Sinopsis Princess Jellyfish Episode 7 Bagian 1
Malam itu, ada sesuatu yang mencurigakan di Amamizukan. Saat tengah malam, Chieko tampak mengendap-endap membawa sesuatu menuju taman tengah Amamizukan.
Di saat yang sama, Tsukimi juga mengendap-endap keluar dari kamarnya. Awalnya Tsukimi terkejut karena takut ketauan oleh Tsukimi. Tapi Tsukimi fokus akan sesuatu dan ia tak menyadari ada Chieko di luar (tamannya tepat di depan kamar Tsukimi).
Tsukimi ternyata pergi ke ruang tengah untuk menelpon Kuranosuke. Tsukimi dalam mode panik dan mengatakan sesuatu tentang Shu, dimana orang yang memasang chip di otak Shu dan mengendalikan dari jauh, tujuannya adalah untuk mengalihkan perhatian Tsukimi dan membunuhnya. Seperti itulah yang diceritakan Tsukimi dengan kecepatan super pada Kuranosuke, tentu saja Kuranosuke sama sekali nggak mengerti maksudnya.
Kuranosuke meminta Tsukimi tenang dan menjelaskan dengan pelan-pelan. Tsukimi akhirnya mengatakan inti dari apa yang ia bicarakan, yaitu Shu yang mengatakan menyukainya.
Mendengar itu Kuranosuke terkejut. Tsukimi mengatakan ia tak punya siapapun yang bisa diajak curhat mengenai ini, hanya Kuranosuke seorang, makanya ia menelpon Kuranosuke.
Kuranosuke mengubah nada bicaranya menjadi nada bicara cowok banged dan meminta maaf, ia akan menelpon Tsukimi lagi nanti. Ia kemudian menutup telpon. Tsukimi tentu saja terkejut.
Kuranosuke tampak sangat shock karena Shu sudah sampai ke tahap itu.
*aku suka banged saat Shu mengubah nada bicaranya, aku sampai mengulangi adegan dia bicara saat sebelum dan sesudah Tsukimi bilang Shu nembak dia, keren banged dah Seto Koji!
Shu sedang di ruang tengah, mencoba menulis sesuatu dengan kuas, tapi ia tak tahu akan menulis apa dan membenturkan kepalanya ke meja. Kuranosuke datang menemuinya dan bertanya apakah benar Shu menyatakan perasaan pada Tsukimi. Shu terkejut karena Kuranosuke sudah tahu, ia mengaku kalau ia sudah mengatakan perasaannya.
Kuranosuke bertanya apa rencana Shu selanjutnya dan shu mengatakan ia akan melamar TSukimi (HAYAI!!!!)
Kuranosuke cukup kaget karena Shu ternyata cukup gigih, ia bahkan mengira ia salah dengar. Kuranosuke memberi nasehat pada Shu agar tidak terburu-buru. Saat ini pikiran Tsukimi sudah kacau karena pernyataan cinta Shu, jika mendadak melamarnya, Tsukimi bisa gila.
Shu mengerti akan hal itu, tapi ia tak bisa mengendalikan perasaannya. Kuranosuke terdiam.
Malam itu, Shu, Kuranosuke dan Tsukimi tak bisa tidur karena kegundahan hati masing-masing. Awwwwww. Kuranosuke what will you do?!!!!! HUWAAAAAAAAA, apakah aku akan patah hati lagi? T____________T
Keesokan harinya di Amamizukan, semuanya sibuk mempaketkan gaun Jellyfish pesanana pelanggan, berkat manajemen dari Jiji-sama, semuanya berjalan dengan lancar. Jiji bahkan sudah mengurus kartu nama Jellyfish.
Tsukimi sendiri punya ide bagaimana kalau mereka memasukkan sesuatu ke paket-nya, misalnya ucapan terima kasih. Yang lain setuju dengan hal itu, Chieko yakin pembeli akan senang dengan ucapan terima kasih. Jiji memberikan kartu dan meminta Tsukimi menulis disana. Tsukimi mengerti.
