Episode 7 ini episode yang cukup mendebarkan untuk ditonton. Eito benar-benar mati dan aku sama sekali nggak menyangka karena terlalu cepat, aku pikir dia bakalan mati di episode 9 atau 10, well, meski dia pasti bakalan hidup lagi. Kemarin aku penasaran siapa yang akan di kissu Saiko untuk menyelamatkan Eito dan ternyata orangnya nggak disangka-sangka HAHHAHAHA.
Akting Kadowaki Mugi dan Araki Yuko aku acungi jempol deh.
Si Takauji kok makin lama makin serem ya -_-
Aku sama sekali nggak nyangka dia bakalan sejauh itu ._.
Sinopsis Kiss that Kills Episode 7 Bagian 1
Keluarga Namiki datang ke lokasi kejadian dan Mikoto melihat Eito sudah tidak bernyawa lagi. Hiroyuki baik-baik saja dan melaporkan pada polisi kalau ia janjian dengan Takauji disana tapi diserang oleh pria yang dikenal.
Mereka kemudian pindah lokasi untuk penyelidikan dan Takauji mengatakan kalau ia ada keperluan mendesak, makanya dia terlambat datang ke tempat janjian. Takauji bertanya apa yang terjadi, apakah perampokan atau yang lain, penyelidik mengatakan mereka masih melakukan penyelidikan mengenai motif pelaku. Hiroyuki menatap Takauji dengan tajam.
Penyelidik kemudian bertanya apakah Hiroyuki juga janji bertemu dengan Eito dan Hiroyuki mengatakan kalau janji itu harusnya hanya ia dan Takauji. Saat Takauji ditanya apakah dia mengajak Eito, Takauji membantah.
Hiroyuki bingung bagaimana Eito bisa tahu dimana mereka akan bertemu.
Penyelidik menanyakan lagi kenapa keduanya bertemu dan Hiroyuki akan membahas video tape tapi Takauji memotong mengatakan kalau ia ingin meminta saran mengenai masa depannya pada Hiroyuki.
Hiroyuki tentu saja terkejut mendengarnya.
Penyelidik meninggalkan mereka sebentar dan Hiroyuki langsung berbisik mengenai video tape itu dan Takauji bertanya dimana video itu. Hiroyuki mengatakan pria yang menyerangnya mengambil video itu. Takauji kemudian berkata mereka tak perlu mengungkit video tape jika mereka tidak mempunyainya sekarang.
Takauji bertanya apakah Hiroyuki melihat wajah penyerang itu dan Hiroyuki mengatakan ia tak melihatnya. Takauji terlihat puas dan mengatakan Hiroyuki mungkin curiga padanya tapi ia memang ada dirumah saat ia ditelpon oleh polisi, kalau Hiroyuki tidak percaya dia bisa bertanya pada Mikoto. Tapi karena keadaan Mikoto sedang tidak stabil, Takauji menyuruhnya jangan menanyakan pada Mikoto dulu.
Hiroyuki terdiam. Takauji tersenyum diam-diam.
Saat penyelidik kembali, Takauji ingin pergi dari sana karena ia masih punya pekerjaan, jadi penyelidik membiarkannya.
Saat Takauji sudah berjalan pergi, penyelidik bertanya pada Hiroyuki mengenai identitas wanita yang ada disana dan itu membuat langkah Takauji terhenti. Ia kemudian berbalik dan bertanya apakah ada orang lain disana?
Hiroyuki mengatakan kalau sepertinya gadis itu adalah temna Eito. Takauji terkejut.
Di kamar mayat rumah sakit, Ibu Eito menangis meratapi jenazah puteranya.
Saiko mengintip dari luar, ia tak bisa melakukan apapun mengenai hal itu. Ia kemudian meninggalkan mereka.
Berita mengenai meninggalnya Otarou masuk dalam koran pagi keesokan harinya. Mikoto sedang membaca koran itu saat Takauji masuk ke kamarnya. Ibu bertanya apakah Takauji akan ke perusahaan dan Takauji membenarkan, ia akan menjelaskan mengenai apa yang yang terjadi semalam pada para eksekutif perusahaan. Ia juga mengatakan pada Mikoto agar bersiap, minggu depan mereka akan meminta maaf secara resmi mengenai kejadian di pesta pertunangan itu. Mikoto diam saja.
