Sinopsis Princess Hours Thailand Episode 15
Episode 15 dimulai dengan adegan akhir pementasan dimana Inn dan Khaning berciuman, semuanya menikmati pementasan dan merasa kalau itu romantis, hanya Nakhun yang tidak tersenyum.
TApi kemudian terjadi sesuatu di akhir pementasan, dimana Minnie tiba-tiba muncul dengan pisau dan bunuh diri disana. Semuanya terkejut, Minnie pingsan, Inn menolongnya dan Khaning panik menutup mulutnya.
Penonton juga shock, sementara ibu Nakhun tersenyum menang.
Inn berteriak pada semuanya untuk segera memanggil ambulance.
3 teman khaning yang selesai menonton pertunjukan jadi khawatir, mereka bertanya-tanya apakah Minnie beneran ingin mati. Mereka bahkan mengatakan kalau Minnie sangat berusaha untuk dicintai dan ia menghargainya.
Teman Khaning yang pakai kaca mata sangat kesal mendengar mereka, ia mengatakan kalau orang ingin mati tidak akan melakukan hal seperti ini.
Dan ketiganya malah mengambil kesimpulan kalau itu hanya sebuah akting HAHAAAHAHA.
Minnie di rumah sakit, pamannya terlihat menyesal. Begitu Minnie terbangun, ia langsung meminta maaf, ia tak menyangka ibu Nakhun akan memberi Minnie pisau, ia meminta maaf karena membuat Minnie begitu tersakiti.
Minnie mengatakan kalau sakit di badannya bukanlah masalah, tapi sakit di hatinya sangat menyakitkan. Minnie menangis, ia masih belum bisa melepaskan Inn.
Pamannya memeluknya dan meminta maaf. Minnie menangis lagi.
Di istana, Inn kelihatan sangat khawatir, Khaning melihatnya. Ia duduk di dekat Inn dan bertanya bagaimana keadaan Minnie.
Inn mengatakan kalau Minnie sudah sadar dan ia akan menjenguknya di rumah sakit.
Khaning tidak bisa mengatakan apa-apa, ia juga tidak menahan Inn. Ia sangat khawatir.
Di rumah Khaning, Khanong memeriksa berita mengenai Minnie yang bunuh diri. Ibu mengatakan jika apa yang dilakukan pangeran seperti gosip yang beredar, menurutnya pangeran tidak pantas melakukannya. Ayah mengatakan kalau itu hanya gosip, pangeran tidak mungkin melakukannya (Kayaknya sih mendua).
Khanong mengatakan kalau di twitter orang-orang bergosip, Minnie adalah mantan pacar Inn. Sepertinya Khanong memanggil Inn dengan bahasa tidak sopan lagi, dan membuat ayah marah agar Khanong jangan keseringan memakai bahasa gaul.
Ibu kesal karena keduanya bertengkar karena masalah yang tidak penting sama sekali.
Inn menemui Minnie di rumah sakit. Inn bertanya kenapa Minnie melakukan itu dan Minnie mengatakan kalau ia bahkan tidak percaya kenapa ia melakukan hal seperti ini. Ia mengatakan kalau ia hanya ingin Inn tahu kalau ia sangat mencintai Inn.
Minnie menyentuh tangan Inn dan bertanya apakah Inn bisa melihat cintanya.
Inn diam saja. Minnie bertanya lagi bagaimana dengan perasaan Inn, apakah Inn masih miliknya?
Inn menyentuh tangan Minnie dan mengatakan kalau ia peduli pada Minnie, Minnie senang mendengarnya. Inn mengatakan ia tidak ingin Minnie melakukan hal seperti ini, karena apa yang Minnie lakukan tidak akan mengubah apapun.
Inn melepaskan tangan Minnie dan mengatakan semoga Minnie cepat sembuh, Inn meninggalkan Minnie. Minnie menangis sedih, Inn benar-benar sudah berubah.
Terjadi pertemuan mendadak di istana, mengenai rakyat yang meminta penggantian putera mahkota. Khaning yang kebetulan lewat sana, diam-diam mendengarkan dan ia terkejut.
Ratu terkejut karena kebenaran belum terungkap bagaimana mereka sudah menyalahkan putera mahkota seperti ini.
Hal ini masih di diskusikan dan belum ada keputusan, tapi keadaan ini sangat membahayakan posisi Inn.
Raja mengerti akan hal itu dan ia tak keberatan dengan keputusan apapun yang dibuat. Ratu terkejut karena suaminya tidak bisa melakukan apapun. Raja mengatakan menjadi seorang raja butuh dukungan rakyat, kalau rakyat tidak yakin dengan putera mahkota, mereka tak bisa melakukan apapun.
Khaning sangat khawatir mendengarnya. Inn tidak mengatakan apapun dan meninggalkan mereka. Khaning khawatir melihat Inn dan memutuskan mengejarnya.
Khaning menahan Inn dengan memegang tangannya, meminta Inn tenang.
Inn meminta Khaning meninggalkannya sendirian untuk sementara waktu.
