To Our Pure Little Beauty Episode 7: Two Days and One Night
Setelah liburan panjang, Xiao Xi datang ke sekolah dan reuni bersama Jing Jing. Xiao Xi senang karena Jing Jing sudah menyiapkan tempat duduk untuknya. Jing Jing senang dipuji tapi agak kesal saat Xiao Xi memintanya bangun karena Xiao Xi ingin satu tempat duduk dengan Jiang Chen HAHHAAHHHAHAHAHHA.
Jiang Chen masuk ke kelas dan Xiao Xi langsung memintanya duduk bersamanya, tapi Jiang Chen menolak dengan cepat. Jing JIng mengejek Xiao Xi yang terlalu bersemangat.
Xiao Xi tidak menyerah, pokoknya Jiang Chen harus duduk dekatnya dan ia menyuruh Jiang Chen duduk di kursi seberang kursinya. Jiang Chen menolak lagi wkkwkwkwkwkkw.
Li Wei kemudian datang mendekati Jiang Chen untuk bertanya mengenai pelajaran. Xiao Xi kesal sekali. Jing Jing menyuruh Xiao Xi cepat duduk dan mengatakan kalau Jiang Chen tidak ingin duduk dekat Xiao Xi.
Xiao Xi cemberut dan protes memangnya apa salahnya duduk didekatnya.
Teman sebangku Jing Jing waktu kelas 1 (aku masih nggak hafal namanya HAHHAHAHAHA) masuk ke kelas dan melihat kursi kosong diseberang Xiao Xi dan akan duduk disana. Xiao Xi dengan cepat menghalanginya, mengatakan kalau seseorang sudah duduk disana.
Temannya bertanya siapa dan Xiao Xi melihat ke arah Jiang Chen yang masih asik dengan Li Wei.
Temannya bertanya lagi siapa dan berteriak ke seluruh kelas kalau nggak ada yang punya kursi itu dia akan duduk disana. Xiao Xi masih berusaha dan meminta temannya menunggu sebentar.
Jiang Chen kemudian melihat ke arah mereka dan mengatakan kalau itu adalah kursinya.
Awwwwwwwww. Senyuman lebar mengembang di wajah Xiao Xi.
Jiang Chen duduk di kursinya dan Xiao Xi mulai menjadi pelayannya, membersihkan meja, bertanya apakah Jiang Chen mau minum, ia akan mengambilkan untuk Jiang Chen.
Jiang Chen menatap Xiao Xi dan mengatakan sepertinya ia menyesal setuju duduk disana.
Xiao Xi terkejut dan berhenti mengelap meja. Ia dengan manja mengatakan pada Jiang Chen jangan bercanda begitu dan menyentuh bahu Jiang Chen dengan jarinya sebelum ia kembali ke tempat duduknya.
Xiao Xi bahagia banged dan Jing Jing memeluk lehernya, keduanya senyam senyum.
Xiao Xi yang waspada langsung berdiri dan mengatakan ia akan menemani Li Wei, karena ia orangnya kuat. Ia akan membantu Li Wei mengangkat buku-buku itu.
Tentu saja LI wei menolak dengan alasan kalau Jiang Chen sering beli buku disana dan ia pikir mereka akan dapat diskon kalau Jiang Chen ikut dengannya. Xiao Xi terdiam.
Jiang Chen setuju mengatakan mereka akan pergi saat istirahat siang nanti.
Xiao Xi menatap Li Wei dengan kesal, ia kembali duduk dan berbisik pada Jing Jing kalau kadang kadang ia ingin sekali mengurung Jiang Chen dirumahnya HAHAAHHAHAHAHA.
Pelajaran dimulai, hari ini pelajaran pertama adalah bahasa, mereka melanjutkan pelajaran semester kemarin tentang essay: Seandainya aku adalah....