Ibu meminta Takauji untuk menjaga Mikoto, awalnya ia tak yakin tapi setelah ia pikir lagi, Takauji memang harus mewarisi grup Namiki.
Mikoto ingin menyela karena ia masih tidak yakin menikah dengan TAkauji, tapi ibu memotong dan mengatakan ini adalah jalan terbaik untuk membuat Mikoto bahagia. Mikoto terdiam.
Saiko ada di kamarnya, ia merenung menatap kalender. Ia juga teringat kejadian terakhir kali Eito datang ke rumahnya dan sangat marah padanya karena ternyata dia adalah gadis yang diselamatkan Otarou 12 tahun lalu, yang membuat Kouta meninggal dunia.
Night Delivery Service bekerja di grup Namiki, untuk acara permintaan maaf karena insiden di pesta pertunangan Mikoto.
Mikoto dan ibunya ada disana dan Mikoto bertanya pada ibunya kalau ini hanya acara minta maaf dan tak ada yang lain. Ibunya membenarkan.
Sementara itu paman bicara berdua dengan Takauji, ia mengejek Takauji yang cemburu pada host yang sudah meninggal itu dan juga karena MIkoto menangis saat Eito meninggal dunia.
Takauji kesal sekali dan menatap paman dengan tajam, ia bertanya apakah paman sudah menemukan identitas wanita yang ada disana malam itu. Paman meminta Takauji jangan mengkhawatirkan itu.
Mikoto dan ibunya menemui mereka dan bertanya apa yang mereka bicarakan. Tapi paman dengan cepat mengatakan bukan apa-apa.
Mereka berempat kemudian akan pergi ke ruang rapat dan diam-diam Saiko menatap mereka.
Mikoto dan Takauji meminta maaf dihadapan petinggi perusahaan atas apa yang terjadi saat acara pertunangan waktu itu. Mikoto mengatakan mulai dari sekarang sebagai penerus Namiki Grup, ia akan lebih memperhatikan sikapnya.
Yang lain bertanya apakah itu artinya Mikoto setuju menikah dengan Takauji. Mikoto berfikir kalau ini hanya acara minta maaf, tentu saja dia terkejut saat para petinggi membahas mengenai pernikahan. Tiba-tiba Takauji mengeluarkan surat pernikahan dari sakunya, yang sudah ia tanda tangani dan yang lain heboh karena memang lebih cepat lebih baik.
Mikoto tentu saja terkejut dan menantap ibunya, ibunya diam saja, artinya ibunya sudah tahu mengenai rencana ini.
Saiko sedang bekerja saat ia melihat Mikoto dan ibunya keluar dari ruangan dan Saiko sengaja mencuri dengar pembicaraan mereka.
Mikoto marah pada ibunya karena ia satu-satunya orang yang tidak tahu mengenai surat menikah itu, ibunya tahu dan tidak mau mengatakan padanya, ia merasa seperti dikhianati karena tak ada yang peduli pada perasaannya.
TAkauji meminta Mikoto jangan bicara begitu pada ibu dan mengatakan kalau Mikoto pernah mengatakan menyukainya dulu. Mikoto mengatakan kalau sekarang yang ada dihatinya adalah Otarou. Saat pertama kali ia dan Otarou bertemu, Otarou mengatakan kalau ia belum menemukan cinta sejatinya dan sekarang ia mengerti saat ia sudah menemukan hal itu. Ia seharusnya mengatakan pada Otarou bagaimana perasaannya yang sebenarnya.
Takauji kesal sekali mendengarnya dan mengatakan kalau Eito sudah mati dan Eito hanya lah masa lalu, sekarang Eito tidak ada dalam kehidupan Mikoto lagi. Mikoto tahu akan hal itu, tapi tetap saja kata-kata kakaknya menyakiti hatinya. TAkauji mengatakan mereka tak bisa mengubah masa lalu.
Saiko terus menatap mereka dan mendengarkan pembicaraan mereka, matanya berkaca-kaca dan bergumam kalau masa lalu bisa diubah.
Saiko menatap Mikoto dan berfikir kalau Mikoto memang serius menyukai Eito, ia sudah membuat keputusan.
Saiko mengenakan seragam pelayan dan lipstik merah.
