Memasuki episode 17, saat masalah Inn sudah selesai, lanjut ke masalah yang disebabkan oleh Khaning. Khaning beneran nggak cinta kayaknya sama Inn, dia selalu meragukan Inn dan meski Inn sudah memohon pada Khaning jangan mengungkit perceraian di wawancara, Khaning masih melakukannya.
Semakin banyak orang yang kecewa pada Khaning, bahkan ibu Suri juga kecewa. Disini Nakhun juga sangat mengecewakan karena ia diam saja setelah Khaning melindunginya, nyebelin. Dan ibu Nakhun menggunakan kesempatan ini untuk memanfaatkan Khaning.
Episode 17 dimulai dengan Inn yang menemui raja untuk menyampaikan niatnya, ia akan merenovasi istana hutan. Raja cukup kaget dan bertanya alasan Inn, karena selama ini ia pikir Inn menyukai tempat itu. Inn mengatakan alasannya karena istana itu terlihat tua dan tidak modern, makanya ia ingin merenovasinya.
Raja tidak setuju dengan hal itu. Inn bertanya apakah Raja punya memori indah di istana itu dan Raja menjawab kalau istana hutan adalah memori setiap putera mahkota Bhutin, bukan hanya dirinya, tapi Inn juga, karena istana hutan biasanya di wariskan pada setiap putera mahkota.
Inn mengatakan ia tidak punya kenangan seperti itu di istana hutan, ia pikir hanya Raja yang punya kenangan seperti itu. Raja jadinya tidak bisa membantah dan Inn melanjutkan ayahnya jangan khawatir, karena ia akan mencoba mempertahankan apa yang penting dan hanya mengubah beberapa tempat yang perlu diubah saja.
Menurut raja ini bukan waktunya untuk membahas hal itu, karena Inn masih punya hal lain yang harus ia pikirkan, ia bertanya apakah Inn sudah tahu siapa pria yang keluar bersama puteri mahkota dan Inn menegaskan kalau Khaning keluar bersama ayahnya.
Raja tak percaya kalau Inn ternyata percaya akan hal itu. Inn mengatakan kalau ia lebih mempercayai istrinya dari pada media.
Inn tidak ingin membahas hal itu lagi, dan ia mengatakan kalau istana hutan adalah milik putera mahkota, dan sekarang itu adalah miliknya, jadi menurutya itu terserah padanya apa yang harus ia lakukan mengenai istana hutan. Ia datang menemui Raja hanya untuk memberitahu raja mengenai niatnya.
Inn meninggalkan ruang kerja raja dan raja bingung bertanya pada sekretaris kerajaan kenapa Inn ingin menghancurkan istana hutan itu.
Sekretaris tidak tahu jawaban pastinya, tapi putera mahkota pernah bertanya padanya mengenai sejarah istana hutan itu.
Raja benar-benar tidak bisa mengerti apa yang difikirkan oleh puteranya sendiri.
Kabar mengenai hal itu tentu saja langsung sampai ke telinga ibu Nakhun dan ia tampak sangat kesal karena Inn akan menghancurkan tempat kenangannya bersama Raja.
Dayangnya mengatakan kalau ia mendengar tiba-tiba saja Inn datang dengan niat itu, mereka tidak tahu apa alasannya.
Ibu Nakhun mengatakan membiarkan Inn menggunakan tempat itu sepertinya sudah membuat Inn berfikir kalau itu adalah miliknya dan ibu Nakhun menunjukkan wajah seramnya, ia mengatakan ia tak akan membiarkan Inn melakukan apa yang ia inginkan.
Ibu Nakhun kemudian menemui Inn untuk membahas hal itu, betapa beraninya Inn akan menghancurkan tempat itu. Apa kau tahu betapa Yang Mulia Raja menyukai tempat itu?
Inn menatap ibu Nakhun dengan tatapan curiga tapi ia tahu alasannya, Bukankah ini aneh, hanya ada 2 orang yang tidak setuju dengan hal ini. Raja dan anda. Sepertinya tempat itu bukanlah tempat yang sederhana.
Ibu Nakhun kesal dan mencoba menjawab, Orang-orang tahu kalau tempat itu diwariskan pada setiap putera mahkota Bhutin. Itu artinya tempat itu sangatlah penting dalam sejarah Bhutin.
