Sinopsis Hello My Teanties Episode 6 Part 1
-------------------------------------------------------------------------------------
Sinopsis Hello My Teanties Episode 6 Part 1
Eun bersiap untuk kencan dan untuk pertama kalinya, ia berfikir akan menggunakan rok. Tapi ia mengurungkan niatnya.
Pada akhirnya ai keluar dengan gayanya yang biasanya, Jang Hoon berkomentar, apakah ini dandananmu saat berkencan?
Eun tidak mau diprotes oleh Jang Hoon yang juga mengenakan baju seadanya HAHAHHA.
Saat mereka berdua berdiri berhadapan, Eun merasa Jang Hoon bertambah tinggi sedikit dan ia melihat sepatu Jang hoon, sepertinya ia mengerti apa yang terjadi wkwkwkkwkwkw. Kayaknya Jang Hoon memakai hak dalam sepatu itu wkkkwkw.
Yeji kemudian datang menemui mereka, hari itu entah kenapa aku merasa Yeji lebih vantik dari biasanya HAHAHAHAA.
Yeji senang Eun berpakaian seperti biasa, karena jika Eun dandan habis-habisan ia akan marah HAHAHAHAHA.
Yeji kemudian menggandeng lengan Eun dan Jang Hoon mengikuti mereka di belakang.
DAn ternyata tempat tujuan mereka adalah kolam renang.
Eun menahan tawanya melihat Jang hoon kali ini berdiri tanpa alas kaki dan Jang hoon merasa seperti di ejek, ia meninggikan suaranya, Apa?
Yeji langsung muncul di belakang memarahinya karena meninggikan suara pada Eun. Ia mengajak Eun berenang meninggalkan Jang Hoon.
JAng Hoon masih kelihatan tidak percaya diri dengan tingginya, ia terus berjinjit HAHHAHAHAHAHAHA.
Mereka bertiga menikmati waktu mereka di kolam renang, bermain air. Siram sana sini, seru banged.
Waktu berlalu, Eun sepertinya tadi permisi ke kamar mandi dan meninggalkan Jang Hoon dan Yeji berdua. Saat ia kembali, ia melihat Jang hoon dan Yeji menikmati waktu mereka bermain air, saling memercikkan air.
Yeji dan Jang Hoon sebenarnya hanya membicarakan hal biasa, seperti kapan Hoon akan masuk wamil dan saat Yeji mendengar kalau ia akan wamil sebentar lagi, Yeji senang karena ia yakin Eun dan Jang Hoon akan segera putus. Tentu saja Jang hoon kesal dan menyira air padanya.
Yeji juga menanyakan apakah Eun pernah menceritakan mengenai ayahnya pada Jang Hoon dan melihat reaksi Jang Hoon, ia tahu Eun belum cerita. Yeji senang karena Jang Hoon dan Eun belum sedekat itu. Jang Hoon membela diri mengatakan wanita hanya ingin memperlihatkan kebaikannya didepan pria. Jang Hoon menebak kalau Yeji belum pernah pacaran.
Jang Hoon bahkan memanggilnya anak kecil dan Yeji tentu saja marah dan ia memukul Jang hoon dan menyiramnya.
Hal itu dilihat oleh Eun dari kejauhan, dan kalau dilihat dari jauh sih memang mereka berdua terlihat asik main air dan sedikit romantis. Eun menyadari hal itu dan entah kenapa ia kelihatan tidak tenang.\\
hmmmmmmmmmmmmm, apakah rasa itu sudah muncul? ehehehhe.
Eun Jae dan Jong Yeol masuk ke kelas yang sama hari itu.
Jong Yeol fokus mencatat materi saat temannya memanggilnya, memintanya melihat ke arah Eun Jae. JOng Yeol bingung dan melihat ke arah Eun Jae.
Eun Jae hari itu bersikap aneh dimana ia mulai menunjukkan aegyo-nya yang sangat aneh, dengan mengedipkan matanya berkali-kali. Jong Yeol jadi bingung dan mencoba fokus lagi, tapi ia kepikiran dan melihat ke arah Eun Jae lagi.
Eun Jae masih melakukan hal yang sama dan jujur saja agak menyeramkan HAHAHHAHAH.
setelah pelajaran berakhir, Jong Yeol mendekati Eun Jae, Eun Jae sudah menunggu dengan penuh harapan. Jong Yeol memberikan sesuatu pada Eun Jae, ia mengatakan kalau sakit mata kelilipan Eun Jae sepertinya sudah parah dan menyuruh Eun Jae periksa ke rumah sakit HAHAHAHHAHAHHAHAHAHAHA.
