Lama sudah penantian ini, akhirnya kesampaian juga menonton Princess Hours Thailand. Rasa itu sempat memudar dan dihangatkan lagi karena promosi halo entertaiment yang mengulpoad banyak momen OTP, jadinya penasaran pengen cepat-cepat menonton.
Tapi aku nggak menonton episode 00, karena aku ingin langsung ke seriesnya, jadi kapan-kapan aja nonton BTS-nya HAHHAHAHAH.
Tanggal 25 kemarin, sudah ditayangkan episode 1 Princess Hours Thailand dan menurut aku tidaklah buruk, aku enjoy menonton episode pertamanya.
Meski nggak ngerti mereka ngomong apa, aku ngakak banged.
Sinopsis ini aku re-upload karena blog lama di hapus *lagi* karena Goblin Zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz.
Sinopsis Princess Hours Thailand Episode 1
Sebuah mobil terlihat memasuki sebuah tempat yang indah. Indah banged. Itu adalah sebuah istana. Sebuah istana megah, berwarna putih ada ditengah-tengah lapangan yang luas. Untuk pemandangan pertama, istana di drama ini cool banged.
Mobil itu adalah mobil sang putera mahkota, Putera Mahkota Inn (Ong Chai Inn). Ia baru saja pulang dari Inggris karena kerajaan ingin ia kembali. Ia disambut oleh sekretaris kerajaan dan mengatakan kalau Raja, Ratu dan Ibu Suri sudah menunggunya.
Awalnya Inn ingin istirahat sebentar, tapi sekretaris mengatakan itu ide yang buruk karena mereka sudah menunggu.
Sementara itu di dalam istana, Raja, Ratu dan Ibu Suri sedang membicarakan sesuatu dengan serius. Mereka membicarakan mengenai pernikahan kerajaan.
Mereka harus segara mempersiapkan pernikahan itu sesuai dengan tradisi yang ada. Dan mereka harus menepati janji raja sebelumnya pada sahabatnya. Sahabat yang setia bersama raja disaat-saat sulit.
Janji untuk menikahkan keturunan mereka.
Raja bertanya dimana keluarga sahabat raja terdahulu itu tinggal, tapi ibu suri mengatakan mereka masih harus menemukan mereka.
Ratu khawatir rakyat biasa akan menikahi keluarga kerajaan, apakah cocok dan mereka juga belum mengenal keluarga sahabat raja itu.
Tapi Ibu suri mengatakan janji adalah janji dan mereka harus menepatinya.
Ditengah pembicaraan. Inn datang menyapa mereka. Raja mengatakan kalau Inn pasti tahu alasan kenapa dia diminta kembali, ini mengenai pernikahannya.
Raja dan Ibu Suri bertanya bagaimana pendapat Inn tentang itu. TApi Inn mengatakan kalau itu sudah diputuskan, jadi pendapatnya tidaklah penting.
Meski begitu Ibu suri ingin bertanya pendapat Inn. Raja menambahkan meski keputusan tidak akan berubah. Inn harus menikahi gadis pilihan kerajaan.
Inn yang sedang bad mood keluar istana menuju halaman dan merenung. Ia teringat sesuatu sebelum ia kembali ke Thailand.
Inn selama ini belajar di luar negeri, di Inggris bersama pacarnya, Minnie. Sebelum pulang, Minnie membantu mengemasi barang Inn.
Inn mengatakan ia sebenarnya tidak ingin pulang, ia ingin bersama Minnie. Minnie hanya bisa menghela nafas dan mendekatinya. Inn mengajaknya berfoto. Tapi ternyata ia rekaman bukan foto.
Minnie tertawa. Kemudian Inn jadi serius dan berkata, menikahlah denganku.
Minnie terkejut, ia mengambil ponsel Inn dan bicara serius padanya.
Minnie mengatakan mereka masih muda, jalan mereka masih panjang, Ia juga masih ingin menggapai impiannya.
Kalau ia menikah, peraturan istana sangat ketat jadi ia tak akan bisa melakukan apa yang ia ingin kan. Dan lagu pula olimpiade semakin dekat, ia ingin menjadi atlit panahan terbaik.
Jadi ia menolak lamaran Inn. Inn diam saja.
