Di Episode 2 ini, Khaning akhirnya tahu kalau ia adalah tunangan putera mahkota Inn karena janji kakeknya dan raja terdahulu. Tentu saja ia menolak menikah dengan Inn. Tapi kemudian ia tahu situasi keluarganya semakin buruk, bahkan orang tuanya akan bercerai. Inn sendiri berusaha mempengaruhi Khaning untuk tidak setuju dengan pernikahan mereka.
Princess Hours Thailand Episode 2
Episode 2 dimulai dengan ibu suri yang tertawa mendengarkan cerita sekretaris kerajaan, tahu kalau cucunya dan calon puteri mahkota sudah berhubungan dan akrab. Ratu khawatir dan ibu suri mengatakan padanya jangan khawatir karena toh nanti keduanya juga akan menikah. Ibu suri tak menyangka kalau putera mahkota Inn benar-benar penasaran siapa calon istrinya sampai mencari tahu sendiri dan datang kesana. HAHAHAHHA Oh, jadi yang di episode 1 itu, Inn bukan mencari rumah Khaning tapi rumah calon istrinya dan ternyata we know what happen there HAHHAAHA
Sekretaris kerajaan tak menyangka ia akan melihat putera mahkota Inn saat ia berkunjung ke rumah keluarga Khaning. Sekretaris kerajaan kelihatan kesakitan di bahunya.
Ratu kemudian bertanya bagaimana dengan keluarga calon menantu kerajaan itu.
Jadi ceritanya, Sekretaris kerajaan menyamar menjadi salah satu pelanggan di rumah pijat/massage keluarga Khaning. Ia tak biasa di pukul pake kayu jadi badannya sakit semua. Saat ia di pukuli (aku nggak tahu namanya apa LOL) ibu Khaning masuk ke sana marah-marah karena mereka tak bisa membayar hutang, mereka sudah menunda berbulan-bulan dan rumah mereka kemungkinan akan diambil oleh retenir itu.
Ayah meminta ibu tenang dan nanti bicara di luar, mereka sedang ada pelanggan. Sekretaris kerajaan yang kesakitan menyuruh mereka bicara asalkan ayah berhenti memukul punggungnya.
Ayah meminta ibu bicara nanti tapi ini masalah darurat karena berhubungan dengan rumah mereka, ia kesal karena ayah tidak juga punya uang padahal mereka mendapat pelanggan kemarin. Ayah mengatakan mereka datang kesana karena sakit jadi ia tidak meminta uang bayaran HAHAHHAHHA. Melihat pelanggannya merasa sehar saja sudah membuatnya bahagia.
Ibu kesal karena ayah tidak peduli. Ayah malah mengatakan ia akan bekerja keras lagi mendapatkan pelanggan, ia juga akan membuat minyak urut special dan menjualnya di internet.
Ibu kesal mendengarnya dan keluar dari sana, sementara ayah terus memukuli punggung Sekretaris kerajaan..
Setelah selesai, Kahning masuk dengan teh herbalnya. Ia melayani Sekretaris kerajaan dengan baik. Sekretaris kerajaan menyukai aroma teh itu dan Khaning mulai jualan mengatakan keistimewaan teh buatannya itu, ia menjualnya 100 bath per bungkus, beli 7 gratis 2.
Tapi jika Sekretaris kerajaan mau menjadi pelanggan setia mereka, ia akan memberikan secara gratis. Ia mengingatkan kalau ia bukan menjual, ia hanya memberi saran untuk membeli itu.
Sekretaris kerajaan cuma tersenyum saja. Khaning jadi malu karena itu saran ibunya, supaya pelanggan mereka lebih banyak.
Sekretaris kerajaan hanya tertawa. Sekretaris kerajaan kemudian meminta Khaning memanggil ayah dan ibunya karena ia ingin bicara. Khaning senang mendengarnya, ia pikir Sekretaris kerajaan akan menjadi pelanggan setia mereka.
Mendengar cerita itu, ratu agak sedikit lega, karena calon puteri mahkota sepertinya gadis yang baik. Ibu suri setuju. Sekretaris kerajaan mengatakan calon puteri mahkota memang gadis yang baik.
Ibu suri bertanya apakah sekretaris kerajaan memberitahu keluarga Khaning mengenai rencana pernikahan dan Sekretaris kerajaan membenarkan.