Ji Won yang gagal mendapatkan alamat Hyo Jin keluar dari sekolah dengan sedih. Kemudian salah satu guru mengambil sepatu di loker sambil membicarakan sesuatu, nama cucunya adalah Jo Choi Seo Ah, karena ibunya bermarga Choi. Kalau misalnya marga pihak ibu ada 2 suku kata, misalnya Seon Woo, akan jadi Jo Seon Woo Seon Ah. Moon Nam Goong Hyo Jin, nama yang aneh.
Ji won yang mendengarkan terkejut dan bertanya apakah marga ibu Hyo Jin adalah Nam Goong?
Guru itu mengatakan kalau ia kurang jelas, tapi di desa mereka ada yang bermarga Nam Goong.
Ji Won tersenyum dan berterima kasih, tapi guru itu mengatakan ia tidak mengatakan apa-apa. Ji Won mengerti.
Ji won bersemangat dan segera menemui Sung Min yang sedang asik bermain sepak bola bersam anak-anak disana. SUng Min mencetak gol dan bangga, ia ingin pamer pada Ji Won tapi Ji Won tidak peduli dan mengatakan mereka harus segera mencari penduduk bermarga Nam Goong disana.
Ia panik sendiri mencari tahu bagaimana caranya, apakah mereka harus ke balai desa atau langsung ke rumah kepala desa atau tanya-tanya pada penduduk.
Anak-anak disana mengatakan kalau teman mereka bernama Nam Goong tapi Ji won terlalu sibuk berfikir jadi ia tak mendengarkan. Sung Min sih diam saja, dia menikmati JI Won yang sibuk sendiri AHHAHAHAHAH.
Pada akhirnya Ji won menyadari kalau salah satu anak disana bernama Nam goong dan bertanya dimana rumahnya, ia akan mengantar dengan baik mobil. TApi anak itu mengatakan kalau mereka dilarang naik mobil orang tidak dikenal dan Ji Won jadi menyumpahi pelajaran keselamatan HAHAHHAHAHAHAHAHA.
Ji won dan Sung Min berakhir dengan mengikuti anak itu pulang ke rumahnya, anak itu jalan kaki, mereka di mobil, seolah penculik yang sedang membuntuti anak-anak. Untung nggak ditangkap kwkwkwkwkw.
Mereka tiba di rumah si anak dan seorang nenek keluar, bertanya siapa mereka. Ji won memperkenalkan dirinya sebagai reporter Hakbosa, majalah/koran kampus, tentu saja nenek tidak tahu.
Nenek itu tidak menyambut mereka dengan baik apalagi saat Ji won menanyakan Moon Hyo Jin. Nenek itu bertanya apakah dia membuat masalah lagi? Mereka tak ada hubungannya dengan Hyo Jin.
Jadi Hyojin adalah keponakan si nenek. Ibu Hyo Jin sudah meninggal dunia, sejak itu Hyo JIn jadi murung dan Hyo Jin menjadi anak nakal, saat SMP dia kabur dari rumah dan mereka tidak tahu dimana anak itu sekarang.
Ji won terus bertanya kenapa ibu Hyo Jin meninggal dan dimana Hyo Jin sekarang, nenek itu semakin kesal karena ia tidak mau membahas Hyo Jin.
Jin mYung yang masih galau mengenai pembubaran Asgard diam-diam melihat mereka latihan, ia teringat perkataan sunbaenya yang khawatir apa yang akan terjadi pada member Asgard yang sudah menghabiskan masa muda mereka untuk impian mereka tapi malah akan dibubarkan.
Jin Myung ingin melihat seberapa keras mereka latihan, jadi ia mengintip. Grup mereka latihan sangat keras, tapi Jin Myung tak bisa melakukan apapun. Saat ia pergi, Haeimdal melihatnya. Ia mencoba memanggil JIn Myung tapi Jin Myung tidak mendengarnya.
Ia akhirnya meninggalkan pesan untuk Jin Myung, mengajaknya bertemu di atap.
Jin Myung datang ke tempat itu dan Haeimdal sudah menunggunya. Jin Myung bertanya ada apa dan Haeimdal mengatakan kalau mereka sedang jumpa fans, selebriti yang bertemu dengan fansnya.
