Padahal file-nya sudah ada sejak 3 tahun yang lalu di hardisk-ku HAHAHAHAHAHHA.
Aku rasa alasan kenapa aku menunda menonton movie ini karena ini tentang musik jazz dan brass band. Aku kurang tertarik dengan sax dan terompet. Jadi begitulah menumpuk dan tersimpan lama sampai aku memutuskan menonton dan menyesal karena ga menonton sejak dulu XD
Swing Girls adalah movie tahun 2004 yang di sutradarai + penulis naskah oleh Shinobu Yaguchi yang ternyata menyutradarai Wood Job juga! Wood Job adalah salah satu japanese movie favorite aku sepanjang masa XD
Movie ini dibintangi oleh Nodame kita, Ueno Juri yang menunjukkan akting kerennya di movie berdurasi 105 menit ini.
Kabarnya sutradara menemukan ide untuk movie ini saat ia melihat penampilan bass band di sebuah desa terpencil dan ia melakukan audisi untuk cast movie ini dimana semuanya memang bisa memainkan alat musik yang mereka pegang.
Aku merasa cerita movie ini sangat sederhana. Bukan impian yang besar juga mereka ingin memainkan brass band, tapi lebih ke keinginan karena menemukan sesuatu yang menarik dihari-hari membosankan mereka. Tapi mereka melakukannya dengan serius.
Masih memandang keluar melihat keberangkatan mereka, kemudian sebuah mobil datang ke halaman sekolah dan terlihat kebingungan. Tomoko tertarik dan memanggil guru dan teman-temannya. Ternyata itu adalah bekal untuk brass band yang ketinggalan. Otak Tomoko berjalan, daripada menghabiskan waktu membosankan di kelas matematika, ia memberikan usulan pada guru agar membiarkan mereka mengantarkan makanan ke lokasi pertandingan. Meski awalnya guru ragu, tapi akhirnya dari pada membiarkan anggota brass band kelaparan padahal mereka mendukung tim baseball, ia membiarkan anak-anak kelas tambahannya mengantarkan bekal makan siang.
Anak-anak kelas tambahan ini bersemangat melakukan perjalanan mereka. Membawa bekal untuk anggota brass band, mereka naik kereta api dan menikmati perjalanan. Setidaknya ini lebih menyenangkan dari pada mengikuti kelas tambahan yang membosankan. Uniknya, mereka semua berbeda kelas tapi tidak canggung juga. Tomoko tertarik mengecek bekal makanan itu dan ia tak tahan untuk tidak mencicipinya karena kelihatan sangat enak. Teman yang lain juga mencicipi, tentu saja berebut HAHAHAHAHHA.
Alhasil, 1 bekal habis.
Mungkin karena kelelahan, semua anak-anak tertidur dan shock saat tahu mereka melewatkan stasiun dimana mereka seharusnya turun. Mereka tiba di pemberhentian berikutnya, di sebuah desa entah dimana. 1 jam lai sebelum kereta selanjutnya datang, mereka memutuskan jalan-jalan di desa dengan membawa bekal itu di tengah terik matahari. Bahkan mereka terjatuh ke sawah karena sebuah kejadian dan terpaksa mandi membersihkan diri di sungai. waktu berlalu cukup lama meski akhirnya mereka berhasil mengantarkan bekal dengan selamat ke tujuan. Mereka di marahi oleh salah satu anggota brass band, Takuo Nakamura (Yuta Hiraoka) karena terlambat dan karena bekalnya hilang satu, pas bagiannya pula.
Tomoka tentu saja membela diri, sudah untung mereka mau mengantarkannya, kalau tidak mereka akan kelaparan selamanya.
Malamnya, saat menonton TV, Tomoka shock melihat berita di TV kalau semua anggota brass band dibawa ke rumah sakit karena keracunan makanan. Penyebabnya adalah bekal yang basi HAHHAHAHAAHHA.
Satu-satunya anggota brass band yang tidak keracunan makanan adalah Takuo. Takuo sebenarnya ingin berhenti dari brass band dan sudah menyiapkan surat pengunduran diri hanya saja ia belum sempat memberikannya pada guru pembimbing.
Karena ia satu-satunya yang selamat dan seminggu lagi brass band harus mendukung tim baseball lagi, Takuo diminta mencari cara mengumpulkan anggota brass band baru. Ia membuat pengumuman bagi siapa yang berminat, sayangnya yang datang hanya 2 siswi gitaris band rock dan seorang gadis pemalu yang bermain seruling.
Ditengah frustasi, Takuo melihat anak-anak kelas tambahan yang tertawa riang dan ia memanggil mereka, meminta mereka bertanggungjawab karena ini juga salah mereka. Ia mengatakan sudah meminta pada guru matematika untuk membiarkan mereka bermain brass band, pengganti kelas tambahan.
