Ada sedikit kesedihan tersendiri karena kita mulai kehilangan Song Ji Won yang biasanya. Aku tahu hal ini cepat atau lambat akan datang, tapi ternyata sedih juga, Ssong yang biasanya heboh dan menjadi moodmaker sekarang sudah menghilang.
Mana adegan otp makin lama makin sedikit T___T
Sinopsis Hello My Twenties Season 2 Episode 11 Part 1
Di awal episode 11 ini kita akhirnya melihat Chef Jae Hwan *sobs*
Chef Jae Hwan adalah pacar Yoon Jin Myung yang bertugas di Busan. Keduanya melalui hubungan jarak jauh selama beberapa tahun ini.
Hari itu, Jin Myung mengirim pesan pada Jae Hwan. Ia tahu Jae Hwan sibuk, tapi ia ingin mengobrol dengan Jae Hwan, ia ingin dihibur, ingin mendengar Jae Hwan mengatakan padanya kalau ia bukan orang yang jahat. Hari ini, ia ingin bermanja-manja.
Jae Hwan saat itu istirahat sebentar dari pekerjaannya dan pergi ke tangga darurat, ia menelpon Jin Myung, tapi tidak dijawab.
(Aku suka nama kontak mereka, Jae Hwan menulis 'Burung merpatiku' dan Jin Myung menulis 'My Chef' XD XD XD Aku nggak nyangka Jae Hwan menamai Jin Myung begitu HAHHAHA).
Tanpa Jae Hwan ketahui, situasi di Belle Epoque sedang tegang. Pria kamar 102 menyandera JIn mYung di tangannya dan mengecek setiap kamar untuk memastikan tidak ada yang bersembunyi dan hanya 5 orang disana. 4 anak kost yang lain duduk ketakutan. Penjahat itu bertanya apa benar mereka mencari JO-Anne dan mereka terkejut tidak bisa membuka mulut mereka.
Penjahat itu kesal dan berteriak mengancam akan membunuh JIn MYung dan JO Eun akhirnya bicara dengan gemetaran, mengatakan mereka mencari Jo Anne karena sebuah surat. Ia tidak sengaja menemukan surat yang ditulis Jo Anne.
Penjahat bertanya dimana suratnya tapi mereka tidak bisa menjawab karena ketakutan, membuat si penjahat marah lagi karena mereka selalu membuat dia mengulang pertanyaan.
akhirnya Ye Eun berteriak kalau suratnya ada di kulkas dan penjahat meminta Ye Eun mengambilnya.
Ye Eun berjalan dengan gemetaran dan mengambil surat itu, ia memberikan pada penjahat dan penjahat meminta Jin MYung membacanya.
Jae Hwan yang tidak tahu mengenai hal itu mengirim pesan pada Jin Myung, bertanya ada apa, ia merasa tak enak karena tak bisa disamping Jin Myung disaat seperti ini. Ia menulis kalau Jin Myung adalah orang baik. Karena itu ia meminta Jin Myung jangan KHawatir. Kau bisa terus bermanja-manja, terima kasih karena sudah bermanja-manja padaku. Aku juga merindukanmu. Tidak apa-apa, semuanya akan membaik.
Disaat yang sama, Jin MYung membacakan isi surat itu. Akhirnya kita tahu isi keseluruhannya.
'Benar, kau lah yang telah menghancurkan hidupku. Kau lah orangnya. Aku berubah jadi seperti ini semuanya karenamu. Tapi kau malah menjadi seorang mahasiswi. Didepanku tertawa begitu bahagia. Pasti kau sangat bahagia bukan? Kau juga akan hidup bahagia di masa depan. Tapi orang yang sudah menghancurkan hidup orang lain justru tidak peduli. Aku tidak akan memaafkanmu. Aku akan membuatmu tidak sanggup lagi tertawa. Aku akan merobek bibirmu yang tertawa itu dan membuatmu merasakan penderitaan yang aku rasakan berkali-kali lipat. Aku akan membunuhmu.'
