Xiao Xi adalah tipe yang akan melakukan apa saja demi Jiang Chen, demi membuat kenangan bersama Jiang Chen, sementara Jiang Chen selalu menjadi tipe yang menerima dan menantikan. Dia kayaknya jarang bikin event buat Xiao Xi. Sementara Bo Song adalah tipe yang melakukan segalanya untuk Xiao Xi, ia akan selalu berusaha bagaimana membuat gadis itu bahagia. Disini adalah episode dimana our pure little beauty kita patah hati :'(
To Our Pure Little Beauty Episode 12: The Fireworks Between 4 People
Jiang Chen dan Xiao Xi tiba di sekolah hari itu, dalam perjalanan menuju kelas, Li Wei terlihat membawa banyak buku dan sempat menjatuhkan beberapa. Jiang Chen langsung datang membantunya. Xiao Xi cemberut melihat mereka.
beberapa junior lewat disana dan mulai menggosipkan Jiang Chen (mereka memanggilnya kakak kelas dari kelas 2) yang tampan dan 'pacarnya' terlihat cocok bersama-sama. Xiao Xi tidak suka mendengar itu dan mulai menegur mereka, awalnya ia ingin mengatakan kalau keduanya tidak pacaran, tapi ia tak bisa mengatakan hal itu dan malah mengatakan kalau Jiang Chen bukan anak kelas 2.
Kedua junior itu bingung dengan sikap Xiao Xi dan berfikir kalau Xiao Xi adalah fans Jiang Chen. Jiang Chen sendiri menahan senyumannya dan masuk ke dalam kelas.
Saat jam pelajaran, Lu Yang usil memainkan rambut Jing Jing, JIng Jing kesal dan memarahinya. Wali kelas melihat mereka dan menegur keduanya yang masih main-main padahal mereka sudah senior tingkat 3/senior tahun ketiga ('senior year 3' itu maksudnya kelas 3 apa gimana sih? bukannya Xiao Xi dkk masih kelas 2 ya? kadang aku bingung dengan sistem sekolah disana lol).
Lu Yang dimarahi mengingat nilainya jelek tapi masih bermain-main dan akan mempengaruhi Jing Jing yang nilainya sudah bagus. Xiao Xi yang mendengar Lu Yang dimarahi tertawa dan wali kelas menegurnya. Xiao Xi panik dan berdiri. Jiang Chen kemudian ikutan berdiri dan meminta wali kelas melanjutkan pelajaran karena 1 menit untuk memarahi siswa adalah 41 menit bagi 41 siswa. wali kelas terdiam dan ia agak kesal sih sama Jiang Chen meski Jiang Chen ada benarnya. Ia menyuruh Jiang Chen diam dan duduk, mereka melanjutkan pelajaran.
Xiao Xi sendiri senyam senyum karena Jiang Chen melindunginya. ewwww.
Saat jam istirahat, anak di kelas bergosip mengenai siswa SMA dari sekolah no 1 yang bunuh diri karena stress.
Xiao Xi sedang tidur sambil duduk dan saat ia hampir menjatuhkan kepalanya ke meja, Jiang Chen menahannya dan menurunkan kepala Xiao Xi perlahan-lahan ke meja. Awwwwwwwww. Boy, can you nice to her when she woke up too?
Direktur sekolah akan pergi ke dinas pendidikan untuk membahas mengenai siswa SMA yang bunuh diri itu, agar mereka bisa mencegah siswa lainnya tidak melakukan hal yang sama. Ia meminta para guru memperhatikan siswanya.
Wali kelas Xiao Xi sendiri menyarankan untuk membawa anak-anak refreshing seharian agar mereka tidak stress belajar terus. Guru bahasa mengatakan itu ide yang baik.
Di kantin, Xiao Xi dan Jing Jing membicarakan dokter Li. Jing Jing ternyata belum menyerah, meski dokter Li kemungkinan punya pacar. Xiao Xi menyarankan Jing Jing untuk menyatakan perasaannya. Tapi tentu saja nggak semudah itu dan Jing Jing mengatakan kalau Xiao Xi saja tidak pernah secara resmi menyatakan perasaannya.
