Minggu ke-4 (episode 18-24) Hanbun, Aoi adalah tentang impian dan masa depan. Suzume tidak punya impian dan ia kesulitan mendapatkan pekerjaan karena telinga kirinya tidak bisa mendengar. Teman-temannya sudah selangkah didepannya. Ritsu temannya sejak lahir pasti akan melanjutkan ke bangku kuliah, masuk universitas paling top di Jepang sementara Nao yang selama ini kelihatan tidak terlalu memikirkan masalah masa depan ternyata sudah punya rencananya sendiri untuk membantu usaha keluarganya. Musim panas terakhir 4 sekawan akan berakhir...
Sinopsis Half, Blue Week 4: Yume Mitai!
Beberapa menit kemudian, Ritsu terlihat belajar dengan gaya santai dibawah sinar matahari yang menyinari kamarnya, menggunakan sunglass HAHAHAHAHAHAHAHAAHHA.
Ibu yang sedang sibuk kesana kemari beres-beres rumah hanya bisa geleng-geleng melihat Ritsu yang sangat aneh hari ini.
Saat telpon berdering di rumah Ritsu, Ritsu langsung berlari ke lantai 1, tapi ibu sudah mengangkatnya. Ibu menikmati pembicaraan di telpon dan Ritsu tahu kalau ibunya bicara maka nggak akan berhenti, karena tahu kalau itu pasti dari Suzume, Ritsu langsung mengambil telponnya.
Itu memang Suzume yang menelpon Ritsu karena ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan karena Ritsu melarangnya banyak bicara saat kencan LOL. Suzume sempat-sempatnya minta saran pada Ritsu ditengah kencan.
Ritsu kemudian memberikan saran lainnya pada Suzume.
Suzume sudah bertanya-tanya lagu seperti apa yang ada dalam kaset itu dan ia langsung shock saat tahu ternyata itu bukan lagu, melainkan rekaman rakugo HAHHAAHAHAHAH. Rakugo adalah seni bercerita tradisional Jepang yang mengisahkan cerita humor. Rakugo merupakan tema dari asadora ke-77, Chiritotechin. Kalau aku nggak salah itu rekaman rakugo judulnya Jugemu gitu.
Awalnya Suzume memang terkejut, tapi ia menikmati mendengar rekaman itu.
Ritsu benar-benar bosan di rumah, dia nggak tau mau ngapain. Setelah mengangkat telpon Suzume tadi, dia hanya tiduran di sofa LOL. Saat terlpon berdering lagi, dia langsung bangkit mengangkat telpon. HAHAHHAAHAHA.
Ritsu lucu banged XD
Kalau Ritsu kayaknya bilang kalau keduanya ditakdirkan pasti bertemu lagi. Suzume sangat kesal pada Butcha, tapi ia lebih kesal pada Ritsu karena Ritsu ini mendukungnya tapi sebenarnya ragu juga pada nasib cinta Suzume, jadi saking kesalnya ia bahkan mencuri makanan Ritsu HAHAHAHAHA.
Banyak yang tidak berjalan lancar di Fukurocho. Samba land tidak jadi dibangun karena pihak yang bersangkutan kehilangan sponsor, hal itu karena keadaan ekonomi sedang memburuk.
Tapi Suzume mengatakan kalau tahun depan mungkin mereka tak akan bisa melakukannya lagi, karena semuanya akan berpisah. Ritsu hanya terdiam menatap Suzume yang tersenyum menatap foto mereka berempat.
Mereka berempat akan lulus tahun depan dan berpisah karena mereka mengambil jalan yang berbeda, jadi akan sulit berkumpul.
*bener banged, kalau mau ngumpul-ngumpul ya sekarang, jangan ragu, karena kalau udah pisah, bakalan susah ngumpulnya. Saat sudah lulus SMA, mikirnya nanti pas kuliah kita ketemu lagi ya, sekarang sih bilangnya iya, tapi pas hari H, yakin nggak 100% dateng. Karena kalau udah beda jalan, kesibukan beda-beda, jadwal libur juga beda-beda, pas kuliah masih mending, kalau udah kerja, aduh, susah banged ngumpulnya.
