Sinopsis Overprotected Kahoko Episode 9 Part 1
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Sinopsis Overprotected Kahoko Episode 9 Part 1
Kahoko kemudian meminta ibunya baikan dengan adik-adiknya, tapi ibu menolak karena mereka duluan yang marah padanya. Kahoko mengkhawatirkan neneknya akan sedih kalau saat bangun nanti ia melihat keluarganya bertengkar.
Kakek tiba-tiba masuk dan berteriak membenarkan Kahoko, ia meminta istrinya segera sadar dan kembali pada mereka. Ibu mencoba menenangkannya, tapi kakek mengatakan ia benci berpisah seperti ini dengan nenek.
Tiba-tiba jari nenek bergerak dan kesadarannya kembali. semuanya terkejut karena nenek sudah sadar, ibu meminta mereka segera memanggil dokter. Kakek panik mencari dokter.
Nenek yang kesadarannya baru kembali sesak nafas, ia mencoba mengatakan apa yang ingin ia katakan. Ia ingin kembali ke rumah mereka. Ia ingin melihat rumah mereka sekali lagi.
Ibu hanya terdiam mendengarnya. Kahoko mencoba meyakinkan ibu untuk membawa nenek pulang karena nenek ingin berada di rumah dimana ada banyak kenangan disana bersama anak-anaknya.
Meski ia tak bisa mengatakannya dengan jelas, ia mengerti apa yang neneknya inginkan. Ibu kemudian mengerti dan setuju membawa nenek kembali ke rumah.
Nenek dibawa kembali ke rumah dan ia mengatakan rumahnya adalah tempat yang paling nyaman baginya.
Kakek masih menolak bicara pada istrinya, ia berdiam diri dekat pintu.
Ibu Kahoko sibuk menanyakan apa yang diinginkan nenek, ia akan membuatnya. Ia juga sibuk mengipas nenek karena cuaca panas.
Ibu Ito dan Tamaki di dapur, mereka masih marah pada Ibu Kahoko dan membuat ibu kesal. Ia menemui mereka dan menyuruh mereka bicara pada nenek. Tapi mereka mengatakan mereka pikir mereka tak boleh melakukannya tanpa izin ibu KAhoko.
Ibu Kahoko jadi kesal dan mengatakan terserah mereka mau bagaimana, tapi jangan buat nenek khawatir dengan masalah Ito dan Mamoru.
Kedua adiknya berfikir kalau ibu Kahoko mulai bertindak seenaknya lagi dan mereka kembali adu mulut di dapur. Kahoko menatap mereka dengan khawatir.
nenek kemudian memanggil Kahoko dan membisikkan sesuatu padanya. Kahoko mengerti, ia kelantai 2 dan membawa sebuah kotak. Ia memanggil bibi dan ibunya untuk melihat kotak ibu, nenek memintanya memperlihatkan itu pada mereka.
Para ibu berkumpul di dapur dan membuka kotak itu, isi kotak itu adalah barang-barang anak-anaknya sewaktu kecil, hadiah-hadiah yang mereka berikan untuk nenek.
Para ibu langsung melupakan kalau mereka bertengkar dan excited melihat barang-barang itu. Kahoko senang melihat suasana seperti itu dan mengatakan itu adalah harta berharga nenek. Nenek mengatakan padanya sewaktu kecil mereka bertiga adalah anak yang baik dan meski sering bertengkar mereka akan berbaikan dengan cepat. setiap melihat ketiganya tertawa, rasa lelah nenek akan menghilang.
Mereka bertiga terdiam. Kahoko mengatakan mereka bertiga sangatlah beruntung karena memiliki saudara untuk bertengkar, sementara dirinya adalah anak satu-satunya dan tak pernah merasakannya meski ia mau, ia selalu merasa iri. Kahoko berharap mereka berbaikan dan memperlihatkan senyuman mereka pada nenek, karena nenek menyukai senyuman anak-anaknya.
Waktu berlalu, Ibu Kahoko, Ibu Ito dan Tamaki-chan sudah berbaikan dan mereka berkumpul sambil melihat-lihat barang masa kecil mereka, mereka juga mengingat masa lalu mereka dan tertawa dengan bahagia, karena kenangan itu meski dulu mereka sedih tapi diceritakan sekarang, mereka malah tertawa. Nenek terbangun mendengar tawa mereka. Ibu Kahoko menyadarinya dan mereka mendekati nenek.
