To Our Pure Little Beauty Episode 15: I Want to Stay by Your Side
Waktu berlalu, gifting sprout yang diberikan Jiang Chen pada Xiao Xi sudah tumbuh. Hari itu Xiao Xi tersenyum sambil menyentuh daun gifting sprout sebelum berangkat ke sekolah. Di parkiran, Jiang Chen sudah menunggunya. Mereka saling mengucapkan selamat pagi dan berangkat bersama-sama.
Saat jam pelajaran olahraga, anak-anak ada dilapangan. Xiao Xi mengatakan kalau ia sangat merindukan Lu Yang dan bertanya-tanya apakah warna rambut Lu Yang sudah kembali seperti semula. Jing Jing diam saja.
Xiao Xi terus berkomentar betapa kerennya Lu Yang hari itu dan bertanya pada Jing Jing apakah hatinya sedikit begetar saat Lu yang menyatakan perasaan di hadapan umum seperti itu?
JIng Jing diam saja.
Saat Xiao Xi minum, tiba-tiba Bo Song yang baru selesai bermain bola datang dan minum dari botol yang sama dengan Xiao Xi. Xiao Xi terkejut dan mengatakan kalau ia sudah minum botol yang itu. Bo Song tak peduli, ia tersenyum dan mengatakan ia masih meninggalkan setengahnya untuk Xiao Xi.
Jiang Chen kesal sekali melihatnya. Xiao Xi yang melihat Jiang Chen datang dengan memberikan air mineral yang baru untuk Jiang Chen. Jiang Chen tidak mau dan mengambil milik Xiao Xi, ia mengatakan akan minum yang itu HAHHAHHAHAHAHA.
Ia bahkan melempar botolnya dengan kesal setelah ia meminumnya wkkwkwkwkkwkw. Xiao Xi bingung kenapa Jiang Chen begitu. Bo Song menatap mereka dari jauh. Jing Jing sih sudah tahu kalau Jiang Chen itu cemburu HAHAHAHHA.
*btw kiss nggak langsung dari Xiao Xi dan Bo Song, tapi selanjutnya adalah Bo song dan Jiang Chen HAAHAAHHAHAHAHAHA.
Saat belajar di kelas, sepertinya anak-anak sedang mengerjakan soal latihan, Jing Jing melihat ke arah kursi Lu Yang. Ia kepikiran Lu Yang.
Sementara Lu Yang tidak sekolah sejak hari itu, karena ia harus tinggal di rumah sakit untuk penyembuhannya. Ia belajar secara pribadi di rumah sakit.
Ibu Jiang Chen datang ke sekolah dan menemui Wali kelas. Wali kelas memuji Jiang Chen, nilainya selalu stabil, tidak mengalami penurunan dan ia sudah mendiskusikan untuk ujian masuk universitas nanti.
Tapi ibu Jiang Chen mengatakan kalau itu tidak perlu, ia dan Jiang Chen sudah berdiskusi, Jiang Chen akan masuk ke Universitas Tsing Hua di Beijing, Universitas paling top di China kalau nggak salah. Biasanya tes masuk universitas ini lebih awal dari ujian masuk universitas lain alias SBMPTN.
Wali kelas senang mendengarnya, jika Jiang Chen berhasil masuk ke sana tentu saja akan menjadi kebanggaan sekolah mereka.
Guru kebetulan melihat Jiang Chen yang sedang main basket dan memanggilnya. Ia mengatakan kalau ia sudah mendiskusikan nilai Jiang Chen dengan ibunya dan ia dengar Jiang Chen akan masuk Univ. Tsing Hua. Ibu mengatakan pada Jiang Chen kalau ia sudah mengurus semuanya (tempat tinggal saat tes nanti dll).
Jiang Chen mengatakan kalau ia belum memikirkan hal itu dan ibu terkejut karena mereka sudah setuju Jiang Chen akan masuk ke sana.
Jiang Chen mengatakan itu pembicaraan setahun lalu, ia perlu memikirkannya lagi. Ibu kesal mendengarnya, apa yang perlu kau pikirkan lagi, jika kau tidak masuk Univ. Tsing Hua, jadi kau mau kuliah dimana?
Wali kelas menengahi mereka berdua dan meminta mereka jangan buru-buru. Karena Jiang Chen masih muda, ini menyangkut masa depannya jadi mereka harus memikirkannya lagi.
