Di episode 3 ini, belum ada perkembangan yang berarti, para sahabat masih di tahun pertama SMA mereka, masih dalam masa-masa menjadi anak baru. Aku pikir perkembangan drama ini cukup lambat dan lebih ke arah slice of life anak-anak SMA, mengingat spoiler menunjukkan cerita drama ini sampai mereka semuanya sudah bekerja dibidang masing-masing, bahkan ada yang menikah juga. Aku harap mereka tidak lambat diawal dan terburu-buru diakhir. Karena drama ini juga pre-produce, jadi semoga nggak mengecewakan ya.
Saat jam pelajaran berlangsung, wali kelas Xiao Xi dkk masuk untuk memberitahukan bahwa ketua kelas mereka yang lama pindah sekolah ke Beijing, untuk itu mereka harus mencari penggantinya. Karena wali kelas tidak ingin membuang waktu, jadi ia memilih sendiri siswa yang akan menjadi ketua kelas yang ia yakin akan disetujui oleh semuanya. Tentu saja wali kelas memilih siswa terpintar dikelas mereka, yaitu Jiang Chen.
Semua anak-anak tidak ada yang protes karena menurut mereka Jiang Chen memang pantas menjadi ketua kelas. Fei Mao sendiri berbisik pada Xiao Xi kalau Xiao Xi akan menjadi istri ketua kelas dan Xiao Xi senyam senyum sendiri.
Tapi ternyata Jiang Chen tidak berniat menjadi ketua kelas dan meminta guru untuk memilih secara adil bagi siswa yang ingin menjadi ketua kelas. Dan ternyata ada banyak yang mengajukan diri ingin menjadi ketua kelas. Wali kelas cukup kaget karena banyak yang antusias tidak seperti belajar semuanya tidak ada yang bersemangat.
Akhirnya wali kelas memutuskan mereka akan melakukan pemilihan ketua kelas secara adil.
Pelajaran mereka dilanjutkan, saat itu adalah kelas guru yang ditakuti para siswa, yang waktu itu membacakan surat cinta Lu Yang di depan kelas.
Guru bahasa dimana tulisannya agak jelek dan Fei Mao & Xiao Xi mulai menggosipkan kenapa guru itu bisa menjadi guru bahasa dengan tulisan seperti itu lol
Saat jam istirahat, siswa yang akan mengajukan diri menjadi ketua kelas bersemangat untuk mendekati teman-teman mereka agar memilihnya. Xiao Xi tidak mengerti kenapa teman-temannya sangat ingin menjadi ketua kelas, ia tidak tahu apa keuntungannya.
Di kelas, Jiang Chen sedang menghapus papan tulis untuk pelajaran selanjutnya dan Xiao Xi menawarkan bantuan untuk membantu, tapi ditolak oleh Jiang Chen.
Xiao Xi mengerutkan keningnya kenapa teman sekelas menyuruh Jiang Chen untuk membersihkan papan tulis. Fei Mao protes, memangnya Jiang Chen-mu itu raja? MAsa menghapus papan tulis saja tidak boleh?
Xiao Xi mengatakan bukan begitu, Jiang Chen itu baru sakit, menghirup debu kapur tulis tidak bagus bagi kesehatannya.
Fei Mao mengatakan kalau Xiao Xi memang mengkhawatirkan hal itu, maka Xiao Xi harus menjadi ketua kelas, maka seluruh kelas akan menjadi kuasa Xiao Xi. Dan kalau itu terjadi maka Xiao Xi bisa membuat peraturan Jiang Chen tidak perlu membersihkan papan tulis selamanya.
Xiao Xi memikirkan hal itu dengan sangat serius dan sepertinya ia benar-benar akan mengajukan diri menjadi ketua kelas, demi seseorang HAHAAHHAHAHA.
Saat jam makan siang, 5 sekawan makan bersama-sama dan Xiao Xi bertanya pada Jiang Chen kenapa Jiang Chen menolak menjadi ketua kelas.
Jiang Chen menjawab dengan singkat, karena itu merepotkan.
Lu Yang membenarkan, Xiao Xi, coba kau pikirkan, kau suka mencontek, Bo Song suka bolos, Lin Jing Xiao suka berkelahi... (sangat merepotkan mengurus hal itu, makanya Jiang Chen tidak mau menjadi ketua kelas).
Semuanya menatap Lu Yang karena Lu Yang melewatkan bagiannya dan Lu Yang akhirnya mengatakan kalau ia suka membaca novel saat jam pelajaran. Bo Song protes karena itu tidak sebanding dengan apa yang Lu Yang katakan tentang mereka. Lu Yang malah mengancam tidak akan meminjamkan novelnya lagi pada Bo Song HAHHAHAHAHHA.
*Oke guys, penemuan baru, nama 'Fei Mao' itu ternyata 'Jing Xiao', aku baru tahu di episode ini. Tapi Xiao Xi dkk memanggil Jing Xiao dengan Jing Jinng, jadi mulai sekarang aku akan memanggilnya Jing Jing HAHHAHAHAHAHHA.
Saat mereka sedang asik, tiba-tiba ada teman sekelas mereka, Li Wei datang menemui Jiang Chen, dia adalah salah satu calon ketua kelas, yang ingin Jiang Chen mengoreksi pidatonya.
Jiang Chen pada dasarnya memang baik, jadi dia setuju. Si cewek senang banged. Xiao Xi tidak menyukai suasana itu, ia protes, bukankah tadi kau bilang itu merepotkan? Kenapa kau membantunya?
Lu Yang curiga pada Jiang Chen dan teman sekelas tadi, dan mulai mengejek ada sesuatu diantara mereka. Xiao Xi kesal dan marah pada Lu Yang. Lu Yang sudah bisa menebak kalau ketua kelas mereka nanti adalah gadis tadi dan Xiao Xi kesal kenapa Lu Yang bisa berfikir begitu.
Lu Yang membalas, kalau bukan dia jadi siapa? kau?
Xiao Xi menantang, memangnya kenapa kalau aku?
Lu Yang kesal dan akan mulai menceramahi Xiao Xi yang tidak cocok jadi ketua kelas. Bo Song tampak kesal meletakkan sumpitnya dan menatapnya dengan tatapan membela Xiao Xi. Jing Jing melakukan hal yang sama. Xiao Xi merasa menang dan akhirnya Lu Yang menyerah, oke oke, iya, kau, kau yang akan jadi ketua kelas.
Xiao Xi puas tapi ia tetap kesal karena cewek tadi.
*Xiao Xi enak banged punya 2 pelindung, Jing Jing dan Bo Song.
Akhirnya pemilihan ketua kelas dimulai. Wali kelas meminta siapa yang ingin mencalonkan diri untuk menunjuk tangannya. Anak cewek yang tadi namanya adalah Li Wei dan tentu saja ia mencalonkan diri.
Ada banyak anak yang mencalonkan diri, ada cowok heboh teman sebangku Jing Jing mencalonkan diri tapi ditolak oleh guru HAHAHHAHA.
Sampai saat terakhir, Xiao Xi masih ragu untuk mengangkat tangannya. Jing Jing menyuruh Xiao Xi untuk cepat, Lu Yang mengejek dari belakang, Xiao Xi kesal. Jiang Chen juga melihat ke arah Xiao Xi tapi saat Xiao Xi melihat kearahnya ia berpaling.
Xiao Xi fokus pada punggung Jiang Chen saat ia perlahan mengangkat tangannya. Dan akhirnya Xiao Xi menjadi kandidat ketua kelas terakhir. Xiao Xi terus menatap Jiang Chen sampai ia menurunkan tangannya lagi, tapi Jiang Chen sama sekali tidak melihat ke arahnya.
