Sinopsis Princess Hours Thailand Episode 4
Meski sudah pernah kesana, Khaning tetap terpesona melihat istana Bhutin itu. Sekretaris kerajaan memperkenalkan dayang Puteri MAhkota yang akan menjaganya, Khun Ratree, Dalha dan Cha Aem. Khaning memberi salam pada mereka berdua, dua diantara mereka adalah yang ikut ke rumah Khaning pagi ini. Sementara yang satunya tinggal di istana untuk mempersiapkan kamar dan baju-baju Khaning.
Mereka berdua kemudian membawa Khaning masuk ke kamarnya.
Khaning terpesona melihat kemewahan kamarnya, ia tak percaya kalau ia akan tinggal disana. Khun Ratree mengatakan kalau Khaning hanya akan tinggal di kamar itu sampai upcara pernikahan, karena setelah upacara pernikahan, Khaning akan pindah ke istana Barat dimana Putera Mahkota Inn tinggal. Khaning tidak tertarik pindah untuk tinggal dengan Inn HAHAHAHHAHA Tapi tradisinya seperti itu, istana barat diperuntukkan untuk putera mahkota dan keluarganya.
Khaning mengerti.
Kemudian Khaning mulai tertarik melihat ke luar jendela, ada danau yang sangat indah disana. IA juga mencoba tempat tidurnya yang lembut. Khaning sangat menyukainya. Ia excited sendiri dan mulai mengambil tas-nya. Para dayang hanya tersenyum dan memintanya beristirahat. Mereka kemudian meninggalkan Khaning sendirian.
Bhutin adalah kerajaan bunga, dengan suhu udara 15 derajat celcius sepanjang tahun, ada banyak bunga yang tumbuh disana dan karena itu simbol negara mereka adalah bunga. Jadi tak heran hampir setiap pakaian kerajaan ada hiasan bunganya (aku baru nonton ep 00, ternyata disana dijelaskan HAHAHHHAHA).
Raja, Ratu dan Inn sudah menunggu Khaning dan dayang melapor kalau Khaning menghilang. Mereka terkejut, apakah dayang sudah mencari dengan baik, mungkin puteri hanya jalan-jalan disekitar istana. Tapi dayang mengatakan mereka tak bisa menemukannya.
Khaning sendiri tidak tahan mengurung diri di kamar di tempat seindah ini, tentu saja ia keluar dan mulai melukis.
Saat ia asyik melukis, ia melihat seseorang sedang bekerja di kebun bunga, Khaning tertarik dan mendekati nenek itu, ia menyapanya. Khaning tidak tahu kalau nenek itu adalah ibu Suri.
Khaning mengobrol dengan nenek itu dan membantunya berkebun, tapi kemudian ia mengeluh kenapa istana meminta nenek tua mengerjakan pekerjaan berat seperti ini, mengurus kebun bunga sendirian.
Nenek cuma tertawa mendengarnya, ia mengatakan ia menikmati hal ini, orang yang sudah berumur akan hidup panjang jika mereka punya sesuatu untuk dilakukan.
Nenek kemudian melihat gambar yang dilukis Khaning dan memujinya, lukisan itu indah, ia sudah lama tinggal disana tapi tak tahu ada tempat seperti itu. IA pikir Khaning punya bakat dan bisa menjadi seniman suatu hari nanti. Tapi Khaning hanya menghela nafas, ia mengatakan ia tak bisa melakukannya lagi. Ia tampak sedih.
Nenek berkata kalau seorang seniman bisa hidup dimana saja, ia meminta Khaning jangan berfikir kalau dinding istana menghalangi impiannya. Khaning diam saja, meski nenek mengatakan hal seperti itu, tentu saja akan sulit baginya.
Nenek mengerti Khaning menunjukkan ekspresi sedih karena merindukan keluarga dan teman-temannya, karena KHaning masih muda dan harus mulai hidup di tempat seperti ini.