Nenek kemudian bertanya dimana Mamoru, Tamaki berbohong kalau Mamoru sedang sibuk dengan pekerjaannya. Nenek menatapnya dan ia tahu kalau mereka sedang bertengkar, nenek meminta maaf pada Tamaki, karena dirinya Tamaki terlahir dengan tubuh yang lemah. Tentu saja Tamaki tidak ingin ibunya berkata begitu.
Pada ibu Ito, nenek bertanya bagaimana dengan Ito. Ibu Ito mengatakan kalau Ito sudah kembali ke rumah dan ibu jangan khawatir. Tapi nenek malah meminta maaf pada ibu ITo, karena saat ibu Ito kecil ia terlalu sibuk dan kurang memperhatikannya. Ibu Ito menangis dan mengatakan ibu tidak seperti itu padanya.
Ibu Kahoko meminta nenek jangan meminta maaf padanya, tapi nenek mengatakan ia paling keras pada ibu Kahoko, karena itu ibu terlalu menyayangi Kahoko. Ibu terdiam.
Ibu Kahoko menangis dan menatap Kahoko yang ada di dapur. Tiba-tiba nenek sesak lagi dan ibu memintanya berhenti bicara. Tapi nenek masih mempunyai hal yang ingin ia katakan.
Nenek berkata, sejak pertama kali datang ke rumah ini, keadaan selalu menyulitkan baginya, jadi ia lega saat ia berfikir ia tidak perlu mengkhawatirkan apapun lagi besok dan seterusnya. Tapi kau tahu, tahun depan, dan tahun depannya lagi, aku ingin mengadakan pesta ulang tahun bersama semuanya lagi.
Anak-anaknya yang menangis serentak mengatakan kalau mereka akan melakukannya lagi.
Ibu Kahoko kemudian mengajak adik-adiknya untuk menyanyi, mereka selalu melakukannya di hari ulang tahun nenek, jadi mereka serentak menyanyi. Awalnya mereka menyanyikan lagu happy birthday, tapi ternyata bukan lagu itu. Mereka menyanyikan sebuah lagu yang biasa mereka nyanyikan untuk ibu sambil menangis.
Nenek juga terharu mendengarnya dan bertanya apakah ia sudah melakukan tugasnya sebagai ibu dengan baik dan ibu Kahoko membenarkan kalau ibu sudah melakukannya.
Nenek juga bertanya apakah ia adalah ibu yang baik. Tamaki mengatakan kalau nenek adalah ibu terbaik di dunia ini.
Nenek menangis sambil meminta maaf, meski anak-anaknya memintanya jangan meminta maaf, tapi nenek terus meminta maaf.
Semuanya menangis saat itu, termasuk kakek yang masih duduk dekat pintu, ia diam-diam menangis.
(Ini adegan sedih bangeeeeeeeeeeeed!!!!!!!!!! Habis berapa tissu saia? T____T)
Malam harinya, Hajime berkunjung ke rumah nenek Kahoko. Ia akhirnya menyelesaikan lukisannya. Ia membawanya untuk diperlihatkan ke nenek. Lukisan yang ia buat adalah lukisan wajah semua keluarga nenek. Lukisannya sederhana, tapi seperti kata Kahoko, lukisan Hajime bisa membuat kita merasakan sesuatu didalamnya.
Hajime mengatakan ia berterima kasih pada Kahoko karena ia akhirnya bisa menemukan apa yang ingin ia lukis. Mulai sekarang ia ingin melukis gambar yang mengekspresikan orang-orang yang hidup dengan kekuatan mereka. Gambar yang mengandung cinta didalamnya.
Nenek memperhatikan gambar itu dan mengatakan kalau gambar itu tidak bagus. KAhoko dan Hajime terkejut, Hajime bertanya bagian mana yang tidak bagus, ia akan memperbaikinya.
Nenek mengatakan itu karena Hajime-kun tidak ada di lukisan itu. Hajime terkejut.
Nenek meminta Hajime untuk menjadi bagian dari keluarga mereka dan melindungi Kahoko. Hajime mengangguk dan mengatakan ia akan melakukannya.
