sakit dan Tatsuhiko terpaksa kembali ke Okazaki. Sakurako yang mengkhawatirkan Tatsuhiko yang tidak kunjung kembali ke Tokyo, akhirnya pulang ke Okazaki untuk meyakinkan Tatsuhiko jangan berhenti bermain musik. Sakurako saat itu sama sekali tidak tahu kalau ayah Tatsuhiko meninggal dunia, ia membicarakan musik dengan Tatsuhiko yang sedang berkabung dan membuat Tatsuhiko marah.
Tatsuhiko sudah memutuskan akan berhenti bermain musik dan mewarisi bisnis keluarganya. Selama Sakurako di Okazaki, Togo-san, salah satu pelukis yang tinggal di apartemen Tokyo, datang ke Okazaki karena kabur dari kejaran seseorang. Ia tinggal dirumah Sakurako. Fueko awalnya tidak suka pada Togo tapi kemudian dia malah jatuh cinta pada pria yang hanya tahu melukis itu.
Keduanya bahkan memutuskan untuk menikah.
Sakurako dan Tatsuhiko kembali berbaikan dengan bantuan Togo, dimana mereka berdua mulai pacaran diam-diam, karena ibu Tatsuhiko memang sangat tidak menyukai sakurako.
Sakurako sendiri kembali ke Tokyo untuk tes masuk sekolah musik kedua kalinya dan kali ini dia lulus.
Tapi masalah kembali terjadi di Okazaki. Fueko yang menikah dengan Togo mendapat masalah dari pihak sekolah, karena Togo ternyata dulu punya catatan kriminal dan Fueko yang merupakan seorang guru, kalau mau menikah dengan Togo harus berhenti menjadi guru. Fueko benar-benar ragu karena hal itu, mengingat ia harus membiayai adik-adiknya.
Momoko yang bekerja sebagai perawat juga penghasilannya tidak banyak. Sakurako menyadari kalau kakaknya banyak berkorban demi dirinya, akhirnya memutuskan untuk tidak masuk sekolah musik dan kembali ke Okazaki untuk bekerja, membantu keuangan keluarga.
Awalnya keluarganya melarang, tapi Sakurako sudah membuat keputusan. Ia tak akan berhenti bermain musik, tapi ia tak akan masuk ke sekolah musik.
Sakurako menghabiskan waktunya bekerja di cafe Hiro di Okazaki dan pacaran dengan Tatsuhiko secara diam-diam. Sementara itu Fueko sudah hamil.
Perang semakin mendekati Jepang dan mulai banyak anak muda yang direkrut untuk menjadi tentara. Akhirnya tiba giliran Tatsuhiko. Ibu Tatsuhiko yang sebelumnya sangat tidak menyukai Sakurako, demi anaknya yang akan berangkat perang, akhirnya mengalah. Ia memohon agar Sakurako mau menikah dengan Tatsuhiko, sebagai hadiah terakhirnya untuk Tatsuhiko. Tapi Tatsuhiko yang akan berangkat perang menolak hal itu, karena ia tak bisa mengikat Sakurako sementara nasibnya sama sekali tidak jelas, apakah ia akan kembali atau tidak.
PAdahal Sakurako demi Tatsuhiko rela melakukan apapun. Setelah meyakinkan Tatsuhiko, akhirnya Sakurako dan Tatsuhiko bertunangan, Tatsuhiko tetap tidak mau mengikat Sakurako menjadi istrinya.
Fueko sendiri merasa kalau selama di Okazaki, lukisan Togo tidak berkembang dan memutuskan untuk pindah ke Tokyo bersama Togo. Begitu juga dengan Momoko yang mendapat rekomendasi untuk menjadi perawat di Tokyo.
Para kakak akhirnya pindah ke Tokyo.
Sakurako sendiri, meski statusnya adalah tunangan Tatsuhiko, belum menjadi istri sah, ibu Tatsuhiko ingin Sakurako tinggal di Yamacho (usaha keluarga Tatsuhiko, membuat Hatcho miso).
IBu Tatsuhiko awalnya tampak kejam pada Sakurako, menyuruh sakurako melakukan ini dan itu seperti pembantu, tapi sebenarnya ibu Tatsuhiko ingin melatih Sakurako untuk menjadi pemilik selanjutnya.
Sakurako berhasil menunjukkan semangatnya pada ibu Tatsuhiko, ia melakukan pekerjaan dengan baik, bahkan menyelesaikan berbagai masalah di Yamacho. Sebenarnya awalnya banyak yang meragukan Sakurako karena Sakurako tidak bisa melakukan apapun. Tapi Sakurako berhasil menunjukkan perkembangannya.
Tiba masa dimana Tatsuhiko dikirim ke garis depan, Sakurako mengantar kepergiannya. Pesan terakhir Tatsuhiko saat itu adalah agar Sakurako melakukan apa yang ingin ia lakukan dan jangan berhenti bermain musik.
Sakurako pernah ke Tokyo saat liburan musim panas setelah mendapat izin dari ibu Tatsuhiko, kakaknya Fueko akan melahirkan anak kedua dan pasti kesulitan merawat mereka.
Saat Sakurako di Tokyo, kehidupan di apartemen sangat mengerikan, lebih parah dari bayangan Sakurako. Para penghuni apartemen kekurangan makanan dan kelaparan, sayur dna buah yang dibawa Sakurako bahkan habis dalam sekejap karena dicuri oleh mereka, padahal Sakurako membawakan untuk kakaknya yang sedang hamil.
Ia juga tahu kalau Fueko sangat menderita disana, karena harus melayani Togo yang tidak berpenghasilan dan masih banyak lagi. Sakurako sangat prihatin dan meminta Togo lebih memperhatikan kakaknya.
Tapi Fueko mengatakan ia tidak apa-apa, semua orang disana juga berjuang untuk hidup, kalau satu dapat makanan, mereka akan berbagi-bagi.
Sakurako tidak bisa meninggalkan kakaknya dalam keadaan seperti ini, apalagi setelah kakaknya melahirkan dan dokter mendiagnosis kalau keponakannya mengalami gangguan penglihatan.
Sakurako tinggal di Tokyo sampai musim dingin, kakaknya meminta Sakurako kembali, karena tidak enak meninggalkan Yamacho dalam waktu yang lama.
Singkat cerita -lagi- 2 tahun kemudian Sakurako mendapat kabar kematian Tatsuhiko dari salah satu pekerja di Yamacho yang pulang dari perang. Memang tidak ada kabar resmi dari pemerintah, tapi ia mendengar kalau tim Tatsuhiko diserang dan serangannya luar biasa.
