----------------------------------------------------------------------------------------------
To Our Pure Little Beauty Episode 7 Part 2
Anak-anak berkumpul di rumah Xiao Xi. Xiao Xi kelihatan galau mengenai masalah keluarganya. JIng Jing memintanya jangan galau, siapa tau itu hanya kesalahpahaman.
Tapi Xiao Xi yakin itu bukan salah paham karena ia dengan jelas mendengar ayahnya akan pergi menemui si wanita di Fu Hua. Xiao Xi bahkan mengajak mereka ke Fu Hua itu, tapi Xiao Xi tidak tahu dimana Fu Hua berada.
Jiang Chen mengatakan ada banyak tempat yang bernama Fu Hua, toko furniture depan sekolah namanya Fu Hua. Bo Song juga mengatakan kalau dekat rumahnya ada catur Fu Hua, juga di kolam renang tempat ia latihan ada Fu Hua.
Jiang Chen menyuruh Xiao Xi berfikir untuk menemukan petunjuk tapi Xiao Xi mengatakan ia tak ingat. Ingatan Xiao Xi memang selalu menjadi masalah Xiao Xi Lol.
Jiang Chen kemudian menemukan sesuatu, struk restoran dan bertanya apakah keluarga Xiao Xi sering makan disana. Xiao Xi menggeleng. Jiang Chen merasa itu adalah petunjuknya, mereka mungkin bisa menemukan ayah Xiao Xi disana.
Jiang Chen membagi mereka menjadi 3 tim untuk pergi ke tiga tempat itu. Xiao Xi bertanya lalu apa yang harus ia lakukan?
Jiang Chen meminta Xiao Xi ikut bersamanya. Bo song langsung protes dan mengatakan kalau begitu ia juga ikut bersama mereka. Jiang Chen terdiam.
Jing Jing langsung menengahi dan menarik Bo Song untuk ikut bersamanya. Awwwww Poor Bo Song T____T
Jiang Chen dan Xiao Xi tiba disebuah restoran dan kebetulan ayah Xiao Xi benar-benar ada disana bersama seorang wanita.
Jiang Chen mengajak Xiao Xi masuk, tapi Xiao Xi mengatakan ia tak berani. Mereka akhirnya memutuskan untuk menunggu di luar.
Ayah Xiao Xi bicara dengan teman SMA-nya itu, ternyata ayah Xiao Xi membantu temannya untuk mencari pengacara karena ia akan bercerai. Ia juga mengingatkan ayah Xiao Xi untuk menghargai keluarganya karena tak ada yang lebih penting dari keluarga. Hal itu membuat ayah Xiao Xi kembali berfikir.
Saat mereka keluar, ayah menelpon temannya yang bekerja di dinas kesehatan untuk meminta tolong pengurusan izin kesehatan usaha karena istrinya akan membuka restoran, karena kalau mengurus dengan cara biasa akan lama sementara mereka butuh cepat. Dan teman ayah dengan senang hati membantunya.
Teman ayah Xiao Xi keluar dari restoran dan menemuinya. Ayah Xiao Xi senang bisa membantu temannya dan mengatakan kalau ada apa-apa, temannya bisa menghubunginya. Temanya juga mengatakan pada ayah Xiao Xi untuk menjaga istrinya dengan baik demi dirinya (karena ia gagal dalam pernikahan karena suaminya).
Xiao Xi dan Jiang Chen melihat hal itu dari jauh dan menyadari apa yang sebenarnya terjadi. Xiao Xi benar-benar hanya salah paham.
Xiao Xi menatap Jiang Chen dan mengatakan kalau ia sepertinya salah paham.
Jiang Chen melihat reaksi Xiao Xi dan mengatakan sepertinya Xiao Xi kecewa.
Bo Song dan Jing Jing kemudian datang menemui mereka dan bertanya apakah mereka sudah menemukan ayah Xiao Xi.
