Reupload sinopsis Dont Worry I am a Ghost dari blog lama saia. Kebetulan file gambarnya nemu^^
Sepertinya ini adalah drama special SBS pertama aku saat itu hehehhehehe
Sepasang kekasih sedang bertengkar di dalam mobil Sang perempuan ketakutan karena pacarnya tak bisa menyetir, sedangkan sang pacar menyuruhnya diam dan jangan berisik karena ia sedang konsentrasi. Si pria terlihat gugup dan ia menyetir lurus terus. Sang wanita menggerutu lagi, kalau tahu begini ia akan pulang jalan kaki saja. Saat sang pria membentaknya, sang pria menyadari ada seseorang yang berlari ke arah mobilnya. Ia kaget dan segera menginjak rem. Tapi naas, tubuh orang tadi tertabrak dan orang itu pingsan.
Mereka kaget dan keluar dari mobil. Pria yang tertabrak itu pingsan di jalan. Pria itu adalah Lee Moon Ki.
Moon Ki terbangun di rumah sakit. Kepalanya terbentur. Dokter yang merawatnya mulai bertanya padanya dengan menunjukkan jari, dan Moon Ki bisa menjawab angka yang dimaksud. Tapi begitu bertanya usia, ia tak ingat. Dokter bertanya apa namanya itu, sambil menunjuk tempat tidur dan selimut. Moon Ki menjawab dengan benar. Tapi saat bertanya diman alamatnya, Moon KI tak ingat. Dokter menanyakan namanya, dan Moon Ki juga tak ingat.
Moon Ki menuju kantor polisi untuk mengecek identitasnya menggunakan sidik jari. Moon Ki ingat dokter mengatakan kemungkinan ia mengalami amnesia sebagian, dimana Moon Ki lupa siapa dirinya. Dokternya akan mencoba cara agar ingatan Moon Ki kembali.
Moon Ki masih dikantor polisi dan menunggu identifikasi sidik jarinya. Tiba-tiba ada sebuah suara : Lee Moon Ki. Moon Ki bingung dan melihat siapa yang memanggilnya. Seorang gadis cantik tersenyum disampingnya. Dia Kim Yeon Hwa (Park Shin Hye).
Yeon Hwa : Kau 32 tahun. Tidak memiliki keluarga. Alamatmu di Kui-Dong, Korea, Street 821, Gedung no. 3.
Moon Ki memandangi gadis itu dengan heran. Yeon Hwa hanya tersenyum.
Seorang petugas memanggil : Lee Mon Ki-sshi.
Moon Ki masih memandang Yeon Hwa sampai Yeon Hwa mengatakan kau yang dipanggil. Moon Ki bingung : Aku???
Petugas itu, So Hyun (Park Seo Yeon) mengatakan kalau namanya adalah Lee Moon Ki. Moon Ki mencoba mengucapkannya : Lee... Moon Ki.
Ia kaget dan bertanya sekali lagi pada So Hyun, Lee Moon Ki?? So Hyun mengiyakan. Moon Ki melihat kesampaingnya, tapi Yeon Hwa sudah tak ada disana. Moon Ki heran bagaimana Yeon hwa bisa tahu siapa dia.
So Hyun terus menjelaskan, usia, dan alamatnya tepat seperti yang dikatakan Yeon Hwa tadi. Moon Ki masih mencari-cari yeon Hwa dengan melihat kesekeliling, tapi ia tak menemukan Yeon Hwa. Saat so Hyun mengatakan alamatnya, Moon Ki mengikutinya (seperti yg dikatakan Yeon hwa padanya). Dan benar. So Hyun heran, Kau mengingatnya?
Moon Ki berdiri dan berkata : Kau lihat orang yang disebelahku?
So Hyun : Apa seharusnya ada orang di sana?
Moon Ki menjelaskan sambil menunjuk bangku disebelahnya : Tidak, Maksudku... maksudku disini... duduk seperti ini, persis seperti ini.
Moon Ki meniru gaya duduk yeon hwa tadi. Petugas bingung. Moon Ki melanjutkan : Dia baru saja duduk disini menatapku dengan matanya. Bicara dengan bahasa formal padaku.
Semua petugas melihat Moon Ki dengan pandangan heran, mungkin disangka orang gila kali ya.
Sementara itu Yeon Hwa ada diluar kantor polisi, memandangi Moon Ki dari kaca luar sambil tersenyum.
Moon Ki masuk ke rumahnya yang gelap. Ia menyalakan lampu. Rumahnya kecil, sedikit berantakan. Ia berkata pada dirinya sendiri, jadi aku tinggal disini?
Moon Ki melihat-lihat barang-barangnya, siapa tahu ada yang ia ingat. Tapi sepertinya ia frustasi karena lupa semuanya. Ia melepaskan perban di kepalanya (wkwkwkwk, ga ada goresan sedikit pun????).
Moon Ki akhirnya tertidur di sofa. Ia bermimpi tentang sesuatu. Di sebuah tempat yang gelap, ia melihat seseorang. Moon Ki berdiri berhadapan dengan orang itu. Siapa? Moon Ki memandanginya dan menyadari orang itu adalah dirinya 'yang lain'. Dirinya yang lain tersenyum padanya. Moon Ki terkejut dan terbangun.
Ia masih shock dengan mimpinya. Ia merasa pusing, saat akan bangun, ia dikejutkan dengan munculnya sesososk wajah wanita tepat di depan matanya. Dan lagi, wanita itu melayang di atasnya!
Itu Yeon Hwa yang tersenyum pada Moon Ki. Moon Ki kaget bukan main, ia bertanya : Apa aku bermimpi?
Yeon Hwa menggeleng. Moon Ki : Lalu...
Yeon Hwa dengan suara seram mengatakan : Aku hantu.
Moon Ki sepertinya tidak percaya : Oh, aku bermimpi...
Yeon Hwa memandang Moon Ki dengan kesal. Moon Ki malah berdoa, doa pengusir setan kali ya, hehhhe.