Tsukimi sedang memikirkan harus menulis apa saat Banba keluar karena ada paket yang datang ke rumah mereka. Ia pikir itu adalah paket pesanannya.
Tsukimi pada akhirnya tidak tahu harus menulis apa karena para pembeli menghabiskan banyak uang untuk gaun mereka, dari pada ucapan terima kasih ia pikir lebih cocok menulis permintaan maaf.
Kuranosuke tertawa dan mengatakan pada Tsukimi untuk berhenti bersiap pesimis.
Banba datang dan mengatakan ternyata paket itu adalah untuk Tsukimi, sebuah surat, tapi tidak ada pengirimnya.
Mayaya berfikir kalau itu surat tantangan berbahaya dan Tsukimi jadi takut membacanya, ia meminta yang lain membacakan untuknya.
Mayaya kemudian membukakan surat Tsukimi dan membacanya sendiri, ia shock dan berteriak. Yang lain penasaran apa isinya, Tapi Mayaya tak sanggup membacanya.
Kuranosuke akhirnya mengambil surat itu dan membacakannya. Awalnya sih nada membacanya biasa aja kayak baca buku, sampai ia membaca kalimat terakhir, nada suaranya berubah.
'Salam. Musim semi segera tiba. Bagaimana kabarmu? Maaf atas sikapku belakangan ini. Mungkin kamu terkejut. Karena itu dengan pernikahan sebagai tujuan akhir, apakah kamu mau berkencan denganku? Aku menunggu balasanmu. Salam. Koibuchi SHU?!'
Semuanya terkejut mendengar isi surat itu dan mengatakan kalau itu adalah surat cinta.
Kuranosuke melirik ke arah Tsukimi. Tsukimi yang shock langsung lemas dan pingsan HAHHAHAHAHAHHA.
Kuranosuke mengeluh karena ia sudah melarang Shu untuk gegabah tapi tetap melakukannya.
Saat semuanya sedang sibuk dengan Tsukimi yang pingsan, tiba-tiba seseorang masuk ke dalam rumah dan mengatakan 'Aku pulang~'
Semuanya terkejut dan menatap orang itu.
Itu adalah ibu Chieko. Melihat semuanya sedang berkumpul, ibu langsung membuat pengumuman, meminta mereka semuanya segera cari kerja dan pindah dari Amamizukan.
Yang lain menatap ibu yang mirip 100% dengan Chieko dan terkejut karena ada Chieko satu lagi. Mereka berfikir kalau itu adalah klon, bahkan Mayaya mendekati ibu dan menekan-nekan hidung ibu HAHAHAHHHA.
Kuranosuke juga kaget banged karena Chieko ada 2. Chieko sendiri awalnya menatap dengan tajam pada ibunya. Ia kemudian meminta semuanya tenang, ia mengatakan kalau orang tu asli, bukan klon, dan dia adalah ibunya.
Semuanya shock HAHAHAHA.
Ibu kemudian melihat rumah yang berantakan dan bertanya apa yang mereka lakukan, apakah mereka sedang mempersiapkan festival sekolah atau semacamnya?
Chieko mencoba menjelaskan kalau ia dan teman-temannya sedang membuat gaun dan menjualnya. Tsukimi menunjukkan gaun koleksi Jellyfish.
Kuranosuke meminta ibu memberi mereka waktu sedikit lagi. Ibu tidak mengenali Kuranosuke dan Kuranosuke memperkenalkan dirinya sebagai Koibuchi Kurako, produser Jellyfish. Ibu tidak mengerti apa yang mereka bicarakan dan Kuranosuke menjelaskan kalau mereka sudah berencana membeli tempat ini, mereka sedang mengumpulkan uang untuk membeli gaun.
Ibu tentu saja tak percaya mereka mau membeli Amamizukan, karena Amamizukan harga pasarnya adalah 300 juta yen. YAng lain langsung shock.
