Di episode ini, Natsume Shu akhirnya menyadari perasaannya pada Nao, tapi lucu juga dia mencoba membantah perasaan itu, ia sepertinya tipe yang nggak mau beneran jatuh cinta pada seorang gadis apalagi gadis itu udah punya pacar, alias dia nggak mau bertepuk sebelah tangan. Tapi apa boleh buat ya, namanya cinta itu memang datang tak di duga.
Saeko mulai memamerkan tubuhnya yang seksi dan wajahnya yang cantik, mengatakan kalau sehabis kerja penampilannya begini dan bla bla bla, tapi Uehara sama sekali nggak tertarik sedikitpun, dia malah lebih tertarik dengan lalat yang terbang disekitarnya HAHAHAHAHAHAHAAHHA.
Uehara hanya bersikap biasa pada Saeko dan sama sekali nggak memujinya atau menunjukkan wajah kaget, dia mengatakan kalau gaya Saeko yang biasanya dengan rambut berantakan lebih cocok dengan image Saeko.
Ia kemudian meninggalkan Saeko dan Saeko menatap kepergiannya. Sepertinya Saeko mulai tertarik pada Uehara yang bersikap seperti itu padanya.
Uehara kembali ke rumah malam harinya dan disambut dengan Nao yang sudah mengenakan pakaian yang manis sambil senyam senyum sendiri. Nao menunggu komentar Uehara tapi Uehara mengatakan ia capek. Nao memaksa dan Uehara akhirnya bertanya kenapa Nao mengenakan pakaian begitu.
Nao mengatakan ia dapat pekerjaan paruh waktu dan karena pakaian Nao memang kaya anak-anak, Uehara bertanya apakah ia akan bekerja dengan anak-anak. Nao mengatakan kalau pekerjaannya adalah asisten di sebuah Toko yang menjual bunga dan kado, yang akan membuat orang bahagia. Nao sibuk menceritakan bagaimana bagusnya pekerjaannya tapi Uehara malah nggak tertarik mendengarkan dan sibuk mengambil minuman di kulkas wkkwkwkwkwkw.
Nao berfikir kalau Uehara khawatitr jadi ia meminta Uehara jangan khawatir karena disana pekerjanya semuanya wanita, tidak ada pria dan yang datang juga biasanya para gadis.
Uehara kemudian terdiam, karena merasa pernah mendengar kalimat itu sebelumnya.
Dan ternyata Natsume Shu bekerja di tempat itu HAHAAHAHAHA. Uehara pernah mendengar kalimat itu karena Natsume sering mengatakannya.
Hari itu adalah hari pertama Nao bekerja, jadi mereka sama-sama nggak tahu mereka bekerja ditempat yang sama. Saat bos memperkenalkan Nao sebagai pekerja paruh waktu baru, keduanya saling memandang terkejut.
(Btw di episode 1 dan 2 aku memanggil Natsume Shu dengan nama 'Shu' tapi karena Nao dkk lebih sering memanggilnya dengan 'Natsume' aku akan memanggilnya 'Natsume' mulai dari episode 4 ini ~).
Natsume setelah mengetahui Nao bekerja di toko yang sama dengannya, ia mulai galau sendiri. Ia menatap sebuah kertas sambil mendesah saat ia tak sengaja melihat Rin lewat disana. Natsume menyapa Rin dan meyakinkan kalau ia nggak salah nama, memanggil Rin dengan Nanase-san (namanya Rin Nanase).
Rin tidak bersikap ramah dan mengatakan kalau Natsume tak perlu tahu siapa namanya. Natsume hanya tertawa dan bertanya apakah waktu itu Daichi marah padanya.
Rin terdiam dan teringat kejadian ending episode 3.
Di akhir episode 3, Rin sengaja mengungkit masa lalu Nao dan Daichi, untuk lebih meyakinkan dirinya kalau Daichi menyukai Nao saat SMA dulu. Awalnya Nao dan Daichi terkejut dan tak tahu mau mengatakan apa. Tapi kemudian Daichi mengambil alih situasi, ia tak berbohong dan membenarkan kalau dulu ia menyukai Nao, tapi ditolak.
Rin terdiam setelah itu dan tiba-tiba ia berdiri dan meninggalkan tempat itu. Daichi mengejarnya dan bertanya ada apa dengan Rin tadi. Rin terdiam. Daichi mengatakan kalau Nao tadi kelihatan tidak nyaman dan meminta Rin jangan mengatakan hal seperti itu lagi.