Si penjahat mengeluarkan sesuatu dan menyuruh Ye Eun mengikat tangan yang lain. Tapi Ye Eun diam saja. Yang lain khawatir karena trauma Ye Eun. Si penjahat marah padanya karena Ye Eun tidak mendengarkan apa yang ia katakan. SI penjahat akan mencekik Ye Eun saat Eun Jae berteriak mengatakan kalau Ye Eun sedang sakit. Ia berdiri dan menawarkan diri untuk mengikat tangan yang lain.
Eun Jae berdiri di hadapan Ye Eun dan menyuruh Ye Eun bergabung dengan Ji Won dan Jo Eun. Ji Won menarik Ye Eun untuk duduk dekat mereka dan mencoba menenangkan Ye Eun kalau semuanya akan berakhir.
Eun Jae menahan air matanya mengikat tangan teman dan sunbaenya sambil meminta maaf.
Terakhir ia mengikat tangan Jin Myung yang masih ada di tangan si penjahat. Setelah tangan JIn Myung di ikat, si penjahat melemparnya, Jin Myung terjatuh ke kursi dan ke lantai. T__T
Penjahat kemudian mengikat tangan Eun Jae dan membawanya duduk bersama yang lain.
Si penjahat menatap mereka semuanya dan bertanya siapa yang dimaksud Jo Anne.
Yang lain tidak menjawab karena mereka tidak tahu siapa yang dimaksud si penulis. Si penjahat sangat kesal dan menarik rambut Eun Jae, Jin myung dan yang lain berusaha menolongnya dan menjelaskan kalau mereka benar-benar tidak tahu siapa yang dimaksud.
Jin Myung mengatakan mereka bahkan tidak tahu siapa Jo Anne itu. Karena mereka tidak kenal makanya mereka kesana mencarinya. Jika mereka tahu siapa orangnya mereka tidak akan susah payah kesana mencarinya.
Penjahat menghela nafas kesal dan menunjukkan foto Jo-Anne pada mereka, tapi mereka benar-benar tidak mengenal siapa wanita itu.
Penjahat sangat kesal dan bertanya pada mereka ia harus bagaimana, mereka ketakutan.
Si penjahat menatap foto Jo-Anne di ponselnya dan bertanya, Bagaimana kalau semuanya aku bunuh, Hyojin-a? (OMG!)
Si penjahat mengatakan ia memberikan waktu 8 menit supaya mereka mengaku kalau tidak ia akan membunuh mereka berlima.
Ji Won bertanya, nama gadis itu adalah Hyo Jin?
Penjahat membenarkan, namanya adalah Moon Hyo Jin.
Ji won shock. Jin Myung khawatir dan segera mengalihkan pembicaraan untuk melindungi Ji won, Kalau begitu tanya saja langsung padanya, ke Moon Hyo Jin. Tidak seharusnya seperti ini...
Penjahat mengatakan ia tak bisa melakukannya karena Moon Hyo Jin sudah bunuh diri.
JI won terkejut.
Eun Jae berusaha melindungi Ji won dengan bergeser sedikit demi sedikit ke arah Jin Myung, agar ia bisa melindungi wajah Ji Won.
Sementara Jin Myung terus berusaha mengalihkan perhatian si penjahat dari Ji Won, bertanya kapan Moon Hyo Jin meninggal.
Penjahat menjawab, bulan maret.
Jin Myung terus bertanya, kenapa? mendadak? tanpa sebab apapun?
Penjahat mengatakan kalau diantara mereka ada satu orang yang lebih tahu. Hidupnya memang sangat tidak beruntung, setiap hari selalu murung. Terakhir kali aku bertemu dengannya dia tersenyum, dia bercanda ria bersamaku. Dalam hati aku sempat bertanya-tanya kenapa dia berubah seperti itu. Bukankah ada yang mengatakan jika ada perubahan mendadak pada seseorang berarti dia akan mati? Saat itu aku tidak tahu. Seperti orang bodoh.
