------------------------------------------------------------------------------------------------
Sinopsis Kahogo no Kahoko Episode 8 Part 2
Kahoko ke kampus hari itu, tentu saja mencari Hajime di ruang seni.Tapi tidak seperti biasanya, Hajime tidak ada disana.
Kahoko bertanya pada teman Hajime dan mereka mengatakan mereka tidak melihat Hajime melukis belakangan ini.
Kahoko kemudian menanyakan nomor ponsel Hajime tapi ia sadar kalau ia sedang dalam rangka melupakan Hajime dan ia langsung menutup mulutnya dan keluar.
Kahoko kembali menghadiri marriage hunting party. Saat ada sms yang masuk ke ponselnya, ia langsung berfikir itu dari Hajime, tapi tentu saja bukan. Ibunya mengirim pesan memintanya berhenti ikut acara itu, karena itu tak ada gunanya. Kahoko jadi sebal dan membalas kalau itu terserah dirinya.
Pasangan Kahoko kali ini adalah pasangan marriage hunting party-nya yang dulu, seseorang yang suka menghabiskan waktu di depan komputer. Kahoko hari ini sepertinya nggak ada niat mencari suami, ia langsung menanyakan bagaimana cara mengembalikan nomor ponsel dan alamat email yang terhapus dan si pria tahu caranya, hanya saja butuh aplikasi ini dan itu. Kahoko memohon pada si pria untuk membantunya, tapi sayang sekali waktunya sudah habis jadi si pria harus ke meja lainnya, Kahoko benar-benar kecewa.
Kahoko menunduk lemas, dan pria berikutnya duduk di sampingnya, ia langsung bertanya bagaimana cara mengembalikan nomor dan email yang dihapus, sampai Kahoko melihat wajah orang itu dan ia shock.
KAhoko shock karena pasangannya berikutnya adalah Hajime. Hajime juga kelihatan kaget melihat Kahoko dan bertanya kenapa ia ada disana.
Kahoko juga menanyakan hal yang sama dan menebak kalau Hajime ingin menikah.
Hajime membantah dan mengatakan kalau ini adalah pekerjaannya sekarang. Kahoko tidak mengerti. Hajime menjelaskan kalau pesta seperti ini tidak akan menarik tanpa orang ganteng sepertinya HAHAHHAHAHAAHA.
Ia bahkan menunjukkan resumenya kalau ia adalah anak orang kaya, penghasilan 8 juta yen sebulan, kerja di perusahaan keluarga, anak mama, pokoknya bisa menarik hati wanita. Kahoko menatap Hajime dengan tatapan aneh dan HAjime berkomentar, kau membuat tatapan seolah melihat pup anjing di jalanan HAHAHHAHAAHHAHA.
Kahoko bertanya, Tidakkah aku pikir ini sangat kasar pada orang yang serius ingin menikah?
Hajime tak peduli dan mengalihkan pembicaraan, btw, kau terlihat cukup positif disini, aku pikir kau akan lebih sedih karena kita putus.
Kahoko gugup dan mengatakan ia hanya ingin membuat neneknya bahagia, karena neneknya sudah sangat menyayanginya dan ia ingin membuat neneknya bahagia dengan melakukan sesuatu sebisanya.
Hajime mengejek Kahoko, Kau pikir dia akan bahagia melihatmu melakukan ini?
Kahoko membalas, bagaimana denganmu? Jangan melakukan hal tak berguna seperti ini. Kenapa kau tidak menyelesaikan masalahmu sendiri?
Kahoko kesal dan membelakangi Hajime.
Kahoko mengatakan kalau secara tak sengaja ia pergi ke panti asuhan tempat Hajime dirawat dulu. Hajime terkejut.
Kahoko mengatakan kalau kepala panti mengkhawatirkan Hajime, karena Hajime tidak pernah berkunjung setelah lulus SMA dan dia juga menitip pesan pada untuk Hajime, kalau dia punya sesuatu yang penting untuk Hajime dan ingin Hajime kesana mengambilnya.
Hajime bertanya apa itu dan Kahoko menatapnya mengatakan kalau itu adalah surat dari ibu Hajime. Hajime terkejut.
Kahoko mengatakan jika Hajime membacanya mungkin Hajime akan tahu alasan kenapa ibunya meninggalkannya.
