Tapi aku tidak menyesal, ini movienya bagus dan lagi tentang musik klasik. Aku suka banged.
Maestro! adalah sebuah live action movie yang rilis pada tahun 2015, disutradarai oleh Shotaro Kobayashi (Kaasan Mom's Life, Family Secrets) dan naskahnya ditulis oleh Satoko Okudera (Wolf Children, The Vanished, Rebirth, Reverse). Movie ini dibintangi oleh Toshiyuki Nishida (Doctor X, Tamiou, Montage), Tori Matsuzaka (Her Loves Boils Bathwater, Mozu The Movie, April Fools, Love For Beginner), Miwa (The 100th Love with You) dan beberapa cast lainnya. Ini adalah pengalaman akting pertama Miwa dan menurutku aktingnya lumayan bagys untuk percobaan pertama.
SINOPSIS
~spoiler alert! ~
Maestro berpusat pada tokoh utama kita Shinichi Kosaka (Tori Matsuzaka) yang merupakan sebuah member orkestra, ia memainkan biola dan merupakan putera dari seorang pemian biola yang dulunya menjadi concertmaster di Orkestra tersebut. Mengikuti jejak ayahnya, Shinichi juga menjadi concertmaster di Central Orkestra. Tapu Orkestra mereka dibubarkan karena kurangnya dana dan masing-masing member mencari pekerjaan lain, ada yang keluar dari dunia musik, ada yang mendapat kesempatan diterima di orkestra lain dan lain sebagainya. Shinichi sendiri belum. menemukan pekerjaan karena ia selaly ditolak oleh orkestra dimana ia melamar.Suatu hari, ia mendapat pesan kalau orkestra lama mereka akan mengadakan konser dan Shinichi pergi ke tempat yang dimaksud. Para member orkestra lama berkumpul krmbali setelah 6 bulan berpisah, member yang berkumpul adalah mereka yang sudah tua, kemampuan musik kurang dan tak diterima di orkestra lain. Mereka terlihat sangat menyukai musik, mengingat mereka bersemangat karena berkumpul kembali. Tapi ternyata apa yang mereka temukan disana jauh dari yang mereka bayangkan. Karena mereka akan latihan di gudang dan bahkan ada member tambahan, pemain flute yang merupakan pemain amatir karena mereka semua adalah pemain pro. Ditambah orang yang mengumpulkan mereka, Tetsusaburo Tendou terlihat seperti gelandangan yang menolak menggunakan tongkat konduktor untuk melatih mereka melainkan menggunakan palu dan alat lainnya.
Kalau selesai latihan, para member biasanya minum-minum dan bergosip mengenai Tendou dan si anak amatir bernama Amane Tachibana itu. Setiap member punya masalahnya sendiri dan Tendou san diam-diam menyelesaikan masalah mereka satu per satu. Ada yang mengalami penyakit sehingga mempengaruhi penampilannya dan ternyata masalahnya bukan di penyakitnya melainkan alat musiknya, ada juga yang selalu main dengan jelek dan tak bisa mengikuti nada anggita lain yang masalahnya adalah karena dia banyak pikiran dan lain sebagainya.
Shinichi sendiri tidak suka pada Amane yang merupakan pemain amatir bergabung dengan pemain pro. Tapi selama latihan Amane sama sekali tidak melakukan kesalahan. Bahkan Tendou memberinya penampilan solo dimana ia memukau semua anggota karena permainan flute nya sangat bagus dan menyentuh, dimana Shinichi sendiri tidak pernah main sebagus itu sampai menyentuh hati pendengarnya. Sejak itu Amane jadi disukai oleh anggota Orkestra. Saat memainkan itu, Amane sendiri memikirkan kejadian masa kecilnya dimana ia berpisah dengan orang tuanya dengan cara yang sangat menyedihkan.
Singkat cerita, rahasia Tendou kemudian terbongkar. Tendou adalah pria miskin yang punya banyak hutang pada rentenir, ternyata karena istrinya sedang di rawat di rumah sakit. Tendou sendiri punya hubungan dengan Shinichi karena dulu Tendou adalah seorang konduktor dimana ayah Shinichi menjadi concertmasternya, dan karena Tendou lah ayahnya jatuh sakit dan meninggal. Mengetahui hal itu, Shinichi merasa dimanfaatkan dan ia menolak latihan. Selain itu masalah baru muncul dimana tidak ada sponsor untuk konser mereka.
Amane sendiri berusaha meyakinkan Shinichi untuk tetap latihan bersama mereka. Tapi satu pwr satu anggota mulai berhenti datang untuk latihan karena mereka juga tak percaya Tendou dan kalau nggak ada sponsor artinya mereka juga tidak bisa tampil. Karena mereka adalah anggota orkestra pro yang harus dibayar, itu adalah mata pencaharian mereka. Semuanya kembali ke kehidupan masing-masing. Hanya Tendou yang datang setiap hari kesana, ia terus mengayunkan tongkat meski takal ada anggota disana.
Ini movie sangat menyentuh. Meskipun agak boring di pertengahan karena ini mengenai musik klasik, dimana mereka kebanyakan latihan dan latihan, tapi benar-benar menyentuh. Kita melihat bagaimana cintanya mereka terhadap musik klasik, mereka tetap ingin bermain musik meski mereka bisa dibilang tidak terlalu bagus dan sudah tua.
Disini kita juga melihat bagaimana Shinichi yang merasa Tendou oenyebab ayahnya berhenti bermain musik, sakit dan meninggal. Tapi lertemuannya dengan istri Tendou membawa ingatannya kembali ke masa dimana ayahnya tetap bermain musik meski ayahnya sakit, ditemani Tendou, mereka tetap menciptakan lagu bersama-sama. Sampai akhir, ayahnya tidak menyerah akan musik. Tendou juga mengajarkan Shinichi banyak. hal, alasan kenapa selama ini ia selalu ditolak oleh banyak orkestra.
Pada akhirnya, para member tetap bermain musik, bahkan setelah istri Tendou meninggak dunia, mereka mengajak tendou mencoba sekali lagi untuk bermain bersama mereka.
Skor:
Story: 4/5
Character/Acting: 4/5
Cinematography: 3/5
Music: 4/5
Opening: 3/5
Ending: 3/5
0 komentar:
Posting Komentar