Saat Suzume akan pulang dari rumah Ritsu, Ritsu memanggilnya dari jendela dan menunjukkan beberapa shoujo manga, ia meminjamkannya pada Suzume.
Manga itu adalah manga 'Itsumo Pocket ni Chopin' karya Akikase Haori. Suzume memang menyukai manga sejak kecil karena ayahnya juga pencinta manga, tapi manga yang selalu ia baca adalah manga genre shounen. Ini pertama kalinya Suzume membaca manga shoujo dan ia jatuh cinta pada manga tersebut.
Suzume tak pernah lepas dari manga Akikase Haori sejak saat itu, saat manga pertama selesai, ia akan meminjam judul lainnya pada Ritsu. Suzume menghabiskan liburan musim panasnya dengan membaca manga Akikaze Haori dan menemukan dunia lain dalam manga tersebut. Dunia yang diciptakan oleh Akikaze Haori seperti angin musim semi baginya.
Setelah beberapa kali nonton asadora awal-awal tahun showa, aku melihat biasanya yang mencarikan pekerjaan untuk siswanya adalah dari pihak sekolah. Jadi pihak sekolah mengaturkan wawancara bagi pada siswanya dimana mereka bisa mendaftar ke banyak perusahaan. Suzume cukup gugup saat wawancara, ia bahkan tersandung dan jatuh, tapi ia melakukan wawancaranya dengan cukup baik.
Hanya saja, Suzume kesulitan mendapatkan pekerjaan, sebenarnya karena telinga kirinya yang tidak bisa mendengar. Dari sekitar 10 perusahaan tempat ia mendaftar, Suzume tidak lulus (btw perusahaan-perusahaan tempat Suzume mendaftar adalah usaha yang pernah ada di asadora, misalnya bank di Asa ga Kita, toko kue Mare, percetakan Muraoka di Hanako to Anne, pabrik wiski di Massan, menjadi Ama di Amachan, kiaris di Beppinsan, klinik Shimomura di Umechan Sensei dll LOL).
Suzume sedang stress karena nggak ada yang menerimanya bekerja saat adiknya masuk ke kamarnya. Sota khawatir pada Suzume, karena tinggal 1 perusahaan lagi yang belum memberi jawaban pada Suzume.
sota kemudian mengajak Suzume bicara dan mengatakan pada Suzume untuk tidak perlu memikirkan dirinya, ia tahu Suzume tidak mau kuliah karena memikirkan keuangan keluarga mereka dan dirinya. Maksud Sota adalah Suzume tidak perlu stress karena ia tak mendapatkan pekerjaan.
Suzume kemudian curhat pada Sota, mengatakan ia tahu alasan ia ditolak adalah karena telinga kirinya, tapi ia tak mau mengatakan pada ayah dan ibu karena mereka akan sedih. Ia juga tak berniat kuliah karena dia tidak pintar dan ia juga tidak tahu apa yang harus ia lakukan dimasa depan. Ritsu sejak awal mengatakan ia akan menjadi penemu dan pasti akan kuliah di Todai, Butcha anak orang kaya jadi nggak perlu dikhawatirkan. Nao sendiri yang tidak pernah mengatakan apapun bahkan sudah punya rencana untuk belajar fashion dan mengembangkan usaha orang tuanya. Suzume tidak punya keahlian apapun, karena itu pilihan terbaik memang bekerja.
Suzume tahu adiknya sangat menyayanginya dan ia teringat bagaimana saat kecil adiknya mengeluarkan uang tabungannya untuk membelikannya sesuatu saat ia kehilangan pendengaran di telinga kirinya. Tentu saja Suzume tidak mengatakan salah satu alasan ia ingin bekerja adalah untuk meringankan beban orang tua dan agar Sota bisa kuliah, karena tahun depan Sota akan lulus SMA.
Sota menceritakan hal itu pada ayah, ibu dan kakek meskipun tadi Suzume meminta Sota merahasiakan hal itu dari orangtuanya.