Sekretaris kerajaan menunjukkan sebuah kalung kerajaan, bukti dari janji raja terdahulu dan kakek Khaning. Ia tahu kalau mereka memang keluarga pengawal raja dahulu tapi ia tetap harus membuktikan dengan kalung itu. Ayah dan ibu saling memandang, berfikir.
Sekretaris kerajaan berkata mungkin saja mereka tidak memiliki kalung itu karena ayah Khaning dulu kabur dari rumah. Ayah hanya tertawa dan mengingat lagi sepertinya ayahnya memang pernah memberikan kalung itu padanya saat Khaning lahir. Tapi mereka tidak ingat dimana kalung itu sekarang. Ibu yakin kalau ayah memberikan padanya, karena barang seperti itu sangat langka, ia yakin menyimpannya di suatu tempat.
Ayah dan ibu pura-pura bahagia karena mereka masih menyimpan kalung itu, untuk meyakinkan Sekretaris kerajaan.
Sementara itu Sekretaris kerajaan sepertinya sudah menyukai Khaning, ia melihat Khaning yang membersihkan sepedanya di luar dengan kaos kaki di tangannya dan saat Khaning melihat Sekretaris kerajaan menatapnya ia tersenyum membungkuk.
Sekretaris kerajaan tak sabar untuk memberitahu Khaning, tapi ayah dan ibu melarang, mereka berfikir mereka tidak boleh memberitahu Khaning sekarang, karena Khaning pasti akan sangat shock. Mereka meminta Sekretaris kerajaan memberi waktu, mereka akan mengatakan pada Khaning nanti.
Sekretaris kerajaan mengerti dan mengatakan ia akan kembali 3 hari lagi dan berharap ayah dan ibu memperlihatkan kalung itu padanya. Ayah dan ibu panik sendiri di belakang sekretaris karena mereka juga bingung dimana kalung itu HAHAHHAHAHA.
Ibu suri dan ratu bicara berdua. Dalam 3 hari, mereka akan melihat calon puteri mahkota itu. Ibu suri tidak sabar karena mereka akan mengadakan pesta besar sebentar lagi.
Ratu tidak kelihatan begitu bahagia. Ibu suri kemudian bertanya tentang pangeran Nakhun dan Puteri Chrissana.
Ratu menggeleng, ia tak tahu kabar mereka.
Sementara di rumah keluarga Khaning, ayah sedang menenangkan pikirannya, posisi yoga, ia berfikir. Ibu sudah membongkar-bongkar semuanya dan mereka masih belum menemukan kalung itu. Besok adalah hari ketiga dan Sekretaris kerajaan akan datang, ibu bertanya apa ayah sama sekali tidak ingat atau malah sudah menjualnya.
Ayah tidak menjawab, ia terus menutup matanya dan berfikir. Ibu bingung apa yang ayah lakukan. Tiba-tiba ayah membuka matanya dan berteriak kalau ia sudah ingat. Ibu senang mendengarnya dan bertanya dimana.
Ayah mengatakan di atap.
Flashback saat khaning masih kecil, ia menangis di tengah malam karena mengalami mimpi buruk, ia menemui ibu dan ayah dan mereka menenangkan Khaning kecil. Mimpi buruk Khaning kecil adalah pangerannya yang di hukum di penjara di atas tower, sesuatu seperti itu.
Khaning terus menangis terisak dan ibu menenangkannya, semuanya akan baik-baik saja. Ibu mengatakan pada ayah untuk tidak membiarkan KHaning mengenakan kalung pemberian kakek, karena setiap kali KHaning memakainya, Khaning akan mengalami mimpi buruk.
Dan bagitulah malam itu Khaning kecil membuang kalungnya ke atap rumah mereka, agar mimpi buruknya juga hilang.
Kembali ke masa sekarang, ayah naik ke atap rumah dan mencari kalung itu. Ia meraba-raba di sana dan tidak menemukannya,ia pikir mungkin beneran sudah hilang. Tapi ayah tidak menyerah dan terus mencarinya. Akhirnya ia menemukannya, ayah sangat senang dan berteriak memanggil ibu, mengatakan kalau ia menemukannya.
HAHAAHHAHAHA. Serius itu kalung disana setelah beberappa tahun, nggak hilang gitu, ga karatan juga HAHHAHA
Keesokan harinya, Khaning akan berangkat ke sekolah. Ia membuka gerbang rumahnya dan Sekretaris kerajaan ada disana. Sekretaris kerajaan senang melihat Khaning dan mengatakan kalau Khaning sudah bersiap, mereka bisa pergi sekarang.