Hajime mengalihkan pandangannya. Kahoko terus menatapnya dan mengatakan kalau Hajime pasti ingin tahu alasan ibunya, kenapa ibunya melakukan hal seperti itu.
Hajime terdiam dan menatap Kahoko, ia tidak mengatakan apapun dan bel tanpa pertukaran pasangan berbunyi.
Hajime bersemangat karena ia harus pindah pasangan, ia berharap Kahoko menemukan pria yang baik baginya.
Hajime pindah ke pasangannya berikutnya, masih satu meja dengan Kahoko, tapi di depan Kahoko. Hajime mencoba cuek pada KAhoko yang berjongkok dan menatapnya dengan tatapan puppy-nya.
Hajime terus bicara pada pasangannya sementara Kahoko memintanya untuk pergi dengannya.
Hajime mencoba tak peduli dan sibuk dengan pasangannya.
Kahoko terus menatap dan menatapnya (ya ampuuunn imut bangeeeeeeeeeeeeeeeeeed, ini paling imut dari semua tatapan Kahoko, tatapan berharap gitu).
Kahoko terus mengajak Hajime untuk pergi bersamanya, Hajime sesekali melirik kearahnya, dan pada akhirnya ia tak bisa menghindari tatapan penuh harapan Kahoko.
Hajime pada akhirnya menghela nafas kecil, awwwwwwwwwww, Hajime beneran nggak akan bisa menang dari Kahoko, aackkk!!!
Dan begitulah Hajime kembali ke Hajime yang dulu dengan pakaian serba hitam dan rambut agak berantakan, ia mengikuti Kahoko ke panti asuhan dimana ia dirawat dulu.
Hajime sepertinya masih tidak ingin masuk ke kawasan itu dan Kahoko akan mendorongnya dari belakang seperti biasanya, tapi Hajime tidak ingin disentuh, jadi ia jalan duluan (kasian banged Kahoko T_T).
Mereka kemudian bertemu dengan ibu kepala panti dan ibu memberikan surat itu pada Hajime. Ia mengatakan kalau ibu Hajime meninggalkan surat itu setelah Hajime lulus SMA dan meninggalkan panti. Hajime kemudian menerima suratnya.
Ibu panti mengatakan pada Hajime ia ingin Hajime menemui ibunya, Hajime menatap ibu kepala dan Kahoko menatap Hajime, ia sedikit lega setidaknya Hajime akan menemui ibunya.
Hajime dan Kahoko naik bus ke tempat dimana ibu Hajime sekarang tinggal, rumahnya cukup jauh dari tempat tinggal mereka, di tepi laut.
Hajime selama di bus membaca surat dari ibunya. Ia tidak mengeluarkan eskpresi apapun.
Setelah selesai membacanya, ia memberikan surat itu pada Kahoko yang duduk dibelakanganya tanpa mengatakan apapun.
Kahoko menerimanya dalam diam dan membacanya. Kemudian kita melihat kilas balik bagaimana Hajime ditinggalkan oleh ibunya.
"Saat kau membaca surat ini sekarang, artinya kau sudah menjadi orang dewasa dan hidup dengan baik setiap hari. Tapi kau mungkin tidak akan bisa memaafkan ibu yang meninggalkanmu sendirian saat kau berusia 7 tahun. Saat kau masih kecil, aku kesulitan karena hutang ayahmu yang tidak bisa berhenti berjudi. Bahkan setelah dia meninggal, aku terus dihubungi setiap hari oleh rentenir. Aku ingin melarikan diri dari kesulitan dan kenyataan yang menyakitkan, jadi aku mulai mencoba obat-obatan. Aku terus berusaha meninggalkannya tapi aku tidak bisa. Aku ketakutan, jadi aku mencoba untuk mati bersamamu. Tapi saat itu, saat aku akan melakukannya, aku melihat kau memegang cat minyak merah itu ditanganmu. Aku mulai gemetaran dan menyadari kalau aku akan melakukan hal yang mengerikan terhadapmu. 'Aku seharusnya tidak mengambil masa depan anak ini'. Memikirkan itu, aku memutuskan mempercayakanmu pada panti asuhan dan aku memutuskan menanggung dosaku sendirian. Tapi meski setelah meninggalkan penjara, Aku melakukan kesalahan yang sama jadi aku tidak punya keberanian menemuimu. Setelah beberapa tahun, terima kasih pada pekerja di pusat rehabilitasi yang mendukungku, aku akhirnya bisa berjalan di kakiku sendiri. Dan sekarang aku memiliki keluarga bersamanya. Tapi dia mempunyai anak bersama istrinya sebelumnya, jadi aku tidak bisa menceritakan tentangmu padanya. Aku seharusnya tidak punya hak mengatakan ini padamu, tapi sekarang aku berdoa pada Hajime yang pernah mengatakan 'Aku akan melampaui Picasso dan menghapuskan bebanmu, Ibu' sukses dalam bidang seni yang ia sukai dan membuat keluarga yang bahagia bersama orang yang baik."
