Hal itu juga memicu pertengkaran antara Kahoko dan Mugino sehingga mereka berdua putus. Keduanya menjalani hari-hari seperti biasa tanpa satu sama lain. Kahoko demi membahagiakan neneknya ingin segera menikah dan mengikuti perjodohan, sementara Hajime sama sekali tidak bisa berkonsentrasi dengan lukisannya.
Selama mereka berpisah, mereka menyadari betapa mereka saling mencintai dan membutuhkan satu sama lainnya.
Sinopsis Overprotected Kahoko Episode 8 Bagian 1
Pagi yang indah di rumah keluarga Nemoto. Jika biasanya Kahoko selalu kesulitan bangun, maka pagi itu ia sudah bergerak-gerak dibawah selimutnya, gelisah. Kahoko sama sekali tidak bisa tidur semalaman. Air matanya masih mengalir, bahkan sampai pagi ini. Semua itu dikarenakan ia putus dengan Hajime.
Kahoko keluar dari kamarnya sambil menyembunyikan wajahnya, ayahnya penasaran ada apa dengan Kahoko dan mengikutinya ke kamar mandi, meski Kahoko mengatakan ia tidak apa-apa.
Ayah menceritakan mengenai keadaan setelah Kahoko pergi dari rumah nenek kemarin, nenek menceritakan mengenai penyakitnya. Karena itu mama juga memutuskan menginap di rumah nenek.
Kahoko terkejut mendengarnya, ia pikir nenek masih ingin merahasiakan dari keluarga. Ayah tahu Kahoko sudah mengetahuinya sejak lama dan tahu Kahoko pasti menderita menyembunyikan masalah itu. Kahoko mengatakan ia baik-baik saja.
Keluarga mereka sepertinya akan melakukan rapat keluarga membahas nenek jadi Kahoko juga merasa dirinya tidak boleh larut dalam kesedihan dan kembali memaksakan diri untuk tersenyum.
Di rumah nenek, nenek memasak seperti biasa, ibu khawatir melihatnya, ia mencoba meyakinkan nenek untuk melakukan operasi tapi nenek masih menolak, mengatakan kalau ia ingin meninggal dengan tenang di rumah.
Ibu juga protes karena nenek hanya mengatakan masalah itu pada Kahoko, Kahoko adalah tipe yang tidak bisa menyimpan rahasia, jadi ia yakin Kahoko pasti sangat menahan diri menyimpan rahasia besar itu. Nenek meminta maaf, tapi ia merasa kalau itu seperti sebuah takdir, Kahoko mengetahui penyakitnya. Saat ia memutuskan menceritakan pada Kahoko, ia berfikir mungkin ia akan tenang jika meninggalkan keluarga di tangan Kahoko.
Ibu tidak mengerti maksudnya, tapi belum sempat menjelaskan mengenai itu, Kahoko datang mengunjungi nenek.
Kahoko kemudian dengan bersemangat mengatakan kalau mulai hari ini dia akan melakukan training menjadi ibu rumah tangga yang baik dan secepat mungkin ia akan mencari suami yang perfect, sesuai dengan keinginan mamanya. Kahoko benar-benar excited, tapi kita bisa melihat kalau dia memaksakan diri.
nenek bingung dan bertanya bagaimana dengan Hajime-kun. Kahoko tertawa mengatakan kalau mereka berdua sudah putus. Ibu tentu saja shock mengingat betapa keras kepalanya Kahoko ingin menemui Mugino selama ini.
Kahoko sibuk sendiri berdiri, mengambil makanan dan makan sambil tersenyum, mengatakan kalau ia selalu berfikir mereka berdua tidak cocok, seperti yang ibunya katakan ia akhirnya menyadari mereka berasal dari dunia yang berbeda. Tujuan hidup Hajime berbeda dengan dirinya.
Ibu khawatir melihat puterinya, ia bertanya apakah Kahoko baik-baik saja, karena Kahoko sangat aneh merasa excited karena hal itu.