Awalnya Tomoko menolak, tapi setelah ia pikir-pikir lagi, ia rapat beberapa menit dengan teman-temannya dan memutuskan membantu Takuo di brass band.
Takuo awalnya sudah senang, sayang sekali anggota kelas tambahan sama sekali tidak bisa bermain alat musik, atau lebih ke mereka tidak fit dan nafasnya pendek sehingga terompet sama sekali tidak bisa dibunyikan LOL. Ia harus melatih mereka dari awal, seperti lari, meniup botol aqua dan meniup tissu untuk meningkatkan kapasitas paru-paru. Tomoko dan yang lain menyesal memilih brass band karena ternyata lebih menyakitkan dari yang mereka perkirakan. Awalnya mereka hanya ingin kabur dari kelas membosankan tapi malah berkeringat di bawah terik matahari dan kelelahan. Mereka bahkan tak bisa kabur karena Takuo sangat cekatan.
Satu-satunya yang melakukan dengan baik adalah Kaori Sekiguchi (Yuika Motokariya), karena sebelumnya ia memang pemain seruling.
Tomoko tidak yakin dengan latihan mereka akan bisa meniup terompet dan saxophone, tapi siapa sangka mereka bisa melakukannya.
Mereka berlatih dengan bahagia dan sangat menikmati latihan mereka. BAhkan mereka sudah deg degan karena hari-H semakin dekat.
Di latihan terakhir mereka sebelum pertandingan, tiba-tiba anggota brass band asli kembali dan semuanya sudah sehat. Mereka akan mengambil alih pertandingan besok. Tentu saja semuanya terkejut setelah latihan mereka selama ini, tapi Tomoko dan yang lain tidak menunjukkan wajah kecewa mereka. Mereka mengatakan mereka ikut hanya untuk main-main dan menghabiskan waktu.
Tapi ternyata setelah tiba di halaman sekolah mereka semuanya menangis karena sedih.
Waktu berlalu. Semester baru di mulai. Tomoko kembali ke kelas sebenarnya dan ia tidak bersama teman-teman kelas tambahannya lagi. Tentu saja teman sebenarnya mereka ada di kelas sebenarnya, bukan kelas tambahan.
Tomoko merasa merindukan sesuatu. Meski saat itu ia terlihat tidak kecewa, tentu saja ia kecewa setelah latihan mereka, ia juga ingin tampil. Ia mengintip latihan klub brass band dan ternyata bukan hanya dia, Kaori juga sedih karena ingin bermain lagi. Tomoko juga mengetahui kalau Takuo sudah keluar dari klub.
Tomoko benar-benar ingin meniup saxophone. Ia berniat membelinya tapi harganya terlau mahal. Ia memutuskan membeli di tempat barang bekas dengan menjual komputernya (meski adik dan ibunya tidak membiarkannya, ia kabur dengan komputer itu LOL) dan akhirnya ia membeli sax pertamanya dengan uangnya sendiri dan memainkannya di tepi sungai. Ia merasa mendengar sebuah musik juga tak jauh dari sana dan mengikuti irama musik itu, ia melewati ilalang dan sampai di pinggir sungai, melihat seseorang memainkan Digital Keyboard . Dan ternyata yang memainkannya adalah Takeo.
Mengetahui kalau mereka merindukan masa latihan mereka, mereka memutuskan untuk membuat klub sendiri, klub latihan brass band mereka. Awlanya teman-teman lama mereka juga ikut ambil bagian. Tapi mereka tidka yakin dengan brass band ini dan banyak yang memutuskan keluar, sehingga hanya tinggal 5 orang.
Mereka yang bertahan adalah Takeo, Tomoko, Kaori, Yoshie dan Naomi. Masing-masing memegang 1 alat yang ada di brass band. Takeo dengan pianonya (bukan piano sih, apa sih namany, maaf ya), Tomoko dengan saxophone-nya, Yoshie dengan cornets/flugelhorns (ga yakin yang mana), Kaori dengan terompet dan Naomi dengan drum-nya.
Tapi tentu saja masalahnya adalah alat musiknya tidak ada. Tomoko menyarankan membeli alat musik bekas seperti dirinya dan ternyata mereka semuanya memang bersemangat bekerja sambilan di supermarket. Tapi tentu saja ada banyak masalah yang terjadi sampai mereka mendapatkan alat musik bekas mereka. Dan setelah mereka mendapatkannya, ada masalah lagi yaitu alatnya rusak.
Masalah demi masalah terjadi, tapi mereka tidak menyerah demi musik yang sudah mengubah mereka.
Aku sangat menyukai movie ini, mengalir begitu saja sejak detik pertama movie ini. Sama sekali tidak ada part yang membosankan. Pokoknya kerena banged. Bagaimana sutradaranya merangkai adegan demi adegan dan juga menampilkan unsur komedi disetiap scene yang benar-benar akan membuat kalian tertawa sepanjang movie ini.
