Di episode ini, Kahoko patah hati karena ditolak Mugino, tapi itu pengalaman yang penting baginya karena setelah merasakan patah hati Kahoko akan jadi lebih dewasa. Tapi Kahoko patah hati bikin ngakak, orang tuanya khawatir dia depresi taunya laper HAHAHAHAHHA.
Aku harap sih Mugino bersedia menemui Kahoko lagi bukan cma karena permintaan ayah Kahoko, tapi karena dia memang membutuhkan Kahoko. EAAAAAAAAAAAA.
Sinopsis Overprotected Kahoko Episode 4
Kahoko tidur di kamarnya, setelah kejadian kemarin sepertinya ia berhasil kembali ke rumah. PAgi itu ia bermimpi mengenai bagaimana ia menyatakan perasaan pada Mugino dan ia langsung kabur. Hal itu membuat Kahoko bangun sendiri pagi itu. Ia langsung ingin melapor ke mamanya tapi begitu sampai pintu, ia baru ingat kejadian sebelumnya kalau ia sedang bertengkar dengan mama.
Mama juga melakukan hal yang sama, kebiasaan pagi ia akan membangunkan KAhoko, tapi begitu sampai pintu ia teringat kalau mereka sedang bertengkar. Pada akhirnya tidak ada yang membuka pintu.
ayah sendiri tahu kalau suasana sedang memburuk, malam itu saat ia keluar akan mencari Kahoko ia melihat ibu ada bawah dan tidak mencari Kahoko, karena ibu tahu Kahoko ada disekitar sana, ia malah masuk lagi mengatakan ada hal yang harus ia lakukan.
Sementara ayah yang mengkhawatirkan puterinya akan mencari Kahoko dan melihat Kahoko terdiam tak jauh dari sana, Kahoko takut masuk karena marahan sama mama. Jadi ayah mengajaknya untuk masuk ke rumah.
Mama menyiapkan bento seperti biasa dan Kahoko ternyata masih tak bisa memilih baju sendiri, untuk dipakai hari ini. Ia keluar membawa dua dress dan bertanya pada ibunya mana yang harus ia pakai. Kahoko mengeluarkan baju biasa dan baju yang dibeli bersama ayah. Ibu tentu saja memilih baju yang biasa tapi Kahoko malah memaka baju yang ia beli bersama ayah. Ibu jadi makin kesal.
Di meja makan, keduanya tidak bicara, kalau mau bicara mereka ngomong ke ayah dulu, menyuruh mengatakan pada ibu dan sebaliknya HAHAHAHAA. Ayah sendiri jadi bingung dan merasa nggak nyaman dengan situasi ini. Kahoko menolak meminta maaf karena ia merasa tak melakukan kesalahan apapun dan ia akan tetap menemui Mugino meski ibu melarangnya. Ibu makin kesal dan mengatakan mulai sekarang ia tak akan peduli pada Kahoko lagi.
Tapi meski sedang bertengkar, ibu tetap menyetir membawa keduanya ke stasiun. Ayah benar-benar khawatir dengan suasana sunyi di mobil dan mencoba mencairkan suasana dengan bertanya mereka mau dibawakan oleh-oleh apa.
Tapi apa yang ibu pilih Kahoko tak mau makan, dan saat ayah menawarkan piknik keluarga, Kahoko mau ke Aquarium tapi ibu tidak mau HAHAHAHAH.
Kahoko bertemu dengan bibi Tamaki dan suaminya sang polisi. Suami istri itu sangat mesra dan Kahoko jadi iri. Kahoko meneceritakan kalau ia sudah menyatakan perasaannya dan tidak mau bertemu Mugino lagi karena malu, ia juga takut akan jawaban Mugino. Tapi bibi mengatakan kalau itu tidak baik, hal itu hanya akan membuat KAhoko resah karena akan terus memikirkan jawabannya, jadi lebih baik diperjelas dengan menemuinya dan meminta jawaban.
