Sementara itu Hajime dan Kahoko resmi pacaran, tapi Hajime kesulitan untuk mengatakan perasaannya dihadapan Kahoko yang membuat Kahoko jadi meragukannya.
Sinopsis Overprotected Kahoko Episode 6 Bagian 1
Ini pertama kalinya Hajime melakukan hal seperti utu, meski semalam mereka tak sempat bicara setelah itu, Kahoko sudah berbunga-bunga. Ia kemudian terbangun 100% dan menyadari kalau ia terlambat ke kampus.
Ia keluar mencari mama tapi mama tidak ada, yang ada di dapur adalah papa yang mencoba memasak tapi tidak tahu dimana letak minyak goreng. omg papa, tau kamu sibuk tapi sekali sekali ke dapur-lah XD.
Kahoko kemudian teringat kejadian semalam, setelah Hajime pulang, ia mengatakan pada mama kalau ia tidak ingin tergantung pada mama lagi, ingin mencoba melakukan sendiri. Mama marah dan meninggalkan rumah.
Telpon berdering dan ayah mengangkatnya, ternyata dari rumah nenek Kahoko. Nenek melaporkan kalau ibu datang ke rumah kemarin dan bertanya apakah terjadi sesuatu. Karena ibu kalau marah akan mogok bicara, jad meski ia tanya, ibu nggak akan menjawab.
Ayah kemudian membahas apa ayng terjadi semalam, mengenai Hajime yang mengajak Kahoko jadian di hadapan mereka dan Kahoko yang mengatakan kalau ia ingin mandiri. Hanya saja ayah tidak engerti alasan ibu pergi dari rumah tuh apa.
Nenek mengerti dan ia merasa mungkin ibu berfikir kalau ia tidak di butuhkan lagi di rumah, Ibu merasa kesepian dan seolah-olah Kahoko yang sangat ia cintai lebih memilih Hajime dibanding dirinya.
Ayah tidak tahu apa yang harus ia lakukan dan nenek mengatakan ia akan mencoba bicara pada ibu. Kahoko jadi sedih karena ia tak bermaksud seperti itu pada mama.
Ayah mengatakan ia akan membujuk ibu pulang, Kahoko tidak perlu ikut karena nanti akan memperburuk suasana hati ibu. Kahoko mengerti dan mengatakan ia kan melakukan pekerjaan rumah.
Tapi Kahoko ya Kahoko, baru mau mulai beres-beres, susu tumpah ke lantai dan dia panik sendiri. Ayah tak bisa mempercayakan rumah padanya HAHAHAHHA.
Kahoko ke kampus dan menceritakan hal itu pada Hajime. Hajime cukup kagum dengan keluarga Kahoko, kemarin papa, sekarang mama yang ninggalin rumah. Kahoko kesal karena ini bukan bahan candaan, ia minta sara pada Hajime apa yang harus ia lakukan. Hajime mengatakan kalau Kahoko memang ingin mama kembali, bilang aja kalau Kahoko membutuhkan mama.
Tapi Kahoko merasa tidak bagus mengatakan hal seperti itu, karena kata-kata itu tidak akan menyelesaikan masalah yang ada. Hajime kagum karena KAhoko kelihatan lebih dewasa.
Kahoko mengatakan saat ayah meninggalkan rumah waktu itu, Hajime mengatakan padanya kalau mungkin tuhan ingin mengatakan pada KAhoko untuk mandiri, jadi kali ini ibunya meninggalkan rumah, menurut Hajime apa kira-kira yang ingin tuhan sampaikan padanya.
Hajime menyuruh Kahoko mikir sendiri karena Kahoko sudah dewasa. Kahoko jadi kesal dan memasang wajah curiga pada Hajime, Hajime bisa mengartikan sebagai tatapan kalau Kahoko berfikir ia tak tahu jawabannya dan menghindari pertanyaan.
Kahoko membantah hal itu, ia mengatakan ini pertama kalinya mama meninggalkan rumah dan ia tak tahu apa yang harus ia lakukan. Hajime mengerti kenapa dari tadi Kahoko terus melihat ponselnya, karena ia nggak tahu kapan mama akan membalas pesannya.
Hajime kemudian bergumam kalau ia sudah bertahun-tahun tidak bertemu dengan mamanya.
Kahoko terdiam dan ia meminta maaf. Hajime mengatakan kalau Kahoko tak perlu meminta maaf. Kahoko mengajak Hajime mencari ibu Hajime tapi Hajime mengatakan Kahoko tak perlu melakukan itu. Kahoko mendesah dan mengatakan ia penasaran kenapa ibu meninggalkan Hajime.