Ayah dan ibu mengerti keresahan hati Suzume dan tiba-tiba telpon berdering. Ibu mengangkat telpon dan ia tampak sangat senang. Ternyata itu adalah telpon dari sebuah perusahaan yang menerima Suzume bekerja disana. Mereka segera memanggil Suzume dan Suzume benar-benar sangat bahagia, akhirnya ia mendapatkan pekerjaan setelah lulus nanti. Suzume langsung memeluk ibunya dengan erat.
Malam itu, Suzume datang ke rumah Ritsu dan sepertinya mereka berdua sudah janjian akan keluar bersama merayakan Suzume yang sudah mendapatkan pekerjaan.
Mereka berjalan disekitar Fukurocho dan duduk berdua ditangga sambil minum. Suzume mengembalikan manga yang ia pinjam dari Ritsu. Awalnya aku pikir Ritsu beneran baca shoujo manga, ternyata itu milik ibunya, ibu Ritsu adalah penggemar manga Akikaze Haori LOL.
Suzume menceritakan pada Ritsu betapa hebatnya Akikaze Haori dan manganya yang mampu menciptakan dunia sendiri dan pembaca terlarut dalam dunia tersebut, Suzume jadi kagum pada Akikaze Haori. Suzume bahkan mencoba menggambar meniru cover manga Akikaze Haori dan saat Ristu melihat gambar itu, Ritsu memuji Suzume memang hebat menggambar seperti biasa.
Kemudian sebuah pikiran terbesit di benak Ritsu, selama ini Suzume mengatakan ia tak punya impian dan bertanya pada Suzume kenapa Suzume tidak mencoba menjadi manga-ka saja. Suzume tentu saja nggak yakin dan mengatakan ia tak mungkin bisa melakukannya.
Suzume kemudian bertanya-tanya kira-kira orang seperti apa Akikaze Haori itu. Ritsu menebak kalau Akikaze pasti orangnya cantik, sementara Suzume menebak kalau Akikaze pasti tampan.
Di episode ini diperlihatkan studio tempat Akikaze Haori bekerja bersama timnya. Studionya bernama 'Tinkerbell' dan ia punya 4 asisten + 1 editor? manager? lol.
Akikaze Haori punya sifat yang sangat aneh, dia suka bicara sendiri yang orang lain sulit mengerti, tapi karena para asisten sudah biasa jadi mereka nggak terlalu kaget, cuma masih aja bingung kalau Akikaze Haori sudah bicara.
Sepertinya karakter Akikaze Haori ini unik banged, nggak sabar melihat Suzume akan menghabiskan waktu bersamanya.
Sejak Ritsu mengatakan pada Suzume untuk menjadi manga-ka, Suzume mulai berfikir untuk mencoba membuat manganya sendiri. Suzume tidak tahu apapun mengenai teknik membuat manga. Dia pintar menggambar wajah, tapi tidak tahu yang namanya beta, tone dll. Misalnya dalam manga kan ada tone yang dibuat dengan kotak-kotak atau titik-titik, Suzume menggambar itu dengan pensil, padahal kan tone yang dijual ada, biasanya manga-ka menggunakan tone yang udah jadi dan mengirisnya menikuti gambar yang akan diberi tone. (Persis kayak aku dulu pas awal-awal membuat manga, aku beneran bikin manual semuanya huhuhuhuhuhu, jadi kangen masa-masa aku terpesona sama manga dan bahkan membuat manga sendiri).
Ritsu sejak kecil memang berencana masuk Todai dan akan menjadi peraih nobel (dulu aku bilang Ritsu kecil punya impian mau jadi novelist, ternyata salah, bukan novelist tapi Nobelist, aku salah dengar karena pengucapannya hampir sama).
Ritsu untuk pertama kalinya curhat mengenai hal itu pada orang lain dan orang itu adalah Butcha. Ia mengatakan pada Butcha kalau sepertinya ia tak akan masuk Todai, karena ia tidak yakin akan lulus. Ritsu berfikir sebaiknya ia masuk Kyodai (Kyoto Daigaku/Universitas Kyoto saja.