Mereka mengenal brass band hanya sebuah kebetulan, awalnya hanya untuk menghindari kelas membosankan tapi malah menyukai brass band dan menikmatinya. Mereka tidak berbohong pada diri mereka kalau mereka benar-benar sangat menikmati meniup alat musik dan akhirnya mereka memutuskan untuk memulainya meski sangat sulit. Karena alat musiknya tidak ada. Mereka juga tidak mau meminjam ke klub brass band. Tapi mereka tidak menyerah. Mereka mencari cara bagaimana caranya agar mereka bisa bermain lagi, bersama-sama.
Mereka bekerja sama dengan anak band rock lagi dan membantu mereka memperbaiki alat musik dan bahkan membentuk nama band mereka, Swing Girls. Swing Girls and a Boy. Musik mereka lebih ke musik jazz karena ada iringan piano disana. Tapi uniknya, musik mereka tidak membosankan. Jujur saja, aku bukan pencinta musik jazz, dan suer musik jazz yang mereka tampilkan disini keren banged!
Bagaimana mereka tampil pertama kali di depan umum, hanya berlima tapi mampu menarik perhatian. Bahkan teman-teman lama mereka yang meninggalkan tim memutuskan kembali bermain brass band bersama-sama.
Mereka juga menemukan guru yang akan melatih mereka. Ternyata guru matematika mereka pencinta musik jazz dan menjadi pelatih mereka, meksi guru itu mempunyai sebuah rahasia besar yang ia rahasiakan dari yang lain. aku yakin kalian akan tertawa karena rahasianya ini benar-benar membuat aku shock bagaimana dia bisa mengajari Swing Girls and A Boy.
Mereka juga berniat untuk tampil di knser sesungguhnya dengan mengikuti kompetisi.
Mereka sangat bersemangat, berlatih keras dan tentu saja mereka juga membuat kostuum, slogan, poster dan lain sebagainya. Intinya sih, mereka sangat menikmati musik mereka.
Apakah mereka berhasil pada kompetisi pertama mereka?
Silakan tonton~
Seperti yang aku bilang, aku tidak menyukai musik jazz, tapi penampilan mereka benar-benar COOL! Aku bahkan tersenyum menontonnya dan bertepuk tangan di akhir saking kerennya!
Aku salut pada Tomoko. Ia gadis yang tidak punya hobi apapun di awal, tapi akhirnya ia menemukan sesuatu yang menarik dan bagaimana pun ia harus mendapatkannya. Makanya ia menjual komputernya meksi adiknya menangisinya HAHAHHAHAHAHA.
Dan bagaimana Takeo sudah merasa bosan dengan posisinya di klub brass band karena sering dianggap tidak ada atau tidak penting, ia akhirnya menemukan jalan untuk memainkan piano yang ia sukai.
Ini hanya berawa dari sebuah kebetulan dimana mereka menemukan sesuatu yang akhirnya mereka menikmatinya dan serius melakukannya. Melihat mereka tidak menyerah dan menemukan jalan sendiri benar-benar menarik untuk diikuti. Apalagi dengan unsur komedinya yang sederhana tapi membuat tertawa ngakak HAHAHHAHAHA.
Aku tidak bisa menggambarkan dengan jelas tapi benar-benar kalian harus menonton movie ini !
Musik yang mereka tampilkan sangat sangat sangat keren!
SKOR:
Story: 10/10
Cinematography: 9/10
Music: 9/10
Character: 10/10
Opening: 10/10
Ending: 10/10
Cinematography: 9/10
Music: 9/10
Character: 10/10
Opening: 10/10
Ending: 10/10
Recomended! Aku puas banged nonton Swing Girls^^
Bukannya yang dijual tomoko playstation adeknya? Tapi film ini lucu banget sih, haha. Cuma terlalu ringan dan endingnya pun 'gitu' aja. Btw, Chihayafuru part I udah ada link nya kak. Gak tertarik nge-review?
BalasHapusHarusnya ceritanya gak terlalu bertele-tele di awal. Misalnya adegan membersihkan diri di sungai, panik karena kelewatan stasiun dan adegan seluruh pemain brass band mual di stadion dibuang aja. Cukup digambarkan bahwa mereka tahu-tahu tiba di stasiun akhir dan para pemain brass berlarian ke arah toilet aja udah cukup. Waktu yang terbuang di 3 adegan tadi bisa dipakai buat menjabarkan lagi proses Tomoko dkk belajar main alat musiknya. Sekalian digambarkan juga proses si pak guru matematikanya waktu belajar saxophone sampai bisa. Ini kesannya jadi kayak mereka gak bisa tapi tiba-tiba bisa.
BalasHapusKalau saja 3 adegan itu gak ada, film ini pasti jadi jauh lebih bagus. Komedi dan plotnya secara keseluruhan soalnya udah menarik banget.