Yeon hwa kesal dan berkata : Sudah ku bilang ini bukan mimpi.
Moon Ki tak mau mendengarkan dan ia masih menutup matanya, sedikit ketakutan. Ia berdoa lagi : Hantunya menekanku...
Saat sudah tak ada suara, Moon Ki mencoba membuka matanya. Dan Yeon hwa sudah tak ada disana.
Moon Ki sedikit lega selama 2 detik. Lalu suara yeon hwa mengagetkannya : Apa begini kondisi rumah laki-laki? Manis sekali...
Moon Ki terkejut dan segera bangun, ia melihat Yeon hwa sudah berjalan di rumahnya melihat isi rumahnya.
Yeon Hwa melihat jemuran dan mencium bau tak enak. Ia mengatakan Moon Ki harus mencuci ulang itu.
Moon Ki masih dalam keadaan shock : Kau... Kau ini apa?
Yeon Hwa lalu membuat wajah seram dan menuju Moon Ki tanpa berjalan. Hiiiy. Moon Ki kaget . Yeon Hwa mendekatkan wajahnya dan berkata : Coba pikir.
Tiba-tiba Yeon Hwa sudah ada dibelakangnya: Bukankah kau melihatku sebelumnya?
Moon Ki menjawab dengan takut : Tidak juga...
Ia tiba-tiba ingat kejadian di kantor polisi. Yeon Hwa tahu dia mengingat sesuatu dan mengedipkan kedua matanya. Moon Ki bingung + ketakutan. Ia lalu berbalik dan mengambil bajunya. Ia terjatuh tapi segera bangkit, ingin kabur dari rumahnya.
Yeon hwa bertanya : Kau mau kemana?
Moon Ki takut bukan main. Ia menutup pintu ruhanya. Tangannya bergetar. Ia lalu mendengar suara Yeon Hwa lagi : Selarut ini kau mau kemana?
Bulu kuduk Moon Ki merinding. Ia melihat kebelakang dan ada sepasang kaki tergantung. hiiiyy. Moon Ki teriak. Itu kaku Yeon Hwa yang ternyata sedang duduk di atap.
Yeon Hwa hanya tersenyum melihat Moon Ki dan melambaikan tangan padanya. Moon Ki kaget dan ketakutan, ia berlari menuruni tangga mansionnya.
Yeon hwa tentu saja dengan mudah mengikutinya. Kali ini ia muncul di belakang Moon Ki dengan rambut terurai kedepan, Hiiiy. Ia memanggil Moon Ki : Ajusshi.
Moon Ki perlahan melihat kebelakang dan : AAAAAAAAA!!!
Yeon Hwa dan Moon Ki sama-sama berteriak. Moon Ki segera menutup mulutnya. Menarik nafas pelan. Sementara Yeon hwa memperlihatkan wajahnya, tersenyum dan melambai. Moon Ki panik dan kembali kabur.
Moon Ki berlari secepat yang ia bisa dan melewati dua orang bapa-bapak yang mabuk. Ia kembali dan berkata : Jangan dekati aku!
Ia berlari lagi dan terkejut, serta terjatuh. Padahal tak ada siapa-siapa. Moon Ki berlari dan berlari, disekitar 2 pria mabuk itu. Wkwkkwkw. Suer, orang-orang akan menyangka Moon Ki gila! Untung bapak-bapak itu mabuk, meskipun mereka merasa ada yg aneh. (Aku nggak tahu gimana cara menceritakannya :'( )
Besoknya, Moon Ki memeriksakan dirinya ke dokter. Tentang bagaimana ia merasa terancam dan tak nyaman. Moon Ki tak mendengarkan dokter. Ia waspada terhadap sekitarnya, takut-takut nanti Yeon hwa muncul tiba-tiba. Dokter memanggilnya, Moon Ki akhirnya sadar ia dimana. Dokter menjelaskan, karena Amnesia, Moon Ki sebaiknya mencari informasi dari teman atau keluarga. Moon Ki menghentikan dokter bicara mengenai amnesianya. Ia mengatakan ia punya masalah yang lebih serius sekarang.
Dokter bertanya, masalah apa? Moon Ki hendak menjawab samapi ia menyadari ada Yeon hwa disamping dokter itu, mempermainkan stetoskop milik dokter itu. HHAHAHA. Ia menyapa dan melambai pada Moon Ki. Moon Ki bingung harus bagaimana.
Moon Ki sedikit tertawa pada dirinya dan mengatakan : Aku melihat apa yang seharusnya tak kulihat.
Moon Ki naik bis dan Yeon Hwa mengikutinya dan duduk dibangku dibelakang Moon Ki. Yeon Hwa memanggil Moon Ki : Ajusshi.
Moon KI menenagkan dirinya dengan meyakinkan kalau itu adalah gejala sementara. Yeon Hwa terus memanggilnya. Moon Ki masih mencoba tenang dengan berkata dalam hati, dia akan menghilang tak lama lagi. Dia akan pergi...
Yeon Hwa masih mengganggunya dan bertanya : Kau mau kemana? Aku akan selalu bersamamu.
Kesabaran Moon Ki habis, ia menatap Yeon Hwa. Yeon Hwa : Pegang erat pegangannya, bus ini akan belok tiba-tiba.
Moon Ki tak percaya hal ini terjadi padanya. Ia merasa akan gila. Ia menutup telinganya dengan kedua tangannya. Moon Ki : Tidak mendengar hantu.
Yeon Hwa hanya melihatnya. Penumpang lain mulai berpegangan karena bis akan belok. Yeon Hwa kembali berkata : Kau akan menyesal.
Moon Ki meyakinkan dirinya : Abaikan saja.
Yeon Hwa menggeleng dan tiba-tiba bus berbelok dengan cepat. Moon Ki terkejut dan berdiri sehingga ia oleng. Para penumpang lain merasa risih. Yeon Hwa berkata makanya kubilang tadi pegang tiangnya.