Kahoko mengatakan ia baik-baik saja, ia mengatakan disaat seperti ini ia harus berfikiran positif, ia akan mencari calon suami yang baik seperti yang ibunya inginkan dan mempunyai banyak bayi yang cute. Karena itu ia meminta neneknya tetap sehat sampai saat itu tiba.
Ibu dan nenek saling pandang karena Kahoko benar-benar sangat aneh.
Kahoko pulang dengan banyak barang belanjaan. Ia membuka ponselnya dan hampir menjatuhkannya karena shock, melihat wajah Hajime sebagai wallpaper HP-nya. wallpapernya lucu, Kahoko mengambil gambar tanpa persetujuan Hajime hehehehhee, seandainya diliatin adegannya^^~
Kahoko kemudian membuka laptopnya dan mulai mendaftar acara perjodohan. Ia mengisi pertanyaan yang ada disana, seperti:
Q. Apakah kamu mempunyai kesempatan bertemu orang-orang?
A. NO.
Q. Kapan kau ingin menikah?
A. Secepatnya.
Q. Dalam menikah, cinta adalah sesuatu yang...
A. Tidak penting.
Pokoknya Kahoko seperti tergesa-gesa ingin segera menikah.
Ayah kemudian masuk ke kamar Kahoko karena ia khawatir, ia mendengar dari mama kalau Kahoko akan ikut acara 'marriage hunting' dan Kahoko membenarkan. Ia bersemangat mengambil 2 baju yang akan ia kenakan besok dan bertanya pada ayahnya yang mana yang harus ia kenakan agar para pria jatuh hati padanya.
Ayahnya sih mengatakan yang mana aja Kahoko tetap cantik heheehehe. Tapi Kahoko tidak percaya, ia harus memilih dengan baik Karena hidupnya tergantung pada acara besok.
Ayah khawatir melihat puterinya dan bertanya apakah Kahoho benar-benar akan baik-baik saja tanpa Hajime, karena ia tahu betul Kahoko sangat mencintai Hajime.
Kahoko malah tertawa dan mengatakan kalau ayahnya tidak tahu apa-apa mengenai wanita, wanita move on dengan cepat saat mereka sudah memutuskannya. terperangkap dalam masa lalu tidak akan membantu apapun (bener juga sih HAHAHHA).
Ibu kemudian ikutan nimbrung dan menguji Kahoko, kalau begitu kenapa kau tidak menghapus email dan nomor telponnya?
Kahoko terkejut. Ibu mengatakan Kahoko tidak membutuhkannya lagi jika kau tidak ingin mengingat masa lalumu.
KAhoko awalnya ragu, tapi untuk membuktikan kesungguhan hatinya, ia menyanggupinya, tapi seperti yang diduga, ia tidak sanggup menghapusnya, jadi ibu menawarkan diri melakukannya.
Kahoko setuju karena ia tak ingin ibu curiga kalau ia pura-pura menghapusnya. Dan ibu tanpa belas kasihan menghapus nomor telpon, email, kotak pesan dan segala yang berhubungan dengan Hajime.
Kahoko shock banged, ibu mengembalikan HP Kahoko dan menyemangatinya untuk ikut acara marriage hunting itu.
Kahoko menerima ponselnya dengan wajah masih shock karena semua yang berhubungan dengan Hajime sudah terhapus dari ponselnya.
Sementara itu Hajime berusaha menyelesaikan lukisannya, tapi ia tak bisa melakukannya dan pada akhirnya ia malah mencoret wajah Kahoko.
Seseorang datang ke ruang seni, Hajime langsung berbalik, ternyata itu Ito yang tersenyum melihat reaksi Hajime, ia berkata Hajime pasti berfikir kalau yang datang adalah Kahoko. Hajime tentu saja membantah.
Ito datang ingin membahas betapa lucunya kejadian waktu itu, melihat wajah smeua orang terkejut karena nenek mengatakan akan segera meninggal.
