Episode 10 ini cukup sweeet meski aku sempat khawatir dengan previewnya kemarin, tapi Inn sudah mulai kok ada rasa sama Khaning, jadi sebenarnya dia udah mulai jaga jarak juga dari Minnie, cuma si Minnie ini nempel aja kerjaannya.
Btw mulai dari sekarang kayaknya aku bakalan buat sinopsis ini menjadi 2 part, biar mudah uploadnya hehehhhe^^
Sinopsis Princess Hours Thailand Episode 10 Bagian 1
3 sahabat Khaning sedang berkunjung ke rumah Khaning, lebih tepatnya, si Jazz ingin dipijat. Khanong bertugas melayani mereka.
Jazz memperlihatkan wajah aneh karena ia terpesona melihat Khanong yang memijat kakinya.
2 temannya merinding melihat ekspresi Jazz dan mengingatkan kalau Khanong adalah 'adik perempuan' mereka HAHHAHAHAHA. Mereka tahu kalau Khanong adalah gay wkwkkwkwkw.
Khanong langsung menatap mereka dan menyuruh mereka diam, jangan sampai ayah dan ibunya mendengar hal itu LOL.
Jazz menyuruh 2 temannya santai dan membiarkannya untuk membayangkan sesuatu, setidaknya ia bisa berimajinasi. Ia bahkan terpesona dengan kulit Khanong yang mulus dan akan menyentuh Khanong, tentu saja Khanong menghindar, ia tak suka di sentuh perempuan HAHAHAHHAHAHA.
Khanong kemudian menanyakan kakaknya, apakah teman kakaknya tahu bagaimana kabar Khaning. Teman-temannya mengatakan mereka tidak tahu bagaimana kabar Khaning. Di kampus mereka tidak melihat Khaning sama sekali, bahkan tidak ada di sekitar putera mahkota Inn juga, mereka bertanya pada pengawal tapi pengawal tidak mau menjawab mereka. Ia mencoba menelpon tapi ponsel Khaning juga mati.
Ayah dan ibu keluar mendengar mereka membicarakan hal itu, ayah setuju, ia juga menelpon ke istana tapi tidak ada yang menjawabnya. Ibu sangat khawatir terjadi sesuatu dengan istana. Sebentar lagi ulang tahun ibu dan ia sangat berharap Khaning akan datang merayakannya, kalau tidak ia akan sangat kesepian.
Ayah kemudian punya ide, bagaimana kalau mereka pergi ke istana mengunjungi Khaning. Mendengar hal itu, Khanong dan teman Khaning sangat bersemangat, mereka setuju banged. Tapi ayah kemudian mengatakan hanya ia dan ibu yang akan pergi HAHAHAHHAHAHA, yang lain kecewa.
Sementara itu Khaning di istana sibuk belajar atas perintah ratu. Ia sudah beberapa hari tidak ke kampus dan menghabiskan waktu belajar dan belajar.
Ia bahkan tidak diperbolehkan menelpon orang tuanya, HP-nya disita. Khaning benar-benar bosan dan merasa ini akan terjadi seumur hidupnya, sampai ia mati ia akan terperangkap di istana seperti ini. Para dayang khawatir melihat Khaning dan mereka mengatakan tentu saja tidak akan selamanya begini.
Khaning mengatakan besok adalah ulang tahun ibunya dan ia hanya ingin menelpon ibunya. Ratree mengatakan pada Khaning untuk fokus belajar, jika Khaning bisa membaca semua buku dengan cepat, mungkin Ratu akan membiarkan Khaning pergi menemui orang tuanya.
Khaning mengatakan jika ia bisa membaca semua ini maka dikehidupan selanjutnya ia tak perlu melakukannya lagi, karena ia merasa sudah membaca sebanyak ia membaca di 2 kehidupan.
Tapi pada akhirnya Khaning terpaksa membuka buku lagi dan melanjutkan pelajarannya.
Ayah dan ibu Khaning benar-benar datang ke istana untuk menemui Khaning, mereka sedang bicara pada Ibu Suri dan Ratu.