Xiao Xi menunduk dan Jiang Chen menjelaskan kalau semuanya hanya salah paham.
Xiao Xi jadi tersenyum nggak enak dan Jing Jing mengatakan Xiao Xi sudah menakutinya.
Saat semuanya lega, Jing Jing baru teringat kalau mereka melupakan Lu Yang. Mereka semuanya saling pandang, hari ini adalah hari janjian mereka untuk pergi ke Hainan.
JIng Jing mengecek hp-nya, ada pesan marah Lu Yang, 'aku akan pergi sendirian. jangan datang.'
Lu Yang ada di tempat yang ditujukan alamat hadiah kuisnya, dan ada bapak-bapak disana kesal sekali kenapa selalu ada yang datang meminta hadiah ke tempat ini, padahal ini hanya sebuah sekolah yang tidak dipakai lagi.
Lu Yang benar-benar ditipu, tapi ia tak percaya dan tak menyerah, ia meminta bapak itu membuka pintu dan bapak itu mengatakan pada Lu Yang untuk tidak menganggunya.
Lu Yang tak menyerah dan bahkan akan naik pagar, tapi ia terjatuh karena takut pada anjing yang menggonggong.
Lu Yang sedang duduk dengan sedih saat Xiao Xi dkk datang menemuinya. Lu Yang kesal karena semua itu adalah tipuan. Jing Jing mengingatkan Lu Yang kalau ia sudah mengatakan sebelumnya ini hanya penipuan.
Xiao Xi kasihan pada Lu Yang dan meminta yang lain jangan terlalu keras padanya, karena mereka sudah datang jauh-jauh ia pikir mereka harus melihat pemandangan disekitar sana sebelum pulang.
Lu Yang kecewa banged, tapi nggak ada pilihan lain.
5 sekawan sedang berjalan kali, mereka akan pulang tapi tidak ada transportasi disana.
Xiao Xi meminta JIng JIng mendengarkan saran Bo Song untuk menginap semalam, mereka bisa minta tolong pada bapak tadi untuk mencarikan tempat bermalam.
Jing Jing tidak mau, karena ibunya pasti akan marah. Jiang Chen mengatakan kalau hari sudah mulai gelap, jika mereka terus berjalan seperti ini, mereka bisa dalam bahaya, karena tidak ada siapa-siapa disana.
Xiao Xi menatap Jingjing dan Jing menariknya dan berbisik Xiao Xi melakukan ini karena ingin menginap bersama Jiang Chen.
Bo Song kemudian menyarankan untuk voting, siapa yang setuju menginap angkat tangan dan semuanya mengangkat tangan kecuali Jing JIng.
Lu Yang mencoba meyakinkan Jing Jing karena besok mereka bisa melihat matahari terbit bersama-sama.
Akhirnya 5 sekawan kembali ke sekolah tak terpakai itu.
5 sekawan menginap di sekolah tertinggal itu, sepertinya sekolah itu punya asrama dan mereka akan tidur disana.
Mereka menelpon orang tua masing-masing untuk membuat alasan. Xiao Xi mengatakan ia belajar dirumah Jing Jing sebagai buktinya Xiao Xi memberikan telpon pada Jing untuk bicara dengan ibunya. Jing JIng juga melakukan hal yang sama, begitu juga dengan anak lainnya, HAHAAHHAHHA.
Malam itu sangat gelap, penerangan mereka hanya lilin dan Jing Jing mengajak mereka bermain sesuatu yang seru.
Lu Yang terkejut dan mengatakan kalau ia tak mau membuka bajunya HAHAHHAAHAHHA. Jing Jing mengajak mereka bermain 'pen deity'. (aku pernah melihat permainan ini di Puberty Medley, jadi mereka memegang pena diatas kertas yang dibatasi dengan yes / no, kemudian bertanya sebuah pertanyaan dan arwah akan membawa tangan mereka ke yes atau no. Kalau di indo mirip lah sama main jelangkung, kayaknya ya, aku juga ga tau main jelangkung kayak gimana, yang jelas memanggil arwah gitu).