Moon Ki kembali duduk dan menghadapa kebelakang, menatap Yeon Hwa : Siapa sebenarnya wanita ini?
Yeon Hwa tahu apa yang dipikirkan Moon Ki, ia melanjutkan : Apakah benar-benar hantu? Ikuti aku kalau kau memang ingin tahu. Yeon Hwa berdiri dan pergi. Moon Ki sempat ragu dan akhirnya ia menyuruh bus berhenti.
Moon Ki tiba disebuah pemakaman. Ia terkejut saat tahu foto siapa yang ada disana. Yapz, itu Yeon Hwa. Moon Ki dan Yeon Hwa duduk bersama di meja pelayat. Pelayan memberikan mereka makanan. Yeon Hwa komentar kenapa makanan yang disajikan di setiap pemakaman selalu sama?
Moon Ki hanya diam saja. Yeon Hwa bertanya lagi : Apa kau tidak lapar? Aku kelaparan. Moon Ki memberikan makanan miliknya. Yeon Hwa tentu saja langsung makan. Moon Ki menatap Yeon Hwa dengan heran.
Moon Ki : Siapa namamu?
Yeon Hwa : Kim Yeon Hwa.
Moon Ki : Umurmu?
Yeon Hwa : 25 tahun.
Moon Ki : Kenapa kau menemuiku?
Yeon Hwa menatap Moon Ki. Seorang wanita lalu berbicara dengan Moon Ki, wanita itu mengenalnya. Wanita : coba lihat siapa ini, meski sedang sakit dia datang. Terima kasih Moon KI. Moon Ki berkata, iya. Wanita itu tanya mengapa Moon Ki tak makan, ia lalu mengambil makanan disamping Moon Ki untuk menggantinya dengan yang baru.
Moon Ki heran dan memandang Yeon Hwa. Seolah tahu apa yang akan ditanyakan Moon Ki, Yeon Hwa berkata : Dia teman yang bekerja bersamaku.
2 pelayat disamping Moon Ki berbicara mengenai Yeon Hwa. Mereka mengatakan sepertinya alm ditikam dengan pisau. Sepertinya perampokan.
Moon Ki terkejut dan memandang Yeon Hwa. Suasana hatinya tak enak dan ia keluar dari sana.
Moon Ki masih bersama Yeon Hwa dan bertanya : Jadi ini alasanmu menemuiku? Agar aku mendengarkan keluhanmumu dan mencari pembunuhnya? Atau membalas dendam untukmu? Apa kau berharap itu dariku?
Yeon Hwa malah bermain dengan sesuatu dan sepertinya tak mendengarkan, tapi kemudian ia berkata sambil tersenyum : Bagus jika kau bisa melakukannya.
moon Ki kesal dan bertanya lagi dengan suara keras : Jika bukan itu, lalu apa alasanmu mendekatiku?????
Ia berteriak didepan keramaian, membuat dirinya jadi pusat perhatian. Karena di mata mereka Moon Ki berteriak sendirian. HHAHAHH. Orang-orang pasti menganggapnya tak waras.
Moon Ki menutupi wajahnya. Ia melihat kearah Yeon Hwa, tapi Yeon Hwa tak ada disana lagi. Ia merasakan ada aura aneh dibelakangnya, saat akan berbalik, hantu Yeon Hwa datang dengan wajah seramnya. KAget. Moon Ki menelan ludahnya. Yeon Hwa berkata : Pasti ada alasannya. Pasti ada alasannya kenapa orang yang sudah meninggal menemui orang yang masih hidup.
Moon Ki merasa takut dengan tatapan Yeon hwa. Ia lalu bertanya : Makanya aku tanya apa alasannya?
Dengan enteng Yeon hwa menjawab : Kenapa aku harus mengatakannya padamu? Cari saja sendiri. Itu membantu memulihkan ingatanmu.
Yeon Hwa lalu pergi. Moon Ki tak percaya akan hal itu, dia lalu bertanya : Mengapa aku harus mematuhimu?
Yeon Hwa : Kalau tidak kau akan hidup bersamaku selamanya.
Moon Ki terlihat taku. Sementara itu Yeon Hwa berbalik dan segera pergi dengan senyum di wajahnya. Moon Ki mengikutinya dari belakang.
Mereka berdua pergi ke toko ponsel. Yeon Hwa berkata : Apa pekerjaanmu dan siapa saja yang dekat denganmu, di zaman sekarang, kita mudah mengetahuinya karena itu ada dalam ponsel.
Moon Ki menutup mulutnya saat berbicara dengan Yeon Hwa : Jangan khawatir tentang itu.
Yeon Hwa : Ajusshi kau tak perlu khawatir, aku akan mengikutimu setiap saat.
Petugas ponsel mengatakan ponsel Moon Ki rusak parah sehingga informasi didalamnya tak bisa di ambil. Yeon Hwa mendesah, aigo.. Handphone-nya juga amnesia. Petugas memberikan solusi untuk menggunakan ponsel baru. Saat petugas itu menjelaskan, ada panggilan ke ponsel Moon Ki dari seorang pria.
Moon Ki sudah ada disuatu tempat. Tempat orang yang menelponnya tadi. Pria itu marah-marah karena Moon Ki mematikan ponselnya. Moon Ki sendiri masih bingung dan memandangi tulisan di dinding. Sepertinya itu adalah tempat kerja Moon Ki. Pria itu Bos-nya marah-marah karena 2 karyawannya tidak ada yang bekerja. Bos meminta Moon Ki menghubungi Jin Su.
Moon Ki masih kebingungan saat Bos meninggalkannya diruangan karena menjawab telpon. Moon Ki bertanya-tanya, siapa Jin Su?
Yeon Hwa sepertinya tahu dan berkata Orang ini. Ia melihat ada struktur di dinding. Yeon Hwa berkata, dia sepertinya adikmu. Moon Ki memandanginya dan sepertinya ia tak mengenali siapa Jin Su.
