Akhirnya episode dimana ada banyak adegan OTP datang juga, tapi kenapa terasa sangat menyakitkan?
Padahal ini adalah momen yang ditunggu-tunggu, tapi karena kita tahu keduanya akan berpisah, itu lebih terasa sebagai kebahagiaan yang sesaat. Selain itu, di episode 19 ini ada banyak sekali adegan mesra yang di cut oleh tim produksi, pengen rasanya lempar sesuatu, HAHHAHHAHAHA.
Peristiwa pembakaran istana hutan menambah masalah bagi keluarga kerajaan. Pihak polisi datang ke istana dan menunjukkan foto tempat kejadian pada Raja dan mengatakan mengenai detail kejadian, dimana mereka menemukan bukti kalau tindakan pembakaran itu dilakukan dengan sengaja karena mereka menemukan bensin tak jauh dari istana hutan. Berdasarkan bukti yang ada, putera mahkota menjadi tersangka utama kasus ini.
Sekretaris meminta pihak kepolisian untuk tidak mengatakan hal seperti itu kalau belum ada bukti yang kuat. Tapi putera mahkota memang ada di sana saat kejadian dan jejak kali putera mahkota ada di semua tempat disana, tujuan pembakaran juga bisa dihubungkan dengan permintaan putera mahkota baru-baru ini untuk merenovasi istana hutan.
Ratu sangat khawatir akan hal ini. Raja mengatakan ia mengetahui mengenai Inn dan Inn tidak akan melakukan hal-hal yang menyalahi aturan seperti ini.
Tapi pihak kepolisian mengatakan berdasarkan investigasi, itu adalah sebuah motif yang bisa membuat Inn melakukan tindakan kriminal, meskipun mereka perlu melakukan penyelidikan lebih lanjut, tapi Inn akan berada dalam pengawasan polisi. Inn bisa tinggal di istana sampai mereka menemukan bukti lainnya dan juga menunggu keputusan parlemen. Mereka akan menunjuk orang untuk mengawasi putera mahkota.
Ratu hampir menangis mendengar semua itu, puteranya akan disalahkan karena kejadian ini, ia yakin kalau Inn dijebak, Inn tidak akan pernah melakukan hal seperti itu.
Raja juga berfikir hal yang sama, ia mulai merasa aneh kenapa belakangan hal-hal serius terjadi secara kebetulan di istana.
Tapi mereka tidak bisa melakukan apapun mengenai hal itu, yang bisa mereka lakukan adalah mencari bukti kalau Inn tidak bersalah, kalau tidak kepolisian dan parlemen tidak akan mempercayai mereka.
Raja meminta sekretaris kerajaan memanggil orang dalam istana untuk melakukan penyelidikan menemukan bukti kalau Inn tidak bersalah.
Pengawal pribadi Inn tergesa-gesa ke kediaman puteri mahkota, membuat para dayang terkejut karena pria dilarang masuk ke kediaman puteri, tapi pengawal mengatakan ia sudah mendapat izin dari putera mahkota.
Ia meminta bicara berdua dengan Khaning, karena ini masalah yang penting. Jadi para dayang meninggalkan mereka.
Khaning terlihat sangat khawatir dan bertanya apa yang terjadi dengan Inn, apa Inn terluka dab bla bla bla.
Khaning mengatakan mengenai istana hutan, ia yakin itu kesalahpahaman, Inn tidak mungkin melakukan hal seperti itu. Pengawal mengatakan ia datang menemui Khaning karena masalah ini. Ia menjelaskan pada Khaning kalau alasan kenapa Inn pergi ke sana malam itu adalah karena Khaning meminta bertemu dengan Inn.
Khaning yang tidak tahu apa-apa tentu saja bingung, ia tidak merasa membuat janji dengan Inn, ia tinggal di istana dan menunggu selama ini.
Pengawal mengatakan ia melihat dengan jelas kalau Khaning adalah pengirim pesan pada Inn untuk bertemu melalui LINE.
Khaning makin bingung dan mengecek ponselnya, ia tidak menemukan pesan apapun, Pengawal juga mengeceknya dan tidak ada pesan disana yang meminta bertemu Inn di istana hutan.
Pengawal mengatakan yang bisa memegang ponsel Khaning pasti orang yang dekat dengannya. Ia meminta Khaning mengingat dimana Khaning meninggalkan ponselnya.
Khaning berfikir dan ia yakin ia selalu membawa ponselnya dan tidak pernah meninggalkannya.
Pengawal mengerti, ia meminta Khaning memberitahunya jika Khaning mengingat sesuatu.