Xiao Xi takut dan menolak bermain. Jing Jing mengatakan Xiao Xi tidak perlu takut karena ia akan melindungi Xiao Xi, Bo Song juga mengatakan ia akan melindungi Xiao Xi.
Tapi Xiao Xi tetap menolak. Lu Yang kemudian menakut-nakuti Xiao Xi mengatakan mereka semuanya akan bermain, kalau hanya Xiao Xi yang tidak main, arwah akan marah pada Xiao Xi karena tidak menghargainya dan membunuh Xiao Xi.
Xiao Xi beneran takut dan akhirnya setuju untuk main HAHAAHAHAHAHHAHAHA.
Jing Jing mengatakan pada Xiao Xi kalau tidak akan terjadi apa-apa.
Akhirnya mereka berempat mulai main. saat giliran Xiao Xi dan Bo Song yang memegang pena (kayaknya itu pensil deh ahhahhaha), Jiang Chen masuk tanpa suara ke ruangan dan fokus pada tangan Bo Song yang memegang tangan Xiao Xi.
Mereka berempat langsung shock melihat Jiang Chen disana dan marah padanya karena masuk tanpa suara HAHAHAHAHAHAHHA.
Xiao Xi kehilangan fokus dan mereka mengingatkan Xiao Xi tidak boleh melepaskan tangannya, karena arwah akan marah padanya. Mereka kemudian memutuskan mengakhiri permainan.
Xiao Xi mendekati Jiang Chen yang duduk dan mengatakan kalau ia sangat takut, mereka memaksanya untuk bermain.
Jiang Chen berkomentar kalau Xiao Xi justru kelihatan menikmati permainan itu. Xiao Xi terdiam.
Bo Song melihat keduanya dan mendekati Xiao Xi, ia memberikan Xiao Xi snack dan mengatakan saat mereka membeli snack waktu itu Xiao Xi kelihatan sangat menyukai yang ini.
Jiang Chen malas mendengarkan keduanya dan memutuskan pergi keluar. Xiao Xi mengatakan kalau ia akan makan sncak-nya nanti, ia meninggalkan Bo song dan mengejar Jiang Chen.
Jiang Chen ada di luar dan Xiao Xi berdiri disampingnya. Xiao Xi mencoba mengajak Jiang Chen bicara dan bertanya apakah Jiang Chen tidak percaya pada pen deity?
Jiang Chen mengatakan ada banyak hal yang tidak bisa dijelaskan dengan sains, hanya karena kau tidak melihat sesuatu bukan berarti sesuatu itu tidak ada.
Xiao Xi takut mendengarnya dan meminta Jiang Chen jangan menakutinya. Xiao Xi jadi sedikit merinding.
Jiang Chen memperhatikan Xiao Xi dan bertanya apa pertanyaan yang ditanyakan Xiao Xi pada pen deity.
Xiao Xi berfikir dan mengatakan Lu Yang bertanyanapakah pacar masa depannya punya rambut panjang dan pen deity menjawab ya.
Jing Jing menanyakan apakah dia akan menemukan sesuatu dan pen deity mengatakan ya.
Saat Xiao Xi akan mengatakan pertanyaan Bo Song, Jiang Chen memotongnya bertanya, apakah kau bertanya pertanyaan yang tidak penting?
Xiao Xi senyam senyum sendiri dan mengatakan ia terlalu malu untuk bertanya.
Jiang Chen bertanya pertanyaan apa itu, kenapa Xiao Xi malu bertanya, bukannya tak berani menanyakannya?
Xiao Xi mengatakan ia takut jika ia bertanya apakah Jiang Chen menyukainya, pen deity akan menjawab tidak. Kalau itu terjadi ia tak akan bisa menyukai Jiang Chen lagi.
Jiang Chen bertanya, kenapa tidak?