Haeimdal menyadari kalau Jin Myung murung dan berfikir Jin Myung kesulitan dengan pekerjaannya, mungkin disulitkan oleh bosnya, jadi ia berusaha menghibur Jin myung. IA menyemangati Jin Myung dan mengajarkan bagaimana cara menghilangkan stress, yaitu datang ke atap dan berteriak.
Haeimdal bahkan mulai berteriak dan penggemar yang menunggu dibawah mendengarnya, jadi ia mengajak Jin Myung jongkok bersembunyi, ia mengatakan hal seperti ini akan keren kalau dilakukan dari lantai 32 HAHAHHAHHAHA.
Setelah situasi aman, mereka berdiri lagi. Haeimdal kemudian menceritakan kisahnya pada Jin Myung, karena Jin Myung penggemar pertamanya. Ia mengatakan ia mengacaukan penampilan debut mereka dan saking sedihnya, saat itu ia berfikiran akan mati. Jin Myung menatapnya terkejut. Haeimdal mengatakan kalau itu kisah lama, sekarang sudah tidak lagi.
IA mengatakan untung ia tidak jadi mati, karena rasanya sayang sekali mati tapi tidak dikenal siapapun. Jin Myung tersenyum mendengarnya.
Haeimdal mengatakan ia akan menceritakan kisah ini setelah ia terkenal nanti, di acara variety show, ia juga tak akan lupa menceritakan mengenai Jin Myung.
Jin Myung akhirnya bertanya, apa kau benar-benar yakin akan sukses?
Haeimdal protes karena Jin mYung bertanya begitu lagi, ia kesal JIn myung orangnya begitu pesimis. Ia meminta Jin myung jangan khawatir karena ia akan sukses. Aku belum sukses sekarang karena aku kurang berusaha.
Jin Myung hanya terdiam. Haeimdal kemudian berfikir dan mengambil notebooknya, ia langsung mencatat apa yang baru saja ia katakan. Menurutnya kalimat barusan sangat bagus, Aku belum sukses sekarang karena kurang berusaha. Ia akan menggunakan kalimat itu saat diwawancarai kelak.
Jin myung tersenyum melihat buku itu, Haeimdal mengatakan itu buku kumpulan quote-nya. Ia menunjukkan beberapa quote-nya disana, tanpa mimpi, manusia bukanlah apa-apa. Mereka yang memiliki mimpi tidak akan termakan oleh usia. Peluh yang bercucuran karena kerja keras tidak akan mengkhianatimu.
Jin Myung hanya terdiam mendengar itu, ia makin merasa tidak enak.
Haeimdal menyadari ekspresi JIn Myung, ia kemudian mengambil sesuatu dan memberikannya pada Jin myung, memintanya makan itu dan bersemangat lagi.
Haeimdal kemudian akan pergi, tapi sebelum itu ia memberikan pose khasnya untuk menyemangati Jin Myung.
Jin Myung hanya bisa menghela nafas, ia menatap apa yang diberikan Haeimdal padanya, sebuah permen.
Sepulang dari kolam renang, Jang Hoon, Eun dan Yeji makan malam bersama. JAng Hoon dan Yeji mengambil makanan sementara Eun menunggu mereka, ia menatap keduanya lagi.
Setelah makan selesai, Yeji memberikan bon pada Jang Hoon, menyuruhnya yang bayar. Mereka kemudian mengantar Yeji ke stasiun bus, Yeji mengingatkan Jang Hoon untuk mengantar Eun pulang. Jang Hoon mengatakan mau nggak mau juga mereka satu rumah, tentu mereka akan pulang bareng HAHAHAHHAHA.
setelah Yeji pergi, Jang Hoon menatap Eun dan mengatakan kalau ini tak sesuai dengan kesepakatan mereka, ia protes karena uang makan kenapa ia yang bayar semuanya.
Eun kesal dan berapa yang harus ia bayar, ia mengeluarkan dompetnya. Jang Hoon mengerti dan menyuruhnya untuk tidak perlu membayar, karena Eun kelihatan nggak ikhlas.
Tapi sebenarnya itu modus Jang Hoon, ia meminta Eun membayarnya lain kali saja sekalian mentraktir dia makan HAHAHHAHAHAHAA. Ia bahkan mengatakan boleh dicicil wkwkkwkw. Modus biar bisa makan bareng beberapa kali ya HAHAHAHA.