Kuranosuke mencoba bersikap tenang dan mengatakan mereka akan melindungi Amamizukan, mereka semuanya bersatu dan bekerja keras untuk melindungi tempat ini.
Ibu awalnya terlihat tersentuh karena mereka begitu mencintai Amamizukan. TApi ujung-ujungnya dia naik ke lantai atas untuk mencari surat tanah, karena dia akan tanda tangan kontrak dengan pihak pengembang HAHAAHHAA.
Kuranosuke mencoba menahan ibu, tapi ibu Chieko sangat kuat, ia bahkan berhasil mendorong Kuranosuke dan membuat Kuranosuke pingsan LOL.
Yang lain sangat khawatir apa yang harus mereka lakukan. Chieko meminta mereka tenang, karena ia sudah mengurus semuanya.
Ibu Chieko menelpon Inari mengatakan kalau ia tak bisa menemukan surat tanah Amamizukan, ia yakin ia meletakkan ditempat yang benar, tapi setelah ia cari, ia tak menemukannya disana.
Inari mengatakan tidak masalah tanpa surat, Ibu masih bisa menandatanganinya kontraknya tanpa surat tanah. TApi sekretaris mengatakan kalau tanpa surat, butuh waktu paling cepat 2 minggu.
Inari tentu saja tak mau menunggu selama itu, apalagi saat sekretarisnya mengatakan kalau ibu bisa menghilang lagi selama waktu itu.
Inari kemudian langsung menggoda ibu untuk tetap tenang dan istirahat dulu, ia sudah menyiapkan kamar hotel untuk ibu.
Inari memberi kode pada sekretaris untuk langsung memesan kamar hotel.
Para Amars berkumpul di kamar Tsukimi dan Chieko menceritakan hal yang sebenarnya, kalau dia sudah menyimpan surat tanah ditempat yang aman. Tsukimi terkejut dan sempat berteriak, tentu saja Chieko langsung menutup mulutnya.
Chieko mengatakan dengan ini mereka masih punya cukup waktu. Semuanya memuji tindakan Chieko. Kuranosuke mengatakan mereka bisa menggunakan waktu itu untuk meyakinkan ibu agar tidak menjual rumah.
Yang lain bertanya apakah Kuranosuke punya rencana, karena dia memang tampak percaya diri. Tapi Kuranosuke mengatakan ia tak punya rencana, Banba kesal sekali dan mendorong Kuranosuke dengan kepalanya, Kuranosuke pingsan HAHAAHAAHAHAHAHA.
Jiji-sama kemudian memperlihatkan rencananya pada mereka. Ia pikir ada baiknya jika mereka membuka sebuah toko. Kuranosuke mengatakan itu ide yang bagus. Yang lain juga berfikir kalau pembelinya akan semakin banyak jika mereka membuka toko.
Kuranosuke kemudian meminta semuanya untuk fokus membuat stelan ubur-ubur, sesuatu yang kasual yang bisa dipakai sehari-hari. Ini adalah kesempatan terakhir mereka untuk menyelamatkan Amamizukan. Yang lain mengerti.
Kuranosuke juga mengatakan pada Tsukimi kalau Tsukimi tak punya waktu untuk berkencan, karena masalah Amamizukan lebih penting. Tsukimi mengerti dan semuanya bersemangat untuk memulai pertarungan.
Para Amars mulai bekerja membuat gaun baru, tentu saja dengan MAyaya sebagai model dimana badannya dilapisi plastik dan mereka membuat bajunya langsung di tubuh Mayaya, tekniknya dengan lem, bukan jahitan lagi, karena mereka tak punya waktu.
Mayaya kasihan banged, kain ditempel dilepas ditempel dilepas dari tubuh Mayaya. Jiji bertugas memegang tangan Mayaya agar lurus kebawah (tangan Mayaya kan biasanya di dada dengan gaya khasnya LOL).
