To Our Pure Little Beauty Episode 17: If you can recall
Ujian Akhir Sekolah disini sepertinya merangkap dengan Ujian Masuk Universitas, karena aku lihat Xiao Xi dkk hanya satu kali ujian. Setelah ujian selesai, Xiao Xi tampak khawatir, sepertinya ia tidak bisa mengerjakan dengan baik. Saat petugas memperbolehkan mereka keluar, Xiao Xi langsung lari mengambil tasnya dan menemui JIang Chen yang sudah menunggunya.
Xiao Xi bertanya bagaimana ujian Jiang Chen dan Jiang Chen ia mengatakan ia tak tahu bagaimana hasilnya nanti. Ia mengajak Xiao Xi untuk pergi.
Sementara itu di tempat lain, Lu Yang menunggu Jing Jing. Jing Jing keluar dari ruang ujian dan melihat Lu Yang. Ia melewati Lu Yang begitu saja dan Lu Yang sudah feeling kalau Jing Jing pasti marah padanya.
Tapi Jing Jing akhirnya menarik nafas dalam dan menghentikan langkahnya, menyuruh Lu Yang ikut dengannya. Lu Yang senang mendengarnya. Jing Jing juga tersenyum diam-diam.
Setelah ujian selesai, para siswa kembali mengenakan seragam mereka dan masuk ke kelas masing-masing. Hari itu wali kelas mengenakan dress merah yang cantik, tidak seperti biasanya dan memmbuat para siswa bersorak. Hari ini adalah hari terakhir class meeting dan terakhir kalinya mereka masuk kelas, kedepannya mereka mungkin masih akan masuk tapi bisa jadi tidak seluruh siswa yang hadir. Ini juga terakhir kalinya wali kelas akan memberi ceramah pada mereka. Ia berharap para siswa sukses dimasa yang akan datang dan mereka sudah melakukan yang terbaik selama ini, jadi mereka juga harus melakukan yang terbaik dimasa yang akan datang.
Para siswa terdiam mendengarkan wali kelas dan perlahan-lahan mata mereka mulai berkaca-kaca. Bahkan sudah ada yang menangis.
Tentu saja Xiao Xi juga menangis.
Sementara itu ibu menunggu Xiao Xi di rumah dengan pose aneh. Ia sedang berdoa untuk kelulusan Xiao Xi. Saat Xiao Xi pulang, ibu menyuruhnya diam berdiri dan mulai membacakan mantera, mengambil jimat, mengibaskan ke arah Xiao Xi, membakarnya dan memasukkan ke air, tentu saja ia juga menyuruh Xiao Xi meminumnya.
Xiao Xi menolak tapi ibu memaksanya, ini agar Xiao Xi lulus ujian. Xiao Xi mengatakan ia sudah ujian tadi, tak ada gunanya minum ini sekarang. Ibu mengatakan karena itu ia menyuruh Xiao Xi minum sekarang, kalau minum sebelum ujian Xiao Xi akan sakit perut.
Xiao Xi tetap menolak, ia meminta ayahnya membelanya, tapi ternyata ayah Xiao Xi malah ikut memaksanya minum HAHHAHAHHAHA.
Xiao Xi cemberut banged tapi ia tetap minum. LOL. Emak-emak emang gini ya XD Aku juga sering dipaksa minum ini dan itu, tapi bukan buat ujian sih, cuma obat aja dari ini dan itu, pahitnya luar biasa lol.
Ibu Jiang Chen menemui Jiang Chen di kamarnya, ia bertanya bagaimana ujian Jiang Chen dan mengatakan ia akan datang ke sekolah saat Jiang Chen mengisi form isian universitasnya.
Jiang Chen menolak, meminta ibunya tak perlu datang. Tapi ibunya memaksa kalau ia akan datang.
Xiao Xi sedang membaca manga saat ibunya masuk ke kamar dan menyuruh Xiao Xi segera mengecek hasil ujiannya. Xiao Xi terkejut karena ini ternyata sudah jam mengecek hasil ujian.