Sakurako dan ibu Tatsuhiko sangat rapuh saat mendengar kabar itu. Ibu Tatsuhiko mulai sakit-sakitan. Meski ibu meminta Sakurako untuk meninggalkannya dan menjalankan hidupnya sendiri, karena Sakurako memang belum resmi menjadi menantunya, Sakurako menolak. Ia dengan setia dan sabar merawat ibu Tatsuhiko. Ia juga menjalankan Yamacho dengan baik meski Yamacho sedang kesulitan.
Karena ibu Tatsuhiko sakit, bibi dan paman Tatsuhiko datang ke Yamacho dan berniat mewarisi tempat itu. Mereka mulai mengambil alih bisnis dan melakukan berbahagi hal jahat lainnya. Mereka tidak menganggap Sakurako sama sekali
Tak lama kemudian ibu Tatsuhiko meninggal dunia. Yamacho diambil alih oleh paman dan bibi Tatsuhiko, tentu saja mereka mengusir Sakurako.
Sakurako mulai hidup sendiri dan mendapat pekerjaan sebagai seorang guru SD. Ia tidak melupakan musik dan selalu menikmati musik.
Saat terjadi serangan udara di Tokyo, kalau nggak salah Sakurako pernah kembali ke Tokyo dan membantu para kakaknya. Disana Togo pernah hampir meninggal dunia, untung saja ia bisa diselamatkan.
Fueko dan Togo memutuskan kembali ke Okazaki sementara Momoko tetap di Tokyo.
Fueko, Togo, Sakurako dan dua keponakan Sakurako tinggal bersama di rumah keluarga Arimori. Disanalah dimulai kisah cinta baru Sakurako, dimana ia mulai ada perasaan pada Togo yang membuat aku shock berat mengingat Togo adalah kakak iparnya.
TApi Sakurako tentu saja bisa menahan perasaannya. Keduanya sebenarnya jatuh cinta karena mereka saling mendukung. Saat Togo kesulitan Sakurako selalu ada untuk memintanya terus hidup, begitu juga saat Sakurako sedang kesulitan, Togo selalu ada membantunya.
Fueko sendiri menyadari hal itu tapi dia diam saja. Pada akhirnya setelah perang dunia 2 berakhir, ia kembali mengajak Togo ke Tokyo. Sepertinya sih Sakurako pernah menyatakan perasaannya pada Togo, tapi tentu saja Togo menolaknya, meski Togo sebenarnya juga ada rasa pada Sakurako.
Sakurako pernah menulis sebuah lagu yang berjudul 'To T...', sebenarnya T untuk Togo tapi Sakurako mengatakan T untuk Tatsuhiko.
6 tahun setelah berita kematian Tatsuhiko, Tatsuhiko kembali dalam keadaan hidup ke Yamacho, tepat saat peringatan 1 tahun kematian ibu Tatsuhiko.
Tatsuhiko shock saat mengetahui kalau ibunya meninggal dunia. Tatsuhiko yang sekarang juga bukan Tatsuhiko yang dulu. Dia sudah berubah, tentu saja karena trauma perang. Ia bahkan tidak menyukai musik lagi dan juga selalu menghindari Sakurako.
Sakurako terus berusaha mendekati Tatsuhiko dan mencoba untuk membantu menyembuhkan traumanya. Butuh waktu yang lama agar Tatsuhiko kembali ke dirinya yang dulu.
Selama masa itu, Sakurako kembali bertemu dengan pemain jazz yang dulu ia temui di Tokyo. Sakurako menjadi pemain piano dalam sebuah konser dimana Tatsuhiko datang untuk melihatnya.
Sakurako yang dulu sangat bersinar saat bermain piano, Sakurako yang pernah ia minta untuk tidak berhenti musik, Sakurako yang ia cintai, membuat Tatsuhiko kembali ke dirinya yang lama. Sakurako dan Tatsuhiko akhirnya mengkonfirmasi perasaan mereka.
6 tahun menjadi tunangan, Sakurako akhirnya menikah dengan Tatsuhiko dan berbahagia. Tatsuhiko dan Sakurako resmi menjadi pewaris Yamacho.
Setelah menikah dengan Tatsuhiko, Sakurako kembali bertemu dengan Saito sensei dan dua orang yang dulu berjanji untuk menikah sekarang sudah bahagia dengan jalan masing-masing.
Sakurako meski bekerja sebagai pemilik, dia tidak pernah berhenti bermain musik. Ia menciptakan banyak lagu dan bahkan berencana akan melakukan konser atas dukungan Saionji sensei.
Sakurako sangat sibuk untuk persiapan konsernya dan ia menjadi lemah, ia sempat dibawa ke rumah sakit dan ternyata Sakurako hamil. Tatsuhiko tidak ingin Sakurako terlalu memaksakan diri dan ingin membatalkan konser, tapi Sakurako mengatakan ia bisa menjaga dirinya dan bayinya.
sayang sekali sehari sebelum konser, Sakurako pingsan dan dibawa ke rumah sakit lagi. Dokter mengatakan kalau ia menderita TBC dan meminta mereka untuk melupakan bayi mereka.
Tapi Sakurako mengatakan kalau ia tetap akan melahirkan bayinya.
Tatsuhiko sebenarnya sangat berusaha agar Sakurako menggugurkan bayinya, karena Sakurako sangat lemah dan kemungkinan besar ia akan meninggal saat melahirkan. Tapi Sakurako sama sekali tidak ingin melakukan itu. Ia menjalani perawatan di rumah sakit sambil menulis lagu untuk bayinya.
9 bulan kemudian ia melahirkan seorang bayi laki-laki yang sehat dan ia juga selamat. Tapi karena Sakurako menderita TBC, ia tak diperbolehkan melihat bayinya.
Sakurako meninggal dunia tanpa melihat wajah bayinya.
Ada beberapa bagian penting yang aku lewatkan dari cerita diatas. Bagian mengenai bibi Sakurako yang ternyata dulunya pernah jatuh cinta pada seorang pria beristri yang tak bisa punya anak, setelah ia melahirkan ia meninggalkan anaknya pada pria itu. Dan bibi kembali bertemu anak itu saat mengunjungi Tokyo, ternyata anak itu satu apartemen dengan Fueko dan Togo.