Khaning tentu saja bingung, ia tak mengerti mereka akan kemana.
Ayah dan ibu keluar dari rumah dan tak menyangka Sekretaris kerajaan disana sepagi ini, mereka belum sempat mengatakan pada puteri mereka masalah pernikahan ini. Khaning bingung.
Sekretaris kerajaan berfikir kalau Khaning sudah siap berangkat ke istana karena Khaning mengenakan tas besar, jadi ia pikir Khaning sudah tahu masalah pernikahan itu.
Khaning makin bingung, ia bertanya pada ibunya, pernikahan? apa maksudnya?
Ayah dan ibu bingung menjelaskannya. Ayah menyuruh ibu yang bilang tapi ibu menyuruh ayah yang bilang.
Melihat ayah dan ibu tidak bisa mengatakannya, Sekretaris kerajaan menawarkan diri mengatakannya.
Sekretaris kerajaan mengatakan kalau ia adalah utusan kerajaan dan Khaning adalah calon puteri mahkota yang akan menikah dengan putera mahkota Inn.
Khaning tentu saja shock, APA?!
Khaning mengatakan kalau ia masih muda, terlalu muda untuk menikah. Ayah memintanya jangan marah dan tenang.
Sekretaris kerajaan mengatakan kalau pertunangan ini adalah janji dari raja terdahulu dan kakek Khaning yang merupakan pengawal pribadi raja. Jadi Khaning harus memenuhi janji itu.
Khaning tidak mengerti kenapa ia harus menikah dengan seseorang yang ia tidak tahu. Khaning tentu saja menolak pernikahan ini.
Sekretaris kerajaan melanjutkan kalau kakek Khaning dan raja terdahulu adalah sahabat dan berjanji akan menikahkan keturunan mereka. Khaning bingung dan mengatakan kalau ia masih seorang mahasiswa, ia juga punya impian menjadi pelukis terkenal, apakah ayahnya akan membiarkannya menyerah akan impiannya begitu saja?
Khaning kemudian hampir keceplosan membahas putera mahkota Inn juga sudah punya pacar, tapi kesadarannya kembali dengan cepat, ia tidak sempat mengatakan hal itu. Sekretaris kerajaan bertanya ada apa dengan putera mahkota Inn.
Karena Khaning sudah berjanji tidak akan mengatakan pada siapapun, ia akhirnya mengatakan bukan apa-apa dan intinya ia tidak ingin menikah dengan Inn. Khaning merengek pada ayah dan ibunya, ia meninggalkan mereka.
Khanon kemudian datang dan bertanya pada ayah dan ibu, ada apa dengan Khaning.
Ibu tidak ingin bicara pada Khanon karena ia masih bingung juga dengan semua ini, ibu bertanya pada ayah jadi benar ayah berhubungan dengan keluarga kerajaan. Ayah mengatakan ia sudah memberitahukan itu sejak lama tapi mereka tidak percaya dengannya.
Ayah jadi sedikit sombong setidaknya mereka sudah percaya padanya sekarang. Khanon shock, jadi kita semua berasal dari Bhutin? (keluarga kerajaan?)
Sekretaris kerajaan mengangguk. Ibu mengatakan pada Khanon kalau kHaning adalah tunangan putera mahkota Inn.
Khanon shock tapi wajahnya kelihatan senang mendengar hal itu.
Khaning masuk ke kamarnya dan merebahkan diri di tempat tidurnya. Ia masih tak percaya dengan apa yang baru ia dengar. Ia menangis di kamarnya, berharap kalau ini hanya mimpi.
Khaning bersiap akan kabur dari rumah, ia bahkan sudah menyiapkan kertas peringatan ia akan kabur dari rumah, ia menulis ia akan tidur di rumah temannya. Ia melihat kalung pemberian kakeknya dan menatapnya dengan kesal, kalung itu benar-benar pembawa mimpi buruk baginya.
Ia kemudian melihat banyak surat di sana, surat dari penagih hutang.
Ayah dan ibu di dapur bertengkar lagi mengenai hutang mereka. Khaning mendengarkan mereka diam-diam.