Eun Jae terus bergeser melindungi Ji Won, tapi si penjahat sudah tahu siapa diantara mereka pelakunya, ia sejak tadi menatap Ji Won dan akhirnya mendorong Eun Jae. Ji won menunduk ketakutan dan si penjahat bertanya apakah orangnya adalah Ji Won?
Ji Won menatap si penjahat, matanya merah, air matanya mengalir, ia akan mengatakan sesuatu. Jin Myung dan Eun Jae berusaha menghentikannya dengan memanggil namanya.
Tapi Ji won kemudian mengangguk membenarkan, kalau dia lah yang dimaksud Hyo Jin.
Si penjahat berjongkok di hadapan Ji won dan bertanya lagi untuk memastikan kalau wanita yang dimaksud Hyo Jin adalah Ji won dan Ji won mengangguk.
Jin Myung mendesah karena Ji won mengaku.
Si penjahat menatap Ji Won dan bertanya apa yang sudah Ji Won lakukan pada Hyo JIn.
Ji Won menggeleng dan mengatakan ia tidak tahu, tapi ia yakin kalau itu adalah sesuatu yang jahat. Ia yakin sudah melakukan sesuatu tapi ia tak tahu apa itu.
JIn Myung berusaha menghentikannya. Si penjahat kesal dan mendorong Ji Won hingga jatuh, Hei, aku hidup begitu lama dan melakukan banyak perbuatan jahat, tapi setidaknya saat malam hari aku kadang tidak bisa tidur dan bermimpi buruk. Tapi kau bahkan tidak ingat?!!!
Si penjahat menjambak rambut Ji Won dan menariknya, ia bersiap dengan pisaunya. Yang lain berusaha menghentikan si penjahat.
Ye Eun yang sejak tadi tanpa ekspresi dan hanya mengeluarkan air mata, tiba-tiba berdiri dan berjalan ke kamarnya.
Si penjahat melepaskan Ji Won dan mengejar Ye Eun. JIn mYung khawatir dan berusaha mengejarnya.
Ye Eun masuk ke kamarnya dan si penjahat menarik rambutnya untuk membawanya keluar, Ye Eun kemudian berteriak Moon Hyo Jin sambil menunjuk ke arah sesuatu, foto masa kecil Ji Won dan Hyo Jin yang ditempel Ji Won.
Si penjahat melihatnya dan melemparkan kepala Ye Eun, mengenai dinding lemari dan Ye Eun pingsan. JIn Myung berusaha menyadarkannya.
Si penjahat mengambil foto itu dan menarik Jin Myung keluar bersamanya. Ia kemudian bertanya pada Ji Won apakah anak di foto itu adalah Ji Won dan Ji Won membenarkan.
Penjahat juga melihat tulisan di belakang foto, tahun 2004, yang berarti saat kelas 3 SD.
Hyo Jin pernah bertanya padanya sejak kapan hidupnya mulai terpuruk dan dia menjawab sejak lahir.
Hyo Jin mengatakan kalau ia merasa hidupnya mulai terpuruk sejak kelas 3 SD, sejak saat itu hanya musibah yang selalu terjadi.
Hyo Jin kemudian mengatakan ia ingin meminta tolong sesuatu padanya, untuk membunuh seseorang.
Dia saat itu terkejut dan bertanya siapa?
Tapi Hyo Jin mengatakan ia akan memberitahunya nanti. Meski ia meminta Hyo Jin memberitahu sekarang, Hyo Jin menolak.
Hyo Jin berkata, tidak. Lain kali saja. Aku akan mencoba dulu. Jika masih tidak bisa, baru kita lihat nanti.
Saat mereka membicarakan itu, malam natal, Hyo Jin menulis surat itu dan dibalik surat itu ada alamat Belle Epoque.
(Hooo, 'aku akan mencoba' maksudnya dia akan menemui orang yang dimaksud, jadi dia berencana menemuinya terlebih dahulu? Tapi kan dia nggak ada menemui Ji Won.)
Penjahat itu bertanya lagi apa yang sudah dilakukan Ji won pada Hyo Jin. Tapi Ji Won benar-benar tidak mengingatnya ia menangis.