Butcha sih nggak masalah Ritsu mau masuk kemana, asalkan itu memang keinginan Ritsu, dan Butcha mengatakan ia akan ikut kemana Ritsu pergi. Ritsu meminta Butcha jangan melakukan hal itu karena seolah-olah Butcha mengkhawatirkan ia tak akan bisa punya teman nantinya. Tapi Butcha memang sudah membuat keputusan sejak awal, kalau Ritsu ke Tokyo dia akan ke Tokyo, kalau Ritsu ke Kyoto, dia akan ke Kyoto HAHAHHAHAHA.
Ritsu sebenarnya cukup lega karena Butcha mengatakan hal seperti itu.
Suzume melupakan segala hal saat ia mulai menggambar manga. Ia menggambar dari pagi sampai malam. Ayahnya cukup khawatir karena Suzume terus mengurung diri dikamarnya dan mengatakan pada istrinya kalau Suzume kelihatan aneh belakangan ini.
Suzume menyelesaikan manganya keesokan harinya dan ia sangat puas dengan hasilnya.
Suzume langsung ke rumah Ritsu begitu manganya selesai, pagi-pagi buta dia sudah ada dibawah jendela kamar Ritsu HAHAHAHHAHA. Ritsu meski mengantuk berat tetap membuka jendela menyapa Ritsu meski akhirnya dia pingsan karena tidur lagi wkwkwkkwkwkwkw.
Suzume terus memanggil Ritsu karena Ritsu menghilang dari jendela kamarnya dilantai 2. Ibu Ritsu kemudian menemui Suzume diluar dan bertanya kenapa Suzume datang pagi-pagi sekali. Suzume dengan bersemangat menunjukkan manga-nya pada ibu dan mengatakan dia berhasil menyelesaikannya dan akan menunjukkannya pada Ritsu.
Ibu mengajak Suzume ke rumah dan melihat-lihat manga Suzume. Ibu memuji Suzume sangat pintar membuat manga. Ayah Ritsu juga datang menemui mereka dan Suzume menunjukkan manganya pada ayah. Ayah kemudian paham Suzume baru menyelesaikan manganya dan ingin menunjukkannya pada Ritsu, jadi ia menolak membaca manga itu karena seharusnya Ritsu yang pertama kali membacanya. Awwwwww.
Ibu dan Suzume ke kamar Ritsu dan Ritsu sudah kembali ke tempat tidurnya. Ibu berusaha membangunkan Ritsu dengan menarik selimutnya tapi Ritsu menolak bangun. Suzume terkejut melihat Ritsu ternyata anaknya susah dibangunkan, dia baru tahu akan hal itu HAHAHHAHAHA.
Bahkan saat Ritsu duduk, dia masih menutup matanya. Suzume mendekatinya dan memberikan manganya pada Ritsu. Ritsu mengambilnya dan membuka matanya sedikit kemudian menutupnya lagi, sumpah deh, Ritsu ini ngantuk berat LOL.
Ritsu bertanya ini jam berapa dan apakah tidak apa-apa Suzume ada di rumahnya jam segini. Butuh waktu agak lama bagi Suzume untuk mencerna hal itu, dia lupa kalau dia harus bersiap-siap ke sekolah HAHAHAHAHA.
Suzume mengambil manganya lagi dan segera pulang LOL. Pada akhirnya Ritsu nggak sempat membacanya.
Sepulang sekolah, 4 sekawan berkumpul di cafe dan Suzume memperlihatkan manga pertamanya pada mereka. Manga itu mengisahkan mengenai Suzume dan Kobayashi. Disana Suzume juga memberi nama geng mereka berempat, namanya adalah 'Fukurokai' dan Ritsu tidak suka, ia protes karena namanya tidak bagus. LOL
Di rumah, Suzume juga memperlihatkan pada ayah, ibu, kakek dan adiknya. Dia sangat puas karena mereka memuji Suzume, mereka tak percaya Suzume bisa menggambar manga. Ayah sangat terharu.