Telpon berdering dan Chieko datang mengangkatnya. Tak lama kemudian ia memanggil Tsukimi, karena telpon itu untuk Tsukimi, dari Koibuchi Junior. Tsukimi terkejut. Kuranosuke menatapnya.
Tsukimi langsung menerima telpon dari Shu sementara yang lain menatap Tsukimi dengan diam, mencoba mendengarkan.
Tsukimi mengatakan, Baiklah, aku mengerti. Sama sekali tidak. Aku akan segera kesana.
Bisa ditebak sih awalnya Shu bertanya apakah ia menganggu dan meminta Tsukimi menemuinya.
Kuranosuke menatap Tsukimi dalam diam, dengan tatapan matanya yang kahs banged acccckkkkkkk. Seto Kojiiiiiiiii, kenapa kamu dan tatapanmu itu bikin baper huhuhuhu.
Tsukimi menemui Shu dan menceritakan masalah yang terjadi di Amaizukan, Shu mengatakan kalau ia juga akan mencoba memikirkan jalan keluarnya, jadi Tsukimi tidak perlu terlalu mencemaskan hal itu.
Alasan shu menelpon Tsukimi adalah untuk gaun pesanannya, Tsukimi sudah membawanya dan memberikannya pada Shu secara langsung. Shu langsung melihatnya dan memuji itu gaunnya sangat indah, ia yakin yang memesan akan menyukainya.
Shu berterima kasih pada Tsukimi dan Tsukimi mengatakan tak masalah, Tsukimi akan pergi, tapi Shu menahannya.
Para Amars di rumah melapor pada Mejiro-sama mengenai Tsukimi yang mendapat pernyataan cinta dan kencan dengan adik Kurako. Mereka ingin Mejiro-sama memberi petunjuk apa yang harus mereka lakukan.
Mejiro-sama tak bisanya memberi jawaban yang banyak pada para Amars, mereka sampai terkejut.
Jawaban dari Mejiro-sama adalah Pria berkacamata itu akan menjadi aset. Korbankan Tsukimi untuk menghentikan pembangunan kembali Amamizu. Biarkan mereka berdua menikah.
Yang lain cukup terkejut karena Meijiro-san setuju dengan hal itu, bahkan mendukung pernikahan Tsukimi. Para Amars mengerti.
Kuranosuke merenung sendirian setelah kepergian Tsukimi.
Shu mengajak Tsukimi ke suatu tempat, mereka tiba disebuah gedung dan saat itu Shu bertanya apakah Tsukimi sudah menerima suratnya. Tsukimi terdiam. Ia bertanya apakah Tsukimi bisa memberikan jawaban atas surat itu. Tsukimi diam saja menatap Shu.
Shu kemudian berkata Jika Tsukimi sulit memberikan jawabannya dengan kata-kata, Tsukimi hanya perlu mengangguk kalau setuju, menggeleng kalau tidak setuju.
Shu kemudian menyatakan sekali lagi di hadapan Tsukimi, Tsukimi-san, Berkencanlah denganku dengan tujuan untuk menikah.
Tsukimi terdiam. Shu menunggu jawabannya. Tsukimi kemudian sedikit mengangguk, Shu masih tak yakin itu sebuah anggukana atau bukan, jadi ia menyuruh Tsukimi melakukannya sekali lagi. Setelah yakin kalau TSukimi mengangguk, Shu sangat senang.
Tiba-tiba ada suara tepuk tangan meriah dan ternyata keduanya disaksikan oleh orang-orang yang ada disana, awwwww.
Shu berterima kasih pada semua yang mendukungnya. IA menatap Tsukimi lagi dan Tsukimi tersenyum padanya. Awwwwwwwwwwww.
Sementara itu di rumah keluarga Koibuchi, HAnamori memberitahu tuan Koibuchi kalau Shu sedang mencari cincin tunangan. Ibu yang mendengarnya sangat senang dan bertanya siapa gadisnya.
