Wah, nggak nyangka sudah memasuki sinopsis episode terakhir Good Morning Call Season 2. Aku membuat sinopsis drama ini memang agak lambat, selain karena RAW-nya saat tayang sangat sulit didapat, saat sudah menontonnya entah kenapa beberapa kali mood hilang saat membuat sinopsisnya. Untung saja mood kembali dan aku berhasil menyelesaikannya heheheeh^^~
Selamat membaca sinopsis episode terakhir ini~
Sinopsis Good Morning Call Season 2 Episode 10 FINAL Bagian 1
Sementara itu Uehara di kamarnya sibuk beres-beres juga. Ia mengubah suasana kamarnya dengan memindahkan lemari, menyusun ulang buku dan menyimpan hal yang tidak terlalu penting, termasuk bantal buatan Nao.
Takdir atau tidak, keduanya keluar dari rumah pada saat yang sama, dan saat mereka saling melirik, mereka teringat pembicaraan malam itu, saat Nao meminta putus dari Uehara. Ya, Uehara dan Nao sudah berpisah.
Nao berusaha bersikap biasa dan tersenyum pada Uehara sambil mengucapkan selamat pagi. Uehara tampak awkward tapi Nao biasa-biasa saja dan ia permisi berangkat duluan. Uehara menatap kepergian Nao.
Uehara tidak bersemangat di kampus. Ia menceritakan mengenai masalahnya pada Abecchi dan Abecchi shock banged, karena ia tak pernah menyangka Nao dan Uehara akan putus. Abecchi bertanya apakah itu artinya Natsume dan Nao pacaran, tapi Uehara tidak tahu.
Abecchi mengatakan ini salah Uehara karena Uehara yang awalnya minta jaga jarak pada Nao. Uehara mengatakan kalau semuanya akan berubah, lingkungan, hubungan dan hal-hal yang ada disekitar berubah, perasaan seseorang juga bisa berubah.
Tapi Abecchi tak percaya kalau perasaan Nao berubah, karena NAo mencintai Uehara 100%, 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Abecchi berfikir mungkin Nao sedang menguji perasaan Uehara dan bla bla bla.
Uehara kesal mendengar Abecchi terus bicara dan menyuruhnya diam HAHAHAHA.
Nao, Kayo dan Marina makan siang bersama di kantin. Kayo dan Marina memuji bento Nao hari ini, sangat rapi, cukup mewah dan cantik. Nao mengatakan mulai dari sekarang ia akan membuat bento untuk menghemat uang. Marina tak percaya Nao melakukannya, karena Nao selalu kesiangan, kapan ia punya waktu membuat itu.
Kayo juga berkomentar style Nao tampak berubah, biasanya NAo mengenakan pakaian yang nyaman ke kampus, tapi hari ini Nao berdandan cantik. Nao senang dengan pujian itu.
Marina dan Kayo menebak kalau Nao sudah menyelesaikan masalahnya dengan Uehara, makanya Nao berubah.
Tapi Nao dengan tenang mengatakan kalau mereka berdua sudah putus. Kayo dan Marina shock.
Mereka bertanya apa maksudnya dan NAo menjelaskan selama ini selalu ada sesuatu yang menganggu pikirannya, jadi ia memutuskan untuk me-reset semuanya kembali dari awal.Kayo dan Marina tak mengerti dan meminta Nao menjelaskan intinya saja.
Nao kemudian berkata, Jika aku dan Uehara tidak tinggal bersama, mungkin kami tidak akan pacaran.
Mereka kesal karena Nao terus saja membahas mengenai itu (bener banged!).
Nao mengatakan ia tahu itu, ia selalu merasa khawatir dan selalu berputar-putar pada masalah itu. Tidak akan ada yang berubah jika ia terus begitu, pada akhirnya masalahnya ada pada dirinya sendiri.
Kayo bertanya, apa karena kau tidak punya rasa percaya diri?