Jadi, alasan ibu Hajime meninggalkan Hajime adalah karena ia tak ingin mengambil impian Hajime. Hajime kecil suka melukis dan ibunya tahu akan hal itu, tapi ibunya terlalu depresi dan berniat mati, ia bahkan akan mencekik leher Hajime kecil malam itu, tapi cat minyak yang digenggam Hajime menyadarkannya. Ia memutuskan meninggalkan Hajime malam itu dan begitu Hajime bangun paginya, ia tak menemukan ibunya, hanya onigiri di meja. TAk lama setelah itu pihak panti asuhan datang menjemputnya.
KAhoko dan Hajime tiba di desa dimana ibu Hajime tinggal dan bertanya pada warga sekitar alamat ibu Hajime yang tertulis di surat itu atau mungkin nama ibu Hajime. Hajime masih memasang wajah tanpa ekspresi dan terus berjalan sampai mereka tiba di rumah yang dimaksud dan HAjime melihat ibunya sedang menyirami bunga di taman. (Njir gue nangissssssssss!).
Mata Hajime mulai merah, Kahoko menatapnya.
Anak-anak ibu HAjime kembali ke rumah dan ibu kelihatan bahagia bersama mereka bermain air. Hajime hanya menatap mereka dalam diam sampai ibunya melihatnya dan terkejut. Ibu menyuruh anaknya masuk ke rumah dan dengan gemetar ia menemui Hajime dan Kahoko.
IA berdiri di hadapan mereka tapi Hajime tidak mengatakan apapun, ia meminta Kahoko yang bicara.
Kahoko jadi bingung kenapa dia dan Hajime mengatakan kalau ini pertama kalinya KAhoko bertemu dengan orang ini.
Kahoko akhirnya maju dan memperkenalkan diri sebagai Nemoto Kahoko, kenalan Hajime. Ia meminta maaf karena ia membaca surat ibu Hajime yang dititipkan di panti asuhan. Kahoko menjelaskan kalau sampai sekarang Hajime masih mencoba untuk melampaui Picasso, dan ia yakin kalau Hajime akan menjadi seorang seniman sukses yang membuat orang lain bahagia suatu hari nanti. Ia percaya akan hal itu. Ia juga mengatakan kalau Hajime selalu menyimpan cat minyak itu, meski sekarang sudah hilang.
KAhoko terus bicara dan Hajime menghentikannya karena Kahoko bicara terlalu panjang, Hajime kelihatan sedikit tertawa karena Kahoko.
Hajime berusaha menunjukkan kalau ia baik-baik saja dan mengatakan ibunya tak perlu meminta maaf padanya, karena ia tak bagus menghadapi hal seperti ini.
TApi ibu Hajime terus meminta maaf dan mulai menangis.
Hajime mengatakan pada ibunya untuk tidak mengkhawatirkannya karena ia baik-baik saja. Ia cukup bahagia sekarang dan meminta KAhoko memastikannya, Kahoko membenarkan.
Mereka kemudian terdiam beberapa saat.
Hajime menatap Kahoko dan kemudian menatao ibunya, Suatu hari nanti aku akan membangun sebuah keluarga bahagia yang tidak akan kalah dengan keluargamu. Jadi aku tidak akan memaafkanmu jika kau tidak bahagia.
Ibu Hajime menangis. Hajime matanya merah menahan air matanya dan ia mencoba tersenyum, ia kemudian mengucapkan salam dan meninggalkan ibunya.
Kahoko membungkuk dan mengikuti Hajime dari belakang.
Ibu Hajime jadi lemas, ia menangis dan membungkuk pada puteranya yang berjalan meninggalkannya.
Hajime masih berusaha terlihat biasa saja, mereka tiba di stasiun bus dan melihat jadwal bus berikutnya.
