-----------------------------------------------------------------------------------------------
To Our Pure Little Beauty Episode 11 Part 2
Jing Jing akhirnya menyelesaikan syal-nya, ia sangat senang sementara Xiao Xi terus cemberut. Jing Jing bertanya kenapa Xiao Xi tidak lanjut merajut lagi dan Xiao Xi mengatakan kalau ia tidak mau melakukannya lagi.
Jing Jing bertanya kenapa dan saat Xiao Xi akan mengatakan alasannya, lu Yang datang menganggu mereka.
Lu Yang ingin meminta tolong Jing Jing membacakan surat dari luar negeri untuknya. Jing Jing menolak karena ia yakin Lu Yang juga bisa membacanya, kenapa malah menyuruhnya.
Lu Yang hanya ingin Jing Jing melihat surat itu dan Jing Jing berkomentar kalau Lu Yang pasti bisa membaca buku erotis laur negeri, kenapa membaca ini saja nggak bisa.
Lu Yang kesal karena Jing Jing menganggapnya pria seperti itu dan mengambil kembali suratnya. Ia mengatakan tunggu saja saatnya, ia akan membuat Jing Jing menangis terharu.
Jing Jing tak mengerti.
Jing Jing pergi ke UKS untuk memberikan syalnya pada dokter Li. Tidak ada siapa-siapa disana, ia masuk dengan hati-hati.
Tapi kemudian Jing Jing melihat ada hadiah diatas meja dokter Li. Saat ia mengintipnya, itu sebuah syal. Jing Jing kecewa.
Saat Jing Jing sedang sedih dan berjalan di lapangan olahraga, mantan teman sebangkunya (Wang Da) menganggunya dan Jing Jing sedang tidak mood, jadi ia tidak suka dipegang, ia menepis tangan temannya itu.
Teman-teman mengatakan pada Wang Da apakah Wang Da tidak marah diperlakukan seperti itu dan bertanya apakah Wang Da menyukai Jing Jing?
Sementara itu di UKS, hadiah itu ternyata bukan untuk dokter Li, tapi dokter satunya. awwww. Jadi salah paham ya.
Xiao Xi berusaha menghibur dan mengatakan kalau Jing Jing juga punya pinggang kecil dan kaki panjang. Xiao Xi juga curhat mengenai masalahnya pagi ini, Jiang Chen mengenakan syal yang diberilan Li wei.
Jing Jing curiga dan bertanya apakah Xiao Xi yakin itu syal buatan Li wei?
Xiao Xi mengatakan ia melihat Li Wei memberikan syal itu dengan matanya sendiri. Tapi Jing Jing mengatakan di laci Jiang Chen juga banyak hadiah lain, siapa tau diantara itu ada syal yang sama.
Xiao Xi mengatakan itu semua hadiah yang diberikan orang lain, sengaja memasukkan ke lacinya, Jiang Chen tidak menerimanya sendiri. Tapi Jiang Chen menerima sendiri hadiah dari Li Wei. Xiao Xi pikir pasti Li Wei sangat penting bagi Jiang Chen.
Xiao Xi benar-benar sedih.
Xiao Xi pergi mengisi botol minumannya dan bertemu dengan Jiang Chen disana. Xiao Xi panik dan berbalik mengatakan ia lupa botol minum milik Jing Jing.
Jiang Chen menatapnya dan mengatakan kalau Xiao Xi sudah membawa 2 botol.
Xiao Xi terkejut dan melihat kedua tangannya HAHAHAAHHA. Xiao Xi terdiam.
Jiang Chen tertawa mengejeknya, ia pergi sambil menyentuh kepala Xiao Xi, ia berkata, ingat untuk membawa otakmu jika kau pergi keluar.
Xiao Xi terkejut dengan apa yang baru saja terjadi. Xiao Xi memukul kepalanya sendiri wkkwkwwkkw.
*btw asik banged ya sekolah menyediakan air panas untuk siswanya.
Jing Jing turun tangga saat Wang Da dkk sudah menunggunya. Wang Da mengatakan ia ingin bicara dengan Jing Jing. Jing Jing menjawabnya dengan ketus, menyuruhnya bicara dan Wang Da berkomentar kalau Jing Jing sangat tomboy.
Wang Da kemudian mengatakan ia berfikir untuk mencarikan kakak ipar untuk geng-nya dan ia pikir Jing Jing cocok, meskipun kualifikasi Jing Jing cuma rata-rata, tapi Jing tidak perlu khawatir karena ia akan mengajarkan Jing.