Para kandidat harus menyiapkan pidato mereka saat pemilihan nanti.
Jing Jing dan Xiao Xi di koperasi sekolah dan Xiao Xi memarahi tangannya yang tidak mengerti bahasa manusia, menurutnya tadi tangannya bergerak sendiri saat ia mengacungkan diri lol. Jing JIng malah menawarkan diri memotong tangan itu, meski tidak akan bisa dijual dengan harga bagus HAHAHHAHA.
Saat keduanya bercanda, mereka mendengarkan ada yang bergosip tentang Xiao Xi, mereka mengatakan Xiao Xi selalu membuat masalah dna kali ini malah mengajukan diri menjadi ketua kelas, tidak mengerti posisinya.
Jing Jing si pelindung 1 tidak suka mendengar hal itu dan akan melabrak mereka, tapi Xiao Xi mengatakan ia tak masalah dan menarik Jing Jing keluar dari sana.
Xiao Xi dan Jing Jing berjalan berdua dan Xiao Xi bertanya-tanya kenapa ia tidak cocok jadi ketua kelas, padahal rankingnya tidak terlalu jelek. Ia mengakui ia mendapatkan nilai 37 dalam tes matematika, tapi itu hanya sekali.
Jing Jing mengatakan kalau Xiao Xi salah paham terhadap dirinya sendiri, menurutnya siswa yang mendapat nilai 37 dalam tes matematika justru paling cocok menjadi ketua kelas.
Xiao Xi mengatakan kalau Jing Jing hanya mengejek saja. Ia jadi ragu untuk menjadi ketua kelas dan bertanya-tanya apakah dia harus mengundurkan diri atau kabur saja saat pemilihan?
Jing Jing mengatakan kalau Xiao Xi harus tampil dan menyampaikan kampanyenya, menunjukkan sisi positif dirinya, hanya itu yang akan membuat Xiao Xi bisa bersaing dengan Li Wei.
Xiao Xi tidak percaya diri dan mmeinya Jing Jing membantunya membuat naskah pidato nanti, tapi Jing Jing menolak dengan tegas agar Xiao Xi jangan menyiksanya HAHHHAHAHHAHA.
Jing Jing mengatakan Xiao Xi harus percaya pada diri sendiri dan ia kemudian kabur wkwkkwkkww.
Malam harinya, Xiao Xi menyelesaikan naskah pidatonya dan mulai berlatih di kamar. Ia mencoba menemukan nada yang cocok untuk pidatonya, bagaimana ia harus menyampaikannya, tapi yang dituliskan Xiao Xi dalam pidatonya adalah tentang ayahnya HAHHAHHAHAHHA. Ayahnya yang jujur dan pekerja keras, ayahnya yang menggantungkan harapan tinggi padanya, ayahnya selalu kuat dan tidak pernah lelah dan bla bla bla HAHHAHAHHHAHA.
Xiao Xi terlalu serius dengan pidatonya dan tidak menyadari ayahnya masuk membawaka cemilan dan mendengarnya. Xiao Xi shock saat melihat ayahnya disana dan ayah hanya terdiam dan keluar lol.
Keesokan harinya, Xiao Xi berlatih pidatonya lagi di lapangan olahraga. Dia latihan menyapa dan memperkenalkan diri sampai berkali-kali untuk menemukan intonasi yang pas HAHHAHAHAHAHA.
Bo Song melihatnya dan menghampirinya, ia tertawa karena Xiao Xi latihan terlalu keras dan tampak frustasi. Ia melihat teks pidato Xiao Xi dan membacakannya. Bo Song tak mengerti apa yang ditulis Xiao Xi dan pada akhirnya ia menyerah karena isi pidato Xiao Xi sangat tidak bagus.
Xiao Xi sendiri tahu akan hal itu dan menghela nafas bertanya apa yang harus ia lakukan, karena seumur hidupnya dia orang yang begini dan sekarang ia amlah harus melawan siswa lainnya. Ia bahkan mengatakan alangkah lebih baik jika mereka sedang syuting drama, saat ia membacakan pidatonya, lampu menyinarinya dan beberapa tahun kemudian ia menjadi ketua kelas yang sukses.
Xiao Xi mulai kehilangan akalnya dan Bo Song akhirnya mengatakan kalau Xiao Xi tidak perlu khawatir karena masih ada dirinya, ia akan membantu Xiao Xi untuk menulis pidatonya.
Bo Song membaca naskah pidato Xiao Xi lagi dan melihat Xiao Xi menulis sesuatu seperti ia harap semuanya akan belajar dengan baik, melangkah maju setiap hari, mempunyai semangat untuk masyarakat, membuat negara mereka menjadi lebih bersinar dan lain-lain.
Bo Song bertanya apakah Xiao Xi punya sesuatu yang bisa diunggulkan dan Xiao Xi bingung sendiri apa maksudnya. Bo Song mengatakan dalam menulis pidatonya, Xiao Xi harus tulus, Xiao Xi harus membuat mereka tahu, meski sekarang Xiao Xi bukan apa-apa tapi Xiao Xi akan berusaha keras untuk menjadi ketua kelas yang baik. Xiao Xi mengerti.
Bo Song kemudian menambahkan mungkin lebih baik membuat pidato Xiao Xi lebih menyentuh lagi dan bertanya apakah orangtua Xiao Xi masih hidup, Xiao Xi kesal dan memukul Bo Song tapi Bo Song kabur hehhehehe.
Bo Song kemudian meminta Xiao Xi mengatakan apa yang ingin ia katakan dan Xiao Xi mengatakan kalau ia ingin menjadi ketua kelas. Bo Song merasa suara Xiao Xi kurang besar dan mengatakan ia tak bisa mendengar Xiao Xi.
Xiao Xi berteriak mengatakan kalau ia ingin menjadi ketua kelas. Aku ingin menjadi ketua kelas! Aku ingin menjadi ketua kelas!
Bo Song tersenyum dan berlari, Chen Xiao Xi akan menjadi ketua kelas!!
Xiao Xi mengejarnya dari belakang dan berteriak, Aku akan menjadi ketua kelas!
Pada akhirnya keduanya berlari di lapangan olahraga dan menikmati waktu kebersamaan mereka.
Awwwwwwwww. Suka banged deh sama yang berdua ini XD
Xiao Xi mengisi air minum sambil latihan untuk pidatonya nanti.
Jiang Chen datang mengisi air minum juga dan Xiao Xi makin semangat mengatakan meski ia tidak pintar tapi ia mempunya hati yang tulus dan jujur.
Xiao Xi kemudian bertanya, bukankah kau berfikir aku begitu?
Jiang Chen diam saja dan hanya menatap Xiao Xi. Xiao Xi bertanya lagi, kau akan memberikan suaramu untukku kan?
Jiang Chen bertanya, bagaimana menurutmu?
Jiang Chen meninggalkan Xiao Xi yang senyam senyum sendiri sambil bergumam, tentu saja menurutku kau akan memberikan suaramu untukku~
Pemilihan ketua kelas dimulai. Ada 4 kandidat ketua kelas, dua diantaranya adalah Li wei dan Xiao Xi. Mereka menyampaikan pidato diharapan siswa yang lain.
Xiao Xi mendapat giliran selanjutnya dan suaranya agak serak, ia sangat gugup. Siswa yang lain tertawa dan Jing Jing kesal, protes kenapa mereka tertawa, kalau kalian punya kemampuan kenapa kalian tidak mengajukan diri?
Wali kelas menyuruh mereka diam agar Xiao Xi bisa memulai pidatonya.