Di rumah keluarga Khaning, Khanong panik mengenai berita Inn yang membakar istana hutan.
ayah dan ibu juga kelihatan sangat khawatir.
Pihak Lady Krissana juga menonton berita itu di TV dan merasa puas karena sebenta lagi hari kemenangan mereka akan tiba.
Puteri Leelawadee juga melakukan sesuatu mengenai masalah ini, ia memanggil sekretaris kerajaan, mengatakan kalau tim investigasi dari New York akan datang besok. Katanya pihak itu adalah temannya dan yang ada di pihak mereka hanya sekretaris dan pengawal pribadi Inn.
Ia mengingatkan kalau ini adalah rahasia mereka, mereka tidak punya banyak waktu untuk membantu Inn.
*Hmmmmmm, sepertinya puteri melakukan penyelidikan sendiri. Menarik, karena tiba-tiba kok kakak Inn kayak senyum gitu ya?
Nakhun juga melihat berita mengenai Inn di rumah sakit.
Nakhun terlihat khawatir. Ia kemudian mendapat telpon dari ibunya, dan seperti dugaannya ini perbuatan ibunya.
Ibunya terlihat puas dengan berita yang menyebar dan mengatakan kalau ini adalah hadiah karena Nakhun akan keluar dari rumah sakit besok. Ia akan mengirimkan mobil menjemput Nakhun.
Nakhun masih ingin bicara tapi ibunya menutup telpon dengan cepat. Nakhun mengerutkan keningnya, ia tak menyangka ibunya sampai melakukan semua ini.
Keesokan harinya, pihak parlemen datang untuk memberikan keputusan mengenai puteri mahkota. Inn dan Raja ada disana mendengarkan keputusannya.
Mereka awalnya membicarakan masalah pembakaran itu, tapi tidak ada bukti kuat kalau Inn adalah pelaku utama, jadi pihak kerajaan menolak menjadikan Inn tersangka. sekretaris kerajaan yakin kalau ada pihak lain yang mengkambing hitamkan Inn.
Karena pihak kerajaan meminta waktu, jadi parlemen memberi izin selama 72 jam untuk membuktikan Inn tidak bersalah, meski begitu Inn masih tetap dalam pengawasan pihak kepolisian.
Intinya gitu deh, aku nggak ngerti masalah beginian, jadi aku menulis gimana mudahnya aja *mianhae
Kemudian mereka beralih pada masalah selanjutnya, yaitu mengenai puteri mahkota. Kasus puteri mahkota ini tidak pernah terjadi di Bhutin sebelumnya, jadi ini akan mencoreng nama baik Bhutin, dan rakyat serta parlemen juga mengkhawatirkan hal itu.
Berdasarkan hukum di Bhutin, maka jabatan puteri mahkota akan dicabut, puteri mahkota akan dikeluarkan dari istana, dimana setelah dikeluarkan, akan ada larangan nahwa puteri mahkota tidak boleh bertemu dengan putera mahkota lagi (untuk selamanya, kayaknya sih begitu).
Dan begitulah, keputusan parlemen dan sudah disetujui oleh raja, puteri mahkota akan dikeluarkan dari istana besok.
Mereka memberitahu pengumuman itu langsung ke kediaman puteri mahkota.
Khaning hanya bisa diam saja sementara para dayang tampak khawatir.
Inn sendiri ada di ruangannya di istana utama, ia stress mengenai semua masalah yang ada.
Untuk pertama kalinya kita melihat Inn berteriak sekencang-kencangnya karena ia tidak bisa melakukan apa-apa untuk melindungi orang yang ia cintai.
Inn benar-benar tampak terluka.
*pengen deh meluk Inn, aktingnya Tao keren banged di adegan ini huhuhuhuhuhuhu.
Malam harinya, Khaning ada di luar, menatap langit malam dan menangis. Ia meminta maaf dan meminta maaf pada Inn atas apa yang sudah ia lakukan.
seseorang memperhatikan Khaning dari belakang dan Khaning tidak menyadari saat orang berpakaian serba hitam mendekatinya dan membekapnya.
Orang itu membawa Khaning dengan paksa, Khaning meronta dan mencoba berteriak tapi orang itu menenangkannya.
Orang itu membuka penutup wajahnya dan ternyata itu adalah Inn. Khaning terkejut sekaligus bahagia melihat Inn ada di hadapannya, setelah kejadian itu Khaning dan Inn dilarang bertemu, jadi Khaning sangat merindukan Inn.
Khaning bahkan tidak percaya kalau Inn benar-benar ada di hadapannya, ia menyentuh wajah Inn. Inn menatapnya.
