Ini adalah episode dimana Jiang Chen berusaha merebut hati Xiao Xi kembali. Xiao Xi setelah kejadian itu murung banged dan nggak bersemangat, ia jadi nggak pernah tersenyum dan selalu menghindari Jiang Chen. Xiao Xi udah siap move on sih karena ia pikir Jiang Chen suka sama Li Wei, tapi susah memang ya, karena Jiang Chen selalu ada disekitar Xiao Xi dan berusaha mendekatinya lagi dengan kikuk ☺️
To Our Pure Little Beauty Episode 13
Lu YAng penasaran apa yang terjadi dan akan bertanya pada Xiao Xi tapi Bo Song menatapnya tajam. Lu Yang bertanya pada JIng Jing apa yang terjadi dan Jing Jing juga tidak tahu.
Xiao Xi terus menangis dan menangis. Jiang Chen memandanginya *ck! ugh! Jiang Chen no BAKA!
Saat ia akan pulang, ia berselisih dengan Jiang Chen. Bo Song menatap Jiang Chen dan mengatakan kalau ia menyukai Xiao Xi dan ia tahu Xiao Xi menyukai Jiang Chen dan ia tidak akan menahan perasaannya lagi.
Jiang Chen kesal dan menyuruh Bo Song mencobanya kalau ia bisa.
Bo Song hanya tersenyum kecil dan keduanya berpisah.
*you know, kalau akhirnya Xiao Xi sama Bo Song pasti seru banged!
Jiang Chen sendiri di kamarnya nggak bisa tidur, dia terus memikirkan Xiao Xi dan akan mengirim pesan padanya, tapi pada akhirnya ia tidak jadi mengirimnya.
Sepertinya malam itu ia tak bisa tidur.
Jiang Chen langsung menuju sepedanya saat itu dan Xiao Xi menatapnya, tapi Xiao Xi masih marah pada Jiang Chen dan langsung meninggalkannya.
Jiang Chen terkejut dengan sikap Xiao Xi yang selama ini apapun yang terjadi selalu menunggunya. Ia sempat memanggil Xiao Xi yang cuek padanya, tapi Xiao Xi tak peduli dan berangkat duluan.
Di kelas, Li Wei membagikan hasil ujian dan seperti biasa ia selalu menuju Jiang Chen dan memujinya. Ia juga memberikan kertas ujian ke Xiao Xi dan Xiao Xi menerimanya dengan wajah cemberut, ia tak peduli pada nilainya dan langsung menutupnya.
Lu Yang melihat nilai ujiannya dan mengintip punya Jing Jing, Jing dapat 132 poin sementara ia hanya 10 poin HAHHAHAHAHAH.
Lu Yang bertanya berapa nilai Xiao Xi dan Jiang Chen menyiapkan telinganya untuk mendengarkan. Lu Yang punya ide untuk meminta Jing Jing dan Jiang Chen mengajarkan mereka, Jiang Chen setuju dengan cepat.
Xiao Xi tidak peduli dan mengatakan ia hanya mendapat 64 poin dan belajar bersama mereka tidak akan mengubah apapun, ia lebih baik belajar sendiri.
Jiang Chen terdiam.
Lu yang berkomentar pada Jing Jing, ia takut dengan suasana ini dan jing menyuruhnya diam.
Xiao Xi sedang menuruni tangga dan Jiang Chen akan naik ke tangga. Jadi ditangga itu ada jendelanya HAHHAHHAa alias lubang gitu, dari sana mereka saling melihat. Jiang Chen mencoba bersikap biasa untuk berselisih dengan Xiao Xi di tangga, tapi Xiao Xi malah kabur melewati jendela itu agar tak berselisih dengan Jiang Chen HAHAHAHAHHAHA.
Xiao Xi lemas dan dengan sedih mengatakan kalau ia ingin menyerah akan Jiang Chen. JIng Jing terkejut dan bertanya apa yang terjadi?
Xiao Xi mengatakan bukan apa-apa, ia hanya berfikir kalau Jiang Chen mungkin sudah punya orang yang ia sukai.
JIng Jing kelihatan kesal dan bertanya apakah Li Wei mengganggu mereka lagi?
Xiao Xi menghela nafas dan mengatakan bukan begitu, ia mengajak Jing Jing pergi.
Saat mereka akan keluar mini market sekolah, mereka bertemu dengan JIang Chen dan Lu Yang yang akan masuk. Lu Yang yang nggak sensitif akan situasi ini meminta mereka menunggu.
Xiao Xi yang sedang badmood meninggalkan tempat itu. KAsirnya mengejar Xiao Xi karena Xiao Xi belum membayar cemilannya padahal sudah dibuka. Jiang Chen menghentikannya dan membayarkan untuk Xiao Xi.