Xiao Xi menjawab, Cara mencintai seperti ini sangatlah menyakitkan. Kau tahu dengan baik dia tidak peduli padamu tapi aku terus menyukainya dan pura-pura bahagia.
Jiang Chen terdiam menatap Xiao Xi.
Xiao Xi melanjutkan, aku takut suatu hari nanti kau akan mengatakan langsung padaku kalau kau tidak menyukaiku dan memintaku menyerah. Dan kata-kata menyakitkan lainnya. Jangan mengatakan kata-kata itu padaku jika waktunya tiba nanti, oke?
Jiang Chen terdiam dan berfikir, ia mengerti. Xiao Xi senang mendengarnya.
Jiang Chen kemudian bicara, sebenarnya pertanyaan yang aku bicarakan adalah pertanyaan ingin aku ketahui, jika kau bertanya pada pen deity atau tidak, bukan pertanyaan yang kau pikirkan.
Xiao Xi bertanya apa itu dan Jiang Chen menjentikkan jarinya dikepala Xiao Xi sambil berkata, apakah ada dokter yang bodoh?
Jiang Chen meninggalkan Xiao Xi sambil tersenyum.
Lu Yang dan Jing Jing menghabiskan waktu berdua. Jing Jing menceritakan pada tahun 2004 Eropa meluncurkan Rosetta yang membawa Philae ke angkasa. Saat Philae mendarat dia kehilangan kontak dengan Rosetta. Di angkasa yang luas ini, mereka berdua menunggu sebuah sinyal. Bukankah menurutmu itu menyentuh?
Jing Jing wajahnya bersinar-sinar kalau membicarakan mengenai antariksa dan bintang-bintang, karena ia menyukai astronomi. Ia mengatakan bintang-bintang sangatlah indah.
LuYang menatap wajah Jing Jing yang sangat bahagia saat membicarakan itu dan mengatakan kalau ia pikir 'mereka' sangat cantik. (refers to: bintang-bintang, tapi maksud Lu Yang adalah Jing Jing).
Lu Yang bertanya apakah Jing Jing mempunyai seseorang yang disukai dan Jing Jing mengatakan tidak ada. Lu Yang senang mendengarnya.
Jing Jing curiga dan bertanya kenapa Lu Yang menanyakan itu padanya. Lu Yang menjawab itu hanya pertanyaan yang tiba-tiba terpikir olehnya.
Lu Yang mengatakan apapun yang dibicarakan Jing Jing levelnya selalu tinggi, tidak seperti dirinya, ia hanya menyukai game dan ia hanya bisa memilih game.
Saat itu Lu Yang memegang jantungnya dan Jing Jing jadi ingat mengenai penyakit Lu Yang.
Jing Jing mencoba menghibur Lu Yang mengatakan pada Lu Yang untuk melupakan hal itu dan tertawa, ini adalah kebahagiaan karena kemalangan.
Malam itu anak-anak mencoba untuk tidur, tapi mereka tak bisa tidur dan memutuskan untuk bermain lagi.
Mereka duduk mengelilingi meja dan menulis sesuatu di kertas tanpa nama. Menulis sesuatu untuk seseorang dan mengacak kertas itu. Mereka kemudian mengambil satu kertas dan hal yang mereka baca adalah rahasia mereka sendiri.
Saat mereka menulis, mereka saling lirik dan aku yakin mereka menulis itu untuk orang yang mereka lirik. Xiao Xi jelas melirik Jiang Chen sementara Bo Song melirik Xiao Xi. Lu Yang udah pasti melirik Jing Jing.
Lu Yang mengacak kertasnya dan mereka mengambil satu per satu.
Lu Yang membaca tulisan di kertasnya 'Aku harap Rosetta menemukan Philae', yang ini pasti ditulis oleh Jing Jing. Lu Yang senang karena ia mendapatkan kertas Jing Jing.
