Begitulah, waktu cepat berlalu jika kita menyukai sesuatu. Benar-benar tidak terasa kita sudah mencapai penghujung dan akan berpisah dengan Bonui x Suho, Amy x Gary, Ryang Ha x Dal Nim, Zeze Family dan lain-lainnya huhuhuhuhhuhuhu.
Ending Episode 14 kemarin benar-benar membuat deg degan, kita tahu Je Suho kecelakaan, meski kita tahu dia tidak mati, tapi yang kita khawatirkan adalah bagaimana Bonui akan menghadapinya.
apakah dia tetap berada disisi Suho? atau meninggalkannya?
Sinopsis Lucky Romance Episode 15 Part 1
Episode 15 dimulai dengan adegan Suho yang berlari menemui Bonui setelah Bonui menelponnya sambil menangis. Tidak jadi bertemu di restoran dan batal dengan rencananya untuk melamar Bonui, Suho masih dengan wajah tersenyum menemui gadis itu dengan buket bunga di tangannya.
Ia melihat Bonui duduk di bangku taman dan ia memanggilnya. suho ada di seberang jalan. Bonui melihatnya dan berdiri, keduanya berseberangan dan wajah mereka tampak mereka sangat merindukan satu sama lain, padahal mereka baru saja bertemu kemarin.
Bonui berkaca-kaca menatap Suho dan mengatakan dalam hati kalau perkataan shaman Koo tidak benar, karena Suho sekarang sedang tersenyum di hadapannya.
Suho dengan buket bunganya memang terlihat sangat bahagia dan tak sabar menunggu lampu hijau untuk menyeberang dan memeluk kekasihnya itu.
Saat lampu berubah menjadi hijau, Suho dan Bonui sama-sama berlari untuk saling bertemu, tapi kemudian Suho menyadari ada mobil yang melaju ke arah mereka.
Suho terkejut dan berlari dengan cepat menuju Bonui, mendorong gadis itu dan membiarkan dirinya tertabrak mobil.
Buket bunga yang ia bawa terbang ke udara.
Bonui terjatuh dan shock melihat Suho tertabrak di hadapannya.
Bonui panik dan mendekat, ia melihat Suho pingsan di tengah jalan, tepatnya ia hanya melihat tangan Suho yang berlumuran darah.
Bonui shock karena shaman Koo benar, ia ketakutan dan memutuskan menjauh dari tempat itu.
Bonui meninggalkan Suho.
*whyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy pacarmu kecelakaan dan kau lari???????????????????????? O_0
Bonui berlari meninggalkan tempat itu sambil menangis.
Ia mengatakan dalam hati kalau semuanya karenanya dan salahnya, harusnya dia tidak melakukan itu. Ia salah karena sudah jatuh cinta pada Suho, harusnya ia tidak boleh mencintai Suho.
Bonui berhenti setelah yakin cukup jauh dari sana untuk menghindari kesialan yang ia bawa pada SUho yang tergeletak di jalanan.
Ia menangis dan menangis.
Suho dirawat di rumah sakit. Ia masih tidak sadarkan diri.
Bonui akhirnya datang ke rumah sakit dengan hati-hati bertanya kamar Je Suho pada perawat. Saat tahu Suho sedang tidak di kamarnya, Bonui menggunakan kesempatan itu untuk masuk dan ia menuliskan jimat 'katak, ular' di kertas dan meletakkannya dibawah bantal Suho.
Bonui tidak berlama-lama disana, ia keluar tepat saat Suho kembali dari check up-nya, Suho masih belum sadarkan diri, jadi dia tidak tahu Bonui datang.
Bonui hanya menatapnya, ia bahkan tak bisa bicara. Bonui sangat sedih, ia sangat ingin menemui Suho tapi ia tidak bisa karena kesialannya. Atau lebih tepatya ia merasa bersalah?
Bonui kembali ke rumahnya malam itu dengan gontai.