HAHAHHAHHAHAh please dont do this, semarah apapun kamu, jangan kabur tanpa bayar.
Xiao Xi menangis di lapangan olahraga dan Jing Jing semakin khawatir, ia meminta Xiao Xi mengatakan apa yang terjadi dan jangan hanya menangis saja.
Xiao Xi menangis sambil mengatakan kalau JIang Chen benar-benar tidak menyukainya, karena Jiang Chen sudah mempunyai seseorang yang ia sukai. Xiao Xi mengatakan ia sudah sangat gigih menunjukkan rasa cintanya tapi Jiang Chen tetap tidak menyukainya. Tak peduli apapun yang ia lakukan, Jiang Chen tidak pernah melihatnya.
Jing Jing hanya bisa menghela nafas melihat Xiao Xi. Ia sendiri juga bingung apa yang harus mereka lakukan. Karena kalau memang JIang Chen nggak suka sama Xiao Xi, mereka juga ga bisa apa-apa, karena perasaan seseorang nggak bisa diubah dengan mudah.
Lu Yang dan Jiang Chen masih di mini market. Lu Yang ingin Jiang Chen membelikannya susu tapi Jiang Chen sedang tak mood mentraktir seseorang.
Lu Yang kemudian mengatakan ia akan mengajarkan Jiang Chen bagaimana caranya menghibur seorang gadis yang sedih. Ia merasa Jiang Chen membutuhkan itu sekarang, melihat situasinya dan Xiao Xi.
Jiang Chen berfikir dan membelikan Lu Yang susu, tandanya ia butuh saran Lu Yang.
Jadi ternyata saran Lu Yang adalah membelikan makanan untuk Xiao Xi, jadi Jiang Chen kembali ke kelas dengan kantong plastik penuh makanan.
Xiao Xi sedang tidur dimejanya saat Jiang Chen datang dan memanggil nama Xiao Xi, ia meletakkan kantong plastik itu dan mengatakan itu untuk Xiao Xi.
Xiao Xi tidak bereaksi, ia terus menutup matanya.
Bo Song kemudian masuk ke kelas saat Xiao Xi terbangun dan menjatuhkan kantong plastik itu karena kena tangannya. Bo Song mencoba mengambilnya dan memberikan pada Xiao Xi. Xiao Xi dengan dingin mengatakan itu milik Jiang Chen dan menyuruh Bo Song memberikan pada Jiang Chen.
Bo Song melirik Jiang Chen dan memberikan padanya sambil tersenyum lol.
Xiao Xi menatap Jiang Chen dengan kesal. Jiang Chen kesal juga dan mengambil kantong plastik itu kemudian melemparnya pada Lu Yang HAHAAHAHHAAHHA.
Teman-teman yang lain sedang melakukan ramalan tanggal pernikahan dan bertanya apakah JIng Jing dan Xiao Xi mau mencobanya.
Awalnya JIng Jing menolak, tapi temannya mengatakan ramalannya akurat dan semua anak perempuan dikelas sudah mencoba, hanya Jing dan Xiao Xi yang belum.
Jing Jing kemudian berfikir dan akhirnya setuju. Jing Jing mendekati mereka. Temannya meminta Jing Jing memberitahu berapa goresan nama Jing Jing dan orang yang ia sukai. Jing Jing mengatakan 14 dan 32.
Temannya mulai melihat buku dan melakukan ramalannya, ia kemudian mengatakan kalau mereka pasangan yang sangat cocok, made in heaven. Jing Jing senang sekali mendengarnya.
Melihat Jing Jing happy, Lu Yang penasaran dan bertanya pada temannya apa yang mereka lakukan. Temannya mengatakan meramal pernikahan dengan goresan nama dan Lu Yang juga ingin mencoba. Ia menyebutkan goresan namanya dan orang yang ia sukai adalah 32 dan 14.
Temannya mulai meramal dan mengatakan kalau mereka ditakdirkan bersama. Lu yang senang mendengarnya. Sementara itu Wang Da yang ada disana menyadari sesuatu dan terlihat kesal.
Temannya juga menyadari sesuatu dan mengatakan kenapa Jing Jing dan Lu Yang menyebutkan jumlah goresan yang sama, ia kemudian mengejek Lu Yang, sepertinya ada sesuatu antara dia dan Jing Jing HAHHAHAHHA.
Lu Yang tentu saja senang mendengarnya. Ia kembali ke kursinya sambil senyam senyum sendiri HAHAAAHAHHA. Lu Yang pikir Jing Jing menyukainya karena orang yang dikasi Jing Jing goresan namanya ada 32, sementara Lu Yang juga ada 32 LOL, emang yang 32 cuma lu Yang? LOL.
Xiao Xi dan Bo Song bingung melihat keduanya yang senyam senyum sendiri.