Tapi Eun nggak mengerti maksud kodenya dan mengatakan kalau Jang hoon itu pelit.
Keduanya kemudian diam beberapa saat dan Eun memulai pembicaraan baru. Ia berkata, setelah melihat yeji lebih dekat, bukankah dia imut?
Jang Hoon menatap Eun dengan tatapan tidak percaya. Eun menghindari tatapan itu, Kau pasti merasa alangkah baiknya jika waktu itu kau menerima saat aku katakan akan menjodohkan kalian, bukan?
Jang Hoon terus menatap Eun dengan tatapan pasrah seolah mengatakan kenapa nih cewek nggak ngerti juga sih, kenapa malah membahas cewek lain HAHAHHAHAAHA.
Eun malah asik mengejek Jang Hoon mengatakan kalau kemungkinan Jang hoon akan bersama Yeji sekarang 0%.
Jang Hoon hanya bisa tersenyum pedih saja mendengarnya dan mengatakan, Kau juga imut kok.
Eun terkejut dan menatap Jang hoon beberapa detik kemudian mengalihkan pandangannya karena bus sudah datang.
HAHAHHAHAHAHAHA. Fighting, Seo Jang Hoon!
Di bus, keduanya berdiri. Jang hoon terus menatap Eun dan Eun tidak memperdulikannya. Jang Hoon bertanya apakah Eun marah, Eun membantah. Tapi Jang hoon merasa kalau Eun marah. Eun hanya menatap Jang Hoon dengan kesal.
Kemudian salah satu penumpang di hadapan Eun turun, Jang Hoon menyuruh Eun duduk, tapi Eun menolak. JAng Hoon terus memaksa, tapi Eun tetap tidak mau, sampai penumpang lain menduduki tempat itu.
Jang hoon kesal sekali pada Eun yang tidak mau bersikap seperti wanita.
Eun kemudian diam-diam menatap Jang hoon saat Jang Hoon sudah tidak memperhatikan Eun lagi.
Eun sepertinya memikirkan sesuatu.
Ye Eun sedang menunggu teman-temannya saat ia melihat Ho Chang yang terus menatapnya dengan tatapan aneh, seolah ingin mengajak bicara tapi tidak berani. Ho Chang duduk tak jauh dari tempat duduk Ye Eun dan Ye Eun sendiri juga bingung kenapa Ho Chang begitu.
Teman-teman Ye Eun kemudian datang dan menyadari Ho Chang disana, mereka melihat Ho Chang terus menatap aneh jadi temannya ingin menghampiri Ho Chang. Ye Eun melarang mereka melakukannya. Ia kemudian mengumpulkan keberaniannya untuk bicara sendiri pada Ho Chang.
Ye Eun berjalan mendekati Ho Chang yang membuat Ho Chang salah tingkah. Ye Eun bertanya kenapa Ho Chang menatapnya seperti itu dan Ho Chang membantah ia tak menatap Ye Eun. Ye Eun tahu betul Ho Chang melakukannya, seolah ingin mengatakan sesuatu. Jadi ia bertanya apa yang ingin Ho Chang katakan padanya, jangan melotot dan membuat orang tidak nyaman. Mengenai kejadian sebelumnya, ia meminta maaf pada Ho Chang.
Ye Eun akan pergi saat Ho Chang memanggilnya. Ho Chang kemudian ragu-ragu dan dengan gugup meminta Ye Eun jangan keluar terlalu malam dan hati-hati, jangan pergi ke tempat yang sepi. Ye Eun terkejut.
Ho Chang jadi malu sendiri dan mengambil tasnya, memberi salam dan meninggalkan Ye Eun.
Ye Eun bingung dengan apa yang baru saja terjadi, dua temannya mendekatinya dan mengatakan kalau Ye Eun sepertinya sudah sembuh.
Mereka bertanya apakah Ye Eun baik-baik saja, Ye Eun mengatakan kalau jantungnya berdebar-debar tapi ia baik-baik saja. Ia tersenyum.
Mereka bertiga pulang dan temannya mengatakan kalau ye Eun tetap harus waspada, karena trauma-nya bisa saja kembali, jdi harus tetap hati-hati.
Ye Eun kemudian menyadari kalau rambut temannya menipis dan ia bertanya ada apa. teman satunya mengatakan belakangan rambut temannya itu rontok.
Ye Eun khawatir dan bertanya apakah dia sudah ke rumah sakit, temannya mengatakan ia tidak apa-apa.