Lu Yang mendapat pujian dari guru karena dia menulis essay-nya dengan kreatif. Judul essay Lu Yang adalah: Imagine I was Cosmic Chaos. Xiao Xi tidak mengerti apa artinya 'chaos' meski ia merasa pernah mendengar kata itu sebelumnya. Jiang Chen mengatakan padanya kalau itu bukan sesuatu yang Xiao Xi bisa makan HAHAHAHHAHHAHA.
Jing Jing mengejek Jiang Chen mengatakan kalau Jiang Chen sangat mengerti Xiao Xi. Xiao Xi tentu saja senang sementara Jiang Chen hanya tersenyum mengejek.
Guru kemudian membacakan essay Lu Yang.
BTW si Bo Song kok kerjaannya tidur terus ya? Dia nggak mendengarkan, saat Xiao Xi berebut kursi tadi dia juga tidur tapi kayaknya cuma tidur pura-pura aja, dia mendengarkan bagaimana Xiao Xi mecari kursi untuk Jiang Chen.
Saat jam makan siang, Lu Yang mulai agak sombong membicarakan essay-nya yang asal tulis itu, tapi yang lain tidak terlalu tertarik karena itu mirip dengan novel fantasy lainnya.
Li wei kemudian datang ke meja mereka untuk mengajak Jiang Chen ke toko buku. Xiao Xi cemberut. Jiang Chen menyelesaikan makannya dan pergi bersama Li wei saat Lu Yang berteriak apakah Jiang Chen tidak mau membaca essay-nya.
Lu Yang masih belum menyerah dan meminta Bo Song membaca essay-nya. Bo Song malas dan mengatakan ia harus pergi latihan LOL.
Xiao Xi kecewa banged melihat Jiang Chen dan Li wei pergi berdua. Xiao Xi mengajak Jing Jing untuk pergi tapi Jing mengatakan ia belum selesai makan. Xiao Xi tak peduli dan menariknya dari sana.
Jing Jing meminta Lu Yang membereskan mangkuk mereka. Akhirnya Lu Yang ditinggal sendirian. LOL.
Xiao Xi dan Jing Jing tentu saja mengikuti Jiang Chen dan Li Wei ke toko buku. Mereka mengintip apa yang dilakukan keduanya. Jing Jing bertanya kenapa mereka harus mengintip begini, bukankah lebih baik mereka masuk secara natural. Xiao Xi mengatakan lebih seru kalau begini HAHAHAHHAHAHA.
Tiba-tiba Lu Yang muncul dibelakang mereka dan bertanya apanya yang seru? Novelnya?
Jing dan Xiao Xi panik menutup mulut Lu Yang. Jiang Chen menyadari keributan itu dan tahu kalau Xiao Xi ada disana. lol.
Li wei berterimakasih karena Jiang Chen mau menemaninya dan mengatakan kalau ia dengar Jiang Chen punya adik, ia ingin membelikan buku dongeng untuk adiknya dan ia tak tahu buku seperti apa yang disukai anak laki-laki, ia ingin Jiang Chen membantunya memilihkan.
Jiang Chen tidak pernah merasa mengatakan pada siapapun kalau ia punya adik dan bertanya siapa yang memberitahukan itu pada Li Wei?
Li Wei terkejut dan berfikir, kemudian ia berbohong mengatakan kalau Xiao Xi yang memberitahunya.
Jiang Chen terkejut dan melihat ke arah persembunyian Xiao Xi. Xiao Xi sendiri tidak melihat ke arah Jiang Chen karena ia juga kaget, ia tak pernah mengatakan mengenai adik Jiang Chen pada Li Wei.
Jing Jing mengatakan kalau Li wei itu anak yang berbahaya (sebenarnya terjemahannya nasty/disgusting = menjijikan).
Sepertinya Jiang Chen melihat reaksi Li Wei yang tak tenang, bahkan menggigit bibirnya, ia tahu Li wei berbohong, jadi ia menolak karena ia juga tak mengerti buku untuk anak-anak.