Jing mengerutkan keningnya saat Wang Da terus bicara dan ia kesal pada Wang Da dan menyuruhnya pergi.
wang Da marah karena Jing Jing kasar dan menolaknya, ia mulai menjelek-jelekkan Jing Jing dan menyuruhnya berkaca karena tak akan ada yang menyukai Jing Jing.
Lu Yang melihat hal itu dan langsung menemui Jing Jing, ia merangkul bahu Jing Jing dan mengatakan kalau ia menyukai Jing Jing. Wang Da kesal melihat Lu Yang.
Lu Yang tak peduli dan mengajak Jing Jing pergi.
Lu Yang dan Jing Jing berdua. Jing berterima kasih pada Lu Yang karena datang tepat waktu.
Lu Yang menatap Jing Jing dan kemudian mengatakan kalau ia sebenarnya ingin menunggu saat natal untuk memberikan ini, tapi sepertinya lebih baik memberikannya lebih awal.
Jing Jing bingung. Lu yang kemudian mengeluarkan sesuatu dan memperlihatkan pada Jing Jing, sebuah sertifikat.
Lu Yang mengatakan ia memetikkan bintang untuk Jing jing, sebuah bintang Lin Jing Xiao. Bintang dengan nomor 520 adalah bintang Lin Jing Xiao.
JIng Jing terdiam. Lu Yang mengatakan ia meminta pada Jiang Chen untuk membantunya membeli bintang itu, ia butuh waktu 2 bulan untuk mendapatkannya.
Jing Jing mengatakan untuk membeli bintang seperti itu, perusahaan hanya mengambil gambar dan memberikan sertifikat padamu, itu hanya untuk menghasilkan uang dalam wkatu cepat. Terlebih lagi, nama itu tidak akan di kenali oleh astromom.
Lu yang terdiam. Tapi Jing Jing tetap mengambil sertifikat itu dan berterima kasih pada Lu Yang.
Di kelas, Xiao Xi akan menulis kartu ucapan sambil menatap Jiang Chen. Ia sedang memikirka apa yang ia tulis.
Tapi kemudian ia melihat syal di laci Jiang Chen dan menatap ke arah Li wei. Xiao Xi pada akhirnya tidak jadi menulis untuk Jiang Chen. Ia menulis kartu ucapan natal untuk ayahnya HAHAHAHAHAHAA.
Wali kelas kemudian masuk dan mengatakan kalau ada stasiun TV yang akan syuting disini besok dan ingin para siswa bersih-bersih kelas hari ini sebelum pulang.
Dan begitulah, malam itu malam natal dan para siswa sibuk membersihkan kelas mereka. Ada yang memebrsihkan kipas angin. Ada yang menyapu. Ada yang memebrsihkan papan tulis. Ada yang mengepel.
Xiao Xi dan Jing Jing bertugas membersihkan jendela.
Jing Jing berdiri di meja untuk membersihkan jendela, Lu Yang khawatir karena itu berbahaya, ia menyuruh Jing Jing turun. Jing Jing tak peduli. Lu Yang bahkan mengatakan ia punya penyakit jantung dan jangan menakutinya.
Jing Jing cuek saja.
Lu Yang kesal dan menyuruh Xiao Xi untuk menggantikan Jing Jing. Xiao Xi menatap Lu Yang dengan kesal. Lu Yang mengatakan kalau Xiao Xi kan kecil, jadi tak akan mudah untuk jatuh. Lu Yang bahkan mengatakan kalau Xiao Xi tidak pernah merasakan bagaimana menjadi orang yang tinggi, ini kesempatan Xiao Xi.
Xiao Xi kesal banged, apalagi Lu Yang terus mengomel dan menyuruh Jing Jing turun. Akhirnya Xiao Xi mengalah dan mengatakan kalau ia akan naik.
Jiang Chen yang sibuk menyapu tapi telinga dan matanya fokus pada Xiao Xi, melihat Xiao Xi naik ke atas meja. Ia kemudian datang dan menggendong Xiao Xi turun. Xiao Xi terkejut. JIang Chen kemudian memberikan sapunya yang ia tutupi dengan kain lap, memanggil Xiao Xi bodoh dan menyuruhnya menggunakan itu untuk membersihkan jendela yang tinggi.
Xiao Xi senang banged, dia mulai membersihkan jendela sambil sesekali melirik Jiang Chen yang lanjut bekerja, Jiang Chen juga kadang melihat ke arahnya sambil tersenyum.