Ye Eun tetap khawatir dan mencari obat untuk rambut rontok secara online.
Ji won sendiri masih bersama Sung Min, mereka dalam perjalanan pulang ke Seoul.
Ji Won meletakkan foto masa kecilnya bersama Hyo Jin di jendela mobil dan menatapnya sepanjang perjalanan. Ji Won tidak seperti biasanya, ia terlihat sedih.
Sung Min jadi khawtir dan menyuruhnya bicara karena mobil terasa membosankan tanpa suara Ji Won.
Ji Won kemudian berkata kalau tidak ada cara lain lagi untuk menemukan Hyo Jin.
Sung Min membenarkan, kecuali mereka menyewa detektif. Ji Won tersenyum tidak puas, ia mengambil fotonya dan mengatakan kalau rahasia sepatu cantik akan terkubur selamanya.
Sung Min memikirkan mengenai sepatu cantik dan berfikir mungkin memang karena sepatunya cantik. Ji won mengatakan mungkin saja.
Sung Min meminta Ji won melupakan masalah itu, karena kalau memang itu ingatan yang harus diingat dia pasti akan ingat.
Ji won setuju dan mengatakan kalau ia akan melupakannya.
Tapi kemudian Ji Won menatap keluar jendela dengan wajah penuh pikiran, Sung Min memperhatikannya. Ji Won menyentuh lengannya seolah-olah ia kedinginan dan Sung Min bertanya apakah ia kedinginan. Ji Won membenarkan. Sung Min mematikan AC-nya.
Ji Won masih tidak mengalihkan pandangannya. Sung Min tetap memperhatikannya dan memutuskan membiarkan Ji Won larut dalam pikirannya.
"Sebenarnya aku sangat ketakutan. Dua anak kecil yang sangat mirip. Wajahnya hampir mirip. Perawakannya juga mirip. Rambut hingga senyumannya pun sangat mirip. Dua anak kecil. Salah satu dari mereka mengalami peristiwa yang tidak seharusnya dialami. Kemudian hal itu tersebar luar, diusir dan terpaksa pindah. Mungkin dikarenakan peristiwa itu, ia kehilangan ibunya dan menjadi anak yatim piatu. Tinggal dirumah kerabat dan diperlakukan dengan tidak baik. Ia melarikan diri dan tidak ada lagi berita tentangnya. sepertinya hingga sekarang anak itu menjalani hidup dalam penderitaan. Sedangkan anak satunya lulus SD, lulus SMP, lulus SMA dan kemudian menjadi seorang mahasiswi. Anak itu kelak juga akan menjalani hidup yang biasa dan tenteram."
"Dua anak yang mirip, disaat yang sama memiliki jalan hidup yang sangat berbeda. Celah seperti apa yang ada di tengah-tengah itu? Apa yang menyebabkan nasib kedua anak itu sangat berbeda? Walaupun sebabnya tidak diketahui, tapi perasaanku mengatakan ini adalah hal yang sangat sepele. Sangat-sangat sepele. Terlalu sepele sehingga alasanny luput dari perhatian siapapun. Ada kemungkinan hidupku berjalan ke arah yang sama sekali berbeda dengan sekarang ini. Aku sangat takut. Tapi juga ada perasaan lega. Kejadian yang sangat sepele itu tidak menimpaku. Disatu sisi aku merasa beruntung, di sisi lain aku merasa bersalah pada anak itu."
Jadi kita diperlihatkan kilasan kenangan-kenangan masa kecil Ji Won dan Hyo Jin, mereka berdua adalah anak yang sangat dekat dan sering bermain bersama. Karena adegannya acak jadi kita nggak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Hanya saja aku bisa melihat saat keduanya sedang melukis di halaman sekolah, seseorang datang, keduanya menatap orang itu dan Hyo Jin maju menemui orang itu. Ada sesuatu seperti manekin dan mungkin itu kode kalau yang menemui mereka adalah guru seni. Lalu Ji Won dan Hyo Jin tak ada disana lagi.
Ji Won adalah orang yang memakai sepatu cantik itu dan Hyo Jin mengenakan sepatu olahraga usang. Saat adegan itu, narasi Ji Won mengatakan mengenai masalah sepele, alasan sangat sepele sehingga luput dari perhatian orang lain.