Hajime menatap Ito dengan tatapan tak percaya, seorang cucu menertawakan hal serius seperti itu, ia bertanya apa Ito tidak sedih dan Ito mengatakan hal itu tidak nyata baginya, karena nenek begitu sehat.
Ito kemudian menanyakan apa yang terjadi pada Kahoko setelah itu dan Hajime mengatakan ia tidak tahu, mereka berdua sudah putus.
Hajime menatapnya dan mengingatkan Ito kalau uang itu ditabung kakek dan nenek untuk masa depan Ito. Ito sendiri tertawa dan mengatakan kalau uang sedikit begitu tidak akan cukup membiayai-nya sekolah musik di luar negeri
Hajime tertawa kesal dan menyetujui untuk pacaran dengan Ito, karena menurutnya orang seperti Ito cocok dengannya.
Ito cukup terkejut karena Hajime langsung menyetujuinya.
Tiba-tiba Hajime menarik Ito dan menjatuhkannya ke sofa, Ito kaget.
Hajime bertanya apakah mereka harus berciuman sekarang? dan Hajime mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Ito yang masih terkejut dengan perkembangan yang cukup cepat ini.
Tapi kemudian Hajime berhenti dan meminta Ito membuka bajunya terlebih dahulu. Ito terkejut.
Hajime mengatakan padanya untuk tidak salah paham, ia mengatakan itu adalah impiannya, seperti picasso, membuat lukisan nude gadis yang sedang ia kencani.
Ito jadi panik sendiri dan tidak tenang, Hajime mengejeknya, huh? kau kenapa? kenapa malah kelihatan bingung? Aku tidak percaya orang sepertimu bisa menertawakan keluargamu seperti itu.
Ito kesal dan menampar Hajime, ia keluar sambil mengatakan kalau Hajime bodoh. Hajime hanya tertawa dan membenarkan kalau ia memang bodoh.
Aduh senyuman Hajime disini tuh kok sedih gitu yaaaaaa aaackkk T________T
Kahoko sendiri sedang sibuk mengikuti marriage hunting.
Jadi di acara ini mereka mempersiapkan profile masing-masing yang akan di berikan pada partner mereka. Ada beberapa meja dan para pria akan bergiliran ke meja masing-masing wanita untuk kenalan lebih jauh, waktunya juga dibatasi.
Kahoko dengan serius membaca profile pria pertama yang banyak menghabiskan waktu untuk online. Pria itu bangga karena ia bisa menyelesaikan semuanya asalkan ia punya komputer.
Kahoko berkomentar, tapi seseorang yang aku kenal mengatakan 'kau tidak akan bisa menemukan apa yang penting dalam hidup secara online.'
Si pria terdiam.
Pria kedua, masuk ke perusahaan tempatnya bekerja sekarang melalui koneksi orang tuanya meski ia pikir dengan kemampuannya ia seharusnya bisa mencari pekerjaan yang lebih baik.
Kahoko bertanya, sebenarnya untuk apa kau bekerja?
Si pria kaget. Kahoko panik mengatakan kalau seseorang yang ia kenal pernah menanyakan itu padanya HAHAHHAHAHAHA. Kahoko kamu kok jadi makin mirip Hajime? LOL
Pria ketiga, mewarisi perusahaan orang tuanya, jadi ia punya rasa percaya diri yang tinggi kalau ia tidak akan mengalami kesulitan dalam hidup.
Pria keempat sepertinya punya masalah dengan keluarganya.
Pria kelima mengatakan ia kena power harassment dan dituntut, karena tidak mudah memberhentikan pekerja sekarang ini.
Kahoko berkerut dan berkata, Itu karena orang yang terlalu dilindungi sepertimu, Jepang akan semakin turun. Orang tua memanjakan anak, sekolah memanjakan orang tua, perusahaan memanjakan pekerjanya. Kalau begini terus, negara kita akan menjadi kerajaan yang terlalu dilindungi!
Kahoko terlalu bersemangat dan ia terkejut karena ia sudah kelewatan bicara dan dipandangi orang sekitarnya.