Inn menatap tajam, beberapa sejarah tidak layak untuk diingat. Hanya dengan memikirkan ada kisah tersembunyi di istana itu membuatku mual, sampai aku hampir memuntahkannya.
Ibu Nakhun benar-benar marah, apa yang kau pikirkan?!
Inn tidak gentar, apa kau pikir orang lain tidak tahu? Puteri Mahkota main mata dengan pangeran kedua sampai pangeran jatuh cinta padanya dan hampir berselingkuh dengan istri saudaranya sendiri?
Ibu Nakhun menatap Inn dengan sangat marah. Inn melanjutkan, Aku penasaran kenapa putera mahkota sebelumnya meninggal karena kecelakaan, mungkin karena ia mengetahui perselingkuhan menjijikan itu, sampai-sampai ia tidka ingin hidup lagi.
Ibu Nakhun kehilangan kendali dan menampar Inn, ia berteriak Inn sama sekali tidak tahu apa-apa. Beraninya kau bicara seperti ini padaku!
Inn mengatakan masalah ini snagatlah mudah untuk ditebak, tidak peduli siapapun yang menghalangiku, aku akan menghancurkan tempat menjijikan itu dari Bhutin.
Inn meninggalkan ibu Nakhun yang kelihatan makin panas. Ia kembali pada niat jahatnya, ia mengatakan kalau Inn tidak tahu kalau Inn sudah menggali kuburannya sendiri karena hal ini.
Ibu Nakhun benar-benar akan melakukan sesuatu pada Inn.
Ibu Nakhun menemui puteri mahkota untuk berterima kasih karena sudah melindungi Nakhun dengan tidak mengatakan pada Raja kalau orang yang bersama Khaning malam itu adalah Nakhun.
Ia mengatakan kalau puteri disalahkan begini pasti berat baginya. Khaning mengatakan kalau ia baik-baik saja.
Ibu mengatakan ia senang melihat Nakhun dan Khaning berteman baik. Nakhun selama ini harus tinggal di luar istana, hanya aku yang ada disampingnya. Ketika kami di luar istana, aku banyak menghabiskan waktu bersamanya. Tapi tinggal di dalam istana ini berbeda. Sangat banyak peraturan. Semuanya harus sesuai dengan tradisi. Kehidupan pribadi? Saat aku menjadi puteri mahkota, aku sangat stress, sampai-sampai aku memikirkan aku ingin kabur sari sini. Tapi aku tidak bisa melakukannya kan? Aku bukanlah orang yang kuat, apa yang bisa aku lakukan hanyalah bersabar demi puteraku. Saat aku diluar istana, aku merasa bersyukur. Memikirkan kembali mengenai hal itu, hidup dengan kebebasan sangatlah indah, untuk mengikuti impianmu, melupakan peraturan, mencintai siapa yang aku cintai.
Khaning mendengarkan ibu Nakhun dengan serius, sepertinya ia berfikir kalau pikiran mereka sama. Sementara aku disini malah ketawa karena ibu Nakhun fake banged, kalau dia stress di istana dan senang saat bebas, kenapa dia ujung-ujungnya kembali ke istana? HAHAAHAHAHAHA.
Ibu Nakhun melanjutkan, Putera mahkota sebelumnya sangat mencintaiku, karenanya aku bisa bertahan. Tapi itu pasti sulit menjadi dirimu, untuk hidup bersama seseorang yang sama sekali tidak mencintaimu. Aku pasti tidak akan bisa menghadapi semuanya. Kalau aku jadi kau, aku pasti akan meminta cerai sejak dulu. Apa kau tahu kalau kau itu sangat kuat? Aku mengagumimu untuk hal itu.
Khaning terdiam dengan hal itu saat Nakhun datang, ia permisi untuk pergi. Nakhun menatap kepergian Khaning dan bertanya pada ibunya apa yang mereka bicarakan.
Ibu Nakhun mengatakan kalau ia sedang membantu Nakhun.
Hari wawancara tiba. Inn dan Khaning ada di ruang tunggu membaca daftar pertanyaan.
Khaning mendapat pesan dari Nakhun yang mengatakan kalau ini adalah kesempatan terakhir Khaning, jika Khaning mengatakan pada mereka mengenai perasaannya yang sebenarnya, orang-orang akan simpati padanya.