Kahoko tidak mengerti kenapa orang-orang jatuh cinta. Melihat paman dan bibi lovey dovey dia jadi iri. Paman dan Bibi mengatakan meski mereka terlihat seperti itu, tapi mereka juga punya rahasia masing-masing dan begitu juga orang lain. Paman membenarkan, setiap orang mempunyai rahasia dan kekhawatiran yang tidak bisa diceritakan pada keluarga, dan hanya bisa diceritakan pada padangan hidup. KAhoko bertanya apa contohnya, tapi bibi mengatakan ia tak bisa mengatakan pada Kahoko.
Bibi mengatakan kalau orang-orang bisa berubah dan Kahoko salah satunya, ia bisa berubah setelah bertemu Mugino.
Mugino ada di ruang seni sedang mencoba melukis gambar aneh lagi, tapi ia sama sekali tidak bisa berkonsentrasi. Ia membuka buku sketsa-nya dan melihat lukisan Kahoko. Kemudian ia mulai latihan bagaimana cara menolak pernyataan cinta Kahoko. Ia menggunakan sebuah manekin untuk latihan.
Ia mulai dengan menolak secara langsung dengan mengatakan kalau ia tak bisa berkencan dan hanya punya lukisan dalam pikirannya, tapi ia tak puas karena kelihatan kalau ia hanya asal ngomong.
Ia mencoba menolak dengan mengatakan kalau ia tak bisa melihat masa depan bersama Kotoko, tapi ia juga tak puas karena kelihatan kalau ia berbohong (lah? HAHAAHHAHA).
Ia mencoba lagi dengan penolakan biasa, mengatakan kalau mereka bisa mulai dari berteman, tapi ia juga tak puas dan mengatakan kalau ia tak mengerti bagaimana karakternya sebenarnya, karena ia tak tahu harus bilang apa.
Saat sedang resah dan gelisah, ternyata Kahoko sudah ada di pintu dan Mugino shock banged, ia seperti melihat hantu HAHAHAHAHAHA.
Ia bertanya sudah berapa lama Kahoko disana, ia takut ketahuan latihan, tapi ternyata Kahoko baru datang saat keluhan ketiganya, ia tak tahu karakternya yang sebenarnya. Jadi Mugino sedikit bersyukur.
Mugino mencoba bersikap biasa sementara Kahoko tidah bergerak dari pintu dan Mugino jadi kesal sebenarnya apa yang diinginkan Kahoko datang kesana. Kahoko kemudian bertanya dengan gugup bagaimana keadaan Mugino, karena cuaca sangat panas apakah Mugino baik-baik saja. Mugino mengatakan ia baik-baik saja.
Setelah mendengarkan itu Kahoko mengerti dan pamit. Tentu saja Mugino menahannya, karena ia yakin Kahoko kesana bukan untuk menanyakan itu.
Kahoko kemudian berkata dengan gugup membahas pernyataan cinta kemarin, ia meminta Mugino jangan terlalu memikirkannya, karena itu adalah perasaannya sendiri jadi ia tak memerlukan jawaban, ia meminta Mugino melupakannya.
Mugino bertanya apakah tidak apa-apa begitu? Bukankan lebih baik diperjelas dan kau menunjukkan keseriusanmu akan pernyataan itu? Jika tidak pihak yang ditembak juga tidak akan tenang mengenai hal itu.
Kahoko terdiam dan mengerti. Ia mendekati Mugino dan mulai menyatakan sekali lagi, mengajak Mugino berpacaran. Dan Mugino yang udah latihan menolak dengan jawaban berbelit-belit malah hanya mengatakan 'tidak'. HAHHAHAHAHAHA.
Kahoko shock. Mugino minta maaf, ia mengatakan anak kecil yang terlalu dilindungi seperti Kahoko bukanlah tipenya.
