-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sinopsis To Our Pure Little Beauty Episode 5 Part 2
Keesokan harinya, seorang bapak terlihat buru-buru akan masuk ke sekolah tapi satpam melarangnya karena orang asing tidak boleh masuk.
Bapak itu memohon karena ia harus memberikan obat pada anaknya, anaknya tadi meninggalkan obatnya, anaknya sedang sakit jadi harus teratur minum obat. Bapak itu memohon agar satpam memperbolehkannya masuk, tapi satpam tidak bisa melakukannya.
Saat bapak itu bingung, Jing Jing lewat. Bapak itu menghentikannya dan bertanya apakah JIng Jing mengenal Lu Yang. Jing Jing mengatakan ia mengenalnya, mereka teman sekelas. Bapak itu Lega dan memperkenalkan diri sebagai ayah Lu yang, ia meminta Jing Jing memberikan obat itu pada Lu Yang. Jing Jing mengerti.
Saat ia sedang berjalan, ia tak sengaja menjatuhkan kantong obat itu. Saat membereskannya, Jing Jing melihat obat itu dan teringat kalau Lu Yang pernah mengatakan ia punya jantung yang lemah. OMG.
Jing Jing tampak terkejut karena menyadari kalau Lu yang tidak berbohong.
Waaahhh, plot twist banged, nggak nyangka ada yang sakit, semoga hanya salah paham aja ya T_T
JIng Jing masuk ke kelas dan memberikan obat itu pada Lu Yang. Tak lama Xiao Xi datang dan mulai menganggu Lu Yang yang makan, JIng Jing menariknya dari sana, agar Xiao Xi tidak menganggu Lu Yang. Xiao Xi meminta pertolongan pada Jin Suo-nya.
Jing Jing kemudian bertanya apakah Lu Yang membutuhkan teman latihan, ia bisa menemani Lu Yang. Lu Yang sangat senang mendengarnya.
Tapi Lu Yang tidak serius latihan dan sepertinya ia mengatakan kalimat yang tak ada di naskah. Jing Jing pada akhirnya jadi kesal dan tak mau menemani Lu Yang latihan lagi HAHAHAHAHA.
Saat pulang sekolah, Bo Song menemui Xiao Xi untuk mengajaknya latihan, karena hari ini mereka belum latihan. Xiao Xi setuju, karena Bo Song masih belum bisa berakting dengan baik. Bo Song setuju, ia pikir itu karena ia tak bisa mengontrol ekspresinya dengan baik, karenanya saat ia berakting, kalimatnya kurang meyakinkan, mungkin karena karakter Erkang dan dirinya ini berbeda.
Mereka berdua memutuskan untuk latihan dan mencari tempat latihan. Bo Song mengatakan ia tahu satu tempat dan mengajak Xiao Xi kesana, lebih tepatnya menarik sepeda Xiao Xi untuk mengikutinya.
Bo Song mengajak Xiao Xi ke rumahnya. Di pintu rumah Bo Song ada beberapa tulisan dan Bo Song mengatakan ia tinggal bersama neneknya, neneknya punya penyakit demensia, kadang tidak bisa mengingat apapun, makanya ia membuat catatan disana.
Bo Song membuka pintu rumahnya dan nenek sudah menunggu disana. Nenek senang melihat Bo song membawa teman ke rumah dan ingin memasakkan makanan untuk mereka.
Bo Song dan Xiao Xi duduk berdua dan Xiao Xi bertanya kemana orang tua Bo Song. Bo Song mengatakan ibunya tinggal bersama neneknya (dari ibu) dan merawat nenek itu karena sudah tua. Saat ia akan membahas ayahnya, ia mengurungkan niatnya dan mengingatkan Xiao Xi kalau tujuan mereka kesini adalah untuk latihan. Xiao Xi mengerti.
Keduanya akan latihan saat terdengar suara benda pecah di dapur. Bo Song terkejut dan berlari ke dapur, Xiao Xi mengikutinya.