Nao berkata, saat Uehara meminta jarak padaku, aku sangat khawatir, aku pikir dia akan mencampakkanku. Kemudian kemarin kami bicara untuk pertama kalinya setelah beberapa lama. Uehara sangat keren. Ia melakukan penelitian yang penting bersama Saeko dan penelitian itu sukses. Uehara terlihat seperti pria dewasa. Aku merasa dia semakin jauh dariku. Aku jadi berfikir kalau aku tidak cocok menjadi pasangan Uehara.
Yang lain jadi mengkahwatirkan Nao. Nao tersenyum dan mengatakan kalau mulai dari sekarang Uehara bukan pacarnya lagi, tapi hanya tetangganya saja.
Kayo bertanya apakah Nao akan baik-baik saja dengan hal itu?
Nao tersenyum dan mengatakan kalau ia baik-baik saja. Ia akan mencoba untuk mendapatkan hati Uehara kembali, ia akan membuat Uehara menyukainya lagi.
Marina dan Kayo terkejut mendengarnya HAHHAAHAHAHAHHAAH.
Nao mengatakan ia harus membuat dirinya punya rasa percaya diri dan Uehara akan jatuh cinta padanya lagi, tapi semuanya tergantung keberuntungan dan situasi.
Kayo dan Marina hanya geleng-geleng, mereka pikir Nao beneran mau putus dari Uehara dna move on, ternyata Nao malah pengen mendapatkan hati Uehara lagi AHHAHAHHAHAHA.
Mereka menagtakan kalau mereka tak bisa mengikuti cara berfikir Nao dan menyerah untuk memahami HAHAHAHHAAHAHA.
Nao menanam bunga dan menyiramnya di meja, tentu saja airnya kemana-mana dan dia kerepotan sendiri.
Nao juga mengenakan pakaian yang berbeda dari biasanya, lebih feminin. Ia bahkan ke kampus sambil membaca buku biar kelihatan rajin kali ya. Tapi dia nggak lihat jalan dan menabrak orang lain, tentu saja dia dimarahi karena jalan sambil membaca HAHHAHAHHAA.
Nao juga mulai joging setiap hari, ia bahkan nggak mau kalau kalau ada yang joging juga, termasuk kakek-kakek, ia berusaha melewatinya, tapi saking senangnya karena ia berhasil melewati kakek itu, dia nggak lihat jalan dan malah terjatuh karena hampir tertabrak sepeda HAHAHHAHAHA.
Di kampus, Nao membaca buku sambil mendengarkan musik, pemandangan yang jarang dilihat. Tapi Nao ternyata malah tidur HAHAHHAHA.
Natsume datang mendekati Nao, ia sengaja mengambil headset Nao yang ada di telinga kiri dan Nao terbangun, ia kaget Natsume ada disana. Natsume tersenyum dan duduk di hadapan Nao. Ia melihta buku yang dibaca NAo, 7 cara untuk mendapatkan rasa percaya diri. LOL.
Nao mengatakan kalau ia merasa itu akan membantunya untuk mengubah dirinya. Nao mengatakan pada Natsume kalau ia tak bisa membalas perasaan Natsume, ia meminta maaf.
Natsume mengatakan ia menyukai Nao yang sekarang, Nao tak perlu berubah. Ia mengingatkan Nao kalau lebih mudah bersama orang yang mencintai kita dari pada mencintai seseorang. (dicintai itu lebih mudah dari mencintai).
Nao terdiam, ia merasa sedih karena NAtsume tidak mau menyerah. Natsume meminta Nao jangan menatapnya seperti itu dan mengatakan ia hanya ingin Nao mengerti apa yang ia rasakan.
Nao kemudian mengubah pembicaraan, ia bertanya bagaimana hubungan Natsume dan Uehara, ia yakin mereka berdua tidak bicara dalam waktu yang lama.
Natsume mengatakan kalau Nao tak perlu mengkhawatirkan hal itu. Mereka berdua hanya kembali pada diri mereka yang dulu sebelum saling mengenal.
Nao tetap saka khawatir.
Di laboratorium, Saeko masuk saat Uehara ada disana. Saeko sangat awkward karena kemarin ia menyatakan perasaan pada UEhara, jadi sebisa mungkin ia mau menghindari tatapan UEhara. Uehara merasa nggak enak dan ingin mengatakan sesuatu pada Saeko, tapi Saeko memotong dan mengatakan kalau ia tak butuh jawaban. Ia bahkan mencoba bersikap keren mengatakan pada UEhara jangan mencoba untuk menolaknya.