Khaning menangis di pelukan Inn dan meminta maaf pada Inn. Inn mencoba menenangkan Khaning dan mengatakan semuanya baik-baik saja. Khaning terus menangis memeluk Inn dengan sangat erat, seolah takut kehilangan Inn.
Khaning terus meminta maaf jadi Inn meminta Khaning berhenti mengatakan hal itu. Ia menyentuh wajah Khaning yang menangis dan menatap ke dalam mata gadis yang ia cintai itu. Inn mengecup kening Khaning. Khaning menutup matanya dan merasakan ketulusan Inn.
Inn mengatakan ia datang untuk membawa Khaning pergi dari sana, Khaning terkejut, tapi ia menuruti Inn.
Inn dan Khaning menghabiskan malam di sepeda motor berdua.
Inn membawa kabur Khaning dari istana.
Khaning bertanya kemana mereka akan pergi dan Inn menjawab kemana saja, ia akan membawa kemanapun yang Khaning inginkan. Khaning tersenyum dan mengatakan ia akan memikirkannya.
Khaning dan inn terlihat bahagia malam itu. Inn menyentuh tangan Khaning yang memeluknya dari belakang, keduanya menikmati dinginnya malam di atas sepeda motor, pergi sejauh yang mereka inginkan.
Pagi harinya, Inn dan Khaning tiba di tepi pantai. Khaning masih tertidur di punggung Inn. Inn tersenyum dan mencoba membangunkannya.
Khaning membuka matanya dan terkejut melihat dimana mereka berada, sebuah pantai yang indah. Khaning sangat menyukainya, ia membuka helm-nya dan segera berlari ke pantai.
Inn menatapnya sambil tersenyum. Khaning menikmati angin pantai pagi itu dan mengatakan kalau Inn membawanya ke tempat yang benar.
Inn agak menyombong mengatakan, tentu saja, aku kan pangeranmu. *EAAAAAAAAAAAA.
Inn berjalan mendekati Khaning. Khaning tersenyum dan mengatakan, Ya, Yang Mulia. Tapi aku tidak hanya tidur. Aku tidur sambil menyemangatimu.
Inn tersenyum dan keduanya saling pandang dengan senyuman di wajah mereka.
Inn memeluk Khaning dari belakang, keduanya menikmati pemandangan pagi itu dalam diam. Keduanya sangat bahagia.
*MEREKA SKIP KISSING SCENE DI ADEGAN INI!!!!!!!!!!!!!!!!!!! AAAAAAAACCKKKKKKKK!!!!!!! WHY? WHY? WHY? WHY? WHY? WHY? WHY?!!!!
Padahal ini adalah momen yang ditunggu-tunggu, tapi karena kita tahu keduanya akan berpisah, itu lebih terasa sebagai kebahagiaan yang sesaat. Selain itu, di episode 19 ini ada banyak sekali adegan mesra yang di cut oleh tim produksi, pengen rasanya lempar sesuatu, HAHHAHHAHAHA.
Sinopsis Princess Hours Thailand Episode 19 Part 1
Sekretaris meminta pihak kepolisian untuk tidak mengatakan hal seperti itu kalau belum ada bukti yang kuat. Tapi putera mahkota memang ada di sana saat kejadian dan jejak kali putera mahkota ada di semua tempat disana, tujuan pembakaran juga bisa dihubungkan dengan permintaan putera mahkota baru-baru ini untuk merenovasi istana hutan.
Ratu sangat khawatir akan hal ini. Raja mengatakan ia mengetahui mengenai Inn dan Inn tidak akan melakukan hal-hal yang menyalahi aturan seperti ini.
Tapi pihak kepolisian mengatakan berdasarkan investigasi, itu adalah sebuah motif yang bisa membuat Inn melakukan tindakan kriminal, meskipun mereka perlu melakukan penyelidikan lebih lanjut, tapi Inn akan berada dalam pengawasan polisi. Inn bisa tinggal di istana sampai mereka menemukan bukti lainnya dan juga menunggu keputusan parlemen. Mereka akan menunjuk orang untuk mengawasi putera mahkota.
Raja juga berfikir hal yang sama, ia mulai merasa aneh kenapa belakangan hal-hal serius terjadi secara kebetulan di istana.
Tapi mereka tidak bisa melakukan apapun mengenai hal itu, yang bisa mereka lakukan adalah mencari bukti kalau Inn tidak bersalah, kalau tidak kepolisian dan parlemen tidak akan mempercayai mereka.