Khaning menghela nafas dan berfikir. Ia menatap Inn yang serius membaca dan mengajaknya bicara, ia bertanya apakah Inn punya impian?
Inn mengatakan ia punya, tapi itu tidak ada artinya. Inn menyuruh Khaning untuk berhenti memikirkan mengenai impiannya.
Khaning kesal dan bertanya, kenapa?
Inn mengatakan, bagaimanapun kita harus selalu bersama, apapun impianmu, itu tidak akan terwujud. Kau harus menyadari kalau pernikahan kita ini akan mengubah kehidupan kita selamanya.
Khaning tidak setuju akan hal itu dan ia tidak akan mengakui apapun itu, karena mereka juga tidak akan tinggal bersamanya seperti ini selamanya. Kita menikah dan kita bisa bercerai.
Inn menatap Khaning, aku tahu, kau memikirkan hal itu selama ini. Kau tidak ingin tinggal disini. Tapi saat aku mengatakan kalau 'pernikahan kita akan mengubah hidup kita selamanya', itu maksudnya adalah, apakah kita akan tetap bersama atau bercerai, pada kenyataannya kita pernah menikah dan itu akan mengubah kehidupan kita selanjutnya dan selamanya. Jika kau masih memikirkan mengenai perceraian, aku bisa membuat itu menjadi kenyataan.
Pembicaraan mereka terganggu saat sekretaris kerajaan memanggil mereka karena waktu wawancara sudah tiba. Inn berdiri dan menatap Kahning yang masih kesal, Percayalah padaku kali ini saja, kita akan melakukan wawancara langsung, aku tidak tahu apa yang sedang kau pikirkan, tapi aku memohon padamu jangan bicara mengenai perceraian dalam wawancara ini.
Khaning diam saja.
Khaning dan Inn masuk ke tempat wawancara dimana wartawan sudah menunggu. Mereka melakukan wawancara dengan baik sampai pertanyaan penting ditanyakan karena rakyat ingin tahu mengenai kehidupan pasangan Bhutin, mereka bertanya mengenai pewaris selanjutnya, apa yang putera dan puteri mahkota rencanakan, intinya sih kapan mereka akan punya keturunan.
Inn menjawab mengatakan kalau mereka mungkin akan menunggu setelah kelulusan nanti. Inn mencoba menjawab dengan santai tapi wajah Khaning selama wawancara beneran berkerut.
Reporter sepertinya excited ingin melihat little prince/princess (AKU JUGAK AHHAHAHHA).
Mereka kemudian menanyakan kehidupan pasangan setelah menikah. Inn menggenggam tangan Khaning dan mengatakan kalau ia mencintai puteri mahkota dengan seluruh hatinya.
Reporter bertanya, meskipun kalian baru saja dipertemukan?
Inn menjawab, Di pertemuan pertama kami, aku sendiri tidak percaya, rasanya itu sangat tidak mungkin.
Khaning menatap Inn. Inn juga menatap Khaning dengan senyuman di wajahnya.
Reporter mengatakan kalau itu sangatlah romantis.
Mereka kemudian beralih pada Khaning, menanyakan pendapat Khaning.
Khaning menjawab dengan gugup dan kata perceraian keluar dari mulutnya.
Reporter tentu saja kaget karena tiba-tiba ada kata 'perceraian' muncul dan reporter lain juga bersiap dengan kamera mereka.
Reporter bertanya, kau mengatakan 'perceraian' kan?
Khaning panik, tidak, aku tidak mengatakannya, aku tidak bermaksud begitu.
Inn terlihat kecewa pada Kahning, tapi ia mencoba bersikap biasa, ia berkata, Seperti yang kalian tahu, awalnya puteri hanyalah mahasiswa biasa, yang tiba-tiba harus menghabiskan waktunya di istana, dia merasa sangat bingung selama beberapa waktu.
Reporter tidak mengerti apa hubungannya perceraian dengan penjelasan itu.
Khaning terdiam dan menatap Inn. Tapi Khaning masih saja tidak mengerti apa yang sudah ia lakukan bisa berakibat fatal dan ia masih saja mengungkit mengenai perceraian, mengatakan kadang-kadang ia dan Inn membicarakan mengenai hal itu.
Inn mencoba menggenggam tangan Khaning lebih kuat seolah mengatakan padanya agar membiarkan ia menjelaskan semuanya dan Khaning diam saja.