Li wei mengatakan kalau ia takut membeli buku yang salah. Li wei menceritakan kalau kedua orang tuanya bercerai saat ia masih kecil, ayahnya menikah lagi dan beberapa tahun lalu adik tirinya lahir. Sebentar lagi ulang tahun adiknya dan ayahnya memintanya membelikan hadiah untuk adiknya.
Li wei mengatakan hubungan ayah dan ibunya sangat buruk, karena itu ibunya saat ketat padanya sejak ia masih kecil. Ia hanya ingin ibunya bahagia, makanya ia selalu berusaha keras. Dan ia juga berharap ayah dan ibunya bisa lebih menghargai satu sama lain.
Jiang Chen kemudian berfikir, aku rasa dia berfikir mengenai Li Wei yang sedikit banyak dengan dirinya. Ia juga selalu berusaha keras agar ibunya tidak repot membesarkannya.
Karena itu Jiang Chen akhirnya setuju membantu Li wei mencari buku dongeng itu. Li wei senang mendengarnya.
Xiao Xi terlihat sedih dan bertanya pada Jing Jing apakah Jing Jing pikir Li wei itu anak yang rapuh dan menawan? Bukankah semua anak laki-laki menyukai gadis seperti itu? Gadis yang mempunyai pengalaman hidup yang menyedihkan?
Jing Jing tidak menyukai Li Wei dan mengatakan memangnya hanya Li Wei yang orang tuanya bercerai, ada banyak anak yang orang tuanya bercerai tetap kuat dan tidak rapuh.
Ayah menolak karena ibu memanfaatkan koneksi untuk mengurus hal seperti itu, sama saja dengan meminta temannya menyalahgunakan wewenangnya.
Ibu mengatakan semua orang juga melakukan hal yang sama saat sekarang ini, ia hanya meminta bantuan sedikit. Tapi ayah tetap menolak.
Xiao Xi yang sedang belajar mendengarkan pertengkaran mereka dan mengintip dari pintu kamarnya, ia kelihatan khawatir karena pertengkaran mereka semakin menjadi.
Lu Yang mengomeli teman-temannya yang tidak mau menemaninya, ia mengatakan kalau mereka semuanya teman palsu.
Lu Yang menghabiskan waktu makan cup ramen di warnet dan mengatakan kalau ia punya uang banyak ia akan mengganti teman-temannya.
Lu Yang kemudian melihat sebuah website kuis dengan hadiah perjalanan mewah ke Hainan.
Lu Yang tersenyum menlihatnya, ia sangat tertarik dengan itu.
Xiao Xi dan Jiang Chen makan berdua di meja yang sama dan Xiao Xi mengeluh karena ia punya perasaan tidak enak. Jiang Chen bertanya apakah Xiao Xi lupa mengerjakan tugas lagi?
Xiao Xi bertanya apa yang Jiang Chen pikirkan mengenai Lin Daiyu (sebuah karakter drama/movie yang mempunyai nasib tragis.
Jiang Chen tidak mengerti akan pertanyaan random ini. Xiao Xi bertanya, bukankah dia kelihatan rapuh dan menawan dan kau merasa ingin melindunginya?
Jiang Chen tidak mengerti. Bo Song kemudian datang dan memegang bahu Xiao Xi sambil bertanya melindungi apa? Aku akan melindungimu.
Xiao Xi kesal dan meminta Bo Song jangan menganggu pembicaraannya.
Jiang Chen saat itu hanya fokus pada bahu Xiao Xi yang dipegang Bo song.
Xiao Xi bertanya lagi apa yang Jiang Chen pikirkan tentang Lin Daiyu?
Jiang Chen belum menjawab dan terus memperhatikan bagaimana Bo song memberikan lauknya pada Xiao Xi.