Ada juga cerita mengenai masing-masing penghuni apartemen Marronaire, teman-teman Togo yang sesama pelukis, mereka hidup miskin dan sangat sulit mendapatkan uang dan menjual karya mereka, ada juga tentang penari di klub jazz.
Cerita mengenai kakek Sakurako yang hidupnya cukup lama. Cerita mengenai bibi Tatsuhiko, pembantu di rumah Tatsuhiko dan para pekerja di Yamacho.
Mereka punya porsi masing-masing dalam drama ini.
Seperti yang aku katakan diawal, menurut aku ini adalah asadora paling makjang yang pernah aku tonton.
Aku pikir Sakurako akan hidup bahagia setelah Tatsuhiko kembali, eh malah dibuat meninggal sama penulisnya. Penyakit mematikan selalu saja ada di drama tahun 2000an ya HAHAHAHHAHA.
Aku kesal sekali karena Sakurako meninggal tanpa menyentuh bayinya sendiri, sedih bangeeeeeeed. Penulisnya sangat tega.
Selain itu, mungkin nggak kelihatan disini, bagaimana egoisnya para tokoh dan annoying banged. Tapi kalau kalian menonton mungkin kalian akan merasakan hal yang sama.
Aku mulai menyukai Sakurako setelah ia bekerja di Yamacho, diawal-awal dia benar-benar sangat egois, mungkin karena masih anak-anak kali ya, kalau nggak salah umur 16-17 tahun saat dia berangkat ke Tokyo. Dia nggak mikir gimana susahnya hidup kakaknya untuk membiayainya, apa yang sudah kakaknya korbankan untuknya, tapi dia tetap keukeuh ingin bermusik. Nggak masalah sih kalau dia nggak membebani orang lain, tapi pada akhirnya dia hanya anak-anak yang tetap tak bisa berdiri sendiri tanpa orang dewasa.
Sebenarnya Sakurako ini baik, tapi ada sisi dimana entah kenapa aku nggak bisa menyukai karakternya lol. Paling parah sih saat dia beneran jadi suka sama kakak iparnya, ya ampun, ipar sendiri lho, dia beneran jatuh cinta T_T
Aku menonton asadora lain yang anaknya juga manja kayak Sakurako, tapi entah kenapa aku malah menyukai mereka HAHAHHAHA.
Aku rasa alasan aku bertahan menonton drama ini karena temanya adalah musik klasik. Meski sebenarnya tema utamanya adalah musik jazz sih, tapi ada juga musik klasik yang mereka mainkan, jadi aku juga merasa terhibur. Selain itu opening drama ini juga enak banged di dengar, musiknya halus banged, udah kaya opening Ohisam, lembut gitu, sesuai lah sama temanya.
Sebenarnya untuk drama tahun 2006, cerita seperti ini sangat digemari, makanya rating dramanya lumayan tinggi. Mungkin banyak juga yang menyukai drama ini karena Aoi Miyazaki, tapi bagi aku pribadi, diantara semua asadora yang aku tonton, ini yang paling tidak memuaskan karena kehidupan sang tokoh utama terlalu makjang HAHAHHAHA. Bahkan Beppinsan yang dibilang membosankan jauh lebih berkesan dari drama ini LOL. Tapi ya, silakan dicoba, siapa tau pendapat kita berbeda^^~
Alasan kenapa aku memilih asadora ini adalah karena heroine-nya, Aoi Miyazaki dan tema drama ini adalah musik. Aku belakangan suka drama/movie bertema musik, apalagi musik klasik.
Aku pikir ini akan menjadi drama yang kalem diiringi musik klasik terutama jazz :)
Naskah Junjo Kirari ditulis oleh Taeko Asano yang sebelumnya pernah menulis drama Love 2000, Love Generation dan movie Nana. Sementara karya baru penulis ini setelah Junjo Kirari adalah Gomen, Aishiteru; Love for Beginners dan Clover.
Drama ini dibintangi oleh Aoi Miyazaki (Heavenly Forest, Yellow Elephant, Asa ga Kita) sebagai heroine bernama Arimori Sakurako.
Cast lainnya adalah Shinobu Terajima (Ryomaden, Asa ga Kita), Haruka Igawa (Tokyo Sonata, Hanamoyu, My Highschool Business), Matsuzawa Takeshi, Shigeru Muroi (Hanako to Anne, Mother At Fourteen, Welkame), Keiko Toda (Sayonara Debussy, Umareru, From Five to Nine), Murata Takehiro (Churasan, Meitantei Katherine 2), Nishijima Hidetoshi (Toto Nee Chan, Crisis, Boku to Star no 99 Nichi), Fukushi Seiji (Nodame Cantabile, Loves that Make You Cry, L-DK) dan banyak tokoh lainnya.
Sayang sekali di wikipedia nggak ada page drama ini untuk mengetahui lebih jauh mengenai dramanya T_T
Aku mulai menonton drama ini dengan harapan besar, mengingat aku sangat menyukai Aoi Miyazaki. Tapi siapa sangka ini menjadi asadora terburuk yang pernah aku tonton, karena aku benar-benar nggak suka sama karakter-karakter dalam drama ini. Sebenarnya diminggu-minggu pertama aku juga udah merasa nggak sreg karena menurut aku ceritanya agak aneh dan nggak rapi gitu, tapi karena udah terlanjut download 156 episode aku terus lanjut. Ujung-ujungnya selama menonton aku selalu protes dan pokoknya karakter-karakter dalam asadora ini annoying banged. Aku sudah menyelesaikan 12 asadora sebelumnya dan menemukan banyak sekali cerita, karakter dari yang abik banged sampai jahat banged, tapi nggak ada yang seannoying karakter dalam drama ini. Jadi benar-benar, kalau misalnya ada yang minta rekomendasi asadora, aku nggak akan merekomendasikan asadora ini. Tapi kalau memang penasaran sama Aoi Miyazaki memang harus ditonton. Sebenranya masalahnya bukan pada akting, tapi para script dan karakter tokohnya. aku merasa banyak diantara mereka yang egoisnya kebangetan. Bahkan sang tokoh utama, egois banged. Saat akhirnya ritme-nya mulai enak dan aku udah mulai menikmati dramanya, penulis kembali membuat plot twist yang bikin aku kesal. Bayangin aja, kok bisa tokoh utama suka sama kakak iparnya sendiri, omg. Dan endingnya juga membuat aku ternganga. Penulis drama ini menurutku sangat kejam. Kalau istilah dalam drama korea sih ini dramanya makjang baged HAHAHHAHAAH. Mungkin karena drama tahun 2006 kali ya, masa-masa drama makjang-melo populer banged.