Penyakit nenek kambuh, ia salah mengenal Bo Song dan memanggilnya sebagai anaknya (ayah Bo Song). Bo Song terdiam.
Nenek yang berfikir Bo song adalah anaknya bertanya apakah dia bertengkar lagi dengan Bo Song dan memintanya jangan selalu memarahi Bo Song. Bo Song mereka adalah anak yang baik.
Bo Song mengatakan kalau ia tak akan memukul Bo Song lagi dan nenek lega. Nenek mengatakan sebesar apapun kemarahan antara ayah dan anak, meskipun dia (Bo Song) tidak mengatakannya, dia sangat peduli padamu. Beberapa hari yang lalu, kau tidak kembali ke rumah, kan? Dia menunggumu selama 2 jam.
Bo Song mengatakan kalau ia hanya menunggu 1 jam. Nenek melanjutkan, itu semuanya karena kau memaksanya untuk berenang, aku kasihan pada anak kecil itu, dia tidak punya teman dan bahkan tidak dekat dengan teman sekelasnya.
Xiao Xi yang sejak tadi hanya diam mendengarkan kemudian bicara, nenek aku adalah teman sekelas Bo Song, kami akan latihan drama hari ini. Di sekolah, Bo Song sangat populer, banyak orang yang bertengkar karena ingin bermain bersamanya.
Bo Song menatap Xiao Xi.
Nenek lega mendengar itu dan meminta mereka untuk berteman baik dengan cucunnya.
Xiao Xi tersenyum pada nenek yang tersenyum padanya. Bo Song juag mencoba untuk tersenyum.
Bo Song mengantar Xiao Xi pulang dan Xiao Xi bertanya apakah Bo Song baik-baik saja? Apakah nenekmu pernah tidak mengenalimu sebelumnya?
Bo song mengatakan tidak pernah. Xiao Xi masih khawatir dan bertanya lagi apakah Bo Song benar baik-baik saja?
Bo Song mengatakan kalau ia baik-baik saja. lebih baik seperti ini, nenek selalu khawatir karena aku dan ayah selalu bertengkar. sekarang mungkin dia tidak mengingat hal itu lagi.
Xiao Xi bertanya apakah Bo Song mempunyai hubungan yang buruk dengan ayahnya?
Bo Song mengatakan kalau ayahnya selalu memaksanya untuk berenang. Saat ia 6 tahun, ia takut air dan ayahnya mendorongnya masuk ke dalam air. Ayahnya memaksanya untuk masuk ke klub renang, tidak peduli apakah dia suka atau tidak.
Xiao Xi bertanya lagi, apa kau suka berenang?
Bo Song menjawab kalau ia tidak tahu.
Xiao Xi mengatakan mereka sama, ia juga tidak tahu apa yang bisa ia lakukan, ia juga tidak cantik.
Bo Song tersenyum dan mengacak rambut Xiao Xi. Keduanya terus berjalan.
Xiao Xi tiba di apartemennya, saat ia membuka pintu, Jiang Chen ada disana, memperbaiki saklar lampu rumahnya.
Xiao Xi bertanya apa yang ia lakukan dan Jiang Chen mengatakan setelah ia mengganti lampu rumahnya, ia tahu kalau itu bukan masalah lampunya, tapi aliran listrik rumahnya. Ia sedang memperbaikinya.
Xiao Xi bertanya kenapa Jiang Chen tidak meminta tolong orang lain untuk memperbaikinya?
Jiang Chen mengatakan kalau ia tak seperti Xiao Xi, itu sebabnya ia mempelajari Fisika, untuk hal seperti ini.
Xiao Xi mengerti dan mengatakan ia akan pergi.
Jiang Chen menatapnya dan menasehatinya tidak baik seorang gadis pulang sendiri malam-malam begini.
Xiao Xi mengatakan ia tak sendirian, Bo Song mengantarnya pulang.
Jiang Chen terdiam.