Hanamori mengatakan kalau gadis itu adalah gadis yang tinggal di Amamizukan bernama Kurashita Tsukimi. Hanamori bahkan memberi fotonya pada ibu dan ayah.
ayah tidak terlalu menyukai hal itu, karena ia lebih mendukung Shu dengan Inari.
Hanamori mengatakan kalau ia rasa Shu melakukan ini untuk menghancurkan Amamizukan HHHAHAHAHA. Tapi Ayah tak setuju dan meminta Hanamori berhenti melindungi Shu.
Hanamori mengatakan kalau seumur hidup ia tak pernah berbohong, ia bahkan akan menunjukkan rapor SD-nya pada ayah HAHAHHAHHAHHAAHA.
Sementara itu TV sedang menyiarkan mengenai demo Amamizukan dan Kuranosuke ada disana. Ayah bingung dengan tindakan kedua puteranya, yang satu begini yang satu begitu.
Ibu yang melihat berita itu berfikir kalau ia mengenali seseorang disana, itu adalah Hanamori yang ikut demo. Tapi Hanamori tentu saja diam seolah ia tak tahu. Lucunya ia menghadap ke kamera dan menyuruh penonton untuk merahasiakannya HAHHAHAHAHA.
Hanamori ini lucu banged, penulisnya keren ya dengan karakter HAnamori, baik di manga, movie dan di drama ini XD
Di Amamizukan, para Amars masih sibuk membuat gaun, tapi saat mereka meminta pendapat Tsukimi, Tsukimi malah nggak fokus karena ia masih kepikiran dengan apa yang terjadi tadi.
Meski pada akhirnya ia memberi komentar pada gaun itu dan mengatakan kalau itu sudah bagus. Jiji-sama mengatakan kalau Tsukimi seharusnya mengenaka gaun itu dan pergi kencan dengan Koibuchi Junior. Banba setuju, ia bahkan sudah mengambil formulir pendaftaran pernikahan dan sudah mengisi formnya, Tsukimi dan Shu tinggal tanda tangan saja HAHAHHAHAHAHAHHA.
Tsukimi langsung shock dan melempar surat itu. LOL. Kuranosuke protes pada mereka semuanya, ia berfikir Tsukimi tak bisa menikah begitu saja. Tapi yang lain tak peduli, Chieko bahkan mengatakan ia akan menjadi saksi pernikahan mereka HAHHAHAHAHHA.
Kuranosuke mengatakan kalau pria dilarang di Amars, para Amars tak akan menikah, kenapa sekarang mereka malah mendukung Tsukimi.
Jiji mengatakan kalau Tsukimi boleh melakukannya. Mayaya juga setuju dan meminta Tsukimi cepat menikah dengan Shu, Banba ikutan ingin menjadi petugas kereta api yang akan membawa Tsukimi dan Shu ke tempat bulan madu mereka, Chieko akan menyiapkan gaun pengantin, Jiji mengatakan ia akan menyiapkan gerejanya karena ada pastor tua disana HAHHAHAHAHA.
Tsukimi pusing sendiri karena semuanya dan mengatakan sekarang otaknya sedang kacau. Ia perlu istirahat. Tsukimi kemudian kabur ke kamarnya.
Shu menemui Inari dan sekretarisnya. Tentu saja ia masih ingin menghalangi pembangunan kembali Amamizu. Shu mengatakan kepindahan harus sesuai hukum dan harus ada suratnya, juga baru boleh pindah 6 bulan setelah suratnya dikeluarkan dan bla bla bla.
Inari mencoba tersenyum dan mengatakan kalau ini tak ada hubungannya dengan Shu, karena rumah Shu tidak termasuk dalam lokasi yang akan dibangun.
Shu mengatakan ini ada hubungannya dengannya, karena saat ini tunangannya tinggal di Amamizukan.