Bos masuk lagi ke dalam. Ia melihat Moon Ki masih berdiri : Sedang apa? Cepat bekerja!
Bos melemparkan pakaian pada Moon Ki.
Moon Ki mengendarai sepeda motornya dan Yeon hwa ada dibelakang. Yeon Hwa berdiri dan begitu menikmati angin. Ia minta Moon Ki tancap gas. Moon Ki berkata duduklah yang benar. Yeon Hwa tidak mau dan mengatakan perhatikan saja jalanmu. Yeon Hwa : Belok kiri ke jalan 821, gedung No. 3.
Dan ternyata Moon Ki bekerja sebagai jasa pengantar cepat. Hehehhe, di depan sebuah rumah pelanggan ia berteriak memanggil. Yeon Hwa juga disana, membantu.
Kemudian Ia dan Yeon Hwa meneruskan perjalanan. Seolah-olah Moon Ki emang sendiri, tapi hanya ia dan kita yang tahu ada Yeon Hwa di belakangnya. Moon Ki berhenti di dekat rel kereta. Yeon Hwa kembali berkomentar : Ajusshi seperti ini kalau di lampu merah, menggerak-gerakkan jari.
Moon Ki seolah melihat bayangannya sendiri di sampingnya. Mereka pergi ke rumah pelanggan. Yeon Hwa komentar lagi : Kau memesan menu yang sama setiap hari.
Mereka pergi ke suatu tempat lagi dan Yeon Hwa berkata : Ini adalah tempat yang sering ajusshi kunjungi.
Tempat itu adalah mini market. Mereka masuk ke dalam Mini market itu. Moon Ki pura-pura sedang menelpon agar ia tidak dianggap gila karena bicara sendirian. Moon Ki bertanya, Aku melakukan ini setiap hari? Apa kau mengerjaiku karena aku hilang ingatan?
Yeon Hwa : Kau pikir aku hantu kurang kerjaan?
Moon Ki : Kalau tidak ya sudah.
Yeon Hwa memandang Moon Ki, ia minta Moon Ki menyimpan ponselnya. Tapi Moon Ki berkata : Aku tidak ingin terlihat seperti orang gila di mata orang lain. Yeon Hwa kemudian menunjukkan minuman yang disukai Moon Ki. Sepertinya itu minuman anak-anak. Moon Ki tak percaya itu.
Pelayan toko datang dan menyapa Moon Ki. Sepertinya Moon Ki memang sering ke sana. Wanita itu berkata kemana saja Moon Ki selama ini? Ia membuka lemari minuman dan mengambil minuman yang ditunjukkan Yeon Hwa tadi, Kau mau ini kan? Apa kau tidak sakit minum ini setiap hari?
Wanita itu pergi. Yeon Hwa memang benar. Moon Ki hanya bengong.
Moon Ki masih kaget dan ia menunjuk pada Yeon Hwa dengan menggunakan ponselnya : Kau, bagaimana kau bisa sangat mengenalku?
Pelayan toko tadi memandanginya dengan heran. Yeon Hwa menunjuk ke sebuah tempat. Sebuah toko bunga.
Mereka pergi kesana. Yeon Hwa mengatakan itu adalah toko bunga tenpat ia bekerja dulu. Moon Ki bertanya : Aku sering kesini bukan?
Yeon Hwa menjawab : Tidak juga, hanya sekali seminggu.
Yeon Hwa memandang Moon Ki dan tanya lagi, Apa kau tak ingat apapun?
Moon Ki menjawab, tidak. Yeon Hwa sedikit kecewa dan kesal : Aku yakin kau tak merasakan apapun, kau bahkan tak mengenaliku.
Moon Ki : Bukannya kau bilang kau pemilik toko bunga?
Yeon Hwa memandang Moon Ki dengan tajam. Moon Ki sadar sepertinya ia salah lagi.
Moon Ki dan Yeon Hwa pulang dengan motor. Moon Ki mengatakan bukan salahnya kalau ia tak ingat apapun.
Yeon Hwa : Kau tidak bersalah jika kau tak mengingatnya. Tapi kau bersalah jika kau tak punya keinginan kuat.
Moon Ki berkata ia tak bermaksud begitu sambil melihat Yeon hwa membuatnya tak konsentrasi pada jalan. Yeon hwa mengingatkan ada mobil di depan. Mereka hampir bertabrakan.
Moon Ki menghentikan sepeda motornya dan ia sepertinya ingat sesuatu. Tempat itu adalah tempat kecelakaannya sebelumnya. Ia juga ingat bagaimana ia di tabrak. Bahkan di jalan masih ada bekas rem mobil yang menabraknya. Moon Ki berjalan disekitar situ dan bertabrakan dengan seorang pejalan kaki. Perlahan Moon Ki ingat di malam sebelum kecelakaan, ia juga bertabrakan dengan seseorang. Moon Ki ingat ia juga berlari.
Moon Ki terus menelusuri tempat itu, mengingat apa yang terjadi malam itu. Moon Ki sampai ke ujung sebuah jalan, ada apartemen No. 2 disana. Sekilas Moon Ki merasakan kalau ia pernah ada disana, keluar paksa dari sebuah pintu apartemen dan juga berlari menuruni tangga dengan ketakutan.
Moon Ki memutuskan pergi ke apartemen itu. Di depan apartemen ia melihat 2 polisi mengintrogasi seorang warga. Ia masuk ke dalam apartemen. Seorang pria memakai topi mengendap-endap juga di sana.
Moon Ki menaiki tangga apartemen dan di sana ada garis polisi. Tapi Moon Ki melewatinya saja. Moon Ki akhirnya berhenti di depan pintu sebuah apartemen itu dan Yeon Hwa muncul. Moon Ki bertanya tempat apa ini?