Jing sendiri mendapat kertas bertuliskan 'Aku menyukai gadis yang berambut panjang'. Jing Jing menunjukkan wajah bingungnya, sepertinya ia tak tahu itu milik siapa. *lol aku yakin itu milik Lu Yang.
Xiao Xi sendiri melihat kertas miliknya dan terkejut, tulisannya adalah 'aku menyukai Xiao Xi'.
Ada dua pria yang menatap ke arah Xiao Xi saat itu dan Xiao Xi masih tidak percaya dengan apa yang ia baca.
Malam itu Lu Yang dan Xiao Xi tidur dengan wajah tersenyum bahagia. Xiao Xi sepertinya berfikir kalau kertas itu milik Jiang Chen.
Tak jauh disana, Bo Song tidak bisa tidur dan terus menatap Xiao Xi.
Sementara Jiang Chen juga tidak bisa tidur dan menatap seseorang. Aku menonton adegan ini berulang-ulang dan sepertinya Jiang Chen melihat ke arah Bo Song yang menatap Xiao Xi.
Ia jadi gelisah sendiri dan tak bisa tidur.
Keesokan harinya, 5 sekawan berkumpul di bukit untuk melihat matahari terbit. Semuanya kelihatan bahagia dan mulai berteriak bergiliran ke arah matahari.
Lu Yang: Udara disini sangat bagus! Ayo berteriak!
Jing Jing: Aku harap Lu Yang bisa diam!
Bo Song: Aku harap dipertandinganku besok, semua orang akan datang dan melihatku memenangkan pertandingan!
Xiao Xi: Aku berharap Jiang Chen akan meneriakkan sesuatu!
Semuanya menatap ke arah Jiang Chen, berharap Jiang Chen akan meneriakkan sesuatu.
Jiang Chen: Panjang umur, Manchester United!!!
HAHHAHAHAHAHHAHAHAHAHAHHAHAH. Plis deh, Jiang Chen :')
Xiao Xi cukup kaget karena Jiang Chen benar-benar berteriak dan bertanya apakah Jiang Chen demam.
Semuanya tertawa dan menikmati pagi itu. Mereka kemudian sama-sama berteriak kalau mereka tidak ingin mengerjakan PR dan tidka ingin pulang.
Xiao Xi pulang ke rumahnya dan melihat izin kesehatan untuk restoran baru ibunya sudah jadi.
Ayah dan ibu kembali adu mulut. Ibu mengatakan ini hanya hal yang simpel tapi ayah tidak mau menghubungi temannya. Ayah juga protes karena hal ini bisa dilakukan secara online kenapa ibu memaksanya menelpon temannya.
Xiao Xi sudah tidak khawatir lagi dengan orang tuanya dan bertanya dengan penuh semangat apakah mereka akan membuka toko.
Ayah mengatakan Xiao Xi tidak pulang saat malam dan masih bisa bicara dengan penuh semangat begini, ia kemudian menyuruh Xiao Xi makan. Xiao Xi mengerti.
Siangnya, Xiao Xi menemui Bo Song yang akan bertanding hari ini, ia menyemangati Bo Song dan mengatakan kalau Bo Song akan memenangkan tempat pertama hari ini dan meminta Bo Song jangan nervous.
Bo Song mengatakan ia tidak nervous, ia akan menang dan mentraktir Xiao Xi. Mereka berdua membuat janji dengan jari kelingking.
Anak-anak yang lain datang saat pertandingan untuk mendukung Bo Song, mereka berteriak menyemangati Bo Song.
Lu Yang menyuruh Bo song mengalahkan yang lain dengan tiga putaran dan Jing Jing mengingatkan ini pertandingan renang jarak pendek (kayaknya cuma sekali nggak ada berbalik, wkwkkwkw aku nggak ngerti mengenai renang).
Pertandingan dimulai dan Xiao Xi dkk berteriak menyemangati Bo Song.
Hari ini Bo Song dalam keadaan sangat prima dan berhasil memenangkan pertandingan.