Si Penjahat kesal dan mengambil kesimpulan kalau Ji Won memang sudah melakukan sesuatu yang jahat pada Hyo Jin sampai membuat Hyo Jin menulis surat itu. Ia harus mengabulkan permintaan Hyo Jin agar dia bisa tenang.
Ia kemudian menarik Ji Won, tapi yang lain berusaha menahannya dan bertanya penjahat itu membawa Ji won kemana. Penjahat itu berteriak mengatakan kalau ia akan membunuh Ji Won sesuai permintaan Hyo Jin.
Tiba-tiba si penjahat merasakan sesuatu di belakangnya dan ia berteriak, kemudian pingsan.
Yang lain terkejut, ternyata Ye Eun sudah sadar dan menggunakan alat setrum pemberian Ho Chang.
Ye Eun yang masih shock kemudian menjerit sekuat tenaganya. Jin Myung berusaha menenangkan Ye Eun, ia memanggil-manggil nama Ye Eun dan memintanya tenang, dan bernafas, karena Ye Eun saat itu sangat panik.
Ye Eun berusaha melepaskan ikatan teman-temannya, Jin Myung berusaha meminta Ye Eun tenang dan pelan-pelan. Ye Eun melakukan dengan baik meski ia gemetaran.
Setelah tangan mereka lepas, Jin Myung meminta Eun Jae menghubungi polisi dan Eun Jae segera mengambil ponselnya.
JIn Myung kemudian beralih ke Ji Won yang masih ketakutan dan meminta Ji Won untuk fokus, jangan kehilangan pikirannya.
Ye Eun yang mengambil pisau di dapur tiba-tiba berteriak kencang karena melihat si penjahat sudah sadar, semuanya terkejut. Si penjahat langsung memukul Jin Myung sampai terjatuh. Ia juga melempar Eun Jae yang berusaha menelpon polisi sampai Eun Jae pingsan.
Ye Eun ketakutan, ia menodongkan pisaunya, tapi ia sangat gemetaran dan si penjahat tak peduli dengannya. Penjahat mendekati yang lain saat Ye Eun berusaha menyerang tapi dengan mudah dikalahkan penjahat, ia mendorong Ye Eun, badannya terhempas ke dinding dan pingsan.
Ji won yang menyaksikan semuanya tidak tahan lagi dan berteriak agar penjahat berhenti menyakiti teman-temannya.
Ji won berdiri, menangis, gemetaran dan melihat satu per satu teman-temannya yang terluka, ia mengatakan ia akan ikut dengan si penjahat, karena ia sudah berbuat salah ia akan ikut dengan si penjahat.
Si penjahat menatap mereka semuanya dan mulai mengikat tangan mereka kebelakang.
Jin Myung masih bicara mengatakan kalau saat itu Ji Won masih kelas 3 SD, masih berusia 10 tahun, itu adalah kesalahan yang dilakukan anak kecil.
Tapi si penjahat tidak peduli, baik itu anak kecil atau sudah tua, jika berbuat salah harus dihukum. Bukankah itu tertulis di surat, sesuai dengan perbuatanmu, aku akan membunuhmu.
Si penjahat terus mengikat tangan anak-anak kost satu per satu.
JIn Myung belum menyerah, bukankah itu aneh sekali? 3 bulan. Surat itu ditulis pada bulan Desember dan Moon Hyo Jin meninggal bulan Maret. Selama 3 bulan sama sekali tidak melakukan apapun. Jika memang dia mau membunuhnya, harusnya dia melakukan lebih awal. Tapi kenapa dia tidak melakukan apa-apa, Kenapa?
Si penjahat menatap surat dari Hyo Jin dan mengingat bagaimana Hyo Jin mengatakan lain kali saja.
Penjahat mengatakan kalau lain kali yang dimaksud Hyo Jin adalah sekarang.
Yang lain menangis.
Si penjahat akan membawa Ji Won dan Jin Myung memohon untuk tidak membawanya, ia menangis.