Ia memasukkan nomor ujian dan passwordnya. Ia menutup mata saat menekan tombol enter dan segera berlari ke tempat tidurnya. Ayah kemudian datang dan bertanya bagaimana hasilnya. Xiao Xi khawatir banged.
Ibu yang melihat hasil mengatakan nilai Xiao Xi lumayan bagus, 549 poin.
Xiao Xi cukup kaget karena nilainya lumayan tinggi.
Xiao Xi segera berlari ke rumah Jiang Chen dan mengetuk pintu. saat Jiang Chen membukanya, Xiao Xi langsung bersemangat mengatakan nilainya 549. Jiang Chen diam saja.
Xiao Xi menyadari kalau tidak ada orang dirumah, ia mulai senyum-senyum dan bertanya, sepertinya tak ada orang dirumah?
Jiang Chen terkejut, apa yang ingin kau lakukan (kalau nggak ada orang dirumah)?
Xiao Xi senyam senyum dan mengatakan kalau ia tak akan melakukan apa-apa, ia hanya berfikir siapa tahu Jiang Chen mau mengajaknya untuk minum secangkir teh.
JIang Chen tersenyum mendengarnya. Ia kemudian melangkah keluar dan menutup pintu. Xiao Xi terkejut karena dia nggak diajak masuk.
Jiang Chen menatapnya, bukannya kau bilang mau minum teh?
Xiao Xi tersneyum senang karena Jiang Chen mengajaknya minum diluar.
Jiang Chen kemudian mengancam kalau ia akan pulang saja dan Xiao Xi langsung menarik tangannya menahan Jiang Chen.
Ia bertanya kemana mereka akan minum dan Jiang Chen menjawab kemana saja. Xiao Xi kemudian memberi rekomendasi tempat, ada cafe baru dekat toko buku, tapi ia juga ingin minum minuman dingin di cafe dekat sekolah. LOL.
Jiang Chen mengubah pembicaraan, bertanya UNiversitas mana yang akan dituju Xiao Xi dan Xiao Xi mengatakan ia akan masuk universitas biasa yang dekat dengan Univ Zhe Jiang.
Jiang Chen kahwatir melihat Xiao Xi yang jalan mundur dan menyuruhnya melihat jalan tapi Xiao Xi malah meminta Jiang Chen untuk melihat jalah untuknya HAHAHAAHA.
Jiang Chen kemudian bertanya kenapa Xiao Xi tidak bertanya tentang nilainya. Xiao Xi senang dan menggoda Jiang Chen, ayo memohon padaku, jika kau melakukannya aku akan bertanya mengenai nilaimu. LOL.
Tapi pada akhirnya Xiao Xi menjawab juga, ia tak bertanya karena ia percaya pada Jiang Chen, Jiang Chen pasti bisa masuk dengan mudah. Karena itu tak ada gunanya juga bertanya.
Keduanya tiba di cafe dan memesan minuman. Jiang Chen cuma minum seteguk dan memberikan pada Xiao Xi karena katanya kemanisan, dia kurang suka. Xiao Xi malah senang dan meminum milik Jiang Chen. Ia juga memberikan miliknya pada Jiang Chen dan Jiang Chen cuma nyoba sekali kemudian mengembalikan pada Xiao Xi.
Akhirnya Xiao Xi minum dua-duanya HAHAHHAHAHHAHAHAA.
Xiao Xi mengatakan kalau minuman milik Jiang Chen lebih segar (Watermelon juice).
Jiang Chen mulai menjelaskan secara ilmiah, mengatakan kalau itu adalah campuran dari bubuk semangka dan air, dengan perbedaan aroma dan kemanisan.
Xiao Xi malas mendengarkan penjelasan ilmiah Jiang Chen dan mengatakan kalau Jiang Chen terus begini dihadapan orang lain, orang lain akan memukulnya lol.