Minnie kemudian mengajak Inn berfoto, saat itu ia mencium pipi Inn. Inn terkejut.
Minnie menatapnya dan meminta Inn menunggunya kalau Inn benar-benar mencintainya.
Inn tidak menjawab. Minnie memeluknya. Inn merahasiakan mengenai rencana pernikahannya.
Raja mengatakan Inn harus mengerti kalau itu adalah kewajibannya. Suatu hari Inn akan menggantikannya jadi Inn harus mulai banyak belajar bahwa saat ia menjadi raja, ia tak bisa mementingkan perasaan sendiri.
Raja kelihatannya sakit gitu, Sekretaris memintanya untuk beristirahat.
Aku rasa ini alasan kenapa pernikahan Inn dipercepat. Well, di versi Korea juga gitu sih.
Khaning tinggal bersama ayahnya, yang membuka bisnis pijat tradisional. Ayahnya sangat baik, bahkan sering memebrikan pijat gratis pada pelanggannya.
Ibunya adalah ibu rumah tangga biasa, ibu sering memarahi ayahnya karena memberikan pijat gratis. Meski begitu, ibu tidak pernah berniat menceraikan ayahnya.
Adik Khaning, Khanon, lakik banged, suka membentuk otot tapi kalau teriak kayak bencong AHHAHAHAHHAH.
Khaning suka berkhayal dan melukis pangeran impiannya. Pangeran tanpa wajah.
Khanon sering mengejeknya karena itu. Bahkan hari itu Khanon datang ke kamar kakaknya dan merebut gambar kakaknya yang berkhayal tentang pangeran lagi. Khanon lari ke luar dan Khaning mengejarnya.
Ayah dan ibu sedang bertengkar karena hutang, gegara ayah tidak dapat bayaran dari pekerjaannya karena ayah selalu memberi pijat gratis LOL.
Khanon menunjukkan gambar itu pada ibunya. Ibu mengatakan sejak kecil ia sering melihat Khaning melukis pangeran tanpa wajah, ibu penasaran ingin melihat wajah pangeran itu. Ayah juga setuju, ia penasaran. Khanon sendiri mengejeknya, katanya nunggu Khaning menikah dulu baru nanti pangerannya ada wajahnya.
Khaning kesal sekali pada adiknya itu.
Ada berita mengenai putera mahkota Inn. Ibu memujinya karena dia tampan, sementara Khaning tidak tertarik.
Ayah mengatakan semua keluarga kerajaan memang seperti itu, sangat tampan, termasuk dirinya. Semuanya bingung. Ayah menceritakan kalau ia bagian dari keluarga kerajaan. Ia mengatakan kakek Khaning dulunya sahabat raja dan pengawal setia raja.
Tapi anak-anaknya tidak percaya sama sekali, karena mereka sangat miskin sampai sekarang, ayah bahkan tidak punya keluarga.
Ayah kesal sekali karena tidak ada yang percaya padanya. Ibu tersenyum karena ayah selalu badmood setiap membicarakan masalah itu, karena tidak ada yang percaya padanya.
Raja bertemu dengan seseorang, orang yang diminta mencari tahu mengenai keluarga sahabat raja.
Orang itu mengatakan keluarga mereka tidak punya anak maupun cucu yang seumuran putera mahkota Inn. Raja kemudian khawatir kalau begitu pernikahan tidak bisa dilakukan. Ia bertanya apakah orang itu punya solusinya.
Orang itu mengatakan ia mengetahui kalau pengawal raja terdahulu punya seorang anak yang kabur dari rumah, dan anak itu punya nama belakang yang berbeda. Ia punya seorang puteri yang seusia putera mahkota.
Ia menunjukkan foto gadis itu dan itu adalah Khaning.
Tapi orang itu mengatakan kalau Raja mau, mereka bisa menyangkalnya, karena nama belakang ayah anak itu berbeda dengan pengawal raja karena kabur dari rumah.
Raja kemudian bertanya bagaimana pendapat orang itu, dan ia mengatakan kalau menurutnya, janji adalah janji dan mereka harus melakukannya.
Nenek ingin bertanya pendapat Inn mengenai pernikahan ini, karena kemarin Inn belum menjawab pertanyaannya.