Kahoko mengatakan tapi mereka masih belum tahu apakah mama akan memberikan restu atau tidak. Kahoko menceritakan bagaimana mama akan memutuskan hubungan ibu dan anak jika Kahoko menikah dengan Hajime.
Nenek berkata, aku yakin ada banyak kesulitan dalam hidup ini, tapi jangan pernah berfikir untuk memutuskan hubungan darah dengan keluargamu karena hal itu, kau mengerti? Aku memutuskan hubungan dengan keluargaku dan fakta dimana aku tidak bisa melihat wajah orang tuaku saat mereka meninggal dunia, adalah satu-satunya penyesalanku seumur hidupku.
Kahoko mengangguk dan ia mengerti.
Kahoko melihat sebuah cincin yang cantik disana dan nenek mengatakan ibu mertuanya memberikan itu padanya saat ia akhirnya menerimanya sebagai menantu keluarga mereka.
Ia ingin Kahoko mengambil itu, awalnya Kahoko menolak karena itu adalah benda berharga milik nenek. Tapi nenek mengatakan ia mempunyai permintaan pada Kahoko. Ia ingin mulai sekarang Kahoko melindungi rumah ini dan keluarga mereka menggantikannya.
Kahoko menangis dan bertanya kenapa neneknya mengatakan hal seperti itu.
Nenek mengatakan jika itu Kahoko, ia yakin semuanya akan baik-baik saja, karena Kahoko adalah satu-satunya yang mencintai keluarga mereka lebih dari siapapun.
Nenek menyentuh wajah Kahoko dan Kahoko meminta neneknya jangan mengatakan hal seperti itu. Kahoko menyakinkan nenek akan hidup lebih lama lagi.
Nenek tersenyum dan berkata, Sesuatu yang menua akan meninggalkan dunia ini lebih cepat.
Kahoko meminta nenek berhenti. Nenek melanjutkan, apapun yang terjadi, tidurlah dengan baik, makan dengan baik dan jangan melepaskan tangan orang yang kau cintai.
Kahoko dan Hajime menangis mendengar hal itu. Nenek menggenggam tangan Kahoko dan menangis, Kahoko, tolong jaga semuanya. Aku meninggalkan tugas itu padamu sekarang.
Kahoko menangis dan mengangguk, ia mengerti. Nenek senang mendengarnya dan ia berterima kasih. Nenek akhirnya bisa menutup matanya dengan tenang.
Kahoko mengatakan ia mencintai neneknya.
Sore itu, rumah nenek sedang berduka. Suasana rumah juga terlihat sedih.
Semalam nenek menghembuskan nafas terakhirya. Keluarga mengelilinginya pagi itu. Mamoru juga datang. ITo ada di luar, tidak berani masuk.
Kakek menatap ke taman kecil mereka, tiba-tiba ia terganggu dengan rumput yang ada disana dan berusaha mencabutnya. Kahoko menemuinya dan meminta kakek membiarkan hal itu, ia ingin kakek berada di sisi nenek. Tapi kakek mengatakan ia akan melakukannya setelah mencabut rumbut itu. Kahoko tetap memaksanya untuk masuk ke rumah.
Kakek akhirnya menuruti Kahoko. Ia menatap wajah istrinya dan menyentuh tangannya yang dingin. Kakek berterima kasih pada istrinya yang sudah menemaninya hingga saat terakhir. Ia juga mengatakan ia mencintai nenek.
Ia memanggil nama nenek dan berterima kasih berkali-kali, hal itu membuat yang ada disana meneteskan air mata kembali.
Narasi ayah Kahoko mengatakan kakek akhirnya mengatakan hal yang tidak bisa ia katakan semasa nenek masih hidup, yaitu aku mencintaimu.
Ibu Kahoko menangis sedih dan untuk pertama kalinya ayah akhirnya tidak berkhayal dan mengenggam tangan istrinya.
Kahoko sama sekali tidak menangis saat itu, Hajime ingin menggenggam tangan Kahoko, tapi ia tak bisa melakukannya.
Hajime membawa Kahoko ke ruang seni untuk makan, karena seharian Kahoko belum makan. Kahoko kehilangan semangatnya, ia bahkan tidak mengatakan apapun dan tidak menunjukkan ekspresi apapun setelah kematian neneknya.