Rin terdiam menatap Daichi, ia tak menyangka kalau Daichi lebih mengkhawatirkan Nao dari pada dirinya sendiri, karena Daichi sama sekali nggak marah padanya, tapi mengkhawatirkan Nao.
Kembali ke Rin dan Natsume, Natsume berkomentar kalau Daichi sepertinya sama sekali nggak sadar mengenai perasaan Rin yang menyukai Daichi.
Rin terkejut karena Daichi tau. Natsume menganggap hal itu enteng dan mengatakan padanya untuk berhenti menyukai Daichi dan pindah ke lain hati saja.
Rin menatap Natsume dan menebak kalau Natsume sama sekali tidak pernah merasakan cinta bertepuk sebelah tangan. Karena saat kau mengalami cinta bertepuk sebelah tangan, kau tidak bisa dengan mudah melupakannya. Melihatnya setiap hari, kau tak akan bisa berhenti memikirkannya.
Natsume terdiam, ia meremas kertas yang ada ditangannya, seolah-olah Natsume ini menyadari kalau ia juga mulai merasakan cinta bertepuk sebelah tangan, tapi ia masih menolak mengakuinya.
Natsume ingin menjelaskan kalau itu hanya cinta diam-diam tapi Rin mengatakan Natsume tidak akan mengerti jika tak mengalaminya sendiri.
Rin meninggalkan Natsume dan Natsume kembali membuka kertas yang ada ditangannya, itu adalah jadwal kerja paruh waktu. Natsume kemudian teringat kenangannya bersama Nao saat dirumah Nao dimana ia mulai menyukai Nao.
Natsume menghela nafas menatap jadwal itu, karena ia dan Nao banyak jadwal bersama.
Tiba-tiba Uehara memanggil Natsume, Natsume agak panik dan menyembunyikan jadwalnya.
Uehara datang untuk meminta Natsume menjaga Nao. Natsume tentu saja terkejut mendengarnya, karena itu kata-kata yang biasa dikatakan seseorang yang melepaskan pacarnya wkkwkwkw.
Tapi tentu saja maksud Uehara adalah karena Nao dan Natsume satu tempat kerja. Uehara mengingatkan Natsume kalau bekerja dengan Nao sangatlah sulit.
Natsume terkejut.
Dan Natsume mulai merasakan bekerja bersama Nao dimana Nao benar-benar sangat serampangan, ia tak peduli bagaimana gaunnya hampir menjatuhkan sesuatu, atau dia yang terlalu excited karena pelanggan dan membuat barang-barang jatuh. Natsume terus memperhatikan Nao dan menolongnya sambil mengingat kata-kata Uehara kalau bekerja bersama Nao sangatlah sulit HAHAAHHHAHAH.
Sejak Nao bekerja disana, dari pada melakukan pekerjaannya, kayaknya Natsume lebih banyak membereskan pekerjaan NAo. LOL.
Nao sama sekali tidak tahu kalau ia merepotkan Natsume. Natsume berusaha agar Nao tidak melakukan hal berbahaya di toko dan sebisa mungkin ia berusaha membuat Nao tidak menyentuh sesuatu dan kalau ada tugas di luar, lebih baik Nao di luar toko wkkwkwkwkw.
Suatu hari, toko kedatangan seorang pelanggan pria yang ingin membeli kado untuk pacarnya, pria itu pacaran dengan sang gadis sejak SMA, gadis itu adalah pacar pertamanya, seorang gadis yang populer disekolah, sementara dia adalah pria yang ga populer, bahkan nggak bagus dibidang pelajaran maupun olahraga.
Nao excited banged karena kisah cinta pria ini mirip dengannya dan Uehara apalagi karena pria itu dan pacarnya sebelahan rumah juga.
Bos tahu si pria pasti ingin mencari hadian untuk melamar. Si pria membenarkan, hanya saja kalau cincin rasanya masih terlalu cepat, jadi ia ingin mencari sesuatu yang manis. Bos menawarkan sebuah kotak musik. Pria itu dan Nao terpesona karena kotak musik itu sangat cantik dan terdengar romantis.
Nao bahkan membayangkan Uehara memberikan kotak musik itu saat pernikahan mereka, ia larut dalam khayalannya sendiri bersama si pria itu yang juga mengkhayalkan hal yang sama HHAHAAAHHAAH.
Si pria itu akhirnya memutuskan membeli kotak musik tersebut.
Rin ternyata datang ke toko itu, Nao yang melihatnya sangat senang dan menyapa Rin. Rin meminta maaf atas kejadian waktu itu dan Nao malah udah lupa apa yang terjadi, saat Rin menjelaskan yang ia maksud, Nao mengatakan ia sama sekali tidak terganggu dengan hal itu. Tapi Rin malah mengatakan kalau Daichi terganggu dengan hal itu. Nao bingung.
