-----------------------------------------------------------------------------------
To Our Little Pure Beauty Episode 12 Part 2
Para siswa menjalani tes kesehatan di rumah sakit. Bagian cowok, Lu Yang kesal sendiri karena ternyata mereka harus membuka baju dan celana di depan anak cowok lainnya lol.
Sementara itu di bagian wanita, mereka menghitung lingkar dada. Lingkar dada Li wei cukup besar dan JIng Jing sampai shock. Sementara Xiao Xi tidak percaya diri HAHAHAHAHA.
Lu Yang yang baru menyelesaikan pemeriksaannya lewat di kamar pemeriksaan wanita tepat saat Jing Jing diukur lingkar dadanya dan Lu yang mendengarkannya HAHHAHAHHAHA.
Saat pemeriksaan detak jantung, Lu Yang nggak bisa tenang dan terus deg degan wkkkwkwkwkkwkwkwkwkw.
NGAKAK!
Sementara itu Bo Song menjalani tes-nya hari ini dan pelatih tim nasional sepertinya menyukainya, melihat gaya berenang bosong dan kejuaraan serta kemenangan yang pernah diikuti Bo Song, ia berfikir akan merekomendasikan Bo Song masuk tim nasional.
Ayah dan Bo Song sangat senang. Bo Song memiliki rasa percaya diri kalau ia bisa masuk ke tim nasional dan pelatih menyukai rasa percaya diri itu.
Pelatih mengatakan akan ada kompetisi renang nasional dalam waktu dekat dan ia ingin Bo Song memenangkan pertandingan itu, kalau Bo Song menang maka Bo song bisa masuk tim nasional.
Bo Song meyakinkan kalau ia akan memenangkan pertandingan itu.
Bo Song kemudian beristirahat dan akan mengirim pesan pada Xiao Xi mengenai kemungkinan ia akan masuk tim nasional. Tapi kemudian ia mengurungkan niatnya dan memutuskan untuk pergi langsung menemui Xiao Xi.
Xiao Xi sendiri sedang melakukan pemeriksaan. Dikamar sebelah, ada yang melakukan pemeriksaan juga. 2 dokter yang memeriksa sedang mengobrol, dokter kamar sebelah mengatakan kalau ia harus segera pulang dan meminta dokter yang memeriksa Xiao Xi untuk menggantikannya. Si dokter awalnya mengeluh, tapi kemudian ia setuju dan membuka tirai penghalang.
Ternyata yang diperiksa disana adalah Jiang Chen. Jiang Chen yang tiduran, membalikkan wajahnya dan melihat Xiao Xi yang sedang terbaring. Xiao Xi juga melihat ke arah Jiang Chen.
Keduanya saling menatap seolah mereka tidur di tempat tidur yang sama, padahal beda tempat tidur awwwwww.
Jiang Chen melanjutkan ke periksaan berikutnya, pemeriksaan detak jantung.
Dokter memeriksa Jiang Chen dengan stetoskopnya dan melirik Jiang Chen, detak jantung Jiang Chen sangat kencang dan bertanya apakah JIang Chen berlari saat kesana HAHAHHAHAHHA.
Jiang Chen terdiam. Ia menatap hasil pemeriksaannya dan menyadari sesuatu.
*LOL, baru nyadar? KKWWKKWKKWK pas adegan ini aku ngakak banged, masa Jiang Chen baru nyadar dia suka sama Xiao Xi karena jantungnya berdetak dengan sangat cepat? Jadi rasa cemburu selama ini dia masih belum nyadar, rasa ingin melindungi dan rasa bahagia saat menatap si dia? LOL. Aigooo, Jiang Chen lamban juga jadi orang wkwkwkkwkwkw.
Bo Song sendiri buru-buru mencari taksi untuk menemui Xiao Xi. Ia meminta sopir mengantarnya ke taman seberang sungai (tempat dimana anak-anak akan berkumpul dan pesta api unggun). Tapi sopir taksi ragu, karena tempat itu sangat jauh, ia tak yakin Bo Song punya uang yang cukup. Bo Song meminta sopir jangan khawatir masalah uang.
Sementara itu anak-anak sudah tiba di taman.
Lu Yang mengatakan taman itu tak seindah yang ia harapkan dan Jing Jing menyuruhnya pulang saja kalau begitu.