Yeon Hwa berkata kalau ia dulu tinggal disitu. Moon Ki mencoba membuka pintu. Lalu dari sana terlihat garis putih milik korban. Itu adalah lokasi tempat Yeon Hwa meninggal. Kilas kenangan kembali muncul. Moon Ki malam itu keluar ketakutan dari dalam rumah Yeon Hwa, dan ia melihat Yeon Hwa disana, berlumuran darah.
Sepertinya ini adalah drama special SBS pertama aku saat itu hehehhehehe
Sepasang kekasih sedang bertengkar di dalam mobil Sang perempuan ketakutan karena pacarnya tak bisa menyetir, sedangkan sang pacar menyuruhnya diam dan jangan berisik karena ia sedang konsentrasi. Si pria terlihat gugup dan ia menyetir lurus terus. Sang wanita menggerutu lagi, kalau tahu begini ia akan pulang jalan kaki saja. Saat sang pria membentaknya, sang pria menyadari ada seseorang yang berlari ke arah mobilnya. Ia kaget dan segera menginjak rem. Tapi naas, tubuh orang tadi tertabrak dan orang itu pingsan.
Mereka kaget dan keluar dari mobil. Pria yang tertabrak itu pingsan di jalan. Pria itu adalah Lee Moon Ki.
Moon Ki terbangun di rumah sakit. Kepalanya terbentur. Dokter yang merawatnya mulai bertanya padanya dengan menunjukkan jari, dan Moon Ki bisa menjawab angka yang dimaksud. Tapi begitu bertanya usia, ia tak ingat. Dokter bertanya apa namanya itu, sambil menunjuk tempat tidur dan selimut. Moon Ki menjawab dengan benar. Tapi saat bertanya diman alamatnya, Moon KI tak ingat. Dokter menanyakan namanya, dan Moon Ki juga tak ingat.
Moon Ki menuju kantor polisi untuk mengecek identitasnya menggunakan sidik jari. Moon Ki ingat dokter mengatakan kemungkinan ia mengalami amnesia sebagian, dimana Moon Ki lupa siapa dirinya. Dokternya akan mencoba cara agar ingatan Moon Ki kembali.
Moon Ki masih dikantor polisi dan menunggu identifikasi sidik jarinya. Tiba-tiba ada sebuah suara : Lee Moon Ki. Moon Ki bingung dan melihat siapa yang memanggilnya. Seorang gadis cantik tersenyum disampingnya. Dia Kim Yeon Hwa (Park Shin Hye).
Yeon Hwa : Kau 32 tahun. Tidak memiliki keluarga. Alamatmu di Kui-Dong, Korea, Street 821, Gedung no. 3.
Moon Ki memandangi gadis itu dengan heran. Yeon Hwa hanya tersenyum.
Seorang petugas memanggil : Lee Mon Ki-sshi.
Moon Ki masih memandang Yeon Hwa sampai Yeon Hwa mengatakan kau yang dipanggil. Moon Ki bingung : Aku???
Petugas itu, So Hyun (Park Seo Yeon) mengatakan kalau namanya adalah Lee Moon Ki. Moon Ki mencoba mengucapkannya : Lee... Moon Ki.
Ia kaget dan bertanya sekali lagi pada So Hyun, Lee Moon Ki?? So Hyun mengiyakan. Moon Ki melihat kesampaingnya, tapi Yeon Hwa sudah tak ada disana. Moon Ki heran bagaimana Yeon hwa bisa tahu siapa dia.
So Hyun terus menjelaskan, usia, dan alamatnya tepat seperti yang dikatakan Yeon Hwa tadi. Moon Ki masih mencari-cari yeon Hwa dengan melihat kesekeliling, tapi ia tak menemukan Yeon Hwa. Saat so Hyun mengatakan alamatnya, Moon Ki mengikutinya (seperti yg dikatakan Yeon hwa padanya). Dan benar. So Hyun heran, Kau mengingatnya?
Moon Ki berdiri dan berkata : Kau lihat orang yang disebelahku?
So Hyun : Apa seharusnya ada orang di sana?
Moon Ki menjelaskan sambil menunjuk bangku disebelahnya : Tidak, Maksudku... maksudku disini... duduk seperti ini, persis seperti ini.
Moon Ki meniru gaya duduk yeon hwa tadi. Petugas bingung. Moon Ki melanjutkan : Dia baru saja duduk disini menatapku dengan matanya. Bicara dengan bahasa formal padaku.
Semua petugas melihat Moon Ki dengan pandangan heran, mungkin disangka orang gila kali ya.
Sementara itu Yeon Hwa ada diluar kantor polisi, memandangi Moon Ki dari kaca luar sambil tersenyum.
Moon Ki masuk ke rumahnya yang gelap. Ia menyalakan lampu. Rumahnya kecil, sedikit berantakan. Ia berkata pada dirinya sendiri, jadi aku tinggal disini?
Moon Ki melihat-lihat barang-barangnya, siapa tahu ada yang ia ingat. Tapi sepertinya ia frustasi karena lupa semuanya. Ia melepaskan perban di kepalanya (wkwkwkwk, ga ada goresan sedikit pun????).
Moon Ki akhirnya tertidur di sofa. Ia bermimpi tentang sesuatu. Di sebuah tempat yang gelap, ia melihat seseorang. Moon Ki berdiri berhadapan dengan orang itu. Siapa? Moon Ki memandanginya dan menyadari orang itu adalah dirinya 'yang lain'. Dirinya yang lain tersenyum padanya. Moon Ki terkejut dan terbangun.
Ia masih shock dengan mimpinya. Ia merasa pusing, saat akan bangun, ia dikejutkan dengan munculnya sesososk wajah wanita tepat di depan matanya. Dan lagi, wanita itu melayang di atasnya!
Itu Yeon Hwa yang tersenyum pada Moon Ki. Moon Ki kaget bukan main, ia bertanya : Apa aku bermimpi?
Yeon Hwa menggeleng. Moon Ki : Lalu...
Yeon Hwa dengan suara seram mengatakan : Aku hantu.