Khaning mengatakan kalau ia tidak pernah berpisah dengan keluarganya, mereka sangat dekat satu sama lain, tapi mulai hari ini ia harus hidup terpisah dari mereka dan ia merasa kesepian. Ia tak bisa pergi kemanapun, bahkan tak bisa pulang ke rumahnya jika ia ingin.
Nenek meminta KHaning untuk sabar dan meyakinkan diri, kalau ada masalah, Khaning bisa berdiskusi dengannya.
Khaning mengerti, ia senang karena ia punya teman yang bisa diajak bicara.
Karena hari sudah siang, keduanya memutuskan kembali ke istana. Khaning membantu nenek membawa keranjang peralatan berkebunnya.
Keduanya mengobrol dalam perjalanan pulang, Khaning bahkan mengatakan akan memijat nenek karena ia pandai memijat, keahlian ayahnya turun padanya.
Tapi kemudian Khaning terkejut melihat ratu dan Inn mendekati mereka dan ia mencoba melindungi nenek, ia meminta nenek berdiri di belakangnya HAHAHHAHA.
Ratu tentu saja marah pada Khaning yang menghilang. Khaning mengatakan ia tak melakukan apapun, Ia hanya pergi menggambar di kebun dan melihat nenek yang berkebun, ia hanya membantu nenek dan meminta ratu jangan menyalahkan nenek HAHAHHA
Ratu dan Inn hanya menatap Khaning dan nenek tak tahan lagi, ia tertawa dan ingin pergi tapi Khaning menghalanginya. Ratu akhirnya memanggil nenek dengan Ibu Suri dan Khaning shock.
Inn juga mendekati neneknya dan bertanya apakah nenek lelah berkebun. Nenek mengatakan ia tak apa-apa dan berbisik kalau sepertinya istana sekarang jadi lebih hidup. nenek menyukai Khaning.
Khaning benar-benar merasa tak enak dan akhirnya menyapa Ibu Suri dan memberi hormat.
Raja, Ratu, Ibu Suri, Inn dan KHaning sedang bersama. Khaning benar-benar merasa tak tenang karena sepertinya ia sudah tak sopan pada keluarga kerajaan. Khaning mencoba menjelaskan karena ia tak tahu apa-apa. Ratu kelihatan masih tidak suka dengan Khaning.
Ibu SUri mengatakan ia minta maaf karena tidak mengatakan apa-apa pada Khaning, karena ia merasa senang, ia diperlakukan seperti orang biasa, jadi ia menikmatinya, berjalan di kebun dengan cucunya yang manis. Khaning hanya bisa tersenyum kecil.
Khaning masih tidak terbiasa dengan bahasa sopan, jadi ia masih lupa mengakhiri katanya dengan 'yang mulia' jika Raja, Ratu atau IBu Suri bicara padanya.
Ratu kemudian meminta Khun Ratree memperlihatkan schedule puteri mahkota padanya. Khun Ratree memberikan pada RAtu dan Ratu mengeceknya, kemudian memberikan pada Khaning.
Khaning melihat schedulenya dan shock bukan main, karena schedulenya sangat penuh dan itu akan dimulai besok. Khaning tentu saja tak bisa mengatakan apa-apa.
Inn kemudian berdiri dan permisi untuk membawa calon istrinya pergi dari saja. Ia menarik Khaning yang nggak mau pergi dan masih membungkuk dan membungkuk. Inn benar-benar deh, kasian Khaning.
Ratu benar-benar khawatir pada Khaning dan Inn.
Inn membawa Khaning ke kamar. Ia mengatakan pada Khaning untuk bersikap seperti sebagaimana puteri mahkota seharusnya.
Khaning membalas kalau ini adalah hari pertamanya di istana, bagaimana ia tahu sikap seorang puteri mahkota.
Inn tidak peduli dan mengingatkan Khaning kalau Khaning adalah tunangannya yang sebentar lagi akan menjadi puteri mahkota.