Hajime mendesah kalau ia jadi lapar dan Kahoko mengatakan ia punya onigiri buatan sendiri, ia akan mengeluarkannya lalu ingat kalau Hajime benci Onigiri, jadi ia tidak jadi mengeluarkannya.
Hajime kemudian mengatakan kalau ia akan memakannya. Kahoko terkejut.
Hajime berkata, aku akan memakannya. Sebenarnya, saat ini aku sangat sangat sangat ingin makan onigiri.
Kahoko mengerti dan segera mengeluarkannya. Kahoko menjelaskan isi onigirinya, tapi belum selesai, Hajime sudah mengambil satu dan memakannya dengan lahap. Kahoko mengatakan kalau ia juga punya teh dan akan mengeluarkannya.
Hajime makan dengan sangat lahap, mulutnya penuh. Kahoko menatapnya dan bertanya bagaimana rasanya.
Hajime terlihat sesak dan mengatakan kalau itu enak. Sangat sangat enak.
Kahoko menatap Hajime yang meneteskan air mata. Hajime kemudian sadar air matanya menetes dan menyentuh pipinya, ia tak percaya kalau ia menangis.
Ia bertanya pada KAhoko apakah sekarang ia sedang menangis?
Kahoko terdiam. Hajime memarahi dirinya sendiri, mengatakan kalau ia bodoh. Setelah ibuku meninggalkanku, aku memutuskan kalau aku tidak akan menangis lagi.
Air mata Hajime terus mengalir, Kahoko menatapnya dan tidak tahan lagi, ia langsung memeluk Hajime.
Kahoko ikut merasakan kesedihan Hajime dan mengatakan padanya kalau Hajime ingin menangis, tidak apa-apa. Ia akan meminjamkan dadanya untuk Hajime, jadi Hajime bisa menangis sepuasnya.
Kahoko memeluk Hajime sambil membelai rambut Hajime dan Hajime akhirnya melepaskan kesedihannya selama ini, ia menangis memanggil nama Kahoko dengan keras dan Kahoko cukup kaget karena suara tangisan Hajime ternyata kuat juga.
Hajime masih sempat protes, tidak boleh?
Kahoko tentu saja mengatakan Hajime boleh melakukannya dan Hajime kembali menangis sambil memanggil nama Kahoko dan KAhoko memeluknya, membelai rambutnya untuk menenangkan HAjime.
Ia juga menepuk punggung Hajime dan mengatakan kalau ia ada disana. Ia tahu Hajime selama ini sudah menahan perasaannya dan Hajime mengangguk.
Kahoko terus menepuk Hajime dan Hajime memeluknya dengan sangat erat. Suara Hajime cukup besar sampai orang yang lewat memperhatikan mereka hehhehehe.
Hajime terus menangis dan tiba-tiba mengatakan, Aku merindukanmu, KAhokooooo~
Kahoko cukup kaget karena ia pikir Hajime masih menangis karena merindukan ibunya.
Hajime melanjutkan, Tolong jangan katakan kalau kita akan berpisah lagi, Kahokooo~!
Kahoko kemudian megingatkan kalau Hajime lah yang meminta putus duluan dan Hajime protes karena Kahoko waktu itu juga mengatakan mereka sebaiknya putus alias KAhoko setuju!
Kahoko tak bisa melawan Hajime yang kelihatan lemah kali ini dan mengatakan kalau ia memang mengatakan itu, ia meminta maaf, Hajime kembali memeluknya dan Kahoko menepuk kepalanya.
Hajime mengatakan kalau ia sangat ketakutan tidak bisa bertemu Kahoko lagi. Ia pikir ia akan sendirian lagi selamanya. Kahoko hanya terdiam mengelus kepala Hajime.
HAjime kemudian melepaskan pelukannya dan menatap Kahoko, Jangan tinggalkan aku lagi. Tanpamu bersamaku, aku mulai membeci diriku. Aku juga mulai membeci dunia ini. Aku tidak menginginkan itu. Jadi...
Kahoko menatap HAjime yang kali ini bicara dengan wajah yang serius, tanpa mengalihkan pandangan darinya.
Kahoko menunggu kelanjutkan kata-kata Hajime, Jadi?
Hajime menatap Kahoko dengan serius.
Kita melompat ke rumah keluarga Nemoto, Hajime, Kahoko, Ayah dan ibu sedang duduk berhadapan.
Ayah merasa kalau ia salah dengar dan meminta Hajime mengulangi perkataannya tadi.