Jing Jing menyadari kalau Jiang Chen jalan sedikit agak kebelakang dan ia sengaja mengejar Lu Yang yang berjalan didepan, mengajaknya untuk cepat berjalan sambil bercanda.
Jing Jing sengaja agar Xiao Xi bisa berduaan dengan Jiang Chen. Xiao Xi sendiri tersenyum melihat keduanya.
Ia kemudian melihat ke belakang dan Jiang Chen mengalihkan pandangannya. Xiao Xi sengaja menunggu Jiang Chen sambil tersenyum dan Jiang Chen berjalan cepat meninggalkan Xiao Xi. Xiao Xi mengejarnya untuk menyamakan langkah.
*di teaser ada adegan saat mereka menggunkana baju ini dimana Xiao Xi dan Jiang Chen berlari sambil tersenyum bahagia, nggak awkward seperti sekarang, sepertinya mereka meng-cut bagian itu.
Anak-anak membentang tikar di rerumputan dan Lu Yang mengeluh karena acara ini membosankan, menurutnya lebih seru menulis essay. Xiao Xi sendiri mengatakan kalau ia lebih baik menjadi batu dan tinggal di taman ini daripada menulis essay HAHAHAHAHAA.
Lu Yang kemudian mempunyai ide, ia mengajak mereka main game 'You act out, I'll guess' (permainan yang sering ada di Running Man and 1N2D, menebak gerakan seseorang).
Anak-anak setuju, banyak yang ingin ikutan main, Xiao Xi sengaja mengangkat tangan Jiang Chen juga, agar Jiang Chen ikutan main.
Dan anak-anak mulai bermain. JIng Jing dan Lu Yang adalah pemain pertama sementara Xiao Xi dan Jiang Chen adalah pemain terakhir.
Permainan seperti ini, semakin banyak yang main, biasanya makin sulit menebaknya, karena gerakan akan berubah semakin ke ujung. Dari gerakan mengeliat dan begitu sampai di ujung, pas giliran Xiao Xi malah jadi mengaum. Lucunya Jiang Chen bisa menjawab dengan benar dan semuanya kaget, karena Jiang Chen menjawab 'ular' padahal gerakan Xiao Xi adalah gerakan macan.
Yang lain bertanya bagaimana Jiang Chen bisa tahu dan Jiang Chen jadi malu mengatakan kalau ia terlalu tinggi, sebenarnya ia bisa melihat saat Jing menulsi jawabannya HAHAHHAHAHAHHA.
Xiao Xi dan Jiang Chen sama-sama tersenyum karena hal itu.
*Lucu deh, harusnya kan satu baris, kenapa mereka melingkar gitu? apa karena kebanyakan orang? LOL.
Li Wei kemudian menemui mereka, ia membawa pengumuman dari guru kalau mereka harus membagi grup untuk api unggun nanti, grup menyiapkan api dan grup yang mencari ranting.
Anak-anak kemudian mulai berpisah dan melakukan tugas mereka. Li Wei kelihatan mencurigakan karena ia terus menatap Jiang Chen sambil senyam senyum sendiri.
Xiao Xi dan Jing Jing mencari ranting di hutan. Xiao Xi menanyakan mengenai kencan Jing Jing dan dokter Lee. Jing Jing mengatakan padanya untuk tidak mengungkit hal itu karena Lu Yang sudah mengacaukan semua rencananya.
Xiao Xi tertawa mendengarnya. Jing Jing balik bertanya, bagaimana dengan rencana Xiao Xi. Xiao Xi mengatakan ia tak melakukan banyak hal, ia hanya ingin punya kenangan manis bersama Jiang Chen. Xiao Xi senyam senyum sendiri membayangkannya.
Tiba-tiba si rubah Li Wei lewat dekat mereka dan berjalan menuju Jiang Chen yang tak jauh dari sana.
Jing Jing mengatakan pada Xiao Xi untuk pergi mendekati Jiang Chen, pura-pura menginjak sesuatu dan terjatuh. Tapi Xiao Xi mengatakan itu bukan ide yang bagus.
Tapi ternyata Li Wei melakukan hal yang sama seperti yang dikatakan Jing Jing tadi, Jiang Chen menangkapnya. Li wei meminta maaf dan Jiang Chen menyuruhnya lebih hati-hati.