Inn mengatakan sebagai cucu nenek, tentu ia akan menolak, tapi sebagai putera mahkota, ia harus menunaikan janji itu.
Nenek menyukai jawabannya. Inn kemudian penasaran dengan teman dekat kakeknya itu, kenapa dia membuat janji seperti itu.
Nenek mengatakan dia adalah satu-satunya teman dekat kakek saat itu. Dan mereka sekarang sedang membalas pengawal raja terdahulu, sesuai janji raja pada sahabatnya.
Inn mengerti. Nenek mendekatinya dan mengatakan kalau keputusan ada di tangan Inn, apakah ia ingin menepati janji itu atau tidak.
Putera mahkota Inn akan mulai bersekolah di Thailand.
Sekolah yang Inn pilih adalah sekolah yang sama dengan 3 sahabatnya. Dan kebetulan itu sekolah Khaning dan kawan-kawannya.
Dua teman Khaning, adalah fans putera mahkota. Mereka sibuk membicarakan ketampanan putera mahkota dan bla bla bla. Sementara KHaning dan satu teman lainnya tidak tertarik sama sekali.
Temannya bahkan sibuk memotret dan heboh saat Inn datang ke sekolah mereka dan menyapa teman-temannya, ia bahkan hafal nama teman-teman putera mahkota.
Sumpah deh udah kaya liat idol aja.
Khaning dan teman kaca mata tak mengerti tampannya dari mana si putera mahkota itu. Khaning yang melihat berita semalam juga bingung, ia pikir putera mahkota biasa saja, tidak attractive sama sekali.
Tapi dua temannya tidak peduli pada mereka dan asik memuji putera mahkota itu. Bahkan saat mereka melihat Inn, keduanya langsung histeris banged. Khaning geleng-geleng memnyuruh mereka diam.
Karena Khaning tidak excited sama sekali, mereka mengejek pangeran Khaning yang bahkan tidak punya wajah. Khaning kesal dan menjelaskan yang ia lihat dari pangerannya bukan wajahnya tapi hatinya. Ia yakin pangerannya 100 kali lebih tampan dari Inn.
Salah satu dari teman Khaning yang mendengarnya shock dan tak sengaja menyemburkan Air mengenai Khaning. Khaning berfikir dia sengaja dan Khaning ingin balas dendam. Ia memasukkan air ke dalam mulutnya dan bersiap menyemburkannya.
3 temannya lari dan bersembunyi di kamar mandi pria karena kamar mandi wanita rusak. Khaning tahu dan segera masuk ke sana.
Ia mengecek pintu kamar mandi, ada 3 pintu yang terkunci. Jadi ia pikir mereka masing-masing disalah satu pintu tolilet itu. Khaning bersiap menunggu di luar dengan air di mulutnya.
Saat salah satu pintu terbuka, Khaning tanpa ragu langsung menyemburkan air ke wajah orang itu.
1 detik kemudian Khaning shock karena orang itu bukan temannya, tapi putera mahkota Inn.
Kaning panik bukan main, ia mulai menjelaskan kalau tadi ia sikat gigi dengan bersih dan mulutnya juga bersih. Inn diam saja.
Teman-temannya bingung dengan apa yang terjadi dan keluar dari kamar mandi.
Mereka shock melihat inn menjadi korban Khaning. Khaning tidak tahu harus bagaimana.
Temannya bukannya membantu malah kabur meninggalkan Khaning. Khaning bukannya minta maaf malah ikutan kabur HAHAHAHHAHA.
3 teman Khaning yang kabur bersembunyi di balik loker, sementara Khaning bingung mau kemana, temannya mencoba memanggilnya. Saat Khaning akan pergi, In dengan cepat memegang tangan Khaning dan menghentikannya. Khaning shock.
Inn tampak sangat marah, Khaning mencoba bersikap baik dan mengatakan wajah Inn basah, ia mengambil sapu tangan dan mengelap wajah Inn.
Tapi wajah In sangat dekat dengannya dan saat itu Khaning malah sempat-sempatnya berkahayal, Inn mengatakan tak ada yang pernah melakukan itu padanya dan Khaning adalah gadis pertama yang melakukannya. Inn akan mencium Khaning.
Khaning menutup matanya dan mulai memonyongkan bibirnya HAHAHHAHAHAA.
