Episode ini adalah episode menyatakan perasaan. Natsume akhirnya mengakui perasaannya pada Nao dan ternyata Nao sama sekali nggak tahu setelah semua yang Natsume lakukan untuknya lol.
Saeko juga menyatakan perasaannya pada Uehara yang membuat Uehara terkejut karena ternyata dia juga nggak tahu HAHHAHHAHA.
Daichi juga akhirnya menyatakan perasaannya pada Rin dan begitu juga Nao, akhirnya menyatakan perasaannya pada Uehara.
Sinopsis Good Morning Call Season 2 Episode 9 Bagian 1
Nao makan siang bersama Kayo dan Marina, ia mulai bersikap aneh mmembicarakan makanan tanpa henti dan itu membuat yang lain khawatir. Marina mencoba menghentikannya, ia bertanya ada apa dan Nao terdiam.
Abecchi duduk dibelakang mereka dan mengatakan ia melihat dan mendengar semuanya malam itu.
Jadi malam itu, saat piknik, Abecchi pergi ke pondok dan mendengar percakapan antara Nao dan Uehara.
Uehara mengatakan ia butuh ruang untuk berfikir dan Nao tak mengerti apa maksudnya. Uehara menjelaskan ia ingin mereka berhenti saling berkunjung ke kamar masing-masing dan makan bersama mulai dari sekarang.
Nao mengatakan pada akhirnya Uehara sama sekali tidak percaya padanya. Uehara mengatakan justru ia ingin mempercayai Nao, karena itu ia pikir mereka berdua butuh waktu untuk mengevaluasi diri sendiri.
Kembali ke kantin, yang lain makin khawatir dan bertanya apakah Nao benar-benar yakin akan hal itu. Nao mengatakan mereka salah paham, saat ini perasaannya dan Uehara sedang tidak baik, Uehara hanya ingin mendinginkan pikirannya, makanya ia mengatakan hal itu.
Abecchi berfikir dan berkata, tapi bukankah itu adalah salah satu tahap memutuskan hubungan?
Nao shock mendengarnya dan membantah, meski Uehara ingin ruang untuk sendiri, mereka tetap tetanggaan.
Nao tak mau membicarakan hal itu lagi dan mengatakan kalau ia harus pergi ke kelas. Ia meninggalkan mereka dengan terburu-buru.
Meski tadi Nao membantah, tapi ia tahu betul kalau lama-lama begini ia dan Uehara benar-benar akan putus. Nao terdiam berdiri di tengah jalan sambil memeluk tasnya.
Orang yang lewat bahkan menabrak NAo dan Nao terjatuh.
Natsume melihat hal itu dan mengkhawatirkan Nao.
Nao menemui Uehara di lab dan mengajaknya bicara. Uehara sekarang sudah tahu kalau Natsume menyukai Nao dan Natsume tidak mau berbohong lagi, ia membenarkan. Ia mengatakan ia memang menyukai Nao dan bertanya apa yang akan Uehara lakukan mengenai hal itu.
Uehara diam saja, ia tak mengatakan apapun dan Natsume sangat kesal, ia memukul Uehara. Natsume mengatakan ia tak akan menahan perasaannya lagi, ia tak akan memikirkan Uehara lagi. Natsume kemudian meninggalkan Uehara.
Uehara tak berkata apa-apa dan diam saja. Saeko yang melihat hal itu sangat mengkhawatirkannya dan bertanya kenapa Uehara tak menjawab pertanyaan Natsume.
UEhara mengatakan Saeko pernah bilang kalau ia dan Nao berakhir bersama karena mereka pernah tinggal serumah. Saeko mengatakan ia sedang mabuk waktu itu.
UEhara mengatakan kalau Nao juga berfikir seperti itu, meski ia mengatakan ia tak menyukai Nao hanya karena mereka kebetulan tinggal serumah. Tapi belakangan ia mulai berfikir, itu adalah dia. Ia kebetulan tinggal bersama Nao.
Saeko bertanya, jadi kau berfikir bagaimana kalau seandainya yang tinggal bersama Nao adalah Natsume? Kau tak tahu apa yang akan terjadi jika dia bertemu Natsume terlebih dahulu sebelum bertemu denganmu?
UEhara mengatakan dibanding Natsume, ia bukanlah apa-apa.
Saeko mengerti, ternyata Uehara tidak punya rasa percaya diri.
Uehara mengatakan saat pertama kali ia bertemu Natsume, sangat aneh baginya bagaimana ia bisa nyaman bersama Natsume, ia pikir Natsume adalah pria aneh, tapi ia tidak marah saat Natsume mendekatinya. Ia selalu mendahulukan orang lain dan aku kagum.