Jiang Chen kemudian permisi untuk kembali ke kelas.
Xiao Xi sedang bersama Jing Jing. Xiao Xi bertanya apakah Jing masih memikirkan dokter Li dan Jing Jing mengatakan ia tak yakin., ia harusnya merasa sedih tapi belakangan perasaannya jadi aneh.
Xiao Xi mengatakan ia mengerti, karena Lu Yang sudah membuat hati Jing Jing bergetar saat itu, kalau sekarang masih memikirkan dokter Li, Jing Jing pasti merasa ia gadis yang mudah jatuh cinta pada siapapun.
Jing Jing mengatakan ia tak mau membicarakan masalah itu.
Jiang Chen lewat disana dan Xiao Xi langsung melompat mendekati Jiang Chen, ia mengajak Jiang Chen ikut menjenguk Lu yang sore nanti, karena ia pikir Lu yang pasti bosan di ruamh sakit.
Bo Song kemudian bergabung dan ia setuju mereka harus pergi, ia memastikan Jing Jing juga harus ikut. JIng Jing berfikir dan mengatakan kalau ia tak akan pergi. Ia meninggalkan mereka.
Sepulang sekolah, Jing Jing menonton di bioskop. Ia mulai memikirkan dokter Li saat menatap ke kursi dimana dokter Li pernah duduk, ia mulai memikirkan bagaimana pertama kali ia jatuh cinta dan bagaimana hatinya berbunga-bunga setiap melihat dokter Li.
JIng Jing juga menatap ke kursi tempat Lu Yang pernah duduk dan membayangkan Lu yang ada disana, bercanda seperti biasa, ia ingat kenangannya bersama Lu Yang, juga saat Lu Yang mengucapkan selamat tinggal padanya. Jing Jing menangis.
Jing Jing bergantian menatap kursi dokter Li dan Lu Yang sambil menangis.
Lu Yang ada di rumah sakit, perawat datan untuk mengambil darahnya. Lu Yang protes karena tadi pagi ia sudah cek darah, ia mengatakan ia tak punya cukup darah kalau mereka mengambilnya terus.
Saat itu Xiao Xi, Bo Song dan Jiang Chen datang berkunjung dan mereka melihat dari pintu. Lu Yang kesakitan dan takut saat darahnya diambil. Yang lain terawa.
Saat Lu Yang menyadari temannya ada disana, ia pura-pura kuat dan menyuruh perawat cepat melakukannya karena ia ingin mengobrol bersama teman-temannya.
Setelah selesai perawat berkomentar kalau pagi ini Lu Yang menangis karena darahnya diambil lol.
Setelah perawat pergi, teman-teman mendekatinya. Bo Song berkomentar kemana perginya si Lu Yang yang selalu bersemangat kalau membicarakan novel?
Mereka semuanya tertawa. Xiao Xi mengatakan kalau Jing Jing tidak bisa datang karena harus melakukan sesuatu dan Lu Yang berkata kalau ia tak menanyakan Jing Jing.
Jing Jing saat itu ternyata datang setelah berbelanja banyak untuk menjenguk Lu Yang. Ia ingin masuk tapi ragu. Xiao Xi melihatnya dan terkejut karena jIng Jing tadi mengatakan ia tak datang. semuanya menatap Xiao Xi untuk tidak membahas itu dan Xiao Xi mengerti.
Bo Song mengalihkan pembicaraan dan mengatakan Jing Jing membeli banyak hal untuk Lu Yang, apakah Lu Yang merasa tersentuh?
Lu Yang diam saja. Xiao Xi menambahkan selama Lu Yang di rumah sakit, Jing Jing selalu bersedih karena ia merindukan Lu Yang.
Jing Jing mengambil sesuatu dari tasnya, ia mengatakan kalau ia membuat copy-an catatan untuk Lu Yang karena tidak masuk sekolah dan memberikan pada lu Yang. Lu Yang dengan dingin mengatakan ia tak membutuhkannya, karena orang tuanya menyewa guru les untuknya.
Semuanya terkejut dan khawatir akan Jing Jing. Jing Jing mengerti. Suasana jadi terasa sangat awkward.
4 sahabat keluar dari rumah sakit, mereka berempat diam saja. Xiao Xi khawatir pada Jing Jing dan mencoba mengajaknya bicara, tapi Jing Jing mengatakan ia akan pulang.