Ayah mengatakan mereka tak bisa menghubungi Khaning, jadi mereka datang untuk menanyakan kabarnya. Ibu juga bersemangat mengenai ulang tahunnya, karena setiap tahun mereka berempat akan merayakan bersama.
Ratu mengatakan kalau Khaning sedang sibuk mempersiapkan diri untuk menghadiri 'social party' bersama Inn, jadi Khaning tidak bisa kemana-mana, Khaning harus belajar karena masih banyak hal yang tidak ia tahu.
Tapi ibu tetap berusaha meyakinkan ratu, hanya beberapa hari saja ia ingin membawa Khaning pulang, karena ulang tahunnya. Tapi Ratu tetap menolak, ia tidak mengizinkan Khaning keluar istana.
Ibu masih berusaha, tapi akhirnya ayah menghentikannya, ia mengatakan kalau puteri mereka sekarang adalah seorang puteri dan bukan Khaning lagi, puteri punya tanggung jawabnya sendiri, jika Khaning tidak bisa mengatasi ini, Khaning tidak akan bisa bekerja untuk negara.
Ayah berusaha menahan kesedihannya, sementara ibu menangis. Ia sangat merindukan puterinya.
Inn baru pulang dari sekolah, dan lewat sana, ia diam-diam mendengarkan pembicaraan mereka.
Khaning masih belajar, tapi ia tak bisa konsentrasi. Ia mendengar kabar kedatangan orang tuanya, tapi ia tak boleh menemui mereka, itu membuatnya sedih. Ia mengatakan kalau orang-orang di istana ini tidak punya hati sama sekali. Ia menangis.
Saat itu Inn masuk ke ruangan dan mendengarkan hal itu. Ia hanya bisa menghela nafas, ia memikirkan sesuatu.
3 teman Khaning mendapat telpon dari ibu yang menceritakan apa yang terjadi, 3 temannya sangat sedih karena Khaning tidak bisa pulang ke rumah saat ulang tahun ibunya.
Nakhun yang lewat sana melihat mereka dan menyapa, tiba-tiba teman Khaning mendapatkan ide cemerlang, dan berteriak karena mereka punya Nakhun yang mungkin bisa membantu.
Ternyata mereka menggunakan Nakhun untuk mengantarkan rekaman video, 3 teman Khaning memberikan semangat pada Khaning untuk tidak menyerah dan melakukan yang terbaik. Mereka meminta khaning menjaga kesehatannya dan kalau masalah putera mahkota, Khaning tenang saja, mereka akan menjaga putera mahkota (agar menjauh dari minnie mouse kali HAHAHAAHHA).
Teman-temannya sangat ribut memberikan semangat pada Khaning dan untuk pertama kalinya Khaning tertawa. Ia berterima kasih pada Nakhun. Nakhun mengatakan ia segera ke istana setelah teman Khaning menceritakan apa yang terjadi.
Khaning mengatakan ia sangat merindukan ibunya dan bertanya pada Nakhun apakah Nakhun punya cara agar ia bisa pulang ke rumah. Ia meminta Nakhun membantunya dan Nakhun menyanggupinya. Khaning lega karena ia punya Nakhun, satu-satunya orang diistana yang mengerti akan dirinya.
Inn kebetulan atau tidak lewat disana dan mendengarkan percaapan mereka, tapi Inn tidak berniat bergabung, ia hanya lewat saja dan Nakhun mengatakan mungkin Inn bisa membantu.
Khaning langsung berlari ke arah Inn dan mulai memegang tangan Inn mengatakan kalau besok adalah ulang tahun ibunya dan ia ingin Inn membantunya untuk bisa pulang ke rumah.
Inn diam saja, Khaning terus mengatakan please please dan please, memohon pada Inn. Nakhun juga meminta Inn membantu Khaning.
Inn masih tidak menjawab, Khaning terus memohon sambil sedikit menggoyangkan tangannya, tapi Inn benar-benar nggak menjawab dan malah meninggalkan mereka.