Khaning kesal sekali, tapi ia tak bisa emembalas. Inn meninggalkannya dan Khaning terlihat seperti akan menangis.
Khaningd di kamarnya hanya berdiri menatap ke luar jendela, ia tak berulah lagi. Ia benar-benar merasa kesepian. Ia menangis.
Keesokan harinya, pelatihan puteri mahkota dimulai.
Khaning dihadapkan pada setumpukan buku setebal kamus dan itu membuatnya kelelahan karena ia harus membacanya, ia mengantuk.
Khun Ratree bingung padahal Khaning tidur seharian kenapa Khaning masih mengantuk. Khaning menyalahkan Khun Ratree karena memberinya pil tidur. Khun Ratree tidak mengerti.
Khaning memperlihatkan buku-buku itu dan mengatakan kalau buku-buku itu adalah pil tidur baginya BUWHHAHAHAHAHHA.
Khaning kemudian mencoba bersikap manis meminta istirahat tapi Khun Ratree tidak membiarkannya, karena mash banyak yang harus Khaning pelajari. Khaning kecewa, ia kesal dan tak punya pilihan selain membacanya. Tapi kemudian ia membuat alasan lagi aklau ia mempelajari sejarah Bhutin sejak SD, ia tak perlu membacanya lagi karena ia mengingatnya. Khun Ratree kemudian meminta Khaning menceritakannya tapi Khun Ratree tidak ingat sama sekali. HAHAAHHAHA.
Khaing kecewa ia tak bisa membuat alasan lagi. Ia memutuskannya membaca lagi.
Saat ia akan mulai, tiba-tiba ia mendengar suara biola yang indah. Khaning menyukai suara itu. Para dayang dibelakang Khaning tersenyum dan mengatakan sudah lama mereka tidak mendengarkan suara itu. Khun Ratree setuju. Khaning penasaran dan ingin melihat, tapi ujung-ujungnya ia kabur dan para dayang mengejarnya, Khun Ratree hanya bisa geleng-geleng.
Yang memainkan biola itu adalah Inn. Inn memainkannya dengan penuh perasaan. Khaning datang kesana dengan berlari dan dayang mengikutinya memintanya jangan berlari.
Inn menghentikan permainannya dan bertanya kenapa Khaning kesana, bukannya ia sedang ada kelas?
Khaning membuat alasan itu karena Inn memainkan biola, sangat ribut dan mengganggu konsentrasinya. Khaning mengatakan kalau musik membantu kerja otak, membuat ingatan lebih baik, jika putera mahkota memainkan musik untuk puteri mahkota, puteri mahkota pasti akan bisa belajar dengan baik.
Khaning menggoda Inn dan bertanya apakah Inn memainkan biola itu untuk Minnie. Inn membantah dengan cepat mengatakan ia tak memainkan itu untuk Minnie (mereka menyebut Minnie dengan 'dia' sebagai orang ketiga).
Inn kesal dan menginggalkan Khaning. Khaning mengatakan ia tak ada niat mendengarnya tapi suara biola Inn masuk begitu saja ke telinganya.
Khaning berteriak dan bahkan akan memukul Inn, Inn tak peduli dan meninggalkannya. Dayang meminta Khaning jangan bersikap seperti itu HAHAHAHA.
Latihan Khaning sebagai puteri mahkota dimulai lagi. Khaning mencoba berjalan dengan anggun, dengan sebuah buku di kepalanya. TApi tentu saja ia tak bisa melakukan dengan baik, ia menjatuhkan bukunya. Inn yang lewat disana hanya melihatnya. Khaning tersenyum padanya, Inn tak peduli dan meninggalkannya.
Khaning juga latihan menari, dengan terus saja menginjak jari guru tarinya. Ia menari sangat kaku HAHAHAHHA.
Ia juga latihan merangkai bunga dan latihan menyapa rakyat. Disela-sela itu ia makan makanan istana yang kelihatannya enak-enak, setiap makanan selalu dihiasi dengan bunga.