Inari shock banged mendengar kata 'tunangan' HAHAAHHAHHAHA. Ia bahkan menganggap Shu hanya bercanda tapi Shu menunjukkan kalau ia serius. Mungkin bagi Inari masalah pembangunan itu adalah hal yang biasa, tapi bagi penghuni Amamizukan, itu adalah masalah hidup dan mati.
Tsukimi ada di kamarnya. Ia menatap formulir pendaftaran pernikahan saat Kuranosuke mengetuk kamarnya dan masuk, Tsukimi menyembunyikan formulir itu, tapi Kuranosuke melihatnya dan tahu Tsukimi sedang melihat itu.
Kuranosuke duduk disamping Tsukimi dan Tsukimi curhat pada Kuranosuke kalau Shu mengatakan ingin pacaran dengannya, dengan tujuan untuk menikah. Dan ia sudah setuju.
Kuranosuke mencoba bersikap biasa meski ia terlihat kaget. Tsukimi mengatakan perasaannya saat ini sangat baru baginya. Jantungnya berdegup kencang, seolah-olah akan meledak. Tapi anehnya, ia menyukai hal itu. RAsa sakit itu membuatnya merasa nyaman. Ia tak keberatan sekarat dalam keadaan seperti ini.
Kuranosuke menatap Tsukimi dan menyadari kalau Tsukimi sangat mencintai Shu. Sepertinya ia membuat keputusan untuk mendukung perasaan Tsukimi, ia kemudian menyentuh kepala Tsukimi dengan lembut dan mengatakan itu bagus bagi Tsukimi, karena sejak awal Tsukimi memang menyukai Shu.
Kuranosuke mengucapkan selamat pada Tsukimi dan mengingatkan kalau TSukimi tetap harus serius dengan gaun ubur-ubur. Tsukimi mengerti.
Kuranosuke keluar dari kamar Tsukimi dan terdiam setelah menutup pintu. Malam itu ia pulang sambil memikirkan kejadian tadi. Ia menatap tangannya sendiri yang menyentuh kepala Tsukimi tadi.
Di rumah keluarga Koibuchi, ayah dan ibu sedang makan malam. Ibu penasaran dengan wanita yang dikencani Shu dan bertanya apakah suaminya pernah bertemu gadis itu?
Ayah mengatakan ia belum pernah bertemu dengan gadis itu dan ibu berfikir merera harus cepat meminta Shu untuk memperkenalkan gadis itu pada mereka secara resmi.
Tapi ibu sedikit khawatir, karena menjadi istri politikus tidaklah mudah, kalau ada masalah, paparazi akan mengejar mereka, istri akan kehilangan semua hartanya jika kalah dari pemilu, suami hidup bersenang-senang bahkan memiliki wanita simpanan.
Ayah menyuruh ibu berhenti mengungkit hal itu. Ibu mengatakan ia tak mengatakan hal yang salah, karena itu benar LOL.
Tapi sebagai istri politikus, ia tetap senang dan bahagia, karena ia punya 2 anak laki-laki yang hebat. Ayah tersenyum menatap ibu.
*Kuranosuke bukan anak ibu tapi dia menyayangi Kuranosuke seperti anaknya sendiri. Aku penasaran rahasia kelahiran Kuranosuke. Kalau aku nggak salah ingat sih sepertinya dia bukan anak Lina, atau dia anak LIna tapi ayahnya bukan pak Koibuchi, sesuatu seperti itu.
Shu pulang dari kantor dan menemui ayahnya. Ia tahu kalau rumor pasti sudah tersebar dan ayahnya pasti sudah tahu, jadi ia mengaku kalau ia sedang pacaran dengan gadis bernama Tsukimi dari Amamizukan. Ia mengatakan kalau mereka berencana untuk menikah. Shu minta maaf karena ia tak bisa bersama dengan wanita yang ayahnya pilihkan.
Ayah bertanya apakah Shu tahu ukuran cincin Tsukimi dan Shu mengatakan ia belum tahu. ayah mengatakan ia sudah menduga kalau Shu tidak memikirkan detailnya.