Xiao Xi masih mengahrapkan jawaban dan Jiang Chen kemudian mengatakan, setidaknya dia jauh lebih baik darimu dan dia makan lebih sedikit darimu.
Xiao Xi langsung mengatakan kalau ia tidak banyak makan. Xiao Xi dengan sigap mengembalikan lauk pemberian Bo Song lol.
Xiao Xi mulai mengatakan kalau ia pikir ia sedikit mirip dengan Lin Daiyu. Xiao Xi bahkan mulai bersikap cute.
Jing Jing yang baru datang mengejak Xiao Xi dan mengatakan mirip apanya? apa kau juga nanti akan memuntahkan darah sepertinya?
Xiao Xi kesal menatap Jing Jing dan Jing Jing kemudian mulai menyadari arah pembicaraan ini, Atau... bunga yang kau tanam mulai bermasalah?
Xiao Xi mengatakan kalau bunga-nya baik-baik saja.
Lu Yang protes karena Jing Jing hanya memperhatikan Xiao Xi dan ingin Jing Jing bertanya padanya juga.
Jing Jing berkata, memangnya apa yang bisa terjadi padamu? Meminjam novel erotis? menemukan buku yang sudah dibuang orang lain?
Bo Song menyukai kata-kata Jing Jing dan keduanya tos.
Lu Yang jadi kesal dan menunjukkan tiket pada mereka, tapi tak ada yang memperhatikan jadi Lu Yang meminta mereka mendengarkannya. Ia sudah memasuki babak terakhir sebuah kuis, jika ia menjawab dengan benar di babak final, mereka bisa pergi ke Hainan.
Jing JIng mengatakan Lu Yang sangat bodoh, karena jelas-jelas itu penipuan. Ia bertanya sudah berapa banyak uang yang dikeluarkan Lu Yang untuk itu?
Lu Yang meminta JIng Jing berhenti bicara masalah uang, jika mereka bisa ppergi nanti, semua pengorbanan yang ia keluarkan tidak ada apa-apanya.
Saat yang lain meragukan Lu Yang, hanya Xiao Xi yang percaya pada Lu Yang dan bergabung dengannya. Jing Jing mengeleng.
Lu Yang menatap Bo Song. Bo Song terdiam. Xiao Xi juga menatap dengan wajah cute-nya dan Lu Yang nggak mau kalah cute. Bo Song setuju ikut karena kuis itu terdengar meyakinkan.
Xiao Xi tersenyum dan pindah ke Jiang Chen, ia menatap Jiang Chen dengan tatapan memohon. Jiang Chen melihat ke arah Xiao Xi dan Lu Yang.
Ia menghela nafas dan mengangkat nampannya untuk meninggalkan mereka.
Xiao Xi terkejut dan mengejarnya, mengatakan kalau ia masih ingin membicarakan sesuatu dengan Jiang Chen. Jiang Chen mengatakan kalau ia tak mau mendengarkannya.
Xiao Xi tidak peduli dan mulai mengatakan mengenai pertengkaran orang tuanya. Jiang Chen merasa itu hal yang biasa tapi Xiao Xi mengatakan belakangan mereka bertengkar setiap hari, sepertinya cinta mereka mulai memudar dan kemungkinan mereka akan bercerai. Maksudku adalah, jika mereka bercerai, aku harus ikut dengan siapa? Ibuku sangat pemarah sementara ayahku tidak bisa memasak. Aku bahkan mungkin harus pindah dan kita akan bisa menjadi tetangga lagi. Dan aku dengar, anak-anak dari broken home sangat menyedihkan. Jika mereka menikah lagi, bagaimana kalau mereka tidak memberiku makan?
Jiang Chen dengan sabar mendengarkan Xiao Xi dan mengatakan mungkin karena Xiao Xi makannya terlalu banyak, jadi mereka nggak mau memberi makan Xiao Xi.
Xiao Xi kesal pada Jiang Chen karena ia sedang serius, orang tuanya mulai melempar sesuatu dan pertengkaran semakin sengit.