Moon Ki sepertinya tidak percaya : Oh, aku bermimpi...
Yeon Hwa memandang Moon Ki dengan kesal. Moon Ki malah berdoa, doa pengusir setan kali ya, hehhhe.
Yeon hwa kesal dan berkata : Sudah ku bilang ini bukan mimpi.
Moon Ki tak mau mendengarkan dan ia masih menutup matanya, sedikit ketakutan. Ia berdoa lagi : Hantunya menekanku...
Saat sudah tak ada suara, Moon Ki mencoba membuka matanya. Dan Yeon hwa sudah tak ada disana.
Moon Ki sedikit lega selama 2 detik. Lalu suara yeon hwa mengagetkannya : Apa begini kondisi rumah laki-laki? Manis sekali...
Moon Ki terkejut dan segera bangun, ia melihat Yeon hwa sudah berjalan di rumahnya melihat isi rumahnya.
Yeon Hwa melihat jemuran dan mencium bau tak enak. Ia mengatakan Moon Ki harus mencuci ulang itu.
Moon Ki masih dalam keadaan shock : Kau... Kau ini apa?
Yeon Hwa lalu membuat wajah seram dan menuju Moon Ki tanpa berjalan. Hiiiy. Moon Ki kaget . Yeon Hwa mendekatkan wajahnya dan berkata : Coba pikir.
Tiba-tiba Yeon Hwa sudah ada dibelakangnya: Bukankah kau melihatku sebelumnya?
Moon Ki menjawab dengan takut : Tidak juga...
Ia tiba-tiba ingat kejadian di kantor polisi. Yeon Hwa tahu dia mengingat sesuatu dan mengedipkan kedua matanya. Moon Ki bingung + ketakutan. Ia lalu berbalik dan mengambil bajunya. Ia terjatuh tapi segera bangkit, ingin kabur dari rumahnya.
Yeon hwa bertanya : Kau mau kemana?
Moon Ki takut bukan main. Ia menutup pintu ruhanya. Tangannya bergetar. Ia lalu mendengar suara Yeon Hwa lagi : Selarut ini kau mau kemana?
Bulu kuduk Moon Ki merinding. Ia melihat kebelakang dan ada sepasang kaki tergantung. hiiiyy. Moon Ki teriak. Itu kaku Yeon Hwa yang ternyata sedang duduk di atap.
Yeon Hwa hanya tersenyum melihat Moon Ki dan melambaikan tangan padanya. Moon Ki kaget dan ketakutan, ia berlari menuruni tangga mansionnya.
Yeon hwa tentu saja dengan mudah mengikutinya. Kali ini ia muncul di belakang Moon Ki dengan rambut terurai kedepan, Hiiiy. Ia memanggil Moon Ki : Ajusshi.
Moon Ki perlahan melihat kebelakang dan : AAAAAAAAA!!!
Yeon Hwa dan Moon Ki sama-sama berteriak. Moon Ki segera menutup mulutnya. Menarik nafas pelan. Sementara Yeon hwa memperlihatkan wajahnya, tersenyum dan melambai. Moon Ki panik dan kembali kabur.
Moon Ki berlari secepat yang ia bisa dan melewati dua orang bapa-bapak yang mabuk. Ia kembali dan berkata : Jangan dekati aku!
Ia berlari lagi dan terkejut, serta terjatuh. Padahal tak ada siapa-siapa. Moon Ki berlari dan berlari, disekitar 2 pria mabuk itu. Wkwkkwkw. Suer, orang-orang akan menyangka Moon Ki gila! Untung bapak-bapak itu mabuk, meskipun mereka merasa ada yg aneh. (Aku nggak tahu gimana cara menceritakannya :'( )
Besoknya, Moon Ki memeriksakan dirinya ke dokter. Tentang bagaimana ia merasa terancam dan tak nyaman. Moon Ki tak mendengarkan dokter. Ia waspada terhadap sekitarnya, takut-takut nanti Yeon hwa muncul tiba-tiba. Dokter memanggilnya, Moon Ki akhirnya sadar ia dimana. Dokter menjelaskan, karena Amnesia, Moon Ki sebaiknya mencari informasi dari teman atau keluarga. Moon Ki menghentikan dokter bicara mengenai amnesianya. Ia mengatakan ia punya masalah yang lebih serius sekarang.
Dokter bertanya, masalah apa? Moon Ki hendak menjawab samapi ia menyadari ada Yeon hwa disamping dokter itu, mempermainkan stetoskop milik dokter itu. HHAHAHA. Ia menyapa dan melambai pada Moon Ki. Moon Ki bingung harus bagaimana.
Moon Ki sedikit tertawa pada dirinya dan mengatakan : Aku melihat apa yang seharusnya tak kulihat.
Moon Ki naik bis dan Yeon Hwa mengikutinya dan duduk dibangku dibelakang Moon Ki. Yeon Hwa memanggil Moon Ki : Ajusshi.
Moon KI menenagkan dirinya dengan meyakinkan kalau itu adalah gejala sementara. Yeon Hwa terus memanggilnya. Moon Ki masih mencoba tenang dengan berkata dalam hati, dia akan menghilang tak lama lagi. Dia akan pergi...
Yeon Hwa masih mengganggunya dan bertanya : Kau mau kemana? Aku akan selalu bersamamu.
Kesabaran Moon Ki habis, ia menatap Yeon Hwa. Yeon Hwa : Pegang erat pegangannya, bus ini akan belok tiba-tiba.
Moon Ki tak percaya hal ini terjadi padanya. Ia merasa akan gila. Ia menutup telinganya dengan kedua tangannya. Moon Ki : Tidak mendengar hantu.
Yeon Hwa hanya melihatnya. Penumpang lain mulai berpegangan karena bis akan belok. Yeon Hwa kembali berkata : Kau akan menyesal.
Moon Ki meyakinkan dirinya : Abaikan saja.