Kahoko kembali fokus pada ponselnya, pesannya belum dibaca mama. Hajime nggak tahan melihat wajah murung Kahoko dan mengubah topik pembicaraan, Bukankah ada yang lebih penting yang harus kita bicarakan?
Kahoko tidak mengerti dan bertanya apa?
Hajime kesal, kau nggak ingat aku mengajakmu pacaran kemarin malam?
Wajah Kahoko tiba-tiba berseri dan mengatakan tentu saja dia ingat. Ia membungkuk dan mengucapkan terima kasih pada Hajime.
Hajime mengatakan kalau Kahoko minta maaf begitu, ia merasa kalau Kahoko seperti sedang menolaknya HAHAHAHAHAA.
Kahoko mengatakan ia masih belum mempercayainya kalau Hajime mempunyai perasaan yang sama dengannya. Ia mendekati Hajime dan bertanya apa yang harus ia lakukan, apakah kau mau berkencan atau.........
Kahoko memasang wajah senyuman mencurigakan dan ketawa-ketawa sendiri, Hajime menebak kalau Kahoko pasti memikirkan sesuatu yang gila wkwkwkwkwkwk.
Tapi Hajime meminta Kahoko tidak perlu mengatakan apa yang ada dipikirannya, karena ia tahu apa itu dan ia pikir ia tak akan bisa memberikan jawaban yang diinginkan Kahoko HAHHAAHA
Hajime bertanya apa itu.
Permintaan pertama, Kahoko ingin Hajime memanggilnya dengan nama kecilnya, Kahoko. Karena Hajime memang belum pernah memanggil namanya sejak pertama mereka bertemu.
Itu bukan permintaan sulit, jadi HAjime setuju. Ia menatap Kahoko dan akan memanggil nama Kahoko. Kahoko sudah menantikannya dengan wajahnya yang sangat lucu.
TApi ternyata memanggil nama itu tidak semudah yang Hajime bayangkan, K..k..k.....ka....ka........aaahhhhhhhh, permintaan kedua, apa permintaan keduamu?
Kahoko mengatakan permintaan keduanya, ia ingin Hajime menyatakan perasaannya secara langsung dihadapannya, karena Hajime belum pernah mengatakan 'suka' langsung padanya.
Hajime kemudian berfikir, dan kelihatannya makin sulit. Ia kembali bersiap untuk mengatakan perasaannya dan Kahoko menunggu dengan penuh antisipasi.
Hajime: S....s.....su......su.....sssssaaahhhhh maaf, maaf, maaf, apakah kau bisa memberiku waktu lebih lama lagi? Aku tidak bisa mengatakannya secara tiba-tiba, aku belum menyiapkan hatiku.
Kahoko menatap Hajime dengan tatapan mencurigai Hajime kalau ia berbohong, Hajime menyuruhnya jangan menatapnya begitu HAHAHAHHAHA.
Hajime pada akhirnya mengganti topik pembicaraan lagi, mengenai ibu yang kabur dari rumah HAHAHAHHAAHAHHA.
*Hajime-kun, aku padamu lah XD
Sore harinya, sepulang kerja, ayah ke rumah mertuanya untuk menemui ibu. Ia ingin membawa ibu pulang. Ia sudah menyiapkan kata-katanya dan membayangkan ibu tersentuh, tapi tentu saja di hadapan ibu, ayah jadi gagap LOL.
Saat ayah mengajak ibu bicara, ibu masih mogok bicara, ia tak mengatakan sepatah katapun dan hanya mendengarkan, ia bahkan menjawabnya dengan mengirimkan sms pada ayah HAHAHAHAHAH.
Ayah mengatakan dalam hati kalau ibu sangat menakutkan kalau marah. Tapi ayah masih belum menyerah mengajak ibu pulang sampai tiba-tiba ibu membuka mulutnya dan ayah pikir ibu bicara padanya, tapi ternyata ibu bicara pada adiknya, Setsu, ibu Ito yang juga kabur dari rumah.
Ibu Ito kembali ke rumah orang tuanya sambil menangis karena bertengkar dengan suaminya, suaminya menyalahkannya yang salah membesarkan anak makanya Ito jadi begitu. Ibu Kahoko kesal sekali kenapa pria selalu menyalahkan istri mengenai masalah membesarkan anak.
Ibu Ito curhat mengenai suaminya dan ibu Kahoko mendengarkan dan menenangkan ibu Ito. Ibu Ito kemudian sadar kalau ayah Kahoko juga disana dan menyadati kalau kakaknya dan ayah Kahoko juga bertengkar.