Kahoko mengerti dan hampir pingsan karena ditolak HAHAHAHAHAHHAAH. Ia meminta Kahoko jangan salah paham, ia hanya tak ingin membuat harapan Kahoko jadi tinggi jadi ia diawal memberikan jawaban itu.
Mugino mengatakan seorang young lady seperti Kahoko tidak akan cocok dengannya.
Kahoko mengerti dan mulai keluar dari ruangan dengan sangat lemas dan mengkhawatirkan.
di jalan menuju rumah ia melihat banyak couple dan Kahoko yang baru ditolak bahkan menabrak papan penunjuk jalan. Kahoko sudah kehilangan semangat.
Saat bertemu ayahnya di dekat rumah, ayahnya membawa kue dan Kahoko mengatakan ia senang tapi wajahnya galau, ayah bingung.
Setibanya di rumah, ayah melihat ibu memasakkan omurice kesukaan Kahoko dan ia mencoba membuat Kahoko menjadi ceria tapi Kahoko mengatakan ia tak ingin makan malam. Ia juga mengatakan pada ibu untuk tidak mengkhawatirkan masalah Mugino lagi karena ia sudah ditolak.
Kahoko masuk ke kamarnya dan menangis.
Ayah benar-benar terkejut dan khawatir karena Kahoko memangis cukup keras, sementara ibu malah bahagia sambil menyanyi kecil membereskan makan malam milik Kahoko. Ibu mengatakan kalau Kahoko lapar nanti dia akan keluar sendiri.
Tapi sampai tengah malam Kahoko tidak keluar dan ayah sangat Khawatir. Ibu mengingatkan ayah untuk tidak membelikan makanan untuk Kahoko, itu adalah hukuman bagi Kahoko. Tapi tentu saja ayah merasa sangat kahwatir.
Setelah ibu tidur, ayah diam-diam mencoba mendengarkan KAhoko dari balik pintu dan mulai mendengar suara aneh, jadi ayah masuk.
Kahoko menyembunyikan diri di balik selimut dan menangis. Ayah mencoba menghiburnya mengatakan kalau ia akan mencarikan pria yang lebih baik dari Mugino, tapi Kahoko mengatakan ia menangis bukan karena itu.
Ia pikir karena patah hati ia akan mogok makan tapi ternyata ia kelaparan sampai rasanya ia akan mati dan itu membuatnya sangat sedih HAHAHAHAHAHAHHAHAHA.
KAhoko menangis lagi dan suara aneh itu ternyata suara perut Kahoko yang kelaparan.
Kahoko meminta ayahnya membelikan omurice, donat dan chips di supermarket dan jangan beritahu mama. Ayah mengerti. ayah ingin keluar diam-diam tapi ibu tahu dan keluar kamar, bertanya ayah mau kemana. Ayah mencoba membuat alasan membeli bir ke supermarket dan ibu mengerti. LOL.
Ayah kembali dengan selamat dan Kahoko sudah pingsan dibawah tempat tidur saking laparnya HAHAHAHHAHA.
Energi Kahoko akhirnya kembali setelah ia makan, kali ini ia sudah bisa tersenyum seperti biasa. Saat Kahoko makan, Kahoko bertanya apakah ayahnya pernah ditolak dan bagaimana cara ayah melupakannya.
Ayah mengatakan kalau tentu saja ia pernah ditolak, ia melupakannya dengan cara mencari penggantinya. Kahoko berfikir mungkin ia harus mendaftar ke dating site, tapi ayah mengatakan sebaiknya jangan. KAhoko kemudian bertanya cara lainnya dan ayah pikir cara melupakan terbaik adalah minum alkohol. Kahoko jadi berfikir ia harus mencoba alkohol juga, tapi tentu saja ayah tidak setuju.
Kahoko kemudian bertanya mengenai ibu yang pasti senang karena Kahoko ditolak, tapi ayah mengatakan tentu saja tidak, ibu hanya mengkhawatirkan Kahoko saja, takut Kahoko terluka. Kahoko setengah percaya setengah tidak.