Yeon Hwa menggeleng dan tiba-tiba bus berbelok dengan cepat. Moon Ki terkejut dan berdiri sehingga ia oleng. Para penumpang lain merasa risih. Yeon Hwa berkata makanya kubilang tadi pegang tiangnya.
Moon Ki kembali duduk dan menghadapa kebelakang, menatap Yeon Hwa : Siapa sebenarnya wanita ini?
Yeon Hwa tahu apa yang dipikirkan Moon Ki, ia melanjutkan : Apakah benar-benar hantu? Ikuti aku kalau kau memang ingin tahu. Yeon Hwa berdiri dan pergi. Moon Ki sempat ragu dan akhirnya ia menyuruh bus berhenti.
Moon Ki tiba disebuah pemakaman. Ia terkejut saat tahu foto siapa yang ada disana. Yapz, itu Yeon Hwa. Moon Ki dan Yeon Hwa duduk bersama di meja pelayat. Pelayan memberikan mereka makanan. Yeon Hwa komentar kenapa makanan yang disajikan di setiap pemakaman selalu sama?
Moon Ki hanya diam saja. Yeon Hwa bertanya lagi : Apa kau tidak lapar? Aku kelaparan. Moon Ki memberikan makanan miliknya. Yeon Hwa tentu saja langsung makan. Moon Ki menatap Yeon Hwa dengan heran.
Moon Ki : Siapa namamu?
Yeon Hwa : Kim Yeon Hwa.
Moon Ki : Umurmu?
Yeon Hwa : 25 tahun.
Moon Ki : Kenapa kau menemuiku?
Yeon Hwa menatap Moon Ki. Seorang wanita lalu berbicara dengan Moon Ki, wanita itu mengenalnya. Wanita : coba lihat siapa ini, meski sedang sakit dia datang. Terima kasih Moon KI. Moon Ki berkata, iya. Wanita itu tanya mengapa Moon Ki tak makan, ia lalu mengambil makanan disamping Moon Ki untuk menggantinya dengan yang baru.
Moon Ki heran dan memandang Yeon Hwa. Seolah tahu apa yang akan ditanyakan Moon Ki, Yeon Hwa berkata : Dia teman yang bekerja bersamaku.
2 pelayat disamping Moon Ki berbicara mengenai Yeon Hwa. Mereka mengatakan sepertinya alm ditikam dengan pisau. Sepertinya perampokan.
Moon Ki terkejut dan memandang Yeon Hwa. Suasana hatinya tak enak dan ia keluar dari sana.
Moon Ki masih bersama Yeon Hwa dan bertanya : Jadi ini alasanmu menemuiku? Agar aku mendengarkan keluhanmumu dan mencari pembunuhnya? Atau membalas dendam untukmu? Apa kau berharap itu dariku?
Yeon Hwa malah bermain dengan sesuatu dan sepertinya tak mendengarkan, tapi kemudian ia berkata sambil tersenyum : Bagus jika kau bisa melakukannya.
moon Ki kesal dan bertanya lagi dengan suara keras : Jika bukan itu, lalu apa alasanmu mendekatiku?????
Ia berteriak didepan keramaian, membuat dirinya jadi pusat perhatian. Karena di mata mereka Moon Ki berteriak sendirian. HHAHAHH. Orang-orang pasti menganggapnya tak waras.
Moon Ki menutupi wajahnya. Ia melihat kearah Yeon Hwa, tapi Yeon Hwa tak ada disana lagi. Ia merasakan ada aura aneh dibelakangnya, saat akan berbalik, hantu Yeon Hwa datang dengan wajah seramnya. KAget. Moon Ki menelan ludahnya. Yeon Hwa berkata : Pasti ada alasannya. Pasti ada alasannya kenapa orang yang sudah meninggal menemui orang yang masih hidup.
Moon Ki merasa takut dengan tatapan Yeon hwa. Ia lalu bertanya : Makanya aku tanya apa alasannya?
Dengan enteng Yeon hwa menjawab : Kenapa aku harus mengatakannya padamu? Cari saja sendiri. Itu membantu memulihkan ingatanmu.
Yeon Hwa lalu pergi. Moon Ki tak percaya akan hal itu, dia lalu bertanya : Mengapa aku harus mematuhimu?
Yeon Hwa : Kalau tidak kau akan hidup bersamaku selamanya.
Moon Ki terlihat taku. Sementara itu Yeon Hwa berbalik dan segera pergi dengan senyum di wajahnya. Moon Ki mengikutinya dari belakang.
Mereka berdua pergi ke toko ponsel. Yeon Hwa berkata : Apa pekerjaanmu dan siapa saja yang dekat denganmu, di zaman sekarang, kita mudah mengetahuinya karena itu ada dalam ponsel.
Moon Ki menutup mulutnya saat berbicara dengan Yeon Hwa : Jangan khawatir tentang itu.
Yeon Hwa : Ajusshi kau tak perlu khawatir, aku akan mengikutimu setiap saat.
Petugas ponsel mengatakan ponsel Moon Ki rusak parah sehingga informasi didalamnya tak bisa di ambil. Yeon Hwa mendesah, aigo.. Handphone-nya juga amnesia. Petugas memberikan solusi untuk menggunakan ponsel baru. Saat petugas itu menjelaskan, ada panggilan ke ponsel Moon Ki dari seorang pria.
Moon Ki sudah ada disuatu tempat. Tempat orang yang menelponnya tadi. Pria itu marah-marah karena Moon Ki mematikan ponselnya. Moon Ki sendiri masih bingung dan memandangi tulisan di dinding. Sepertinya itu adalah tempat kerja Moon Ki. Pria itu Bos-nya marah-marah karena 2 karyawannya tidak ada yang bekerja. Bos meminta Moon Ki menghubungi Jin Su.
Moon Ki masih kebingungan saat Bos meninggalkannya diruangan karena menjawab telpon. Moon Ki bertanya-tanya, siapa Jin Su?