Khaning akhirnya melepaskan tangan inn. Inn meninggalkannya, Khaning menatapnya sangat khawatir.
Ibu Nakhun di kediamannya tersenyum puas melihat berita mengenai Inn dan bagaimana rakyat meminta penggantian putera mahkota.
Ibu Nakhun mengatakan tidak disangka sebuah pisau bisa menggulingkan tahta, ia puas karena sebentar lagi Nakhun akan mendapakan tahtanya kembali.
Raja sedang bekerja dan puteri Leelawadee masih berusaha meyakinkan ayahnya untuk istirahat bekerja. Raja mengatakan sedang ada masalah dengan putera mahkota, bagaimana ia bisa berlibur disaat seperti ini.
Puteri mengatakan kalau Inn seharusnya mendapatkan pelajaran dan tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi. Puetri berusaha meyakinkan ayahnya lagi dan akhirnta Raja setuju untuk liburan seminggu bersama puteri.
Ibu Suri, Ratu, Ibu Nakhun, Inn dan Nakhun sedang membicarakan mengenai Raja yang memutuskan untuk liburan selama seminggu. Selama raja liburan, maka tugas raja akan dilakukan oleh Inn dan NAkhun. Inn dan Nakhun mengerti.
Ibu Nakhun senang mendengar itu, ia yakin putera nya akan melakukan pekerjaan dengan baik. RAtu kelihatan sangat kesal dengan senyuman kemenangan ibu Nakun sementara Inn tidak bisa menatap keduanya.
Selama kepergian raja, Inn melakukan tugasnya memeriksa dokumen-dokumen dan menandatanganinya.
Sementara Khaning sangat kesepian di rumah karena Inn sangat sibuk, ia bahkan ketiduran di ruang tamu menunggu Inn, sambil memeluk bantal dengan gambar wajah Inn.
Inn yang pulang malamnya, menyelimutinya dan mencium keningnya. Khaning ternyata tidak tidur, begitu Inn pergi, ia terbangun.
Ia memeluk bantal Inn dengan lembut, ia sangat merindukan suaminya.
Ibu Suri dan KHaning jalan-jalan berdua, kHaning bertanya kenapa Ibu Suri mengajaknya jalan-jalan dan ibu Suri mengatakan saat ia melihat Khaning ia tahu Khaning merasa kesepian.
Khaning tidak membantah, karena ia memang kesepian, Inn sangat sibuk belakangan ini. Ibu Suri bertanya apakah Khaning merindukan Inn dan Khaning diam saja, ia tidak menjawab. ibu Suri tertawa.
Ibu Suri ternyata membawa Khaning ke tempat dimana Inn menyendiri. Khaning melihat Inn dekat air terjun kecil dan Khaning senang sekali. Ibu Suri menyuruh Khaning menemui Inn dan Khaning berlari kecil menemui Inn.
Inn kelihatan memikirkan banyak hal dan tak menyadari kehadiran Khaning disana. Khaning berusaha mengejutkan Inn dan Inn cukup kaget Khaning menemukannya disana. Ibu Suri bahagia menatap keduanya.
Khaning dan Inn bicara berdua, Khaning mengatakan ia tahu kalau Inn sangat sibuk menggantikan Raja belakangan ini dan Inn mungkin sangat stress karena hal itu. Khaning mengatakan sebenarnya Inn bisa mengatakan/curhat padanya, karena ia juga ingin membantu Inn.
Inn tidak mengatakan apapun dan membuat Khaning kesal, kalau kau tidak mengatakan apapun, maka aku akan terus bicara. Inn tetap diam saja. Khaning mulai lagi, aku tidak akan bertanya seberapa besar kau mencintai Minnie. Inn akhirnya bereaksi dan menatap Khaning, tapi ia tetap tak bicara.
Khaning mengatakan ia selalu penasaran kenapa Inn menikah dengannya, meskipun suatu hari Inn akan kembali pada Minnie. Dan ia berharap hal itu tidak akan pernah terjadi.
Khaning menunduk sedih mengatakan kekhawatirannya, Inn menatap Khaning dan memegang bahu Khaning, untuk menghadap padanya.
Khaning menatap Inn dan Inn berkata, itu tidak akan pernah berjadi. Putera mahkota yang memiliki catatan bercerai tidak boleh menjadi raja. Kau harus tetap seperti ini bersamaku selamanya.
Khaning terkejut mendengarnya, ia kelihatan kesal dan melepaskan bahunya dari tangan Inn dan berkata, kau hanya memikirkan hal ini?
Inn mengingatkan Khaning kalau ia adalah putera mahkota, ada banyak hal yang harus ia urus.
Khaning jadi sebal melihatnya, bukannya memperbaiki suasana, malah keduanya jadi awkward.
Inn mengatakan untuk saat ini lebih baik ia tidak memikirkan hal ini. Lebih sering ia memikirkannya maka Khaning akan lebih tersakiti.