Xiao Xi menatap kepergian Jing Jing dan bertanya pada Jing Chen dan Bo song apa yang harus mereka lakukan mengenai hal ini.
Bo Song memeluk pundak Xiao Xi dan mengatakan jangan khawatir, mereka akan melakukan sesuatu mengenai hal itu.
Jiang Chen waspada melihat hal itu, tiba-tiba menarik Xiao Xi kesisinya, ia menyuruh Xiao Xi hati-hati karena ada mobil.
Xiao Xi bingung, mereka ada ditrotoar dan tak ada mobil disana. HAHAHHAHAHAHAHAHA.
Jiang Chen dan Bo Song saling pandang. Bo Song tahu apa masalah Jiang Chen dan sengaja mengajak Xiao Xi untuk hang out bersamanya. Xiao Xi setuju. Jiang Chen yang biasanya akan bilang 'gue pulang duluan' kali ini nggak mau lagi meninggalkan mereka berdua, jadi dia ikut HAHAHAHAHAHHA.
Perawat datang ke kamar Lu Yang dan melihat apa yang dibeli Jing JIng, ia mengatakan kalau Lu Yang tidak boleh makan itu. Perawat menyingkirkan pemberian JIng Jing ke sudut. Lu Yang diam saja.
Xiao Xi, Bo Song dan Jiang Chen hang out di tempat main bilyard.
Bo Song dan Jiang Chen akan bertarung disana. Mereka berdua benar-benar memberikan tatapan permusuhan dan Xiao Xi hanya melihat mereka satu per satu sambil menahan senyum, terutama kalau dia melihat ke arah Jiang Chen HAHAHHAHA. Xiao Xi senang banged sepertinya diperebutkan dua pria wkkwkwkkwkwkw.
Permainan dimulai, Jiang Chen mulai duluan. Jiang Chen bermain dengan baik, setiap Jiang Chen memasukkan bola, Xiao Xi akan kagum dan bertepuk tangan untuknya. Jiang Chen tersenyum dan sudah merasa menang.
Tapi ternyata Bo Song jauh lebih hebat dan Xiao Xi bahkan berteriak kagum dengan berlebihan membuat Jiang Chen makin kesal wkwkkwkwkwk.
Lucu banged pas Xiao Xi kagum pada Bo Song, Jiang Chen menatapnya tajam dan Xiao Xi menahan senyum sambil menutup mulutnya wkkkwkwkkwkwkw.
Meski Jiang Chen hebat, Bo Song memenangkan pertandingan itu.
Jiang Chen jadi kesal dan mengajak Xiao Xi pulang. Xiao Xi menolak karena ia jadi tertarik main juga setelah melihat keduanya bermain.
Bo Song senang mendengarnya dan mengatakan kalau ia akan mengajarkan Xiao Xi, karena level Jiang Chen masih dibawahnya. LOL.
Jiang Chen kesal banged mendengar itu dan memutuskan pulang.
Xiao Xi sendiri benar-benar berniat main bilyard bareng Bo Song dan Jiang Chen tak bisa membiarkan mereka berduaan saja.
Ia kembali ke dalam dan menarik kerah baju belakang Xiao Xi, menyeret Xiao Xi untuk pulang bersamanya HAHAHHAHAHAHAHAHAHAHAHAHHAHAAHHA.
Xiao Xi berjalan mundur sambil berteriak pada Bo song kalau lain kali mereka akan main lagi.
Jiang Chen benar-benar kejam, dia nggak melepaskan Xiao Xi dan terus menyeretnya bahkan nggak membiarkan Xiao Xi bicara pada Bo song HAHHAAHAHAHAAHHA.
Seolah-olah Xiao Xi itu anak kucing XD
JIang Chen dan Xiao Xi pulang bersama-sama dan mereka masih membicarakan permainan bilyard tadi.
Xiao Xi terus membicarakan mengenai Bo Song, ia mengatakan meskipun Jiang Chen kalah, itu bukan karena Jiang Chen tidak bisa bermain, hanya saja level Bo Song itu berbeda, dia terlalu amazing, jika Jiang Chen bermain dengan orang normal, Jiang Chen pasti menang sayangnya BoSong itu bukan orang normal. Ia harap Jiang Chen tidak sedih karena kalah dari BoSong.