Xiao Xi akhirnya bisa sedikit tenang dan memulai pidatonya, Guru, teman-teman semuanya, aku tahu, kalian pikir sangat lucu karena aku berdiri disini. Aku tidak pernah menjadi seorang siswi yang baik dimata kalian. Kadang-kadang aku membuat kesalahan dan mengacaukan sesuatu..."
Xiao Xi berhenti sebentar dan Bo Song, Lu Yang serta Jing Jing sudah menyiapkan tulisan untuk mendukung Xiao Xi.
Karena mendapat dukungan dari teman-temannya, Xiao Xi memutuskan untuk tidak melihat teks pidatonya lagi.
Xiao Xi melanjutkan, Aku ingin berubah untuk demi teman-teman semuanya, mulai sekarang kita akan bersama-sama selama 3 tahun kedepan. Dalam 3 tahun itu kita mungkin akan terlibat pertengkaran tapi yang lebih penting adalah kita bekerja keras bersama-sama. Aku berharap aku bisa ada dalam ingatan teman-teman semuanya, bukan sebagai si pembuat masalah Chen Xiao Xi tapi sebagai Xiao Xi yang sangat membantu. Aku ingin menjadi ketua kelas yang berkerja keras dengan kalian semua. Aku berharap teman-teman semuanya akan memeberikan banyak nasehat padaku.
Xiao Xi mengkahiri pidatonya dengan baik dan mendapatkan tepuk tangan dari semuanya.
(Oke, sekarang baru jelas, ini mereka semuanya ternyata anak baru alias kelas 1 SMA HAHHAHAAHA. Maaf jika aku baru merasa jelas, karena jujur saja pas episode 1 kemarin, mungkin karena subnya kali ya, aku masih ragu-ragu gitu).
Akhirnya voting dimulai, para siswa menuliskan nama kandidat pilihannya dan mengumpulkannya ke depan. Xiao Xi tampak cemberut karena ternyata Jiang Chen tidak ada di kelas saat itu. Jiang Chen sedang melakukan tugas lain yang diminta guru.
Hasil voting dibacakan satu per satu dan ternyata ada banyak yang memilih Xiao Xi. Xiao Xi mendapatkan 15 suara dan Li Wei 14 suara.
Teman-teman Xiao Xi senang karena Xiao Xi menang tapi Xiao Xi belum puas karena Jiang Chen belum memberikan suaranya. Guru mengatakan kalau Jiang Chen sedang melakukan tugas lain dan mereka tidak akan mengikut sertakan suaranya, hasil voting ini adalah hasil final.
Xiao Xi tidak puas dan cemberut. Tapi kemudian Jiang Chen masuk ke kelas membawa buku tugas mereka dan akhirnya wali kelas meminta Jiang Chen untuk memberikan suaranya. Xiao Xi sangat berharap.
Jiang Chen melihat hasil pemilihan dan memberikan suaranya untuk Li Wei. Xiao Xi shock.
Lu Yang dan Bo Song juga terkejut kenapa Jiang Chen melakukan hal itu. Jiang Chen santai saja dan duduk dibangkunya. Xiao Xi kelihatan sangat sedih.
Hasil pemilihan ketua kelas imbang dengan 15 suara untuk Xiao Xi dan Li Wei. Wali kelas memutuskan masa percobaan selama satu minggu untuk keduanya, mereka akan melakukan tugas ketua kelas bersama-sama selama 1 minggu dan kemudian akan dilakukan pemungutan suara ulang.
Keduanya juga diminta untuk membagi kelas menjadi 2, mereka harus memungut uang kas dan mengumpulkannya pada wali kelas saat pemilihan selanjutnya.
Xiao Xi tidak terlalu mendengarkan, ia terus menunduk dengan wajah sedih karena Jiang Chen tidak memilihnya.
Ia kembali ke mejanya dengan wajah berkerut sambil melihat Jiang Chen, ia juga menunduk saat tiba di mejanya. Yang lain jadi khawatir melihat Xiao Xi.
Jiang Chen sih kelihatan santai aja, dia sibuk sendiri di mejanya.
Keesokan harinya, Li Wei mendekati Jiang Chen, ia memberikan roti pada Jiang Chen, sebagai rasa terima kasih karena memilihnya kemarin.
Xiao Xi kesal sekali melihat mereka berdua.
Jiang Chen menolak roti itu tapi Li Wei mengatakan dia membeli 2 dan sayang kalau nggak dimakan.
Jing Jing baru tiba di kelas dan masih kesal karena kejadian kemarin, jadi dia ikutan nimbrung, ambil aja kenapa sih?!
Jiang Chen akhirnya menerimanya.
Xiao Xi cemberut di mejanya dan Jing JIng mulai mengomel. Xiao Xi meminta Jing JIng jangan mengungkit masalah kemarin lagi.
Karena bel sudah berbunyi, Li Wei meminta semuanya untuk diam, lebih tepatnya sih pada Xiao Xi dan Jing Jing.
Xiao Xi kesal sekali,ia terus menatap Li Wei dan beralih ke Jiang Chen dengan cemberut. Ia bahkan mengisi kertas tugasnya dengan asal-asalan saking kesalnya.
Saat jam istirahat, Jing Jing menyuruh Xiao Xi untuk beralih ke anak laki-laki lainnya. Tapi Xiao Xi menolak.
Jing Jing kemudian bertanya lalu apa yang akan Xiao Xi lakukan selanjutnya, melakukan pemberonatakan?
Xiao Xi menghela nafas mengatakan ia tidak punya cukup keberanian untuk melakukan itu.
Jing JIng mengatakan, oke, jadi nanti kalau LI Wei berhasil mencuri Jiang Chen darimu, jangan menangis padaku.
Xiao Xi kesal, lalu apa yang harus aku lakukan?
Jing Jing menyemangati Xiao Xi, luruskan tanganmu dan busungkan dadamu, tunjukkan aura seorang ratu.
Xiao Xi mulai berjalan tegap HAHHAHAHHAHA.
Di kelas, Li wei memulai PDKT-nya pada Jiang Chen. Ia duduk di depan Jiang Chen dan teman Li wei bertanya kenapa Jiang Chen tidak mau menjadi ketua kelas. Kalau Jiang Chen menjadi ketua kelas, Li Wei kan bisa menjadi wakil ketua kelas. Menurutnya jika mereka berdua bekerja sama pasti akan bagus sekali.
Xiao Xi dan Jing Jing tiba di kelas dan melihat mereka, Xiao Xi kembali lemas dan mengatakan pada Jing Jing kalau ia bukan seorang ratu HAHHAHAHAHA.
Teman Li Wei itu melihat Xiao Xi masuk ke kelas dan ia mulai menyinggung Xiao Xi, mengatakan kalau Jiang Chen mau menjadi ketua kelas maka tidak akan ada voting. Pemilihan suara terakhir nanti ada Chen Xiao Xi dan itu sangat memalukan bagi kelas mereka.
Bo Song yang duduk di kursinya kesal mendengar hal itu. Jing Jing mendekati mereka dan bertanya apa maksudnya itu?
Teman Li Wei mengatakan maksudnya adalah seperti yang ia katakan itu, Ia mengatakan mereka ingin menjadi ketua kelas tanpa memikirkan siapa yang pantas dan menuduh Jing Jing sebenarnya ingin menjadi ketua kelas juga.
Jing Jing kesal mendengarnya dan akan bertengkar dengan teman Li Wei itu. Bo Song akhirnya menghentikan mereka.
Bo Song merangkul Xiao Xi dihadapan Jiang Chen *sengaja* dan Jiang Chen menatapnya dengan tajam.
Xiao Xi malas bertengkar dan menyuruh mereka duduk karena pelajaran selanjutnya akan dimulai.
Jiang Chen juga malas memperpanjang masalah dan akan pergi, tapi Bo Song menghentikannya, ia bertanya kenapa Jiang Chen tidak memberikan suaranya pada Xiao Xi.