Xiao Xi mengatakan ia dan Jing Jing tidak berada di posisi yang sama. Dalam kasus-nya, setidaknya Jiang Chen tahu kalau ia menyukainya, tapi dalam kasus Jing Jing, dokter Li tidak tahu Jing Jing menyukai sang dokter.
Jing Jing berfikir dan membenarkan, ia jadi kepikiran untuk memberi hint pada dokter Li.
Xiao Xi dan Jing Jing duduk semeja dengan anak cowok. Jiang Chen suka karena Xiao Xi duduk disampingnya, sementara Bo Song suka karena Xiao Xi duduk di depannya lol.
Lu Yang membicarakan mengenai hari ini ada menu merpati panggang yang sangat enak dan Xiao Xi mengatakan ia ingin memakannya. Bo Song langsung sigap akan mengambilkan untuk Xiao Xi, tapi Jiang Chen langsung memberikan miliknya pada Xiao Xi mengatakan kalau ia tak ingin makan itu. Xiao Xi senang sekali. Bo Song terdiam dan menunduk, ia kembali duduk dan memberikan seluruh lauknya pada Xiao Xi LOL.
Jiang Chen menatapnya. Xiao Xi bingung kenapa Bo Song memberikan semuanya padanya, Bo Song hanya tersenyum pada Xiao Xi dan masam pada Jiang Chen HAHAHAHHAHAHA.
Aura persaingan Jiang Chen dan Bo Song benar-benar kelihatan, keduanya jadi dalam keadaan badmood LOL. Sayangnya Xiao Xi sama sekali nggak merasakannya.
Jing Jing menyadari situasi ini dan menatap ke arah Lu Yang untuk membicarakan sesuatu dan mengatakan pada Lu Yang untuk menyampaikan berita bagus pada mereka.
Lu Yang awalnya tak mengerti dan Jing Jing memberi kode untuk membicarakan apa saja. Lu Yang kemudian ingat kalau ia memang ingin menyampaikan kabar baik pada semuanya, ia mengatakan kalau kelas mereka akan pergi ke luar dan bermain (vacation gitu).
JIng Jing tak percaya karena mereka sudah ditahun senior 3, jadi nggak mungkin pihak sekolah mengajak mereka untuk keluar. Lu Yang mengatakan kalau ia tak berbohong. Satu-satunya yang percaya adalah Xiao Xi dan bertanya dari mana Lu yang mendengarnya. Lu Yang mengatakan ia mendengarka pembicaraan guru saat lewat di ruang guru tadi. Mereka akn pergi setelah cek kesehatan besok.
Xiao Xi excited dan bertanya kemana mereka akan pergi. Lu Yang kemudian terdiam dan mengatakan kalau ia tak tahu tujuan perjalanannya. JIng Jing sudah tahu akan begini dan dia tak percaya.
Xiao Xi sih nggak peduli kemana ia senang, asalkan mereka bisa keluar dari lingkungan sekolah ini. Ia bahkan akan pergi meski itu ke ujung dunia. Bo Song tersenyum dan mengatakan kalau ia akan menemani Xiao Xi kemanapun.
Jiang Chen kembali melirik. Xiao Xi dan Jing Jing menatap Bo song dengan bingung, Bo Song tak peduli dan hanya tersenyum.
Jiang Chen kemudian menyuruh Xiao Xi makan dan jangan terus bicara. Xiao Xi cemberut dan menurut.
Jadi, di piring Xiao Xi itu ada nasi, diatasnya ada merpati panggang yang diletakkan Jiang Chen dan daging lain yang diletakkan Bo Song. Jadi merpati panggangnya ketutupan potongan daging lain dan Xiao Xi menyingkirkan daging pemberian Bo Song untuk makan merpati panggang.
Bo Song memperhatikan hal itu dan hanya tersenyum sedih.
*ughhhh WOBONG AAAAAAAAAA
Wali kelas mengumumkan kalau besok mereka akan tes kesehatan di rumah sakit dan meminta anak-anak tidak sarapan sebelum tes. Anak-anak sama sekali tidak bersemangat, mereka malas banged tes kesehatan.
wali kelas menyuruh mereka jangan lemas dan mengumumkan setelah cek kesehatan besok mereka akan bermain di taman dan menyalakan api unggun. Anak-anak yang mendengar itu langsung berteriak bersemangat.