Mikoto makan malam bersama Nao dkk, mereka membahas mengenai pernikahan Mikoto. Sepertinya Mikoto akhirnya menandatangani surat nikah itu.
Nao mengatakan menurutnya Takauji memang lebih cocok bersama Mikoto. Mereka juga membahas kejadian malam itu, Hiroyuki mengatakan ada wanita lain disana, sepertinya teman Eito yang bernama Saiko.
Mikoto berfikir dan ingin menanyakan sesuatu mengenai Saiko pada Hiroyuki, ia bertanya dimana Hiroyuki dan temannya mengatakan Hiroyuki ada diluar bicara dengan Takauji.
Mikoto keluar untuk bicara pada HIroyuki. Mereka semuanya tidak menyadari kalau Saiko sebenarnya ada disana, sebagai pelayan yang menghidangkan makanan.
Hiroyuki mengatakan kalau Takauji ada di rumah saat kejadian, tapi bisa saja Takauji menyewa orang untuk menyerangnya.
Takauji meminta Hiroyuki jangan membayangkan hal yang aneh-aneh. Hiroyuki masih merasa Takauji ada dibalik semua ini dan mengancam akan membicarakan mengenai video tape pada polisi.
Takauji mengingatkan kalau tidak ada bukti video tape itu. Hiroyuki tidak kehilangan akal dan mengatakan ia akan mengatakan yang sebenarnya pada Mikoto. Ia akan mengatakan semuanya termasuk kejadian 12 tahun lalu.
Takauji menatap Hiroyuki dengan kesal. Hiroyuki mengatakan kalau Eito pernh berkata padanya, orang yang paling buruk adalah mereka yang tahu apa yang terjadi tapi tidak melakukan apa-apa. Ia sudah mulai menyadari kalau orang yang bisa membuat Mikoto bahagia adalah Eito bukan Takauji.
Takauji sangat kesal karena Hiroyuki membahas Eito dan ia mulai menyerang Hiroyuki, ia meletakkan lengannya di leher Hiroyuki dan mendorong Hiroyuki ke dinding. Hiroyuki kesakitan dan sesak nafas.
Takauji sangat kesal karena mereka semuanya membahas mengenai Eito yang sudah mati. Mikoto yang melihat itu keluar dari persembunyiannya, ia langsung menuju Hiroyuki yang terjatuh di lantai. Tentu saja Takauji langsung melepaskan Hiroyuki dan mengatakan kalau Mikoto hanya salah paham saja.
Mikoto menatap TAkauji dengan marah dan saat TAkauji akan menyentuhnya, Mikoto menepis tangan Takauji dan berteriak jangan menyentuhnya.
Takauji shock.
Mikoto kemudian lari ke kamarnya dan mengunci pintu. Takauji mencoba untuk mengejarnya dan meminta Mikoto membuka pintu, ia akan menjelaskan semuanya. Mikoto tidak mau.
Tiba-tiba ada sebuah suara yang mengatakan kalau ia sudah ada di dalam, suara wanita. Mikoto terkejut. Mikoto berjalan ke arah suara itu dengan hati-hati dan tiba-tiba seorang wanita berpakaian pelayan keluar dari sana dan langsung mendorongnya ke dinding.
Dia adalah Saiko yang berkata 'mati' dan membisikkan sesuatu pada Mikoto yang masih terkejut, sebelum menciumnya.
Saiko mencium Mikoto untuk menyelamatkan Eito, Mikoto meninggal dunia dan kembali ke masa lalu.
Saiko kembali ke masa lalu, tepat sebelum si penyerang menyerang Eito. Saiko sudah bersiap dengan senjatanya dan mencoba menyelamatkan Eito. Eito tentu saja panik melihat Saiko dan mencoba membantu Saiko. Tapi sangat sulit melawan pria itu.
Hiroyuki yang masih sadar berusaha memegang kaki si pelaku dan hal itu membuat pelaku mengayunkan benda tajam ke kepala Hiroyuki, Hiroyuki terluka dan pingsan.
Eito berusaha melawan si pelaku dan berhasil membuka masker si pelaku, Eito melihat wajah si pelaku dan terkejut karena itu adalah Michinari Hotei.
Michinari menyerang Eito dan Eito menahan serangan dengan tangannya. Saiko kembali bangkit dan menyerang Michinari, sehingga Michinari menjatuhkan benda tajam yang ada ditangannya.