Ayah kemudian keluar dari kamar Kahoko membawa plastik sampah dan saat ia akan membuangnya, ia ketahuan oleh ibu. Ibu kesal karena ayah tidak melakukan seperti yang ia katakan dan mengatakan kalau ayah terlalu memanjakan Kahoko HAHAHAHHAHAHA.
Ayah selalu mencoba melawan tapi ia selalu kalah, ujung-ujungnya ia menarik nafas dalam dan mengatakan pada dirinya untuk tetap tenang adalah hal terbaik.
Mugino bertanya mengenai keadaan lengan Ito dan Ito mengatakan mereka sudah pergi ke berbagai dokter dan sepertinya tangannya tidak bisa disembuhkan lagi. Mugino mengerti, saat itu pintu terbuka dan terdengar suara cello, Mugino panik sendiri langsung menutup pintu.
Mugino meminta pendapat Ito mengenai lukisannya dan Ito mengatakan semuanya bagus, tapi Mugino malah tidak terlalu puas dengan jawabannya. Ia mengatakan belakangan ia kehilangan karakter, ia bahkan tak tahu harus melukis apa.
Mugino tidak menyukai ucapan Ito dan mengatakan pada akhirnya Ito malah menyalahkan orang tuanya karena kesalahannya sendiri, menurutnya jika Ito punya waktu memikirkan itu, Ito seharusnya bicara baik-baik pada kedua orang tuanya, tentang apa yang akan Ito lakukan mulai sekarang. Karena bagaimana pun orang tuanya bekerja selama ini untuk membuat impian Ito terwujud.
Ito tidak suka diceramahi karena menurutnya Mugino tak punya hak bicara begitu. Mugino menyuruh Ito pergi karena ia harus bekerja, tapi Ito malah mengatakan kalau Mugino bisa menjadikannya model lukisan. Mugino menolak dan mengatakan ia tak ingin melukis orang seperti Ito. Itu membuat Ito marah, ia membuang lukisannya yang dilukis Mugino dan keluar dari sana.
Kahoko di kamarnya mencari cara bagaimana cara menyembuhkan patah hati.
1. Coba me-list alasan kenapa semuanya berjalan tidak baik. Kahoko kemudian mengambil alat tulisnya dan menulis 'Mugino membenci Kahoko', hanya itu alasan kenapa ia ditolak HAHAHAHHA.
2. Mencoba menangis sampai merasa baikan. Kahoko mengatakan ia sudah melakukannya tapi ia belum baikan.
3. Sepenuhnya tenggelamkan diri dalam hobi kita. Kahoko bingung karena ia tak punya hobi HAHAHA.
4. Mencoba mempercantik diri. Kahoko melihat ke cermin dan memegang pipinya, ia tak tahu cara melakukannya.
5. Hapus email dan nomor telponnya. Kahoko mencoba melakukannya tapi ia tak bisa HAHHAHAHAHAHAH. Poor Kahoko.
Ayah kemudian masuk membawakan makan siang untuk Kahoko dan mengajaknya makan di luar, tapi KAhoko menolak, ia tak ingin mendengarkan ibu mengatakan sesuatu, karena ia masih shock karena penolakan itu.
Ayah kemudian bertanya apakah Kahoko mau menemui kakek dan nenek. KAhoko berfikir, ia membuka laptop kembali dan melihat no 6 adalah pergi menemui orang-orang yang akan memberimu kepercayaan diri.
Kahoko setuju.
Ayah mengajak ibu, tapi ibu menolak, katanya ia masih punya banyak pekerjaan yang harus dikerjakan tapi ayah tahu ibu menolak karena ia tak ingin ketahuan kalau ia sedang bertengkar dengan KAhoko.