Jiang Chen tidak menanggapi Xiao Xi dengan serius dan bertanya apa yang mereka pecahkan dan Xiao Xi berfikir kemudian menjawab, kulkas.
Jiang Chen mendesah dan meninggalkan Xiao Xi sambil mengatakan kalau imajinasi Xiao Xi sangat menyedihkan. HAHHAHAHAHAHAHHA
Pada akhirnya 5 sekawan setuju untuk membantu Lu Yang menjawab kuis-nya. Lu Yang mengatakan uang jajan bulanannya sudah ia habiskan untuk mengikuti kuis ini, karena itu mereka harus menang.
Setelah semua teman-temannya terlihat siap, Lu Yang menelpon operator kuis itu dan mereka memulai kuisnya.
Pertanyaan pertama adalah tentang isi sebuah novel berjudul The Smiling, Proud Wanderer. Semuanya terdiam karena mereka tidak mengerti.
Jing Jing mengatakan kalau Lu Yang suka membaca novel harusnya dia tahu jawabannya. Lu Yang mengatakan kalau ia tak suka novel serius HAHAHHAHA.
Jiang Chen tahu jawabannya dan menjawab dengan benar. Lu Yang kagum padanya. Semuanya juga kaget Jiang Chen bisa menjawabnya.
Pertanyaan kedua adalah tentang anime sailormoon, nama anak Usagi dan Tuxedo Mask.
Semuanya terdiam lagi dan menatap ke arah Jing Jing. Jing Jing bertanya apakah ia terlihat seperti orang yang menonton Sailormoon? LOL.
Xiao Xi merasa tahu jawabannya tapi ia tidak ingat. Xiao Xi mencoba mengingatnya saat waktu terus berjalan, yang ia ingat adalah anaknya kecil dan rambutnya pink. Tapi ia tak ingat namanya. Xiao Xi pusing sendiri karena sudah diujung lidah tapi ia tak bisa mengatakannya (Aku beneran kesal kalau ada diposisi ini, kita tahu, ini nih udah diujung lidah tapi nggak bisa mengatakannya HAHAAHAHHA).
Waktu tinggal 5 detik lagi, Lu Yang semakin khawatir. Xiao Xi terus berfikir tapi ia tak bisa mengingatnya.
Di detik terakhir, tiba-tiba Jiang Chen menjawab, Little Little Bunny.
Semuanya terkejut karena Jiang Chen benar. JIng Jing tak percaya Jiang Chen menonton sailormoon. Bo Song juga membelalakkan matanya. Xiao Xi terpesona karena Jiang Chen bahkan bisa menjawab pertanyaan seperti itu.
Jiang Chen membuat alasan kenapa ia bisa menjawabnya karena Xiao Xi pernah mengatakannya.
Xiao Xi senang mendengarnya karena Jiang Chen masih mengingat apa yang ia katakan.
Tapi jawaban Jing Jing benar dan smeuanya kagum pada Jing Jing.
Lu Yang memenangkan kuisnya dan lokasi hadiahnya dikirim ke HP Lu Yang.
Jiang Chen mengecek lokasinya dan mengatakan kalau tempat itu sangat jauh. JIng Jing jadi ragu, ia tak mau pergi sejauh itu hanya untuk ditipu.
Lu Yang memohon karena ia sudah menghabiskan uang untuk itu setidaknya mereka harus pergi.
Xiao Xi setuju dan mengajak mereka pergi, semuanya pergi bersama pasti menyenangkan.
Xiao Xi menatap Bo Song mengharapkan Bo Song pergi dan Bo Song tersenyum padanya, mengatakan ia akan ikut.
Xiao Xi beralih ke Jiang Chen yang masih berfikir. Jiang Chen menatap Lu Yang yang memohon, juga Xiao Xi yang tersenyum berharap dan akhirnya mengangguk. Ia setuju untuk ikut.