Telpon berdering di rumah Suzume dan Suzume mengangkatnya, itu adalah telpon dari Ritsu.
Suzume dan Ritsu sepertinya nggak biasa telponan malam-malam jadi Suzume bertanya kenapa Ritsu menelponnya, apakah Ritsu ingin menyatakan perasaan padanya.
Ritsu malah ikut permainan dan mengatakan kalau ia menyukai Suzume, tapi Suzume tahu Ritsu hanya bercanda dan Ritsu membenarkan HAHAHHAHAHAAHH.
Ritsu ternyata menelpon untuk curhat pada Suzume sekaligus meminta maaf karena sepertinya ia tak akan bisa jadi nobelist, padahal itu adalah salah satu impian Suzume saat mereka masih kecil, bahwa ia akan menjadi penerima nobel suatu hari nanti.
Suzume mengoreksi hal itu dan mengatakan ia tak pernah mengharapkan Ritsu menjadi nobelist, ibu Ritsu-lah yang berharap begitu. Dia sendiri akan mendukung apapun pilihan Suzume.
Ritsu kemudian mengatakan kalau ia mungkin akan masuk ke Kyodai dan itu membuat Suzume sedikit terkejut, karena ia pikir Ritsu akan ke Todai. Ritsu bingung bagaimana memberitahu orang tuanya mengenai hal ini, ia yakin ibunya akan sangat sedih dan Suzume memberikan beberapa saran pada Ritsu.
Malam itu Ritsu mengatakan keinginannya untuk masuk ke Universitas Kyoto pada orang tuanya. Ayah oke-oke aja, karena sejak awal ia tak masalah Ritsu mau kuliah dimana sementara ibu shock banged dan bahkan tak bisa mengatakan apapun.
Ibu sangat berharap Ritsu masuk ke Universitas Tokyo dan menjadi penemu kemudian menerima nobel dll. Ritsu kemudian mengatakan pada ibu mengenai sesuatu, seperti saran Suzume. Jadi karena nggak ada subtitle, aku nggak yakin siapa yang Ritsu bicarakan, apakah novelis kesukaan ibu atau nobelis favorit ibu, intinya orang itu adalah lulusan Universitas Kyoto dan ibu langsung setuju Ritsu masuk Universitas Kyoto HAHAHHAHAHAHAHAHAHHAA.
Suzume sangat menikmati waktunya membuat manga, kali ini ia mulai membuat manga keduanya, yaitu kisah cinta Ritsu dan Saya. Suzume senyam senyum saa ia menggambar manga itu dan memikirkan percakapan antar tokoh dan jalan ceritanya. Ia menyelesaikan manga itu dalam 2 hari dan seperti biasa, saat matahari terbit, ia sudah ada dibawah jendela kamar Ritsu, meniup peluitnya dan menunggu Ritsu membuka pintu untuknya.
Ritsu benar-benar mengantuk saat ia terbangun dan melihat jam, hari ini Suzume datang lebih awal dari waktu itu HAHAHHAHAHAH. Lalu kamera meperlihatkan dinding kamar Ritsu dimana foto mereka berempat tertempel disana dan ada tulisan 'Fukurokai'. Ritsu yang awalnya protes, tapi tetap setuju ya dengan namanya^^~
Setelah musim semi, Suzume akan bekerja di sebuah perusahaan dan ternyata perusahaan itu adalah milik junior kakek, kakek sengaja menelpon juniornya untuk menerima Suzume bekerja disana. Tentu saja mereka tidak memberitahu Suzume mengenai hal itu, karena kalau Suzume tahu, Suzume mungkin akan menolak karena ia lulus melalui koneksi, bukan karena perusahaan menginginkannya.
Ibu Suzume meminta ibu Nao membuatkan pakaian kerja khusus untuk Suzume dan hari itu Suzume mencobanya. Pakaiannya sangat bagus tapi Suzume khawatir pakaian itu mahal.