Kahoko dan ayah tiba di rumah kakek dan nenek dari ibu. Kahoko menemui neneknya di dapur dan nenek kelihatan banyak pikiran. Ia bertanya kenapa kahoko tiba-tiba datang menemui mereka, Kahoko mengatakan ia hanya ingin melihat wajah semuanya. Nenek memutuskan menelpon keluarga lainnya.
dan begitulah, Kahoko, kakek, nenek, ayah, ibu, ayah dan ibu Ito, paman dan bibi kecil berkumpul di rumah nenek, tapi suasananya sangat suram, tidak bersemangat. Nenek menyadari mungkin karena ibu Kahoko tidak datang.
nenek tahu ada masalah di wajah Kahoko, saat ia bertanya Kahoko hampir keceplosan kalau ia ditolak, untung ia tak jadi mengatakannya. Ayah dan bibi mencairkan suasana. Kahoko menyadari kalau paman dan bibi kecil tidak bicara sejak tadi. Ternyata keduanya sedang bertengkar gara-gara suaminya minum alkohol padahal sudah dilarang. Sementara ayah dan ibu Ito diam saja karena mereka sedang memikirkan Ito yang belakangan menolak bicara pada mereka.
Kakek tidak tahan dengan suasana ini dan memutuskan memesan pizza tapi Kahoko kemudian berteriak kalau kakek tidak boleh memesannya, itu membuat semuanya kaget. Kahoko beralasan ia sedang diet. Ayah tahu alasannya adalah karena Kahoko ditolak si pengantar pizza, jadi KAhoko tak bisa mengatakan yang sebenarnya HAHAAHHAHAHHA.
Kakek mengerti dan bertanya jadi apa yang Kahoko inginkan, ia akan memesankannya. KAhoko kemudian berfikir dan melihat botol bir, ia ingin mencoba minum bir.
Ayah tentu saja khawair karena Kahoko belum pernah minum bir. Ia akan melarang, tapi Kahoko menatapnya dengan tatapan maut, membuat ayah akhirnya mengalah, menurutnya tak apa sekali ini demi Kahoko yang ingin melupakan patah hatinya.
Dan akhirnya kakek menuangkan bir pertama Kahoko.
Ibu diam saja, jadi nenek tahu kalau tebakannya benar. Menurut nenek Kahoko sudah dewasa jadi tidak apa-apa punya orang yang disukai.Ibu membela diri mengatakan kalau ia tidak melarang KAhoko jatuh cinta, ia hanya berfikir kalau pria itu tidak baik.
Tapi nenek ragu, benarkah? bukankah kau akan tetap akan melarangnya tak peduli siapa itu?
Ibu terkejut karena sepertinya apa yang dikatakan nenek ada benarnya. Belum sempat dia menjawab, ayah memanggil nenek karena ada masalah di ruang makan.
Ternyata kekacauan terjadi disana, bibi kecil dan suaminya bertengkar disana, ayah dan ibu Ito menangis karena anakanya sementara KAhoko dan kakek terus minum dan bersulang HAHHAHAHAA.
Ayah ternyata juga sudah mabuk, padahal niatnya dia tidak mau minum karena ia harus menyetir pulang nanti.
Kahoko yang asik minum tiba-tiba mengatakan kalau ia harus pergi ke suatu tempat dan ia langsung meninggalkan rumah nenek, berlari sekencang-kencagnya.
Kahoko ternyata pergi ke ruang seni Mugino. Mugino bisa menebak kalau Kahoko mabuk dan mengatakan ia benci orang mabuk, ia meminta Kahoko jangan mengganggu kreativitasnya. Kahoko kesal sekali dan berteriak kalau Mugino bodoh dan mulai merusak lukisan Mugino. Mugino shock dan berteriak, Kahoko tak peduli. Mugino mencoba menyelamatkan lukisannya. Kahoko kemudian melihat gambar Ito yang dilukis Mugino dan Kahoko kemudian berubah lagi, ia mengatakan kalau ia tersentuh karena lukisan itu dan mengatakan Mugino sangatlah jenius, Mugino harus terus melukis.