Inn mengatakan kalau disini bukan TK tapi universitas. Ia meminta Khaning bersikap sebagai mahasiswi bukan anak-anak.
Khaning kesal mendengarnya.
Teman-teman In datang dan bertanya ada apa. Inn tidak menjawab dan meninggalkan mereka.
Khaning yang kesal berteriak, Apa kau pikir karena kau putera mahkota, kau bisa seenaknya?!! Di rumahku ibuku juga memangilku puteri!
Teman Khaning dan teman Inn kaget karena KHaning berani melawan. Inn menghentikan langkahnya dan berbalik. Ia melepaskan blazernya dan melemparkan pada Khaning, menyuruh Khaning membuangnya.
Inn meninggalkanya dengan kesal. Temannya mengejarnya. Khaning kesal bukan main. ia melempar blazer itu.
Khaning mendengarkan, ada suara wanita disana. Itu Minnie.
Inn menyadari ponselnya hilang dan segera kembali ke tempat Khaning tadi.
Khaning sedang mendengarkan saat Inn datang dan mengambil ponsel itu dari Khaning dan Khaning shock karena gadis di telpon membicarakan lamaran, ia minta maaf atas lamaran itu.
Inn tidak mengatakan apapun dan meninggalkan Khaning.
Khaning masih shock mengetahui putera mahkota melamar seseorang. Gosip kalau putera mahkota akan menikah itu ternyata benar. Ia langsung menutup mulutnya karena ini topik berbahaya.
Khaning melihat In disana dan ia ingin kabur, tapi In berhasil menghentikannya.
Inn mengatakan Khaning suka mengangkat telpon orang lain, bagi Khaning itu mungkin hanya bahan gosip tapi baginya itu sangat penting.
Khaning akan membalas tapi Inn meletakkan jarinya di bibir Khaning. Inn mengatakan kalau Khaning tidak boleh bicara terlalu banyak.
Inn meninggalkan Khaning. Khaning kesal karena Inn mengancamnya. Inn mengatakan kalau itu bukan ancaman, tapi kalau tidak percaya coba saja menyebarkannya.
Seseorang terlihat mencari sebuah lokasi rumah dengan GPS dan saat menemukan rumah yang dimaksud, wajahnya berkerut.
Dia adalah salah satu pengawal putera mahkota, ia langsung menelpon In dan memberitahukan alamat itu.
In tampak memikirkan sesuatu, sepertinya ia masih kahwatir kalau Khaning akan membongkar rahasianya.
Keesokan harinya, Khaning di rumahnya sedang bersih-bersih rumah, ia diluar membersihkan kaca jendela dan bahkan mulai berkhayal lagi.
Ia menggambar wajah pangeran impiannya di kaca, tentu saja tanpa wajah, alias punggungnya doank dan mulai bicara pada kaca itu. Ia menganggap pangeran pujaan hatinya tidak menyebalkan seperti seorang pangeran yang ia kenal HAHHAHAHA.
Khaning bahkan sampai mencium kaca itu seolah ia mencium pangeran pujaan hatinya dan saat ia membuka mata ia shock melihat Inn sudah ada di hadapannya.
Khaning panik dan langsung menghapus gambarnya. Inn menatapnya dan berjalan menjauhinya, Inn bingung kenapa ia harus bermasalah dengan gadis seperti Khaning dan Khaning sendiri masih menghapus gambarnya dan kesal kenapa Inn ada di rumahnya.
Inn kemudian berbalik dan memanggilnya si pembuat masalah. Khaning kesal karena ia punya nama. Ia bertanya apa Khaning bekerja disini dan minta dipanggilkan bosnya.
Khaning bingung, ia mengatakan kalau bos adalah ayahnya dan Khaning akan memanggil ayahnya.
Inn tampak terkejut dan akhirnya mengatakan tak perlu.
Khaning kesal sekali disuruh-suruh dan marah pada Inn, mentang-mentang putera mahkota seenaknya saja main suruh-suruh.
Saking kesalnya, Khaning melemparkan kaos kaki pada Inn.
Inn berbalik dan menatapnya, Khaning tiba-tiba jadi takut. Inn mengambil kaos kaki Khaning dan Khaning pikir Inn akan balas dendam. Khaning bersiap dengan penyemprotnya, kalau-kalau Inn menyerangnya.