Aku pikir lagu itu lagu perpisahaan dengan teman-teman, keluarga dan kampung halaman, jadi lama kelamaan Suzume meneteskan air mata mendengar lagi itu, meski senyuman ada diwajahnya. Ia juga saling tukar pandang dengan Ritsu dan teringat kenangannya bersama Ritsu selama ini. Suzume dan Ritsu selalu bersama-sama sejak mereka dilahirkan tapi musim semi nanti mereka berdua akan berpisah, juga dengan keluarga dan teman-teman, tentu saja Suzume sangat sedih.
Setelah acara selesai, Ritsu bicara berdua dengan Suzume. Ritsu memberikan hadiah pada Suzume, tiket talk show Akikaze Haori. Suzume kemudian shock saat tahu kalau Akikaze Haori ternyata seorang pria tua HAHHAHAHAHA.
Sebenarnya tiket itu dibelikan oleh ayah Ritsu untk ibu karena ia tahu ibu fans Akikaze Haori. Tapi sepertinya ibu memberikan pada Ritsu.
Suzume tentu saja sangat senang karena akan bertemu dengan idolanya dan bertanya apakah Ritsu juga akan pergi. Ritsu hanya menatap sambil berfikir kemudian ia tersenyum pada Suzume dan Suzume membalas senyuman itu, karena itu tandanya Ritsu juga akan pergi.
Hari H, Talk Show Akikaze Haori. Namanya talk show tapi suasananya sangat suram. Pembawa acara kesulitan karena Akikaze Haori orangnya pendiam, jawabannya selalu singkat, padat dan membingungkan.
Suzume dan Ritsu yang datang menonton bahkan tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan di depan HAHAHAHAHA. Pokoknya Akikaze Haori ini jauh dari banyangan Suzume, jadi dia hanya bisa bengong.
Yang mengadakan acara juga agak kesal karena suasana benar-benar tidak bersemangat tapi manager Akikaze Haori biasa-biasa aja sih LOL.
Akikaze Haori bahkan akan mengakhiri talshow-nya tanpa mengatakan apapun, tapi kemudian ia berbalik dan mengatakan sesuatu yang membuat semuanya terkagum-kagum dan bertepuk tangan, termasuk Suzume.
Suzume tidak ingin kehilangan kesempatan bertemu dengan Akikaze Haori, jadi setelah acara selesai, ia menemui Akikaze Haori dibelakang panggung, ia memberikan oleh-oleh dari kedai keluarganya. Ia terpesona pada Akikaze Haori karena Akikaze Haori sangat cool, tidak seperti ayahnya HAHAHHAHA.
Akikaze Haori kembali ke ruangannya dan membuka pemberian Suzume. Aku nggak tau namanya apa, tapi sepertinya itu khas Gifu, bahannya dari nasi yang dipadatkan kemudian diberi bumbu, bentuknya kayak es krim gitu.
Akikaze Haori awalnya bingung dengan makanan itu, tapi begitu ia mencobanya ia terpesona dan mengatakan itu makanan sangat enak. Ia bahkan meminta managernya keluar mencari gadis yang memberikannya makanan itu. Manager mengatakan ia tak mungkin menemukan gadis itu tapi Akikaze Haori tidak peduli.
Manager pergi mencari Suzume dan untungnya fans Akikaze Haori masih berkumpul, jadi ia bertanya siapa yang memberikan hadiah makanan pada Akikaze Haori tadi. Suzume menunjuk tangannya.
Suzume dibawa menemui Akikaze Haori dan tentu saja Ritsu ikut.
Suzume memperkenalkan dirinya dan Akikaze Haori juga memperkenalkan dirinya.
Ritsu ikutan memperkenalkan diri dan Akikaze Haori bertanya, kenapa kau ikut kesini?
Ritsu menjawab dengan wajah datar, nantonaku (somehow/entah bagaimana).
-To Be Continued-
Komentar:
Cast untuk bagian Tokyo sudah mulai muncul di minggu keempat ini, Akikaze Haori dan para staff-nya di Tinkerbell Office.