Tapi mungkin itu hanya pendapat aku saja, siapa tahu kalau beda orang beda pendapat dan malah menikmati dramanya. Tapi aku adalah tipe yang suka melodrama dan asadora memang ada bagian melo-nya juga, tapi ini drama makjangnya beda level HAHAHAHHA.
Mungkin penulis bingung mau mengembangkan bagaimana, jadi datanglah tragedi demi tragedi, sampai akhirnya sang tokoh utama menghembuskan nafas terakhirnya, masih ada aja tragedinya HAHAAHHAHAAH.
Lah, tokoh utamanya mati?
Jangan kaget, ini asadora, beda dengan drama-drama lain. Asadora biasanya mengisahkan mengenai heroine sejak kecil sampai menghembuskan nafas terakhirnya, jadi memang benar-benar perjalanan hidupnya.
Berikut ini aku akan menceritakan secara singkat mengenai kisah asadora ini.
Karena aku tidak terlalu menikmatinya, jadi harap dimaklumi kalau ada bagian yang salah ya :)
SINOPSIS
-spoiler alert-
Asadora ini mengambil lokasi di Okazaki dan dimulai pada tahun 1928, saat sang tokoh utama masih berusia 7 tahun. Heroine drama ini bernama Arimori Sakurako, yang merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara. Sakurako tinggal bersama ayah dan saudara-saudaranya. Ibunya sudah meninggal sejak ia masih kecil dan ayahnya membesarkan mereka berempat sendirian.Anak pertama keluarga Arimori adalah Arimori Fueko, ia bersekolah di sekolah gadis dan mengambil alih tugas rumah tangga seperti memasak dan mencuci. Anak kedua adalah Arimori Momoko, dia adalah paling kalem dan pendiam diantara saudaranya. Ia juga membantu kakaknya Fueko untuk mengurus rumah.
Adik Sakurako bernama Arimori Yutaro. Sakurako dan Yurato sering menghabiskan waktu bersama, bermain dan bertengkar.
Ayah Sakurako adalah seorang peneliti di universitas, ayahnya suka meneliti dan mengumpulkan batu-batu unik. Ayah Sakurako menyukai musik jazz dan sering menghabiskan waktu dikamarnya sambil mendengarkan musik dari piringan.
Tak jauh dari rumah keluarga Arimori, ada rumah kakek Sakurako, Tokujiro-san, ayah dari ibunya. Tokujiro tidak menyukai ayah Sakurako karena dulu membawa kabur puteri satu-satunya.
Awalnya keluarga Arimori tinggal di Tokyo tapi kemudian pindah ke Okazaki saat sang ibu sakit. Ibu Sakurako dulunya adalah seorang guru dan menyukai musik, ia sering mengajak anak-anaknya bermain organ. Sakurako adalah satu-satunya yang mewarisi kecintaan ayah dan ibunya pada musik. Ia sangat menyukai piano.
Tapi karena pada masa itu piano sangat mahal, jadi ia tak memilikinya. Sebagai gantinya, ayahnya menggambarkan piano di kertas, dan itu selalu ia bawa kemana-mana.
Sang kakek sudah pensiun, tapi kalau masa pembuatan miso, dia selalu datang untuk mengecek. Suatu hari, kakek mengajak Yutaro dan Sakurako ke pabrik dan memperlihatkan pembuatan miso. Yutaro diperbolehkan melihat ke dalam tong besar tapi Sakurako tidak boleh karena ia seorang wanita. Saat bermain petak umpet bersama Yutaro, Sakurako bersembunyi di pabrik dan penasaran dan naik ke tangga untuk melihat miso dalam tong.
Kemudian seorang anak tiba-tiba mengejutkannya dan ia jatuh masuk ke dalam tong miso itu.
Hal itu membuat kehebohan dan Sakurako dimarahi karena bermain-main dengan miso, padahal Sakurako tidak salah. Saat Sakurako mengatakan yang mendorongnya adalah seorang anak, pemilik tidak percaya, karena anak itu ternyata puteranya yang bernama Tatsuhiko.
Matsui Kane adalah ibu Tatsuhiko yang terkenal pemarah dan tidak menyukai Sakurako sejak kejadian itu. Kane sendiri adalah teman sekolah bibi Sakurako yang bernama Iso-san. Iso dan Kane kalau bertemu selalu adu mulut dan bertengkar.
Kane menyalahkan itu karena ayah Sakurako membesarkan 4 anaknya seorang diri, tanpa ibu anak-anak akan menjadi nakal, jadi ia menyarankan omiai untuk ayah Sakurako.
Sakurako tidak mau mendapatkan ibu baru karena kenangan ibunya akan menghilang dari keluarga mereka. Ia satu-satunya yang menolak hal itu sampai akhir.
Sakurako tahu kakeknya mempunyai organ milik ibunya dulu dan meminta organ itu pada kakeknya, tapi kakeknya menolak. Sakurako tidak menyerah dan mencari organ itu. Ia menemukannya di gudang. Karena kakek menolak memberikan organ itu, Sakurako sering menghabiskan waktunya digudang kakeknya untuk bermain organ.
Ia melakukan konser musik pertamanya di gudang milik kakeknya, menyanyikan lagu Home Sweet Home, lagu kesukaannya.
8 tahun kemudian, Sakurako menjadi siswa sekolah khusus wanita dan kecintaannya pada musik semakin besar. Ia selalu memainkan piano yang ada disekolah dan bahkan dipercayakan untuk memainkan musik dalam paduan suara sekolah. Sakurako sangat suka mengarensemen musik, jadi ia selalu menikmati mengubah lagu menjadi nada jazz dan ia sering dimarahi karena hal itu.
Menurut Sakurako, jazz mempunyai kekuatan untuk membahagiakan orang lain, karena itu yang diajarkan ayahnya padanya. Karena itu saat acara paduan suara, Sakurako sengaja memainkan piano dengan nada jazz. Meskipun penonton sangat menyukainya, tapi Sakurako dimarahi karena ia bertindak sesukanya.
Suatu hari, Sakurako terlambat menghadiri konser Saionji sensei, seorang pemain piano, Sakurako menyukai musiknya. Saat ia tiba disana, konser sudah selesai. Tapi ia diam-diam memainkan piano disana, dan didengar oleh Saionji sensei. Saionji tertarik pada permainan piano Sakurako, karena Sakurako belajar autodidak dan tahu telinga Sakurako bagus karena bisa bermain musik hanya dengan mendengar lagunya. Ia kemudian memberikan kartu nama pada Sakurako dan memintanya masuk ke Sekolah Musik di Tokyo setelah lulus nanti.
