Sinopsis Good Morning Call - Our Campus Days Episode 5
Nao menebak kalau Abecchi sedang mencoba mengajak para gadis kencan lagi dan Uehara ternyata berfikiran yang sama. Abecchi tampak kecewa banged, kemudian ia melihat Nao dan Uehara, wajah Abecchi jadi sumringah.
Nao shock karena Abecchi melihat padanya dan berfikir Abecchi akan mengajaknya kencan. ia jadi takut tapi uehara mengatakan kalau hal seperti itu tak akan terjadi.
Abecchi yang kemudian berlari ke arah keduanya, Nao dan Uehara takut dan mencoba untuk kabur, tapi Abecchi berhasil menangkap mereka berdua.
Abecchi memberikan sebuah naskah pada Nao dan Uehara dan mengatakan kalau ia sedang dalam keadaan terdesak. Nao membaca judul naskah itu, itu adalah sebuah naskah pementasan drama 'Sleeping Beauty' yang ditulis dan akan disutradarai oleh Abecchi. Nao kaget banged karena ia baru tahu Abecchi masuk klub drama.
Abecchi agak sombong mengatakan kalau ia punya bakat mengenai drama. Tapi ia dalam posisi sulit karena yang memerankan puteri dan pangeran jatuh sakit, jadi ia memohon agar keduanya mau mengambil peran dalam dramanya. Begitulah yang Nao pikirkan dan ia sebenarnya agak senang meski ia tak pernah akting dalam drama sebelumnya.
Tapi ternyata Abecchi itu memohon pada Uehara bukan Nao HAHAHAHAHHAHA. Nao kecewa banged XD XD
Uehara tentu saja menolak dengan cepat dan meninggalkan mereka berdua. Abecchi menatap Uehara dengan kecewa dan bergumam kalau Uehara sangat cocok dengan image pangeran dalam dramanya.
Nao masih kecewa karena Abecchi hanya menginginkan Uehara. Ia iseng membuka naskah itu dan terpaku pada naskahnya. Beberapa saat kemudian Nao heboh banged karena kalau Uehara main dalam drama itu pasti akan sangat keren.
Abecchi sendiri mengatakan kalau Uehara mau menjadi pangerannya, maka Nao bisa menjadi puterinya. Mendengar itu Nao tentu saja bersemangat 200%.
Di kamar Uehara, Nao mulai membaca naskah dramanya dengan suara keras, tepat di depan TV dan menghalangi Uehara yang sedang main game. Nao sengaja melakukannya agar mendapatkan perhatian Uehara. Tapi tentu saja Uehara tidak tertarik.
Nao mengatakan setidaknya Uehara bisa membantu Abecchi sedikit. Tapi Uehara memang nggak mau dan bahkan mencoba mengusir Nao dengan alasan dia mau tidur. Nao awalnya menolak keluar tapi Uehara terus mendorongnya dan Nao meminta Uehara setidaknya membaca dialog 'Jangan membuat wajah sedih dan tersenyumlah padaku'.
Tapi Uehara benar-benar mengusir Nao keluar dan mengucapkan selamat malam.
Nao kecewa banged dan masih ingin Uehara mengucapkan kalimat 'A swear eternal love to that smile of yours'.
Sementara itu di dalam kamarnya, Uehara bergumam kalau ia tak mungkin mengatakan hal seperti itu dihadapan Nao HAHAHAHAHA.
Nao masih galau karena ia kehilangan kesempatan mendengarkan Uehara bersumpah setia padanya LOL.
Keesokan harinya, Nao meminta maaf pada Abecchi karena ia gagal meyakinkan Uehara untuk main di pementasan drama. Abecchi kecewa banged tapi Kayo mencoba menghibur Abecchi karena setidaknya mereka mendapat pemeran puterinya, sambil menunjuk Nao.
Nao terkejut dan merasa nggak enak, karena kalau Uehara nggak jadi pangeran, ia juga tidak mau jadi puteri. Nao malah menyarankan Abecchi untuk menghapus peran pangeran dan puteri dari dramanya HAHAHHAHAHAHA.
Abecchi sangat kecewa, ia jadi tak bersemangat karena ini adalah karya masterpiece-nya dimana ia punya harapan tinggi tapi nggak akan jadi tampil karena nggak ada yang memerankan tokoh utama.
Nao jadi nggak enak dan meminta maaf tapi ia tak bisa memerankan puteri.
Kayo yang melihat Abecchi sedih kemudian memikirkan sesuatu dan berteriak sambil tersenyum saat ia mendapatkan ide.