Ayah mengatakan mereka akan menemukan jalan keluarnya. Ibu sudah tidak tahan lagi karena ayah selalu saja seperti itu. Semuanya sudah berakhir bagi mereka. Ayah mengatakan kalau semuanya belum berakhir.
Ibu mengatakan membiarkan Khaning menikah itu artinya adalah sebuah akhir, karena mereka tidak punya jalan lain membayar hutang-hutang mereka.
Ayah mengatakan kalau ia bukan kepala keluarga yang baik. Keluarga mereka pasti akan lebih baik jika ia bekerja dengan rajin. Ayah kemudian meminta ibu menceraikannya, seperti yang selalu ibu katakan padanya. Ia akan menanggung semua hutang mereka dan tidak akan melukai ibu dan anak-anaknya.
Ibu menangis mendengarnya. Ayah mengatakan ibu bisa membawa KHaning dan menggunakan nama belakang ibu, dengan begitu Khaning tidak perlu memenuhi janji untuk menikah dengan keluarga kerajaan.
Ibu bertanya apakah ayah yakin dengan hal itu, karena saat ia meminta cerai dulu, ayah tidak pernah menyetujuinya.
Ibu menangis mengatakan kenapa tiba-tiba ayah mengatakan itu sekarang padanya. Ia memukuli ayah dan mengatakan kalau itu terserah pada ayah. IBu meninggalkannya.
Khaning menangis melihat ayah dan ibu bertengkar seperti itu. Ayah dan ibunya ternyata juga berat hati membiarkannya menikah dengan keluarga kerajaan.
Khaning kembali ke rumah dan mengambil kalung pemberian kakeknya, ia memakainya.
Khaning mencabut kembali kertas ia tempel tadi dan menggantinya dengan tulisan untuk pernikahan, ia perlu waktu untuk memikirkannya.
di sekolah, 3 teman Khaning sedang asyik melihat berita di internet, Minnie ada disana, atlet panahan.
Khaning tidak mendengarkan mereka, ia masih berfikir keras mengenai kejadian hari ini. Ia menatap kalung pemberian kakeknya dan berfikir.
Teman-temannya menyadari Khaning hari ini sangat aneh, mereka bertanya ada apa. Awalnya mereka memanggil Khaning tapi Khaning tidak ada reaksi.
Saat ditanya, Khaning mengatakan bukan apa-apa.
Inn dan 3 temannya berjalan di lorong. Teman Khaning melihat mereka dan 2 temannya yang merupakan fans Inn mulai heboh sendiri, berteriak.
Khaning yang tahu Inn ada disana mulai panik. Inn dan temannya berhenti dan menertawai para anak perempuan yang hebohnya bukan main itu.
Teman Khaning berusaha memanggil Inn agar melihat kesana, bahkan ada yang berpose seksi untuk menggoda HHAHAHAHAHA.
Khaning berusaha menghentikan mereka, tapi percuma saja.
Inn melihat ke arah mereka, tentu saja ia melihat ke arah Khaning. Khaning menyadari itu dan segera menutup wajahnya dengan buku.
Teman Khaning histeris karena Inn melihat ke arah mereka. Salah satu teman Khaning mengatakan itu karena kejadian di toilet waktu itu, Inn pasti ingat karena Khaning menyemburkan air ke wajah Inn.
Khaning masih berusaha menyuruh mereka berhenti, jangan menarik perhatian. Teman Khaning yang pake kaca mata terus menasehati dua temannya yang sudah keterlaluan histerisnya kalau melihat Inn.
Khaning tidak tahan lagi karena mereka terlalu menarik perhatian, ia memutuskan meninggalkan mereka, tentu saja dengan menutup wajahnya.
Inn melihat Khaning, tentu saja.
Teman-temannya kemudian menanyakan tentang Minnie, apakah Inn masih berhubungan dengannya. Inn tidak menjawab. Ia meminta mereka membiarkannya sendirian untuk sementara, ia punya urusan pribadi.
Teman-temannya bingung dan bertanya ada apa.
Inn meninggalkan mereka tanpa menjawab.
Khaning berhasil kabur dari sana tapi malah bertemu dengan putera mahkota Inn di lorong. Inn memanggilnya tapi Khaning pura-pura sibuk dan akan meninggalkannya, Inn tahu Khaning berbohong dan menyuruhnya berhenti.