Inn mengatakan kalau Khaning cukup kuat untuk bertahan dengan segala kesulitan dan bersabar di istana. IA menatap Khaning mengatakan kalau Khaning tahu impian dan kebebasan hanya ada di luar istana.
Khaning hanya bisa menatap Inn saat Inn menatapnya dengan matanya yang lembut.
Inn mengatakan pada semuanya, ia ingin mereka tetap menyemangati Khaning untuk bisa melewati segala situsi sulit yang ia hadapi.
Inn menutup wawancara dengan berterima kasih pada semuanya.
Tapi video sudah tersebar sebelum di edit, ada yang sengaja merekamnya dan tersebar di internet.
Raja sangat marah mengenai hal ini, ia tak mengerti pikiran puteri, bagaimana bisa ia membicarakan mengenai perceraian di wawancara seperti itu. Raja jadi curiga kalau Khaning akan menghancurkan kerajaan dengan bersikap seperti ini.
Kakak Inn menyuruh raja untuk tenang, ia berfikir Khaning pasti tidak sengaja atau tidak punya niat buruk sama sekali, mungkin karena terlalu excited jadi kata itu tergelincir di mulutnya.
Raja tentu saja tidak percaya hal penting seperti itu tidak disengaja.
Mereka bingung apa yang sebenarnya terjadi disini. Ibu Suri bahkan sakit kepala karena masalah ini.
Selesai wawancara, Inn menatap keluar istana untuk menenangkan pikirannya. Inn terluka.
Khaning menatapnya dari belakang. Ia tahu Inn pasti kecewa padanya.
Sekretaris kerajaan kemudian datang mengatakan Raja ingin menemui mereka berdua.
Khaning dan Inn hanya saling menatap, Inn meninggalkan Khaning dan jalan duluan, Inn sangat kecewa pada Khaning.
Khaning dan Inn menemui Raja, Khaning meminta maaf karena sudah melakukan hal yang salah, ia menangis.
Raja meminta Khaning jujur apa yang sebenarnya Khaning pikirkan, apakah hal ini ada hubungannya dengan pria yang bersama Khaning malam itu dan Khaning tentu saja membantah.
Raja meminta Khaning mengatakan siapa pria itu, tapi Khaning terus terisak mengatakan ia tak bisa memberitahu mereka.
Raja kesal mendengarnya, Kau tahu kan? JIka kebenaran terungkap kalau kau melakukan perselingkuhan, kau akan diturunkan dari posisimu dan meninggalkan istana secara tidak terhormat!
Khaning mengatakan kalau ia tidak berselingkuh. Raja benar-benar pusing karena Khaning menolak untuk mengaku. Tapi bagaimana pun kebenaran akan terungkap suatu hari nanti dan jika hal itu terjadi, ia harap Khaning jangan menyalahkannya kalau ia menjadi sangat marah dan tidak memaafkan Khaning.
Khaning hanya bisa terus menangis.
Inn dan Ratu disana hanya bisa diam saja, karena bagaimanapun mereka tidak bisa membela Khaning.
Setelah Khaning dan Inn pergi, Raja masih marah dan tidak mengerti ada apa dengan Kahning dan Inn. Kenapa keduanya selalu menimbulkan masalah. Ia bahkan berfikir ia tak bisa memberikan jabatan raja pada Inn kalau terus begini.
Mendengar itu, Ratu tentu saja Khawatir dan mengatakan ia yakin Inn akan belajar banyak setelah masalah ini.
Raja mengatakan kalau Inn sama sekali tidka punya kualifikasi menjadi putera mahkota, bahkan Nakhun jauh lebih baik darinya.
Ratu marah mendengar hal itu, Apakah kau akan mendukung Nakhun untuk menjadi putera mahkota?
Raja mengatakan kalau ia boleh berkata jujur, Nakhun lebih cocok menjadi Raja dibanding Inn.
Ratu sangat kecewa mendengarnya, Apakah ini karena kau masih punya perasaan pada Lady Krissana?
Raja terkejut mendengarnya, Apa yang kau bicarakan?
Ratu menatap Raja, Apa kau pikir aku tidak tahu? aku tidak akan pernah menerima hal ini, Jika seseorang merebut posisi putera mahkota dari puteraku, aku bersumpah aku akan melakukan yang terbaik untuk melindunginya.