Kalau sedang tidak belajar, ia kadang menghabiskan waktu bersama Inn dimana Inn membaca dan ia makan. Ia juga memberikan makanan pada Inn untuk mencobanya, meski Inn kemudian mual karenanya.
Mereka kelihatan sudah agak dekat HAHAHHAHAHA.
Khaning berhasil berjalan dengan buku diatas kepalanya, para dayang senang melihatnya. Inn juga melihat hal itu dan saat Khaning melihat inn disana ia menjatuhkan bukunya.
Inn hanya menatapnya dan meninggalkannya. Khaning kesal dan memanggilnya pangeran gila HAHHAHAHA, tapi kemudian ia sadar para dayang mendengarnya dan ia menutup mulutnya HAHHAHAH.
Salah satu hal wajib yang dilakukan calon puteri mahkota adalah membuat parfum. Dimana calon puteri mahkota sebelum pernikahannya harus mengekstrak parfum sendiri yang akan dberikan kepada putera mahkota, dimana parfum itu hanya milik putera mahkota dan akan dipakai seumur hidupnya.
Khun Ratree menjelaskan hal itu dengan mengatakan 'Lady scent', dimana parfum tersebut merupakan aroma dari puetri mahkota sendiri. Maksud Khun Ratree adalah aroma pilihan puteri mahkota tapi Khaning salah mengira, ia pikir mereka akan membuat parfum dari aroma badannya dan ia langsung mencium badannya dan memikirkan Inn akan punya aroma sepertinya membuat ia merinding HAHAHHAHAHAHHAHA.
Tentu saja Khun Ratree mengatakan bukan itu, dan menjelaskan Khaning harus membuat parfum dengan aroma pilihannya sendiri untuk Inn. Khaning mengerti dan mengatakan kalau para dayang pasti punya aroma sendiri juga.
Dayang mengatakan mereka belum menikah jadi mereka tidak menggunakannya. Khaning sambil mencoba ekstrak yang ada disana bertanya apakah mereka tidak boleh menikah. Khun Ratree menjelaskan kalau mereka boleh menikah, tapi setelah itu mereka harus meninggalkan istana. Dia dan 2 dayang khaning sendiri sudah memutuskan kalau mereka akan melayani istana seumur hidup mereka.
Khaning bertanya apa itu artinya selama ini dan selanjutnya mereka akan terus tinggal di istana ini. Khun Ratree membenarkan. Khaning mengatakan kehidupan para dayang itu sungguh sangat membosankan HAHAHHAH.
Para dayang cuma tertawa, karena mereka menikmatinya.
Khaning sibuk melihat ekstrak-ekstrak yang ada disana dan mencoba satu per satu, bahkan ia juga memecahkan botolnya LOL
Mereka kemudian mulai untuk membuat parfum, ekstrak yang ada disana berasal dari berbagai bunga, ada melati, albizia, white champa, mawar, lavender, lily dan lain sebagainya. Kalau mau aroma tanaman obat juga ada, atau aroma pohon dan lain sebagainya.
Khaning bingung karena ada banyak aroma jadi ia tak tahu harus memilih yang mana.
Khun Ratree memberi saran agar Khaning memikirkan putera mahkota Inn saat memilihnya, karena Inn akan menggunakan aroma itu seumur hidupnya.
Khaning berfikir dan bertanya, kalian punya aroma anjing?
BUWHHAHAHAHAHAHHAHA. Dayang meminta Khaning tidak seharusnya mengatakan hal seperti itu.
Khaning kemudian berfikir lagi dan sepertinya ia punya ide. Ia bahkan ytertawa sendiri, ia sudah menemukan parfum apa yang akan ia buat. Ia tidak mengatakannya pada para dayang dan membuat mereka khawatir.