Hajime mencoba bersikap biasa dan mengajak Kahoko makan. Tapi Kahoko menolak. Hajime mengingatkan Kahoko pesan neneknya, tak peduli situasi apapun, Kahoko harus makan.
Kahoko mengatakan ini adalah pertama kalinya baginya, Ia tidak tahu kehilangan orang yang berharga baginya membuatnya kehilangan seluruh tenaganya seperti ini. Telinganya, matanya, semua indera di tubuhnya seolah menghilang meninggalkan dirinya.
Kahoko terduduk, matanya berkaca-kaca dan mengatakan jika keadaan terus seperti ini ia tak akan bisa memikirkan mengenai pernikahan mereka. Ia juga tidak punya rasa percaya diri sedikitpun bisa melindungi keluarga mereka seperti yang neneknya harapkan.
Kahoko menangis. Hajime terdiam menatapnya.
Hajime kemudian berdiri dan mematikan lampu. Kahoko terkejut.
Hajime tiba-tiba mencari Kahoko dan bertanya dia ada dimana, Hajime terus memanggil nama Kahoko dan Kahoko bingung, ia mengatakan kalau ia ada disana.
Tapi Hajime terus mencari-cari Kahoko. Kahoko bingung karena Hajime jadi aneh, ia mendekati Hajime dan memegang tangannya mengatakan ia ada disana.
Hajime mengatakan Kahoko yang ia cari adalah Kahoko yang membuatnya jatuh cinta. Kahoko yang selalu penuh dengan energi, bersemangat, bahagia seperti orang bodoh dan Kahoko yang selalu memikirkan orang yang ia cintai. Ia bertanya kemana Kahoko yang itu pergi?
Kahoko terdiam menatap Hajime. Hajime mengatakan ia tahu melindungi keluarga seperti yang diminta neneknya tidaklah semudah itu, tapi jika Itu Kahoko, Kahoko yang dicintai nenek, ia yakin Kahoko bisa melakukannya. Meski benih yang ditanam tidak tumbuh besok, ia percaya setelah sebulan atau setahun dari sekarang, bunga akan muncul dari benih itu suatu hari nanti.
Ia menggenggam tangan Kahoko dan meminta Kahoko terus berusaha, bersama-sama dengannya melakukan permintaan nenek. Ia juga mengatakan disaat seperti inilah mereka berdua harus menikah.
Kahoko tidak mengerti maksud Hajime. Hajime mengatakan kalau sumpah pernikahan adalah disaat sakit dan sehat, jadi ia pikir sebuah pernikahan adalah sesuatu yang bisa mereka lakukan kapan saja, dalam situasi apapun pasangan harus saling mencintai. Jadi karena itu, disituasi seperti ini, saat semuanya terasa buruk, dari pada menyerah, akan lebih baik mereka melakukan sebaliknya, menghargai situasi ini dan menikah.
Hajime benar-benar yakin akan kata-katanya, Hajime kelihatan sangat serius. Kahoko cukup tersentuh dan ia setuju dengan kata-kata Hajime.
Karena Kahoko setuju, Hajime menarik Kahoko dan mereka berdiri berhadapan dibawah sinar rembulan yang masuk di sela-sela jendela ruang seni itu.
Hajime gugup dan meminta Kahoko mengulangi apa yang ia akan katakan, Dalam keadaan sakit maupun sehat, aku bersumpah aku akan selalu mencintaimu.
Kahoko mengikuti Hajime, dalam keadaan sakit maupun sehat, aku bersumpah akan selalu mencintaimu.
DAn segel janji pernikahan adalah sebuah kissu. Jadi Hajime mendekat selangkah pada Kahoko, tinggi badan mereka berdua sangat cute dan Hajime bersiap mencium Kahoko. Keadaan semakin romantis saat bibir mereka akan bertemu, sampai teman Hajime menghancurkan situasiny AHAHHAHAHHAHAHA. Aku udah feeling sih bakal begini wkkwkkwkw.
Teman Hajime masuk ke ruangan dan menyalakan lampu, mereka shock melihat Hajime dan Kahoko di dalam. Hajime dan Kahoko juga terkejut, dan batal kissu T___T
Teman Hajime meminta maaf karena sudah menganggu, meski Hajime mengatakan tak apa-apa, mereka tak enak dan memutuskan keluar meninggalkan keduanya HAHAHAHAHAH.