Jing Jing juga penasaran kenapa Jiang Chen tidak mem-vote Xiao Xi. Jiang Chen terdiam. Xiao Xi sebenarnya juga penasaran padahal ia yakin Jiang Chen akan memilihnya.
Jiang Chen akhirnya mengatakan alasannya, karena Xiao Xi tidak cocok menjadi ketua kelas.
Jiang Chen meninggalkan kelas dan Xiao Xi sangat terkejut karena jawaban Jiang Chen.
Xiao Xi mengejar Jiang Chen keluar kelas, ia bertanya kenapa ia tidak cocok menjadi ketua kelas?
Jiang Chen menghela nafas dan mengatakan kalau Xiao Xi tidak cocok.
Xiao Xi marah dan bertanya lagi, jadi maksudmu Li Wei cocok menjadi ketua kelas?
Jiang Chen berfikir dan mengatakan kalau Li Wei lebih cocok menjadi ketua kelas dibandingkan Xiao Xi.
Xiao Xi shock, ia sangat kesal dan marah, ia mendang kaki Jiang Chen dengan keras.
Jiang Chen kesakitan dan meninggalkannya.
Jing Jing yang mengkhawatirkan Xiao Xi mengejarnya, tapi Xiao Xi buru-buru kembali ke kelas dan menarik Jing Jing bersamanya.
Xiao Xi duduk di kursinya dan kelihatan cemberut lagi. Bo Song khawatir dan bertanya apakah Jiang Chen melakukan sesuatu pada Xiao Xi.
Xiao Xi tidak menjawab. Bo Song kesal sekali pada Jiang Chen dan akan pergi mencarinya, tapi Xiao Xi menahannya, ia mengajak Bo song membantunya mengumpulkan uang kas kelas mereka.
Akhirnya Jing Jing ditinggalkan sendiri HAHAHAHAHAHAHAHA.
Saat jam makan siang, Xiao Xi menceritakan apa yang terjadi pada Jing JIng, kalau ia menendang Jiang Chen. Tentu saja Jing Jing terkejut karena Xiao Xi punya keberanian seperti itu, ia mengatakan mulai sekarang ia akan melihat Xiao Xi dengan rasa kekaguman. Ia selama ini berfikir kalau Xiao Xi itu lemah tapi ternyata bisa diandalkan.
Xiao Xi sama sekali tidak tertarik dengan rasa kekaguman itu, Xiao Xi sibuk menghitung uang kas dengan wajah penyesalannya. Setelah melakukan itu pada Jiang Chen, ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Ia malah khawatir Jiang Chen akan marah padanya dan apakah ia harus meminta maaf.
Tapi ternyata kabar mengenai Xiao Xi yang menendang itu sudah tersebar, Lu Yang bahkan tahu dan bertanya pada Jiang Chen kenapa Xiao Xi bisa berani menendang Jiang Chen.
Saat itu keduanya sedang ada di kantin, mereka melewati bangku Xiao Xi dan Jing Jing yang sedang makan dan Xiao Xi berusaha menyembunyikan diri.
Lu YAng mengatakan Xiao Xi ternyata punya keberanian juga dan ia berencana untuk memuji Xiao Xi kalau bertemu dengannya nanti HAHAHHAHA.
Lu Yang terus mengikuti Jiang Chen yang berjalan dengan cepat dan Lu Yang bertanya kenapa Jiang Chen memasang wajah begitu, apakah dia marah.
Jiang Chen sebenarnya tahu kalau Xiao Xi ada disana, ia sempat melirik Xiao Xi yang sibuk menghitung uang, lebih tepatnya pura-pura sibuk menghitung uang kas.
Jing Jing mengatakan Xiao Xi sangat cool berani melakukan hal itu (menendang Jiang Chen) tapi Xiao Xi mengatakan kalau ia hampir mati karena gelisah memikirkan hal itu. Ia bahkan jadi tidak berani meminta uang kas pada Jiang Chen.
JIng Jing tidak mengerti kenapa Xiao Xi mengkhawatirkan hal seperti itu. Ia menyuruh Xiao Xi cepat menghitung uangnya dan makan.
Xiao Xi dan Jing Jing kembali ke kelas dan Jing Jing mengatakan ia akan membantu Xiao Xi untuk meminta uang pada Jiang Chen.
Xiao Xi memberanikan dirinya mendekati Jiang Chen, ia tak berani memanggil, hanya menyentuh bahu Jiang Chen. Jiang Chen sudah mengerti maksudnya. Xiao Xi dan Jiang Chen sama sekali saling tidak bicara lol.
Jiang Chen mengeluarkan uang dan meminta kembalian. Xiao Xi sibuk menghitung uang kembalian saat Li Wei datang mendekati Jiang Chen, untuk menyampaikan pesan guru Liu yang memintanya untuk membantu menyalin sesuatu karena tulisan Jiang Chen yang bagus.
Jiang Chen diam saja, Xiao Xi terus menghitung uang kembalian. Li Wei memuji tulisan tangan Jiang Chen yang sangat bagus dan indah tidak seperti tulisannya yang kecil dan jelek. Li Wei bertanya apakah Jiang Chen menggunakan buku kaligrafi untuk menulis dan Jiang Chen sebenarnya sempat melirik sedikit kearah Xiao Xi dan mengatakan ia bisa mengcopy-kan buku itu untuk Li Wei (sepertinya maksudnya buku kaligrafi).
Li Wei senang banged sementara Xiao Xi terkejut karena Jiang Chen jadi terbuka banged pada Li Wei. Ia kesal dan menghempaskan uang kembalian ke buku Jiang Chen dan kembali ke tempat duduknya.
Xiao Xi merapikan uang kas dengan kesal sementara Bo Song memuji sikap Xiao Xi yang meminta uang kas pada Jiang Chen.
Lu Yang bertanya berapa uang yang sudah dikumpulkan Xiao Xi dan Bo Song meminta Xiao Xi jangan mengatakannya karena Lu Yang mempunyai alis mata pencuri dan mata tikus (HAHAHAHHA ini maksudnya apa ya? Karena Lu Yang akan mencuri uang itu? LOL. Cuma becandaan sih ya).
Xiao Xi tidak mendengarkan mereka dan menyimpan uang itu disela bukunya.
Li wei menemui Xiao Xi untuk mengatakan kalau mereka akan memberikan uang kas pada wali kelas sore ini dan Xiao Xi mengerti.
Xiao Xi membuka tasnya dan mengecek uang kas itu. Tapi ia shock karena ia tidak menemukannya dimanapun. Xiao Xi panik dan membongkar tasnya.
Bo song yang sedang tidur siang jadi terbangun karena Xiao Xi sangat berisik. Jing JIng bertanya apa yang terjadi. Xiao Xi panik karena tidak ingin ketahuan, ia menarik Jing Jing keluar.
Jiang Chen diam-diam memperhatikan mereka.
Xiao Xi dan Jing Jing ke toilet. Xiao Xi protes karena Jing JIng bicara sangat keras di kelas tadi. Jing Jing jadi khawatir, kau tidak benar-benar kehilangan yang kas itu kan? Xiao Xi menunduk sedih.
Bo Song yang khawatir mengikuti mereka ke toilet dan menunggu mereka di luar.
Xiao Xi bingung karena semuanya sudah berakhir. Jing Jing juga sangat khawatir karena Xiao Xi masih dalam masa intern dan guru wali kelas sangatlah keras, ia takut mereka akan memecat Xiao Xi dari calon ketua kelas.
Xiao Xi meminta Jing Jing jangan menakut-nakutinya. Kalau itu sampai terjadi ia akan menjadi siswa paling direndahkan dikelas mereka.