Khaning jadi kesal dan berteriak, Crazy prince! Ini hanya masalah kecil, kenapa kau tidak mau membantuku? Besok adalah ulang tahun ibuku! Kau mungkin tidak merasakan apapun, kan? Karena kau sudah terbiasa di istana ini! Tapi aku tidak biasa dengan hal seperti ini!
Inn tidak menjawab, tidak berbalik, ia meninggalkan Khaning dan Nakhun. Khaning sangat kecewa.
Nakhun sedih melihat Khaning dan menemui Raja dan Ratu secara pribadi untuk memohon. Tapi Ratu tetap menolak. Menurut Ratu itu sudah tugas seorang puteri mahkota untuk tidak mementingkan kepentingan pribadinya. Nakhun akhirnya tidak bisa mengatakan apapun lagi.
Khaning menangis karena Ratu terus menolak, bahkan setelah Nakhun memohon padanya. Nakhun meminta maaf karena ia tak bisa membantu Khaning.
Inn masih saja terlihat disekitar mereka dan melihat Khaning menangis disamping Nakhun.
Inn tidak pernah melihat Khaning menangis seperti itu, jadi kali ini ia tidak tahan lagi.
*pada awalnya dia memang niat membantu Khaning sih, dilihat dari ekspresi wajahnya, tapi tadinya ia masih ragu.
Inn tahu benar mengenai peraturan itu, di masa lalu ia selalu mengikuti apa yang diperintahkan ayah dan ibunya, bahkan jika itu hal yang tidak ia setujui, tapi kali ini ia benar-benar memohon untuk membiarkan puteri pulang ke rumahnya.
RAja dan Ratu saling menatap dan mengatakan pada Inn untuk berhenti membahas hal ini. Raja dan Ratu akan pergi.
Inn berdiri dan berkata, Aku sangat memohon kali ini, karena aku belum pernah melakukan sesuatu untuk istriku. Tolong biarkan aku melakukan sesuatu untuknya sebagai seorang suami yang baik.
Inn benar-benar serius, ia bahkan sampai membungkuk pada orang tuanya. Ayah dan ibu hanya saling menatap melihat Inn yang tidak seperti biasanya.
Keesokan harinya, Khaning akhirnya diperbolehkan pulang ke rumah orang tuanya. Ayah dan ibu menyambutnya dengan haru, mereka bertiga berpelukan. Inn tentu saja ikut bersama Khaning.
Ayah berterimakasih pada Inn karena sudah membawa Khaning pulang ke rumah, karena kalau tidak ibu akan menangis dan menangis terus.
Khaning kesal dan mengatakan pada ayahnya kenapa harus berterimakasih pada Inn, karena Inn tidak melakukan apapun. IA meminta ayahnya berterimakasih pada Nakhun, karena Nakhun yang membantunya.
Awwwwwwww Inn diam saja, Khaning tidak tahu kalau Inn yang sudah berhasil meyakinkan Raja dan Ratu untuk membiarkan Khaning pulang (peluk Inn Chu~)
Inn tidak mengatakan apapun, ia tak membantah atau berkata apa-apa, tapi ia terlihat agak kecewa sih.
Ayah dan ibu mempersilahkan Inn dan Khaning untuk masuk ke kamar Khaning. Kamar Khaning yang sederhana dan mata Inn menangkap sesuatu yang membuat keningnya berkerut. Ada gambar orang berotot disana HAHAHAHAHAHAH. Khaning segera mengambil gambar itu untuk menyembunyikannya, Khanong kemudian segera mendekati Khaning dan mengamankan gambar miliknya itu wkwkkwkwkkw. Khanong mengatakan bagus sekali Khaning datang bersama Inn, karena kalau Inn tidak ikut ia tidak akan membersihkan kamar Khaning. Khaning kesal dan mencubit adiknya itu.