Jing Jing sudah menduganya dan menatap Xiao Xi yang kelihatan sangat kesal.
Malam harinya, Wang Da membagikan air mineral pada teman-temannya. Tapi saat ia akan memberikan pada Lu yang, ia sengaja menjatuhkannya. Lu Yang kesal dan berkata apakah Wang Da kena epilepsi sampai tidak bisa memegang botol dengan baik?
Wang Da kesal pada Lu Yang dan mengancam Lu Yang awas saja kalau berani mengatakannya lagi. Lu Yang tak peduli dan bahkan mengatakan epilepsi sebanyak 5 kali lagi HAHAHHAHHHAHA.
wang Da benar-benar naik darah karenanya dan melempari botol air mineral lol.
Xiao Xi memuji Lu yang yang terlihat keren dan Lu Yang sombong mengatakan kalau ada Jing Jing yang menyemangatinya.
Xiao Xi tersenyum mendengarnya, menatap Lu Yang dan Jing bergantian. awwwwww senyuman Xiao Xi disini manis banged, suer, dia manis kalau senyum selama ini, tapi menurutku paling manis di adegan ini.
Jing Jing malas mendengarkan mereka dan akan membuka air mineralnya, Lu Yang menawarkan diri untuk membuka tutup botol yang biasanya susah banged.
Tapi Jing Jing melakukannya dengan sekali putar HAHAHAAHAHAHA. Lu Yang nggak bisa jadi pahlawan dan malah meminta Jing Jing membukakan milikny HAHAHHAHAAHAHHA.
Xiao Xi juga pengen botolnya dibukakan oleh Jiang Chen. Ia menatap Jiang Chen dan saat Xiao Xi akan meminta Jiang Chen membukanya, Li Wei malah bicara duluan, meminta Jiang Chen membuka botol air mineral miliknya.
Jiang Chen dasarnya memang baik sih, jadi dia nggak menolak dan membukanya. Li Wei senang banged. Xiao Xi kelihatan sedih dan menunduk.
PAda akhirnya Xiao Xi berusaha membuka tutup botolnya sendiri, tapi susah banged.
Jiang Chen kemudian dipanggil oleh kelompok lain untuk membantu dan ia bangkit.
Xiao Xi yang gagal membuka tutup botolnya menggondang-goncang dekat kepalanya, dan Jiang Chen yang lewat kemudian mengambilnya dan membukakan untuk Xiao Xi.
Awwwwwwwww. Xiao Xi kaget banged, yang lain juga terkejut dan menatap Jiang Chen.
Jiang Chen santai aja dan mengembalikan botolnya setelah ia berhasil membukanya. Xiao Xi senang banged omg, dia nggak bisa berhenti senyum.
Lu Yang mengajaknya bersulang untuk merayakan kebahagiaan mereka. Ya ampun Xiao Xi bahagia banged, ia terus tersenyum sambil minum.
sementara itu Li Wei yang melihat mereka terlihat mulai waspada.
*BUKA TUTUP BOTOL BISA SEMANIS INI YAAAAAA OMG!!!! Jiang Chen, harusnya kamu sering-sering begini *eh tapi dari dulu dia begitu ya?* LOL.
BTW kenapa sih membuka tutup botol tuh susah banged, aku nggak bisa lho HAHHHAAHHAHA.
Sementara itu Bo Song masih dalam perjalanan, mereka belum juga tiba. Bo song takut kalau ia akan terlambat dan meminta sopir menambah kecepatan, ia bahkan membayar lebih 300$.
Xiao Xi kemudian menarik Jing Jing dari sana, membawanya ke tempat sepi. Jiang Chen melihat hal itu dan bingung.
Xiao Xi ingin JIng Jing membantunya untuk menyalakan kembang api saat ia dan Jiang Chen tiba disana nanti. Ia menunjukkan tempat ia menyembunyikan kembang apinya.
Jing Jing melihat disekitar, sangat sepi. Ia sebenarnya takut tapi ia tak bisa menolak.
Xiao Xi menarik lengan baju Jiang Chen. Jiang Chen bertanya ada apa dengan wajah dinginnya (padahal seneng banged tuh HAHAHAHAHA).