Inn kesal dan meninggalkan Khaning yang sangat aneh. Inn naik ke motornya. Saat ia pergi, sekretaris raja melihatnya dengan bingung. Ia mengenali Inn.
Sementara Khaning marah-marah di halaman rumahnya, menyuruh Inn jangan datang lagi ke daerah kekuasaannya.
Ia menyemprot halaman rumahnya untuk mensterilkan udara.
Sekretaris raja melihatnya. Ia cukup kaget Khaning dan Inn sudah saling mengenal. Ia tersenyum.
Sementara itu di lain tempat, seorang wanita menerima telpon dari Thailand.
Dia adalah istri putera mahkota sebelumnya. Ia mendengar kabar dari Thailand mengenai Inn yang akan menikah.
Ia bicara pada puteranya, pangeran Nakhun, kalau sekarang adalah giliran mereka. Karena Inn akan menikah pasti sesuatu terjadi di Istana.
Khun tidak mengerti. Ibu mengatakan mereka harus kembali ke Thailand sesegera mungkin.
-THE END-
Komentar:
Menurut aku episode 1 Princess Hours versi thailand ini cukup menarik dan tidak mengecewakan. Aku suka banged sama Khaning, orangnya ceria dan asik, dia tidak takut apapun tapi kadang panikan juga orangnya. Pattieung imut banged yak HAHHAAHHA.
Untuk putera mahkota In sendiri disini ada uniknya, aku merasa Tao cocok banged, aktingnya oke, ia terlihat dingin, tapi sebenarnya perhatian dan terlihat seperti orang yang memegang beban berat di pundaknya. Jadi pas banged nih perannya untuk dia. Awalnya aku sempat ragu lho, apakah Tao bisa memerankan dengan baik.
Aku rasa episode 1 asik banged karena mereka membuat banyak perbedaan tapi tetap natural. Seperti Inn yang ternyata bersekolah di luar negeri selama ini dengan Minnie, Khaning si calon puteri mahkota ternyata bukan calon awal seperti di versi Korea, pekerjaan ayah Khaning, adik Khaning yang tampan, para tokoh bukan siswa SMA melainkan anak kuliahan, cara Khaning tahu mengenai Inn yang melamar Minnie yang diversi ini aku suka karena ia mendengarkan lewat telpon, karena kalau misalnya dilamar di sekolah bahaya juga ya HAHHAHHAHA.
Khaning sejak kecil punya pangerannya sendiri, yang selalu kelihatan punggungnya, ia tak pernah menggambar wajahnya. Hal ini membuat aku berfikir kalau Khaning pernah bertemu dengan salah satu pangeran saat masih kecil. Mungkin dibawa kakeknya?
Tapi dari cerita disini sih ayah meninggalkan rumah saat masih muda, mungkin Khaning tidak pernah bertemu kakeknya. Tapi pasti seru kalau ternyata pangeran impian Khaning memang salah satu dari 2 pangeran itu, aku sih pengennya si Inn ya HAHAHAHAHAHA.
Inn yang datang ke rumah Khaning juga sebenarnya agak aneh sih menurut aku.
Anehnya tuh gini, awalnya aku pikir dia datang kesana untuk mengancam Khaning lagi. Tapi kenapa saat ketemu Khaning dia malah nggak ngomong apa-apa. Malah berfikir Khaning kerja disana dan saat dia tahu Khaning tinggal disana, Inn kelihatan mencurigakan. Jangan-jangan dia sudah tahu kalau itu rumah calon puteri mahkota? HAHHAHAHAHA. Jadi dia tau dia bakalan menikah dengan Khaning?
Padahal kan aku pengen liat ekspresi Inn saat melihat foto calon istrinya HAHHAHAHAH.
Meskipun foto di versi ini foto normal, bukan foto jelek LOL.
Overall, episode 1 membuat aku penasaran dengan episode berikutnya ^^
Semangat y buatnya , cepat sikit y lanjutkan nya penasaran😄😄😄😄
BalasHapusSemangat kakak, mau tanya kakak kalo download drama dan film thailand dimana? Terimakasih
BalasHapusKak selama ini baru satu lho yang buat goong korea. Berharap banget kakak mau buat....
BalasHapus