Saking gugupnya, Saeko sampai memecahkan gelas dan Uehara membantu memungutnya. Saeko mengatakan dari mata Uehara ia sudah tahu jawabannya, dalam pikiran Uehara sekarang penuh dengan Nao. Mereka selalu bersama sejak SMA, di rumah dan di sekolah/kampus, meski Uehara mencoba untuk melupakan Nao, Uehara tak akan bisa melakukannya.
Uehara terdiam.
Malam itu Nao joging lagi, Nao sudah kelelahan tapi ia ingin memenuhi targetnya, berlari sedikit lebih jauh, sedikit lebih jauh lagi dan ia akhirnya sampai pada tujuan akhirnya.
Saat sedang ebristirahat, Nao bertemu dengan 2 temannya (namanya Senzaki dan Momoyama, aku nggak ingat siapa mereka, apakah pasangan dari season 1 atau season 2 ya? HAHAHAHA).
Mereka bertiga saling menyapa dan Nao bertanya apakah mereka tinggal disekitar sana. Mereka menunjukkan arah rumah mereka. Nao kemudian menyadari kalau mereka membawa 1 barang belanjaan dan langsung menebak kalau keduanya tinggal bersama.
Keduanya mengatakan mereka mendapatkan ide itu setelah melihat Nao dan Uehara, mereka mengagumi Nao dan Uehara yang merupakan pasangan manis.
Mereka kemudian menanyakan mengenai Uehara dan Nao mencoba menjawab sehalus mungkin, mengatakan kalau banyak hal yang terjadi dan mereka membutuhkan reset.
Nao tidak mengatakan masalah putus, ia hanya tersenyum dan kemudian permisi untuk pulang.
NAo kembali ke apartemennya. Tapi saat ia tiba di depan pintu, ia mendengar suara langkah kaki. Nao yakin itu Uehara dan ia mulai panik, ia tak ingin Uehara melihatnya dengan pakaian jogingnya, karena rencananya mendapatkan hati Uehara kembali akan gagal HAHAHHAHAHA.
Nao akhirnya bersembunyi dibalik tanaman depan pintu kamar mereka, menunggu UEhara masuk ke rumah.
Setelah Uehara masuk, Nao merasa lega dan ia mulai mencari kunci untuk membuka pintu kamarnya. TApi kemudian Nao menyadari kunci kamar tidak ada di sakunya, ia mulai panik.
TApi Nao tidak kehilangan akal, ia mengambil penjepit di rambutnya dan menggunakan itu untuk membuka pintu, tapi tentu saja Nao tidka bisa mmebukanya. Nao mulai kesal sekali dan menarik gagang pintu dengan keras, ia juga menendang pintunya sendiri menyuruhnya terbuka HAHAHHAHHAHHA.
Uehara ternyata mendengarkan hal itu sejak tadi dan akhirnya ia keluar bertanya apa yang Nao lakukan. Nao terdiam.
Uehara mengajak Nao kerumahnya dan Nao akan menghabiskan malam di kamar UEhara untuk pertama kalinya setelah waktu yang lama. Nao tidur di tempat tidur UEhara, mereka memasang penyekat antara tempat tidur dan sofa, jadi UEhara tidur di sofa.
Nao berkomentar Uehara yang mengubah kamarnya dan Uehara menasehati Nao untuk tidak joging malam hari, ia khawatir Nao akan bertemu orang aneh. UEhara tak sadar ia mulai ceramah panjang pada Nao, saat ia menyadarinya, ia kemudian menyuruh Nao melupakannya.
Nao mengubah pembicaraan, ia teringat saat ia tidur di tempat Uehara waktu ada kecoa di kamarnya. Ia merasa ia selalu menyebabkan masalah untuk UEhara. Uehara menyuruh Nao untuk mengganti kunci rumahnya meski ia menemukan kunci cadangan nanti, karena bahaya kalau ada yang menemukan kunci Nao yang hilang. Uehara juga membahas mengenai Nao yang selalu kesiangan, selalu bangun di menit terakhir dan berlari karena terlambat, itu sebabnya Nao selalu melupakan sesuatu.