Ratu kemudian meninggalkan raja dan raja hanya terdiam.
Semakin banyak orang yang kecewa pada Khaning, bahkan ibu Suri juga kecewa. Disini Nakhun juga sangat mengecewakan karena ia diam saja setelah Khaning melindunginya, nyebelin. Dan ibu Nakhun menggunakan kesempatan ini untuk memanfaatkan Khaning.
Sinopsis Princess Hours Thailand Epsidoe 17 Bagian 1
Episode 17 dimulai dengan Inn yang menemui raja untuk menyampaikan niatnya, ia akan merenovasi istana hutan. Raja cukup kaget dan bertanya alasan Inn, karena selama ini ia pikir Inn menyukai tempat itu. Inn mengatakan alasannya karena istana itu terlihat tua dan tidak modern, makanya ia ingin merenovasinya.
Raja tidak setuju dengan hal itu. Inn bertanya apakah Raja punya memori indah di istana itu dan Raja menjawab kalau istana hutan adalah memori setiap putera mahkota Bhutin, bukan hanya dirinya, tapi Inn juga, karena istana hutan biasanya di wariskan pada setiap putera mahkota.
Inn mengatakan ia tidak punya kenangan seperti itu di istana hutan, ia pikir hanya Raja yang punya kenangan seperti itu. Raja jadinya tidak bisa membantah dan Inn melanjutkan ayahnya jangan khawatir, karena ia akan mencoba mempertahankan apa yang penting dan hanya mengubah beberapa tempat yang perlu diubah saja.
Menurut raja ini bukan waktunya untuk membahas hal itu, karena Inn masih punya hal lain yang harus ia pikirkan, ia bertanya apakah Inn sudah tahu siapa pria yang keluar bersama puteri mahkota dan Inn menegaskan kalau Khaning keluar bersama ayahnya.
Raja tak percaya kalau Inn ternyata percaya akan hal itu. Inn mengatakan kalau ia lebih mempercayai istrinya dari pada media.
Inn tidak ingin membahas hal itu lagi, dan ia mengatakan kalau istana hutan adalah milik putera mahkota, dan sekarang itu adalah miliknya, jadi menurutya itu terserah padanya apa yang harus ia lakukan mengenai istana hutan. Ia datang menemui Raja hanya untuk memberitahu raja mengenai niatnya.
Inn meninggalkan ruang kerja raja dan raja bingung bertanya pada sekretaris kerajaan kenapa Inn ingin menghancurkan istana hutan itu.
Sekretaris tidak tahu jawaban pastinya, tapi putera mahkota pernah bertanya padanya mengenai sejarah istana hutan itu.
Raja benar-benar tidak bisa mengerti apa yang difikirkan oleh puteranya sendiri.
Kabar mengenai hal itu tentu saja langsung sampai ke telinga ibu Nakhun dan ia tampak sangat kesal karena Inn akan menghancurkan tempat kenangannya bersama Raja.
Dayangnya mengatakan kalau ia mendengar tiba-tiba saja Inn datang dengan niat itu, mereka tidak tahu apa alasannya.
Ibu Nakhun mengatakan membiarkan Inn menggunakan tempat itu sepertinya sudah membuat Inn berfikir kalau itu adalah miliknya dan ibu Nakhun menunjukkan wajah seramnya, ia mengatakan ia tak akan membiarkan Inn melakukan apa yang ia inginkan.
Ibu Nakhun kemudian menemui Inn untuk membahas hal itu, betapa beraninya Inn akan menghancurkan tempat itu. Apa kau tahu betapa Yang Mulia Raja menyukai tempat itu?
Inn menatap ibu Nakhun dengan tatapan curiga tapi ia tahu alasannya, Bukankah ini aneh, hanya ada 2 orang yang tidak setuju dengan hal ini. Raja dan anda. Sepertinya tempat itu bukanlah tempat yang sederhana.
Ibu Nakhun kesal dan mencoba menjawab, Orang-orang tahu kalau tempat itu diwariskan pada setiap putera mahkota Bhutin. Itu artinya tempat itu sangatlah penting dalam sejarah Bhutin.
Inn menatap tajam, beberapa sejarah tidak layak untuk diingat. Hanya dengan memikirkan ada kisah tersembunyi di istana itu membuatku mual, sampai aku hampir memuntahkannya.