Aku berfikir kalau alasan si anak pergi mendekati si guru seni jangan-jangan karena mau dibelikan sepatu cantik?
aackkk, tapi belum jelas sih apa yang terjadi HAHHAHAAHAHAHA.
Pagi yang indah, Ye Eun pulang dari suatu tempat membawa belanjaan banyak banged dan ia kelihatan lebih cetia dari biasanya. Ia bahkan meminta semuanya untuk keluar.
Yang lain bertanya dari mana Ye Eun pagi-pagi begini dan saat Ye Eun mengatakan ia dari supermarket, semuanay kaget karena Ye Eun sudah bisa keluar sendirian.
Ye Eun mengatakan kalau ia sudah memutuskan untuk melakukan semuanya sendirian, ia berterima kasih pada semuanya dan meminta maaf karena selama ini ia sudah merepotkan.
Ye Eun ingin membalas mereka dengan memasak hari ini. Ia sudah membeli bahannya dan akan memasak pasta dan pizza.
YAng lain sangat senang Ye Eun akhirnya sembuh dan mereka berpelukan. Mereka menantikan masakan Ye Eun.
Ye Eun mulai memasak saat ia mendapatkan sebuah pesan dan tiba-tiba raut wajahnya berubah ketakutan.
Ji Won bertanya ada apa dan mendekatinya. Ia membaca pesan di HP Ye Eun dan ia terkejut.
-The End-
Epilog: Masa kecil Belle Epoque's Girls, laporan komunikasi mereka saat masih SD.
Yoon Jin Myung
Prestasi Akademis sangat cemerlang dan kesenian juga bagus.
Jin Myung sejak kecil sudah pintar dan dia memenangkan penghargaan.
Jo Eun
Pintar bergaul dan cerdas, hubungan antara siswa dan guru juga sangat baik.
Jo Eun kecil anaknya sangat manis dan baik, ia juga populer diantara para anak laki-laki di kelasnya.
Song Ji Won
Sangat pemalu dan pendiam, kurang pintar bergaul.
Ayah dan ibu Ji won khawatir pada anak perempuan mereka, mereka melihat Ji won yang sedang bermain dengan anak anjing dan ayah bertanya apakah Ji Won mau ikut les pidato. Ji Won kelihatan tidak mau dan akan menangis. Ayahnya mengerti dan memintanya jangan menangis.
Awwww, Ji Won kecil beda banged sama udah gede HAHAHHAHAHHA
Jung Ye Eun
Kelebihan berat badan, keluarga diharapkan untuk bisa mengontrol pola makan.
Ye Eun sedang makan cake dengan lahap saat ibunya menyuruhnya untuk jangan makan lagi, ia berhenti sebentar saat ibunya mengomel tapi setelah ibunya berhenti, ia kemudian makan lagi HAHAHHAHAHA.
Yoo Eun Jae
Tidak peduli dengan segala hal. Hampir tidak ada komunikasi dengan siswa lain.
Disini lucu banged, ada dua siswa yang disorot, keduanya sama-sama kelihatan tidak bersemangat. Aku bahkan nggak tahu yang mana yang Eun Jae.
Guru memanggil nama, keduanya juga nggak bereaksi. Guru harus memanggil beberapa kali dan keduanya saling menatap. Awalnya aku pikir yang baju hitam, ternyata anak yang baju abu-abu HAHAHHAHAHA.
Komentar:
Wah, masalahnya makin seru nih.
Ji Won ternyata passionate juga ya mencari tahu mengenai Moon Hyo Jin sampai-sampai melakukan jurus aegyo pada Sung Min dan Sung Min nggak bisa membantah lagi HAHAHHAHAHA.
Sung Min ini benar-benar sahabat sejati ya, aku suka banged sama dia. Dia bersedia menemani Ji Won dan mampu menghadapi Ji Won, dia sepertinya satu-satunya pria yang bisa menghadapi kegilaan Ji Won.
Dia juga sangat mengkhawatirkan gadis itu. Kapan ya Ji Won sadar kalau Sung Min itu satu-satunya untuknya? HAHAHHAHAHAA.
aku masih tetap di teori awal kalau Ji Won mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, ia mungkin menjadi saksi satu-satunya, dan ia sudah pernah mengatakan pada para guru tapi tidak ada yang percaya padanya.
Mengenai buaya diatas bunga dan ular di ruang kesenian, mungkin itu cara Ji Won menggambarkan mengenai guru kesenian yang melakukan sesuatu pada Hyo Jin. Ji Won mungkin mengintip dari balik taman bunga atau sebagainya.