Mugino jadi bingung. Kahoko mengatakan ia tak akan bisa menemui Mugino lagi setelah ini dan ia harap Mugino jangan menyerah akan impiannya. Mugino terdiam. saat Kahoko akan pergi, Mugino memanggilnya.
Mugino meminta pendapat Kahoko mengenai lukisannya dan setiap Mugino menunjukkan lukisannya, Kahoko mengatakan itu tidak bagus dan merusaknya HAHAHAHAHA.
Kahoko ganas banged merusak semua lukisan yang menurutnya jelek, kayaknya Mugino menyesal menanyakan pendapat Kahoko HAHAHAHAHAHHA.
Kahoko kalau mabuk ternyata menyeramkan, aku ngakak saat Kahoko akan muntah dan Mugino panik mencari ember, malah mengambil tempat cat minyak dan berteriak pada Kahoko agar tidak muntah HAHAHAHAHAHA.
Malam harinya, Kahoko sudah di rumah, setelah mabuk ia tetidur. Ibu menyalahkan ayah yang membiarkan Kahoko minum.
Saat Kahoko mulai sadar, ibu keluar dari kamar. Kahoko bertanya apa yang terjadi dan ayah meceritakan kalau Kahoko dibawa pulang oleh Mugino lagi hari ini. Kahoko kemudian berfikir apa yang terjadi dan ia beteriak histeris karena ia sudah melakukan sesuatu yang sangat memalukan dan jahat, ia menangis karena ia tak akan bisa melihat Mugino lagi setelah ini. Ia menyalahkan ayah yang tidak menghentikannya dan ayah mengatakan kalau Kahoko larinya sangat cepat.
Kahoko sangat depresi karena orang tak berguna sepertinya sebaiknya tidak meninggalkan kamarnya. Ayah yang mengkhawatirkan Kahoko tiba-tiba dipanggil ibu karena ada telpon dari orang tuanya.
Ayah pusing karena ada banyak masalah, kali ini mengenai adiknya yang kena kasus penipuan karena ingin membuka les komputer waktu itu.
Mugino sedang mengemas lukisannya yang dirusak Kahoko saat ia mendapat pesan dari KAhoko, mengatakan kalau ia tak akan menemui Mugino lagi, jadi jangan kahwatir. Mugino diam saja menatap sms itu. Tiba-tiba ia merasakan ada aura seseorang di pintu dan saat ia melihat ke arah sana, ayah Kahoko sudah berdiri disana, Mugino tentu saja terkejut.
ayah ternyata datang untuk meminta Mugino tetap menemui Kahoko, ia tak tahan melihat puterinya depresi seperti itu. Dulu ia pikir ia akan melarang puterinya dekat dengan pria lain, tapi ternyata setelah melihat bagaimana sedihnya Kahoko karena ditolak, ia tak bisa membiarkannya, jadi ia meminta Mugino tetap menemui Kahoko, meskipun sebagai teman. Karena ia pikir Kahoko membutuhkan Mugino, karena Kahoko sedang mencoba tahap menjadi dewasa, jadi ia butuh seseorang seperti Mugino yang mengatakan apapun sejujurnya.
Mugino awalnya diam saja, pada akhirnya ia setuju. Tapi ia punya syarat dan ia menatap ayah KAhoko dengan tatapan serigala yang akan menyerang, membuat ayah Kahoko berfikir jangan-jangan Mugino itu gay HAHAHAHAHHAHAHAA.
Kahoko masih bersedih di kamarnya, bersembunyi di bawah selimut. Ia masih menangis saat hp-nya bergetar dan ada sms dari Mugino, mengajaknya bertemu. Kahoko terkejut.
Kahoko langsung panik dan bangun dari tempat tidur, memilih baju.