Tatsuhiko tumbuh menjadi pemuda yang tampan dan populer dikalangan gadis-gadis. Banyak gadis yang memujanya. Sakurako sendiri biasa-biasa saja pada Tatsuhiko meski teman-temannya heboh saat tahu kalau Tatsuhiko adalah teman masa kecil Sakurako. Teman Sakurako, XXX menyukai Tatsuhiko dan meminta Sakurako memberikan surat cintanya pada Tatsuhiko.
Awalnya Sakurako akan menolak karena ia tak punya hubungan baik dengan ibu Tatsuhiko, tapi akhirnya ia setuju memberikannya. Hanya saja saat ia datang, Tatsuhiko tidak ada disana dan akan menitip pada pelayan yang ada disana. Tapi ibu Tatsuhiko keburu datang dan merebut surat Sakurako. Sakurako tak mau menyerahkannya dan suratnya terbagi dua. Bagian yang ada pada ibu Tatsuhiko mencurigakan dan ibu berfikir kalau Sakurako menyukai Tatsuhiko. Tatsuhiko juga membaca bagian itu, aku rasa dia berfikir hal yang sama.
Ibu Tatsuhiko sangat marah karena Sakurako berani sekali naksir pada tuan muda seperti Tatsuhiko dan mengundangnya ke rumah untuk menasehatinya.
Sakurako dengan tegas mengatakan kalau ia tidak menyukai Tatsuhiko dan mengatakan ia ingin fokus karena ingin masuk sekolah seni. Ibu Tatsuhiko yang mendengarnya menertawakan Sakurako, karena nggak mungkin anak miskin seperti Sakurako bisa masuk sekolah musik, karena butuh biaya yang banyak.
Momoko menikah dengan keluarga kaya dan diperlakukan seperti pembantu di rumahnya, ia menanggung semuanya demi sang adik. |
Karena uang sekolahnya sangatlah mahal, ayah mereka juga penghasilannya pas-pasan dan akan pensiun. Tapi karena kesungguhan Sakurako, sang ayah mendukungnya. Ayahnya adalah satu-satunya orang yang mendukungnya untuk masuk sekolah musik. Tapi Sakurako tidak tahu pengorbanan ayahnya karena ia mengatakan ingin masuk sekolah musik. ayahnya sampai memohon pada atasannya untuk mencarikan pekerjaan lain untuknya setelah ia pensiun.
Tapi umur ayah Sakurako tidak panjang. suatu malam terjadi banjir dan para orang tua harus menolong korban. Ayahnya pergi malam itu sebagai relawan dan meninggal dunia karena sebuah kecelakaan. Tak lama setelah kematian ayahnya, sebuah piano baru datang ke rumah mereka. Ternyata ayahnya menggunakan uang pensiunnya untuk membelikan Sakurako sebuah piano.
Momoko sendiri, sebelum ayahnya meninggal dijodohkan oleh bibinya dengan seseorang, Momoko bertemu dengan orang itu sekali dan dia tidak menyukainya, karena orang itu terlihat tidak baik. Tapi orang itu terus datang menemui Momoko, sepertinya ia tetap ingin Momoko menjadi istrinya.
Setelah ayahnya meninggal, Momoko berfikir untuk tidak membebani keluarganya dan menikah dengan pria itu, dengan syarat pria itu harus membantu biaya sekolah Sakurako yang ingin masuk sekolah musik.
Sakurako dan cinta pertamanya. |
Karena itulah akhirnya Fueko membiarkan Sakurako masuk sekolah musik. Tapi dengan satu syarat, Sakurako hanya punya satu kesempatan untuk ujian, jika Sakurako tidak lulus, maka Sakurako harus menyerah. Dan Sakurako setuju.
Sakurako terus berlatih pianonya dengan dibantu oleh guru disekolahnya, setelah Sakurako memohon dan memohon padanya untuk mengajarinya.
Sebenarnya pada awalnya Fueko meminta guru itu mengajarkan Sakurako musik yang sulit, agar Sakurako tidak lulus ujian, tapi sang guru melihat kesungguhan sakurako dan serius mengajari Sakurako agar ia lulus sekolah musik. Hanya saja Sakurako tidak puas karena gurunya memilih musik yang mudah untuk dimainkan, bukan yang sulit. Karena menurutnya jika ia bisa memainkan yang sulit dengan baik ia akan lulus.
Tapi Guru memaksa Sakurako memainkan musik yang ia pilih kalau ingin lulus.
Momoko yang menikah ternyata tidak bahagia. Ia sama sekali tidak dinggap istri di rumahnya sendiri, melainkan seorang pelayan. Ia bekerja dari subuh sampai malam. Tidak boleh ada debu sama sekali dirumah. Bahkan ia punya buku skor sendiri, penilaian untuk kerjanya. Tapi ia tetap berusaha bertahan demi Sakurako.
Sementara itu, dengan kamar kosong yang ada di rumah mereka, Fueko memutuskan untuk menyewakan kamar itu. Dan mereka mendapatkan seorang penyewa, guru fisika yang dipindahkan ke Okazaki, namanya Saito sensei kalau aku nggak salah.
Saito sensei menyukai musik sama seperti sakurako dan sering menghabiskan waktu bersama Sakurako. Sementara itu Fueko ternyata menyukai Saito dan bahkan dijodohkan oleh bibinya dengan Saito. Sakurako sendiri jadi galau karena ia juga menyukai Saito sensei.
Sensei kemudian menolak Fueko karena ia menyukai wanita lain dan ternyata orang itu adalah Sakurako. Fueko akhirnya mengalah dan Saito mulai jadian dengan Sakurako. Mereka berdua bahkan akan menikah tapi kemudian Saito memutuskan Sakurako. Hal ini karena perusahaan keluarganya bangkrut dan keluarga mereka dikejar-kejar oleh penagih hutang. Ia tak bisa menikahi Sakurako karena kalau ia menikah, maka keluarga Arimori juga akan dimintai uang oleh penagih hutang.
Karena itu, demi Sakurako, Saito sensei meninggalkannya. Saito Sensei juga meminta Sakurako untuk tidak berhenti mencintai musik.