Pada akhirnya Uehara bertanya apakah ia cukup baik untuk Nao. Mungkin Nao akan lebih bahagia jika ia bersama Natsume. Nao mungkin tidak menyadari hal itu karena selama ini ia selalu bersama Nao.
Saeko bertanya, jadi kau tak masalah kalau Natsume mengambil Nao darimu?
Uehara menyerah, jika itu memang terjadi, maka itu adalah takdir mereka berdua.
Saeko mengatakan pada akhirnya Uehara menyerah, jika itu dia ia tak akan menyerah tentang sesuatu yang ia inginkan. Uehara terdiam.
ZzzzZzzzz klise banged sih, Nao dan Uehara berfikiran sama, selalu ragu padahal saling mencintai LOL.
Nao sedang di klub dan menatap fotonya bersama Uehara. Natsume kemudian datang mencari Nao, ia tahu Nao akan ada disana. IA berkomentar kalau keadaan Nao dan Uehara sepertinya semakin mengkhawatirkan.
Natsume duduk disamping Nao dan mengatakan kalau ia tak akan meminta maaf atad ciuman waktu itu. Itu adalah kesalahan Uehara karena membiarkan ciuman itu mengganggunya.
Nao kesal dan mengangatakan kalau itu bukan kesalahan Uehara. NAo mengatakan ia percaya pada Uehara.
Natsume menatap Nao dan meminta Nao untuk memilihnya. Nao mengatakan Natsume harus berhenti bercanda begitu. Kali ini Natsume tak bercanda lagi, ia mengatakan ia benar-benar punya perasaan pada Nao. Ia meminta Nao untuk menyadarinya. Nao terkejut.
Natsume tahu kalau sekarang kesempatannya adalah 0%. Tapi perasaan bisa berubah, ia akan membuktikannya pada Nao, ia akan mengubah perasaan Nao. Nao terdiam.
Di lab, Saeko sedang senang karena penelitiannya akan dipublikasikan di majalah yang sama dengan majalah yang mempublikasikan hasil penelitian Profesor favoritenya. Apalagi untuk edisi berikutnya, penelitian prof itu akan menjadi tajuk utamanya. Penelitian tentang hormon steroid.
Itu adalah impian Saeko, tentu saja ia sangat bersemangat. Ia punya waktu 1 minggu untuk melakukan eksperimen dan membuat paper. Melihat Saeko bersemangat, Uehara ingin membantu Saeko. Saeko tertawa dan bertanya, untuk menemukan sesuatu yang bisa kau lakukan yang lebih baik dari Natsume?
Tapi Saeko tak peduli alasannya. Ia tentu saja senang kalau Uehara membantunya.
Setelah sekian lama, akhirnya Nao baru menyadari kalau Natsume menyukainya dan mengatakan ia bodoh sekali karena tak menyadarinya *Yups, banged HAHAHAHHAHA!*
Ia sedang berfikir saat tiba-tiba ia mendengar suara Daichi dan Rin.
Rin sedang kabur dari Daichi yang terus mengejarnya. Rin mengatakan ia tak bisa kembali berteman dengan Daichi lagi, ia sudah mengatakan hal itu sebelumnya dan ia ingin Daichi mengerti.
Daichi kelihatan khawatir kalau Rin akan berhenti menjadi manager mereka. Rin tak menjawab dan meninggalkan Daichi. Nao terdiam melihat mereka.
Ternyata Rin memang berencana untuk mengundurkan diri dari posisi manager. Dia sudah memegang surat pengunduran diri dan hal itu dilihat oleh Natsume. Ia bertanya apakah sesuatu terjadi makanya Rin akan mengundurkan diri. Rin diam saja.
Nao mengajak Daichi untuk bicara, ia bertanya apa sebenarnya yang ingin Daichi lakukan mengenai Rin dan Daichi mengatakan ia tak tahu.
Ia hanya tidak suka pikiran kalau Rin tak akan berada disekitarnya lagi. Saat mereka memenangkan pertandingan, itu adalah hal pertama yang ada dalam pikirannya.
Daichi menatap gantungan HP pemberian Rin. Nao tersenyum menatap Daichi dan menebak kalau Daichi menyukai Rin tapi Daichi membantah, ia masih tak yakin dengan perasaan yang ia miliki.
Nao menyarankan Daichi harus bicara berdua dengan Rin untuk meyakinkan perasaan mereka. Daichi mengatakan itu akan sulit karena Rin tidak mau bertemu dengannya lagi.
Nao tersenyum dan menyuruh Daichi menyerahkan semuanya padanya.