(Aduh, Jiang Chen, sampe kapan kamu diam begini? KAlau terus begini lama-lama aku beneran ga rela Xiao Xi sama kamu )
Keesokan harinya, Jiang Chen, Jing Jing dan Xiao Xi sama-sama dari parkiran menuju kelas, mereka bertemu Bo Song ditengah jalan.
Xiao Xi menyapanya dan bertanya apakah Bo song sudah menghafal semua dialog-nya.
Bo Song mengatakan ia belum bisa mengingatnya, karena terlalu sulit.
Jiang Chen diam-diam menatap dan mendengarkan keduanya yang asik bicara.
Xiao Xi di perpustakaan ingin membaca manga, tapi letak manga itu ada diatas dimana ia tak bisa menjangkaunya.
Xiao Xi mencoba menggapai manga itu tapi tangannya tak sampai.
Jiang Chen melihatnya dan mendekatinya. Ia akan membantu Xiao Xi mengambilkannya. Xiao Xi terkejut dan gugup karena Jiang Chen sangat dekat dengannya.
Jiang Chen bertanya apakah Xiao Xi akan mengambil manga itu dan Xiao Xi mengangguk. Bukannya mengambilkannya, Jiang Chen malah menaruh manga itu di tempat yang lebih tinggi kemudian meninggalkan Xiao Xi.
Xiao Xi hanya mematung HAHHAHHAHHAHA.
Akhirnya kompetisi drama dimulai. Tahap 1 adalah kompetisi antara grup dalam 1 kelas untuk mendapatkan grup terbaik yang mewakili kelas.
Xiao Xi, Lu Yang dan Bo Song tampil terakhir, drama mereka adalah drama komedi dan hanya diperlihatkan adegan Xiao Xi yang tertusuk pisau dan Lu Yang yang ingin menikah HAHAHAHHAA. aku nggak ngerti itu drama apa, tapi dramanya cukup lucu dan menghibur karena teman-teman yang menonton tertawa saat adegan mereka.
Tapi sayang sekali, mereka tidak terpilih untuk mewakili kelas karena temanya tidak sesuai dengan kompetisi ini. Jadi, grup yang terpilih adalah Jiang Chen dkk.
Xiao Xi sangat kecewa.
Xiao Xi cemberut di tangga dan Bo Song bertanya apakah Xiao Xi tidak menikmati drama mereka tadi? Kenapa Xiao Xi cemberit begitu.
Xiao Xi sedang kesal dan mengomel kalau tadi itu ia serius tapi aktingnya sepertinya tidak bagus, makanya wali kelas tidak memilih kelompok mereka.
Xiao Xi mengatakan pengorbanannya untuk drama ini sangatlah besar, ia bahkan menggunakan bubuk sebagai darah dan menyiramkan ke bajunya tadi, ibunya pasti akan mengomel dan membunuhnya karena mengotori pakaiannya.
Bo Song berfikir dan kemudian meninggalkannya, ia meminta Xiao Xi menunggunya disana.
Bo Song yang berlari hampir menabrak Jiang Chen dan Xiao Xi jadi khawatir, memintanya hati-hati. Bo Song meminta Xiao Xi jangan khawatir karena ia akan segera kembali.
Jiang Chen sendiri akan naik tangga dan Xiao Xi masih duduk disana. Saat Jiang Chen akan melewati Xiao Xi, Jiang Chen berkata 'saat gunung tak lagi memiliki bukit dan langit & bumi bersatu, aku masih menunggu Erkang'.
Xiao Xi terkejut, eh? Bagaimana kau bisa tahu dialog Zi Wei? Kau sebenarnya ingin bergabung dengan grup kami, kan?
Jiang Chen mengatakan kalau Xiao Xi salah.
Xiao Xi dengan cepat menangkap kaki Jiang Chen dan meminta Jiang Chen duduk disampingnya. Jiang Chen menurut. Ecieeee.
Xiao Xi mengatakan kalau ia sebenarnya tahu Jiang Chen tidak ingin ikut kompetisi ini, makanya ia berusaha untuk menang, kalau ia menang, Jiang Chen tidak perlu ikut kompetisi lagi.