Jiang Chen, Li Wei dan Jing Jing dipanggil ke ruang guru, mereka menemui wali kelas. Mereka bertiga ada siswa dengan nilai tertinggi disekolah dan sebentar lagi universitas akan membuka siswa undangan yang direkomendasikan oleh sekolah, jadi wali kelas memilih mereka bertiga.
Jing Jing bertanya apakah mereka harus menyiapkan sesuatu dan wali kelas mengatakan biasanya pihak universitas hanya melihat dari nilai ujian bagi siswa undangan. Karena sebentar lagi ada ujian tengah semester, wali kelas ingin mereka melakukan yang terbaik.
Wali kelas mengkhawatirkan Li wei karena nilainya belakangan ini tidak stabil, terakhir kali Li Wei sampai turun peringkat dan tidak ada di peringkat 10 besar. Wali kelas mengatakan kalau ujian tengah semester nanti Li Wei harus melakukan dengan baik karena itu crucial time bagi Li wei.
Ia meminta Jiang Chen dan Jing Jing untuk mengajari Li wei kalau Li wei kesulitan dalam belajarnya.
Bo Song bertanya pada Lu Yang yang sejak tadi senyam senyum, apakah Lu Yang bisa membantu. Tapi tentu saja percuma bertanya pada Lu Yang HAHAHHAHAHAHA.
Jiang Chen dan Jing Jing kembali ke kelas dan Lu Yang meminta Jiang Chen membantu Xiao Xi tapi Xiao Xi menolak dan mengatakan ia tak butuh, ia keluar meninggalkan kelas. Bo Song mengikutinya.
Bo Song memberikan minuman pada Xiao Xi dan bertanya apakah belakangan ini Xiao Xi tertekan karena belajar?
Xiao Xi khawatir karena nilainya semakin turun setiap kali ada tes. Ia bahkan tidak bisa menjawab pertanyaan umum dengan benar.
Bo Song mengatakan kalau ia akan membantu Xiao Xi dan Xiao Xi tidak terlalu berharap karena Bo Song bahkan tidak pernah ikut tes karena sibuk latihan lol.
Bo Song tertawa dan mengatakan pada Xiao Xi untuk tenang, tidak ada yang tak bisa ia lakukan.
Saat keduanya sedang ngobrol, Li Wei dan Qiao Lu lewat disana dan mepet banged sama Xiao Xi dan Bo Song. Saat itu Xiao Xi memegang botol air mineral yang tutupnya terbuka, Li Wei yang nggak lihat-lihat jalan karena sedang khawatir akan sesuatu, menabrak Xiao Xi.
Air mineral itu mengenai Li Wei, Xiao Xi panik dan segera meminta maaf. Tapi Xiao Xi malah dimarahi karena tidak lihat-lihat ada orang lewat. Bo Song kesal mendengarnya karena itu bukan sepenuhnya kesalahan Xiao Xi.
Jiang Chen yang melihat mereka pergi ke luar dan menyuruh Li Wei kembali ke dalam kelas. Li wei menurut. Xiao Xi kembali sedih dengan sikap Jiang Chen.
Bo Song khawatir dengan Xiao Xi dan mencoba menghiburnya, ia mengatakan akan membantu Xiao Xi masuk ke Universitas TsungHUa dan Universitas Peking.
Tapi Xiao Xi benar-benar tidak bersemangat karena kejadian belakangan ini, dia sedih banged.
*awwww poor Xiao Xi.
Bo Song kemudian terlihat di ruang guru, ia menemui guru matematika dan meminta guru menjelaskan beberapa pertanyaan soal ujian sebelumnya padanya.
Semua guru yang ada disana terkejut mendengar itu, seorang Wu Bo Song datang ke ruang guru untuk belajar.
Bo Song sendiri hanya garuk-garuk kepala dan memperkenalkan dirinya HAHHAAHAHHA.
Guru matematika mengatakan kalau menjadi siswa senior memang sangat sulit, ia mulai menjelaskan ini dan itu, Bo Song berusaha memahami dan mencatatnya.
Awwwwww Bo Song aaa~ demi Xiao Xi apapun akan dia lakukan. Tapi aku bingung, apakah yang bisa dimintai tolong cuma Jiang Chen ya, kan Jing Jing ada lol.
Jiang Chen kembali ke kelas, Xiao Xi dan Jing Jing tidak ada dimejanya. Ia menatap ke arah Lu Yang dan Lu Yang tahu apa yang diinginkan Jiang Chen. Ia mengatakan kalau mereka ke perpustakaan.
Lu Yang kemudian mengatakan sesuatu seperti mengejek Jiang Chen, ia mengatakan 'kalian berdua sama-sama menyukaiku dan aku tak bisa memilih diantara kalian.'