Yeon Hwa sepertinya tahu dan berkata Orang ini. Ia melihat ada struktur di dinding. Yeon Hwa berkata, dia sepertinya adikmu. Moon Ki memandanginya dan sepertinya ia tak mengenali siapa Jin Su.
Bos masuk lagi ke dalam. Ia melihat Moon Ki masih berdiri : Sedang apa? Cepat bekerja!
Bos melemparkan pakaian pada Moon Ki.
Moon Ki mengendarai sepeda motornya dan Yeon hwa ada dibelakang. Yeon Hwa berdiri dan begitu menikmati angin. Ia minta Moon Ki tancap gas. Moon Ki berkata duduklah yang benar. Yeon Hwa tidak mau dan mengatakan perhatikan saja jalanmu. Yeon Hwa : Belok kiri ke jalan 821, gedung No. 3.
Dan ternyata Moon Ki bekerja sebagai jasa pengantar cepat. Hehehhe, di depan sebuah rumah pelanggan ia berteriak memanggil. Yeon Hwa juga disana, membantu.
Kemudian Ia dan Yeon Hwa meneruskan perjalanan. Seolah-olah Moon Ki emang sendiri, tapi hanya ia dan kita yang tahu ada Yeon Hwa di belakangnya. Moon Ki berhenti di dekat rel kereta. Yeon Hwa kembali berkomentar : Ajusshi seperti ini kalau di lampu merah, menggerak-gerakkan jari.
Moon Ki seolah melihat bayangannya sendiri di sampingnya. Mereka pergi ke rumah pelanggan. Yeon Hwa komentar lagi : Kau memesan menu yang sama setiap hari.
Mereka pergi ke suatu tempat lagi dan Yeon Hwa berkata : Ini adalah tempat yang sering ajusshi kunjungi.
Tempat itu adalah mini market. Mereka masuk ke dalam Mini market itu. Moon Ki pura-pura sedang menelpon agar ia tidak dianggap gila karena bicara sendirian. Moon Ki bertanya, Aku melakukan ini setiap hari? Apa kau mengerjaiku karena aku hilang ingatan?
Yeon Hwa : Kau pikir aku hantu kurang kerjaan?
Moon Ki : Kalau tidak ya sudah.
Pelayan toko datang dan menyapa Moon Ki. Sepertinya Moon Ki memang sering ke sana. Wanita itu berkata kemana saja Moon Ki selama ini? Ia membuka lemari minuman dan mengambil minuman yang ditunjukkan Yeon Hwa tadi, Kau mau ini kan? Apa kau tidak sakit minum ini setiap hari?
Wanita itu pergi. Yeon Hwa memang benar. Moon Ki hanya bengong.
Moon Ki masih kaget dan ia menunjuk pada Yeon Hwa dengan menggunakan ponselnya : Kau, bagaimana kau bisa sangat mengenalku?
Pelayan toko tadi memandanginya dengan heran. Yeon Hwa menunjuk ke sebuah tempat. Sebuah toko bunga.
Yeon Hwa menjawab : Tidak juga, hanya sekali seminggu.
Yeon Hwa memandang Moon Ki dan tanya lagi, Apa kau tak ingat apapun?
Moon Ki menjawab, tidak. Yeon Hwa sedikit kecewa dan kesal : Aku yakin kau tak merasakan apapun, kau bahkan tak mengenaliku.
Moon Ki : Bukannya kau bilang kau pemilik toko bunga?
Yeon Hwa memandang Moon Ki dengan tajam. Moon Ki sadar sepertinya ia salah lagi.
Moon Ki dan Yeon Hwa pulang dengan motor. Moon Ki mengatakan bukan salahnya kalau ia tak ingat apapun.
Yeon Hwa : Kau tidak bersalah jika kau tak mengingatnya. Tapi kau bersalah jika kau tak punya keinginan kuat.
Moon Ki berkata ia tak bermaksud begitu sambil melihat Yeon hwa membuatnya tak konsentrasi pada jalan. Yeon hwa mengingatkan ada mobil di depan. Mereka hampir bertabrakan.
Moon Ki menghentikan sepeda motornya dan ia sepertinya ingat sesuatu. Tempat itu adalah tempat kecelakaannya sebelumnya. Ia juga ingat bagaimana ia di tabrak. Bahkan di jalan masih ada bekas rem mobil yang menabraknya. Moon Ki berjalan disekitar situ dan bertabrakan dengan seorang pejalan kaki. Perlahan Moon Ki ingat di malam sebelum kecelakaan, ia juga bertabrakan dengan seseorang. Moon Ki ingat ia juga berlari.
Moon Ki terus menelusuri tempat itu, mengingat apa yang terjadi malam itu. Moon Ki sampai ke ujung sebuah jalan, ada apartemen No. 2 disana. Sekilas Moon Ki merasakan kalau ia pernah ada disana, keluar paksa dari sebuah pintu apartemen dan juga berlari menuruni tangga dengan ketakutan.
Moon Ki memutuskan pergi ke apartemen itu. Di depan apartemen ia melihat 2 polisi mengintrogasi seorang warga. Ia masuk ke dalam apartemen. Seorang pria memakai topi mengendap-endap juga di sana.
Moon Ki menaiki tangga apartemen dan di sana ada garis polisi. Tapi Moon Ki melewatinya saja. Moon Ki akhirnya berhenti di depan pintu sebuah apartemen itu dan Yeon Hwa muncul. Moon Ki bertanya tempat apa ini?
Yeon Hwa berkata kalau ia dulu tinggal disitu. Moon Ki mencoba membuka pintu. Lalu dari sana terlihat garis putih milik korban. Itu adalah lokasi tempat Yeon Hwa meninggal. Kilas kenangan kembali muncul. Moon Ki malam itu keluar ketakutan dari dalam rumah Yeon Hwa, dan ia melihat Yeon Hwa disana, berlumuran darah.
Bersambung ke Part 2
0 komentar:
Posting Komentar