Jiang Chen terdiam menatap Xiao Xi. Xiao Xi tersenyum manis padanya. Awwwwwww.
Xiao Xi melanjutkan, tapi karena kau sudah terpilih, kau harus berusaha keras. Karena pada akhirnya, dalam hidup ini kau tetap harus melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak ingin kau lakukan.
Xiao Xi menepuk-nepuk Jiang Chen . Jiang Chen hanya diam dan kemudian berdiri.
Xiao Xi kecewa karena tidak ada tanggapan dari Jiang Chen, kau akan pergi begitu saja?
Jiang Chen bertanya, Kau tidak pergi?
Xiao Xi mengatakan kalau Bo Song memintanya menunggu disini.
Jiang Chen terdiam dan menyuruh Xiao Xi menunggu.
Xiao Xi menatap kepergian Jiang Chen.
*Poor Jiang Chen, pertama kalinya ngajak Xiao Xi malah udah kalah duluan sama Bo Song HAHAHAHAHAAHHA.
Xiao Xi masih menunggu Bo Song dan tak lama kemudian Bo Song datang membawa kantong plastik, ia memberikannya pada Xiao Xi.
Xiao Xi membukanya dan bingung. Bo Song mengatakan jika pakaiannya kotor, neneknya selalu menggunakan itu untuk mencucinya.
Bo Song puas dengan apa yang ia lakukan. Xiao Xi menatap botol yang ada ditangannya dan bertanya, bukankah seharusnya kau berfikir untuk membelikanku pakaian baru saja?
Bo Song terkejut karena ia tak kepikiran sampai sana. Ia dengan sigap akan pergi lagi membeli baju tapi Xiao Xi menahannya dan mengatakan ia hanya bercanda.
HAHHAHAHAHAHA. Bo Song kamu kok makin lama makin imut ya XD Aduh, hatiku sudah diambil sama Bo Song nih XD XD
Acara pementasan semakin dekat, guru membagi-bagi tugas pada siswa-siswi yang tidak ikut bermain diatas panggung. Xiao Xi mendapat tugas untuk merekam suara petir dengan sound effect.
Xiao Xi merekamnya dengan bantuan Jing Jing. Mereka membuat suara dari sesuatu dan merekamnya, tapi Xiao Xi nggak puas dengan hasilnya dan terus mengulanginya. JIng Jing jadi kelelahan dan bertanya kenapa Xiao Xi harus melakukan ini dengan sempurna. Xiao Xi mengatakan ia harus merekam ini dengan baik supaya 'dia' berfikir kalau ia bukan seseorang yang tidak bisa melakukan apapun.
Jing Jing mengejek Xiao Xi mengatakan Xiao Xi bisa melakukan apapun yang berhubungan dengan cinta.
Xiao Xi meminta Jing Jing jangan membahas itu lagi dan mulai merekam. Jing Jing mengecek kasetnya dan satu bagian sudah penuh, jadi ia merekam dibagian lainnya.
Xiao Xi sedang berjalan menuju gedung tempat diadakannya pertunjukan dan Bo song menemuinya. Xiao Xi pikir Bo song juga akan menonton tapi Bo Song mengatakan ia ada kompetisi, jadi tak bisa menonton.
Xiao Xi jadi bingung kalau tak bisa kenapa Bo song ada disana. Bo Song mengatakan ia datang untuk memberikan sesuatu pada Xiao Xi.
Bo Song memberikan sesuatu pada Xiao Xi, ia tersenyum dan meninggalkannya.
Xiao Xi membukanya, sebuah t-shirt Tom & Jerry dan bertanya-tanya kenapa Bo song selalu membelikan apa yang ia katakan.
Xiao Xi senang menerima hadiahnya.
*Female lead yang suka sama male lead dan selalu mengejar male lead ini kebanyakan dense banged jadi orang, mungkin karena yang ia lihat hanya male lead dan nggak menyadari perasaan pria lain.