Ia masih belum percaya diri dengan dirinya, dan ia juga tetap mengkhawatirkan banyak hal.
Ia masuk ke dalam rumahnya yang gelap dan terduduk di lantai, menatap foto suho yang ia pajang di dinding rumahnya.
Bonui menghabiskan malam dengan menangis, ia mencintainya tapi ia tak bisa bersamanya.
Keesokan harinya, Suho akhirnya sadar dan hal pertama yang ia ucapkan saat membuka mata adalah 'Bonui-shi'.
Seol Hee ada disampingnya dan bertanya apakah dia sudah sadar sekarang. Suho tidak menjawab, ia teringat kejadian semalam dan bertanya dimana Bonui. Suho akan bangun tapi Seol Hee menyuruhnya untuk tetap berbaring karena tubuh Suho belum kuat, bahkan kecelakaan itu, suatu keajaiban hanya tangan Suho yang patah. Suho berbaring kembali karena ia tak kuat untuk bangun sendiri.
Suho bertanya kapan Seol Hee datang dan Seol Hee mengatakan semalam. Suho kembali mencoba duduk dan bertanya apakah Seol Hee melihat Bonui. Seol Hee tidak menjawab dan mengomeli Suho yang terus saja berusaha duduk padahal ia sakit.
Suho tidak mendengarkan, ia mengatakan saat ia tertabrak ia bersama Bonui, pasti Bonui datang bersamanya ke rumah sakit.
Suho terus mengkhawatirkan Bonui dan Seol Hee akhirnya mengatakan kalau Bonui lah yang menelponnya semalam. Ia mengatakan Bonui tidak bisa menjaga Suho makanya ia datang menggantikannya. Seol Hee penasaran apa yang terjadi dengan mereka berdua.
Suho kaget mendengarnya, ia sudah tahu kalau sesuatu terjadi, apa yang paling ia khawatirkan terjadi.
Seol Hee mengatakan ia harus pergi sebentar untuk interview Gun Wook, ia akan segera kembali.
Suho mengatakan ia baik-baik saja tapi Seol Hee meyakinkan ia akan kembali nanti. Ia senang Suho akhirnya sadarkan diri. Suho menatapnya dan berterimakasih. Seol Hee kemudian meninggalkan Suho sendirian.
Setelah Seol Hee keluar, meski badannya masih sakit semua, Suho berusaha bangun dan mencari sesuatu di lemari.
Ia tak peduli pada badannya yang belum sembuh total, ia mengambil pakaiannya semalam dan mencari Hp-nya, ia langsung menelpon Bonui. Nomer Bonui tidak aktif.
Suho tahu ini akan terjadi, dan memutuskan untuk keluar, ia baru saja bersusah payah untuk berjalan keluar saat orang tuanya datang dengan khawatir.
Ayah sangat khawatir pada Suho dan langsung meraba-raba badan Suho, bertanya apakah ia baik-baik saja. Ayah memastikan selain tangan tidak ada yang terluka. Suho sangat terkejut melihat ayahnya yang tak biasanya. Ibu menyuruh ayah berhenti menyentuh Suho karena SUho masih belum pulih. Ayah mengembalikan kesadarannya. Ia menunduk gelisah. Suho menatap ayahnya dengan bingung.
Suho sudah kembali duduk di tempat tidurnya dan ibu bertanya apa yang terjadi, ia dengan Suho tertabrak saat akan menyelamatkan seseorang, tapi Suho mengatakan itu tidak benar, ia tertabrak saat menyeberang jalan. Ibu bersyukur atas hal itu dan mulai mengatakan kekhawatirannya, sementara mata Suho melirik-lirik ayahnya.
Suho mengatakan ia baik-baik saja dan meminta orang tuanya pulang. Ibu protes, mereka baru datang dan langsung disuruh pulang, HAHHAHAHHA.