Sakurako akhirnya mengetahui kesulitan yang dialami Momoko di keluarganya, dimana ia dijadikan pembantu disana. Awalnya Momoko meminta Sakurako merahasiakannya, tapi kemudian Momoko sudah tidak tahan dengan perlakukan keluarganya akhirnya kabur dari rumah bersama Sakurako. Momoko memutuskan untuk bercerai dengan suaminya dan kembali ke keluarga Arimori. Tapi ia tetap ingin Sakurako tidak berhneti untuk masuk ke sekolah musik.
Selama masa Sakurako menjalani latihan musiknya disekolah, bagaimana Fueko tetap berusaha membuat Sakurako berhenti, Momoko akhirnya mulai bekerja dan menemukan apa yang ingin ia lakukan. Kelak ia akan menjadi perawat dan pindah ke Tokyo pada masa perang dunia kedua. Ia akan menemukan belahan jiwanya disana dan kembali ke Okazaki, tinggal di rumah keluarganya bersama suami dan puterinya. Tapi tentu saja perjalanan masih panjang.
Sakurako sendiri akhirnya berangkat ke Tokyo bersama Tatsuhiko yang juga berhasil meyakinkan ibunya kalau ia ingin masuk sekolah musik. Hubungan Tatsuhiko dan Sakurako tidaklah baik karena Sakurako menganggap Tatsuhiko adalah saingannya masuk kelas musik. Tapi begitu tiba di Tokyo, barang mereka dicuri dan berakhir disebuah apartemen kecil bernama Marronaire (bener ga namanya ya? lol). Selama tes, mereka tinggal sekamar berdua, karena hanya 1 kamar. Apartemen itu adalah tempat tinggal para mahasiswi seni. Kemudian Sakurako mengetahui kalau yang mencuri barangnya adalah penguhi apartemen itu, karena pemilik apartemen ingin mereka mendapatkan anak kost baru, kalau tidak uang kos akan dinaikkan, makanya mereka menggunakan cara mencuri barang dan pura-pura menawarkan bantuan pada Sakurako dan Tatsuhiko.
Awalnya tentu saja Sakurako marah, tapi kemudian ia menyadari kesulitan menjadi mahasiswa seni yang miskin. Sakurako memang dasarnya orang baik, jadi dia langsung memaafkan mereka, beda dengan Tatsuhiko selalu curiga dan mengajak Sakurako pindah dari sana.
Ujian musik Sakurako tidak berjalan lancar, karena di ujian akhir dia terlambat datang ke lokasi karena ia terpesona dengan seorang pria yang bermain musik jazz. Ia kelelahan saat ujian musik dan rasa bahagia yang ia tunjukkan saat bermain musik tidak ada. Sakurako gagal masuk ke sekolah musik itu.
Tentu saja sesuai perjanjian ia harus pulang, tapi Sakurako memutuskan untuk tetap di Tokyo dan mencoba lagi tahun depan. Fueko yang mendengar itu sangat marah dan sampai datang ke Tokyo menjemputnya. Tapi Sakurako bersikeras kalau ia akan tetap di Tokyo. Fueko akhirnya menyerah dan membiarkan Sakurako melakukan apa yang ia inginkan, tapi ia tidak akan membiayai Sakurako, Sakurako harus bekerja sendiri.
Sakurako tidak menyerah akan impiannya dan ia mulai tinggal sendirian di Tokyo. Tatsihiko yang mengkhawatirkannya ikut pindah ke apartemen tempat Sakurako tinggal.
Sakurako mulai les di tempat Saionji sensei dan disana ia kembali bertemu dengan Tatsuhiko yang ternyata menjadi siswa kesayangan Saionji sensei, karena Tatsuhiko sangat berbakat.
Tatsuhiko tahu kalau Sakurako masih tinggal di apartemen mencurugakan itu dan mulai mengkhawatirkannya, ia terus menyuruh Sakurako pindah tapi Sakurako tentu saja menolak, karena baginya penghuni apartemen itu sangat baik.
Saking khawatirnya terjadi apa-apa pada Sakurako, Tatsuhiko sampai pindah ke apartemen itu dan menyewa kamar disana untuk melindungi Sakurako. Disanalah hubungan Sakurako dan Tatsuhiko mulai berkembang. Keduanya menyadari perasaan masing-masing.
Sakurako tahu kalau Saionji mengajak Tatsuhiko ikut ke eropa tapi Tatsuhiko ragu karena ia berjanji pada ibunya ia hanya akan sekolah musik selama 2 tahun dan kemudian kembali ke Okazaki untuk mewarisi bisnis Hatcho Miso keluarga mereka.
Sakurako sendiri tidka ingin Tatsuhiko menyerah akan musik dan meyakinkannya untuk ikut ke Eropa. Tatsuhiko selalu menyukai musik Sakurako dan mendukung Sakurako untuk tidak berhenti musik dan bahkan menunjukkan jalan bagi Sakurako untuk menciptakan lagu.
Karena keduanya saling mendukung dan mereka menyadari perasaan masing-masing, akhirnya keduanya mulai pacaran.
Tatsuhiko sudah memutuskan akan berhenti bermain musik dan mewarisi bisnis keluarganya. Selama Sakurako di Okazaki, Togo-san, salah satu pelukis yang tinggal di apartemen Tokyo, datang ke Okazaki karena kabur dari kejaran seseorang. Ia tinggal dirumah Sakurako. Fueko awalnya tidak suka pada Togo tapi kemudian dia malah jatuh cinta pada pria yang hanya tahu melukis itu.
Keduanya bahkan memutuskan untuk menikah.
Sakurako dan Tatsuhiko kembali berbaikan dengan bantuan Togo, dimana mereka berdua mulai pacaran diam-diam, karena ibu Tatsuhiko memang sangat tidak menyukai sakurako.
Sakurako sendiri kembali ke Tokyo untuk tes masuk sekolah musik kedua kalinya dan kali ini dia lulus.
Tapi masalah kembali terjadi di Okazaki. Fueko yang menikah dengan Togo mendapat masalah dari pihak sekolah, karena Togo ternyata dulu punya catatan kriminal dan Fueko yang merupakan seorang guru, kalau mau menikah dengan Togo harus berhenti menjadi guru. Fueko benar-benar ragu karena hal itu, mengingat ia harus membiayai adik-adiknya.
Momoko yang bekerja sebagai perawat juga penghasilannya tidak banyak. Sakurako menyadari kalau kakaknya banyak berkorban demi dirinya, akhirnya memutuskan untuk tidak masuk sekolah musik dan kembali ke Okazaki untuk bekerja, membantu keuangan keluarga.