Teman-temannya sangat bahagia.
Setelah memenangkan pertandingan, Bo Song dikerumuni oleh reporter yang menanyakan ini dan itu padanya.
Xiao Xi yang bersemangat menembus kerumuman untuk melihat Bo Song dari dekat.
Salah satu reporter bertanya pada Bo Song motivasi untuk memenangkan pertandingan hari ini.
Bo song tiba-tiba menarik tangan Xiao Xi dan memeluk bahunya, mengatakan dengan percaya diri kalau Xiao Xi adalah motivasinya, ia memenangkan pertandingan karena Xiao Xi.
Xiao Xi terkejut mendengarnya. Bo Song hanya senyam senyum saja menatap Xiao Xi yang tidak tahu harus bicara apa.
Jiang Chen yang ada disana juga terkejut melihat mereka.
- The End-
Epilog:
Saat Xiao Xi menangis karena berfikir orang tuanya akan bercerai, Xiao Xi menggunakan lengan baju Jiang Chen sebagai sapu tangan untuk menghapus air matanya.
Ia menangis sangat keras dan lengan baju Jiang Chen jadi basah.
Xiao Xi pindah ke lengan kiri Jiang Chen dan menangis lagi di lengan kiri baju Jiang Chen HHAHAHAHAHAHHAHAHA.
Cute littel puppy ya XD
Komentar:
Episode ini ya ampuuuuuuuunnnn, sejak awal aku udah senyam senyum sendiri. Nggak menyangka 5 sekawan sudah kelas 2 SMA dan masih dikelas yang sama. Lucu banged Xiao Xi nggak memikirkan perasaan Jing Jing yang ingin sebangku dengannya dan bahkan menyediakan tempat duduk, Xiao Xi malah mengusirnya agar Jiang Chen bisa duduk disampingnya HAHAHAHAAHA.
Jiang Chen hobi banged menolak permintaan Xiao Xi, mungkin karena sebangku dengan Xiao Xi akan membuatnya stress dan nggak bisa konsen belajar. Tapi aku suka saat dia mengatakan pada teman sebangku JIng yang dulu kalau itu adalah tempat duduknya. Well, setidaknya di kelas 2 ini mereka semakin dekat. Aku tebak nanti di kelas 3 JIang Chen dan Xiao Xi akan sebangku HAHAHAHAHAHHAHA..
Bo Song yang biasanya enteng aja, belakangan dia mulai jaga-jaga Xiao Xi. Mungkin dia sudah menyadari kalau Xiao Xi menyukai Jiang Chen, jadi nggak mau membiarkan Xiao Xi berdua dengan Jiang Chen. Hmmm, aku mendukung Bo Song tapi takut dia patah hati, karena kayaknya dia udah cinta banged sama Xiao Xi.
Xiao Xi sampai akhir pasti hanya akan melihat Jiang Chen. Dan di ending episode ini, apakah Xiao Xi akan menyadari perasaan Bo Song?
Kalau Xiao Xi tahu apa yang akan dia lakukan, apakah dia akan menjauhi Bo Song? Jaga jarak gitu.
Atau Bo song bilang dia cuma becanda? Hmmmm.
Bo Song semakin berani ya dan aku suka HAHHAAHHAAAHHA.
Aku menyukai pembicaraan Xiao Xi dan Jiang Chen di episode ini, terutama pas mereka menginap. Xiao Xi mengatakan ia menanyakan apakah Jiang Chen menyukainya dan takut akan dijawab tidak oleh si pen deity. KAlau dijawab begitu, Xiao Xi jadi nggak bisa menyukai Jiang Chen lagi.
Terus Jiang Chen malah nanya, kenapa nggak bisa?
Hellowwwww, jadi dia berharap Xiao Xi tetap mencintainya tanpa diberi kepastian? Aduh, yang begini cuma ada di drama, kalau di dunia nyata semua orang bakalan milih Bo Song HAHHAHAHAHAHA.