Keduanya bingung dan memutuskan untuk keluar dari toilet.
Keduanya shock saat melihat Bo Song menunggu di luar. Bo Song bertanya siapa yang sudah mem-bully Xiao Xi.
Xiao Xi yang panik segera berakting kalau perutnya sakit dan Jing Jing ikutan berakting mengkhawatirkan Xiao Xi.
Xiao Xi aktingnya cukup bagus, ia kesakitan dan menolak bicara dengan Bo Song, keduanya meninggalkan Bo Song yang 100% percaya kalau Xiao Xi sakit perut HHAHAHAHHAHA.
To Our Pure Little Beauty Episode 3: Please Vote For Me
Saat jam pelajaran berlangsung, wali kelas Xiao Xi dkk masuk untuk memberitahukan bahwa ketua kelas mereka yang lama pindah sekolah ke Beijing, untuk itu mereka harus mencari penggantinya. Karena wali kelas tidak ingin membuang waktu, jadi ia memilih sendiri siswa yang akan menjadi ketua kelas yang ia yakin akan disetujui oleh semuanya. Tentu saja wali kelas memilih siswa terpintar dikelas mereka, yaitu Jiang Chen.
Semua anak-anak tidak ada yang protes karena menurut mereka Jiang Chen memang pantas menjadi ketua kelas. Fei Mao sendiri berbisik pada Xiao Xi kalau Xiao Xi akan menjadi istri ketua kelas dan Xiao Xi senyam senyum sendiri.
Tapi ternyata Jiang Chen tidak berniat menjadi ketua kelas dan meminta guru untuk memilih secara adil bagi siswa yang ingin menjadi ketua kelas. Dan ternyata ada banyak yang mengajukan diri ingin menjadi ketua kelas. Wali kelas cukup kaget karena banyak yang antusias tidak seperti belajar semuanya tidak ada yang bersemangat.
Akhirnya wali kelas memutuskan mereka akan melakukan pemilihan ketua kelas secara adil.
Guru bahasa dimana tulisannya agak jelek dan Fei Mao & Xiao Xi mulai menggosipkan kenapa guru itu bisa menjadi guru bahasa dengan tulisan seperti itu lol
Saat jam istirahat, siswa yang akan mengajukan diri menjadi ketua kelas bersemangat untuk mendekati teman-teman mereka agar memilihnya. Xiao Xi tidak mengerti kenapa teman-temannya sangat ingin menjadi ketua kelas, ia tidak tahu apa keuntungannya.
Di kelas, Jiang Chen sedang menghapus papan tulis untuk pelajaran selanjutnya dan Xiao Xi menawarkan bantuan untuk membantu, tapi ditolak oleh Jiang Chen.
Xiao Xi mengerutkan keningnya kenapa teman sekelas menyuruh Jiang Chen untuk membersihkan papan tulis. Fei Mao protes, memangnya Jiang Chen-mu itu raja? MAsa menghapus papan tulis saja tidak boleh?
Xiao Xi mengatakan bukan begitu, Jiang Chen itu baru sakit, menghirup debu kapur tulis tidak bagus bagi kesehatannya.
Fei Mao mengatakan kalau Xiao Xi memang mengkhawatirkan hal itu, maka Xiao Xi harus menjadi ketua kelas, maka seluruh kelas akan menjadi kuasa Xiao Xi. Dan kalau itu terjadi maka Xiao Xi bisa membuat peraturan Jiang Chen tidak perlu membersihkan papan tulis selamanya.
Xiao Xi memikirkan hal itu dengan sangat serius dan sepertinya ia benar-benar akan mengajukan diri menjadi ketua kelas, demi seseorang HAHAAHHAHAHA.
Saat jam makan siang, 5 sekawan makan bersama-sama dan Xiao Xi bertanya pada Jiang Chen kenapa Jiang Chen menolak menjadi ketua kelas.
Jiang Chen menjawab dengan singkat, karena itu merepotkan.
Lu Yang membenarkan, Xiao Xi, coba kau pikirkan, kau suka mencontek, Bo Song suka bolos, Lin Jing Xiao suka berkelahi... (sangat merepotkan mengurus hal itu, makanya Jiang Chen tidak mau menjadi ketua kelas).
Semuanya menatap Lu Yang karena Lu Yang melewatkan bagiannya dan Lu Yang akhirnya mengatakan kalau ia suka membaca novel saat jam pelajaran. Bo Song protes karena itu tidak sebanding dengan apa yang Lu Yang katakan tentang mereka. Lu Yang malah mengancam tidak akan meminjamkan novelnya lagi pada Bo Song HAHHAHAHAHHA.
*Oke guys, penemuan baru, nama 'Fei Mao' itu ternyata 'Jing Xiao', aku baru tahu di episode ini. Tapi Xiao Xi dkk memanggil Jing Xiao dengan Jing Jinng, jadi mulai sekarang aku akan memanggilnya Jing Jing HAHHAHAHAHAHHA.
Jiang Chen pada dasarnya memang baik, jadi dia setuju. Si cewek senang banged. Xiao Xi tidak menyukai suasana itu, ia protes, bukankah tadi kau bilang itu merepotkan? Kenapa kau membantunya?
Lu Yang curiga pada Jiang Chen dan teman sekelas tadi, dan mulai mengejek ada sesuatu diantara mereka. Xiao Xi kesal dan marah pada Lu Yang. Lu Yang sudah bisa menebak kalau ketua kelas mereka nanti adalah gadis tadi dan Xiao Xi kesal kenapa Lu Yang bisa berfikir begitu.
Lu Yang membalas, kalau bukan dia jadi siapa? kau?
Xiao Xi menantang, memangnya kenapa kalau aku?
Lu Yang kesal dan akan mulai menceramahi Xiao Xi yang tidak cocok jadi ketua kelas. Bo Song tampak kesal meletakkan sumpitnya dan menatapnya dengan tatapan membela Xiao Xi. Jing Jing melakukan hal yang sama. Xiao Xi merasa menang dan akhirnya Lu Yang menyerah, oke oke, iya, kau, kau yang akan jadi ketua kelas.
Xiao Xi puas tapi ia tetap kesal karena cewek tadi.
*Xiao Xi enak banged punya 2 pelindung, Jing Jing dan Bo Song.
Akhirnya pemilihan ketua kelas dimulai. Wali kelas meminta siapa yang ingin mencalonkan diri untuk menunjuk tangannya. Anak cewek yang tadi namanya adalah Li Wei dan tentu saja ia mencalonkan diri.
Ada banyak anak yang mencalonkan diri, ada cowok heboh teman sebangku Jing Jing mencalonkan diri tapi ditolak oleh guru HAHAHHAHA.
Sampai saat terakhir, Xiao Xi masih ragu untuk mengangkat tangannya. Jing Jing menyuruh Xiao Xi untuk cepat, Lu Yang mengejek dari belakang, Xiao Xi kesal. Jiang Chen juga melihat ke arah Xiao Xi tapi saat Xiao Xi melihat kearahnya ia berpaling.
Xiao Xi fokus pada punggung Jiang Chen saat ia perlahan mengangkat tangannya. Dan akhirnya Xiao Xi menjadi kandidat ketua kelas terakhir. Xiao Xi terus menatap Jiang Chen sampai ia menurunkan tangannya lagi, tapi Jiang Chen sama sekali tidak melihat ke arahnya.
Para kandidat harus menyiapkan pidato mereka saat pemilihan nanti.
Jing Jing dan Xiao Xi di koperasi sekolah dan Xiao Xi memarahi tangannya yang tidak mengerti bahasa manusia, menurutnya tadi tangannya bergerak sendiri saat ia mengacungkan diri lol. Jing JIng malah menawarkan diri memotong tangan itu, meski tidak akan bisa dijual dengan harga bagus HAHAHHAHA.