Yeah, kencan mereka cuma begitu tapi Xiao Xi bahagia banged XD
Saat anak-anak sibuk dengan ujian, Bo Song sibuk dengan latihan dan pertandingan demi pertandingan. Ia harus menaikkan waktunya kalau ingin menang dipertandingan selanjutnya.
Hari dimana anak-anak mengisi form universitas mereka tiba. Wali kelas meminta mereka mengisi dengan hati-hati karena ini penting bagi masa depan mereka.
Jiang Chen sengaja menunggu Xiao Xi selesai, setelah Xiao Xi selesai, dia juga ikut maju kedepan, agar mereka bisa pulang bersama-sama. Tapi wali kelas menahan Jiang Chen, karena ibu Jiang Chen akan datang untuk mengecek isian universitas Jiang Chen. Jiang Chen mengerti.
Xiao Xi kembali ke bangku belakang menunggu Jing Jing dan Lu Yang. Lu Yang sepertinya mendaftar ke Universitas Zhe Jiang juga.
Xiao Xi, Jing Jing dan Lu Yang keluar bersama-sama, Xiao Xi mengatakan pada JIang Chen ia akan menunggu Jiang Chen diluar. Jiang Chen tersenyum.
*ugh, udah pacaran nih?
Saat tiba diluar, Xiao Xi menyuruh Lu Yang dan Jing Jing duluan karena ia akan menunggu Jiang Chen. Jing Jing mengerti dan mengajaknya main kapan-kapan.
Ibu Jiang Chen datang ke kelas, Xiao Xi menyembunyikan wajahnya. Ibu tentu saja protes karena JIang Chen mendaftar ke Universitas Zhe Jiang sebagai pilihan pertamanya, ia tetap ingin Jiang Chen masuk TSing Hua.
Wali kelas meminta ibu tenang, karena dengan nilai Jiang Chen, ia bisa masuk kemana saja, ia ingin mereka mendiskusikannya lagi. Tapi Jiang Chen mengatakan kalau itu adalah keputusannya, ia akan masuk ke Zhe Jiang, ia tak akan mengubahnya.
Ibu mengatakan jika Jiang Chen tidak mau menggantinya maka ia yang akan menggantinya sendiri. Jiang Chen berkata pada ibunya, Jika ibu mengerti bagaimana sifatku, ibu seharusnya tahu apa yang akan aku lakukan. Jika ibu berani mengubah pilihan universitasku, aku juga berani untuk berhenti kuliah dimasa yang akan datang.
Jiang Chen kemudian keluar dan ia tak mendengarkan saat ibu memanggilnya.
Xiao Xi yang menunggu di luar jadi nggak enak mendengarkan pembicaraan mereka. Jiang Chen menatap ke arah Xiao Xi dan menyentuh tas Xiao Xi mengajaknya pulang.
Jing Jing berdua bersama Lu Yang. Lu Yang mengatakan sesuatu mengenai penyakitnya, ia bertanya apakah Jing Jing pikir kalau sakitnya sembuh ia akan bisa punya pacar?
JIng Jing menjawab meskipun penyakit itu tak bisa disembuhkan, Lu Yang tetap bisa punya pacar. Lu Yang bertanya lagi, lalu bagaimana kalau dokter memang mengatakan itu tak bisa disembuhkan?
Jing Jing mengatakan lagi, meski nggak bisa disembuhkan, Lu yang masih bisa pacaran. Lu Yang mengatakan ia tak bisa melakukannya, karena itu tidak adil bagi pacarnya nanti.
Jing Jing menghentikan langkahnya dan menarik tas Lu Yang bertanya dengan serius, kau sedang tidak punya pacar kan? Sekarang kau sudah mempunyainya.
Jing Jing melepaskan Lu Yang dan segera berlari karena malu. Lu Yang masih shock dan pelahan menatap Jing Jing yang berlari. Ia kemudian mengejar Jing Jing. Jing Jing berbalik dan menyuruhnya jangan berlari, jalan pelan-pelan saja.