Kayo membawa Nao ke klub dan memakaikan pakaian princess pada Nao. Nao yang menyukai hal-hal imut dan indah tentu saja sangat menyukai pakaian princess yang akan dipakai oleh pemeran puteri dalam pementasan drama nanti.
Kayo memuji Nao sangat cocok mengenakannya dan bahkan memaikan tiara untuk Nao. Ternyata Kayo diminta oleh Abecchi untuk menangani kostum pementasan drama nanti dan ia juga akan berperan dalam pementasan drama sebagai penyihir.
Kayo mengajak Nao untuk bermain bersama dengannya di pementasan drama dan mengatakan kalau baju yang ia buat, hanya Nao yang cocok memakainya.
Abecchi di depan ruangan klub sudah berlutut sambil berdoa. Kayo kemudian keluar dan memberikan tanda kalau Nao setuju berperan sebagai puteri. Abecchi seneng banged HHAHAHAHAHA.
Nao sedang ganti baju saat Abecchi dan Kayo membicarakan mengenai pemeran pangeran, sekarang mereka harus mencari siapa yang mau memerankannya. Nao mengatakan ia akan mencoba meyakinkan Uehara lagi tapi Abecchi ragu Nao bisa membantu mengenai itu, jadi ia menolak. Kayo mengatakan karena perannya adalah pangeran, tentu saja mereka harus mencari pria yang tampan. Nao setuju, ia menambahkan, harus seseorang yang pintar, gentleman dan aromanya wangi, seseorang yang bisa membuat para gadis tergila-gila.
Abecchi ragu karena selain Uehara, tak ada orang seperti itu.
Nao mengatakan kalau ada orang yang sesuai kriteria pangeran, ia meminta Abecchi menyerahkan tugas itu padanya, ia akan meyakinkan orang tersebut.
Kayo dan Abecchi saling pandang, mereka ragu tapi karena nggak tahu harus bagaimana lagi, jadi mereka membiarkan Nao mencari sang pangeran.
Dan orang yang dimaksud Nao adalah Daichi. Sayangnya Daichi menolak, karena ia juga harus latihan di klub handball setiap hari, jadi ia tak bisa ikut pementasan drama. Nao tampak kecewa. Daichi bertanya bagaimana dengan Uehara tapi Daichi menjawab sendiri, ia tahu Uehara nggak akan mau melakukan hal seperti itu.
Rin kemudian datang menganggu pembicaraan mereka, Nao membungkuk memberi salam. Daichi mengatakan ia akan mencari orang yang mau, nanti ia akan mengabari NAo. Nao mengerti, ia permisi meninggalkan mereka.
Daichi menatap kepergian Nao dan mengatakan kalau Nao selalu sibuk dengan sesuatu. Rin menggunakan kesempatan itu untuk memberikan hadiahnya pada Daichi, gantungan HP yang di beli dari tempat kerja sambilan Nao waktu itu. Daichi sangat senang menerimanya. Ia mengatakan akan menjaga pemberian Rin itu.
Rin senang karena Daichi tak terlihat terbebani menerima hadiahnya.
Di klub, Nao, Abecchi dan Kayo memohon pada Natsume, tapi Natsume menolak dengan cepat dan ketiganya langsung kecewa.
Nao mendesah dan mengatakan kalau sepertinya ia harus meyakinkan Uehara sekali lagi, yang lain khawatir karena sepertinya itu tak akan mudah. Nao mengatakan ia tak akan menyerah sampai Uehara setuju. Daichi dan Natsume memang sangat keren, tapi yang perfect hanya Uehara LOL.
Natsume mendengarkan pembicaraan mereka, setelah tahu kalau Uehara adalah salah satu opsi untuk menjadi pangeran, tiba-tiba ia berubah pikiran dan mengatakan kalau ia akan memerankan peran pangeran itu.
Tentu saja ketiganya langsung kaget, karena tadi Natsume baru saja menolak. Natsume membuat alasan ia akan main kalau pemeran puterinya seorang gadis yang cute.
Yang bertiga langsung terkejut, Kayo dan Abecchi saling pandang dan hanya bisa tertawa. Nao kemudian menunjuk tangannya dan Natsume kaget karena pemeran puterinya ternyata NAo. Ia kemudian bergumam tak mengerti kenapa kejadian seperti ini selalu terjadi (Dia dipasangkan dengan Nao atau selalu ada sesuatu yang membuatnya dekat dengan Nao).