Ibu mempersilahkan Inn untuk istirahat dan Inn melihat-lihat sekitaran kamar. Khaning mengatakan Inn tak punya pilihan lain, kalau Inn tak mau tinggal disana, Inn bisa tidur di ruangan pijat ayahnya. Khaning menakuti Inn dengan mengatakan ada gecko besar disana (gecko apa ya? HAHAHAHA).
Ibu menyuruh Khaning jangan menggoda Inn. Ibu meminta Inn untuk nyaman di rumah mereka, ia akan pergi membelikan makanan untuk Inn. Khaning ingin ikut tapi ibu menyuruh Khaning menemani Inn disana. Ayah setuju.
Khanong kemudian baru nyambung dan mengatakan kalau ia juga akan pergi bersama ibu, HAHHAHAHHA, mereka berniat meninggalkan Inn dan Khaning berdua saja kwkwkwkkwkwkw.
Ayah lucu banged, dia bahkan membungkuk hormat pada Inn, padahal menantu, nggak boleh ya bersikap biasa aja, asal sopan HAHAHHAHA.
Inn dan Khaning tinggal berdua di kamar. Inn melihat-lihat sekitaran kamar sementara Khaning masih terlihat kesal dan agak bosan.
Ia bertanya apa Inn yakin bisa tinggal dikamarnya.
Inn nggak menjawab dan kemudian iklan HAHAHAHAHAAHHA.
Makan malam keluarga Khaning dan menantu mereka Inn, untuk pertama kalinya.
Khaning tak sabar untuk makan duluan tapi ibu menghentikannya, karena Inn harus mencicipi duluan. Khaning kesal sekali, tapi ini kan rumahku, kenapa aku tidak boleh makan duluan?
Ayah mengatakan kalau Inn adalah putera mahkota dan Khaning membalas kalau ia adalah puteri mahkota HAHHAHAAHAHA.
Ibu mengatakan ini adalah ulang tahunnya dan ia ingin Inn mencicipin duluan, karena ia ingin ucapan selamat dari Inn.
Khaning akhirnya tak bisa membalas lagi.
Inn mengucapkan selamat pada ibu dan berharap ibu selalu bahagia. Inn bersiap menyumpit makanan dan mengambil satu, Khaning shock karena ia berencana akan makan yang itu. AHAAHHAHAHAHA. Ayah menyuruh Khaning berhent, tapi Khaning tak bisa mengalihkan pandangannya dari makanan itu, ia kesal.
Inn kemudian mulai melakukan sesuatu, seolah ia ingin menyuapi Khaning (atau dia memang niat), ia meniup makanan dan Khaning mulai bersiap menerimanya, ayah bergumam kalau Inn manly sekali HAHAHAHHAHAHAH.
Khaning senyam senyum menunggu Inn menyuapinya, tapi ternyata Inn malah makan sendiri HAHAHHAHAHAHAHHAHA. Khaning kecewa banged.
Khanong malah teriak, Ah! Bagus sekali, menjadi suami Khaning memang harus seperti ini.
HAHAHAHAHAHA Ayah dan ibu ikutan tertawa sementara Khaning masih membuka mulutnya dan mengunyah angin wkkwkwkwkkw.
Karena makan malam sudah dibuka oleh Inn, jadi mereka sekarang boleh makan. Mereka bersemangat dan rebutan makanan, semuanya tampak bahagia. Inn tampak terkejut melihat keluarga Khaning yang heboh di meja makan, mereka makan sambil tertawa, berebut makanan, ngobrol, pokoknya rame banged.
Inn sampai ikutan tertawa bersama mereka. Suasana makan yang sangat berbeda dengan di istana.
Malam harinya, Khaning merasa sangat nyaman tidur di tempat tidurnya setelah sekian lama, ia sangat merindukan tempat tidurnya.
Tiba-tiba Inn datang dan tiduran di sampingnya, membuat Khaning terkejut, ia bertanya apa yang dilakukan Inn.