Jiang Chen kesal sekali karena Xiao Xi terus membahas kekalahannya dan ia menutup mulut Xiao Xi dengan telapak tangannya, menyuruhnya diam dan tangan lainnya mendorong Xiao Xi agar Xiao Xi berjalan cepat HAHAHHAHAHAHAHHA.
Keduanya tiba di apartemen dan bertemu dengan ibu dan adik Jiang Chen. Xiao Xi menyapa mereka. Jiang Rui yang melihat kakaknya langsung bertanya apakah benar kalau Jiang Chen akan masuk ke Universitas TSing Hua dan Xiao Xi terkejut mendengar hal itu.
Jiang Chen diam saja, ia melirik ke arah Xiao Xi. Xiao Xi kemudian mengatakan kalau ia akan masuk duluan dan permisi pada mereka.
Xiao Xi sengaja berjalan lambat untuk mendengarkan jawaban Jiang Chen. Jiang Rui terus bertanya dan ibu mengatakan kalau tentu saja kakak akan masuk ke Tsing Hua. Ia menyuruh Jiang Chen masuk ke rumah dan mengerjakan PR-nya. Ia dan adiknya akan pergi membeli buah.
Jiang Chen diam saja, ia menatap Xiao Xi yang masuk ke apartemen.
Xiao Xi melihat hasil ujiannya dan mendesah, dengan nilai begitu dia tak akan mungkin bisa masuk Universitas Tsing Hua, jangankan Tsing Hua, salah satu universitas di Beijing saja dia nggak akan bisa. Xiao Xi bingung apa yang harus ia lakukan.
Ayah menyukai semangat Bo Song dan membantunya latihan, tapi tiba-tiba pundak Bo Song sakit lagi dan ia dibawa ke rumah sakit. Setelah mendengar penjelasan dokter, Ayah menemui Bo Song dan meminta Bo Song untuk istirahat sementara waktu. Bo Song terkejut dan bertanya bagaimana dengan pertandingannya. Ayah meminta Bo Song jangan khawatir dan lebih memperhatikan kesehatannya.
Bo Song mengatakan ia dan ayahnya sudah setuju untuk berlatih lebih keras, kenapa ayah sekarang malah menyuruhnya istirahat?
Ayah memaksa Bo song untuk istirahat dan jangan memikirkan hal lain.
Di sekolah, Xiao Xi melihat Bo song dan menemuinya, ia heran karena bO Song ada di sekolah jam segini, biasanya dia latihan.
Bo Song mengatakan ayahnya menyuruhnya istirahat 2 hari. Xiao Xi mengomentari cara istirahat Bo Song, karena Bo Song ke sekolah saat istirahat bahkan tidur sambil ngorok dikelas lol.
Mereka berdua kemudian bercanda dan Xiao Xi tak sengaja memukul pundak Bo Song, Bo Song kesakitan. Xiao Xi terkejut dan bertanya apakah Bo Song baik-baik saja?
Bo Song mengatakan ia baik-baik saja, pundaknya hanya sakit sedikit dan dia sudah mengobatinya. Xiao Xi khawatir karena Bo Song pasti latihan sangat keras belakangan ini, ia pikir pundak Bo Song sakit karena salah tidur di kelas.
Jiang Chen kebetulan lewat disana dan melihat Xiao Xi dan Bo Song asik mengobrol.
Ia kesal lagi melihat keduanya sangat dekat dan datang mendekati mereka. Ia mengatakan kalau wali kelas memanggil Xiao Xi.
Xiao Xi terkejut kenapa wali kelas memanggilnya karena ia merasa tidak berbuat kesalahan belakangan ini.
Bo Song menatap Jiang Chen dengan curiga, Jiang Chen dengan cepat membuat alasan karena Xiao Xi tidak fokus pada pelajarannya.
Bo Song mengatakan bagaimana mungkin wali kelas memanggil Xiao Xi hanya karena itu. Sekalian saja dipanggil karena berlari saat jam istirahat, atau pergi ke toilet padahal tidak minum air.
Xiao Xi khawatir melihat keduanya dan mengatakan ia baru ingat ia belum menyelesaikan PR bahasa inggrisnya, ia mengatakan akan menemui wali kelas dan meninggalkan mereka.
Setelah Xiao Xi pergi, Bo Song berkomentar pada Jiang Chen, Peringkatmu memang tinggi, tapi kau sangat buruk dalam berbohong.