Nao mengerti ia tak cukup bagus sebagai pemeran puteri dan Natsume mengataakn bukan itu maksudnya. Abecchi dan Kayo yang mendengar itu langsung menganggap itu sebagai jawaban YA dari Natsume HAHAHHAHAHAHA. Natsume akhirnya tidak bisa menolak lagi.
Abecchi juga bersemangat dan mulai membacakan narasinya, bagaimana pangeran dan puteri bertemu dan menyembunyikan identitas mereka, mereka jatuh cinta pada pandangan pertama, tapi dua keluarga mereka adalah musuh bebuyutan.
Natsume mengerutkan kening karena itu adalah kisah Romeo dan Juliet. Tapi Abecchi tidak peduli dan melanjutkan kalau pangeran dan puteri dipisahkan dengan paksa dan seorang penyihir yang iri pada puteri mengutuk puteri untuk tertidur.
Penyihir Kayo masuk ke dalam perannya, ia menatap Nao dengan wajah penyihirnya, Hanya seorang pria yang benar-benar mencintaimu yang akan membebaskanmu dari kutukan itu, apakah pria seperti itu akan datang?
Kayo mendorong Nao ke arah Natsume dan Abe melanjutkan narasinya, Waktu berlalu! Pangeran belajar bagaimana membebaskan sang puteri dari kutukan dan ia langsung mencari sang puteri. Dia meninggalkan kerajaannya dan memutuskan hubungan dengan keluarganya, semuanya demi puteri yang ia cintai.
Abecchi, Kayo dan Nao benar-benar terpesona dengan kisah itu dan Nao mengatakan ia akan berusaha keras untuk peran puteri yang akan ia mainkan.
Nao langsung bersemangat dan mengajak Natsume untuk latihan. Natsume hanya bisa tertawa.
Akting Nao benar-benar jelek, tapi ia cukup bersemangat melakukannya. Natsume juga masuk dalam perannya, tapi kemudian ia bertanya pada Uehara apakah mereka berdua terlalu ribut?
Uehara kesal sekali karena Natsume baru nyadar setelah latihan cukup lama. Ia bertanya kenapa keduanya latiha dirumahnya, mereka bisa latihan di rumah Nao.
Natsume mengingatkan kalau Uehara tidak memperbolehkan pria lain masuk ke kamar Nao dan Uehara terdiam, ia mengalihkan pandangan (kayaknya baru nyadar wkwkkwkw).
Nao sendiri tidak mendengarkan mereka dan terus larut dalam kalimatnya. Natsume membalas dengan akting yang bagus, mereka berdua tak mendengarkan bagaimana Uehara terus protes mengenai akting mereka.
Nao dan Natsume mulai masuk ke adegan mesra dimana pangeran dan puteri saling menatap dan pangeran akan menyentuh wajah puteri sambil bersumpah setia. Uehara nggak suka melihatnya dan sengaja lewat ditengah mereka berdua HAHAHAHA. Nao protes karena Uehara menganggu latihan mereka, sementara Natsume tertawa dengan sikap cemburu Uehara.
Nao masih kesal tapi ia lanjut latihan lagi bersam Natsume dan lagi-lagi Uehara yang mengambil minuman di kulkas, kembali ke tempat duduknya dengan lewat ditengah mereka berdua. Nao benar-benar kesal kenapa Uehara harus lewat diantara mereka, kenapa nggak lewat dibelakangnya saja, karena ruangan disana cukup luas kalau Uehara mau kembali ke meja belajarnya.
Tapi Uehara malah mengatakan lewat diantara Nao dan Natsume jaraknya jauh lebih dekat dari pada lewat dibelakang Nao, tapi Nao nggak setuju, menurutnya jaraknya lebih singkat kalau Uehara lewat dibelakangnya.
Uehara malah mengejek Nao yang jelek dalam nilai matematika dan keduanya asik adu mulut.
Natsume hanya diam memperhatian dan menyuruh mereka berhenti, karena mereka masih punya banyak adegan sebelum adegan kissing di akhir drama.
Mendengar itu Nao shock, ia tak tahu ada adegan kiss di drama ini. Natsume kaget, karena itu jelas tertulis di akhir naskah drama dan ternyata Nao memang nggak membaca naskahnya sampai akhir HAHAHAHAHAHA.
Nao mematung menatap naskah itu. Natsume sengaja mengatakan karena itu tertulis di naskah, mereka harus kiss. Nao membelalakkan matanya dan Natsume tertawa karena ia hanya bercanda. Ia mengatakan nanti pas pementasan mereka bisa pura-pura kiss.
Nao lega sih, tapi ia tetap khawatir.
0 komentar:
Posting Komentar