Jo Eun yang sejak tadi diam saja akhirnya mulai melakukan sesuatu, ia berlari ke dekat pintu untuk menghalangi si penjahat. Si penjahat memintanya minggir.
JIn Myung masih berteriak mengatakan jangan menghukum Ji Won begitu saja, setidaknya dia harus tau apa yang dia perbuat.
Si penjahat mulai marah dan berteriak pada Eun agar minggir, Ji won juga meminta Eun minggir tapi Eun tidak mau. si penjahat mengancam akan membunuh mereka semuanya kalau Eun tidak minggir.
Ye Eun berteriak memohon untuk tidak membawa Ji Won pergi. Yang lain juga memohon hal yang sama.
Penjahat mengatakan kalau mereka juga mendengar sendiri Ji won mengakui kalau dia sudah berbuat jahat. Dia sudah menghancurkan hidup Hyo Jin!!!!
Ye Eun menjerit dan berteriak, dia bukan orang jahat!!
Jin Myung menangis.
Eun Jae bangun dari pingsannya dan meminta Ji Won kembali pada mereka.
Ji Won menangis. Si penjahat tidak tahan lagi dan mencekik Ji Won, ia akan menikam Ji Won saat ia melihat wajah Ji Won yang sesak nafas, Eun yang gemetaran dan yang lain yang menangis.
Pada akhirnya ia tidak bisa membunuh Ji Won. Ia tak mengerti kenapa Ji Won hanya berbuat jahat pada Hyo Jin, karena Ji Won yang sekarang begitu dicintai oleh teman-temannya yang menunjukkan kalau Ji Won adalah orang baik.
Ia kemudian mendorong Ji Won dan Eun, keluar dengan perasaan campur aduk.
setelah penjahat pergi, Eun membantu Ji won untuk kembali ke dekat teman-teman yang lain.
Mereka semuanya menangis. Eun minta maaf karena hanya dia yang tidak terluka. Eun Jae mengambil gunting dan memotong tali yang mengikat tangan yang lain.
Ji won terus menangis dan meminta maaf, karena ini adalah kesalahannya. Jin Myung seperti seorang ibu yang menyentuh wajah puterinya.
Mereka berlima menangis.
(OMGGG ini adegan sumpah tegang banged, lempar sana sini, terasa banged sakitnya. Ternyata penjahatnya mengakhirinya dengan cara seperti ini, dimana saat ia melihat bagaimana teman-teman Ji Won melindungi Ji Won, ia sudah merasa kalau Ji Won disayangi mereka semuanya, makanya ia tak mengerti kenapa JI Won hanya berbuat jahat pada Hyo Jin. BTW di adegan ini, Eun paling tidak banyak di sorot, ia hanya gemetar ketakutan dibelakang, aku rasa itu karena Choi Ara masih belum berpengalaman akting, jadi ekspresinya kurang. Sunbaenya yang lain menakjubkan memang).
Pagi harinya di Belle Epoque. Eun Jae bermimpi buruk. Jin Myung sudah bersiap untuk kerja, ia menggunakan syal untuk menutup luka di lehernya.
Saat Eun Jae keluar, Ye Eun sedang sarapan dan Eun di meja makan, memegang tangannya yang sakit karena ikatan semalam.
Eun Jae bertanya dimana Ji won dan Ye Eun mengatakan mungkin masih tidur atau pura-pura tidur.
Jin Myung bersiap-siap akan berangkat dan Eun Jae berkomentar, semalam ada kejadian seperti itu tapi mereka harus menjalani hari seperti biasa, pergi kerja, pergi kuliah. Ia bertanya-tanya apakah ini hal yang wajar.
Ye Eun berkomentar, setelah lolos dari maut, ia pikir akan ada perubahan.
Eun kemudian bertanya apakah mereka tidak perlu melapor pada polisi?
Ye Eun juga takut kalau pria itu datang lagi, mereka harus segera lapor polisi.
Eun Jae kemudian bertanya kenapa Song sunbae tidak mau lapor polisi.
