To Our Pure Little Beauty Episode 19: Are You Coming to Look for Me?
Xiao Xi sedang melukis di ruang seni kampusnya saat ia sadar kalau hari sudah sangat malam, pukul 00:44.
Xiao Xi mencoba menelpon Jiang Chen, tapi tidak diangkat. Xiao Xi terus berusaha menghubunginya dalam perjalanan pulang ke asrama.
Jiang Chen sendiri di rumah sakit baru saja keluar dari ruang operasi. Ia ke loker dan memeriksa ponselnya, melihat banyak panggilan tak terjawab Xiao Xi, ia menghubunginya.
Xiao Xi bertanya kenapa Jiang Chen tidak menjawab telponnya dan Xiao Xi mengatakan ia baru saja menyelesaikan operasi, ia bertanya kenapa Xiao Xi menelponnya.
Xiao Xi mengatakan karena ia merindukan Jiang Chen. Jiang Chen menggodanya, kapan sih Xiao Xi tidak merindukannya dan Xiao Xi mengatakan ia merindukan Jiang Chen sepanjang waktu.
Xiao Xi dan Jiang Chen mulai mengobrol hal-hal kecil, seperti berapa lama operasi Jiang Chen, apakah Xiao Xi sudah makan dan lain-lain, tapi kemudian seorang perawat memanggil Jiang Chen karena dokter ingin bertemu dengannya. Jiang Chen terpaksa mengakhiri percakapan telponnya dan menyuruh Xiao Xi tidur lebih awal.
Xiao Xi cemberut dan mendesah. Kemudian ia sadar kalau gerbang asrama sudah terkunci dan ia berteriak pada penjaga agar membuka pintu untuknya LOL.
Xiao Xi mengajak Jing Jing shopping dan Lu Yang mengeluh kenapa Xiao Xi mengajak Jing Jing bukannya Jiang Chen. JIng Jing mengatakan kalau Lu Yang main game di rumah setiap hari, jalan-jalan keluar seperti ini tak akan membunuh Lu Yang.
Xiao Xi membenarkan Jing Jing, ia mengejek Lu Yang yang tidak belajar dan tak punya skill. Lu Yang tentu saja kesal dan mengatakan pada Xiao Xi untuk menghormati pekerjaannya, ia adalah seorang pemain game yang terkenal.
Xiao Xi tidak peduli dan mengatakan pada Jing Jing kalau ia benci pada pria yang mengikuti Jing Jing saat shopping, ia menyuruh Jing Jing memutuskan Lu Yang haahahahaaha.
Lu Yang makin kesal dan mengatakan kalau Xiao Xi iri padanya karena Jiang Chen tidak bisa menemani Xiao Xi.
Jing Jing merasa ini topik yang sensitif dan menyuruh Lu Yang pergi membeli es krim. Lu Yang langsung menurut. Xiao Xi sendiri sudah terlihat murung dan Jing Jing mengajaknya untuk lanjut shopping.
Xiao Xi akan interview hari ini, ia sedang latihan di kamar asramanya. Temannya mengatakan kalau ini masih jam 7 pagi, kenapa Xiao Xi interview pagi-pagi sekali. Xiao Xi menjelaskan perusahaannya lumayan jauh, jadi ia harus naik angkutan umum atau taksi, makanya ia bersiap pagi-pagi.
Temannya kemudian ingat kalau pihak sekolah sudah menginformasikan mereka harus cepat pindah dari asrama (karena mereka sudah semester akhir) dan bertanya pada Xiao Xi apakah ia sudah menemukan kontrakan?
Xiao Xi mengatakan ia belum menemukan tempat, ia bertanya balik pada temannya dan temannya mengatakan ia belum menemukan, tapi pacarnya sudah menemukan rumah dan ia akan tinggal bersama pacarnya.
Xiao Xi mengerti, sebenarnya Xiao Xi terlihat sedikit iri.