Xiao Xi datang ke balik layar panggung pementasan drama itu, semua orang sedang sibuk.
Xiao Xi menghentikan langkahnya saat ia melihat Jiang Chen dan ia terus memperhatikannya.
Seseorang datang membawa air dan tak melihat Xiao Xi jadi ia menabrak Xiao Xi dan baju Xiao Xi basah.
Jiang Chen melihat hal itu dan tampak khawatir. Tapi ia harus segera bersiap karena acara akan dimulai.
Xiao Xi kemudian menemui yang mengurus sound effect dan memberikan hasil rekamannya pada temannya, karena harus ganti baju dulu.
Temannya mengerti tapi ia bingung sebelah mana yang ia harus putar.
Acara kompetisi pementasan drama dimulai dan kali ini giliran kelas Xiao Xi dkk.
penonton excited dengan acara ini. Semuanya berjalan dengan baik sampai Xiao Xi datang setelah ganti baju dengan baju pemberian Bo song.
Xiao Xi menonton sambil berdiri, ia melihat adegan Jiang Chen dan Li wei yang jatuh cinta, kemudian saat keduanya tahu kalau mereka adalah kakak adik. Xiao Xi tidak bisa menahan tawanya.
Saat itu adegan yang membutuhkan suara petir akan dilakukan, yang mengatur sound effect untuk acara ini sudah bersiap dan menyalakan rekaman yang direkam Xiao Xi tadi. Tapi sepertinya temannya salah memasang kaset dan yang muncul bukannya suara petir tapi malah percakapan antara Xiao Xi dan Jing Jing tadi saat merekam suara petir.
Xiao Xi tentu saja terkejut, para penonton juga bingung apa yang terjadi, bahkan para pemain drama juga.
Xiao Xi panik dan berlari ke belakang panggung, tapi ia tersandung dan jatuh tepat pada papan background pementasan itu, sehingga ia terjatuh diatas panggung.
Semua orang menatap ke arah Xiao Xi dan tertawa. Xiao Xi mengacaukan pementasan drama kelas mereka.
Setelah acara selesai, Jiang Chen mencari Xiao Xi, ia membawakan Xiao Xi baju karena khawatir Xiao Xi kedinginan, mengingat bajunya tadi basah.
Ia mencari Xiao Xi di gedung pertunjukan dan menemukan Xiao Xi menangis disudut panggung.
Jiang Chen mendekatinya dan bertanya kenapa Xiao Xi bersembunyi disana.
Xiao Xi sangat sedih karena ia mengacaukan acaranya dan menatap Jiang Chen.
Bo Song yang sudah menyelesaikan pertandingannya datang mencari Xiao Xi dan membuka pintu diarah yang berlawanan dengan Jiang Chen.
Jiang Chen kemudian menyadari sesuatu. Bo Song mengenakan baju gambar tom & jerry hitam, sementara Xiao Xi mengenakan baju tom & jerry putih. Baju couple.
Jiang Chen terdiam melihat hal itu. Ia agak kesal dan berkata, Chen Xiao Xi. Hari ini kau benar-benar mempermalukan dirimu sendiri.
Xiao Xi terkejut mendengarnya. Jiang Chen pergi meninggalkan mereka. Xiao Xi terus menangis sedih.
-The End-
Komentar:
Yaaaahhh, nggak ada epilog! Kenapa nggak ada?! Padahal aku selalu menantikan epilog drama ini T__T
Di episode ini entah kenapa aku agak kesal pada Jiang Chen. Dia ini banyak diamnya dan selalu cemburu kalau melihat Xiao Xi dan Bo Song, tapi dia nggak mau melakukan sesuatu. Dia juga dingin banged sama Xiao Xi, meski sebenarnya dia memikirkan Xiao Xi sih. Tapi beneran deh, kenapa makin lama pesona Jiang Chen ini semakin menghilang dari mata ini? HAHAHHAHAHAHAA
Aku jadi suka banged sama Bo Song dan mulai senyam senyum terus tiap ada dia. Dia ini polos banged, baik XD
Aku suka dia membelikan deterjen untuk Xiao Xi dan bagaimana ia selalu berusaha membuat Xiao Xi melihat ke arahnya. Intinya meski dia tahu Xiao Xi menyukai Jiang Chen, dia nggak menyerah dan selalu berusaha menarik perhatian Xiao Xi.