Natsume kemudian mendekati mereka dan bertanya pada Rin apa yang ingin ia cari. Rin mengatakan ia ingin mencari hadiah untuk kemenangan tim handball mereka.
Nao tiba-tiba jadi excited dan bertanya apakah itu untuk pacar Rin?
Rin mengatakan bukan dan Nao langsung menarik kesimpulan berfikir Rin akan menyatakan perasaannya sambil memberikan hadiah itu, tanpa mendengarkan penjelasan ia langsung mencari hadiah yang pas untuk menyatakan cinta.
Nao menawarkan sesuatu tapi Natsume menawarkan sesuatu yang lain sambil mengatakan sesuatu yang intinya, seorang wanita nggak boleh menyatakan cinta hanya dengan pikiran pada 1 orang pria, jadi kalau misalnya nggak diterima harus mencari kandidat lainnya.
Nao tak suka bagaimana Natsume seolah-olah mengatakan kalau pernyataan cinta itu sia-sia dan akan protes, tapi Rin mengatakan karena pernyataan cintanya itu memang sia-sia, karena orang yang ia sukai menyukai orang lain yang tidak akan pernah menyukainya.
Nao terdiam. Rin berkata, Dia (Daichi) mungkin tersenyum tapi sebenarnya hatinya sangat sakit. Tapi gadis itu malah mengambil keuntungan dari kebaikannya. Apa yang kau pikirkan tentang gadis seperti itu?
(WEkkks? Nih cewek kok makin nyebelin? Tahu apa lo sama hubungan Nao dan Daichi dulu? Kok malah nyalahin Nao Zzzzzzz, gue juga suka sama Daichi kali, tapi nggak nyalain Nao juga -_-).
Natsume terkejut dengan keberanian Rin menanyakan hal seperti itu, Natsume kemudian membuat Nao pergi mengurus yang lain agar menjauh dari Rin.
Rin tertawa melihat Natsume dan mengingatkan Natsume sudah menjadi salah satu pria yang ada dalam genggaman Nao.
Natsume membalas dengan senyuman dan bertanya sebenarnya ada apa dengan Rin belakangan ini dan jika Rin mau dia bisa menjadi teman curhat Rin. Tentu saja Rin menolak dan langsung keluar dari toko.
Natsume dan Nao pulang bersama malam itu, NAo membicarakan mengenai pengakuan cinta Rin dan lamaran si Ozawa (pria yang membeli kotak musik tadi). Natsume hanya menjawab singkat dan Nao protes karena Natsume menjawab tidak dari hati.
Natsume mengatakan kalau misalnya tidak bersatu, ia pikir itu sebuah kesempatan untuk mencari yang lebih baik.
Nao tak suka Natsume mengatakan hal seperti itu, ia mengatakan Ozawa sudah pacaran dengan pacarnya selama 12 tahun. Natsume membalas, menghabiskan waktumu seumur hidup hanya dengan satu orang, rasanya itu menyia-nyiakan waktumu. Padahal di dunia ini ada banyak gadis cantik lainnya.
Nao tentu saja tidak setuju, karena menikah dengan cinta pertama (hanya mencintai satu orang seumur hidup) itu adalah yang terbaik. Menemukan orang seperti itu, berjanji menghabiskan waktu bersama selamanya, bersumpah setia...
Nao senyam senyum sendiri karena menurutnya itu sangat romantis, tapi hanya mencintai satu orang seumur hidup malah mengatakan kalau itu tidak ada artinya. Apa yang terjadi dimasa depan tidak ada yang tahu dan lagi yang terpenting adalah menikmati hidup sekarang.
NAo mengatakan jika kita menemuikan seseorang yang ingin hidup bersama selamanya, hal itu adalah sebuah kebahagiaan. Dan jika perasaan kalian sama, itu adalah sebuah keajaiban. Semua orang mencari seseorang yang seperti itu.
Natsume menghentikan langkahnya dan menatap Nao, sejak tadi sebenarnya kau membicarakan siapa?
NAo terkejut, ia tak sadar kalau ia membicarakan dirinya sendiri. Natsume mengomentari Nao sangat cute saat marah.
Nao kesal dan mengatakan yang marah disini itu justru Natsume. Ia kemudian berlari meninggalkan Natsume yang terus menatapnya.