Xiao Xi kemudian berbisik padanya dan Jiang Chen agak menunduk supaya ia bisa mendengarkan.
Xiao Xi mengatakan ia punya sesuatu untuk diperlihatkan pada Jiang Chen dan meminta Jiang Chen datang ke hutan sebentar.
Jiang Chen awalnya ragu tapi melihat Xiao Xi yang tersenyum ia akhirnya mengangguk. Xiao Xi senang sekali dan meninggalkan Jiang Chen.
Sementara itu, Jing Jing mengajak Lu Yang ke tempat sepi tadi dan Lu Yang mulai berfikir yang bukan-bukan HAHHAHAHAHAAH. Dia ngarep banged lol, ngarep Jing akan menyatakan perasaan padanya atau apa gitu HAHAHAHA.
Jing kemudian mengeluarkan kardus kembang api dan meminta Lu Yang menyalakannya kalau melihat Jiang Chen dan Xiao Xi datang nanti.
Lu Yang protes kenapa mereka harus melakukan hal seperti itu dan menolak melakukannya. JIng Jing kemudian bertanya lagi apakah Lu yang akan melakukannya atau tidak.
Lu Yang mengatakan kalau ia tak berani melakukannya. Jing Jing mendesah dan mengatakan kalau ia juga tak berani, makanya meminta Lu Yang melakukannya.
Lu Yang merasa senang karena Jing bergantung padanya, tiba-tiba ia mengatakan kalau ia akan melakukannya.
Jing Jing senang mendengarnya dan memberikan kardus itu pada Lu Yang. Ia kemudian meninggalkan lu Yang sendirian HAHAAHAHAHAHHA.
Xiao Xi sedang menunggu Jiang Chen di semak-semak. Jiang Chen datang tak lama kemudian dan Xiao Xi tersenyum melihatnya. Ia bersiap untuk keluar dari persembunyiannya saat tiba-tiba ia melihat Li Wei mengikuti dan memanggil Jiang Chen.
Jiang Chen masih melihat ke sekitar mencari Xiao Xi tapi ia tak melihatnya. Xiao Xi terdiam melihat keduanya, ia tak jadi menyapa JIang Chen.
Lu yang sendiri menunggu dan menunggu disana, kacamatanya berembun dan ia melepasnya untuk membersihkannya.
Tiba-tiba ia melihat ada yang datang dan Lu Yang panik sendiri. Ia tak bisa melihat dengan jelas karena tertutup semak dan kaca matanya kabur karena embun, jadi ia pikir itu adalah Jiang Chen dan Xiao Xi.
Ia kemudian bersiap menyalakan korek apinya.
Xiao Xi masih berdiri disana menatap keduanya.
Jiang Chen bicara pada Li wei, bertanya apakah keluarganya tahu.
Li Wei terlihat menangis dan memeluk Jiang Chen. Xiao Xi makin terkejut karena JIang Chen membalas pelukannya (menepuk Li Wei). Mata Xiao Xi mulai berkaca-kaca.
Tiba-tiba kembang api menyala di langit malam. JIang Chen dan Li wei bertejut dan menatap ke langit.
Jiang Chen kemudian sadar kalau Xiao Xi berdiri tak jauh dari sana dan melihat mereka, Xiao Xi menangis.
Jiang Chen k***** bahkan nggak berusaha melepaskan pelukan Li Wei setelah ia melihat Xiao Xi menangis disana.
Ia hanya menatap Xiao Xi yang menangis (wajahnya bahkan nggak kelihatan kaget pas itu, lempeng aja gitu UGGGGGHHHHHHH!!!!!!!!!!).
Xiao Xi menangis. Li Wei menggunakan kesempatan ini untuk berjinjit dan mencium Jiang Chen.
Xiao Xi tidak mengalihkan pandangannya saat itu, tapi tepat saat Li Wei mencium Jiang Chen (harusnya di pipi, tapi karena Jiang Chen tinggi, jadinya di leher AHAHAAAHHA), Bo Song datang dan menutup mata Xiao Xi.
Jiang Chen terkejut dan menepis Li Wei menjauh. Ia melihat ke arah Xiao Xi dan Bo Song disana menutup mata Xiao Xi.