Ibu Nakhun benar-benar marah, apa yang kau pikirkan?!
Inn tidak gentar, apa kau pikir orang lain tidak tahu? Puteri Mahkota main mata dengan pangeran kedua sampai pangeran jatuh cinta padanya dan hampir berselingkuh dengan istri saudaranya sendiri?
Ibu Nakhun menatap Inn dengan sangat marah. Inn melanjutkan, Aku penasaran kenapa putera mahkota sebelumnya meninggal karena kecelakaan, mungkin karena ia mengetahui perselingkuhan menjijikan itu, sampai-sampai ia tidka ingin hidup lagi.
Ibu Nakhun kehilangan kendali dan menampar Inn, ia berteriak Inn sama sekali tidak tahu apa-apa. Beraninya kau bicara seperti ini padaku!
Inn mengatakan masalah ini snagatlah mudah untuk ditebak, tidak peduli siapapun yang menghalangiku, aku akan menghancurkan tempat menjijikan itu dari Bhutin.
Inn meninggalkan ibu Nakhun yang kelihatan makin panas. Ia kembali pada niat jahatnya, ia mengatakan kalau Inn tidak tahu kalau Inn sudah menggali kuburannya sendiri karena hal ini.
Ibu Nakhun benar-benar akan melakukan sesuatu pada Inn.
Ibu Nakhun menemui puteri mahkota untuk berterima kasih karena sudah melindungi Nakhun dengan tidak mengatakan pada Raja kalau orang yang bersama Khaning malam itu adalah Nakhun.
Ia mengatakan kalau puteri disalahkan begini pasti berat baginya. Khaning mengatakan kalau ia baik-baik saja.
Ibu mengatakan ia senang melihat Nakhun dan Khaning berteman baik. Nakhun selama ini harus tinggal di luar istana, hanya aku yang ada disampingnya. Ketika kami di luar istana, aku banyak menghabiskan waktu bersamanya. Tapi tinggal di dalam istana ini berbeda. Sangat banyak peraturan. Semuanya harus sesuai dengan tradisi. Kehidupan pribadi? Saat aku menjadi puteri mahkota, aku sangat stress, sampai-sampai aku memikirkan aku ingin kabur sari sini. Tapi aku tidak bisa melakukannya kan? Aku bukanlah orang yang kuat, apa yang bisa aku lakukan hanyalah bersabar demi puteraku. Saat aku diluar istana, aku merasa bersyukur. Memikirkan kembali mengenai hal itu, hidup dengan kebebasan sangatlah indah, untuk mengikuti impianmu, melupakan peraturan, mencintai siapa yang aku cintai.
Khaning mendengarkan ibu Nakhun dengan serius, sepertinya ia berfikir kalau pikiran mereka sama. Sementara aku disini malah ketawa karena ibu Nakhun fake banged, kalau dia stress di istana dan senang saat bebas, kenapa dia ujung-ujungnya kembali ke istana? HAHAAHAHAHAHA.
Ibu Nakhun melanjutkan, Putera mahkota sebelumnya sangat mencintaiku, karenanya aku bisa bertahan. Tapi itu pasti sulit menjadi dirimu, untuk hidup bersama seseorang yang sama sekali tidak mencintaimu. Aku pasti tidak akan bisa menghadapi semuanya. Kalau aku jadi kau, aku pasti akan meminta cerai sejak dulu. Apa kau tahu kalau kau itu sangat kuat? Aku mengagumimu untuk hal itu.
Khaning terdiam dengan hal itu saat Nakhun datang, ia permisi untuk pergi. Nakhun menatap kepergian Khaning dan bertanya pada ibunya apa yang mereka bicarakan.
Ibu Nakhun mengatakan kalau ia sedang membantu Nakhun.
Hari wawancara tiba. Inn dan Khaning ada di ruang tunggu membaca daftar pertanyaan.
Khaning mendapat pesan dari Nakhun yang mengatakan kalau ini adalah kesempatan terakhir Khaning, jika Khaning mengatakan pada mereka mengenai perasaannya yang sebenarnya, orang-orang akan simpati padanya.
Khaning menghela nafas dan berfikir. Ia menatap Inn yang serius membaca dan mengajaknya bicara, ia bertanya apakah Inn punya impian?