Natsume ada di rumah Uehara. Saat Uehara memasak dan Natsume bertanya kenapa sikap Nao itu seperti itu, dia cepat berpihak pada seseorang dan mudah marah. Benar-benar berbeda dengan tipe idealnya.
Uehara meminta maaf karena Nao sudah banyak menimbulkan masalah bagi Natsume. Ia mengatakan ia tak bisa mengajak Nao liburan bersama, ia selalu makan masakan Nao dan ia bahkan tak bisa melakukan apapun saat ulang tahun Nao.
Natsume bertanya, karena itu setidaknya kau ingin menyemangatinya kerja sambilan?
Uehara membenarkan. Natsume tertawa dan mengatakan ia tak bisa membedakan apakah Uehara itu pacar Nao atau wali Nao.
Uehara hanya tersenyum dan bertanya bagaimana dengan Natsume, apakah dia tak tertarik dengan gadis manapun?
Natsume mengatakan kalau ia akan menjadi milik semuanya untuk selamanya. HP Natsume bunyi dan ia mengatakan kalau ada yang mengajaknya kencan lagi.
Uehara datang dengan makanan yang baru dimasaknya dan mengatakan kalau sepertinya Natsume melakukan dengan baik (dengan kisah cintanya yang menjadi Natsume-kun untuk para gadis).
Natsume dan Uehara makan bersama. Natsume mengatakan kalau Uehara ini tipe yang tidak biasa, tidak ada pria sebelumnya yang memintanya menjaga pacar mereka. Karena para pria biasanya akan mulai membencinya untuk beberapa alasan.
Uehara mengatakan sepertinya begitu, banyak pria yang membenci Natsume karena Natsume mudah akrab dengan para gadis. Natsume kemudian baru menyadari kalau ini pertama kalinya ia punya janji dengan seorang pria alias Uehara adalah teman pria pertamanya yang bahkan mengajak makan dirumahnya seperti ini.
keduanya memang sangat akrab dan bahkan rebutan daging saat makan hehhehhehehheh.
Pulang dari rumah Uehara, Natsume mendapat telpon dari Nao yang memintanya segera datang. Natsume terkejut.
Natsume kemudian tiba ditempat Nao dimana Nao sedang mengintip seseorang dan bertanya ada apa. Nao meminta Natsume bersembunyi dan mengatakan kalau Natsume harus melihat ini.
Ternyata malam itu Ozawa melamar pacarnya ditengah orang banyak dan pacarnya menerima lamaran itu. Nao benar-benar sangat bahagia, ia bahkan sampai berkaca-kaca karena terharu.
Natsume akhirnya mengaku kalah dan Nao mengatakan kalau Natsume suatu hari nanti pasti menemukan seorang wanita dimana Natsume ingin bersama dengannya selamanya.
Natsume terdiam sambil menatap Nao, karena Natsume sebenarnya sudah menemukan wanita itu, sayangnya wanita itu milik orang lain. Aughhhhhhh.
Njirrr mata Natsume benar-benar penuh cintaaaaaaaaa.
Keesokan harinya, Ozawa datang ke toko dan mengembalikan kotak musik itu. Natsume terkejut. Saa itu Nao belum datang ke toko.
Ozawa mengatakan karena kemarin ditengah orang banyak, pacarnya tak bisa menolaknya. Tapi pada akhirnya pacarnya tidak bisa menikah dengannya. Ozawa mengatakan kalau ia hanya ingin mengembalikan itu, ia tak butuh uangnya kembali, karena jika melihat kotak musik itu, ia jadi ingat pacarnya, jadi ia tak bisa menyimpannya.
Nao kemudian datang ke toko untuk bekerja dan Natsume dengan cepat menyembunyikan kotak musik itu dibelakangnya. Nao langsung berlari pada bos untuk menceritakan lamaran Ozawa yang sangat mengharukan malam tadi.
Bos ingin menjelaskan pada Nao apa yang terjadi, tapi Natsume langsung menyuruh Nao untuk bersiap bekerja. Nao kemudian menyadari Natsume menyembunyikan sesuatu. Natsume berusaha agar Nao tidak melihat kotak musik itu dan Natsume mengatakan kalau itu bukan apa-apa.
Nao makin penasaran dan terus berusaha melihatnya. Bos kesal melihat mereka dan menyuruh mereka berhenti. Kotak musik itu tak sengaja jatuh ke lantai karena Natsume kehilangan keseimbangan memegangnya.
Nao tentu saja terkejut melihatnya. Natsume mencoba menjelaskan kalau itu kotak musik lain tapi bos mengatakan Ozawa mengembalikannya. Lamaran semalam tak berjalan dengan baik dan ia pikir itu adalah hal yang biasa, hal seperti itu sering terjadi.