MUngkin ada sesuatu yang mirip buaya atau ular, atau dia menggambarkan sesuatu yang ia lihat dengan buaya atau ular.
Apa yang sebenarnya terjadi?
Selain itu juga, Hyojin pindah sekolah sebelum liburan musim panas, kalau subnya benar, tapi kok jadi nggak nyambung ya? Atau subnya salah, atau aku yang salah baca?
Karena aku pikir kejadiannya saat liburan musim panas dan Hyojin pindah saat semester baru.
Hyojin kemudian menghadapi hari-hari seperti narasi Ji Won dan menjadi anak nakal. Kemana Hyo Jin sekarang?
Apakah kasus Hyo Jin ini akan ditutup tanpa penjelasan?
Mengenai sepatu cantik itu, mungkin Hyo Jin memuji sepatu cantik Ji Won, tapi aku juga berfikiran mungkin Hyo Jin diiming-imingi sepatu cantik, karena seperti yang aku katakan diatas, guru kesenian itu bertemu keduanya dan Hyo Jin lah yang maju menemuinya.
Alasan sepele itu apa??????????????????
Penulisnya bikin penasaran nih HAHAHAAHHA.
Mengenai sms yang diterima oleh Ye Eun, aku pikir itu ada hubungannya dengan mantan pacarnya. Tapi bukannya mantannya dipenjara ya?
Sepertinya masalah baru mereka adalah terror pada Ye Eun. Kasihan banged padahal Ye Eun baru saja sembuh tapi dia jadi ketakutan lagi karena sms itu.
Apakah dia bisa menghadapinya?
Aku pikir penulisnya akan membiarkan Ye Eun menjadi ceria lagi, karena kangen juga melihat Ye Eun yang ceria dan penuh percaya diri.
Aku suka saat dia mengajarkan aegyo pada semuanya dan semuanya meniru diam-diam. Yang berhasl sih baru Ji Won ya HAHAHAHHAHA, prakteknya agak berbeda tapi berhasil menaklukkan hati Sung Min wkwkwkkwkww.
Jo Eun mulai merasakan perasaan aneh dalam hatinya saat melihat Jang Hoon dan Yeji, tapi sepertinya ia belum menyadari kalau ia cemburu melihat mereka berdua.
IA masih berfikir Jang Hoon menyukai Yeji dan Jang hoon emang lucu banged kalau menatap Eun dengan tatapan 'kenapa nih cewek nggak sadar-sadar' LOL. Jang Hoon harus ngomong sih, kalau nggak Eun kayaknya nggak akan sadar.
belakangan aku jadi suka kalau Yeji muncul, rasanya makin seru aja, meski dia agak nyebelin tapi kehadirannya memabntu perkembangan hubungan Jang hoon dan Jo Eun HAHAHAHAHAHA.
Karena Eun ini harus didorong supaya maju, dia mungkin sadar tapi nggak mau melangkah karena takut terluka?
Eun Jae pada akhirnya mengakui kalau dia masih suka pada Jong Yeol dan mengubah strateginya menjadi bagaimana cara mendapatkan hati Jong Yeol kembali.
Tapi Eun Jae memang nggak cocok sama sekali dengan Aegyo, dia benar-benar terlihat aneh saat mencoba melakukannya, matanya yang besar itu lho HAHAHAHAHHAHAH.
Jong Yeol juga pastinya merasa aneh sih, makanya dia meminta Eun Jae segera ke rumah sakit AHHAHAHAHHA. Ngakak banged memang.
Aku kangen Jong Yeol yang penyayang nih. Mungkin Jong Yeol cuma mau mesra-mesraan sama Eun Jae S1 HAHAHHAHAHA.
Jin Myung menghadapi masalah sulit dalam pekerjaannya nih, ia sepertinya mulai terbawa perasaan tapi ia tetap mecoba untuk tegas. Ia mengerti bagaimana member Asgard mempertaruhkan masa muda mereka untuk debut dan meraih mimpi.
Ia juga jadi serba salah pada HAeimdal yang yakin 100% kalau dia akan sukses.
aku sangat menyukai quote Haeimdal 'Kau tidak sukses karena masih kurang berusaha', quotenya bagus banged.
Aku berharap Haeimdal akan sukses suatu hari nanti, baik itu tetap di perusahaan yang sama atau pindah perusahaan.
0 komentar:
Posting Komentar