Kahoko mengatakan kalau seseorang pernah mengatakan itu padanya. Kahoko malu banged dan menyembunyikan wajahnya.
Kahoko kembali ke rumah setelah acara yang panjang dan memusingkan itu.
Saat ia masuk, nenek ada disana dan Kahko terkejut kenapa nenek disana. Nenek mengatakan ia kabur dari rumah karena keluarga sedang rapat mengenai dirinya.
Kahoko bertanya apakah neneknya baik-baik saja tidak ke rumah sakit. nenek meminta Kahko jangan membahas hal itu.
Nenek kemudian penasaran dengan marriage hunting dan bertanya apakah Kahoko menemukan pria yang baik. Kahoko jadi tak bersemangat karena ia tidak menemukan yang sesuai dengan keinginannya.
Nenek tersenyum dan mengatakan kalau Kahoko memaksakan hal itu untuk melupakan Hajime-kun.
Kahoko tentu saja membantah dan membuat alasan ia mengikuti acara itu karena ia ingin menetapkan tujuannya, ia pikir ia akan menemukan prince charmingnya disana.
Kahoko kemudian meminta nenek mengajarinya memasak, karena setelah ia menemukan pasangannya ia ingin memasak masakan yang enak untuknya.
Nenek setuju. Kahoko seneng banged dan berteriak, tunggu aku, pangeran yang ditakdirkan untukku!
Di rumah nenek, para anak dan menantu sedang berdiskusi masalah nenek. Kakek sendiri galau banged, dia menangis dengan lucu dan mengatakan kalau semua ini bohong, ia tidak pernah berfikir kalau nenek akan meninggalkannya terlebih dahulu. Ibu Kahoko meminta kakek untuk tenang tapi kakek tidak bisa berfikir lagi dan menyerahkan semuanya pada mereka.
Ibu Kahoko terlihat paling tenang mengenai masalah ini dan mulai mengatur apa yang harus mereka lakukan, meski nenek mengatakan kalau ia ingin meninggal di rumah, tapi mereka harus tetap berusaha membujuknya untuk ke rumah sakit karena kalau tidak mencoba mereka tidak akan tahu. Ia meminta ayah Ito yang seorang perawat untuk mencarikan dokter bagus bagi nenek dan mereka berfikir untuk merawat nenek di rumah sakit dimana ayah Ito bekerja.
Masalah berikutnya adalah biaya, ibu Kahoko mengatakan mereka harus membagi 3 biaya perawatan ibu tapi ibu Ito menolak karena mereka tidak punya simpanan. Mereka bertanya pendapat Tamaki tapi Tamaki malah diam saja dan mulai bersedih menyalahkan dirinya sendiri karena penyakit nenek. Ia mengaku kalau ia masih saja mencuri sampai sekarang, sejak bertemu suaminya ia berhenti tapi belakangan ia melakukannya lagi karena ia stress. Ibu Kahoko dan Ito terkejut. Suami Tamaki juga menyalahkan dirinya sendiri, itu karena dia tidak berhenti minum maka semuanya jadi seperti ini.
Tiba-tiba kakek berteriak sambil menangis mengatakan kalau ini adalah kesalahannya, ia meminta mereka mengatakan kalau ini semua adalah bohong. Ibu Kahoko meminta kakek jangan ikut menangis dan pergi beristirahat. Kakek benar-benar kelihatan bingung tak tahu apa yang harus ia lakukan, ia masih tidak percaya kalau istrinya akan segera meninggal dunia.
Kemudian pembicaraan mereka berlanjut ke masalah rumah kakek dan nenek, apa yang harus mereka lakukan dengan rumah ini, ibu Ito bertanya-tanya apa tak masalah jika kakek sendirian.
Ibu Kahoko berfikir ada baiknya kalau keluarga Ito pindah ke rumah itu tapi tentu saja ibu Ito menolak. Tamaki juga menolak karena ia sakit-sakitan. Ibu KAhoko memanggil adik-adiknya tidak punya hati dan itulah yang membuat mereka mulai bertengkar.