Lu Yang berjalan pelan-pelan ke arah Jing Jing. Saat keduanya berhadapan, mereka hanya saling pandang dan tersenyum.
Awwwwww, akhirnya ya XD
Xiao Xi dan Jiang Chen pulang bersama. Xiao Xi mengatakan sepertinya ibu Jiang Chen sangat berharap Jiang Chen masuk Universitas Tsing Hua. Dan Jiang Chen cukup berani untuk melawannya. Xiao Xi bertanya apakah Jiang Chen benar-benar tidak akan masuk Universitas TSing Hua?
JIang Chen mengatakan kalau ia tak akan masuk kesana. Xiao Xi mendesah dan mengatakan sangat disayangkan. Jiang Chen menghentikan langkahnya dan menatap Xiao Xi dengan tatapan 'ini anak gimana sih, aku nggak pergi kan karena kamu juga, harusnya kamu senang kan?'
Xiao Xi hanya menunduk dan meski ia mengatakan sangat disayangkan, tapi tentu saja ia juga senang karena Jiang Chen tetap di kota ini.
Jadi, sistem disana itu ujian akhir = ujian masuk universitas, setelah ujian dan nilai di cek, mereka mengisi form isian mau masuk universitas yang mana dan pihak universitas akan menyeleksi berdasarkan nilai mereka (jadi kalau zaman dulu itu namanya jalur PBUD, kalau sekarang namanya SNMPTN, berarti pas tahun itu di drama ini, SBMPTN nggak ada ya?).
Hari pengumuman sudah tiba, Jiang Chen berhasil masuk universitas Zhe Jiang. Jiang Rui sangat senang karena Jiang Chen lulus. Meski ibu sempat melarangnya, tapi ibu tetap terharu karena JIang Chen lulus.
JIang Chen sendiri lebih mengkhawatirkan Xiao Xi. Ia menatap ke arah kamar Xiao Xi.
Jing Jing berhasil lulus masuk Universitas Zhe Jiang dan memberi tahu ibunya. Ibu sangat bahagia, mereka berpelukan.
Lu Yang sedang main game dan JIng Jing bertanya bagaimana hasil seleksi Lu Yang. Lu yang segera mengecek dan langsung menelpon Jing setelah melihat hasilnya. Ia juga berhasil masuk Universitas berbeda dengan Jing Jing, tapi dekat dengan Zhe Jiang.
Sementara itu Xiao Xi menatap layar komputernya dan ternyata Xiao Xi tidak lulus. ayah dan ibu mencoba menghibur Xiao Xi, mengatakan tidak apa-apa, mereka akan mengirim Xiao Xi ke luar negeri untuk kuliah untuk menghibur Xiao Xi.
Tapi tentu saja Xiao Xi tetap sedih dan mulai menangis, karena ia nggak bisa kuliah bersama Jiang Chen. Ayah dan ibu makin khawatir dan memutuskan meninggalkan Xiao Xi sendirian.
Jiang Chen mencoba menghubungi Xiao Xi tapi Xiao Xi tidak mengangkat telponnya. Jiang Rui bertanya kenapa kakaknya terus menelpon dan bertanya apakah kakaknya mencoba menghubungi Xiao Xi.
Jiang Chen cukup kaget karena daya tangkap adiknya cepat lol.
Tapi Jiang Rui tidak mengerti kenapa Jiang Chen terus menelpon padahal Xiao Xi adalah tetangga mereka, padahal tinggal datang ke rumahnya saja HAHAHHAHA.
Jiang Chen baru dapat ide itu LOL
iang Chen pergi ke rumah Xiao Xi dan ibu membukakan pintu. Jiang Chen mengatakan kalau ia mencari Xiao Xi. Ibu mengatakan dengan khawatir kalau Xiao Xi mengurung diri dikamar sepanjang hari dan tidak mau keluar.