Suho mengatakan ia bisa sendirian, tentu saja ibu tidak setuju. Ibu mengingatkan saat Suho ke Amerika dulu, Suho juga mengatakan hal yang sama, meskipun profesor merawatnya dengan baik, harusnya ia ikut bersama Suho karena Suho masih kecil waktu itu. Suho meminta ibunya jangan mengungkit masa lalu. Tapi Ibu mengatakan kekhawatirannya, ia pikir dulu karena Suho jenius, Suho akan mudah beradaptasi disana dan melakukannya dengan baik.
Suho diam saja. Ibu meminta maaf karena membiarkan Suho sendirian waktu itu, ia juga minta maaf karena ia meminta Suho hanya menghapal perkalian pada saat itu.
Suho menatap ibunya dan seperti ingin mengatakan sesuatu, ibu siap mendengarkan tapi Suho mengurungkan niatnya dan mengatakan kalau ia belum mati, lagi pula ia hanya patah lengan saja.
Ayah yang sedari tadi diam dan bahkan tidak berani menatap wajah anaknya, akhirnya mengajak ibu pulang, karena Suho baik-baik saja.
Ayah kemudian gugup mengatakan pada puteranya untuk hati-hati saat menyeberang jalan, harusnya lihat kiri kanan dulu. Suho menatap ayahnya.
Saat ayah akan pergi, Suho memanggil ayahnya dan meminta ayahnya tidak menjual pertambakan ikan mereka. Ibu terkejut mendengarnya.
Ayah mengatakan yang ada disana hanya air dan air, tidak ada alasannya untuk tinggal disana lagi.
Suho mengatakan, tapi ayah menyukainya. Kau bisa tetap memilikinya.
Ayah dan ibu terkejut mendengar hal itu dari mulut Suho yang biasanya sangat dingin.
Suho menunduk. ayah menatap puteranya itu dan tidak tahan ingin meneteskan air mata, karena malu ia segera keluar. Ibu tersenyum melihat Suho dan keluar mengejar suaminya.
Ayah dan ibu berjalan di lorong rumah sakit dan ibu sangat bahagia karena hati Suho akhirnya luluh sedikit.
Ayah berjalan cepat dan menghapus air matanya, ibu melihat dan bertanya, kau menangis?
tentu saja ayah tidak mengakuinya HAHHAAHAHHAHA.
Ibu benar-benar bahagia hari itu.
Suho kembali termenung di rumah sakit. Ia masih mengkhawatirkan Bonui dan memutuskan menelponnya lagi. Tapi nomer Bonui masih tidak aktif, akhirnya SUho memutuskan meninggalkan pesan suara.
Suho meninggalkan pesan suara dengan nada seolah-olah ia baik-baik saja, ia juga mencoba bersikap biasa seolah dia tidak khawatir dan juga mneggunakan aegyo. Ia mengatakan kalau ia hanya mengalami luka yang saaaaaangat kecil, ia tidak ingin membuat 'my chicken girl' khawatir. Ia meminta Bonui segera datang ke rumah sakit dan menuliskan jimat untuknya. Suho mengatakan ia merindukan Bonui.
Heol. akting junyeol benarbenar jjang, ia dengan wajah sangat khawatir, terlihat sangat sangat khawatir mencoba bersikap biasa-biasa saja. Ia seperti akan menangis saat merekam pesan suara itu T__________T
Suho benar-benar khawatir dan sebenarnya tahu kalau Bonui akan meninggalkannya.
Bonui ada di rumah sakit tempat Bora di rawat.
Ia keluar dan mengecek panggilan telpon. Ada banyak missed call dari Suho. Dan ada dari Dal Nim juga (huh? Suho nggak jadi ngirim pesan suaranya ya? T__T).
Bonui memutuskan menelpon Dal Nim. Dal Nim diseberang menjawab dengan ceria dan bertanya tentang bagaimana lamaran Suho, apakah Suho memberinya cincin atau bagaimana. Dal Nim benar-benar cemburu pada Bonui.