Raja meminta sekretaris kerajaan memanggil orang dalam istana untuk melakukan penyelidikan menemukan bukti kalau Inn tidak bersalah.
Pengawal pribadi Inn tergesa-gesa ke kediaman puteri mahkota, membuat para dayang terkejut karena pria dilarang masuk ke kediaman puteri, tapi pengawal mengatakan ia sudah mendapat izin dari putera mahkota.
Ia meminta bicara berdua dengan Khaning, karena ini masalah yang penting. Jadi para dayang meninggalkan mereka.
Khaning terlihat sangat khawatir dan bertanya apa yang terjadi dengan Inn, apa Inn terluka dab bla bla bla.
Khaning mengatakan mengenai istana hutan, ia yakin itu kesalahpahaman, Inn tidak mungkin melakukan hal seperti itu. Pengawal mengatakan ia datang menemui Khaning karena masalah ini. Ia menjelaskan pada Khaning kalau alasan kenapa Inn pergi ke sana malam itu adalah karena Khaning meminta bertemu dengan Inn.
Khaning yang tidak tahu apa-apa tentu saja bingung, ia tidak merasa membuat janji dengan Inn, ia tinggal di istana dan menunggu selama ini.
Pengawal mengatakan ia melihat dengan jelas kalau Khaning adalah pengirim pesan pada Inn untuk bertemu melalui LINE.
Khaning makin bingung dan mengecek ponselnya, ia tidak menemukan pesan apapun, Pengawal juga mengeceknya dan tidak ada pesan disana yang meminta bertemu Inn di istana hutan.
Pengawal mengatakan yang bisa memegang ponsel Khaning pasti orang yang dekat dengannya. Ia meminta Khaning mengingat dimana Khaning meninggalkan ponselnya.
Khaning berfikir dan ia yakin ia selalu membawa ponselnya dan tidak pernah meninggalkannya.
Pengawal mengerti, ia meminta Khaning memberitahunya jika Khaning mengingat sesuatu.
Di rumah keluarga Khaning, Khanong panik mengenai berita Inn yang membakar istana hutan.
ayah dan ibu juga kelihatan sangat khawatir.
Pihak Lady Krissana juga menonton berita itu di TV dan merasa puas karena sebenta lagi hari kemenangan mereka akan tiba.
Puteri Leelawadee juga melakukan sesuatu mengenai masalah ini, ia memanggil sekretaris kerajaan, mengatakan kalau tim investigasi dari New York akan datang besok. Katanya pihak itu adalah temannya dan yang ada di pihak mereka hanya sekretaris dan pengawal pribadi Inn.
Ia mengingatkan kalau ini adalah rahasia mereka, mereka tidak punya banyak waktu untuk membantu Inn.
*Hmmmmmm, sepertinya puteri melakukan penyelidikan sendiri. Menarik, karena tiba-tiba kok kakak Inn kayak senyum gitu ya?
Nakhun juga melihat berita mengenai Inn di rumah sakit.
Nakhun terlihat khawatir. Ia kemudian mendapat telpon dari ibunya, dan seperti dugaannya ini perbuatan ibunya.
Ibunya terlihat puas dengan berita yang menyebar dan mengatakan kalau ini adalah hadiah karena Nakhun akan keluar dari rumah sakit besok. Ia akan mengirimkan mobil menjemput Nakhun.
Nakhun masih ingin bicara tapi ibunya menutup telpon dengan cepat. Nakhun mengerutkan keningnya, ia tak menyangka ibunya sampai melakukan semua ini.
Keesokan harinya, pihak parlemen datang untuk memberikan keputusan mengenai puteri mahkota. Inn dan Raja ada disana mendengarkan keputusannya.
Mereka awalnya membicarakan masalah pembakaran itu, tapi tidak ada bukti kuat kalau Inn adalah pelaku utama, jadi pihak kerajaan menolak menjadikan Inn tersangka. sekretaris kerajaan yakin kalau ada pihak lain yang mengkambing hitamkan Inn.
Karena pihak kerajaan meminta waktu, jadi parlemen memberi izin selama 72 jam untuk membuktikan Inn tidak bersalah, meski begitu Inn masih tetap dalam pengawasan pihak kepolisian.
Intinya gitu deh, aku nggak ngerti masalah beginian, jadi aku menulis gimana mudahnya aja *mianhae
Kemudian mereka beralih pada masalah selanjutnya, yaitu mengenai puteri mahkota. Kasus puteri mahkota ini tidak pernah terjadi di Bhutin sebelumnya, jadi ini akan mencoreng nama baik Bhutin, dan rakyat serta parlemen juga mengkhawatirkan hal itu.