Khaning bertanya ada apa sambil membelakangi Inn, Inn menyuruhnya mendekat. Khaning kesal sekali, tapi ia tidak bisa menolak.
Mereka berdua berhadapan. Khaning bertanya ada apa dengan bahasa formal dan Inn menyuruhnya bicara bahasa informal padanya.
Khaning tidak bisa menatap wajah Inn. Inn bertanya padanya apakah Khaning sudah mengetahui hal itu.
Khaning pura-pura tidak tahu dan bertanya apa?
Inn melihat Khaning mengenakan kalung perjanjian itu, Khaning bingung kenapa Inn melihat ke dadanya dan segera menutupnya. Khaning mengatakan kalau Inn mesum, menatap dadanya HAHAHAHAHAHA.
Inn bertanya apa maksud kalung itu. Khaning kemudian paham yang dilihat Inn adalah kalungnya, bukan dadanya HAHAHAHAHA.
Khaning ingin menjelaskan pada Inn dan ia menatap Inn. Tapi Inn tiba-tiba bersinar di matanya. Dan khaning kembali masuk ke khayalannya.
Inn mengatakan ia senang karena Khaning mengenakan kalung itu. Khaning menatap Inn dengan penuh cinta.
Inn mengeluarkan bagian kalung yang lain, miliknya. Khaning tersenyum dan mengatakan kalau ia ingin menikah dengan Inn dan membangun sebuah keluarga bersama Inn. Ia berharap Inn tidak masalah dengan gadis sepertinya.
Inn memberikan kalung itu pada Khaning dan memegang dagu Khaning, Inn mengatakan kalau Khaning akan menghadapi hari yang sulit, dan bertanya apakah Khaning mau menikah dengannya? Aku akan menjagamu dengan baik.
Khaning tersenyum bahagia dan mengangguk perlahan. Tentu saja endingnya adalah mereka berdua akan berciuman HAHAAHHAHHAHA.
Khaning terlalu mengkhayati khayalannya, di dunia nyata ia bahkan sudah menutup matanya dan memonyongkan bibirnya di hadapan Inn yang mengerutkan keningnya LOL
Inn bertanya ada apa dengan Khaning dan Khaning kembali ke dunia nyata. Inn bertanya apakah Khaning benar-benar ingin menjadi seorang puteri?
Khaning mengatakan ia tidak ingin. Inn mengatakan kalau Khaning masih belum tahu apa yang harus ia hadapai di istana nantinya. Khaning harus memikirkannya masak-masak.
Inn meninggalkan Khaning. Khaning kesal dengan sikap Inn yang dingin. Ia merobek gambar pangeran tak berwajah di bukunya dan meremasnya, membuangnya ke lantai dan menginjaknya dengan kesal sambil mengatakan pangeran gila. HAHAAHHA.
Berita mengenai putera mahkota Inn yang akan menikah sudah menyebar di berbagai media sosial. Sekretaris kerajaan menunjukkan pada Raja kalau rmor sudah tersebar dimana-mana. Raja meminta Sekretaris kerajaan menangani berita itu dengan baik, agar tidak tersebar lebih jauh dan menimbulkan berbagai kesalahpahaman.
Inn yang ada di hadapan raja tampak tidak punya ekspresi mengenai hal ini, Raja bertanya apakah Inn khawatir dengan pernikahan ini dan mengingatkan Inn ini adalah janji yang harus mereka penuhi. Kerajaan tidak bisa membatalkan janji. Karena ini adalah janji raja dengan sahabat baiknya, mereka juga tidak bisa menolak pernikahan ini.
Inn mengangguk, ia mengerti.
Khaning di sekolah sedang berfikir saat teman-temannya datang dan mengejutkannya. Teman-temannya membicarakan mengenai tunangan putera mahkota dan Khaning shock karena berita sudah tersebar. Dia bingung harus bagaimana.
Temannya yang pake kacamata meminta Khaning jangan terlalu memikirkan apa yang 2 temannya katakan, mereka hanya mengatakan sesuatu yang nonsense.
Khaning bertanya apakah mereka sudah tahu siapa yang akan dinikahi putera mahkota. Mereka menunjukkan sesuatu pada Khaning dan bertanya siapa yang menyebarkan rumor itu, mereka berfikir rumor Inn akan menikah tidaklah benar karena Inn masih terlalu muda untuk menikah.