Inn mengatakan ia punya, tapi itu tidak ada artinya. Inn menyuruh Khaning untuk berhenti memikirkan mengenai impiannya.
Khaning kesal dan bertanya, kenapa?
Inn mengatakan, bagaimanapun kita harus selalu bersama, apapun impianmu, itu tidak akan terwujud. Kau harus menyadari kalau pernikahan kita ini akan mengubah kehidupan kita selamanya.
Khaning tidak setuju akan hal itu dan ia tidak akan mengakui apapun itu, karena mereka juga tidak akan tinggal bersamanya seperti ini selamanya. Kita menikah dan kita bisa bercerai.
Inn menatap Khaning, aku tahu, kau memikirkan hal itu selama ini. Kau tidak ingin tinggal disini. Tapi saat aku mengatakan kalau 'pernikahan kita akan mengubah hidup kita selamanya', itu maksudnya adalah, apakah kita akan tetap bersama atau bercerai, pada kenyataannya kita pernah menikah dan itu akan mengubah kehidupan kita selanjutnya dan selamanya. Jika kau masih memikirkan mengenai perceraian, aku bisa membuat itu menjadi kenyataan.
Pembicaraan mereka terganggu saat sekretaris kerajaan memanggil mereka karena waktu wawancara sudah tiba. Inn berdiri dan menatap Kahning yang masih kesal, Percayalah padaku kali ini saja, kita akan melakukan wawancara langsung, aku tidak tahu apa yang sedang kau pikirkan, tapi aku memohon padamu jangan bicara mengenai perceraian dalam wawancara ini.
Khaning diam saja.
Khaning dan Inn masuk ke tempat wawancara dimana wartawan sudah menunggu. Mereka melakukan wawancara dengan baik sampai pertanyaan penting ditanyakan karena rakyat ingin tahu mengenai kehidupan pasangan Bhutin, mereka bertanya mengenai pewaris selanjutnya, apa yang putera dan puteri mahkota rencanakan, intinya sih kapan mereka akan punya keturunan.
Inn menjawab mengatakan kalau mereka mungkin akan menunggu setelah kelulusan nanti. Inn mencoba menjawab dengan santai tapi wajah Khaning selama wawancara beneran berkerut.
Reporter sepertinya excited ingin melihat little prince/princess (AKU JUGAK AHHAHAHHA).
Mereka kemudian menanyakan kehidupan pasangan setelah menikah. Inn menggenggam tangan Khaning dan mengatakan kalau ia mencintai puteri mahkota dengan seluruh hatinya.
Reporter bertanya, meskipun kalian baru saja dipertemukan?
Inn menjawab, Di pertemuan pertama kami, aku sendiri tidak percaya, rasanya itu sangat tidak mungkin.
Khaning menatap Inn. Inn juga menatap Khaning dengan senyuman di wajahnya.
Reporter mengatakan kalau itu sangatlah romantis.
Mereka kemudian beralih pada Khaning, menanyakan pendapat Khaning.
Khaning menjawab dengan gugup dan kata perceraian keluar dari mulutnya.
Reporter tentu saja kaget karena tiba-tiba ada kata 'perceraian' muncul dan reporter lain juga bersiap dengan kamera mereka.
Reporter bertanya, kau mengatakan 'perceraian' kan?
Khaning panik, tidak, aku tidak mengatakannya, aku tidak bermaksud begitu.
Inn terlihat kecewa pada Kahning, tapi ia mencoba bersikap biasa, ia berkata, Seperti yang kalian tahu, awalnya puteri hanyalah mahasiswa biasa, yang tiba-tiba harus menghabiskan waktunya di istana, dia merasa sangat bingung selama beberapa waktu.
Reporter tidak mengerti apa hubungannya perceraian dengan penjelasan itu.
Khaning terdiam dan menatap Inn. Tapi Khaning masih saja tidak mengerti apa yang sudah ia lakukan bisa berakibat fatal dan ia masih saja mengungkit mengenai perceraian, mengatakan kadang-kadang ia dan Inn membicarakan mengenai hal itu.
Inn mencoba menggenggam tangan Khaning lebih kuat seolah mengatakan padanya agar membiarkan ia menjelaskan semuanya dan Khaning diam saja.