Berdasarkan hukum di Bhutin, maka jabatan puteri mahkota akan dicabut, puteri mahkota akan dikeluarkan dari istana, dimana setelah dikeluarkan, akan ada larangan nahwa puteri mahkota tidak boleh bertemu dengan putera mahkota lagi (untuk selamanya, kayaknya sih begitu).
Dan begitulah, keputusan parlemen dan sudah disetujui oleh raja, puteri mahkota akan dikeluarkan dari istana besok.
Mereka memberitahu pengumuman itu langsung ke kediaman puteri mahkota.
Khaning hanya bisa diam saja sementara para dayang tampak khawatir.
Inn sendiri ada di ruangannya di istana utama, ia stress mengenai semua masalah yang ada.
Untuk pertama kalinya kita melihat Inn berteriak sekencang-kencangnya karena ia tidak bisa melakukan apa-apa untuk melindungi orang yang ia cintai.
Inn benar-benar tampak terluka.
*pengen deh meluk Inn, aktingnya Tao keren banged di adegan ini huhuhuhuhuhuhu.
Malam harinya, Khaning ada di luar, menatap langit malam dan menangis. Ia meminta maaf dan meminta maaf pada Inn atas apa yang sudah ia lakukan.
seseorang memperhatikan Khaning dari belakang dan Khaning tidak menyadari saat orang berpakaian serba hitam mendekatinya dan membekapnya.
Orang itu membuka penutup wajahnya dan ternyata itu adalah Inn. Khaning terkejut sekaligus bahagia melihat Inn ada di hadapannya, setelah kejadian itu Khaning dan Inn dilarang bertemu, jadi Khaning sangat merindukan Inn.
Khaning bahkan tidak percaya kalau Inn benar-benar ada di hadapannya, ia menyentuh wajah Inn. Inn menatapnya.
Khaning menangis di pelukan Inn dan meminta maaf pada Inn. Inn mencoba menenangkan Khaning dan mengatakan semuanya baik-baik saja. Khaning terus menangis memeluk Inn dengan sangat erat, seolah takut kehilangan Inn.
Khaning terus meminta maaf jadi Inn meminta Khaning berhenti mengatakan hal itu. Ia menyentuh wajah Khaning yang menangis dan menatap ke dalam mata gadis yang ia cintai itu. Inn mengecup kening Khaning. Khaning menutup matanya dan merasakan ketulusan Inn.
Inn mengatakan ia datang untuk membawa Khaning pergi dari sana, Khaning terkejut, tapi ia menuruti Inn.
Inn dan Khaning menghabiskan malam di sepeda motor berdua.
Inn membawa kabur Khaning dari istana.
Khaning bertanya kemana mereka akan pergi dan Inn menjawab kemana saja, ia akan membawa kemanapun yang Khaning inginkan. Khaning tersenyum dan mengatakan ia akan memikirkannya.
Khaning dan inn terlihat bahagia malam itu. Inn menyentuh tangan Khaning yang memeluknya dari belakang, keduanya menikmati dinginnya malam di atas sepeda motor, pergi sejauh yang mereka inginkan.
Pagi harinya, Inn dan Khaning tiba di tepi pantai. Khaning masih tertidur di punggung Inn. Inn tersenyum dan mencoba membangunkannya.
Khaning membuka matanya dan terkejut melihat dimana mereka berada, sebuah pantai yang indah. Khaning sangat menyukainya, ia membuka helm-nya dan segera berlari ke pantai.
Inn menatapnya sambil tersenyum. Khaning menikmati angin pantai pagi itu dan mengatakan kalau Inn membawanya ke tempat yang benar.
Inn agak menyombong mengatakan, tentu saja, aku kan pangeranmu. *EAAAAAAAAAAAA.
Inn berjalan mendekati Khaning. Khaning tersenyum dan mengatakan, Ya, Yang Mulia. Tapi aku tidak hanya tidur. Aku tidur sambil menyemangatimu.
Inn tersenyum dan keduanya saling pandang dengan senyuman di wajah mereka.
Inn memeluk Khaning dari belakang, keduanya menikmati pemandangan pagi itu dalam diam. Keduanya sangat bahagia.
*MEREKA SKIP KISSING SCENE DI ADEGAN INI!!!!!!!!!!!!!!!!!!! AAAAAAAACCKKKKKKKK!!!!!!! WHY? WHY? WHY? WHY? WHY? WHY? WHY?!!!!
Memang kan? Jadi greget sendiri. Uuukkkh
BalasHapus