*Awwwwwwwwww Gitu ya Jiang Chen, ga perlu pakai ngomong, langsung melakukan sesuatu wkkwkkwkw. Xiao Xi kecil sih ya, jadi mudah mengangkatnya. Lu yang nggak akan bisa mengangkat Jing Jing wkwkwkwkwkw.
Anak-anak bersih-bersih sampai malam. Lu Yang dan Xiao Xi sepertinya sudah bosan dan malah asik main HAHAHHAHAAH.
Tiba-tiba salah satu teman sekelas mereka melihat keluar jendela dan memanggil teman-teman yang lain karena salju turun.
Semuanya terkejut dan berkumpul di jendela, mereka heboh karena salju akhirnya turun.
Xiao Xi sangat menyukai white christmas (turun salju di malam natal), ia terpesona menatap ke arah langit.
Jiang Chen ada dibelakangnya dan diam-diam tersenyum melihat Xiao Xi. XD XD XD
Jing Jing mengulurkan tangannya dan menyadari kalau itu salju bohongan. Ia kecewa. Lu yang berkomentar, memetik bintang lebih romantis dari salju, kan?
Jing Jing tak menjawab dan ia keluar dari kerumuman.
Xiao Xi sendiri masih terpesona dengan salju dan melihat kebelakang, ada Jiang Chen yang menatapnya tapi Jiang Chen tentu saja langsung mengalihkan pandangan dan tersenyum.
Awwwwwww.
Dan siapakah yang membuat salju itu?
Hariku hancur melihat di atap sekolah, Bo Song berlari dari ujung ke ujung sambil menyemprotkan sesuatu yang menjadi salju bohongan itu.
OMG! HE IS SO PRECIOUS!!!! OUR MAN! OUR WOBONG! WHY YOU ACK LIKE THIS? WHYYYYYYYYYYYY T____________T
Bo Song adalah orang yang membuat salju bohongan itu, karena ia tahu Xiao Xi ingin salju turun dimalam natal, ia mengabulkan keinginan Xiao Xi.
Salju yang ia buat sangat indah, sayangnya tidak ada yang tahu kalau itu adalah perbuatannya.
Kecuali direktur sekolah yang marah-marah dibalik pintu menyuruh Bo Song berhenti melakukan itu.
Tapi Bo Song puas banged karena sudah melakukan hal itu, meskipun orang yang ia harapkan tidak akan menyadarinya.
*NGANGIS GUEEEEEE YA AMPUN INI COWOK KOK MANIS BANGEEEEEEEEEd!!!!
Yang lain mengeluh karena bukan mereka yang melakukannya, kenapa mereka harus membersihkannya.
Jiang Chen menatap keluar jendela dan mengatakan sepertinya mereka tak perlu membersihkannya, karena sekarang benar-benar turun salju.
Awwww, anak-anak sekelas menatap keluar jendela, mereka tersenyum karena benar-benar turun salju.
Anak-anak pulang bersama-sama saat salju turun. Lu Yang ingin memberikan jaketnya pada Jing Jing tapi Jing Jing menolak. Lu Yang terus memaksa dan Jing jadi kesal. Ia menyuruh Lu Yang memegang sepedanya.
JIng kemudian mengeluarkan syal buatannya dari tas-nya dan memasangkannya ke leher Lu Yang. Lu Yang terkejut. Jing Jing tak mengatakan apapun dan meninggalkannya.
Lu Yang masih terkejut dan terdiam, tapi kemudian ia berteriak kalau syal ini adalah miliknya sekarang dan ia tak akan mengembalikanya meski Jing Jing memintanya.
Lu yang sangat bahagia. awwwwwwwww.
Jiang Chen dan Xiao Xi pulang berdua dalam diam. Mereka sempat saling pandang tapi kemudian mengalihkan pandangan.
Saat mereka terus berjalan, Jiang Chen berhenti dan membuka syalnya, Xiao Xi terkejut. Jiang Chen memberikan syal itu pada Xiao Xi, pakai ini, kalau tidak nanti kau pasti akan berteriak padaku (Seperti waktu itu).
Xiao Xi tidak tertarik dan mengalihkan pandangannya. Jiang Chen cukup kaget. Ia kemudian meletakkan sepedanya dan memakaikan syal itu untuk Xiao Xi. Xiao Xi diam saja dan Jiang Chen jadi gemas, ia sengaja menutupi wajah Xiao Xi dengan syal itu dan tertawa sendiri. hehehhehhe.