Ayah jadi kehilangan kesempatan untuk membujuk ibu pulang karena ibu fokus pada ibu Ito.
Ayah Kahoko pulang dengan tidak bersemangat. Kahoko ada di dapur yang berantakan, Kahoko sedang mencari plastik sampah, ia tidak menemukannya. Bahkan saat mereka mencari plastiknya, air mendidih dan tumpah.
Kahoko mengatakan menu makan malam mereka adalah hamburger dan ayah shock karena Kahoko membeli daging yang harganya mahal banged, tapi ia tak bisa protes HAHHAHHAHHA.
Kahoko menanyakan ibu dan ayah menceritakan apa yang terjadi, kalau ia kehilangan kesempatan membujuk ibu karena ibu Ito juga bertengkar dengan suaminya dan datang ke rumah nenek. IA mengatakan ia akan membujuk ibu besok. Kahoko memasang wajah tidak mempercayai ayah HAHAHAHA.
Ayah akan ke ruang tengah saat melihat pakaian kotor dimana-mana, Kahoko mengatakan ia berencana mencuci tapi ia tak tahu cara menggunakan mesin cuci HAHAHHAHA. Ayah akan membereskannya tapi Kahoko melarangnya, ia mengatakan ia yang akan melakukan semua pekerjaan rumah. Ia menyuruh ayah mandi karena ia sudah menghangatkan air.
Ayah masuk ke kamar mandi dan ternyata bak kosong karena Kahoko lupa menutup baknya HAHAHHAAHHAHAHA.
Ayah benar-benar khawatir dengan rumah mereka.
Keesokan harinya, ayah kembali ke rumah nenek untuk membujuk ibu pulang, ia mengatakan mengenai Kahoko yang melakukan semua pekerjaan rumah, tapi semakin Kahoko melakukannya, rumah mereka semakin berantakan.
Ibu masih menolak bicara dan mengirim sms, mengatakan kalau ayah dan KAhoko butuh dirinya hanya sebagai pembantu di rumah. Tentu saja ayah membantah. Tapi belum sempat mereka bicara lebih lanjut, bibi kecil Kahoko, Tamaki juga datang ke rumah, ia kabur dari rumah HAHAHAHHAHAAHHAH.
Tamaki-chan kabur bukan karena bertengkar, melainkan rasa takut dalam dirinya kalau kebahagiaannya akan hilang karena menikah. Ibu Kahoko sangat perhatian dan bicara panjang lebar pada Tamaki-chan, ayah jadi berfikir kalau ibu memang hanya cuek padanya HAHHAAAHAHAH.
Suami Tamaki-chan langsung datang menjemput Tamaki dan Tamaki tidak mau pulang. Mereka berdua kejar-kejaran di rumah HAHAHAHA
Nenek mencoba menghentikan mereka berdua. Ibu Kahoko setuju, mengatakan karena mereka suami istri mereka harus duduk dan dengan kepala dingin bicara menyelesaikan masalah.
Ayah KAhoko terbelalak bisa-bisanya ibu mengatakan hal itu pada adiknya, padahal dia sendiri mogok bicara padanya wkwkkwkwkwkwwkw.
Saat Tamaki dan suaminya kejar kejaran di rumah, ayah Ito juga datang menjemput ibu, tapi ibu nggak mau pulang, karena ia sakit hati pada suaminya. IA juga kecewa suaminya datang paling akhir, ayah Ito mengatakan kalau ia ada shif hari ini. Dan bla bla bla, keduanya bertengkar sambil berteriak, ibu Ito memukul suaminya dan nenek mencoba menghentikan mereka.
Tamaki di luar masih masin kejar-kejaran dan berakhir memukul suaminya. Suasana rumah nenek heboh banged karena pertengkaran pasangan suami istri, satu-satunya yang dicuekin adalah ayah Kahoko HAHAHAHA.
Suasana makin kacau saat kakek pulang setelah memenangkan sesuatu tapi ia diminta diam oleh anaknya dan membuat ayah berang, ia menumpahkan barang bawaannya dan rumah makin kacau HAHAHAHHAHAHA.
KAhoko sedang membaca resep menu makan malam saat ayah pulang dengan wajah tak bersemangat, KAhoko mengatakan menu makan malam hari ini adalah omurice.
Kahoko bertanya mengenai mama dan ayah minta maaf, ia menceritakan mengenai TAmaki yang juga bertengkar dengan suaminya jadi ia tak bisa bicara dengan mama. Kahoko kelihatan kecewa dan menunjukkan wajah kehilangan kepercayaan pada ayah. Ayah berjanji akan membawa mama pulang besok.