Jin Myung dan yang lain terdiam dan menatap kamar Ji Won.
Ji Won berdiam diri di kamar. Ia tidak tidur dan pasti tidak akan bisa tidur. Ia menghabiskan waktu di tempat tidur dengan berfikir.
JIn Myung bekerja seperti biasa dan teringat akan kata-kata Eun Jae pagi tadi, mengenai kemarin ada kejadian begitu, hari ini mereka harus menjalani hari seperti biasa, apakah ini wajar.
Saat itu ia berselisih dengan mantan manager Asgard dan Jin Myung kemudian memutuskan memanggilnya.
Jin Myung meminta manager memanggilkan 2 anggota Asgard yang masih bertahan di perusahaan dan ia ingin meminta kontak Haeimdal, atau tempat yang biasa dikunjungi Haeimdal.
Jin Myung kemudian pergi ke tempat-tempat itu, Haeimdal sudah lama tidak kesana tapi Jin Myung tetap meninggalkan kontaknya. Jika mereka tahu dimana Haeimdal, ia ingin mereka menghubunginya.
Kemudian ia memutuskan melakukan sesuatu.
JOng Yeol sedang bersama teman-temannya, berjalan di halaman kampus sambil tertawa saat Eun Jae tiba-tiba datang dan memberinya minuman.
Karena cuaca panas ia ingin Jong Yeol minum itu, kemudian ia pergi. Jong Yeol tidak mengerti apa yang baru saja terjadi.
Teman Jong Yeol mengejek kalau Jong Yeol dan Eun Jae balikan lagi dan Jong Yeol membantah.
Ye Eun juga ke kampus hari itu, ia berusaha menyembunyikan memar di wajahnya, kalau ada orang yang mendekat ia akan menunduk.
Ia berselisih dengan Kyung Ah di toilet dan Kyung Ah melihat memar di wajah Ye Eun. Ye Eun langsung menutupnya. Kyung Ah bertanya apa itu.
Ye Eun mengatakan itu luka bukan karena dipukul tapi hanya kepentok sesuatu.
Kyung Ah mengatakan mengenai Yoo Kyung yang pingsan dan dibawa ke rumah sakit, ia juga menjelaskan itu bukan karena obat. Tapi Ye Eun mengatakan itu tak ada hubungannya dengannya.
Eun juga ke kampus dan mengikuti pelajaran seperti biasanya. Ia berusaha menyembunyikan memar di tangannya. Hari itu Yeji tidak seperti biasanya, ia duduk jauh dari Eun.
Setelah pelajaran selesai, ia mengajak Yeji bicara berdua.
Mereka berdua bicara di cafe, Yeji berfikir Eun akan marah padanya mengenai putusnya dia dan Jang Hoon. Tapi Eun datang untuk membicarakan hal lain. Ia mengatakan dengan jujur kalau ia dan JAng Hoon tidak pernah berpacaran, hanya pura-pura pacaran.
Yeji tentu saja terkejut mendengarnya. Kemudian Yeji bertanya apa alasannya dan Eun tidak bisa menjawab.
Yeji bisa menebaknya dan bertanya apakah itu karena ia terlalu lengket pada Eun dan Eun merasa ia menjadi beban?
Eun diam saja dan menatap Yeji, Yeji mengerti kalau tebakannya benar, ia mengatakan seharusnya Eun mengatakan sejujurnya padanya saat itu.
Yeji kemudian meninggalkan Eun dan Eun kelihatan merasa bersalah.
(Awwww T__T tuh kan ternyata mereka ini teman biasa, nggak ada yang suka sesama jenis, penulinya keren. Memang ada sih teman yang kayak Yeji itu, nempel terus, tapi jarang sih kalau cewek-cewek nempel disalahpahami HAHAHHAHAAH, kalau cowok-cowok nempel baru banyak yang salah paham. Tapi awalnya aku juga salah paham sih XD).