Xiao Xi mengatakan ia tak mau memakai syal itu. Jiang Chen hanya tersenyum. Xiao Xi mengatakan ia tak mau memakai syal buatan Li Wei.
Jiang Chen kembali menutup wajah Xiao Xi dengan syal dan mengatakan kalau itu adalah syal pemberian ibunya.
Ia kemudian mengambil sepeda dan meninggalkan Xiao Xi yang wajahnya masih tertutup syal.
Xiao Xi membuka wajahnya yang ketutupan syal dan dia tampak tersenyum bahagia. Xiao Xi kemudian mengejar Jiang Chen dan memintanya menunggunya. Awwwwwwww.
Saat 4 sekawan berbahagia, Bo Song dimarahi di ruang guru karena tindakannya tadi. Ia dimarahi oleh direktur sekolah mentang-mentang dia juara nasional bisa melakukan sesuatu seenaknya dan mengabaikan peraturan sekolah.
Bo Song mengatakan kalau ia tak pernah berfikir begitu. Tapi direktur mengatakan BoSong pasi berfikr dia sangat hebat dan jika dia sehebat itu harusnya Bo Song mengikuti olimpiade.
Bo Song malah mengatakan ia akan berjuang agar bisa bertanding di ajang olimpiade, kalau sudah waktunya, ia akan mengundang direktur untuk menonton.
Direktur marah lagi karean Bo Song menjawab kata-katanya dan akan menghukum Bo Song. Bo Song bertanya, apakah 300 kali push up cukup?
Bo Song kemudian push up tanpa diminta, direktur malah panik sendiri wkwkkwkwkwkw.
Tapi Bo Song puas dengan apa yang ia lakukan, apalagi saat melihat diluar turun salju, ia senang karena ia yakin Xiao Xi yang mengharapkan salju pasti sedang berbahagia.
*awww so precious!!!!
Xiao Xi pulang ke rumahnya dan ibunya menyuruh cepat duduk, mereka akan makan malam.
Xiao Xi mengerti dan akan ke kamar untuk ganti baju.
Ibu kemudian menyadari sesuatu dan memanggil Xiao Xi, ia bertanya dari mana Xiao Xi mendapatkan syal itu?
Xiao Xi memegang syalnya dan senyam senyum sendiri, ia bahkan mencium aromanya HAHHAHAHAHAHA.
ayah juga penasaran syal siapa itu. Xiao Xi tersenyum dan mengatakan kalau itu milik Jiang Chen.
Ayah dan ibu lega mendengarnya karena itu 'hanya' Jiang Chen. HAHHAHAHAHHAHAHAHAHHA.
Ibu mengatakan ia sempat khawatir, ia pikir siapa yang memberikannya. NGAKAK!!!
Xiao Xi kemudian mengambil kartu ucapan dari tasnya dan memberikannya pada ayahnya sambil mengucapkan selamat natal.
Ayah senang sekali dan membacanya 'dear Lao Chen', ibu bertanya siapa itu dan ayah baru sadar kalau itu dirinya,. Ia senang karena kartu itu ternyata untuknya. Ibu kelihatan kesal dan ayah memintanya jangan cemburu HAHAHHAHAHA.
*seandainya ayah tahu alasan kenapa Xiao Xi menulis itu untuknya wkwkwkkwkwkw.
Keesokan harinya, Xiao Xi menunggu Jiang Chen keluar dari apartemen untuk memberikan hadiah natalnya. Jiang Chen menunggu hadiah itu.
Xiao Xi mengeluarkan sesuatu dari sakunya, sebuah tali yang panjang banged. Jiang Chen mengkerutkan keningnya karena dia nggak tau itu apa.
Ia bertanya apa itu dan Xiao Xi mengatakan kalau itu adalah gelang, tapi ia tak sengaja membuatnya kepanjangan, karena panjang bisa dijadikan kalung juga. atau kalau Jiang Chen mau, dia juga bisa menjadikannya ikat pinggang. HAHAHHAHAHHAHAH.
Jiang Chen tetap menerima hadiah itu dan mengatakan cukup bagus, sepertinya ia bisa menjadikan itu tali untuk mengantung dirinya HAHAHHAAHA.
Xiao Xi dan Jiang Chen sama-sama tertawa.
-The End-
Epilog:
Meskipun Jiang Chen terus menjawab tidak ada dan tidak ada, sebenarnya dalam hati Jiang Chen menjawab.
Ini percakapan mereka.
Ibu: Apa kau menyadari sesuatu yang aneh dari Xiao Xi belakangan ini?