Akikaze Haori ternyata seorang ossan yang agak aneh. Dia kelihatan menyeramkan dan nggak suka bertele-tele, tapi dia orangnya baik. Aku bisa melihat dia tipe yang sangat sulit dihadapi oleh para editor manga. Makanya di episode ini ada bagian dia bertengkar dengan editornya.
Suzume kayaknya bakalan cocok sama Akikaze Haori ini. TApi Suzume harus kuat hatinya, karena sepertinya Akikaze Haori mulutnya tajam.
Para cast bagian Tokyo ini cukup banyak, tapi yang aku ingat ada beberapa, di Tinkerbell Office ada Seino Nana dan Shison Jun. Katanya nanti Suzume akan berteman baik dengan karakter Shison Jun.
Selain orang-orang di Tinkerbell Office, Suzume juga nantinya akan berkenalan dengan casts tambahan untuk bagian Tokyo yang lain, diantaranya ada Shitaro Mamiya dan Saito Takumi. Sepertinya Suzume akan dikelilingi para pria, cast tambahan yang lain soalnya nggak ada wanita muda yang seumuran Suzume.
Di episode ini, Suzume satu-satunya yang belum punya impian dan tidak punya sesuatu yang ingin dilakukan. Sebenarnya saat kita ada diposisi Suzume itu, sangat sulit lho untuk melangkah karena kita nggak tahu mau dibawa kemana. Saat yang lain setidaknya punya tujuan yang ingin diraih, Suzume hanya fokus pada mencari pekerjaan dan karena kekurangan yang ia miliki, ia kesulitan mendapatkannya.
Ritsu selalu memperhatikan Suzume sejak kecil dan aku senang dia selalu ada untuk Suzume dan diam-diam selalu memperhatikan Suzume. Alasan kenapa ia memberikan manga pada Suzume adalah karena ia merasa sedih ia tak bisa main dengan Suzume saat liburan karena ia harus belajar, jadi supaya Suzume nggak bosan, makanya ia meminjamkan manga. Dan manga itu ternyata akan mengubah kehidupan Suzume.
Aku lihat di previewnya, semua orang menentang saat Suzume mengatakan ia akan menjadi manga-ka, kecuali Ritsu yang mendukung apapun impian Suzume. Awwwwww.
Aku jadi sedih harus berpisah dari Ritsu.
Awalnya aku pikir Ritsu beneran akan ke Tokyo lho, aku kaget saat dia memilih Kyoto, artinya keduanya akan berpisah. Jadi selama Suzume di Tokyo, mungkin kita nggak akan lihat wajah Takeru Sato selama beberapa episode HAAAHAAHAH.
Tapi Ritsu juga akan punya kisahnya sendiri sih, terutama pertemuan kembali dengan Saya nantinya.
Tokyo-Kyoto itu jauh nggak sih, karena masa nanti Suzume dan Ritsu nggak ada satu adegan HAHAHAHHAHA.
Melihat Suzume menggambar manga, aku jadi ingat saat aku sangat menyukai manga dimasa SMP dan SMA. Saat itu harga manga masih lumayan murah, jadi aku sering beli, tapi sekarang harga manga mahal banged, nggak kebeli jadi baca online aja lol.
Dulu aku mirip dengan Suzume, jatuh cinta pada manga saat pertama kali membacanya dan mulai membaca manga-manga lainnya. Aku bahkan punya lemari khusus manga di rumah LOL.
Aku juga membuat manga-ku sendiri, tentu saja sederhana banged, dikertas HVS dan ceritanya memang original dari pikiran aku, tapi karakternya kadang aku meniru dari manga lain HAHAAHHAAHHAHA.
Aku ingat banged sih saat itu ujian tapi kerjaan aku malah bikin manga, bukan belajar HAHAHAHHAHAA. Asik banged lho, membuat manga sendiri, tapi sekarang kalau aku baca lagi aku mau ketawa melihatnya hehhehehehhee.
0 komentar:
Posting Komentar