Awalnya keluarganya melarang, tapi Sakurako sudah membuat keputusan. Ia tak akan berhenti bermain musik, tapi ia tak akan masuk ke sekolah musik.
Sakurako menghabiskan waktunya bekerja di cafe Hiro di Okazaki dan pacaran dengan Tatsuhiko secara diam-diam. Sementara itu Fueko sudah hamil.
Ibu Tatsuhiko melarang keras anaknya pacaran dengan Sakurako, tapi karena Tatsuhiko akan berangkat perang, ia membiarkan Tatsuhiko bertunangan dengan Sakurako.
PAdahal Sakurako demi Tatsuhiko rela melakukan apapun. Setelah meyakinkan Tatsuhiko, akhirnya Sakurako dan Tatsuhiko bertunangan, Tatsuhiko tetap tidak mau mengikat Sakurako menjadi istrinya.
Fueko sendiri merasa kalau selama di Okazaki, lukisan Togo tidak berkembang dan memutuskan untuk pindah ke Tokyo bersama Togo. Begitu juga dengan Momoko yang mendapat rekomendasi untuk menjadi perawat di Tokyo.
Para kakak akhirnya pindah ke Tokyo.
Sakurako sendiri, meski statusnya adalah tunangan Tatsuhiko, belum menjadi istri sah, ibu Tatsuhiko ingin Sakurako tinggal di Yamacho (usaha keluarga Tatsuhiko, membuat Hatcho miso).
IBu Tatsuhiko awalnya tampak kejam pada Sakurako, menyuruh sakurako melakukan ini dan itu seperti pembantu, tapi sebenarnya ibu Tatsuhiko ingin melatih Sakurako untuk menjadi pemilik selanjutnya.
Sakurako berhasil menunjukkan semangatnya pada ibu Tatsuhiko, ia melakukan pekerjaan dengan baik, bahkan menyelesaikan berbagai masalah di Yamacho. Sebenarnya awalnya banyak yang meragukan Sakurako karena Sakurako tidak bisa melakukan apapun. Tapi Sakurako berhasil menunjukkan perkembangannya.
Tiba masa dimana Tatsuhiko dikirim ke garis depan, Sakurako mengantar kepergiannya. Pesan terakhir Tatsuhiko saat itu adalah agar Sakurako melakukan apa yang ingin ia lakukan dan jangan berhenti bermain musik.
Togo-san adalah teman satu apartemen Sakurako di Tokyo, ia sempat datang ke Okazaki dan kakak sulung Sakurako jatuh cinta padanya. Mereka berdua menikah dan punya anak tapi saat terjadi perang, Sakurako mulai punya perasaan pada Togo.
Saat Sakurako di Tokyo, kehidupan di apartemen sangat mengerikan, lebih parah dari bayangan Sakurako. Para penghuni apartemen kekurangan makanan dan kelaparan, sayur dna buah yang dibawa Sakurako bahkan habis dalam sekejap karena dicuri oleh mereka, padahal Sakurako membawakan untuk kakaknya yang sedang hamil.
Ia juga tahu kalau Fueko sangat menderita disana, karena harus melayani Togo yang tidak berpenghasilan dan masih banyak lagi. Sakurako sangat prihatin dan meminta Togo lebih memperhatikan kakaknya.
Tapi Fueko mengatakan ia tidak apa-apa, semua orang disana juga berjuang untuk hidup, kalau satu dapat makanan, mereka akan berbagi-bagi.
Sakurako tidak bisa meninggalkan kakaknya dalam keadaan seperti ini, apalagi setelah kakaknya melahirkan dan dokter mendiagnosis kalau keponakannya mengalami gangguan penglihatan.
Sakurako tinggal di Tokyo sampai musim dingin, kakaknya meminta Sakurako kembali, karena tidak enak meninggalkan Yamacho dalam waktu yang lama.
Sakurako saat mengantar kepergian Tatsuhiko yang akan pergi berperang (kiri)
Sakurako dan Togo, mereka berdua sama-sama menyukai bulan, penyemangat bagi masing-masing dan punya ikatan yang cukup kuat.
Sakurako dan ibu Tatsuhiko sangat rapuh saat mendengar kabar itu. Ibu Tatsuhiko mulai sakit-sakitan. Meski ibu meminta Sakurako untuk meninggalkannya dan menjalankan hidupnya sendiri, karena Sakurako memang belum resmi menjadi menantunya, Sakurako menolak. Ia dengan setia dan sabar merawat ibu Tatsuhiko. Ia juga menjalankan Yamacho dengan baik meski Yamacho sedang kesulitan.
Karena ibu Tatsuhiko sakit, bibi dan paman Tatsuhiko datang ke Yamacho dan berniat mewarisi tempat itu. Mereka mulai mengambil alih bisnis dan melakukan berbahagi hal jahat lainnya. Mereka tidak menganggap Sakurako sama sekali
Tak lama kemudian ibu Tatsuhiko meninggal dunia. Yamacho diambil alih oleh paman dan bibi Tatsuhiko, tentu saja mereka mengusir Sakurako.
Sakurako mulai hidup sendiri dan mendapat pekerjaan sebagai seorang guru SD. Ia tidak melupakan musik dan selalu menikmati musik.
Saat terjadi serangan udara di Tokyo, kalau nggak salah Sakurako pernah kembali ke Tokyo dan membantu para kakaknya. Disana Togo pernah hampir meninggal dunia, untung saja ia bisa diselamatkan.
Fueko dan Togo memutuskan kembali ke Okazaki sementara Momoko tetap di Tokyo.
Fueko, Togo, Sakurako dan dua keponakan Sakurako tinggal bersama di rumah keluarga Arimori. Disanalah dimulai kisah cinta baru Sakurako, dimana ia mulai ada perasaan pada Togo yang membuat aku shock berat mengingat Togo adalah kakak iparnya.
TApi Sakurako tentu saja bisa menahan perasaannya. Keduanya sebenarnya jatuh cinta karena mereka saling mendukung. Saat Togo kesulitan Sakurako selalu ada untuk memintanya terus hidup, begitu juga saat Sakurako sedang kesulitan, Togo selalu ada membantunya.
Fueko sendiri menyadari hal itu tapi dia diam saja. Pada akhirnya setelah perang dunia 2 berakhir, ia kembali mengajak Togo ke Tokyo. Sepertinya sih Sakurako pernah menyatakan perasaannya pada Togo, tapi tentu saja Togo menolaknya, meski Togo sebenarnya juga ada rasa pada Sakurako.