Saiko dan Eito ada diposisi siap melawan tapi karena Michinari berfikir nggak ada gunanya melawabn mereka berdua, ia memutuskan kabur setelah mendapatkan video tape itu.
Setelah MIchinari pergi, Eito langsung mendekati Hiroyuki yang berlumuran darah.
Mikoto membuka matanya saat ia memegang gelas teh dan karena shock ia menjatuhkan gelasnya. Mikoto terkejut dan butuh waktu beberapa lama agar ia mencerna dia ada dimana.
MIkoto masih belum mencerna apa yang terjadi, ia melihat ponselnya dan ia yakin waktu itu adalah tanggal 14, tapi saat ia melihat ponselnya, itu tanggal 7. Mikoto bingung.
Kemudian ada telpon masuk dan ibu mengangkatnya. Saat ibu terkejut karena itu telpon dari polisi, Mikoto juga shock dan ingat kalau itu adalah hari dimana Eito meninggal dunia.
Keluarga Namiki datang ke lokasi kejadian dan Mikoto langsung panik, saat melihat seseorang dibawa, ia berfikir itu adalah Eito, Mikoto langsung lari ke arah orang itu, tapi ia terkejut karena itu adalah Hiroyuki.
Eito masih hidup dan menemui Mikoto, ia mengatakan kalau Hiroyuki mengalami luka serius karena terluka di kepala, tapi sudah melewati masa kritis.
Mikoto yang melihat Eito masih hidup tentu saja terkejut dan juga merasa lega, ia langsung memeluk Eito dan Eito kesakitan karena tangannya yang patah. Ia bingung kenapa Mikoto memeluknya dan mengatakan kalau ia masih hidup. MIkoto mengatakan kalau ia pikir Eito akan mati. Eito mengatakan situasinya memang sangat berbahaya.
Eito menyuruh MIkoto ke rumah sakit bersama Hiroyuki karena ia tahu Mikoto mengkhawatirkan Hiroyuki. Ia akan menemui Mikoto setelah ia memberikan keterangan pada polisi. Mikoto mengerti.
Polisi meminta keterangan pada Eito yang ada dilokasi kejadian dan pada TAkauji yang janjian bertemu Hiroyuki tapi tak muncul.
Alasan TAkauji sama, ia ada keperluan mendadak dan terlambat datang. Ia bertanya kenapa Eito ada disana dan Eito membalas bertanya apa keperluan Takauji dan Hiroyuki, kenapa mereka janjian bertemu disana.
Takauji mengatakan kalau ia ingin meminta saran pada Hiroyuki mengenai masa depan dan itu membuat Eito tertawa, rencana masa depan? Seorang anak laki-laki kaya yang mendapat warisan dari ayahnya tanpa melakukan apapun, ingin mendiskusikan masa depan?
Takauji mengatakan itu bukanlah sesuatu yang aneh. Eito membalas kalau ia sama sekali tidak mengatakan itu aneh.
Polisi meninggalkan mereka sebentar dan TAkauji bertanya apakah Eito melihat wajah pelaku. Eito dengan gayanya yang sok mengatakan kalau ia tak melihat wajah si pelaku, karena gelap. Takauji lega.
Eito menambahkan, jika aku tidak ada disana mungkin Hiroyuki akan melihat wajah si pelaku dan terbunuh.
Takauji kesal dan mengatakan itu hanya spekulasi Eito saja.
Eito menatap Takauji dan berkata dalam hatinya kalau Takauji beberapa kali mencoba membunuh HIroyuki demi tape itu.
Eito bertanya pada Takauji, apa kau kira-kira tahu siapa yang menyerang itu?
TAkauji mengatakan kalau ia tidak tahu.
Takauji kemudian mendapatkan telpon dan Eito tersenyum menatap Takauji sambil berkata, Hotei.... kira-kira kenapa dia menelponmu?
Takauji menatap Eito dengan mata tajamnya dan Eito hanya tersenyum.
Saat polisi datang, Takauji permisi karena ia masih ada urusan, jadi polisi membiarkannya pergi. Sementara itu Eito juga ingin pergi tapi polisi malah menahannya.
Eito harus menggunakan trik agar bisa kabur dari sana HAHAHAHHAHA.
Eito kembali ke lokasi kejadian, karena ia pikir Takauji dan Michinari HOtei akan bertemu disana. Sayangnya mereka tidak bertemu disana.