Aku sebenarnya kesal sih, Jiang Chen ini seperti berharap Xiao Xi terus menyukainya meski ia tidak mengatakan ia menyukai Xiao Xi, intinya dia pengen Xiao Xi tetap suka sama dia meski dia bersikap dingin dan bla bla bla.
Kan kasihan Xiao Xi, cewek kalau nggak diberi kepastian juga galau. Tapi Xiao Xi masih menikmati perasaannya selama Jiang Chen tidak menolaknya dengan tegas.
Well, alasan Jiang Chen nggak menolak sih karena dia juga suka sama Xiao Xi, tapi dia nggak akan mengatakan perasaannya. Disinilah peran penting Bo Song lol. Kalau Bo Song nggak ada Xiao Xi-Jiang Chen bakalan begini sampai lulus.
Semoga Jiang Chen mulai merasa tersaingi dan menyatakan cinta, tapi karena perjalanan masih panjang, aku menebak Jiang Chen bakalan makin dingin sama Xiao Xi, bisa dia juga jadi makin deket sama Li Wei. hufffff!
Kira-kira siapakah yang menulis 'I Love You, Xiao Xi' itu?
Kemungkinannya ada 2, Jiang Chen dan Bo Song. Aku akan menebak tanpa spoiler ya, jadi ini asli pendapat aku tanpa tahu episode selanjutnya bagaimana.
Tentu saja kemungkinan besar adalah Bo Song. Karena kita tahu Bo song suka sama Xiao Xi, dan dia berkemungkinan besar menulis hal itu, dia juga liri-lirik Xiao Xi kan?
Tapi aku sebenarnya berharap itu ditulis oleh Jiang Chen, meskipun aku yakin Jiang Chen bukan tipe yang menulis hal seperti itu. Tapi akan lebih manis kalau dia yang menulis.
Xiao Xi sendiri pasti berfikir itu ditulis oleh Jiang Chen, karena sebelumnya kan dia dan Jiang Chen membicarakan mengenai perasaan Xiao Xi pada Jiang Chen.
Makanya Xiao Xi tidur sambil senyam senyum sendiri.
Yang membuat aku penasaran adalah apa yang ditulis Xiao Xi. Aku pikir Xiao Xi pasti menulis sesuatu tentang Jiang Chen, misalnya 'aku menyukai Jiang Chen' atau 'aku berharap Jiang Chen menyukaiku'.
Kalau misalnya Jiang Chen yang mendapat kertas itu, Jiang Chen mah udah tahu ya, jadi nggak akan kaget.
Tapi kalau Bo Song yang dapet? HUWAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Sedih banged kan? T_____T
Aku juga penasaran kertas satu lagi milik siapa dan apa yang tertulis disana. Kalau kertas I Love You Xiao Xi adalah milik Bo Song, kemudian apa yang ditulis Jiang Chen?
Kalau kertas I Love You Xiao Xi adalah yang tulis Jiang Chen, lalu apa yang ditulis Bo Song?
Hmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. Ini permainan seru banged ya, kenapa dulu aku nggak pernah main yang beginian? LOL.
BTW permainan ini mengingatkanku pada Manitto game-nya Reply 1988 HAHAHAHHAHAHAHAH.
Aku udah nonton nyampe ep 12 kak😁 pertanyaan kaka diatas jawabannya ada di ep 8, makin kesini plotnya jadi makin nyesek dan juga seneng soalnya jiang chen udah mulai berani ambil tindakan ga kaya awal2 yg cuma diem2an😂 aku nungguin ep minggu ini banget, kayanya minggu ini udah jump time deh, walaupun sedikit ga rela pisah sama masa sma mereka, tapi masa dewasa mereka juga patut ditunggu❤ semangat kak bikin sinopsisnya❤
BalasHapuswah serruu :)
BalasHapusq jadi baper wkwkwkkwk XD
pengen baca sinopsis episode selanjutnya :)