Kembang api terus bersinar di udara, Bo Song dan Jiang Chen saling tatap.
Bo Song kemudian membawa Xiao Xi bersamanya sambil menatap Jiang Chen dengan tatapan marah. Jiang Chen ingin mengejarnya tapi Li Wei menahannya.
-The End-
Komentar:
Waw, scene terakhir bagus banged, aku suka. Li Wei ini memang rubah banged, aku punya feeling kalau dia ada masalah dikeluarganya tapi itu bukan alasan untuk menyakiti orang lain. Kayaknya yang tau cuma Jiang Chen dan dia sengaja hanya memberitahu Jiang Chen karena dia suka sama Jiang Chen dan menggunakan segala cara untuk mendekati Jiang Chen. Dan Jiang Chen ini terlalu baik orangnya, saking baiknya jadi nyebelin banged.
Aku benar-benar emosi saat adegan terakhir. Saat Li Wei memeluknya oke lah dia nggak liat Xiao Xi disana, tapi saat liat Xiao Xi apa salahnya sih dia melepaskan pelukan Li Wei. Itu Xiao Xi udah nangis lho. Dia malah diam aja menatap Xiao Xi ya ampuuun plis deh.
Pas di kissu baru deh dilepas, udah telat si Bo Song udah datang menyelamatkan Xiao Xi. Xiao Xi tuh patah hati banged melihat hal itu.
Apa yang ia siapkan demi Jiang Chen malah dinikmati sama Li Wei. UGH!
Jadi ingat gambar yang dibuat Xiao Xi malam itu malah Li Wei yang jadi tokoh utamanya.
Tapi sebenarnya menurutku ada yang kurang di adegan ini, HAHAHAHAHAHA. Alangkah kerennya kalau saat Bo Song menutup mata Xiao Xi, air mata Xiao Xi mengalir diwajahnya HAHHAHAHAHAHA. Itu aja sih, menurut aku lebih dramatis kalau kelihatan air mata Xiao Xi mengalir wkwkwkw.
Bo Song ini emang sesuatu banged ya ampun, dia rela melakukan apa saja demi Xiao Xi. Aku lemah banged lho. Kenapa Wu Bo Song ini terlalu mempesona sih? Ya ampun.
Tapi bagi orang yang nggak suka ya, tetap aja sebenarnya tindakan Bo Song yang seperti itu akan membebani mereka. Semakin baik, semakin terbebani banged. Makanya aku harap Bo Song berhenti melakukannya, dia bakalan makin sakit hati nantinya. Karena Xiao Xi tuh nggak akan pindah hati.
Kecuali penulsinya Lee Woo Jung mungkin bisalah nanti Xiao Xi jadian sama Bo Song HAHAHAHAAHHA.
Aku pikir Jing Jing sudah menyerah akan dokter Li, ternyata dia masih suka. Lucu banged Lu Yang ikutan kencan dan sepertinya dokter malah berfikir kalau mereka itu pasangan HAHAHHAHA,.
Jing Jing kesal banged sama Lu Yang tapi kalau lu yang nggak datang aku nggak bisa membayangkan apa yang terjadi jika Jing Jing duduk disamping dokter Li. Mungkin Jing Jing malah gugup banged dan nggak jadi masuk? atau dia menikmatinya seperti saat bersama Lu Yang?
Pada akhirnya Jing Jing masih menganggap Lu Yang temannya, nggak lebih. Tapi memang sih kalau dilihat dari sudut pandang Lu Yang, hubungannya dan Jing Jing itu sudah ada perkembagan hehehehe.
Tuh kan... Ceritanya ngalir gtu aj,,, smkin lanjut smkin bersemangat. Pdhl cm bca,, ud macem2 rasax😅updatenya jng lma2 bak airin ya...
BalasHapusSemangat lanjut nulisnya mba.
BalasHapusSemangat kak ditunggu selalu kelanjutannya, ceritanya bener2 ringan tp dpt banget feel cinta so sweet nya jd suka senyum2 sendiri 😁☺
BalasHapusUdah sama bo song aja..
BalasHapusomg apa-apaan ini xx
BalasHapusaahhssss dasar rubah menyebalkan xx
q ingin cepet" baca episode selanjutnya.
jangan lama" yaa kak :)