Jiang Chen: Puterimu selalu aneh setiap hari.
Ibu: Apakah dia sering berkumpul dengan anak laki-laki dikelas? Atau apakah ada anak laki-laki yang dekat dengannya?
Jiang Chen: Dia selalu berusaha mendekatiku setiap hari.
Ibu: Misalnya anak laki-laki yang sering mengobrol dengannya atau mereka sering pergi berdua? Sesuatu seperti itu.
Jiang Chen: Mungkin maksud itu adalah aku.
Ibu: ah, tidak ada gunanya bertanya padamu, kau hanya fokus pada belajarmu.
Jiang Chen: Lalu kenapa bertanya?
Komentar:
HAHAHAHAAHHAHA. Jiang Chen bikin ngakak mah, pake jawab dalam hati. Tapi sebenarnya aku juga menjawab hal yang sama dengan Jiang Chen lho pas ibunya nanya (Sebelum aku nonton epilognya). Dalam hati aku bilang, aduh ma, itu Jiang Chen lho, orang yang selama ini ibu cari, yang deket sama anak ibu itu Jiang Chen wkwkwkkw.
Mama dan Papa Xiao Xi protective banged ya, belum mau anaknya pacaran dulu, pokoknya jangan sampai deket-deket sama cowok lain, tapi kalau Jiang Chen boleh ya HAHAHHAHHA.
Aku ngakak pas mamanya Xiao Xi udah khawatir anaknya deket sama cowok, eh malah menyuruh Xiao Xi cepet berangkat sama Jiang Chen, saat tahu syal itu dari Jiag Chen, mama dan papa malah lega karena itu hanya Jiang Chen wkwkwkkw.
Semoga maksud mereka adalah 'kalau Jiang Chen nggak apa-apa, karena udah kenal sejak lama jadi tahu anaknya bagaimana' bukan 'Jiang Chen nggak akan mungkin suka sama Xiao Xi'.
Sebenarnya sih berada dalam tahap some itu lebih manis daripada pacaran XD Tapi tetep aja butuh kepastian ya XD
Setidaknya Jiang Chen belakangan ini mulai menolak Li Wei dengan cara yang halus. Dia nggak mau menerima lagi, karena memikirkan Xiao Xi juga.
Xiao Xi berusaha banged untuk merajut di episode ini adalah bagian paling lucu, aku ngakak melihat benang rajutnya kusut dimana-mana, dia benar-benar nggak berbakat dengan tangannya, kecuali menggambar.
Aku penasaran kapan Xiao Xi akan mulai fokus pada menggambar dan menjadikan itu sebagai impiannya. Mungkin nanti pas kelas 3 kali ya, mereka baru mulai membicarakan rencana masa depan. Jiang Chen juga masih belum kelihatan memikirkan untuk menjadi dokter.
Tapi kasihan juga Jing Jing patah hati saat tahu dokter Li sudah punya pacar. Tapi dengan ini sepertinya dia akan menyerah, dan mungkin mulai membuka hati untuk Lu Yang?
Lu Yang manis banged memetikkan bintang untuk Jing Jing, dia benar-benar serius melakukannya, keren deh.
Masalah disini adalah Bo Song, aduh, makin lama Bo Song ini makin manis, tapi sedih juga karena apa yang dia lakukan nggak akan dilihat sama Xiao Xi.
Dia benar-benar ingin melakukan sesuatu untuk Xiao Xi, Xiao Xi pengen sarung tangan langsung dibeliin, Xiao Xi menolak dia mencari cara agar Xiao Xi menerimanya. Xiao Xi pengen salju turun di malam natal, dia berusaha memperdiksi cuaca, gagal, dia membuat salju-nya sendiri. Aduhhhh.
Aku suka banged sama Bo Song tapi aku ingin dia segera berhenti sebelum tambah sakit. Tapi memang sih, cinta seperti ini sangat sulit untuk dihentikan, asal si dia bahagia, biarlah aku menderita? HAHHAAHHAHAH. Plis jangan gini.
tuh kan bo song bikin baper terus.
BalasHapuskasihan nih cowok astaga.
kok tega banget sih yang bikin skenario dikasih adegan seperti itu.
tapi jiang chen sipp deh cool juga.
aku jadi bingung lol XD
Jiang chen ud mulsi terbuka neh,, tp dg gaya beda... Semagat bwt nulisnya bak airin...
BalasHapusAhhhh kenapa drama ini sweet bgt :"
BalasHapus