Xiao Xi senang banged dan highfive dengan Lu Yang.
Hari itu adalah hari reuni ayah Xiao Xi dengan teman-teman SMA-nya. Ayah Xiao Xi sebenarnya sudah mau bicara dengan temannya itu mengenai permintaan istrinya tapi pada akhirnya ia tak bisa mengatakannya.
Ayah pulang dalam keadaan mabuk malam itu dan mulai bertengkar lagi dengan ibu karena ayah tidak jadi meminta tolong pada temannya. Menurut ayah, ibu harus mengikuti peraturan dan bla bla bla, kalau tidak mau sebaiknya jangan buka toko.
Ibu kesal mendengarnya dan mengatakan ia tak akan membuka toko.
Xiao Xi mendengarkan dari kamarnya dan mencatat hal penting dari pertengkaran mereka.
Keesokan harinya, saat berangkat sekolah bersama Jiang Chen, Xiao Xi menceritakan bagaimana orang tuanya bertengkar dengan membaca catatan yang ia tulis. LOL. Xiao Xi menyembunyikan catatan itu di sakunya dan cerita sambil membacanya, apa yang dikatakan ayah dan ibunya saat bertengkar.
Xiao Xi benar-benar khawatir orang tuanya akan bercerai, Ayahku akan menikah lagi dan aku punya ibu tiri. Bagaimana jika mereka punya anak lagi? Apakah mereka masih mencintaiku?
Jiang Chen kesal mendengar Xiao Xi mengatakan jal seperti itu sejak kemarin dan menyuruhnya jangan bercanda tentang perceraian, karena itu tidak lucu.
Jiang Chen meninggalkan Xiao Xi dan Xiao Xi terlihat cemberut karena ia tak bercanda.
Bo Song melihat Xiao Xi sendirian dan mendekatinya, ia bertanya apa yang terjadi. Xiao Xi terus cemberut.
Bo Song mengingatkan kalau besok mereka akan pergi dan mengajak Xiao Xi untuk menyiapkan cemilan yang akan dibawa.
Xiao Xi hanya menatap Bo Song.
Xiao Xi tidak bersemangat tapi ia tetap pergi bersama Bo Song ke mini market membeli cemilan.
Xiao Xi tidak konsentrasi dan terus memasukkan berbagai makanan ke keranjang belanjaan yang dibawa Bo Song.
Keranjang sudah hampir penuh dan Bo Song kelihatan khawatir karena Xiao Xi terus memasukkan makanan kedalamnya.
Bo Song akhirnya memanggil Xiao Xi dan mengatakan ia tak masalah dengan uang, tapi apakah Xiao Xi yakin mereka bisa menghabiskan semua ini?
Xiao Xi kemudian menyadari kalau ia mengambil terlalu banyak dan mulai mengembalikannya lagi.
Bo Song khawatir dan bertanya ada apa?
Xiao Xi menjawab, seorang gadis selalu punya masalah yang tidak akan dimengerti oleh para pria.
Bo Song terdiam.
Saat itu, Xiao Xi melihat ayahnya bersama seorang wanita dan Xiao Xi terkejut. Ia mengatakan pada Bo Song kalau harus ke toilet dan meninggalkan Bo Song.
Xiao Xi mengejar ayahnya ke luar minimarket dan memutuskan menelpon ayahnya. Xiao Xi bertanya ayahnya ada dimana dan apakah ayahnya akan makan malam bersama mereka malam ini.
Ayah mengatakan kalau ia akan kerja lembur malam ini dan meminta Xiao Xi tidak menunggunya. Ayah kemudian mengatakan ia masih ada kerjaan dan menutup telponnya.
Xiao Xi terdiam melihat ayahnya berjalan bersama wanita lain dan membuat alasan kalau ia sedang bekerja.