Saat keduanya bercanda, mereka mendengarkan ada yang bergosip tentang Xiao Xi, mereka mengatakan Xiao Xi selalu membuat masalah dna kali ini malah mengajukan diri menjadi ketua kelas, tidak mengerti posisinya.
Jing Jing si pelindung 1 tidak suka mendengar hal itu dan akan melabrak mereka, tapi Xiao Xi mengatakan ia tak masalah dan menarik Jing Jing keluar dari sana.
Xiao Xi dan Jing Jing berjalan berdua dan Xiao Xi bertanya-tanya kenapa ia tidak cocok jadi ketua kelas, padahal rankingnya tidak terlalu jelek. Ia mengakui ia mendapatkan nilai 37 dalam tes matematika, tapi itu hanya sekali.
Jing Jing mengatakan kalau Xiao Xi salah paham terhadap dirinya sendiri, menurutnya siswa yang mendapat nilai 37 dalam tes matematika justru paling cocok menjadi ketua kelas.
Xiao Xi mengatakan kalau Jing Jing hanya mengejek saja. Ia jadi ragu untuk menjadi ketua kelas dan bertanya-tanya apakah dia harus mengundurkan diri atau kabur saja saat pemilihan?
Jing Jing mengatakan kalau Xiao Xi harus tampil dan menyampaikan kampanyenya, menunjukkan sisi positif dirinya, hanya itu yang akan membuat Xiao Xi bisa bersaing dengan Li Wei.
Xiao Xi tidak percaya diri dan mmeinya Jing Jing membantunya membuat naskah pidato nanti, tapi Jing Jing menolak dengan tegas agar Xiao Xi jangan menyiksanya HAHHHAHAHHAHA.
Jing Jing mengatakan Xiao Xi harus percaya pada diri sendiri dan ia kemudian kabur wkwkkwkkww.
Malam harinya, Xiao Xi menyelesaikan naskah pidatonya dan mulai berlatih di kamar. Ia mencoba menemukan nada yang cocok untuk pidatonya, bagaimana ia harus menyampaikannya, tapi yang dituliskan Xiao Xi dalam pidatonya adalah tentang ayahnya HAHHAHHAHAHHA. Ayahnya yang jujur dan pekerja keras, ayahnya yang menggantungkan harapan tinggi padanya, ayahnya selalu kuat dan tidak pernah lelah dan bla bla bla HAHHAHAHHHAHA.
Xiao Xi terlalu serius dengan pidatonya dan tidak menyadari ayahnya masuk membawaka cemilan dan mendengarnya. Xiao Xi shock saat melihat ayahnya disana dan ayah hanya terdiam dan keluar lol.
Keesokan harinya, Xiao Xi berlatih pidatonya lagi di lapangan olahraga. Dia latihan menyapa dan memperkenalkan diri sampai berkali-kali untuk menemukan intonasi yang pas HAHHAHAHAHAHA.
Bo Song melihatnya dan menghampirinya, ia tertawa karena Xiao Xi latihan terlalu keras dan tampak frustasi. Ia melihat teks pidato Xiao Xi dan membacakannya. Bo Song tak mengerti apa yang ditulis Xiao Xi dan pada akhirnya ia menyerah karena isi pidato Xiao Xi sangat tidak bagus.
Xiao Xi sendiri tahu akan hal itu dan menghela nafas bertanya apa yang harus ia lakukan, karena seumur hidupnya dia orang yang begini dan sekarang ia amlah harus melawan siswa lainnya. Ia bahkan mengatakan alangkah lebih baik jika mereka sedang syuting drama, saat ia membacakan pidatonya, lampu menyinarinya dan beberapa tahun kemudian ia menjadi ketua kelas yang sukses.
Xiao Xi mulai kehilangan akalnya dan Bo Song akhirnya mengatakan kalau Xiao Xi tidak perlu khawatir karena masih ada dirinya, ia akan membantu Xiao Xi untuk menulis pidatonya.
Bo Song membaca naskah pidato Xiao Xi lagi dan melihat Xiao Xi menulis sesuatu seperti ia harap semuanya akan belajar dengan baik, melangkah maju setiap hari, mempunyai semangat untuk masyarakat, membuat negara mereka menjadi lebih bersinar dan lain-lain.
Bo Song bertanya apakah Xiao Xi punya sesuatu yang bisa diunggulkan dan Xiao Xi bingung sendiri apa maksudnya. Bo Song mengatakan dalam menulis pidatonya, Xiao Xi harus tulus, Xiao Xi harus membuat mereka tahu, meski sekarang Xiao Xi bukan apa-apa tapi Xiao Xi akan berusaha keras untuk menjadi ketua kelas yang baik. Xiao Xi mengerti.
Bo Song kemudian menambahkan mungkin lebih baik membuat pidato Xiao Xi lebih menyentuh lagi dan bertanya apakah orangtua Xiao Xi masih hidup, Xiao Xi kesal dan memukul Bo Song tapi Bo Song kabur hehhehehe.
Bo Song kemudian meminta Xiao Xi mengatakan apa yang ingin ia katakan dan Xiao Xi mengatakan kalau ia ingin menjadi ketua kelas. Bo Song merasa suara Xiao Xi kurang besar dan mengatakan ia tak bisa mendengar Xiao Xi.
Xiao Xi berteriak mengatakan kalau ia ingin menjadi ketua kelas. Aku ingin menjadi ketua kelas! Aku ingin menjadi ketua kelas!
Bo Song tersenyum dan berlari, Chen Xiao Xi akan menjadi ketua kelas!!
Xiao Xi mengejarnya dari belakang dan berteriak, Aku akan menjadi ketua kelas!
Pada akhirnya keduanya berlari di lapangan olahraga dan menikmati waktu kebersamaan mereka.
Awwwwwwwww. Suka banged deh sama yang berdua ini XD
Xiao Xi mengisi air minum sambil latihan untuk pidatonya nanti.
Jiang Chen datang mengisi air minum juga dan Xiao Xi makin semangat mengatakan meski ia tidak pintar tapi ia mempunya hati yang tulus dan jujur.
Xiao Xi kemudian bertanya, bukankah kau berfikir aku begitu?
Jiang Chen diam saja dan hanya menatap Xiao Xi. Xiao Xi bertanya lagi, kau akan memberikan suaramu untukku kan?
Jiang Chen bertanya, bagaimana menurutmu?
Jiang Chen meninggalkan Xiao Xi yang senyam senyum sendiri sambil bergumam, tentu saja menurutku kau akan memberikan suaramu untukku~
Pemilihan ketua kelas dimulai. Ada 4 kandidat ketua kelas, dua diantaranya adalah Li wei dan Xiao Xi. Mereka menyampaikan pidato diharapan siswa yang lain.
Xiao Xi mendapat giliran selanjutnya dan suaranya agak serak, ia sangat gugup. Siswa yang lain tertawa dan Jing Jing kesal, protes kenapa mereka tertawa, kalau kalian punya kemampuan kenapa kalian tidak mengajukan diri?
Wali kelas menyuruh mereka diam agar Xiao Xi bisa memulai pidatonya.
Xiao Xi akhirnya bisa sedikit tenang dan memulai pidatonya, Guru, teman-teman semuanya, aku tahu, kalian pikir sangat lucu karena aku berdiri disini. Aku tidak pernah menjadi seorang siswi yang baik dimata kalian. Kadang-kadang aku membuat kesalahan dan mengacaukan sesuatu..."