Nao kesal sekali karena UEhara tiba-tiba membahas mengenai masa-masa itu, ia mengatakan sekarang ia sudah berubah dan tidak melakukan itu lagi. Uehara tak peduli dan terus bicara, menyuruh Nao untuk mengecek kompor, mengunci pintu dengan baik, berpakaian dengan rapi, jangan serampangan dijalan dan lain sebagainya.
Nao: bagaimana denganmu? Kau makan seperti orang bodoh, kau juga harus memperbaiki dirimu. Kau pasti makan pizza setiap malam, kau harus berhenti melakukannya. Kau juga kadang-kadang tidur tidak di tempat tidur, kau seharusnya menghentikan itu, kau akan demam karenanya.
Uehara: kau lah yang tidur dibawah kotatzu saat musim dingin.
Nao: kau bermain video game sepanjang malam.
Uehara: kau makan terlalu banyak dan harus dibawa ke rumah sakit!
Nao: Itu adalah kesalahanmu! Karena kau meyuruhku untuk diam!
Uehara: Itu karena kau selalu mengangguku...
Nao: apa boleh buat! Itu karena aku menyukaimu!
Keduanya terdiam. Nao kemudian memperbaiki kalimatnya, itu adalah perasaanku dulu.
Uehara kemudian ingin mengatakan sesuatu, ia akan membuka tirainya. Tapi Nao tiba-tiba mengatakan kalau ia tak akan menyebabkan masalah bagi Uehara lagi. Ia akan melakukan semuanya dengan benar mulai dari sekarang. Jadi UEhara bisa tenang.
Uehara mengurungkan niatnya untuk membuka tirai dan ia mengerti. Nao sendiri merasa gelisah diseberang dan ingin membuka tirai juga. Tapi saat ia akan melakukannya, Uehara mematikan lampu dan mengatakan kalau ia akan tidur. Nao terdiam.
Pada akhirnya malam itu tidak terjadi apa-apa.
Keesokan harinya Nao terbangun dan akan menyapa Uehara, tapi Uehara sudah tidak ada disana. Uehara meninggalkan sarapan untuk Nao dan mengatakan bagian Nao ada di kulkas. Nao membuka lemari es dan melihat puding disana. Nao terdiam.
Kayo menuju klub kerajinan tangan saat ia melihat Uehara ada di dekat pintu. Kayo langsung bersembunyi. Uehara hanay diam dipintu dan tidak masuk, kemudian ia pergi.
Kayo langsung buru-buru masuk ke dalam dan menlihat Nao duduk sendirian disana. Nao terlihat sedih.
Kayo mendekati Nao dan bertanya apakah Nao baik-baik saja karena NAo terlihat sedang dalam masalah.
Nao mengatakan pada Kayo kalau apa yang ia harapkan adalah sesuatu yang tidak mungkin. Ia tak mungkin membuat Uehara menyukainya lagi. Ia bahkan tidak tahu bagaimana caranya mendapatkan rasa percaya dirinya.
Kayo mengatakan pada Nao kalau yang Nao butuhkan bukan rasa percaya diri. Nao masih menyukai Uehara, perasaan itu lebih penting dari pada rasa percaya diri.
Kayo juga mengatakan tadi ia melihat Uehara dipintu, ia pikir Uehara juga punya perasaan yang sama dengan Nao.
Nao tidak mengerti. Kayo menjelaskan, kau berciuman dengan Natsume dan Uehara mungkin salah paham, berfikir kalau kau minta putus karena Natsume. Uehara berfikir begitu karena dia mencintaimu.
Nao terdiam dan teringat saat Uehara minta jarak padanya, juga malam tadi saat Uehara ingin mengatakan sesuatu padanya. Nao kemudian memutuskan untuk bicara baik-baik pada Uehara.
Uehara ke lab dan melihat Saeko menangis di meja-nya. Saeko menangis karena bahagia, paper yang ia kirimkan waktu itu diterima dan akan diterbitkan.