Lu Yang senang karena ia membuktikan infonya benar.
Xiao Xi sendiri memikirkan banyak hal romantis, karena ia akan bersama dengan Jiang Chen melihat api unggun. Jing Jing memberi ide yang lebih romantis, melihat kembang api bersama-sama.
Xiao Xi setuju kalau itu akan sangat romantis dan berencana melakukannya. Tapi membeli kembang api sangatlah mahal, Jing Jing mengatakan kalau itu hanya bisa mereka khayalkan. Meski Xiao Xi ingin melakukannya ia yakin di kantong Xiao Xi sekarang bahkan tidak sampai 10 dolar.
Xiao Xi cemberut, karena ia memang tidak punya uang. Xiao Xi tidak menyerah dan mengatakan ia akan memikirkan cara lainnya.
Xiao Xi mengemasi bukunya dan tampak tidak bersemangat. Bo Song melihatnya dan bertanya ada apa?
Xiao Xi sebenarnya agak ragu, tapi kemudian ia bertanya apakah Bo song bisa meminjamkan uang untuknya, ia akan membayarnya kalau sudah mendapat uang bulananya minggu depan.
Bo Song sangat suka kalau Xiao Xi bergantung padanya, ia bahkan tak ragu dan mengeluarkan dompetnya, menyuruh Xiao Xi mengambilnya. Xiao Xi awalnya ragu dan kemudian ia hanya mengambil 50 dolar dari dompet Bo Song.
Jiang Chen melihat keduanya.
Bo Song bertanya untuk apa uang itu dan Xiao Xi mengatakan kalau ia ingin membeli sesuatu untuk pesta api unggun besok.
Bo Song menawarkan diri untuk menemani Xiao Xi membelinya, ia tahu banyak tempat dan mereka bisa mendapatkan diskon hanya dengan menunjukkan wajahnya.
Xiao Xi bertanya apakah Bo Song tidak latihan dan Bo Song mengatakan ia tak butuh latihan saat bos-nya membutuhkannya.
Jiang Chen yang sejak tadi mendengarkan jadi makin malas, ia mengambil tasnya dan meninggalkan mereka.
Xiao Xi mengikutinya dan mengajak Bo Song bersamanya.
JIng Jing sendiri sibuk dengan kisah cintanya. Ia kali ini ingin memberi hint pada dokter Li dan kembali mengikutinya di bioskop. Seperti cara yang sebelumnya, setelah dokter membeli tiketnya, Jing Jing datang dan meminta tiket yang sama, kali ini ia meminta tempat duduk disamping dokter Li.
Tiba-tiba ada penganggu, Lu yang ternyata mengikutinya dan tertarik menonton bareng Jing Jing. Jing tentu saja panik melihat Lu Yang disana dan mengatakan kalau ia tak jadi menonton. Lu Yang tak peduli dan ingin tiket yang sama dan duduk disamping Jing Jing lol.
Jing Jing kesal dan panik mengatakan kalau ia tak akan menonton, tapi Lu Yang tetap membeli 2 tiket HAHAHHAHAHHA.
Lu Yang dan Jing Jing bertengkar disana dan tiba-tiba dokter Li melihat keduanya, tentu saja dokter mengenal keduanya. Lu Yang berfikir ini kebetulan dan saat bertanya apa yang akan ditonton dokter, ia senang karena mereka akan menonton movie yang sama.
Jing Jing mengatakan kalau ia tidak menonton dan hanya lewat saja disana. Lu Yang kecewa dan mulai merengek karena ia sudah membeli tiketnya yang mahal dan meminta Jing Jing menonton. Lu Yang bahkan menarik-narik tangan Jing Jing HAHHAHHA
Dokter khawatir melihat keduanya dan berkata, anggap saja kalian menemaniku menonton, oke?
Lu Yang langsung tersenyum lebar. Jing Jing berusaha tersenyum juga meski ia masih nggak mau Lu Yang ada di kencannya HAHHAHAHA.
Lu Yang excited banged karena ini pertama kalinya mereka menonton movie bersama-sama. Jing Jing masih kesal dan menyuruh Lu Yang jangan bicara padanya. Dokter mneyukai keakraban keduanya (kayaknya dokter berfikir kalau keduanya sedang kencan lol).