Khaning agak lega karena temannya tidak percaya mengenai rumor yang tersebar. Tapi Khaning tentu saja masih khawatir, karena cepat atau lambat keluarga kerajaan akan memberi pernyataan resmi dan wajahnya akan muncul disana.
Teman-teman Inn juga mendengar rumor itu dan menemui Inn untuk mengkonfirmasi apakah berita itu benar, mereka bertanya apakah Inn sudah mengubah status dari berteman menjadi couple. Inn tidak menjawab, ia mengatakan kalau ia tidak tahu. Ia meninggalkan mereka dan mereka bertanya apa benar Inn akan menikah?
Maybe teman-teman Inn berfikir kalau rumor itu adalah mengenai Inn dan Minnie.
Khaning berjalan dengan lucu melewati loker, ia kelihatan tidak bersemangat. Ia tiba-tiba dikagetkan oleh seseorang yang menutup pintu loker dengan paksa. Itu adalah Inn yang menuduh Khaning menyebarkan rumor itu.
Khaning tidak menjawab. Inn mendekat padanya. Khaning panik dan berjalan mundur, Inn makin mendekat dan Khaning tidak bisa muncur lagi, karena ia sudah di mentok di loker. Khaning diam saja, ia tak berani menatap Inn.
Inn berkata kalau sepertinya Khaning benar-benar ingin menjadi seorang puteri. Khaning membantah, tapi ia mengatakan meski ia bilang tidak, Inn pasti tidak akan percaya padanya.
Inn mengingatkan Khaning untuk tidak bicara formal padanya, ia tidak ingin Khaning memanggilnya 'yang mulia'.
Khaning tidak peduli, ia bertanya, kenapa, yang mulia?
Inn diam saja. Tahu kalau Inn tidak suka di panggil 'yang mulia', Khaning menggunakan kesempatan itu untuk memanggil Inn dengan 'yang mulia' berkali-kali HAHAHAHAHAHAHHA.
Inn kesal sekali dan akhirnya meninggalkan Khaning. Khaning terus memanggil Inn dengan 'yang mulia' sampai Inn menghilang dari hadapannnya. Khaning merasa kali ini dia menang HAHAHAHAHHA.
Sementara itu di London, Minnie sedang latihan panahan. Seseorang menelponnya, ia menanyakan Inn pada orang itu dan ia mengatakan ia akan kembali ke Thailand hari ini.
Minnie kembali ke Thailand dan sudah banyak wartawan yang menunggunya. Ia diwawancara mengenai keikutsertaannya di olimpiade kali ini dan ia adalah atlet pertama Bhutin.
Nakhun dan ibunya juga tiba di Thailand. Ibu mengingatkan Nakhun untuk melakukan dengan baik, karena mereka harus melakukan banyak hal mulai dari sekarang. Ia meminta puteranya sering-sering ke istana. Nakhun mengerti. Ibu mengatakan kalau mereka akan mendapatkan semuanya kembali.
Di rumah Khaning, ayah punya pelanggan yang dipijat sambil menonton Kiss Me HAHAHHAHHAAH.
Ternyata pria itu adalah rentenir yang meminta uang pada ayah, ayah mengatakan kalau ia akan membayarnya.
Sementara itu di luar ibu kelihatan khawatir, ada 2 orang yang menjaga pintu tempat pijat. Khaning keluar dari rumah dan tak tahu apa-apa. ia pikir mereka hanya pelanggan biasa.
Ayah mengatakan sekarang ia tak punya uang tapi ia pasti akan membayarnya nanti. Ia meminta rentenir bersabar demi persahabatan mereka.
Rentenir tertawa dan ayah juga tertawa. Rentenir tiba-tiba menendang ayah dan ayah terjatuh. Rentenir marah dan mengatakan jika ia menganggap ayah sebagai teman ia tak akan menenang ayah dengan kakinya.
Lalu terjadilah peperangan 3 rentenir vs keluarga Khaning. Rentenir kesal karena ayah tidak membayar hutangnya dan tertarik dengan Khaning, ia ingin Khaning bekerja dengan mereka, dengan begitu semua hutang ayah dianggap lunas.
Tentu saja ayah tak membiarkan rentenir menyentuh puterinya. Ayah mencoba melawan tapi ia ditangkap dan di pukuli oleh rentenir itu. Ibu dan Khaning berusaha menolong ayah, bahkan naik ke punggung rentenir itu tapi mereka terlalu lemah. Khanon juga menolong tapi ia tak berdaya. Keluarga Khaning habis di hajar para rentenir itu.