Ayah mendesah dan ingin istirahat di ruang tamu tapi keadaan rumah lebih berantakan dari sebelumnya, pakaian dimana-mana HAHAHHAHAHA. IA juga melihat KAhoko yang bahkan memecahkan telur aja kelihatan tidak ahli. Ia menawarkan memesan makanan saja malam ini, tapi Kahoko menolak.
Tiba-tiba bel berbunyi, Kahoko segera berlari ke luar, berharap itu adalah mama.
Tapi ternyata kakek (ayahnya ayah) yang datang ke rumah mereka, bahkan memberikan Kahoko angpao meminta Kahoko tidak melapor.
Ayah menelpon rumah dan nenek mengatakan kalau ayah dan adiknya bertengkar lagi, jadi kakek pergi dari rumah. Ayah meminta nenek menjemput kakek karena keadaan rumah tangganya juga sedang berantakan, tapi ibu menolak dan meminta mereka mengurus kakek, karena sudah lama ia tidak sendirian di rumah, ia ingin santai HAHAHAHAHHAHAHA.
Kahoko bertanya apakah semuanya baik-baik saja dan ayah meminta Kahoko jangan khawatir. Kahoko kemudian mengatakan kalau sebaiknya mereka memesan makanan saja malam ini dan ayah melihat hasil omurice Kahoko yang gosong HAHAAHAHHA.
Kahoko sedang melakukan tugasnya sebagai model dan berpose untuk Hajime, sambil menceritakan masalah keluarganya. Hajime sih nggak terlalu khawatir karena mereka adalah keluarga Kahoko, pasti akan segera baikan. Hajime agak keceplosan memanggil Kahoko, tapi baru sampe 'Kaho' aja dan Kahoko wajahnya bersinar-sinar karena Hajime memanggil namanya tapi Hajime membantah ia tidak melakukannya dan mengatakan kalau ia ingin mengatakan hal baik akan datang pada orang yang menunggu (Kaho wa netemattete yuotoshitta dakede).
Kahoko langsung kecewa berat mendengarnya, Ia berjongkok dan berharap kalau Hajime tidak melupakan permintaannya. Hajime mengatakan kalau ia tidak melupakannya. Jadi Kahoko meminta HAjime setidaknya memanggil namanya, ia akan lebih bersemangat kalau Hajime melakukannya.
Hajime tidak bisa terus kabur, jadi ia mengerti dan mendekati Kahoko, ia akan memanggil nama KAhoko. Kahoko menahan nafasnya, menunggu HAHHAHAHAH.
Tapi Hajime masih tidak bisa mengatakannya, ia mengatakan kalau Kahoko terus menatapnya begitu dia jadi deg degan dan sulit mengatakannya LOL
NGAKAK banged ini yang berdua, mereka deg degan banged dan mengambil nafas untuk berkonsentrasi kembali. Kahoko bahkan mengatakan 'silakan' tanda Hajime untuk memulainya.
Hajime meminta Kahoko tidak perlu memberi aba-aba begitu dan Kahoko bingung apa yang harus ia lakukan. Hajime beneran nggak bisa mengatakannya dan meminta Kahoko untuk memberinya waktu, karena ia sangat buruk dalam hal percintaan.
Kahoko kemudian menunduk sedih karena kecewa dan Hajime paling nggak bisa melihat wajah Kahoko yang seperti itu.
Ia akhirnya mengatakan kalau ia akan melakukannya. Kahoko senang mendengarnya HAHAHHAHAHHA.
Jadi Hajime dan Kahokos sudah saling berhadapan, Hajime menarik nafas dan mengatakan ia akan mulai. Kahoko tersenyum bersemangat dan mengangguk. Ia menantikanya.
K...Ka.......Ito-chan?
KAhoko bingung dan melihat kebelakang, Ito ada disana melihat mereka.
Penampilan Ito kali ini makin berbeda dan Hajime mengomentarinya. Ito mengatakan ia sudah berhenti dari musik, jadi nggak masalah kalau ia mengubah penampilan. Kahoko bertanya apakah Ito yakin?
Ito mengatakan pada dasarnya anak miskin sepertinya tidak akan bisa menjadi pemusik ternama, karena untuk ini dan itu membutuhkan banyak uang, apalagi belajar di luar negeri. Ia merasa orang tuanya juga pasti senang ia melukai tangannya. Kahoko meminta Ito jangan mengatakan hal seperti itu dan memintanya baikan dengan orang tuanya. Ia tidak mau melihat keluarga mereka berantakan. Ia akan melakukan segalanya untuk ito.