Hajime berkata, seperti yang aku katakan tadi, Tolong izinkan aku menikahi Kahoko-san!
HAjime membungkuk dan Kahoko juga membungkuk pada orang tuanya.
Ayah dan ibu saling pandang, ibu kelihatan tidak tenang.
Hajime melanjutkan, tentu saja aku akan melakukan pekerjaan paruh waktu dan apapun itu dan memastikan tidak akan membebani Kahoko dengan masalah keuangan dan ia juga akan bekerja keras dan menjadi seorang seniman seutuhnya suatu hari nanti.
Kahoko juga mengatakan kalau ia akan berusaha keras bekerja dan tidak menimbulkan masalah bagi ayah dan ibunya.
Ayah dan ibu tidak ada reaksi. Hajime mengatakan kalau Kahoko memberinya kekuatan untuk mempercayai orang lain. Jika ia bersama Kahoko, ia yakin ia tidak akan iri pada orang lain lagi. Ia mendapatkan kekuatan dari Kahoko, jadi ia memohon agar ayah dan ibu merestui mereka, karena ia ingin membangun keluarga bersama Kahoko.
Ayah menatap istrinya dan tak tahu harus bilang apa sementara ibu kelihatan tak tenang dan bertanya pada ayah apa yang harus mereka lakukan. Ayah terkejut karena ibu tak biasanya meminta pendapat darinya.
Ibu mengatakan kalau ia mengatakan sesuatu lagi, ia akan dianggap memutuskan sendiri semaunya.
Ayah tentu saja mengatakan mereka tidak akan bilang begitu tapi ibu malah mengatakan ayah adalah kepala keluarga, jadi ayah yang bicara.
Ayah mengerti.
KAhoko melirik ayahnya dan ayah akan mulai bicara tapi tiba-tiba ibu malah memotong, Bukankah kalian harusnya berfikir lebih hati-hati lagi? Karena dunia ini tidak semanis kelihatannya. Menikah untuk membuat baba bahagia karena dia akan meninggal dunia, bukankah itu adalah hal yang salah?
Ayah setuju. Kahoko kemudian mengatakan apa yang ia pikirkan, Mama, papa, aku memang bermaksud melakukan itu pada awalnya, tapi kali ini berbeda. Sekarang dari hatiku yang terdalam, aku ingin menikah dengan Hajime-kun. Bersama Hajime-kun, aku ingin membuat semua orang dikeluarga kita bahagia. Jika kalian bertanya kenapa aku berfikir begitu, tadi adalah pertama kalinya dalam hidupku, saat Hajime memanggil namaku, aku menyadarinya. Seseorang memanggilku dengan namaku, adalah sesuatu yang sangat membahagiakan. Seberapa banyak orang yang kau cintai memanggil namamu, menunjukkan betapa bahagianya dirimu. Saat aku memikirkan itu, aku menyadari kalau aku sangat beruntung. Karena mama, papa, jiji, baba dan semuanya memanggil namaku berkali-kali, jadi kali ini aku ingin mengembalikan kebaikan semuanya dengan memanggil nama semuanya sebanyak mungkin dan hidup dengan bahagia serta membuat semuanya bahagia. Aku merasa jika aku bersama HAjime-kun, aku bisa melakukannya. Karena Hajime-kun adalah orang yang hebat, yang bisa membuat orang lain bahagia dengan lukisannya.
Kahoko tersenyum mengatakan itu pada orang tuanya, menunjukkan betapa Kahoko ingin membahagiakan orang lain, terutama keluarganya dan ia pasti bisa melakukannya jika ia bersama Hajime. Hajime hanya bisa menatap Kahoko.
Kahoko kembali memohon pada orang tuanya, Jadi, mama, papa, tolong izinkan aku menikah dengan Mugino Hajime-kun.
KAhoko menbungkuk dan Hajime juga membungkuk. Ibu semakin gelisah karena hal ini. Ayah juga tidak tahu harus mengatakan apapun.
Ibu akhirnya menarik nafas dan membuat keputusan, Aku mengerti.
Hajime dan Kahoko langsung mengangkat kepala mereka, berfikir ibu merestui mereka.
Ibu berkata, kalian berdua kelihatan begitu serius, jadi biarkan aku juga serius untuk menolak hubungan kalian berdua.
KAhoko dan HAjime terkejut mendengarnya, pada akhirnya ibu tidak merestui mereka berdua.