Eito justru bertemu dengan Saiko disana. Eito masih marah pada Saiko dan bertanya kenapa Saiko masih ada disana.
Saiko dengan terbata-bata mengatakan kalau ia senang Eito masih hidup.
Eito malah menyalahkan Saiko yang datang menganggu, jika Saiko tak datang ia mungkin bisa mendapatkan video tape itu.
Saiko ingin mengatakan hal yang sebenarnya kalau saat itu Eito meninggal tapi Eito memotong mengatakan kalau Hotei nggak mungkin memukulnya dan membuatnya meninggal dunia.
Saiko jadi terdiam karena Eito cukup percaya diri dia tak akan mati dalam kejadian itu.
Hotei dan Takauji janjian bertemu, tapi sebelum Takauji datang, Eito sempat menelpon Hotei.
Saat Takauji datang, Hotei mengatakan dengan khawatir karena Eito melihat wajahnya. Eito baru saja menelponnya dan mengancam akan membocorkan semuanya, tapi jika ia menyerahkan video tape itu, Eito akan diam.
Mikoto ada di rumah sakit dan menatap Hiroyuki yang masih belum sadar. Mikoto kembali teringat kejadian sebelum ia kembali ke masa lalu, dan berfikir itu semuanya hanya mimpi.
Keesokan harinya, di Mikoto melihat koran pagi dan wajah Hotei ada disana, sebagai pelaku penyerangan itu.
Takauji masuk ke kamar dan mengatakan kalau ia tak percaya Hotei melakukan itu.
Ibu kemudian bertanya apakah TAkauji akan ke perusahaan dan Takauji mengatakan ia akan menjelaskan pada para eksekutif perusahaan mengenai kejadian semalam, juga ingin MIkoto bersiap untuk minta maaf mengenai kejadian di pesta pertunangan itu.
Mikoto diam saja, ia masih mencoba mencernanya dan yakin kalau hal itu pernah terjadi, kejadian yang sama dengan mimpinya.
Seorang perawat pria di rumah sakit itu entah kenapa tampak mencurigakan saat ia bicara pada Mikoto di kamar Hiroyuki.
Eito yang membaca koran pagi itu langsung ke kantor polisi dan melihat kalau Hotei sudah ditangkap. Eito bertanya bagaimana mereka bisa menangkap Hotei dan polisi mengatakan ada yang melapor.
Eito terkejut dan berfikir siapa yang melakukannya.
Sementara itu Takauji ada di rumah dan puas karena video tape itu ada ditangannya, ia menghancurkan video tape itu dengan wajah psyco-nya yang menyeramkan.
Eito sangat kesal karena pada akhirnya ia tak bisa mendapatkan video tape itu. Ia kemudian meminta bantuan detektif yang biasanya mencari Kouta, ia ingin detektif itu menginvestigasi Hotei. Ia bahkan membayar mahal untuk itu.
Detektif cukup kaget karena Eito tak biasanya begini. Eito mengatakan jika Hotei dikhianati oleh Takauji, maka itu adalah kesempatan bagus membuat Hotei ada dipihaknya.
Detektif bertanya, bukankah tape itu sudah dimusnahkan?
Eito mengatakan jangan khawatir dan lagi-lagi ia akan sombong mengenai 'The Power of God' tapi detektif sudah menebak ia akan mengatakan itu, jadi dia ikutan mengatakan itu.
Detektif mengatakan kalau Eito sering mengatakan itu dan bertanya apa maksudnya. Eito meminta detektif tidak perlu menanyakan hal itu dan cepat melakukan investigasi mengenai Hotei.
Detektif mengerti dan mengalihkan pembicaraan mengenai ayah Eito. Eito kesal karena ayahnya tak ada di Hong Kong dan detektif mengatakan sebenarnya ia baru tahu kalau ayah Eito sudah kembali ke Jepang.
Eito tentu saja terkejut tapi ia mengatakan ia tak peduli pada orang itu lagi.
Detektif sengaja mengeluarkan foto terbaru ayah Eito dan meletakkannya di meja sebelum ia pergi. Eito awalnya kelihatan nggak tertarik, tapi begitu detektif pergi, ia langsung melihat foto itu dan meremasnya.
0 komentar:
Posting Komentar