Tapi Bonui menelpon bukan untuk itu, ia meminta DAl Nim membereskan mejanya di Zeze, dan membuang semua garam dan jimatnya.
Tentu saja DAl nim terkejut. Bonui mengingatkan kalau kontraknya sudah berakhir. Tapi Dal Nim tetap merasa ada yang tidak beres karena jelas tadi ia bertanya tentang lamaran Suho, kenapa tiba-tiba Bonui membahas mengenai kontrak.
Bonui mengatakan ia akan keluar dari Zeze. Dal Nim masih tidak mengerti dan mengajak Bonui bertemu, tapi Bonui menolak dan mengatakan ia akan menceritakan semuanya ada Dal Nim nanti, untuk saat ini, ia meminta Dal nim membereskan mejanya. Bonui menutup telponnya dan kembali ke kamar Bora.
Bonui menatap adiknya yang tertidur dan mengatakan kalau kejadian ini sama dengan 2 tahun lalu.
2 tahun lalu ia mengulur waktu sedikit dan ia membuat Bora terluka. Dan kemarin ia ingin menghabiskan waktu bersama Suho dan menjadi serakah sedikit, dan ia membuat Suho terluka.
(Akkkhhhh, Boni aaaaaaa, kamu tau ga sih yang membuat Suho terluka bukan karena hantaman mobil tapi krn kamu pergiiiiiiiiiiiiiiiiiiii T_____________T)
Dal Nim yang kehilangan semangat pergi ke cafe Ryang Ha. Ryang Ha yang melihatnya datang menjadi gugup dan mengatakan pada dirinya sendiri untuk tidak murahan dan bahkan latihan menyapa dengan gaya biasanya tapi berakhir dengan aegyo HAHAHHAHAHHAAHAHA/. Dal Nim heran ada apa dengan Ryang Ha hari ini HAHAHHAHAHA, wassoyeong, LOL.
Dal Nim kemudian menceritakan keluh kesahnya tentang keanehan Bonui yang kemarin masih bersemangat bagaikan bunga di musim semi, tapi hari ini malah memintanya membereskan meja karena ia akan meninggalkan perusahaan. Ryang Ha terkejut mendengarnya. Dal Nim mengatakan yang lebih aneh lagi Bonui memintanya membuang semua barang-barang jimat dan garam yang biasanya di pakai Bonui.
Ia merasa ada yang tidak beres makanya ia menemui Ryang Ha siapa tahu Ryang Ha ada kabar dari Suho.
sayangnya Ryang Ha tidak fokus dengan apa yang diceritakan Dal Nim karena ternyata selama mengatakan keluh kesahnya, wajah mereka main dekat dan makin dekat dan makin dekat sehingga Ryang Ha kehilangan fokusnya dan bahkan mengalihkan pembicaraan mengatakan kalau jari Dal Nim bahkan kelihatan cantik HAHHAHAHHAHAHAHAHAHA.
Keduanya kembali ke dunia nyata dan Dal Nim bersikap biasa lagi setelah agak menjauh sedikit, mengatakan tentang Suho yang melamar Bonui dan Bonui yang sangat bersemangat kemarin. Ia bertanya-tanya apakah semuanya tidak lancar atau bagaimana.
Ryang Ha lebih shock lagi karena baru tahu Suho akan melamar Bonui tanpa diskusi padanya, well, biasanya Suho selalu diskusi hal apapun dengan Ryang Ha AAHAHAHHAHAHA.
Dal Nim menyipitkan matanya karena ia pikir mereka bestfriend atau guardian angel-nya Suho tapi ternyata bahkan hal penting ini tidak disampaikan pada Ryang Ha ahahhaahhahhha.
Dal Nim mengingatkan Ryang Ha untuk memberitahunya kalau Suho menelpon dan ia meninggalkan Ryang Ha.