Natsume memberi nasehat yang sama pada Rin, menyuruhnya bicara pada Daichi tapi Rin menolak. Karena satu-satunya cara untuk melupakan Daichi adalah tidak bertemu dengannya lagi.
Natsume bertanya, tapi bagaimana kalau ini sebenarnya adalah sebuah kesempatan? Bukankah dia terus mencoba menemuimu setelah kau menyatakan perasaan? Mungkin dia menyadari bahwa kau sangat penting baginya dan tak ingin kehilanganmu.
Rin yakin kalau Daichi tak akan menyukainya, karena Daichi sudah menyukai Nao sejak dulu. Natsume mengatakan perasaan bisa berubah.
Pembicaraan keduanya terhenti saat Rin mendapat pesan dari Nao, Nao mengajak Rin membeli perlengkapan untuk perayaan Daichi yang direkrut oleh tim Nasional.
NAtsume mengambil HP Rin dan membalas pesan itu, sepertinya ia sengaja menulis setuju.
Uehara dan Saeko menyibukkan diri di laboratorium, mereka membaca banyak referensi buku, membuat bagan penelitian dan memilih sampel yang akan mereka uji, mereka harus menemukan antibodi yang cocok untuk eksperimen itu.
Saeko benar-benar sangat serius sampai Uehara kagum padanya, ia terus menatap Saeko. Ia mengatakan kalau Saeko sangat bekerja keras kali ini. Saeko berfikir itu ejekan seolah-olah selama ini ia tak bekerja keras.
UEhara mengatakan bukan begitu, ia merasa kehadirannya disini justru sama sekali tidak berguna.
Saeko menatap Uehara dan bertanya, kau ingin menjadi percaya diri? Jujur saja, aku tidak peduli jika kau percaya diri atau tidak, tapi jika kau mengatakan kau akan membantu, kau harus membantu sampai akhir.
Uehara mengerti.
Uehara dan Saeko begadang semalaman, paginya UEhara pulang ke rumah dan berselisih dengan Nao di jembatan dekat apartemen mereka.
Keduanya bersikap awkward. Uehara bertanya apakah Nao akan pergi dan Nao membenarkan, ia bertanya kenapa Uehara baru pulang dan Uehara mengatakan kalau semalam ia begadang bersama Saeko dan ia pulang hanya untuk mengambil baju ganti. Nao terdiam.
Uehara kemudian sadar dan mengatakan agar Nao jangan salah paham, ia hanya membantu Saeko melakukan penelitian penting.
Nao hanya tersenyum dan mengatakan kalau ia buru-buru, jadi ia meninggalkan Uehara.
Uehara juga berjalan menuju apartemen, tapi ia menghentikan langkahnya dan menatap Nao yang berjalan. Ia kemudian melanjutkan perjalanannya saat Nao berhenti dan gantian menatap Uehara.
Nao sedang menunggu Rin di tempat janjian. Ia berusaha untuk terlihat ceria dan saat melihat Rin, Nao melambai padanya. Awalnya sih ia tersenyum tapi kemudian ia terbelalak saat melihat Natsume ternyata ikut bersama Rin HAHAHAHAHA.
NAo bertanya kenapa Natsume ada disana dan Natsume mengatakan dia ikut atau tidak, tidak akan berpengaruh sama sekali. Rin menjelaskan kalau Natsume minta diajak. Nao mulai memasang wajah tak tenang dan Natsume berkomentar agar Nao tidak memasang wajah seperti itu. Karena ia ingin membantu Rin juga. Ia meminta Nao untuk melupakan mengenai pernyataan cintanya sejenak.
Nao menatap Natsume dengan kesal karena mengungkit hal itu. Rin yang tak tahu apa-apa tentu saja terkejut mendengarnya. Natsume mengatakan kalau ia akan mengubah perasaan Nao dan ingin Rin menjadi saksinya. Rin tak percaya kalau ternyata Natsume memanfaatkan dirinya untuk datang hari ini.
Rin mengingatkan kalau ia melakukan ini hanya untuk persiapan pesta, jadi ia mengajak Nao untuk segera belanja. Nao terdiam.
Ternyata hari itu Nao mengajak Daichi tanpa mengatakan pada Rin dan tentu saja tujuannya bukan membeli bahan pesta, tapi untuk jalan-jalan HAHAHHAHHA.
Rin kesal karena Nao membohonginya. Natsume tertawa, sepertinya ia sudah merasa kalau NAo akan melakukan itu.
Daichi kemudian tiba dan menyapa mereka. Rin mencoba mengalihkan pandangan.
Uehara kembali ke labor dan melihat Saeko tidur di lantai dengan kertas berserakan.
Ia melihat daftar peralatan yang dibutuhkan Saeko dan mengambil keras itu setelah memindahkan Saeko ke sofa.