Nao mengambil kotak musik itu dan menatapnya, ia menahan kesedihannya dan meminta maaf pada Natsume karena ia sudah menimbulkan banyak masalah bagi Natsume mengenai Ozawa, mereka bahkan sampai adu mulut karenanya dulu.
Natsume khawair karena Nao terlihat seperti akan menangis.
Pulang kerja, Nao berjalan dengan tidak bersemangat. Ia teringat apa yang dikatakan bos hari ini, bos mengatakan padanya kalau karena Nao, Natsume mengalami banyak kesulitan karena Natsume selalu khawatir dan terus memperhatikan Nao. Ia mengatakan itu karena Nao hanya memperhatikan tentang dirinya dan tak pernah melihat keadaan disekitarnya. Bos mengatakan itu akan menimbulkan masalah bagi orang lain.
Klub handball menyelesaikan latihannya, mereka akan pergi minum-minum.
Rin berjalan jauh dibelakang mereka dan kelihatan nggak bersemangat. Ia terus menatap punggung Daichi.
Daichi dan yang lain sedang membicarakan akan makan apa dan bertanya pada Rin apakah dia akan ikut. Rin tak menjawab, Daichi berjalan mendekatinya, ia bertanya, belakangan ini kau menghindariku, kan?
Rin terkejut, ia menatap Daichi. Daichi meminta maaf dan mengatakan waktu itu ia pikir ia juga sudah melewati batas.
Rin ingin menjelaskan tapi tiba-tiba anggota yang lain memanggil keduanya, mereka bertanya apa yang sedang mereka lakukan. Yang lain mulai mengejek kalau Rin dan Daichi pacaran diam-diam.
Daichi memanggil teman-temannya bodoh dan menjelaskan kalau ia dan Rin hanya teman. Forever and Always.
Rin terkejut mendengarnya. Daichi kembali ke teman-temannya dan berjalan bersama mereka. Sementara itu Rin diam diam bergumam kalau ia tak mau hanya menjadi teman.
(Kok gue ga rela yah Daichi sama nih cewek HAHAHHAHAHHAHA Daichi deserve better).
Nao masih dalam perjalanan pulang, tiba di jembatan dekat apartemennya, Uehara sudah menunggu disana. Uehara mengatakan pada Nao kalau Nao telat harusnya Nao memberitahunya, ia bahkan sudah menelpon tapi Nao tidak mengangkatnya.
Nao meminta maaf dan kemudian bertanya ada apa. Uehara tak percaya kalau Nao melupakannya, padahal Nao sendiri yang mengajaknya merayakan malam ini.
Nao kemudian teringat saat berangkat ke kampus bersama Uehara hari ini, ia sangat excited menceritakan mengenai lamaran Ozawa dan mengajak Uehara merayakan malam ini.
Uehara dan Nao diapartemen Nao dan Nao benar-benar meminta maaf karena ia sudah melupakan janji mereka.
Uehara bertanya apakah terjadi sesuatu ditempat kerja Nao dan Nao menatap Uehara karena ia kaget Uehara bertanya seperti itu.
Uehara mengatakan itu karena wajah Nao saat pagi hari dan malam ini berbeda, pagi tadi ceria banged dan malam ini murung banged, jadi ia pikir terjadi sesuatu di tempat kerja.
Nao mencoba tersenyum dan mengatakan kalau banyak hal yang terjadi hari ini. Uehara menasehati Nao untuk tidak memaksakan diri, mengenai benda-benda manis dan seragam kerja yang manis, kalau Nao terlalu terobsesi menurutnya lebih baik berhenti. Jika Nao merasa tidak cocok dengan pekerjaan itu, Nao tak perlu memaksakan diri untuk terus bekerja disana. Menurut Uehara Nao lebih cocok bekerja di toko ramen seperti waktu itu.
Nao terdiam, ia menunduk dan berkata, Jadi menurutmu aku tidak cocok melakukan pekerjaan itu. Memangnya apa sih pekerjaan yang cocok untukku? Aku tidak akan berhenti. Aku bahkan belum tahu aku cocok atau tidak dengan pekerjaan itu. Bahkan diriku ini pasti bisa membantu seseorang.
Uehara ingin menjelaskan kalau bukan itu maksudnya, tapi Nao sudah badmood banged dan mengatakan ia tak mau bertemu dengan Uehara untuk sementara waktu karena ia ingin fokus dengan pekerjaan paruh waktunya.
0 komentar:
Posting Komentar