Ryang Ha belum siap berpisah jadi Ryang Ha berbohong kalau Suho mengirim pesan dan Dal nim berlari mendekatinya lagi dengan bersemangat menanyakan apa yang Suho katakan.
Tapi Ryang Ha mengatakan itu hanya spam message yang berbunyi 'Jangan pergi'. HAHHAHAHAHAHAHHHAHA.
Dal Nim tahu maksud Ryang Ha jadi dia malu-malu sedikit dan meninggalkan Ryang Ha dengan imut. Saat Dal Nim akan pergi lagi, Ryang Ha mengatakan ada pesan lagi dan Dal Nim mendekatinya dengan manja YAWLOOOOO.
Kata Ryang Ha ini pesan spam lagi yang berbunyi 'Apa yang akan kau lakukan setelah pulang kerja'. HAHHAHHAHAHHAHAHAH. Ryang Ha mengomentari kalau pesannya tidak sopan LOL
Dal Nim udah menahan senyumnya dan Ryang Ha sok innocent bertanya apa yang akan Dal NIm lakukan sepulang kerja. JIAAAAAAAAAAAAAAAH!!!!!!!! AKh GW SUKA GAYA PDKT RYANG HA HHAHAHHAHAHHAHAHAHAAHAHA
Seol Hee dan Gun Wook sedang diwawancarai media. Seol Hee menjawab beberapa pertanyaan tentang Gun Wook dan Gun wook juga menjawab beberapa pertanyaan tentang dirinya dan game IF.
Game IF akan segera rilis lagi dalam waktu dekat dan dia masih menjadi modelnya, Gun wook mengatakan mereka membantunya mencari ayahnya dan lagi ia suka suasana bekerja sama dengan Zeze. Harapannya adalah CEO Je segera kembali ke Zeze.
Seol Hee tersenyum mendengar hal itu.
Seol Hee dan Gun Wook berjalan berdua dan Seol Hee bertanya apakah jawaban Gun Wook melakukan wawancara itu karena Bonui, karena Gun Wook harusnya bisa menolak wawancara itu, tapi malah melakukannya, bahkan mengajaknya padahal dia bukan agen Gun wook lagi.
Gun wook mengatakan Bonui membuat game IF untuk Bo Ra, CEO Je tahu hal itu dan melindunginya sampai akhir, tentu ia harus melakukan sesuatu juga. Seol Hee tersenyum dan mengejek Gun Wook, karena dia seperti keluarga bagimu kan?
Gun Wook balik bertanya, lalu bagaimana denganmu? Bukankah aku berhenti dari IM Sport supaya mereka berhenti menuntut Suho? Bukankah itu karena kau menyukainya?
Seol Hee membantah dan menjelaskan kalau itu murni karena persahabatan hehehhehehe.
Kemudian Seol Hee bertanya mengenai Bonui dan Suho, ia bertanya apakag Gun Wook tahu sesuatu, ada apa dengan mereka belakangan ini karena ia merasa ada yang aneh.
Seol Hee menjelaskan kalau Suho kecelakaan dan Bonui memintanya menjaga Suho dan memeriksa kondisinya karena ia tidak bisa datang kesana, ia mengatakan Bonui bahkan menangis saat itu. Karena bonui tampak begitu putus asa jadi ia tidak sempat bertanya. Tapi ia tetap merasa ini tidak benar.
Gun wook terkejut saat tahu Suho kecelakaan tapi Seol Hee mengatakan kalau itu hanya kecelakaan ringan. Seol Hee bertanya-tanya apakah Suho dan Bonui bertengkar dan Gun Wook mengatakan ia tidak tahu, Suho dan Bonui akan mengurus urusan mereka sendiri.
Seol Hee mengatakan ia mengkhawatirkan mereka dan bertanya-tanya apakah dirinya sudah terlalu lengket pada mereka.