Sementara itu ibu Nakhun bertemu dengan seseorang saat Na Khun akan berangkat ke sekolah. Orang itu sepertinya menyukai Nakhun. Ibu mengatakan sebenarnya ia ingin melakukannya setelah Nakhun sedikit lebih dewasa, tapi ia merasa sekarang adalah kesempatan yang baik untuk memulai misinya.
Ibu memanggil orang itu untuk menanyakan mengenai Khaning, ia bertanya 'kenapa harus gadis ini' sambil menunjukkan foto Khaning. Orang itu tersenyum dan bersiap menjelaskan.
*Hmmmmmm, awalnya aku pikir ibu Nakhun bertanya kenapa istana memilih Khaning sebagai puteri mahkota, tapi sepertinya bukan, ibu sepertinya punya rencana dan itu melibatkan Khaning, ia ingin menggunakan Khaning, jadi ia bertanya pada orang itu kenapa mereka harus menggunakan Khaning, Tebakan aku aja sih, tapi kita tahu nanti Khaning menolak melakukannya, atau dia akan melakukannya meski ia tak tau dia di manfaatkan, dalam versi Korea misalnya saat Chae Kyeong mengumumkan ia ingin bercerai saat wawancara?
Ratu membantu Raja merapikan pakaiannya dan saat Raja akan menggunakan parfumnya, Raja berkomentar kalau parfumnya hampir habis. Ini adalah parfum yang hanya miliknya. Inn menatap keduanya. Ibu meminta Inn jangan iri pada ayahnya, karena Inn akan mendapatkannya dalam beberapa hari lagi. Inn mengerti, meski ia iri dengan parfum itu ia juga tak excited mengenai pernikahannya.
Sekretaris kerajaan masuk dan memberikan sesuatu pada raja, ia mengatakan setelah pernikahan, putera mahkota punya banyak hal untuk dilakukan.
Raja mengatakan pada Inn harus siap dengan tugasnya. Inn tidak menjawab. Raja meminta Sekretrais keluar dan ia bicara sebagai seorang ayah pada Inn, ia bertanya apakah Inn mengerti mengenai tugasnya atau tidak. Seorang raja yang baik harus bertanggungjawab terhadap rakyatnya, menjaga puteri mahkota dan kerajaan keseluruhan. DAn tentu saja hal paling penting adalah Inn harus punya image yang baik di mata rakyat, jadi Inn tidak boleh membuat kesalahan yang merusak imagenya. IA bertanya apakah Inn mengerti. Inn hanya menatap ayahnya, ia tidak menjawab.
Ia kemudian berdiri dan meninggalkan mereka. Raja marah pada Inn dan memintanya kembali. RAja tiba-tiba pusing dan ratu khawatir pada kesehatan raja.
Inn kembali memainkan biolanya yang suaranya menyedihkan.
Khaning yang lewat disana menatapnya. Khaning sepertinya tahu kalau Inn sedang bersedih akan sesuatu.
Hari pernikahan kerajaan. Seluruh istana sibuk. Para undangan sudah hadir, dari seluruh negeri. Bahkan dari luar negeri.
Khanon sudah ada disana dengan stelan jas-nya, mencoba bersikap seperti keluarga kerajaan tapi ujung-ujungnya dia selfie disana sini HAHAHHAHAHA.
Berita pernikahan Inn dan Khaning sudah menyebar di berbagai media.
Khaning ada di kamarnya, dihias dengan gaun pengantin putih yang cantik. Dengan tiara indah dan bunga sebagai tanda kerajaan Bhutin juga dengan indah menghiasi kepalanya.
Khaning sangat cantik.
Inn mencoba menelponnya, tapi Minnie tidak menjawab, dan waktunya juga sudah tiba, untuk pernikahannya.
Pernikahan di mulai. Inn berjalan memasuki aula pernikahan dikawal oleh para pengawalnya.
Saat Inn masuk, seluruh undangan berdiri dan bertepuk tangan.
Inn berdiri dan memberi hormat pada mereka, ia menunggu pengantinnya masuk.