Xiao Xi hari itu melakukan interview di Kawaii Studio of Huace Film and TV sementara Jiang Chen mengecek pasien yang menjadi tanggung jawabnya.
Setelah selesai wawancara, Xiao Xi tampak tak bersemangat, kakinya sakit karena ia pake high heels dan ia mendapat sms dari temannya yang menanyakan tugas akhirnya. Xiao Xi cemberut dan menghubungi Jiang Chen untuk memberitahukan mengenai interviewnya hari ini. Jiang Chen mengatakan kalau ia akan menemui Xiao Xi tapi Xiao Xi tahu Jiang Chen sibuk dan mengatakan tak perlu datang, karena ia free ia akan datang ke rumah sakit menemui Jiang Chen.
Xiao Xi tiba di rumah sakit saat melihat seorang pasien minta diperiksa oleh Jiang Chen karena dadanya tidak nyaman. Xiao Xi curiga sama pasien itu karena sengaja minta diperiksa di tempat umum, ia langsung lari mendekati Jiang Chen dan menatap pasien itu dengan kesal.
SI pasien menatap Xiao Xi dan sengaja memberi tahu no kamar rawat inapnya dan meminta Jiang Chen memeriksanya nanti HAHAHHAHAHA. Xiao Xi makin kesal dibuatnya.
Setelah wanita itu pergi, Xiao Xi menatap tajam ke arah Jiang Chen dan Jiang Chen menanyakan mengenai interview Xiao Xi. Xiao Xi tidak menjawab dan mengatakan kalau ia tak ingin Jiang Chen memeriksa wanita itu.
Jiang Chen tersenyum, kau bercanda, itu adalah pekerjaanku.
Xiao Xi mengatakan kalau ia berfikir wanita itu punya niat tersembunyi/buruk.
Jiang Chen tertawa dan mengatakan kalau Xiao Xi-lah yang mempunyai buruk disini. Ia mencubit pipi Xiao Xi dan mengajaknya makan malam bersama.
Tapi saat keduanya akan pergi, perawat malah datang karena dokter kepala ingin bertemu dengan Jiang Chen.
Jiang Chen harus pergi, Xiao Xi mengerti dan meminta Jiang Chen melakukan yang terbaik.
JIang Chen menyelesaikan operasinya pukul 2.19 malam. Ia langsung ke loker dan mengecek ponselnya. Ia mengirim pesan pada Xiao Xi untuk mengirim resume Xiao Xi besok, ia akan membantu mengeceknya. Hanya itu yang bisa Jiang Chen lakukan untuk Xiao Xi.
Keesokan harinya, Xiao Xi bangun dan membaca pesan itu. Ia membalas kalau ia sudah meminta tolong pada JIng Jing dan meminta Jiang Chen jangan mengkhawatirkannya.
Xiao Xi kemudian menelpon Jing Jing, tapi yang mengangkat adalah Lu Yang, Lu Yang protes Xiao Xi menelpon Jing Jing pagi-pagi saat weekend. Ia menyuruh Xiao Xi pergi kencan sama Jiang Chen saja, jangan ganggu Jing Jing LOL.
Xiao Xi menghempaskan badannya ke tempat tidur dan mengomel kalau ia juga mau kencan sama Jiang Chen, tapi tentu saja nggak bisa karena Jiang Chen sangat sibuk.
Dokter kepala rapat dengan dokter intern karena mereka akan menyelesaikan internship dalam waktu dekat. Saat semuanya keluar, ia meminta Jiang Chen tinggal. Dokter kepalan membicarakan mengenai program yang disponsori oleh Mentri Kesehatan, setiap provinsi menyeleksi mahasiswa kedokteran berbakat dan akan melakukan training selama 4 tahun di Peking Union Medical College Hospital, rumah sakit terbaik di China. Untuk rumah sakit mereka, diberi kesempatan satu orang akan mengikuti program itu dan mereka sudah mendiskusikan kalau Jiang Chen yang akan mengikutinya.