Inn sih santai aja, seolah ia biasa aja dan menjawab kalau ia akan tidur. Khaning tidak setuju dan menyuruh Inn tidur di tempat lain. Inn mengatakan kalau di kamar Khaning cuma ada 1 tempat tidur, jadi dimana lagi ia akan tidur.
Ia juga protes pada Khaning, ia sudah sangat berusaha membuat Khaning bisa pulang ke rumah, tapi Khaning masih terus komplain padanya.
Khaning tidak membahas itu dan mengatakan siapa suruh Inn ikut pulang bersamanya.
Khaning berusaha memunggungi Inn, tapi tempat tidur Khaning sempit banged, jadi mau tak mau mereka tetap bersentuhan.
Inn mengatakan kalau itu adalah peraturannya, seorang puteri tak bisa meninggalkan istana kecuali pangeran ikut bersamanya.
Khaning mengerutkan keningnya. Ia masih berusaha menjauhkan jarak dari Inn, tapi Inn malah bangun dan bertopang pada tangannya, menatap Khaning sambil sedikit tersenyum.
Khaning bingung kenapa Inn tersenyum seperti itu padanya.
Khaning berusaha untuk cuek tapi ia salting juga di tatap lama-lama dan malah senyam senyum sendiri wkkwkwkwkw.
Inn tidak mengalihkan posisinya dan bertanya apakah keluarga Khaning selalu seperti hari ini setiap hari.
Khaning masih memunggungi Inn meski wajahnya menghadap Inn dan ia tak mengerti apa maksud Inn. Inn mengatakan selalu bahagia setiap hari.
Khaning kemudian meluruskan badannya sambil tersenyum bahagia mengatakan kalau keluarganya memang seperti itu setiap hari.
Beberapa detik kemudian Khaning baru sadar kalau wajahnya sangat dekat dengan wajah Inn. Inn bahkan tidak menjauh dan hanya terus menatap Khaning. Keduanya terdiam.
Tiba-tiba Inn mendekatkan wajahnya ke arah Khaning dan Khaning panik, ia menutup matanya dan mempersiapkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi.
Inn tersenyum melihat reaksi Khaning, Inn merebahkan dirinya dan bersiap tidur dengan satu tangan memeluk Khaning.
Khaning tidak bisa bergerak, ia juga tak menghindar.
Wajah inn sangat dekat dengan wajahnya, Inn sudah menutup matanya, Hanya Khaning yang masih membuka mata dan ia diam-diam menatap Inn. Khaning tersenyum.
Dan malam semakin larut. Pada akhirnya yang nggak bisa tidur adalah pihak laki-laki HAHAAHHAHHAHAA.
Khaning sudah terlelap dengan tangannya yang memeluk Inn, sementara Inn masih terbangun. Ia menatap Khaning dalam keheningan malam. wajah mereka cukup dekat sehingga Inn jadi terbawa suasana.
Ia mendekatkan wajahnya ke arah Khaning dan akan mencium kening gadis itu, tapi Inn mengembalikan kesadarannya dan tidak jadi melakukannya.
Ia mulai sadar akan situasinya yang cukup buruk, ia tak bisa bergerak sama sekali karena Khaning memeluknya. Inn mulai berkeringat dan sepertinya ia nggak tidur semalaman HAHAHHAHAHAHAHAHA.
KYAAAAAAAAAAAA Ini adegan sweet juga ternyata, meski spoiler dimana-mana wkkkkwkwkwkw.
Akhirnya episode 10 😍😍😍 Makasih ka udah lanjut😅
BalasHapusBaca dulu yah ka...
Seneng banget bisa baca sinopsis di sini.. thnk u yaaa.. :-)
BalasHapusoh iya, btw gecko itu tokek kalau g salah, pernah di ep sebelumnya mereka takut sm tokek besar..
Wktu meluk, feelnya dapet banget,, sampe merinding,, Σ(゚д゚lll)
BalasHapusMAKASIIIH BUAT SINOPSISNYA.
BalasHapusKa gmna cara-Nya ngeliat d YouTube yg ada subtitle Indonesia nya?
BalasHapus