Ibu Ito dan Tamaki merasa kalau ibu Kahoko selalu mengatur apa yang harus mereka lakukan tapi tidak pernah mau menimpakan beban pada dirinya sendiri dan Ibu Kahoko kesal karena semuanya jadi menyalahkannya. Ia meminta suaminya membelanya tapi ayah Kahoko tidak mau bicara lagi karena takut seperti kejadian waktu itu, ia dianggap sombong.
Ibu Kahoko merasa tak dianggap jadi ia akan pergi dan adik-adiknya mengatakan kalau ibu Kahoko selalu begitu, kabur jika tidak bisa menyelesaikan masalah dan tidak mau mendengarkan pendapat mereka, mereka mengatakan kalau ibu Kahoko mirip dengan kakek.
Ibu Kahoko jadi kesal dan mengatakan kalau mereka urus saja urusan ini sendiri tanpa dirinya kalau mereka tidak mau mendengarkannya.
Kahoko dan nenek asik memasak dan Kahoko benar-benar menyukai masakan neneknya.
Nenek mengatakan kalau dulu ia tak bisa memasak seenak ini. Dulu ibu mertuanya selalu mengatakan kalau masakannya tidak enak, jadi ia belajar memasak dengan sangat keras sampai mereka memujinya. Kahoko mengerti.
Nenek menasehati Kahoko kalau Kahoko sebaiknya jangan terburu-buru ingin memasak dengan baik, lakukan pelahan setiap hari dan pasti suatu hari Kahoko bisa membuat makanan yang membuat keluarganya bahagia.
Tiba-tiba nenek merasa sesak dan ingin beristirahat. Kahoko panik mengambil air supaya nenek bisa meminum obatnya.
Tiba-tiba ponsel Kahoko berbunyi dan ia langsung berlari ke arah ponselnya dan ia kelihatan sedikit kecewa. Nenek menebak kalau Kahoko berfikir itu dari Hajime. Tapi Kahoko tentu saja membantah, ia mengatakan kalau itu adalah pesan mengenai marriage hunting besok.
Kahoko berusaha terlihat gembira dengan pesan itu tapi nenek tahu ia memaksakan diri, Nenek meminta KAhoko berhenti melakukan itu, buru-buru menikah.
Tapi Kahoko mengatakan ia ingin neneknya melihatnya mengenakan baju pengantin. Nenek mengatakan kalau ia tidak mau Kahoko membuat keputusan yang salah mengenai sesuatu yang penting hanya karena dirinya. Ia mengingatkan dizaman sekarang tidaklah mudah menemukan seseorang seperti Hajime.
KAhoko tahu akan hal itu, tapi ia sepertinya tetap berharap menemukan seseorang seperti Hajime.
Ibu dan ayah Kahoko pulang ke rumah dan saat tahu kalau Kahoko meminta nenek mengajarkannya memasak, ibu marah karena nenek sedang sakit.
Nenek mengatakan tidak apa-apa, itu karena ia mau melakukannya. Ayah meminta maaf pada nenek karena sesuatu terjadi saat pertemuan keluarga, ibu bertengkar dengan adik-adiknya.
Ibu kelihatan kesal mengatakan kalau ia diam saja, mereka berdua tak akan mengatakan apapun, ia hanya memberikan beberapa pendapat dan mereka malah mengatakan kalau ia memutuskan sendiri apa yang harus mereka lakukan.
Kahoko meminta ibunya untuk tenang karena ibu lucu banged melakukan hal random kalau lagi marah, seperti memotong kertas dan memukul nyamuk HAHHAAHHAA.
Ibu kemudian meminta Kahoko untuk meyakinkan nenek pergi ke rumah sakit, tapi Kahoko ragu dan ibu bertanya apakah Kahoko tidak ingin nenek sembuh?
Kahoko tentu saja ingin nenek sembuh tapi ia juta tak bisa mengabaikan perasaan nenek yang tidak ingin melakukannya.