Saat anak kost menjalani hari seperti biasa dan mulai move on ke arah yang lebih baik, seperti menyadari sesuatu saat mereka di ujung maut dan sekarang nggak mau menunda-nunda lagi, Song Ji Won masih dikamarnya. tiduran.
Ia menatap penghargaan jurnalistik yang pernah ia terima, 'hanya taat pada kebenaran' adalah semboyan University Journalists Association.
Ji won menatap penghargan itu cukup lama.
Ji Won hari itu akhirnya bangun dan berangkat ke kampus.
Ia datang ke klub jurnalistik dengan membawa banyak buku dan menemui Sung Min.
Saat itu Ji Won mengenakan kaca mata hitam dan seperti biasanya Sung Min langsung menyinggungnya, kaca mata hitam? Sepertinya kau baru dipukuli seseorang?
Ji Won tersenyum dan ia berusaha merespon seperti biasa, kau sangat pintar.
Ji Won memberikan buku yang ia bawa pada Sung Min, mengatakan Sung Min akan ujian tahun depan, jadi ia ingin Sung Min mempersiapkan diri dari sekarang.
Sung Min bingung, bagaimana denganmu?
Ji Won mengatakan kalau bukunya itu masih baru, tadinya ia akan menjualnya ke toko buku bekas, tapi ia ingat Sung Min.
Sung Min menatapnya. Ji Won berusaha menjadi dirinya yang ceria dan mengatakan, Menangislah! Curahkan air mata harumu. (Tapi Ji Won kelihatan banged sedang tidak mood T_T dia memaksakan diri).
Sung Min bertanya apakah Ji won tidak akan ikut ujian? Apakah kau tidak mau cari kerja?
Ji won mengatakan ia akan mencari pekerjaan, tapi dia tidak akan ikut ujian untuk media.
Sung Min bingung. Anggota klub yang lain terdiam menatap Ji Won, Ji won melihat kesekeliling dan mengatakan kalau ia tak sanggup mengikutinya.
Ji won kemudian permisi dan meninggalkan tempat itu.
Sung Min menatap kepergianya dan menyadari ada yang aneh pada Ji won.
Ji won bertanya ada apa?
Sung Min yang kelihatan khawatir tidak menjawab dan membuka kaca mata Ji won.
Ia kemudian melihat memar di dekat mata Ji Won, Sung Min terkejut dan bertanya, Kau... kenapa?
Ji Won berusaha terlihat baik-baik saja dan tersenyum, colorful bukan?
Sung Min tidak sedang ingin bercanda. Ji Won kemudian mengatakan kalau ia sudah menemukan Moon Hyo Jin.
Sung Min terdiam.
Ji won menceritakan apa yang terjadi semalam dan membuat Sung Min tak bisa mengatakan apapun. Ji Won mengatakan ia mengerti perasaan Sung Min sekarang, Sung Min tak bisa mengatakan apapun padanya.
Sung Min hanya minum. Ji won menunduk dan berkata, Dalam cerita-cerita klasik, bukankah selalu ada yang seperti ini? Seorang raja memberikan sepucuk surat pada puteranya. Dia meminta untuk menyerahkan pada raja negeri tetangga. Sang pangeran mempertaruhkan nyawanya melawan marabahaya demi menyampaikan surat itu. Tapi isi surat itu adalah, bunuh si pengantar surat.
Sung Min terdiam. Ji Won mengatakan seperti itulah perasaannya, surat aneh itu, alangkah baiknya langsung dibuang saja. Lebih baik mereka tidak perlu mengetahuinya.
Sung Min menghela nafas dan mengatakan kalau Ji won belum tahu kebenarannya, apa yang Ji Won perbuat saat itu.
Ji won membenarkan kalau ia tidak tahu dan tidak ingat, tapi ia bisa menebak seperti apa. Jangan menganggapku sebagai tokoh protagonis, jangan merasa simpati padaku. Tulislah dengan cara yang masuk akal seperti menulis berita.
Sung Min menunduk, ia tak bisa mengatakan apapun.