Jiang Chen menatap Lu Yang dengan kesal. Lu Yang mendekati Jiang Chen untuk memberi nasehat. Ia bertanya pada Jiang Chen, coba pikir, kenapa Xiao Xi pernah menyukaimu?
Jiang Chen mengerutkan keningnya, dia tak suka Lu Yang menggunakan kata 'pernah' yang artinya itu masa lalu lol.
Lu Yang bertanya, kau pikir dia masih menyukaimu? (setelah semua yang terjadi kau pikir sekarang dia masih menyukaimu?).
Jiang Chen berfikir dan akhirnya setuju HAHAAHHAH.
Lu Yang kembali ke pertanyaannya, coba pikir, kenapa Xiao Xi pernah menyukaimu?
Jiang Chen mengatakan ia tak tahu. Lu Yang tak percaya karena Jiang Chen sama sekali tak yakin kenapa Xiao Xi menyukainya. Ia bahkan mencontohkan dirinya, alasan kenapa Jing menyukainya diam-diam adalah karena dia tampan.
Jiang Chen membuat ekspresi wajah malas mendengarkan Lu Yang yang memuji diri sendiri HAHAAHAHHA.
Lu Yang kemudian melajutkan, semua gadis itu akan jatuh pada visual semua pria. Kau sebagai seorang manusia menurutku tidak punya sesuatu yang special. Tapi kenapa Xiao Xi menyukaimu? Jika bukan karena wajahmu apa kau pikir dia akan menyukaimu?
Jiang Chen diam saja mendengarkan. Lu Yang kemudian melanjutkan, btw, Wu Bo Song juga sama sekali tidak buruk. Terutama badan seorang perenang miliknya.
Jiang Chen kesal karena Lu Yang membicarakan orang lain dan menyuruhnya langsung ke inti pembicaraan ini. HAHHAHAHAHHA.
Lu Yang mengatakan kalau mereka harus menunjukkan sesuatu yang lain, selain wajah Jiang Chen, yang akan membuat Xiao Xi menemukan sesuatu pada Jiang Chen yang akan membuat Xiao Xi jatuh cinta lagi.
Jiang Chen sepertinya setuju dengan ide Lu Yang dan memikirkan pesonanya yang lain HAHAAHHAHAHA
Xiao Xi dan Bo Song sedang belajar di perpustakaan. Bo song mencoba mengajari Xiao Xi tapi tentu saja, hanya dengan sekali penjelasan dari guru Bo SOng tidak mengerti.
Jadi ia mencoba menggambar garis dan kemudian nggak tahu mau ngapain lagi, pada akhirnya ia menghapus garisnya. HAHAHHAHAHAHA.
Sia-sia saja belajar sama Bo Song, dua orang yang sama-sama nggak mengerti ya sampai akhir juga nggak akan mengerti.
Jiang Chen ada dikamarnya saat adiknya datang dan mengatakan ia akan dikamar Jiang Chen untuk sementara.
JIang Chen menyuruh adiknya ke kamar saja kalau mau belajar tapi adiknya tidak mau karena ibu selalu mengecek kamarnya.
Adik Jiang Chen, Jiang Rui sedang memegang sesuatu dan Jiang Chen bertanya apa itu. Adiknya dengan enteng mengatakan kalau itu surat cinta. Jiang Chen terkejut, kau pikir umurmu berapa sudah menerima surat cinta begitu?
Jiang Rui menjawab enteng kalau ia cukup tampan dan populer disekolahnya HAHAHHAHAHAAH. Karena kakaknya lebih tampan ia yakin Jiang Chen juga menerima banyak surat cinta. Ia mendengar dari Xiao Xi kalau laci kakaknya penuh surat cinta. Ia bertanya bagaimana kakaknya membalas surat cinta itu?
JIang Chen cukup kaget karena adiknya sudah mengenal Xiao Xi dan kalau sampai membicarakan masalah itu artinya mereka cukup dekat.
Jiang Rui mengatakan kalau ia pikir Xiao Xi cukup cute, setelah ia besar nanti ia ingin mencari pacar seperti Xiao Xi. HAHHAHAHAHHA
Jiang Chen diam saja.
Jiang Rui kemudian membuka surat cintanya dan membacanya, Teman sekelas Jiang Rui, apa kau masih mengenalku? Sebenarnya, aku pernah ingin menyerah akan dirimu tapi saat aku melihatmu bermain hari itu....
Tiba-tiba Jiang Chen merampas surat Jiang Rui dan mengatakan kalau ia akan menyimpan itu. Ia menyuruh JIang Rui kembali ke kamarnya dan belajar HAHAHHAHAHA. IA mengatakan untuk anak seumuran Jiang Rui, belajar adalah prioritas utama.
Jiang Rui protes karena kakaknya semakin mirip ibunya. JIang Chen tak peduli dan menyuruhnya kembali ke kamarnya LOL.
0 komentar:
Posting Komentar