Pintu terbuka, Khaning dengan gaun putihnya dan buket bunga tak biasa berjalan memasuki ruangan. Khaning sangat cantik membuat ibu terhari.
Khaning mencoba tersenyum saat ia berjalan dengan hato-hati. Inn menatapnya, ia terkejut karena Khaning trelihat cantik.
Ayah kemudian datang dan memberikan tangannya. Khaning mengyambutnya. Mereka berjalan berdua menuju Inn yang sudah menunggu di ujung. Para undangan bertepuk tangan.
Semuanya terlihat elegan sampai Khaning tersandung dan hampir jatuh, Inn memalingkan wajhanya, ia tahu Khaning akan membuat setidaknya satu kesalahan LOL
Mereka tiba di hadapan Inn. Khaning terlihat sedih. Mereka berhenti sebentar, seolah ayah tidak mau menyerahkan tangan puterinya pada Inn karena melihat Khaning menunjukkan wajah sedih.
Tapi AKhirnya ayah memberikan tangan Khaning pada Inn, dan Inn menyambutnya. Ayah menatap Inn dengan serius dan meminta Inn untuk menjaga Khaning. Inn mengangguk.
Inn kemudian bersiap membawa Khaning tapi Khaning diam saja, ia tidak melangkah, awalnya aku kira Khaning menolak, tapi ternyata karena ia khawtair ia akan jatuh. Ia masih belum mahir mengenakan high heels, dan ia berusaha melangkah perlahan dan pada akhirnya, ia terjatuh lagi, untung Inn menahannya.
Inn berbisik pada Khaning meminta Khaning hati-hati, Khaning mengeluh ia sudah berusaha, tapi dress nya terlalu panjang dan ia kesulitan berjalan.
Inn dan Khaning terus berjalan menaiki tangga dimana Raja, Ratu dan Ibu Suri ada disana. Sepertinya mereka yang akan menjadi saksi, kalau di kita penghulunya lah gitu ya.
Mereka akhirnya tiba di hadapan Raja dan membungkuk memberi salam. Sekretaris kerajaan mengambil buket bunga Khaning.
Raja mengatakan cinta akan mekar seperti bunga, sebelum itu berkembang, mereka membutuhkan banyak perhatian dan kasih sayang, begitu juga dengan cinta, mereka berdua harus jujur, memaafkan dan menghormati satu sama lain, saling peduli, baik dalam keadaan senang maupun susah. Raja berharap mereka berdua mengingat hal itu dan saling mencintai selamanya.
Inn dan Khaning memberi hormat lagi pada Raja. Ibu suri memberikan sesuatu pada mereka. Sepertinya jubah kerajaan (?) yang jelas dalam pernikahan ini, Inn memasangkan itu di bahu Khaning, keduanya sempat saling menatap dan gugup beberapa detik.
Khaning kemudian memberi hormat pada Inn. Inn mengatakan sumpahnya, Aku diharapan atas nama Raja, ratu dan rakyat Bhutin, bahwa aku akan jujur pada istriku, mulai dari sekarang sampai maut memisahkan kami.
Khaning terpesona dengan sumpah Inn sampai ia lupa kalau ini adalah gilirannya, Inn harus memberi kode-kode dulu supaya Khaning bicara HAHHAHAHAH.
Tapi Khaning diam saja, ia terlihat panik, sepertinya ia lupa sumpahnya. Tapi kemudian ia akhirnya berkata, Aku bersumpah dihadapan raja, ratu dan rakyat Bhutin, bahwa aku akan jujur pada suamiku, dari sekarang sampai maut memisahkan kami.
Mereka kemudian kembali berhadapan dengan raja yang mendoakan kebahagiaan mereka, semoga tuhan memberikan kebahagiaan bagi mereka dan keluarga mereka bahagia selamanya. Raja mengatakan pada Khaning mulai dari sekarang Khaning bukan lagi tunangan kerajaan, tapi permaisuri kerajaan. Keduanya memberi hormat pada Raja. Sekretaris kerajaan kembali memberikan buket bungan pada Khaning.