JIang Chen berfikir dan kemudian meminta izin untuk bicara dengan Xiao Xi. Ibu mengizinkan Jiang Chen dan meminta Jiang Chen menghibur Xiao Xi, karena Xiao Xi sedang sedih karena tak lulus masuk universitas. Ia dan ayah tak bisa meyakinkannya dan malah menambah parah keadaan karena mereka mengatakan akan mengirimnya ke luar negeri.
Jiang Chen kemudian masuk dan bertemu ayah Xiao Xi. Ayah juga meminta agar Jiang Chen meyakinkan Xiao Xi dunia belum berakhir meski nggak lulus universitas.
Jiang Chen tiba di depan pintu kamar Xiao Xi dan mengetuk. Xiao Xi berfikir itu ibunya, ia mengatakan ia tak lapar.
Jiang Chen mencoba bicara, mengatakan kalau ini adalah aku. Xiao Xi berfikir itu ayahnya dan mengatakan ia benar-benar tak lapar.
JIang Chen akhirnya menyebutkan namanya. Xiao Xi terkejut dan segera membuka pintu, menarik Jiang Chen masuk ke kamarnya.
Ayah dan ibu terkejut karena seorang pria masuk ke kamar anak gadis mereka HAHHAHAAAHAA.
Xiao Xi bertanya kenapa Jiang Chen datang dan Jiang Chen balik bertanya kenapa Xiao Xi tidak menjawab telponnya.
Xiao Xi bersedih lagi dan terduduk dilantai. Jiang Chen ikutan duduk dan suasana menjadi awkward apalagi karena mereka mendengar suara ibu dan ayah yang berbisik-bisik dluar karena nggak bisa mendengarkan apa yang mereka bicarakan LOL.
Jiang Chen kemudian mengajak Xiao Xi jalan-jalan diluar dan bicara.
*HAHHAHAHA nggak enak ya ada papa mama yang penasaran dirumah dan nguping, apalagi cuma berdua dalam kamar XD
Bo SOng sendiri mendengarkan musik sebelum pertandingannya, ia kelihatan sedikit gugup. Tapi kemudian ia melihat papan dukungan yang dibuat Xiao Xi waktu itu dan ia kembali percaya diri. Ia berhasil memenangkan pertandingannya hari itu dan akan menelpon Xiao Xi untuk memberitahukannya. Tapi Xiao Xi tidak mengangkat telponnya.
Xiao Xi dan Jiang Chen berdua ditaman. Jiang Chen membelikan makanan dan minuman untuk Xiao Xi, sementara Xiao Xi masih terlihat sangat sedih.
Jiang Chen benar-benar *calon pacar* yang sangat baik, ia memberikan minuman pada Xiao Xi dan membukakan bungkus roti untuk Xiao Xi. Xiao Xi hanya makan sedikit dan memberikan pada Jiang Chen lagi.
Jiang Chen mengambil tissu dan menyuruh Xiao Xi untuk menangis saja, jangan menahannya.
Xiao Xi kemudian mengambil tissu dan mulai menangis dengan sangat keras.
Xiao Xi menangis terisak, mengatakan kalau semuanya akan masuk universitas, hanya dirinya yang tidak lulus. Ia tidak tahu lagi apa yang akan ia lakukan sekarang. Ia bertanya pada Jiang Chen apa yang harus ia lakukan sambil menangis tersedu-sedu. Xiao Xi mengatakan kalau ia sangat takut.
Jiang Chen berfikir dan meminta Xiao Xi untuk mencoba sekali lagi. Xiao Xi bisa mengikuti ujian seni untuk masuk universitas, kayaknya sih les dulu setahun dan mencoba lagi tahun depan, tapi jangan pilih jalur umum, pilih jalur khusus karena Xiao Xi kan pengen masuk jurusan seni. Mungkin disini namanya seleksi yang berdasarkan bakat itu kali ya, aku lupa nama istilahnya apa. Kalau zaman aku sih ada, kalau sekarang nggak tahu ya.