Jiang Chen mengatakan kalau ia butuh waktu memikirkan hal itu. Dokter mengatakan kalau Jiang Chen harus hati-hati memikirkan ini, ini adalah kesempatan yang sangat bagus. Jiang Chen mengerti.
Xiao Xi di ruang seni kampusnya malam itu, saat Jiang Chen datang menemuinya. Xiao Xi senang sekali melihat Jiang Chen dan langsung melompat memeluknya, karena sangat jarang Jiang Chen datang ke kampusnya. Xiao Xi bahkan mengibaratkan melihat Jiang Chen dikampusnya itu seperti memenangkan lotre HAHHAHAHA.
Jiang Chen hanya tersenyum dan mengecup kening Xiao Xi sambil berkata ia akan membiarkan Xiao Xi memenangkan lebih dari sekedar lotre LOL.
Xiao Xi tersenyum dan bertanya siapa Jiang Chen, ia menyuruhnya melepaskan topengnya hehehhhehe.
Jiang Chen bertanya apakah Xiao Xi sudah menyelesaikan tugas akhirnya dan melihat apa yang dilukis Xiao Xi. Xiao Xi melarangnya, ia tak ingin Jiang Chen melihatnya karena belum selesai.
Jiang Chen bohong mengatakan ia tak akan melihatnya tapi ia mengintip dan Xiao Xi memeluknya agar Jiang Chen tidak melihat lukisannya. Jiang Chen mengerti dan mengatakan ia tak akan melihatnya.
Xiao Xi mengerti dan mengatakan ia akan memeluk Jiang Chen sampai jam 9 malam LOL. Xiao Xi bertanya apakah Jiang Chen datang untuk mendiskusikan sesuatu dan Jiang Chen berfikir, sepertinya ia memang akan mendiskusikan masalah ke Beijing itu, tapi akhirnya dia mengatakan tidak.
Xiao Xi bertanya apakah karena JIang Chen merindukannya dan mengatakan akhirnya Jiang Chen tahu betapa berharganya dirinya.
Jiang Chen bertanya apakah Xiao Xi akan terus bicara sambil memeluknya begini dan Xiao Xi mengatakan YES!
Jiang Chen tak bisa mengatakan apa-apa lagi. Xiao Xi tersenyum menatap Jiang Chen dan meminta Jiang Chen jangan khawatir, ia tidak akan membenci Jiang Chen meski Jiang Chen sangat sibuk dan tak bisa berlama-lama dengannya.
awwwwww.
Jiang Chen sedang bersama dokter kepala untuk membicarakan masalah pasien penyakit jantung yang sedang ditangani oleh Jiang Chen. Mereka juga membicarakan masalah ke Beijing dan Jiang Chen sudah membuat keputusan kalau ia tak akan mengambil program itu.
Dokter kecewa mendengarnya, karena ini adalah kesempatan sangat bagus untuk mengembangkan pengetahuian Jiang Chen, ia bisa belajar banyak jika mengikuti program itu.
Ia bertanya apa alasan Jiang Chen,apakah karena keluarganya ada disini makanya ia tak mau ke Beijing?
JIang Chen mengatakan kalau ia berencana menikah dengan pacarnya (OMO).
Dokter tetap bersikeras Jiang Chen harus pergi dan meminta Jiang Chen memikirkannya lagi dengan baik, kesempatan seperti ini tidak akan datang 2 kali. Jika Jiang Chen mengkhawatirkan pacarnya, Jiang Chen bisa membawanya ke Beijing bersamanya.
Jiang Chen hanya terdiam.
Teman Xiao Xi satu per satu mulai pindah dari asrama. Sementara teman yang lain kesal pada pacarnya karena belum menemukan kontrakan.
Mereka bertanya bagaimana dengan Xiao Xi. Xiao Xi mengatakan kalau ia juga belum menemukannya, Jiang Chen sangat sibuk jadi ia juga belum membicarakan masalah itu dengan Jiang Chen.