Kahoko menemui Mugino di tempat janjian, dengan hati-hati, ia mengintip terlebih dahulu. Ia kemudian mendekati Mugino.
Begitu menyadari Kahoko datang, Mugino meminta maaf karena meminta Kahoko keluar tiba-tiba. Ia mengatakan ia ingin Kahoko melihat sesuatu.
Mugino memberikan buku sketsannya dan KAhoko melihatnya, ternyata tadi permintaan Mugino pada ayah Kahoko adalah untuk jadi model lukisannya.
Kahoko menatap lukisan Mugino dengan penuh kekaguman dan mengatakan kalau itu menakjubkan, Mugino sangat jenius dan ia yakin MUgino akan melampaui picasso. Mugino tak enak setiap Kahoko membandingkannya dengan picasso jadi ia meminta Kahoko berhenti mengatakan itu.
Mugino menatap Kahoko dan mengatakan pada Kahoko, Tolong jangan katakan kalau kita tidak akan bertemu lagi.
Kahoko terkejut.
Mugino berkata, sejujurnya, aku belum punya perasaan khusus padamu, tapi, bagaimana aku mengatakannya, aku membutuhkanmu. Ketika kau mengatakan lukisanku bagus, aku bisa mempercayainya, kau tidak berbohong atau hanya mencoba berbaik hati, kau mengatakannya sepenuh hati, dan itu memberiku rasa percaya diri.
Kahoko tidak ada reaksi, ia diam saja menatap Mugino dengan wajah bingung atau mungkin wajah tak percaya karena Mugino mengatakan itu.
Mugino gemas sendiri dengan kata-katanya barusan dan reaksi Kahoko, jadi ia mengatakan ia tahu Kahoko tidak puas dengan hal itu, Aku tahu kau tidak puas dengan ini, tapi bisakah mulai sekarang kau melihat lukisanku sekali-kali dan memberikan pendapatmu?
Kahoko sangat terharu akan hal itu, ia butuh beberapa detik untuk mengatakan oke, wajah Kahoko benar-benar kelihatan bahagia, tapi bukan bahagia dengan senyuman manis.
Mugino juga puas dan sangat senang. Tapi tiba-tiba ia malah sok sibuk mengatakan ia harus segera pergi (mungkin dia malu), tapi Mugino untuk pertama kalinya tersenyum tulus pada Kahoko dan mengatakan sampai besok.
Kahoko kembali menunjukkan wajah terkejutnya, ia terharu dan berkaca-kaca dan mengatakan kalau ini pertama kali baginya, aku tidak tahu kalau kata 'sampai besok' adalah kata-kata yang sangat indah. Di dunia ini mempunyai seseorang selain keluargamu yang membutuhkanmu dan yang ingin melihatmu kapan saja, sungguh sesuatu yang membahagiakan. Hal ini seperti mengatakan padaku kalau aku hidup.
Mugino diam saja melihat reaksi Kahoko. Kahoko sangat bahagia, ia mengatakan sampai besok pada Mugino dan berlari meninggalkannya. Kahoko sangat sangat sangat bahagia.
Mugino menatap kepergian Kahoko, awwwwww.
Malam harinya, ayah pulang dengan cemilan seperti biasa, ia sudah memastikan malam ini ia harus membuat Kahoko dan mama berbaikan. Tapi begitu ia masuk rumah, ia kaget keduanya sudah menonton video masa kecil Kahoko sambil tertawa bahagia. Ayah bingung karena keduanya sudah baikan.
KAhoko mengatakan kalau ia sudah meminta maaf pada mama. Ia juga punya permintaan pada papa untuk dibelikan buku mengenai PIcasso.
Ayah masih heran dan akan mengambil gelas untuk minum bir tapi ibu melarangnya menggunakan gelas itu karena gelas itu susah dibersihkan, ayah mengerti. Ibu kemudian menanyakan apakah ayah butuh makan malah besok dan kali ini ayah benar-benar kesal.