Sakurako pernah menulis sebuah lagu yang berjudul 'To T...', sebenarnya T untuk Togo tapi Sakurako mengatakan T untuk Tatsuhiko.
Sakurako akhirnya menikah dengan Tatsuhiko setelah melalui banyak cobaan dalam mempertahankan pertunangannya.
Tatsuhiko shock saat mengetahui kalau ibunya meninggal dunia. Tatsuhiko yang sekarang juga bukan Tatsuhiko yang dulu. Dia sudah berubah, tentu saja karena trauma perang. Ia bahkan tidak menyukai musik lagi dan juga selalu menghindari Sakurako.
Sakurako terus berusaha mendekati Tatsuhiko dan mencoba untuk membantu menyembuhkan traumanya. Butuh waktu yang lama agar Tatsuhiko kembali ke dirinya yang dulu.
Selama masa itu, Sakurako kembali bertemu dengan pemain jazz yang dulu ia temui di Tokyo. Sakurako menjadi pemain piano dalam sebuah konser dimana Tatsuhiko datang untuk melihatnya.
Sakurako yang dulu sangat bersinar saat bermain piano, Sakurako yang pernah ia minta untuk tidak berhenti musik, Sakurako yang ia cintai, membuat Tatsuhiko kembali ke dirinya yang lama. Sakurako dan Tatsuhiko akhirnya mengkonfirmasi perasaan mereka.
6 tahun menjadi tunangan, Sakurako akhirnya menikah dengan Tatsuhiko dan berbahagia. Tatsuhiko dan Sakurako resmi menjadi pewaris Yamacho.
Setelah menikah dengan Tatsuhiko, Sakurako kembali bertemu dengan Saito sensei dan dua orang yang dulu berjanji untuk menikah sekarang sudah bahagia dengan jalan masing-masing.
Sakurako meski bekerja sebagai pemilik, dia tidak pernah berhenti bermain musik. Ia menciptakan banyak lagu dan bahkan berencana akan melakukan konser atas dukungan Saionji sensei.
Sakurako sangat sibuk untuk persiapan konsernya dan ia menjadi lemah, ia sempat dibawa ke rumah sakit dan ternyata Sakurako hamil. Tatsuhiko tidak ingin Sakurako terlalu memaksakan diri dan ingin membatalkan konser, tapi Sakurako mengatakan ia bisa menjaga dirinya dan bayinya.
sayang sekali sehari sebelum konser, Sakurako pingsan dan dibawa ke rumah sakit lagi. Dokter mengatakan kalau ia menderita TBC dan meminta mereka untuk melupakan bayi mereka.
Tapi Sakurako mengatakan kalau ia tetap akan melahirkan bayinya.
Ini adalah adegan yang paling membuat aku kesal pada drama ini dan menurutku ending paling kejam huhuhuhuhu
9 bulan kemudian ia melahirkan seorang bayi laki-laki yang sehat dan ia juga selamat. Tapi karena Sakurako menderita TBC, ia tak diperbolehkan melihat bayinya.
Sakurako meninggal dunia tanpa melihat wajah bayinya.
Ada beberapa bagian penting yang aku lewatkan dari cerita diatas. Bagian mengenai bibi Sakurako yang ternyata dulunya pernah jatuh cinta pada seorang pria beristri yang tak bisa punya anak, setelah ia melahirkan ia meninggalkan anaknya pada pria itu. Dan bibi kembali bertemu anak itu saat mengunjungi Tokyo, ternyata anak itu satu apartemen dengan Fueko dan Togo.
Ada juga cerita mengenai masing-masing penghuni apartemen Marronaire, teman-teman Togo yang sesama pelukis, mereka hidup miskin dan sangat sulit mendapatkan uang dan menjual karya mereka, ada juga tentang penari di klub jazz.
Cerita mengenai kakek Sakurako yang hidupnya cukup lama. Cerita mengenai bibi Tatsuhiko, pembantu di rumah Tatsuhiko dan para pekerja di Yamacho.
Mereka punya porsi masing-masing dalam drama ini.
Seperti yang aku katakan diawal, menurut aku ini adalah asadora paling makjang yang pernah aku tonton.
Aku pikir Sakurako akan hidup bahagia setelah Tatsuhiko kembali, eh malah dibuat meninggal sama penulisnya. Penyakit mematikan selalu saja ada di drama tahun 2000an ya HAHAHAHHAHA.
Aku kesal sekali karena Sakurako meninggal tanpa menyentuh bayinya sendiri, sedih bangeeeeeeed. Penulisnya sangat tega.
Selain itu, mungkin nggak kelihatan disini, bagaimana egoisnya para tokoh dan annoying banged. Tapi kalau kalian menonton mungkin kalian akan merasakan hal yang sama.
Aku mulai menyukai Sakurako setelah ia bekerja di Yamacho, diawal-awal dia benar-benar sangat egois, mungkin karena masih anak-anak kali ya, kalau nggak salah umur 16-17 tahun saat dia berangkat ke Tokyo. Dia nggak mikir gimana susahnya hidup kakaknya untuk membiayainya, apa yang sudah kakaknya korbankan untuknya, tapi dia tetap keukeuh ingin bermusik. Nggak masalah sih kalau dia nggak membebani orang lain, tapi pada akhirnya dia hanya anak-anak yang tetap tak bisa berdiri sendiri tanpa orang dewasa.
Sebenarnya Sakurako ini baik, tapi ada sisi dimana entah kenapa aku nggak bisa menyukai karakternya lol. Paling parah sih saat dia beneran jadi suka sama kakak iparnya, ya ampun, ipar sendiri lho, dia beneran jatuh cinta T_T
Aku menonton asadora lain yang anaknya juga manja kayak Sakurako, tapi entah kenapa aku malah menyukai mereka HAHAHHAHA.
Sebenarnya untuk drama tahun 2006, cerita seperti ini sangat digemari, makanya rating dramanya lumayan tinggi. Mungkin banyak juga yang menyukai drama ini karena Aoi Miyazaki, tapi bagi aku pribadi, diantara semua asadora yang aku tonton, ini yang paling tidak memuaskan karena kehidupan sang tokoh utama terlalu makjang HAHAHHAHA. Bahkan Beppinsan yang dibilang membosankan jauh lebih berkesan dari drama ini LOL. Tapi ya, silakan dicoba, siapa tau pendapat kita berbeda^^~
0 komentar:
Posting Komentar