Salah satu temannya mengatakan Xiao Xi yang belum mendapatkan kontrakan, belum menyelesaikan tugas akhir dan juga belum mendapatkan pekerjaan. Ia bertanya apa yang akan Xiao Xi lakukan, Xiao Xi satu-satunya yang belum menyelesaikan tugas akhir.
Teman satunya meminta Xiao Xi jangan mendengarkan temannya itu, ia meminta Xiao Xi jangan khawatir. Temannya mengatakan kalau ia akan menelpon pacarnya untuk meminta nomor agen perumahan dan Xiao Xi bisa menyuruh Jiang Chen untuk mengontak agen itu. Xiao Xi mengerti.
Tapi pada akhirnya, karena tidak mau menganggu Jiang Chen yang sibuk, Xiao Xi pergi sendirian ke agen perumahan itu. Saat bertemu agen itu, ia bertanya dimana pacar Xiao Xi dan Xiao Xi khawatir pergi sendiri dan meminta izin menelpon pacarnya.
Jiang Chen mengangkat telponnya dan Xiao Xi bertanya apakah Jiang Chen free hari ini. Jiang Chen mengatakan kalau ia ada 2 operasi hari ini, tapi jika Xiao Xi membutuhkannya, ia bisa menemui Xiao Xi.
Xiao Xi akhirnya mengatakan tidak ada, ia hanya ingin mengajak Jiang Chen shopping. Jiang Chen bingung kenapa Xiao Xi sibuk shopping padahal tugas akhirnya belum selesai.
Xiao Xi mengatakan Jiang Chen tidak perlu mengkhawatirkan itu, ia berkata akan pergi bersama JIng Jing dan temannya saja (Shopping).
Jiang Chen di rumah sakit sedang memeriksa pasien penyakit jantung yang dipercayakan dokter kepala padanya. Tapi saat ia memeriksanya, keadaan pasien itu kritis dan Jiang Chen panik, sepertinya mereka akan langsung melakukan operasi hari ini, karena keadaan pasien memburuk.
Xiao Xi sendirian bersama agen perumahaan itu untuk melihat rumah kontrakan (Apartemen).
Xiao Xi sudah merasa nggak nyaman sebenarnya, ia takut, apalagi saat pria itu menyuruhnya masuk melihat-lihat. Xiao Xi tidak bisa menggerakkan kakinya masuk ke dalam.
Xiao Xi akhirnya memutuskan untuk tidak melihat rumah sekarang dan ternyata pria itu memang punya niat buruk pada Xiao Xi. Ia memaksa Xiao Xi masuk dan menarik tangannya. Xiao Xi panik dan berusaha melepaskan tangan si pria itu, ia mengancam akan memanggil polisi.
Xiao Xi berusaha sekuat tenaga melepaskan diri dan untung saja ia bisa kabur.
Xiao Xi menangis dan menangis setelah kejadian itu, ia terus menghubungi Jiang Chen sambil berjalan ke rumah sakit, tapi Jiang Chen tidak mengangkat telponnya.
Xiao Xi tiba di rumah sakit dan mengatakan pada perawat kalau ia mencari Jiang Chen. Perawat itu mengatakan kalau Jiang Chen sedang melakukan operasi sekarang.
Xiao Xi menangis lagi dan terduduk. Perawat itu berfikir kalau Xiao Xi anak-anak yang menyukai Jiang Chen dan ia memakluminya karena banyak perawat di rumah sakit yang juga menyukai Jiang Chen. Perawta itu meminta Xiao Xi menyerah karena Jiang Chen akan segera ke Beijing.
Xiao Xi tentu saja terkejut karena ini pertama kalinya ia mendengar masalah Beijing. Perawat mengatakan kalau Jiang Chen tidak hanya tampan, tapi juga sangat pintar, pemerintah provinsi memilih Jiang Chen untuk mengikuti program selama 4 tahun itu.
Xiao Xi terkejut mendengarnya, ia menangis lagi.
0 komentar:
Posting Komentar