Ia mengambil gelas tadi dan menuang birnya. IBu terkejut, Ayah mengatakan apa salahnya dia menggunakan gelas di rumahnya sendiri, kenapa ia harus dilarang-larang. Ia juga marah pada ibu yang selalu menanyakan apakah ia butuh makan malam setiap hari dan ia juga kesal karena Kahoko bicara padanya hanya kalau ia butuh dibelikan sesuatu.
Ayah melampiaskan bagaimana perasaannya selama ini, kalau ia merasa di rumahnya sendiri ia tak dianggap, ia merasa mereka hanya menyukai uangnya, bukan dirinya.
Kahoko dan mama terkejut, ayah yang marah kabur dari rumah.
The End
Komentar:
wow, plot twistnya lumayan nih, akhirnya kemarahan ayah keluar juga, sepertinya ia terlalu banyak menahan selama ini, karena ia tak pernah bisa melawan istrinya. Aku udah feeling sih suatu saat ayah akan marah. Kasian juga tiap hari ditanya apakah ayah butuh makan malam atau tidak, tapi kalau kita dilihat dari sudut pandang ibu, itu akan memudahkannya untuk memasak LOL.
setelah pemberontakan KAhoko, sekarang pemberontakan ayah, sepertinya makin menarik.
Akhirnya Mugino menolak Kahoko, dengan latihan penolakan mencari cara terbaik, ujung-ujungnya dia cuma bilang tidak bisa. HAHAHAAHHA. Intinya sih karena dia belum punya perasaan romantis pada Kahoko. Mungkin akan berkembang seiring berjalannya waktu. Tapi aku cukup kaget lho karena ternyata ayah memintanya bertemu dengan Kahoko.
Tapi aku rasa sih, Mugino memang merasa nggak enak sama Kahoko dan dia juga ga ada niat ga ketemu lagi, saat menerima sms Kahoko dia juga kelihatan sedih, jadi saat ayah datang, ia jadi yakin menemui Kahoko lagi.
Kahoko cute banged saat Mugino mengatakan ingin menemuinya lagi setelah ini, hehehehehehehe. Kahoko memang manis banged.
Tapi aku suka Mugino akhirnya menunjukkan sisi lembutnya, ia masih bisa tersenyum manis ternyata, aku kirain wajahnya berkerut terus HAHAHAHHAHA.
Aku suka Mugino ini nggak pilih kasih dan selalu mengatakan sesuatu sesuai dengan pendapatnya. Saat Ito menemuinya, ia tahu kalau Ito hanya menyalahkan orang tuanya atas apa yang terjadi padanya. bahasa lainnya sih melarikan diri dari kenyataan kali ya, tidak mau menyalahkan diri sendiri malah melampiaskan pada orang tuanya. sedih banged melihat ayah dan ibunya jadi nggak konsen kerja karena anaknya mogok bicara dengan mereka.
Ito ini orangnya agak sombong dan angkuh sih kalau aku lihat. Sepertinya di episode selanjutnya dia akan membuat lebih banyak masalah. Hmmmmm tapi drama memang butuh tokoh seperti ini sih biar seru wkkkwkwkwkwkw.
Drama ini udah tayang sampe episode 6. Tapi saat bikin sinopsis ini aku belum nonton episode 6 cuma udah liat spoilernya sih kayaknya Mugino udah mulai-mulai ada rasa sama Kahoko, meksi sikapnya masih sama, kadang agak kejam. Tapi Kahoko orangnya sabar banged, hehehehhehe. Episode 5 nanti manis banged, aku baper sama Mugino HAHAHAHAHA.
Surprise ayah bs maraah jugaaag...
BalasHapusD tggu min eps 5 nyaaa
Kapan ya sub episode 5 & 6 keluar???
BalasHapuslanjutin dong..,drama ini seru abis dah..warbyazyah
BalasHapus