Bo Song selesai membayar cemilan mereka, ada 2 kantong plastik, omg T__T
Ia keluar mencari Xiao Xi tapi ia tak menemukan Xiao Xi disana.
Malam itu Xiao Xi pulang sendirian. Ia terlihat sedih.
Jiang Chen juga pulang dan melihat Xiao Xi. Ia sengaja mengejar Xiao Xi dan menyamakan langkah dengan Xiao Xi, pura-pura bersikap biasa.
Jiang Chen berjalan disamping Xiao Xi yang tidak ada reaksi dan meliriknya. Ia terkejut karena Xiao Xi menangis.
Jiang Chen bertanya ada apa dan Xiao Xi semakin tak bisa menahan air matanya. Dalam tangisnya ia berkata kalau ia tak akan bicara hal aneh lagi, orang tuanya benar-benar akan bercerai.
Jiang Chen terdiam. Xiao Xi terus menangis dan mencari sesuatu untuk menghapus air matanya, ia menarik lengan baju Jiang Chen dan Jiang Chen protes karena itu kotor.
Xiao Xi menatap Jiang Chen dan tak peduli. Xiao Xi dan Jiang Chen terus berjalan, Xiao Xi menangis dan menggunakan lengan baju Jiang Chen untuk menghapus air matanya.
Awwwwwww.
Xiao Xi kembali ke rumah dengan mata bengkak dan ibu tertejut,ibu mengatakan kalau ada yang jahat pada Xiao Xi, katakan padanya, ia akan melindungi Xiao Xi. Xiao Xi mengangguk dan mengatakan angin terlalu keras, makanya air matanya keluar.
Ibu bertanya lagi apa benar tidak ada apa-apa? Ibu punya kau dan ayah, tapi kalian tidak pernah pulang ke rumah lebih awal, aku benar-benar tidak bisa rileks.
Ibu kemudian mengajak Xiao Xi makan karena ia membuat cemilan. Xiao Xi makan dengan menahan air matanya.
Ayah pulang tak lama kemudian, ayah mabuk lagi. Ibu protes karena ayah terus mabuk setiap malam.
Ayah menyuruh Xiao Xi ke kamar dan mengerjakan tugasnya tapi Xiao Xi menolak. Ayah kesal dengan sikap Xiao Xi dan Xiao Xi mengatakan kalau ia baru saja mendapatkan sifat ini karena ayahnya tidak pernah pulang lebih awal dan makan bersama-sama, itu membuatnya curiga apa yang ayah lakukan diluar sana.
Xiao Xi kesal dan masuk ke dalam kamarnya. Ayah dan ibu juga terkejut melihat Xiao Xi yang seperti itu.
Jiang Chen di rumahnya kembali ragu-ragu. Ia akan mengirim pesan pada Xiao Xi untuk bertanya apakah dia baik-baik saja, tapi ia tak jadi mengirimnya. (UGHHH sebel deh, jangan ragu-ragu kenapa sih? Nanti jadi Jung Hwan kedua lho HAHHAAHAHA nggak apa sih, aku suka Bo Song wkkwkwkwkw).
Adik Jiang Chen masuk ke kamarnya untuk mengambil pakaian kotor dan bertanya kenapa lengan seragam sekolah Jiang Chen basah.
Jiang Chen mengatakan saat pulang sekolah tadi seekor anjing kecil menjilat lengan bajunya (HAHAHHAHAHAHAAHAHA).
Adiknya tertarik, apa? anak anjing kecil? apakah dia lucu?
Jiang Chen tersenyum dan membenarkannya, tapi dia sedikit berisik.
Adik Jiang Chen meminta Jiang Chen untuk membawanya melihat anak anjing itu. Jiang Chen setuju dan mengatakan kalau anak anjing itu tinggal disekitar rumah mereka, sering kelihatan.
Adik Jiang Chen bersemangat mengatakan kalau ia akan mencarinya besok.
Jiang Chen hanya tersenyum kecil.