Ayah menunjukkan jarinya yang dibalut plester dan menyuruh Shu melakukan seperti itu, tempelkan plester di jarinya, cari waktu yang tepat untuk melepasnya dan bawa plester itu ke toko perhiasan. Dengan begitu Shu akan bisa mendapatkan ukuran cincin seorang gadis dengan cepat.
Shu terkejut dengan saran ayahnya, itu artinya kalau ayahnya setuju dengan hubungannya dan Tsukimi. Shu mengatakan ia mengerti dan akan berusaha keras. Ia juga berterima kasih karena ayah tidak melarangnya.
Keesokan harinya, para Amars menunjukkan gaun buatan mereka pada Nisha dan Nisha langsung berkomentar kalau itu terlalu kuno. Ia bahkan mengatakan kalau pakaian seperti itu tak akan laku dijual. Semuanya terkejut.
Nisha bertanya konsep mereka dalam membuat pakaian dan Kuranosuke mengatakan pakaian yang bisa dikenakan siapa saja. Nisha kemudian bertanya pada yang lain apakah mereka mau mengenakan gaun seperti itu. Chieko mengatakan ia tak mengenakan pakaian selain kimono, Banba mengatakan ia tak menyukainya. Mayaya mengatakan ia akan memakainya asalkan dilapisi dengan baju olahraga HAHAHAHAHA.
Nihsa mengatakan mereka saja nggak mau memakainya, apalagi orang lain, ia yakin kalau itu tak akan laku. Tsukimi dan yang lain jadi menunduk sedih. Kuranosuke mencoba membangkitkan semangat mereka lagi, agar tidak khawatir. Kuranosuke mengatakan tidak ada merk lain yang punya pakaian seperti ini.
Nisha mengatakan ada, mereka mungkin berfikir kalau ini kreatif, tapi orang sudah lama melakukan ini, ia menyuruh mereka melihat orang dijalan, mereka mengenakan barang tiruan dari merk terbaik. Ia mengingatkan mode berkembang sangat cepat, orang mudah bosan dengan satu model dan pindah ke model lainnya. Kualitas design tidaklah penting, karena industri ini akan mengalami kehancuran.
Semuanya terdiam.
setelah Nisha pergi, yang lain mulai bersedih lagi, mereka kembali ke diri mereka yang dulu. Chieko yang menyisir rambut bonekanya, Mayaya yang membaca buku 3 negara, Jiji yang menonton acara yang ada orang tuanya dan Banba dengan kereta apinya. Sementara Tsukimi duduk menatap gaun-gaun buatan mereka.
Kuranosuke khawatir melihat semuanya, ia kemudian mendekati Tsukimi dan Tsukimi berkata apakah Kuranosuke mau mengenakan gaun seperti ini?
Kuranosuke mengatakan kalau ia akan mengenakan pakaian apapun. Tsukimi mengerti itu artinya Kuranosuke tidak mau memakainya karena ia tak bisa menjawab dengan tegas. Tsukimi mengatakan semua pakaian ini memang kuno.
Telpon berdering, Chieko mengangkatnya dan memanggil Tsukimi karena itu telpon dari Shu.
Shu ingin mengajak Tsukimi makan malam, tapi Tsukimi menolak karena sedang ada masalah dalam pembuatan gaun mereka.
Shu mengerti, Shu padahal sudah menyiapkan plester seperti saran ayahnya HAHAHHAHA.
Tiba-tiba Banba mengambil alih telpon dan mengatakan kalau mereka mengizinkan Tsukimi untuk pergi dan menyuruh Shu meminta Hanamori menjemput Tsukimi.
Tsukimi terkejut. Yang lain mengatakan ini demi Tsukimi, demi mereka juga, mereka ingin Tsukimi bersenang-senang. Tsukimi terkejut dengan semuanay yang memintanya pergi malam ini.
Kuranosuke terdiam menatap Tsukimi (LAGI?!!!).
0 komentar:
Posting Komentar