Ji Won melanjutkan, waktu liburan musim panas kelas 3 SD, Song Ji won berubah menjadi raja pembohong. Selalu saja mengatakan kebohongan-kebohongan yang tidak masuk akal. Salah satunya adalah tentang Moon Hyo Jin. Tidak tahu alasannya, entah karena masa remaja yang terlalu dini, atau rasa iri terhadap sepau baru Moon Hyo Jin, tapi berbeda dengan kebohongan-kebohongan lain, kebohongan tentang Moon Hyo Jin mendatangkan mala petaka. Karena kebohongan ini merebak hingga satu sekolah, Moon Hyo Jin terpaksa pindah sekolah. Sejak itu hidup Moon Hyo Jin hancur berantakan. Karena penyakit jantung, ibunya meninggal dunia. Hidup tertindas di rumah pamannya sehingga memutuskan untuk melarikan diri. Bertemu dengan seseorang dari kalangan bawah, terjangkit penyakit depresi, setelah itu, ia bertemu kembali dengan Song Ji Won.
Kita melihat sedikit kilas balik saat anak kost ke tempat pijat Su & Su, Moon Hyo Jin adalah orang yang memberikan Ji won massage.
Ji won mengatakan hari itu ia tertawa hahaha hihihi, dan hari itu juga Hyo Jin menulis surat kebencian. Tiga bulan kemudian, ia mengakhiri hidupnya sendiri. (Jarak 3 bulan itu aneh banged, kalau memang dia benci jiwon harusnya dia melakukan sesuatu, kenapa bunuh diri? Jangan-jangan Hyo Jin sudah melakukan sesuatu, pada orang sebenarnya bukan Ji Won, tentu saja kecurigaan adalah si guru seni).
Ji won kemudian bertanya pada Sung Min, kepala editor, apakah alur cerita ini ada yang terasa aneh?
Sung Min terdiam dan menjawab, crosscheck.
Ji won tiba-tiba tertawa mendengarnya, ia mengatakan kalau barusan Sung Min lucu sekali.
Sung Min tak bisa tertawa. Senyuman diwajah Ji won juga langsung menghilang beberapa detik kemudian.
Sung Min mengantar Ji Won pulang. Sung Min bertanya apa yang akan Ji won lakukan selanjutnya.
Ji won mengatakan ia tidak tahu, menderita beberapa waktu, merasa bersalah beberapa waktu, saat terasa agak membaik, berjuang lagi untuk bertahan hidup. Tidak mungkin karena hal yang pernah terjadi di masa lalu, aku mencari mati.
Sung Min agak lega karena Ji Won tidak kelihatan ingin bunuh diri. Ia mengatakan apapun keputusannya itu, ia tak ingin Ji won mengambil keputusan sekarang, karena Ji won jiwanya masih tidak tenang.
Ji won mengerti dan mengatakan seiring berjalannya waktu semuanya akan berangsur membaik, ya kan?
Ji Won kemudian meminta Sung Min pulang dan ia berjalan masuk ke rumah. Sung Min menatapnya dengan perasaan khawatir.
Jin Myung sedang menjemur baju saat ia melihat sesuatu di tempat sampah, Itu adalah penghargaan jurnalistik Ji Won, Ji won membuangnya.
Ji won kembali ke rumah saat itu dan disambut oleh Ye Eun yang terkejut karena Ji Won keluar dengan wajah memar. Ji won mencoba bercanda mengatakan pantas saja orang menatapnya, ia pikir karena wajahnya cantik.
Tapi candaan Ji Won kali ini hambar, dan dia juga nggak ikhlas bicaranya.
Jin Myung kemudian memanggilnya, menanyakan kenapa barang itu ada di tempat sampah.
Ji Won dengan enteng mengatakan kalau ia sudah membuangnya. Yang lain terkejut dan menatapnya. Ji won biasa saja, barang itu bisa didaur ulang kan?
Ia kemudian masuk ke kamarnya. YAng lain menatapnya dengan khawatir, Eun Jae berkomentar, ia pikir tidak ada yang berubah, ternyata ia salah.
0 komentar:
Posting Komentar