HAHHAHHAHAHAHAHAHHAHAA. Anak anjing yang cute ya? ehaaaak.
Xiao Xi bangun pagi itu dan mendengar ayahnya sedang menelpon seseorang. Hari itu adalah hari sabtu dan ayahnya berjanji bertemu dengan seseorang siang nanti. Xiao Xi mendengarkan pembicaraan telpon dari kamarnya.
Setelah ayahnya pergi, Xiao Xi ingin mengikutinya, tapi pintu terkunci dari luar. Xiao Xi berteriak memanggil ibunya, tidak ada jawaban.
Xiao Xi mencoba menelpon ibunya, tapi ponsel ibunya tinggal di rumah.
Xiao Xi menelpon Jiang Chen, tapi nomornya tidak aktif.
Xiao Xi bingung akan menelpon siapa lagi, ia mengambil notebook-nya dan memutuskan menelpon Jing Jing. Jing Jing bertanya ada apa, karena ia sudah dalam perjalanan. Xiao Xi mengatakan kalau ia terkurung dirumah.
Jing Jing terkejut dan mengatakan ia akan datang menyelamatkan Xiao Xi.
(Satu hal yang aku sadari dari adegan ini adalah, Xiao Xi hafal nomor telpon Jiang Chen HAHAHAHHAHA. Iya donk ya, crush!).
Jing JIng, Bo Song dan Jiang Chen menemui Xiao Xi yang terkurung di rumahnya, mereka bicara lewat jendela. Mereka berfikir apa yang harus mereka lakukan.
Jing Jing mengatakan ia akan mencari ibu Xiao Xi dan menyuruh Bo Song mencari tukang kunci. Ia meminta Jiang Chen menjaga Xiao Xi disana LOL, saat genting Jing Jing masih sempat membuat kesempatan Xiao Xi berduaaan dengan Jiang Chen.
Bo Song tentu saja protes kenapa dia yang harus mencari tukang kunci, karena Jiang Chen lebih hafal daerah ini. Jing Jing tak peduli dan menarik Bo Song dari sana wkkwkwwkwkkw.
Jing Chen dan Xiao Xi tinggal berdua. Keduanya saling menatap.
Jiang Chen berkata melihat Xiao Xi dari jendela begini membuatnya sedikit malu.
Xiao Xi terkejut, ia tak mengerti. Jiang Chen melanjutkan, ini membuatku ingin memberikan makanan padamu.
Xiao Xi makin bingung, kenapa?
Jiang Chen sedikit tersenyum membayangkan sesuatu HAHAHHAHAHAHAAHAHA.
*Jiang Chen jadi ingat pembicaraan dengan adiknya semalam, Xiao Xi si anak anjing, jadi melihat Xiao Xi terkurung begitu, ia jadi membayangkan Xiao Xi adalah anak anjing dimana dia ingin memberikan makan pada Xiao Xi wkwkwkkwkwkww.
Tak lama kemudian, JIng Jing dan Bo Song kembali, mereka berdua kelelahan menaiki tangga.
Jing mengatakan ia tak bisa menemukan ibu Xiao Xi dan Bo Song mengatakan mustahil baginya menemukan tukang kunci.
Xiao Xi jadi bingung apa yang harus ia lakukan, karena hari ini ia harus keluar.
Jiang Chen kemudian berfikir ada yang aneh, tidak mungkin orang tua Xiao Xi mengurung Xiao Xi tanpa alasan dan bertanya apakah Xiao Xi sudah mencari kunci di rumahnya?
Xiao Xi kemudian terkejut karena ia melupakan hal itu. Ia berlari mencari kunci.
Jing, Bo Song dan Jiang Chen mendesah HAHAHHAHAHAHAHAHAHAHHAHHAH.
Tentu saja ada kunci di rumahnya dan ia meminta yang lain membuka dari luar.
0 komentar:
Posting Komentar