Ibu kecewa karena Kahoko juga melawannya. Kahoko tentu saja membantah, ia tak bisa mengatakan dengan jelas tapi ibu ada benarnya, hanya saja ia juga ingin nenek melakukan hal yang ia inginkan. Karena yang ia inginkan adalah nenek bisa hidup sehari lebih lama.
Ia ingin ibunya baikan dengan ibu Ito dan TAmaki, dia juga akan serius memikirkan masa depan.
Nenek terharu mendengar perkataan Kahoko.
Malam itu Kahoko kembali mencari jawaban online atas pertanyaannya, ia mengetik 'nenekku bilang dia tidak mau ke rumah sakit, tapi aku ingin dia segera sembuh. Tapi dokter bilang tidak mungkin melakukan operasi.'
Tapi tentu saja saat kata itu di search jawabannya ada beragam dan nggak ada sama sekali yang sesuai dengan masalah yang ia tanyakan. Kahoko jadi bingung mau minta saran ke siapa. Di saat seperti ini biasanya ia akan meminta saran pada Hajime, tapi ia sudah tak punya nomornya. Ia bahkan mencoba telepati agar Hajime menghubunginya, tapi tentu saja tak bisa HAHAAHA.
Tiba-tiba ada pesan di ponselnya dan Kahoko langsung berfikir kalau telepatinya berhasil, tapi ternyata itu pesan dari bibinya, adik ayah yang meminta bertemu besok.
Keesokan harinya, Kahoko menemui bibinya dan bibi ingin Kahoko menemaninya ke kantor polisi untuk melaporkan anak hilang yang mengikutinya waktu itu. Karena kebetulan keluarga Kahoko ada seorang polisi.
Bibi curhat, sejak anak itu datang, nenek KAhoko selalu tidur dan ia juga tak ingin ditangkap polisi, karena ia sudah mencari online, tak peduli anak itu menempel padanya, kalau anak itu tinggal bersamanya, itu sama saja dengan penculikan.
Ia sudah bertanya nama anak itu, dimana dia tinggal tapi anak itu tak menjawab. Tapi Kahoko ragu, apakah mereka harus mengantarnya ke kantor polisi, karena ia pikir anak itu mengikuti bibi karena menyukai bibi.
Kahoko kemudian bertanya pada anak itu dan anak itu menjawab tidak. Bibi shock karena anak itu ternyata bisa bicara HAHHAHAAHHAAHA.
KAhoko bertanya lagi kenapa anak itu tidak mau dibawa ke kantor polisi dan anak itu menjawab, apakah ada orang yang suka dibawa ke kantor polisi?
Bibi malah membenarkan hal itu dan Kahoko meminta bibi ini bukan saatnya untuk kagum.
Kahoko kemudian bertanya lagi apa yang anak itu ingin lakukan, ia tak mengerti situasi anak itu, tapi anka itu tak bisa tinggal disini selamanya. Anak itu diam saja.
Bibi malah jadi kasihan dengan anak itu dan mengatakan kalau anak itu pasti punya alasannya sendiri. Ia akhirnya memutuskan membiarkan anak itu tinggal sehari lagi dirumah mereka, ia akan membawanya ke kantor polisi besok.
Tiba-tiba kakek berteriak, TIDAK!
Semuanya terkejut, nenek yang tidur bahkan terbangun. Kakek mengatakan kalau mereka tidak bisa melakukannya besok, pergi sekarang.
KAhoko dan bibi shock, karena kakek selalu saja mengatakan besok dan besok, tapi kali ini malah mengatakan 'hari ini' HAHAHAAHHA.
Kakek mengatakan kalau kata-kata Kahoko mengenai 'ada orang yang tidak mempunyai hari esok' sudah menyadarkannya, ia pikir anak itu punya luka yang dalam dan tidak boleh menundanya, bagi anak-anak, setiap hari adalah wkatu yang tidak tergantikan, jika sesuatu terjadi apakah mereka mau bertanggung jawab?
Bibi tentu saja menggeleng dan ia meminta nenek mengatakan sesuatu.