Meskipun akhirnya nanti dia sendiri yang akan terluka T____T
Ini sih yang sebenarnya bikin 2nd lead male selalu terluka, karena si cewek nggak tahu dan nggak menolak sejak awal. Kalau misalnya kan udah menolak sejak awal tapi tetap mengikuti, itu udah salahnya 2nd lead. Eh, tapi memang sih ya, kalau nggak dibilang secara langsung si cewek juga nggak akan tahu kalau si cowok menyukainya wkwkwkkwkwkw.
Di episode ini kita melihat sedikit masalah Bo song dan Lu Yang.
Bo Song ternyata punya masalah seperti itu di keluarganya. Ia tinggal bersama neneknya dan ayahnya sering marah padanya. Ternyata Bo Song awalnya nggak suka berenang, tapi dipaksa ayahnya. Sekarang kalau ditanya ia tak tahu apakah ia menyukai renang atau tidak. Dibilang suka, ia merasa berenang hanya karena ayahnya. Dibilang tidak suka, ia terus melakukannya.
Aku sedih banged saat nenek salah mengenal Bo Song dan Bo Song kelihatan terluka gitu, karena Xiao Xi juga ada disana. Tapi Xiao Xi menghadapinya dengan baik, gimana Bo Song nggak jatuh cinta coba?
Bisa nggak Bo Song berakhir sama Xiao Xi aja, writer-nim? hahahahahhaha.
Masalah Lu Yang ini, aku kaget banged. Aku sama sekali nggak menyangka, apakah dia benar-benar sakit jantung sejak keci? Tapi mengingat itu obat diberikan ayahnya, artinya benar ya?
Well, meski sudah tahu akhir Lu Yang bagaimana, tetap aja khawatir, jangan-jangan nanti kambuh pula.
Sampai saat ini yang tahu sepertinya hanya JIng Jing. Semoga Jing Jing lebih perhatian sama Lu Yang ya. Tapi aku juga pengen lihat kisah cinta Jing Jing dan si dokter wkwkkkwkwkw. Dokternya ganteng XD
Xiao Xi di SMA ini sudah mencoba banyak hal, meski ia masih kelas 1. Ia mengikuti lomba lari, ikut drama juga, bahkan mencoba menjadi ketua kelas. Sepertinya penulis ingin menunjukkan kita mencoba berbagai hal saat masih muda dimana saat itu kita masih belum tahu apa yang ingin kita lakukan untuk masa depan.
Xiao Xi sejak episode 1 sudah memperlihatkan kemampuannya untuk melukis tapi ia masih tidak kepikiran untuk menjadikan hal itu sebagai karirnya. Intinya sih, dia sedang mencari apa yang ingin ia lakukan tapi sebenarnya hal itu sudah ada dalam dirinya, hanya saja ia belum menyadarinya.
Aku penasaran kapan dan bagaimana Xiao Xi akan menyadarinya, apa yang membuatnya memilih melukis sebagai jalan hidupnya.
Begitu juga dengan Jiang Chen, dia sepertinya belum kepikiran untuk menjadi dokter saat ini, kira-kira apa ya yang akan membuatnya berfikir menjadi dokter? apakah karena sesuatu terjadi? Atau karena rekomendasi guru mengingat dia pintar? Atau sejak awal dia sudah memikirkanya dan penulis sengaja belum memperlihatkannya?
Semangat kak ditunggu selalu kelanjutannya ☺
BalasHapusTuh oan bosong... Jd smkin bwt kpkiran.... Lope2 pkoknya bosong...
BalasHapusBagus banget. Aku jd suka, pdhl td bacanya g sengaja.
BalasHapus