Xiao Xi berhenti sebentar dan Bo Song, Lu Yang serta Jing Jing sudah menyiapkan tulisan untuk mendukung Xiao Xi.
Karena mendapat dukungan dari teman-temannya, Xiao Xi memutuskan untuk tidak melihat teks pidatonya lagi.
Xiao Xi melanjutkan, Aku ingin berubah untuk demi teman-teman semuanya, mulai sekarang kita akan bersama-sama selama 3 tahun kedepan. Dalam 3 tahun itu kita mungkin akan terlibat pertengkaran tapi yang lebih penting adalah kita bekerja keras bersama-sama. Aku berharap aku bisa ada dalam ingatan teman-teman semuanya, bukan sebagai si pembuat masalah Chen Xiao Xi tapi sebagai Xiao Xi yang sangat membantu. Aku ingin menjadi ketua kelas yang berkerja keras dengan kalian semua. Aku berharap teman-teman semuanya akan memeberikan banyak nasehat padaku.
Xiao Xi mengkahiri pidatonya dengan baik dan mendapatkan tepuk tangan dari semuanya.
(Oke, sekarang baru jelas, ini mereka semuanya ternyata anak baru alias kelas 1 SMA HAHHAHAAHA. Maaf jika aku baru merasa jelas, karena jujur saja pas episode 1 kemarin, mungkin karena subnya kali ya, aku masih ragu-ragu gitu).
Hasil voting dibacakan satu per satu dan ternyata ada banyak yang memilih Xiao Xi. Xiao Xi mendapatkan 15 suara dan Li Wei 14 suara.
Teman-teman Xiao Xi senang karena Xiao Xi menang tapi Xiao Xi belum puas karena Jiang Chen belum memberikan suaranya. Guru mengatakan kalau Jiang Chen sedang melakukan tugas lain dan mereka tidak akan mengikut sertakan suaranya, hasil voting ini adalah hasil final.
Xiao Xi tidak puas dan cemberut. Tapi kemudian Jiang Chen masuk ke kelas membawa buku tugas mereka dan akhirnya wali kelas meminta Jiang Chen untuk memberikan suaranya. Xiao Xi sangat berharap.
Jiang Chen melihat hasil pemilihan dan memberikan suaranya untuk Li Wei. Xiao Xi shock.
Lu Yang dan Bo Song juga terkejut kenapa Jiang Chen melakukan hal itu. Jiang Chen santai saja dan duduk dibangkunya. Xiao Xi kelihatan sangat sedih.
Hasil pemilihan ketua kelas imbang dengan 15 suara untuk Xiao Xi dan Li Wei. Wali kelas memutuskan masa percobaan selama satu minggu untuk keduanya, mereka akan melakukan tugas ketua kelas bersama-sama selama 1 minggu dan kemudian akan dilakukan pemungutan suara ulang.
Keduanya juga diminta untuk membagi kelas menjadi 2, mereka harus memungut uang kas dan mengumpulkannya pada wali kelas saat pemilihan selanjutnya.
Xiao Xi tidak terlalu mendengarkan, ia terus menunduk dengan wajah sedih karena Jiang Chen tidak memilihnya.
Ia kembali ke mejanya dengan wajah berkerut sambil melihat Jiang Chen, ia juga menunduk saat tiba di mejanya. Yang lain jadi khawatir melihat Xiao Xi.
Jiang Chen sih kelihatan santai aja, dia sibuk sendiri di mejanya.
Keesokan harinya, Li Wei mendekati Jiang Chen, ia memberikan roti pada Jiang Chen, sebagai rasa terima kasih karena memilihnya kemarin.
Xiao Xi kesal sekali melihat mereka berdua.
Jiang Chen menolak roti itu tapi Li Wei mengatakan dia membeli 2 dan sayang kalau nggak dimakan.
Jing Jing baru tiba di kelas dan masih kesal karena kejadian kemarin, jadi dia ikutan nimbrung, ambil aja kenapa sih?!
Jiang Chen akhirnya menerimanya.
Xiao Xi cemberut di mejanya dan Jing JIng mulai mengomel. Xiao Xi meminta Jing JIng jangan mengungkit masalah kemarin lagi.
Karena bel sudah berbunyi, Li Wei meminta semuanya untuk diam, lebih tepatnya sih pada Xiao Xi dan Jing Jing.
Xiao Xi kesal sekali,ia terus menatap Li Wei dan beralih ke Jiang Chen dengan cemberut. Ia bahkan mengisi kertas tugasnya dengan asal-asalan saking kesalnya.
Saat jam istirahat, Jing Jing menyuruh Xiao Xi untuk beralih ke anak laki-laki lainnya. Tapi Xiao Xi menolak.
Jing Jing kemudian bertanya lalu apa yang akan Xiao Xi lakukan selanjutnya, melakukan pemberonatakan?
Xiao Xi menghela nafas mengatakan ia tidak punya cukup keberanian untuk melakukan itu.
Jing JIng mengatakan, oke, jadi nanti kalau LI Wei berhasil mencuri Jiang Chen darimu, jangan menangis padaku.
Xiao Xi kesal, lalu apa yang harus aku lakukan?
Jing Jing menyemangati Xiao Xi, luruskan tanganmu dan busungkan dadamu, tunjukkan aura seorang ratu.
Xiao Xi mulai berjalan tegap HAHHAHAHHAHA.
Di kelas, Li wei memulai PDKT-nya pada Jiang Chen. Ia duduk di depan Jiang Chen dan teman Li wei bertanya kenapa Jiang Chen tidak mau menjadi ketua kelas. Kalau Jiang Chen menjadi ketua kelas, Li Wei kan bisa menjadi wakil ketua kelas. Menurutnya jika mereka berdua bekerja sama pasti akan bagus sekali.
Xiao Xi dan Jing Jing tiba di kelas dan melihat mereka, Xiao Xi kembali lemas dan mengatakan pada Jing Jing kalau ia bukan seorang ratu HAHHAHAHAHA.
Teman Li Wei itu melihat Xiao Xi masuk ke kelas dan ia mulai menyinggung Xiao Xi, mengatakan kalau Jiang Chen mau menjadi ketua kelas maka tidak akan ada voting. Pemilihan suara terakhir nanti ada Chen Xiao Xi dan itu sangat memalukan bagi kelas mereka.
Bo Song yang duduk di kursinya kesal mendengar hal itu. Jing Jing mendekati mereka dan bertanya apa maksudnya itu?
Teman Li Wei mengatakan maksudnya adalah seperti yang ia katakan itu, Ia mengatakan mereka ingin menjadi ketua kelas tanpa memikirkan siapa yang pantas dan menuduh Jing Jing sebenarnya ingin menjadi ketua kelas juga.
Jing Jing kesal mendengarnya dan akan bertengkar dengan teman Li Wei itu. Bo Song akhirnya menghentikan mereka.
Bo Song merangkul Xiao Xi dihadapan Jiang Chen *sengaja* dan Jiang Chen menatapnya dengan tajam.
Xiao Xi malas bertengkar dan menyuruh mereka duduk karena pelajaran selanjutnya akan dimulai.
Jiang Chen juga malas memperpanjang masalah dan akan pergi, tapi Bo Song menghentikannya, ia bertanya kenapa Jiang Chen tidak memberikan suaranya pada Xiao Xi.
Jing Jing juga penasaran kenapa Jiang Chen tidak mem-vote Xiao Xi. Jiang Chen terdiam. Xiao Xi sebenarnya juga penasaran padahal ia yakin Jiang Chen akan memilihnya.
Jiang Chen akhirnya mengatakan alasannya, karena Xiao Xi tidak cocok menjadi ketua kelas.
Jiang Chen meninggalkan kelas dan Xiao Xi sangat terkejut karena jawaban Jiang Chen.