Jadi film yang mereka tonton adalah film thriller. Lu Yang fokus banged menonton dan heboh kalau ada adegan saling membunuh. Pokoknya dia nggak bisa tenang. Sementara itu Jing Jing sama sekali nggak menonton film dan asik menatap dokter Li.
Tapi lu Yang memang parah banged, dia sengaja ketakutan dan bersandar di bahu Jing Jing. Lu Yang benar-benar menikmati kencan ini wkwkwkwkw.
Xiao Xi tentu saja langsung membantah dan mengatakan kalau mereka butuh yang harganya sekitar 50 dolar. Penjual menyuruh Xiao Xi memilih sendiri, nanti ia akan memberitahu harganya.
Xiao Xi kemudian pergi memilih kembang api dan Bo Song mendekati penjual, ia berbisik pada penjual apapun yang ditunjukkan oleh Xiao Xi ia ingin penjual mengatakan harganya dibawah 50 dolar, ia akan membayar selebihnya nanti. AWwwwwwwwwwww T___T
Penjual terkejut, ia sih tak masalah tapi ia ragu kalau Bo Song akan berbohong padanya. Ia bahkan segera mengecek baju sekolah Bo song untuk melihat asal sekolah Bo Song, kalau kalau Bo song nanti menipunya wkkwwkkwkw.
Xiao Xi kemudian bertanya lagi dan lagi, pokoknya tiap Xiao Xi bertanya si penjual selalu mengatakan harganya dibawah 50$ dan ia akan terus menatap curiga pada Bo Song.
Xiao Xi akhirnya menentukan pilihannya, ia membeli 2 kotak. Bo Song membantu membawakan dan mengatakan sepertinya ide untuk malam api unggun Xiao Xi tidak membutuhkan uang banyak. Xiao Xi senang karena ternyata kembang apinya nggak mahal.
Saat Bo Song dan Xiao Xi akan pergi, si penjual masih terus mengatakan kalau ia tahu asal sekolah Bo Song lol.
Bo Song kemudian memutuskan membelikan sesuatu untuk Xiao Xi dan mengajak penjual masuk. Ia membayar uang sisanya disana, ternyata kembang api Xiao Xi cukup mahal, Bo Song membayar sisanya, 210$ lagi.
Penjual sendiri memberikan sesuatu yang ingin dibeli Bo Song tadi sebagai bonus.
Bo Song kemudian menemui Xiao Xi dan mengatakan penjual memberikan bonus itu padanya, ia menyombongkan wajahnya yang mendatangkan diskon. Xiao Xi tersenyum dan mengatakan kalau Bo Song adalah juara nasional, makanya dapat diskon.
Keduanya akan pergi saat Bo song mendapat telpon dari ayahnya yang memintanya datang karena pelatih tim nasional ada disana. Ayah Bo Song akan memasukkan Bo song ke tim nasional jadi pelatih tim nasional ada disana untuk menilai Bo Song. Ini kesempatan yang sangat langka jadi Bo song harus datang sekarang juga, ia akan menjemput Bo Song.
Bo Song tak punya pilihan lain dan meminta maaf pada Xiao Xi karena ia harus pergi. Xiao Xi tak masalah, ia bisa membawa 2 kotak kembang api itu dan akan memanggil taksi karena ia masih punya uang sisa.
Xiao Xi bertanya apakah Bo Song akan datang besok dan Bo song menyentuh rambut Xiao Xi, ia memastikan akan datang besok dan membantu Xiao Xi menyalakan kembang api. Xiao Xi senang mendengarnya.
Tak lama kemudian ayah Bo Song datang menjemput. Bo Song dalam mobil melihat Xiao Xi kesulitan membawa kembang api itu.
Bo song bertanya pada ayahnya apakah mereka bisa bertemu pelatih hari ini, karena besok mereka ada tes kesehatan. ayah tidak yakin, tapi ia bisa bicara kepada pihak sekolah masalah tes kesehatan besok, kalau tidak sempat Bo song bisa melakukannya dilain waktu.