Inn mengatakan kalau Khaning cukup kuat untuk bertahan dengan segala kesulitan dan bersabar di istana. IA menatap Khaning mengatakan kalau Khaning tahu impian dan kebebasan hanya ada di luar istana.
Khaning hanya bisa menatap Inn saat Inn menatapnya dengan matanya yang lembut.
Inn mengatakan pada semuanya, ia ingin mereka tetap menyemangati Khaning untuk bisa melewati segala situsi sulit yang ia hadapi.
Inn menutup wawancara dengan berterima kasih pada semuanya.
Tapi video sudah tersebar sebelum di edit, ada yang sengaja merekamnya dan tersebar di internet.
Raja sangat marah mengenai hal ini, ia tak mengerti pikiran puteri, bagaimana bisa ia membicarakan mengenai perceraian di wawancara seperti itu. Raja jadi curiga kalau Khaning akan menghancurkan kerajaan dengan bersikap seperti ini.
Kakak Inn menyuruh raja untuk tenang, ia berfikir Khaning pasti tidak sengaja atau tidak punya niat buruk sama sekali, mungkin karena terlalu excited jadi kata itu tergelincir di mulutnya.
Raja tentu saja tidak percaya hal penting seperti itu tidak disengaja.
Mereka bingung apa yang sebenarnya terjadi disini. Ibu Suri bahkan sakit kepala karena masalah ini.
Selesai wawancara, Inn menatap keluar istana untuk menenangkan pikirannya. Inn terluka.
Khaning menatapnya dari belakang. Ia tahu Inn pasti kecewa padanya.
Sekretaris kerajaan kemudian datang mengatakan Raja ingin menemui mereka berdua.
Khaning dan Inn hanya saling menatap, Inn meninggalkan Khaning dan jalan duluan, Inn sangat kecewa pada Khaning.
Khaning dan Inn menemui Raja, Khaning meminta maaf karena sudah melakukan hal yang salah, ia menangis.
Raja meminta Khaning jujur apa yang sebenarnya Khaning pikirkan, apakah hal ini ada hubungannya dengan pria yang bersama Khaning malam itu dan Khaning tentu saja membantah.
Raja meminta Khaning mengatakan siapa pria itu, tapi Khaning terus terisak mengatakan ia tak bisa memberitahu mereka.
Raja kesal mendengarnya, Kau tahu kan? JIka kebenaran terungkap kalau kau melakukan perselingkuhan, kau akan diturunkan dari posisimu dan meninggalkan istana secara tidak terhormat!
Khaning mengatakan kalau ia tidak berselingkuh. Raja benar-benar pusing karena Khaning menolak untuk mengaku. Tapi bagaimana pun kebenaran akan terungkap suatu hari nanti dan jika hal itu terjadi, ia harap Khaning jangan menyalahkannya kalau ia menjadi sangat marah dan tidak memaafkan Khaning.
Khaning hanya bisa terus menangis.
Inn dan Ratu disana hanya bisa diam saja, karena bagaimanapun mereka tidak bisa membela Khaning.
Setelah Khaning dan Inn pergi, Raja masih marah dan tidak mengerti ada apa dengan Kahning dan Inn. Kenapa keduanya selalu menimbulkan masalah. Ia bahkan berfikir ia tak bisa memberikan jabatan raja pada Inn kalau terus begini.
Mendengar itu, Ratu tentu saja Khawatir dan mengatakan ia yakin Inn akan belajar banyak setelah masalah ini.
Raja mengatakan kalau Inn sama sekali tidka punya kualifikasi menjadi putera mahkota, bahkan Nakhun jauh lebih baik darinya.
Ratu marah mendengar hal itu, Apakah kau akan mendukung Nakhun untuk menjadi putera mahkota?
Raja mengatakan kalau ia boleh berkata jujur, Nakhun lebih cocok menjadi Raja dibanding Inn.
Ratu sangat kecewa mendengarnya, Apakah ini karena kau masih punya perasaan pada Lady Krissana?
Raja terkejut mendengarnya, Apa yang kau bicarakan?
Ratu menatap Raja, Apa kau pikir aku tidak tahu? aku tidak akan pernah menerima hal ini, Jika seseorang merebut posisi putera mahkota dari puteraku, aku bersumpah aku akan melakukan yang terbaik untuk melindunginya.
Ratu kemudian meninggalkan raja dan raja hanya terdiam.
0 komentar:
Posting Komentar