Khaning sedih sekali, ia bahkan tidak mau menatap Inn lagi, ia hampir menangis. Sementara Inn juga tidak mengatakan apapun lagi.
Khaning kesal karena Inn hanya memikirkan mengenai jabatannya dan tidak memikirkan perasaannya, intinya sih perasaan Inn padanya masih samar-samar kalau jawaban Inn begitu.
Ibu Suri, Inn dan Khaning kembali ke istana, ketiganya terlihat bahagia.
Nakhun meluhat mereka bertiga dan memberi salam, Nakhun bertanya kemana saja mereka dan Nenek mengatakan kalau ia melihat puetri kesepian dan mengajaknya jalan-jalan, dan kemudian inn bergabung dengan mereka. Ia mengajak Nakhun lain kali untuk jalan-jalan.
Nakhun tersenyum dan menanyakan apakah Khaning baik-baik saja dan Khaning mengangguk, Inn tiba-tiba malah meletakkan tangannya di bahu Khaning dan mengatakan kalau Khaning bersamanya, Khaning tidak akan kesepian HAHAHAHAHHAHA.
Nakhun tidak suka hal itu tapi ia tetap berusaha tersenyum.
Mereka kemudian masuk ke dalam istana, tapi Nakhun menghentikan langkahnya dan kelihatan kalau ia merasa ia tak punya tempat diantara mereka.
Nakhun menemui ibunya, tentu saja tentang rencana mereka. Ibu mengatakan angin yang tenang akan diikuti dengan badai. YAng perlu NAkhun lakukan sekaranga dalah melakukan yang terbaik, memperlihatkan pada rakyat kalau ia pantas menjadi no 1.
Nakhun meminta ibunya untuk tidak membuat raja tidak nyaman karena raja sedang sakit. Ibu memuji puteranya karena mengkhawatirkan Raja. Ibu mengatakan kalau raja sangat bangga pada niat Nakhun.
Nakhun kelihatan tidak mengerti tapi ia tidak bertanya sama sekali maksudnya apa.
Raja istirahat di istana hutan bersama puteri Leelawadee, puteri protes pada ayahnya karena ayahnya masih saja membaca, padahal maksud liburan ini adalah supaya ayahnya bisa istirahat. Ayah mengatakan saat ia membaca sebuah buku sampai selesai tanpa bekerja, baginya itulah yang disebut bersantai.
Tapi puteri melarangnya dan mengajak ayah berjalan. Ayah setuju. Mereka jalan-jalan disekitaran istana hutan dan mengatakan kalau mereka sudah lama tidak jalan-jalan seperti ini, terakhir kali adalah setelah ayahnya menjadi putera mahkota. Saat itu Inn masih sangat kecil, mereka kesana satu keluarga.
Puteri mengatakan kalau ini adalah tempat favorite Inn, Inn sering kesana bermain sendirian dan puteri menunjukkan ruangan yang biasa digunakan Inn. Puteri mengatakan kalau itu adalah hobi Inn yang sebenarnya. Mereka melihat gambar-gambar yang dipotret Inn. AYah mengatakan kalau Inn sungguh anak berbakat.
Puteri mengatakan kalau ayah pasti butuh banyak waktu melihar foto-foto itu, jadi ia memutuskan meninggalkan ayah sendirian disana.
Saat Raja sedang melihat-lihat foto diruangan itu, ia mengambil kamera lamanya, Ternyata dulu Raja juga suka memotret dan menjadikan tempat itu sebagai tempat rahasianya juga.
Disana kita melihat kenangan lama sang Raja, kalau dulu ternyata ia punya hubungan dengan ibu Nakhun, sebuah hubungan rahasia. Mereka sering bertemu diam-diam disana dan pacaran disana.
Keduanya saling tersenyum. Awalnya sih pembicaraan mereka bisa saja, Raja yang menanyakan bagaimana keadaan istana dan ibu yang menjawab kalau Nakhun bekerja dengan baik. RAja senang karena ibu Nakhun melahirkan anak yang berbakat.
Kemudian pembicaraan berubah saat ibu Nakhun berkata kalau ia tidak mengira Raja akan datang ke tempat ini lagi. Ibu Nakhun mendekati raja dan bertanya, semuanya masih sama kan, Yang Mulia?
Raja hanya tersenyum kecil. Ibu Nakhun melihat kamera itu dan akan mengambilnya, tapi ia menggunakan kesempatan itu untuk menyentuh tangan raja dan raja cukup kaget. Ibu mengatakan kalau kamera ini masih mengingatkan pada kenangan indah mereka. Raja mengatakan ia sudah lama tidak memakainya.
Ibu Nakhun memotret Raja dan keduanya kelihatan menimati kebersamaan mereka.
PUteri kembali untuk melihat ayahnya dan melihat keduanya, ia kemudian memanggil ayahnya. Puteri kelihatan tidak suka dengan ibu Nakhun. Ibu Nakhun memberikan kamera pada Raja dan mengatakan ia senang melihat Raja sudah kelihatan sehat dan meninggalkan mereka.
0 komentar:
Posting Komentar