Jiang Chen tak peduli dan meninggalkan Bo song.
HAHHAHAHAHHAA. Ngakak memang Jiang Chen ini bohong nggak bisa nyari alasan lain apa? Sejak kemarin dia memang ngakak banged kalau sedang cemburu XD
Xiao Xi benar-benar ke ruang guru menemui wali kelas, ia bertanya kenapa wali kelas ingin menemuinya.
Wali kelas tentu saja bingung. Xiao Xi mengatakan kalau Jiang Chen mengatakan wali kelas ingin menemuinya.
Wali kelas kemudian berfikir kalau mungkin ia memang ingin memanggil Xiao Xi tapi ia sudah lupa lol.
Xiao Xi malah menjelaskan mengenai kata-kata Bo Song tadi, kemungkinan dirinya dipanggil, ia mengatakan sejak kecil, ia sering disuruh minum banyak air, kalau minum air tentu jadi sering ke toilet. Ibunya mengatakan kalau minum banyak air sangat bagus untuk pencernaan. Ia meminta guru jangan khawatir, meski ia sering ke toilet, ia pasti akan fokus pada pelajarannya.
Wali kelas hanya menganga mendengar penjelasan Xiao Xi AHHAHAHAAHAHA.
Xiao Xi menggunakan kesempatan ini untuk bertanya pada wali kelas, apakah anak dengan nilai sepertinya ada kemungkinan masuk ke UNiversitas di Beijing.
Wlai kelas terkejut karena Xiao Xi ingin kuliah di Beijing. Wali kelas mengatakan dengan nilai Xiao Xi yang sekarang, jika Xiao Xi ingin kuliah di Beijing bisa saja, tapi tentu saja nggak bisa masuk ke Universitas ternama, paling masuk ke universitas grade 3. Sementara kalau Xiao Xi memilih universitas di daerah mereka, Xiao Xi bisa masuk ke universitas bagus.
Xiao Xi terlihat sedih, ia berterima kasih dan pergi.
Xiao Xi dan Jiang Chen pulang sekolah bersama-sama. Xiao Xi curhat pada Jiang Chen kalau wali kelas mengatakan nilainya adalah rata-rata, jadi kalau mau kuliah di Beijing paling bisa masuk ke Universitas kelas 3.
Jiang Chen berkomentar, kau terkejut dengan itu? setelah kelas berakhir kau langsung sibuk mengobrol dengan yang lain, jika nilaimu tidak rata-rata, lalu siapa yang nilainya rata-rata?
Xiao Xi kesal dan mengatakan kalau ia tak pernah melakukan itu. Sejak Lu Yang tidak masuk sekolah, Jing Jing selalu berduka seolah-olah ada yang meninggal dunia, ia hanya bisa mengobrol dengan Wu Bo Song.
Xiao Xi menyebut nama Bo Song lagi dan membuat Jiang Chen naik darah, ia mempercepat jalannya.
Xiao Xi bertanya apakah Jiang Chen mau membantunya belajar, kalau Jiang Chen membantunya, nilainya akan naik dan ia bisa masuk universitas di Beijing bersama Jiang Chen.
Jiang Chen bertanya, kenapa aku harus pergi ke Beijing bersamamu?
Xiao Xi balik bertanya, lalu dengan siapa kau ingin pergi ke Beijing? Atau kau tidak ingin pergi ke Beijing? Jika kau tidak pergi ke Beijing, kemana kau akan pergi?
Xiao Xi tersenyum menatap Jiang Chen mengatakan ia akan ikut kemanapun Jiang Chen akan pergi.
Jiang Chen senang banged mendengar hal itu dan menahan senyumannya, tapi ia tak bisa eaaaaa.
Xiao Xi melihat Jiang Chen tersenyum, ah, kau tersenyum! artinya kau berjanji akan mengajariku, kan?!
Jiang Chen langsung memasang wajah dingin dan membantah kalau ia tidak tersenyum. Ia segera naik ke sepedanya. Xiao Xi mengejarnya dan mengatakan kalau ia melihat Jiang Chen tersenyum dan menuduh Jiang Chen senyum karena ingin mengajarinya hehehhehe.
Awwwwww, rasa-rasa udah pacaran nih, SOME!
0 komentar:
Posting Komentar