Keduanya berbalik ke arah undangan, Inn memegang tangan Khaning. Semuanya bertepuk yangan dan memberi selamat.
Minnie menonton pernikahan itu di rumahnya. Ia terlihat sangat kesal dan sedih. IA mematikan TV.
Khaning dan Inn kemudian berjalan keluar gereja dan disirami kelopak bunga oleh mereka yang ada disana. Keluarga Khaning terharu. Keluarga kerajaan bahagia melihat keduanya.
Inn dan Khaning tampak bahagia.
Inn kemudian mengatakan pada Khaning kalau ia tahu. Khaning bertanya apanya?
Inn sambil tersenyum mengejek mengatakan kalau Khaning membuat catatan di tangannya.
Khaning menatap Inn dan melihat ke telapak tangannya penuh dengan catatan HAHAHAHA, takut lupa ya.
Pernikahan berakhir saat Khaning melempar buket bunganya, meski kita tak melihat siapa yang berhasil mendapatkannya.
-The End-
Komentar:
Awwww di episode 5 Khaning bakalan di cuekin di kelas oleh teman-temannya, tapi bukannya tadi teman-temannya excited melihat pernikahan kerajaan ya? KAyaknya mereka nonton TV sih, bukan datang ke gereja tempat Inn dan Khaning menikah. LOL.
Khaning membuat kesalahan di pernikahannya, dia menulis panjang banged di tangan tapi bukannya kata-kata yang harus dia ucapkan itu dikit ya, aku aja hapal, masa harus ditulis?
Atau karena memang mengantisipasi takut lupa itu ya. HAHHAHAHAHA.
Ia malah terpesona dengan sumpah Inn ehhehehhehee.
Jadi sebelumnya aku menonton episode 00, seperti yang aku bahas sedikit diatas, Bhutin itu ternyata sebuah negara dimana cuaca disana dingin sepanjang tahun, suhu 15 derajat celcius, makanya pakaian disana lumayan tebal. Mereka benar-benar mencari lokasi syuting yang cocok dengan Bhutin dalam bayangan sang produser. Saat syuting adegan pernikahan, cuaca saat itu sekitar 34 derajat celcius kalau aku nggak salah ingat, tapi mereka harus pura-pura disana 15 derajat celcius, jadi saat syuting itu mereka beneran kepanasan. RAja, ratu dan ibu suri bahkan mengenakan baju 3 lapis, bayangin panasnya.
Pattie bahkan saat break harus melepaskan baju pengantinnya dan ia keringatan terus saking panasnya. Adegan pernikahan kabarnya cukup sulit dilakukan karena cuacanya panas banged.
Aku suka banged mbak Jeab beneran total dengan drama ini, saat menceritakannya ia sangat excited, bagaimana mereka menemukan tempat dan bagaimana mereka memikirkan Bhutin itu negara yang bagaimana.
Awalnya aku pikir di Thailand keluarga kerajaan memang menggunakan bunga di pakaian raja ratu putera mahkota dll, ternyata memang disini konsepnya Bhutin itu negara bunga, makanya di setiap baju baik keluarga kerajaan, dayang dan pengawal itu ada bunganya.
Raja mengatakan image sangat penting bagi putera mahkota kan ya, sepertinya ibu Nakhun ini berencana merusak image Inn dan menunjukkan kalau Nakhun lebih pantas menjadi penerus. Karena pada dasarnya yang dulu akan jadi putera mahkota adalah Nakhun, bukan inn, tapi karena ayah Nakhun meninggal, jadinya ayah Inn naik tahta dan Inn secara otomatis mengambil posisi itu.
Nakhun tahu niat ibunya, bagi Nakhun kebahagiaa ibu adalah kebahagiaannya, makanya meski ia baik, ia tak bisa membantah ibunya, karena satu-satunya keluarganya adalah ibunya.