-The End-
Komentar:
Episode 2 ini plotnya agak sedikit lambat, beda dengan episode pertama, mungkin karena kita sudah memulai masuk ke inti cerita.
Aku ngakak banged saat Sekretaris kerajaan dipijat oleh ayah, dia kesakitan banged. Kata ayah sih Sekretaris kerajaan banyak stress dan otot-ototnya tegang semuanya makanya saat dipukul Sekretaris kerajaan kesakitan. Ia bahkan menyuruh suami istri itu bertengkar sepuasnya asal berhenti memukulnya hHAHAHAHAHAHA.
Hutang keluarga Khaning cukup banyak karena ayah selalu memberi service gratis pada pelanggannya, wajar sih ibu marah-marah karena mereka akan kehilangan rumah mereka.
Ayah dan ibu juga tidak ingin membiarkan anak mereka menikah dengan orang yang tidak mereka kenal, tapi mereka tidak punya pilihan lain, selain karena janji itu, mereka juga berfikir keluarga kerajaan akan menyelesaikan masalah mereka jika mereka melakukannya. Makanya awalnya Khaning menolak karena orang tuanya terlihat happy happy aja dia akan menikah.
Tapi ia akhirnya tahu kalau orang tuanya sangat menyayanginya.
Khaning sepertinya sih menikmati dia tahu kelemahan Inn, Inn tidak suka dipanggil dengan 'yang mulia' dan ia mulai terus terusan memanggilnya begitu, HAHHAHAH. Aku rasa hubungan mereka akan sangat seru.
Inn tidak bisa menolak memenuhi janji raja terdahulu, jadi sepertinya ia berusaha membuat Khaning menolak pernikahan itu. Tentu saja dia tidak mengatakannya secara langsung pada Khaning, tapi ia sudah memberi kode saat mengatakan Khaning tidak tahu apa yang harus ia hadapi di istana nantinya.
Tapi Khaning juga tidak punya pilihan sih, ia juga harus memikirkan keluarganya, dan ia ada diposisi yang sulit juga. Ia tidak mau tapi ia harus melakukannya. Kasihan juga sih, Khaning harus menyerah akan banyak hal begitu ia masuk ke istana, tapi seperti yang kita tahu, Khaning jauh berbeda dari seorang puteri yang anggun, dia tak akan menyerah semudah itu. Dan aku harap masuknya Khaning ke istana memberi suasana baru di istana seperti versi Korea, karena khaning kan ceria banged yak.
Minnie kembali ke Thailand, apakah dia sudah mendengar mengenai pernikahan Inn? Jangan bilang dia geer mengira kalau gadis itu adalah dirinya HAHAHAHHAHAHA.
Aku nggak sabar pengen liat bagaimana reaksinya saat tau Inn akan menikah dengan orang lain. Muka Minnie ini jahat banged, pas lah ya jadi antagonis, aku takut nanti jadi makjang AHHAHAHAHHA.
Sementara itu Na Khun kelihatannya sih anak baik ya. Dia sepertinya tahu rencana ibunya. Apakah dia akan mengkhianati sepupunya?
Aku nggak tahu ini drama berapa episode, sepertinya alurnya cukup lambat, semoga nggak lebih dari 20 episode ya. Kalau banyak-banyak nanti takutnya mood-nya hilang. Sampai saat ini sih masih excited aja. Cuma galau nungguin sub juga, takut subnya kelamaan Tapi sepertinya banyak yang tertarik sih, jadi subtitle-nya lumayan cepat rilis, harus pinter-pinter nyari juga LOL.
Semangat y nulisnya. Btw, eps 3 nya kapan y tayang ?😘😘
BalasHapusPaling suka baca sinopsis disini. Bukan cuma soal isi sinopsis filmnya tapi penulisnya juga ikut nuangin apa yang ada dipikirannya. Jadi pembaca juga bisa ikut nyimpulin dan berpendapat. Terus semangat ya buat sinopsisnya. Episode 3kan udah tayang, jadi aku tunggu ya hehehe
BalasHapusKapan ya sinopsis eps 4 muncul jadi gak sabar nih
BalasHapusKapan ya sinopsis eps 4 muncul jadi gak sabar nih
BalasHapus