Uehara tentu saja senang mendengarnya. Ia mendekati Saeko dan mereka sama-sama melihat ke layar komputer. Saat itu Nao datang dan melihat keduanya.
Saeko mengatakan ia bahkan diminta untuk melakukan penelitian lainnya dan Uehara memuji Saeko sangat luar biasa.
Saeko sangat senang dan ia mengatakan ini berkat UEhara yang memintanya untuk tidak menyerah. Uehara mengajak Saeko untuk merayakannya dan tiba-tiba Saeko berdiri, ia mencium Uehara.
Nao terkejut melihat hal itu. Nao kemudian pergi.
Uehara berusaha melepaskan diri dan meminta maaf pada Saeko karena ia tak bisa membalas perasaan Saeko. Saeko bertanya, kau tidak mau bersama orang lain selain Yoshikawa?
Uehara membenarkan, tapi ia tahu Nao sudah selesai dengannya. Saeko mengerti, ia jadi tahu kalau Uehara dan Nao sudah putus. Saeko mengatakan kalau hati Nao mungkin sekarang untuk Natsume.
UEhara mengatakan meski itu benar, ia tetap menyukai Nao.
Saeko bertanya, jadi kau akan tetap memikirkannya selamanya? Jika kalian bertetangga, kau tidak akan bisa melupakannya bahkan jika kau ingin melupakannya.
Uehara mengatakan kalau ia sedang berfikir untuk pindah apartemen, dengan begitu itu akan lebih mudah bagi Nao. seperti yang kau katakan, jika aku tetap ada disekitarnya, tidak akan ada yang berubah.
Uehara kemudian tersenyum dan meminta Saeko bersemangat untuk penelitiannya selanjutnya, ia akan tetap mendukung Saeko.
Saeko terdiam.
Nao yang melihat Uehara dan Saeko berciuman tadi, sangat sedih, ia berjalan dengan cepat tapi tak bisa melepaskan pemandangan itu dari pikirannya. Ia menangis.
Nao ebrselisih dengan Natsume, tapi ia tak bisa mengangkat wajahnya, ia mengatakan kalau ia akan terlambat ke kelas dan meninggalkan Natsume.
Tapi Natsume menghentikannya dengan memegang tangan Nao. Ia bertanya ada apa?
Nao mengatakan bukan apa-apa. Natsume menatap Nao dan ia tahu ada sesuatu, ia berkata, Nao, aku tidak masalah jika kau tetap menyukainya.
Nao terkejut dan berbalik menatap Natsume. Natsume melanjutkan, kau bisa menggunakanku untuk melupakannya.
Nao terekjut dan berkata kalau ia tak bisa melakukan hal itu, itu terlalu kejam.
Natsume mengatakan meski ia yang meminta, Nao tidak mau melakukannya?
Nao membenarkan. Nao kemudian mengatakan kalau ia menyukai Uehara. Meski itu hanya kebetulan mereka tinggal bersama, meski cuma kebetulan Uehara menyukainya, tapi Uehara adalah satu-satunya baginya.
Natsume berkata kalau ia juga sama, satu-satunya untuknya hanyalah Nao.
Nao meminta maaf. Natsume mengatakan kalau sangat disayangkan, Nao menolak pria baik sepertinya. Ia kemudian menyuruh Nao untuk pergi.
Natsume mulai sok sibuk mengatakan kalau ia bosan dan ia harus bolos kelas hari ini, mencari seseorang untuk diajak kencan. Natsume bicara dengan suara serak.
Nao merasa tidak enak dan meninggalkan Natsume tapi kemudian ia berhenti dan akan berbalik menemui Natsume lagi, tapi Natsume meminta NAo jangan berbalik, Natsume tidak ingin Nao melihat dirinya yang menangis. Yep, meski tidak diperlihatkan wajah Natsume yang menangis, aku bisa merasakan kalau NAtsume sedang menangis.
Nao juga menangis, ia akhirnya terus melangkah kedepan tanpa bisa menahan air matanya.
Awww, poor Natsume *sini peluk peluk*
0 komentar:
Posting Komentar