Nao dkk ada di cafe. Tentu saja Nao dan Natsume duduk berdua sementara Daichi dan Rin duduk di hadapan mereka. Suasana antara Daichi dan Rin terlihat sangat awkward. Nao mengingatkan pada Natsume kalau mereka harus meninggalkan keduanya, begitu keduanya sudah mulai akrab. Natsume mengerti.
Tapi tentu saja semuana berubah saat pesanan mereka datang. Nao mulai melupakan tujuan utamanya saat melihat pancake dan Daichi melakukan kebiasaannya untuk memberikan es krim stroberi pada Nao. Nao benar-benar menyukai es krim strawberry dan tentu saja ia sangat senang. Ia bahkan akan mengambilnya.
Untung saja disana ada Natsume yang masih sadar dengan situasi dan langsung menghentikan Nao. Ia menyuruh Daichi memberikan itu pada Rin saja.
Tapi Rin menolak karena ia tak suka makanan manis. Suasana jadi awkward lagi dan Nao khawatir.
Noa kemudian mengeluarkan 4 tiket film yang ia beli, ia ingin menontonnya bersama mereka.
Di labor, Saeko terbangun dan shock karena hari sudah siang, ia memarahi UEhara yang tidak membangunkannya.
Uehara mengatakan ia sudah menyiapkan alat yang dibutuhkan, ia baru saja akan membangunkan Saeko. Saeko cukup kaget melihat UEhara benar-benar menyiapkan semua yang dibutuhkan, bahkan sampai alat yang sangat sulit untuk dipinjam.
Saeko makin bersemangat, ia berterima kasih pada Uehara dan mereka berdua memulai eksperimen.
Nao dkk selesai menonton film dan Nao benar-benar happy. Daichi berkomentar kalau Nao selalu menyukai film romantis.
Nao mengatakan adegan terakhir membuat dia doki-doki dan Daichi mengingatkan Nao mengenai film yang mereka tonton saat masih kecil. Nao sangat menyukai film itu, TOP 3 dalam listnya.
Keduanya asih membicarakan mengenai film, terutama Nao yang sudah mulai kehilangan fokus pada tujuan utama dan untung Natsume langsung menghentikan mereka dengan bertanya film apa yang disukai Rin.
Nao juga penasaran, film seperti apa yang membuat Rin doki doki. Rin mengatakan tidak ada, karena ia hanya menonton film misteri. LOL.
Rin kemudian meninggalkan mereka dan Daichi mengejarnya. Natsume dan Nao menatap keduanya.
Saeko sedang frustasi di labor karena tak ada sampel yang menghasilkan warna jika dilihat dibawah mikroskop, ia berfikir mungkin tesisnya salah.
Uehara mengatakan mereka akan menemukannya tapi Saeko keburu menyerah dan mulai mengatakan mungkin hanya mimpi bisa berada dimajalah yang sama dengan profesor favoritenya.
Uehara terus memanggil Saeko agar tak bicara begitu tapi Saeko tak mendengarkan. Uehara bertanya apakah Saeko menyerah? Padahal Saeko tadi mengatakan kalau ia tak akan menyerah.
Uehara mengatakan kemampuan Saeko hampir saja diakui tapi Saeko malah menyerah. Saeko mengatakan dalam penelitian, sekeras apapun berusaha, jika memang ada sesuatu yang salah, maka itu adalah salah. Bahkan setelah berusaha keras dan pada akhirnya tidak berhasil, maka itu memang tidak berhasil, kemudian hal itu akan menghilang begitu saja (intinya sih ilmu pasti, jadi pasti ada jawabannya).
Uehara mengatakan ia tak bisa melihatnya begitu saja, ia tak bisa melihat orang lain membuang karya orang lain.
Saeko akhirnya tersentuh dan akan mengulanginya sekali lagi. Ia berfikir mungkin mereka meninggalkan sesuatu.
Mereka akhirnya memungut kertas yang ada dilantai dan Uehara menemukan satu perlakuan yang belum mereka coba.
Saeko melihatnya dan berfikir mungkin perlakuan itu akan memberikan respon, tapi masalahnya, mereka tak memiliki antibodi itu di lab. Uehara bertanya bagaimana dengan lab lain. Saeko mengatakan mungkin lab yang melakukan penelitian dengan tema sama akan mempunyainya.
Uehara mengerti, ia akan pergi ke laboratorium tempat prof fav Saeko melakukan penelitian.
Permisi teman teman semua
BalasHapusNonton Film Bioskop & Download Film Sub Indo >> Layarkaca
21,indoxxi
Nonton Drakor & Download Drakor Sub Indo >> Layarkaca21,Indoxx1