Nenek sendiri terpesona dengan suaminya dan mengatakan kalau kakek sudah kembali ke dirinya yang dulu.
Kakek mengatakan mulai sekarang dia tidak akan menunda-nunda kalau ada masalah, ia akan menyelesaikannya secepat mungkin.
Kahoko kagum dengan kakeknya yang ternyata sangat keren. KAkek meminta KAhoko menemani bibi ke kator polisi dan ia memanggil istrinya untuk beres-beres rumah. Nenek sangat bahagia HAHAHHAHAHA.
Bibi benar-benar tak mengerti apa yang terjadi pada ayahnya XD
Kahoko dan Bibi serta anak itu datang ke pos polisi dimana suami Tamaki bekerja. Paman sudah menghubungi kantor pusat untuk mencari tahu apakah ada laporan anak hilang.
Selagi menunggu informasi, paman meminta maaf pada Kahoko karena kejadian waktu itu, padahal Kahoko sudah berjuang demi kelaurga tapi mereka malah seperti itu padanya. Kahoko sih tidak masalah dengan hal itu. Paman mengatakan tahun depan mereka akan merayakan ulang tahun Kahoko dengan meriah dan bertanya KAhoko ingin hadiah apa. Anak kecil itu menatap Kahoko.
Lalu ada telpon masuk dan ternyata anak kecil itu kabur dari sebuah panti asuhan.
Anak kecil itu tiba-tiba kabur karena polisi mengetahui asal panti asuhannya.
Kahoko panik dan mengejarnya.
Anak itu hampir di tabrak oleh motor, untung ia selamat, Kahoko memeluknya, ia sangat mengkhawatirkan anak itu.
Ia bertanya apakah anak itu baik-baik saja dan anak itu menatap Kahoko dengan kesal, menyuruh Kahoko diam karena Kahoko gadis yang dimanjakan keluarganya.
Kahoko terkejut. Anak itu berkata, orang sepertimu sangat membuatku jengkel, tidak punya kesulitan dalam hidup, terlalu dilindungi oleh orang tuamu yang bodoh dan hidup dengan nyaman.
Kahoko terdiam, karena kata-kata anak itu mengingatkan Kahoko dengan seseorang.
Paman dan Bibi kemudian datang karena mengkhawatirkan mereka.
Mereka membawa anak yang ternyata bernama Tamotsu itu ke panti asuhan dimana ia dirawat dan Kahoko melihat kalau perilaku anak itu sangat kasar, ia menendang mainan anak lain dan bermain sendirian.
Pengurus disana mengatakan kalau anak itu baru datang dan mereka tak tahu bagaimana menghadapinya karena Tamotsu nakal, selalu menganggu yang lain bermain dan ia tak punya teman, selalu sendirian.
KAhoko terdiam menatap anak itu, karena ia merasa ia melihat bagaimana HAjime kecil pertama kali ke panti asuhan. Saat bibinya mengajaknya pulang, Kahoko meminta bibinya pulang duluan, karena ia harus melakukan sesuatu.
Kahoko kemudian berlari masuk ke gedung panti itu.
Kahoko mengerti dan ia kelihatan memikirkan cara lainnya, ibu itu kemudian bertanya kenapa KAhoko ingin tahu mengenai orang itu.
KAhoko menjelaskan kalau Hajime berfikir ibunya membuangnya saat kecil tapi ia pikir pasti ibunya punya alasan melakukannya, jadi jika memungkinkan ia ingin Hajime bertemu dengan ibunya. Tapi ia tak tahu harus bagaimana mencari tahu hal itu...
Saat Kahoko sedang menjelaskan, tiba-tiba matanya menangkap sesuatu. Sebuah lukisan.
Kahoko mendekat ke arah lukisan itu agar ia bisa melihatnya dengan jelas. Kahoko terkagum melihatnya dan yakin itu lukisan ibu kepala panti dan ia juga 100% yakin Hajime-lah yang melukisnya.
Kepala panti jadi bingung apa sebenarnya hubungan Kahoko dan Hajime.
0 komentar:
Posting Komentar