Kahoko masih deg degan dan ia menyentuh bibirnya. Suasana jadi awkward diantara mereka berdua. Mereka berdua saling pandang dan tak tahu apa yang harus mereka lakukan selanjutnya. Kahoko sendiri kemudian menunduk dan sepertinya ia tersenyum.
Hajime jadi gugup sendiri dan memutuskan menggenggam tangan Kahoko dan berlutut di hadapannya AWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW!!!!!!!!!!!!!!!!!
Hajime menatap Kahoko dan berkata, Ayo kita menikah, Nemoto Kahoko-san.
Kahoko menatap Hajime dan mengatakan hal yang sama, ayo kita menikah, Mugino Hajime-san.
Keduanya saling pandang dan tersenyum bahagia.
-The End-
Komentar:
Ughhhhhh meski udah feeling bakalan diganggu momen itu, tapi tetap aja kesal kenapa kaya drama-drama lainnya, pas mau kissu ada yang datang LOL
Jadi dendam sama teman-teman Hajime, meski mereka nggak salah apa-apa sih. Cuma itu bibir mereka hampir bersentuhan dan akhirnya nggak jadi HAHAHAHHAHAHAHA.
Karena OTP ini momen romantisnya bisa dibilang diikit banged, jadi beneran butuh sesuatu yang romantis. Ya meskipun momen mereka nggak romantis juga bikin baper sih, termasuk pelukan di awal episode yang sukses bikin aku heboh sendiri saat menontonnya HAHHAHAHAHAHA.
Ryoma itu lebih tua 2 tahun dari Mitsuki, padahal kalau seumuran bakalan aku ship HAHAHHAHAHAHA. Apakah karena itu nggak ada adegan kissu ya? Masa sih?
TApi aku shipper Mitsuki dan Sakaguchi Kentaro sih, cuma memang kalau udah nonton drama, lupakan ship pertama sejenak ya wkwkkwkwkwkww.
Lagian Mitsuki itu di drama ini imut bangeeeeeeeeeeeeeeed!!!!! Keren banged memang aktinya bagus!
Chemistry-nya dan Ryoma juga menyebar kemana-mana hAHHAHAHAAHA.
Diantara episode 1-9, episode 9 ini adalah yang paling sedih. Meski di episode 8 kemarin aku juga menangis, tapi nggak sebanding dengan tangisan yang keluar di episode 9 ini. Beneran deh, sedih banged!
Aku nggak menyangka penulisnya akan membuat nenek meninggal dunia, karena aku pikir ini drama yang segar nggak akan ada yang meninggal, tapi penulis ternyata memang kejam T___T.
Tapi berkat itu juga Kahoko jadi lebih dewasa dan sepertinya ibu akan menerima hubungan mereka setelah ini.
Aku juga menyukai benda-benda lama, seperti buku saat SD yang sampai sekarang masih tersusun rapi, kadang kalau membuka kembali buku-buku itu bikin kangen, terutama halaman belakang buku yang biasanya nggak pernah kosong, penuh dengan coretan iseng, gambar, bahkan curhatan. Ketawa sendiri kalau membacanya lagi ehheheheheheh.
Tapi memang bener sih, seiring berlalunya waktu, kita akan banyak melupakan sesuatu, dan yang pasti akan kita ingat adalah kenangan yang membahagiakan dan kenangan menyedihkan, kita jarang melupakan dua kenangan itu, pasti akan selalu ingat.
Coba deh ingat-ingat masa kecil, pasti yang diingat adalah sesuatu yang menyenangkan atau menyedihkan, hal-hal sederhana keseharian jarang diingat. Kecuali kalau punya diari, mungkin bakalan ingat saat kita menulis itu apa yang terjadi HAHAHAHAHA.
Wah nggak terasa tinggal 1 episode lagi.
Aku sudah menonton episode 10 sih, tapi nggak mau spoiler dulu.
Awalnya aku kecewa dengan endingnya lho, tapi ternyata setelah ditonton baik-baik, endingnya cukup menyentuh ehhhehhee
Bukannya Mitsuki yg lbh tua dari Ryoma ya Airin makanya gak ada adegan kissu..?
BalasHapusemang klo lebih tua ga boleh? 😂😂😂
Hapus