Aku pas nonton ep 00 pemeran ibu Nakhun ini manis banged lho, dia sendiri bilang kalau karakternya disini sangat jahat. Di ep 00 kita lihat kalau dia orangnya banyak senyumnya dan bahkan manis banged pas nggak sabar kapan syuting selesai karena ia ingin segera makan makanan di hadapannya.
Nah, di ep 00 sendiri aku baru ngerti kalau orang yang ditelpon ibu Nakhun di episode kemarin itu adalah paman Minnie. JAdi dulu paman Minnie dan ibu Nakhun itu temen baik, dan ia akan melakukan semuanya untuk ibu Nakhun makanya karakternya penting banged disini nantinya. Dan seperti yang aku katakan, awalnya mereka ingin menggunakan Khaning tapi karena Khaning tidak terpengaruh, mereka menggunakan Minnie untuk melancarkan aksi mereka.
PAman Minnie di ep 00 lucu banged, dia bilang awalnya peran putera mahkota akan diserahkan padanya, tapi ia menolak dan menolak. Jeab malah bilang kalau paman itu bohong HAHAHAHHAHA.
Keduanya kayaknya teman baik sih. Oia, Jeab itu produsernya drama ini ^^
Di Episode 4 ini yang menarik menurut aku adalah PArfum. Unik ya, keluarga kerajaan punya parfumnya sendiri-sendiri, dimana sang istri akan memilih apa yang akan digunakan suami seumur hidupnya. Kayaknya romantis gitu.
Aku penasaran aroma apa yang jadinya dipilih oleh Khaning. Aku harap aromanya jangan yang aneh-aneh HAHAHHAHAHA, mengingat ide pertamanya adalah aroma anjing LOL
Khaning masih suka menggoda Inn dengan Minnie, kapan itu akan berakhir? Karena nantinya dia akan cemburu pada Minnie kan ya?
Nggak sabar pengen liat Inn mulai jatuh cinta pada Khaning.
Tapi di episode ini, kalau nggak salah istana tempat Khaning latihan kan beda dari istana tempat Inn tinggal, maksudnya masih satu istana tapi beda ruang gitu, agak jauh. TApi Inn kok sering lewat sana ya? Apakah karena ia penasaran pada Khaning? Hhehehehhehe.
Adddddddduuuh makin lama makin penasaran. Aku suka banged ini drama sub-nya cepet banged^^
Aku suka nonton di youtube channelnya ingfakirata :))
Semangat buat lanjut sinopsis ny y mind,,,
BalasHapusMin kok bisa dapet sinopsisnya cepet sih... Emang mimin terjemahin sendiri ya... hehe
BalasHapusThanks semangat dan secepatnya buat eps 5 nya y karna Uda GK sabar nih . 😘😘😘🤗
BalasHapusJadi gak sabar nih tunggu episode 5
BalasHapusgk sabar ep 5, wkwkwk. Semangat terus min, liat Next ep 6-7 liat si kaning kasian serius. 'tersakiti' wkwkwk
BalasHapusWaw... Keyeennn abisss... Dulu nntn yg versi korea juga gemesss... Jaman SMA. Skrg baca sinopsisnya ajah udh bikin meleleh.. Keren kak. Dilanjut smngat yak!!!
BalasHapusKok gambarnya ga ada
BalasHapusYg bingung itu knp si khaning bs ga tau wajah si ibu suri dan malah nganggep ibu suri cuma nenek pekerja istana. Padahal kan ibu suri tokoh besar negara, harusnya sekali 2kali nongol di berita donk ya... Aku jg kalo di posisi khaning begitu tau mau di nikahkan sama pangeran, pasti langsung browsing sampe pagi sbg generasi muda yg setia pada kedigjayaan mbah gugel. Harusnya sedikit banyak ngopek lah keluarga kerajaan.
BalasHapus