Jiang Chen mengatakan meski mereka akan setahun lebih awal, ia akan menanti Xiao Xi saat kelulusan. Xiao Xi mengatakan kalau ia takut mengambil ujian lagi.
Jiang Chen kemudian bertanya apakah Xiao Xi tahu berapa poinnya diujian akhir ini dan Xiao Xi protes karena Jiang Chen mau pamer nilai padanya disaat seperti ini.
Jiang Chen mengatakan kalau ia ingin mengatakan ia bisa membantu Xiao Xi. Bukankah Xiao Xi ingin belajar menggambar? Jadi ikut ujian sekali lagi, ia akan membantu Xiao Xi belajar untuk masuk universitas Zhe Jiang jalur khusus (ujian seni). Jiang Chen menambahkan kalau kuliah dijurusannya butuh waktu 5 tahun, jadi mereka bisa lulus bersama-sama (jurusan lain itu butuh waktu 4 tahun).
Xiao Xi kemudian jadi tak percaya diri lagi, bagaimana kalau ia tak bisa lulus tepat waktu. Jiang Chen jadi kesal, yang harus kau khawatirkan sekarang adalah bagaimana caranya bisa masuk universitas, bukan bagaimana kalau nggak bisa lulus tepat waktu.
Xiao Xi cemberut, bukannya tadi kau bilang akan membantuku untuk lulus?
Jiang Chen menghela nafas dan membenarkan LOL. Xiao Xi kemudian mengatakan kalau ia lapar dan Jiang Chen langsung memberikan roti padanya.
Awwwww. Ini couple kayak udah pacaran aja yaaaa.
*pas adegan ini aku jadi ingat You Are the Apple of My Eyes, saat female lead yang terkenal pintar nggak lulus ke univeristas pilihannya dan male lead menghiburnya huhuhu.
Sementara itu di rumah Xiao Xi, Ibu sedang menonton berita olahraga mengenai kemenangan Bo Song, sementara ayah yang terus mondar-mandir dan nggak bisa tenang.
Ia bertanya-tanya kenapa Xiao Xi belum pulang juga, ia khawatir terjadi sesuatu. Ibu meminta ayah tenang dan jangan membayangkan hal yang aneh-aneh.
Xiao Xi pulang tak lama kemudian, dan mengatakan kalau ia baik-baik saja. Ia memutuskan untuk mengikuti ujian tahun depan. Ibu khawatir karena akan sangat sulit mengulang lagi, ia bertanya apakah Xiao Xi punya keyakinan untuk mengikutinya dan Xiao Xi mengatakan ia bisa melakukannya.
Bo Song masih terus mencoba menghubungi Xiao Xi tapi tidak diangkat, jadi ia menghubungi Lu Yang. Lu Yang mengatakan kalau Xiao Xi akan mengulang ujian lagi dan Bo Song terkejut.
ayah kemudian datang dan menyuruh Bo Song segera keluar untuk wawancara.
Xiao Xi dan ayahnya dirumah melihat itu dan Xiao Xi mengatakan kalau Bo Song adalah teman sekelasnya.
Jiang Chen di rumahnya juga menonton wawancara Bo Song.
Saat Wawancara itu, Bo Song sengaja memberi semangat pada Xiao Xi, ia mengatakan pada Xiao Xi kalau mengulang itu bukanlah hal yang menakutkan, karena ia juga mulai dari awal dan berhasil. Ia percaya Xiao Xi bisa melakukannya.
Jiang Chen kesal sekali mendengarkan Bo song menyebut nama Xiao Xi di TV dan mematikan TV AHHAHAHAHAHA.
Sementara Xiao Xi terlihat cemberut di rumahnya, ia mengatakan kalau sekarang seluruh negeri tahu ia tak lulus ujian masuk universitas HHAHAHAHAAHAHAHHAHA.
0 komentar:
Posting Komentar