Ito bertanya apakah Kahoko serius dan Kahoko membenarkan. Ito kemudian meminta Kahoko memberikan Hajime padanya. Kahoko dan Hajime terkejut dan saling pandang. Ito bertanya, bukannya kau bilang kau akan melakukan segalanya?
Kahoko berfikir dan Hajime mencoba menengahi mereka. Tapi Kahoko meminta maaf pada Ito, maaf, aku tidak bisa memberikannya padamu. Hajime bukanlah barang dan aku menyukai Hajime.
Hajime menatap Kahoko.
Ito bertanya apakah Hajime juga menyukai Kahoko dan Hajime mengatakan ya, aku pikir begitu.
Ito tidak suka dengan jawaban begitu, ia ingin Hajime to the point mengatakan kalau ia menyukai Kahoko.
Kahoko menatap Hajime dengan penuh harapan, Tapi Hajime tidak bisa mengatakannya dan malah mengatakan kalau ia sedang bekerja dan sangat sulit jika mengatakan itu pada rekan kerjanya, tapi bukan berarti ia tidak menyukai Kahoko, dari hatinya paling dalam ia ingin kencan dengan Kahoko tapi entah kenapa ia tidak bisa mengatakannya.
Ito tertawa dan mengatakan kalau Hajime bodoh. Kahoko juga kecewa dan meninggalkan Hajime.
Kahoko belanja di supermarket untuk makan malam dan memutuskan memanggang ikan malam ini.
Saat belanja, Kahoko melihat bibinya, adik ayah sedang mencatat nomor telpon sebuah lamaran pekerjaan.
Keduanya bicara di luar, bibi membawa barang bawaannya, sepertinya ia kabur dari rumah juga.
Bibi dan Kahoko curhat. Bibi mengatakan kalau ia terlalu dingin, sejak dulu ia tidak peduli pada keluarganya, ia bahkan berfikir kenapa ia harus mencintai keluarganya hanya karena mereka punya hubungan darah. Bibi berfikir kalau dia punya anak mungkin dia akan mengerti, ia tahu ia tak seharusnya begini dan melakukan banyak hal juga, tapi pada akhirnya ia hanya menimbulkan masalah. PAda akhirnya ia tidak berguna.
KAhoko menatap Bibi dan menyadari sesuatu, kalau ia mirip dengan bibinya, ia mencoba melakukan sesuatu tapi pada akhirnya malah membuat keadaan makin buruk dan ia merasa tak berguna.
Bibi membenarkan mengenai hal itu dan KAhoko jadi sedih, bibi memintanya jangan menunjukkan wajah sedih karena melukai hatinya LOL.
Bibi mengatakan Kahoko jangan khawatir, karena Kahoko menyukai keluarganya, Kahoko tidak akan berakhir sepertinya.
Kahoko kembali ke rumah, ada banyak sepatu disana. Ternyata ayah Ito, suami Tamaki (Mamoru) datang ke rumah mereka. Ayah menjelaskan kalau mereka hari ini ke rumah nenek dan membujuk para istri untuk pulang, tapi mereka tidak berhasil. Jadi mereka memutuskan makan malam bersama sambil menyusun strategi.
Kahoko mengerti dan ia ingin membantu memasak tapi ayah melarangnya, karena ayah Ito cukup bisa diandalkan di dapur, mereka takut KAhoko memasak HAHAHHAHAHA.
Tiba-tiba bel berbunyi dan Kahok berfikir itu mama, ia segera berlari, ternyata itu adalah kakeknya (ayahnya ibu).
Kahoko bingung kenapa kakek disana dan Kakek meminta Kahoko mendengarkan curhatnya.
Jadi di rumah tadi sedang makan malam dan semuanya terdiam, kakek ingin mencairkan suasana dan mengatakan sudah lama sejak terakhir kali mereka makan berlima, ia senang anak-anak yang ia besarkan bahagia.
3 puterinya tidak menyukai hal itu dan mengatakan kalau yang membesarkan mereka adalah nenek, bukan ayah. Ayah selalu dapat enaknya, sama sekali tidak mau membantu ibu di rumah. Mereka juga mengatakan ibu terlalu lembut pada ayah, tak peduli seberat apapun, ibu selalu sabar menghadapi ayah dan setia, tidak pernah marah dan lain-lain, sehingga membuat ayah manja.
Tanpa ibu, ayah tidak bisa apa-apa sama sekali dan mengatakan sekali-kali ibu harus memberi pelajaran pada ayah dan bla bla bla.
Ayah jadi tersinggung dan meninggalkan rumah HAHAHAHAHAHHA.
Dan begitulah kakek berakhir di rumah Kahoko.
0 komentar:
Posting Komentar