Xiao Xi mengejar Jiang Chen keluar kelas, ia bertanya kenapa ia tidak cocok menjadi ketua kelas?
Jiang Chen menghela nafas dan mengatakan kalau Xiao Xi tidak cocok.
Xiao Xi marah dan bertanya lagi, jadi maksudmu Li Wei cocok menjadi ketua kelas?
Jiang Chen berfikir dan mengatakan kalau Li Wei lebih cocok menjadi ketua kelas dibandingkan Xiao Xi.
Xiao Xi shock, ia sangat kesal dan marah, ia mendang kaki Jiang Chen dengan keras.
Jiang Chen kesakitan dan meninggalkannya.
Jing Jing yang mengkhawatirkan Xiao Xi mengejarnya, tapi Xiao Xi buru-buru kembali ke kelas dan menarik Jing Jing bersamanya.
Xiao Xi duduk di kursinya dan kelihatan cemberut lagi. Bo Song khawatir dan bertanya apakah Jiang Chen melakukan sesuatu pada Xiao Xi.
Xiao Xi tidak menjawab. Bo Song kesal sekali pada Jiang Chen dan akan pergi mencarinya, tapi Xiao Xi menahannya, ia mengajak Bo song membantunya mengumpulkan uang kas kelas mereka.
Akhirnya Jing Jing ditinggalkan sendiri HAHAHAHAHAHAHAHA.
Saat jam makan siang, Xiao Xi menceritakan apa yang terjadi pada Jing JIng, kalau ia menendang Jiang Chen. Tentu saja Jing Jing terkejut karena Xiao Xi punya keberanian seperti itu, ia mengatakan mulai sekarang ia akan melihat Xiao Xi dengan rasa kekaguman. Ia selama ini berfikir kalau Xiao Xi itu lemah tapi ternyata bisa diandalkan.
Xiao Xi sama sekali tidak tertarik dengan rasa kekaguman itu, Xiao Xi sibuk menghitung uang kas dengan wajah penyesalannya. Setelah melakukan itu pada Jiang Chen, ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Ia malah khawatir Jiang Chen akan marah padanya dan apakah ia harus meminta maaf.
Tapi ternyata kabar mengenai Xiao Xi yang menendang itu sudah tersebar, Lu Yang bahkan tahu dan bertanya pada Jiang Chen kenapa Xiao Xi bisa berani menendang Jiang Chen.
Saat itu keduanya sedang ada di kantin, mereka melewati bangku Xiao Xi dan Jing Jing yang sedang makan dan Xiao Xi berusaha menyembunyikan diri.
Lu YAng mengatakan Xiao Xi ternyata punya keberanian juga dan ia berencana untuk memuji Xiao Xi kalau bertemu dengannya nanti HAHAHHAHA.
Lu Yang terus mengikuti Jiang Chen yang berjalan dengan cepat dan Lu Yang bertanya kenapa Jiang Chen memasang wajah begitu, apakah dia marah.
Jiang Chen sebenarnya tahu kalau Xiao Xi ada disana, ia sempat melirik Xiao Xi yang sibuk menghitung uang, lebih tepatnya pura-pura sibuk menghitung uang kas.
Jing Jing mengatakan Xiao Xi sangat cool berani melakukan hal itu (menendang Jiang Chen) tapi Xiao Xi mengatakan kalau ia hampir mati karena gelisah memikirkan hal itu. Ia bahkan jadi tidak berani meminta uang kas pada Jiang Chen.
JIng Jing tidak mengerti kenapa Xiao Xi mengkhawatirkan hal seperti itu. Ia menyuruh Xiao Xi cepat menghitung uangnya dan makan.
Xiao Xi dan Jing Jing kembali ke kelas dan Jing Jing mengatakan ia akan membantu Xiao Xi untuk meminta uang pada Jiang Chen.
Xiao Xi memberanikan dirinya mendekati Jiang Chen, ia tak berani memanggil, hanya menyentuh bahu Jiang Chen. Jiang Chen sudah mengerti maksudnya. Xiao Xi dan Jiang Chen sama sekali saling tidak bicara lol.
Jiang Chen mengeluarkan uang dan meminta kembalian. Xiao Xi sibuk menghitung uang kembalian saat Li Wei datang mendekati Jiang Chen, untuk menyampaikan pesan guru Liu yang memintanya untuk membantu menyalin sesuatu karena tulisan Jiang Chen yang bagus.
Jiang Chen diam saja, Xiao Xi terus menghitung uang kembalian. Li Wei memuji tulisan tangan Jiang Chen yang sangat bagus dan indah tidak seperti tulisannya yang kecil dan jelek. Li Wei bertanya apakah Jiang Chen menggunakan buku kaligrafi untuk menulis dan Jiang Chen sebenarnya sempat melirik sedikit kearah Xiao Xi dan mengatakan ia bisa mengcopy-kan buku itu untuk Li Wei (sepertinya maksudnya buku kaligrafi).
Li Wei senang banged sementara Xiao Xi terkejut karena Jiang Chen jadi terbuka banged pada Li Wei. Ia kesal dan menghempaskan uang kembalian ke buku Jiang Chen dan kembali ke tempat duduknya.
Lu Yang bertanya berapa uang yang sudah dikumpulkan Xiao Xi dan Bo Song meminta Xiao Xi jangan mengatakannya karena Lu Yang mempunyai alis mata pencuri dan mata tikus (HAHAHAHHA ini maksudnya apa ya? Karena Lu Yang akan mencuri uang itu? LOL. Cuma becandaan sih ya).
Xiao Xi tidak mendengarkan mereka dan menyimpan uang itu disela bukunya.
Li wei menemui Xiao Xi untuk mengatakan kalau mereka akan memberikan uang kas pada wali kelas sore ini dan Xiao Xi mengerti.
Xiao Xi membuka tasnya dan mengecek uang kas itu. Tapi ia shock karena ia tidak menemukannya dimanapun. Xiao Xi panik dan membongkar tasnya.
Bo song yang sedang tidur siang jadi terbangun karena Xiao Xi sangat berisik. Jing JIng bertanya apa yang terjadi. Xiao Xi panik karena tidak ingin ketahuan, ia menarik Jing Jing keluar.
Jiang Chen diam-diam memperhatikan mereka.
Xiao Xi dan Jing Jing ke toilet. Xiao Xi protes karena Jing JIng bicara sangat keras di kelas tadi. Jing Jing jadi khawatir, kau tidak benar-benar kehilangan yang kas itu kan? Xiao Xi menunduk sedih.
Bo Song yang khawatir mengikuti mereka ke toilet dan menunggu mereka di luar.
Xiao Xi bingung karena semuanya sudah berakhir. Jing Jing juga sangat khawatir karena Xiao Xi masih dalam masa intern dan guru wali kelas sangatlah keras, ia takut mereka akan memecat Xiao Xi dari calon ketua kelas.
Xiao Xi meminta Jing Jing jangan menakut-nakutinya. Kalau itu sampai terjadi ia akan menjadi siswa paling direndahkan dikelas mereka.
Keduanya bingung dan memutuskan untuk keluar dari toilet.
Keduanya shock saat melihat Bo Song menunggu di luar. Bo Song bertanya siapa yang sudah mem-bully Xiao Xi.
Xiao Xi yang panik segera berakting kalau perutnya sakit dan Jing Jing ikutan berakting mengkhawatirkan Xiao Xi.
Xiao Xi aktingnya cukup bagus, ia kesakitan dan menolak bicara dengan Bo Song, keduanya meninggalkan Bo Song yang 100% percaya kalau Xiao Xi sakit perut HHAHAHAHHAHA.
Is there subtitle for this (eng or bahasa)?
BalasHapus