Ayah bertanya apaakh Bo Song nervous karena ia akan bertemu pelatih tim nasional , Bo song hanya mengatakan kalau ia tidak gugup, ia meminta ayahnya jangan khawatir karena ia percaya diri ia bisa melakukannya.
Jiang Chen ada di tempat skring listrik apartemen mereka. Ia menunggu Xiao Xi dengan pura-pura memperbaiki listrik rumahnya HAHAHHAHAHAHAH.
Ia nggak tenang, terus berjalan kesana kemari sambil menunggu Xiao Xi. Begitu Xiao Xi masuk, Jiang Chen pura-pura serius memperbaiki listrik rumah mereka.
Xiao Xi terkejut melihat Jiang Chen disana. Jiang Chen menatap kardus yang dibawa Xiao Xi dan bertanya apa itu?
Karena ini rahasia Xiao Xi mengatakan bukan apa-apa. Jiang Chen agak kesal lol.
Xiao Xi bertanya apa yang dilakukan Jiang Chen, Jiang Chen yang badmoon menjawab ketus, aku sedang menghitung kabel, tidak boleh?
Xiao Xi bingung sendiri dan mengatakan tentu saja Jiang Chen boleh menghitung kabel, ia hanya berfikir kalau listrik rumah Jiang Chen rusak lagi makanya Jiang Chen ada disana.
Jiang Chen yang kesal membanting pintu skring listrik itu dan membuat Xiao Xi terkejut. Jiang Chen menatap kesal ke arah Xiao Xi sambil berkata, 'I am crazy/sick'. (ini ungkapan kayak, I am sick of you / gue capek sama lu, gitu kan? HAHHAHAHA).
Xiao Xi terdiam menatap Jiang Chen yang kembali ke rumahnya.
Xiao Xi senyam senyum dan berdoa semoga besok cerah.
Xiao Xi bersiap tidur tapi ia tak bisa tidur, ia bahkan terbangun jam 1 malam dan mengecek cuaca diluar, ia berharap besok tidak hujan.
Tepat jam 5.20 pagi, Xiao Xi bangun dan kembali mengecek jendela. Xiao Xi senang karena hari ini tidak hujan.
Jiang Chen keluar dari apartemennya dan akan berangkat ke sekolah. Ia tidak melihat sepeda Xiao Xi disana dan mengatakan kalau Xiao Xi berangkat sangat pagi hari ini.
Saat Jiang Chen akan berangkat, ia mendapat telpon dari Li Wei.
*hmmmmmmm feeling aku jelek nih sama rubah ini.
Jing Chen duduk sendirian dan Xiao Xi tersenyum padanya, ia ingin duduk disamping Jiang Chen. Tapi si rubah Li wei kemudian datang dan ingin duduk disamping Jiang Chen, Jiang Chen malah memperbolehkannya. UGH!!!!!!
Xiao Xi melihatnya dan mulai cemberut. Jing Jing mengatakan kalau ia bisa membantu Xiao Xi untuk mengusir Li wei dari sana, tapi Xiao Xi mengatakan tidak perlu karena ia punya rencana yang lebih romantis.
Jing mengerti. Mereka kemudian duduk sebangku.
Xiao Xi kesal sekali dan menatap Jiang Chen dengan pandangan marah. Si Li Wei sombong banged. Jiang Chen malah mengalihkan pandangannya.
Jing Jing kemudian bertanya apakah kardus tadi penuh dengan kembang api dan Xiao Xi membenarkan, ia mengatakan sangat sulit membawanya.
Jing Jing bertanya darimana Xiao Xi mendapatkan uangnya dan Xiao Xi mengatakan ia meminjam uang dari Bo Song. Jing Jing suka dengan Xiao Xi yang tidak menyerah pada idenya meski ia harus meminjam uang.
Lu yang tiba-tiba datang dan mengusir Xiao Xi, ia ingin duduk bersama Jing Jing, ia bahkan menarik Xiao Xi dari tempat duduknya. Xiao Xi tentu saja tidak mau kalah dan keduanya berebut tempat duduk.
Xiao Xi bahkan sampai harus duduk dipangkuan Jing Jing karena di dorong Lu Yang HAHAHHAHAHA.
Jiang Chen tersenyum melihat mereka.
0 komentar:
Posting Komentar