Ayah sendiri takut karena ini pertama kalinya ia melihat wajah ibu seseram itu.
Kemudian telpon berdering dan ayah mengangkatnya. Ayah mendapat kabar kalau nenek pingsan. Semuanya terkejut.
-The End-
Komentar:
Awalnya aku bingung kenapa Kahoko kok tiba-tiba membicarakan nama saat meminta izin menikah diatas. Aku bahkan sempat ketawa saat menontonnya pertama kali, kenapa kok tiba-tiba jadi membahas nama? HAHAHAHHAHA.
Tapi ternyata setelah aku pahami aku bisa mengambil kesimpulan, kalau Kahoko menyukai namanya di panggil, menunjukkan begitu bahagianya dirinya dan ia juga ingin membuat keluarganya bahagia dengan memanggil nama mereka dan ia pasti bisa membuat keluarganya bahagia jika ia bersama HAjime. Makanya ia ingin orang tuanya merestui hubungan mereka.
Aku sebenarnya nggak suka sama mamanya Kahoko ini, yang sejak awal memang selalu tidak menyukai Hajime. Tapi aku rasa aku bisa sedikit mengerti dirinya kali ini.
Dia seorang ibu yang mengkhawatirkan anaknya dan aku mengerti karena Hajime dan Kahoko ingin menikah disaat seperti ini, terlalu tiba-tiba + Hajime bahkan bekum punya pekerjaan tetap. Tentu saja sebagai seorang ibu dia khawatir.
Tapi kata orang sih rezeki akan datang nantinya setelah menikah, pasti ada jalan hehehehee, mungkin Hajime dan Kahoko mempercayai hal itu :)
Untuk pertama kalinya Hajime kelihatan lemah dan bergantung pada Kahoko dan disini aku bisa melihat Kahoko beneran akan menjadi istri dan ibu yang baik. Aku suka caranya menenangkan Hajime hhehhheheehhehe.
Tapi lucu juga ya, alasan HAjime menangis lainnya ternyata karena ia merindukan KAhoko, LOL Tadinya dia sok sok cuek pas ketemu di tempat marriage hunting, taunya kangen berat ya HAHHAAHA.
Nggak konsen melukis, menyibukkan diri dengan bekerja. Tapi tetap ya, yang namanya cinta itu, akan terasa setelah meerka berpisah sesaat, merasa kalau mereka saling membutuhkan satu sama lain.
Aku nggak suka banged sama si Ito, sumpah deh itu cewek kenapa sih? Kok karakternya jadi begitu? Ya ampun, gimana pun jahatnya, ada keluarga yang akan meninggal dunia kok dia malah ketawa-ketawa.
Untung Hajime masih punya kesadaran diri, aku kirain beneran mau pacaran dengan Ito HAHAHAHAHHAHAHA. Ternyata cuma mau menyadarkannya saja.
BTW aku akan sangat terlambat membuat sinopsis drama ini, tapi aku akan berusaha menyelesaikan karena tinggal 2 episode lagi, soalnya sekarang lagi sibuk banged.
Bagi yang bertanya sinopsis Tokyo Tarareba Girls, aku juga akan menyelesaikannya, tapi beneran akan sangat terlambat. Sebenarnya aku sudah menulis sampai episode 9, cuma belum sempat mengeditnya heehehehehhe.
Untuk sinopsis Itakiss Movie Campus Hen, aku minta maaf banged karena aku sepertinya tidak akan bisa menulis sinopsisnya, palingan hanya review seperti review movie biasa di blog ini.
Aku sudah menonton banyak movie juga, dan belum sempat aku tulis reviewnya HAHAHHAHAHAHA.
Jadi harap dimaklumi ya :)
Makasih Airin..rasanya lengkap setelah baca sinopsis-nya Airin.. Hehehe..kyknya sih Hajime tuh kerja marriage hunting justru karena pengen ketemu kahoko dehh..
BalasHapusMakasih udah dilanjut sinopsisnya. Keren banget
BalasHapusPas adegan hajime nangis,q bca berulang2.
BalasHapusAti rsax nyesss gt smpe gk sdar ikut nangs.
Trima ksih sinopsisx!😁
Aku juga ikut nangis pas baca bagian Hajime nangis. Hati ini ikutan sedih
BalasHapuslanjut dunk mba,lama bgd lom lnjut2,,
BalasHapus