Gun Wook berjalan dengan wajah khawatir yang ia sembunyikan dari Seol Hee.
Gun Wook berlari ke apartemen sambil mencoba mengubungi Bonui dan terkejut melihat di depan kamar Bonui ada banyak barang yang sudah dikemas.
Ia masuk ke rumah dan melihat Bonui sedang beres-beres, sebagian besar barang sudah di pindahkan ke kardus. Gun Wook bertanya kenapa Bonui pindah padahal dulu Bonui mengatakan ia akan menunggu Bora bangun dan mereka akan tinggal bersama di rumah ini.
Tapi Bonui mengatakan kalau ia harus melakukannya. Gun Wook mengatakan apakah karena CEO Je? Aku dengar dari Amy kalau kau menyuruhnya menjaga CEO Je di rumah sakit.
Bonui mengatakan karenanya Suho kehilangan uang dan ketenaran, dan bahkan sekarang terluka.
Gun Wook marah, kenapa semuanya karenamu? Itu bukan salahmu!
Gun Wook mengatakan ia percaya tentang jimat keberuntungan tapi itu hanya simbol keberuntungan dan kesialan yang terjadi juga bukan karena salah Bonui.
Bonui menatap Gun wook dan mengatakan Suho terluka karena menyelamarkannya, tepat di depan matanya.
Bonui menghela nafas dan mengatakan lebih baik baginya jauh dari Suho dari pada melihatnya terluka seperti itu. Ia juga melakukannya demi Bora. Bonui yakin ia bisa melakukannya.
Gun wook terdiam. Bonui kembali berkemas. Akhirnya Gun Wook mengatakan kalau Bonui boleh pergi, ia akan mengantar Bonui.
Bonui tersenyum karena Gun wook mengerti.
Suho sedang tertidur saat Ryang Ha masuk ke kamar sambil menangis dan membangunkannya. Ryang Ha sangat khawatir pada Suho saat ia mendengar kabar Suho kecelakaan dan mulai melihat luka wajah Suho dan tangan Suho yang patah, ia bertanya apa yang terjadi.
Ia mengomeli Suho yang seharusnya menyetir hatu-hati, lihat kiri kanan, membuka mata lebar-lebar dan berhenti kalau lampu merah, ia bahkan mengatakan akan menangkap pelakunya dan memukulnya sampai mati HHHAHAAHHA. Ryang Ha ribut banged, sambil menangis pula, Suho harus menutup telinganya karena terlalu berisik dan memintanya berhenti.
Ryang Ha menyeka air matanya, ia bahkan terkejut karena ia menangis LOL. Suho mengatakan itu karena Ryang Ha sudah tua HAHAHHAHAHHA.
Ryang Ha bertanya dimana Bonui, Suho diam saja.
Ryang Ha tidak mengerti apa yang terjadi, ia dengar Suho melamar Bonui, tapi kenapa malah kecelakaan, dan bahkan Bonui berhenti bekerja.
Suho terkejut dan bangun, dia berhenti dari perusahaan?
Ryang Ha membenarkan, ia mengatakan Bonui menelpon Dal Nim memintanya membersihkan meja kerjanya.
suho yang mendengarnya langsung turun dari tempat tidur dengan susah payah dan meminta kunci mobil. Ryang Ha malah memberikannya, kemudian sadar Suho akan menyetir dengan keadaan seperti itu, ia pun menghentikan dan mengejarnya.
Tapi tentu saja Suho bisa kabur dengan mudah dari Ryang Ha dan ia tiba di tempat parkir mencari mobil Ryang Ha,
Suho sangat khawatir dan berlari masuk ke dalam mobil. Ia tidak peduli ia harus menyetir sebelah tangan, ia benar-benar harus menemukan Bonui sebelum Bonui menghilang.
Suho melaju dengan mobilnya dan hampir saja menabrak pasien rumah sakit itu. Ia menenangkan dirinya terlebih dahulu untuk tidak terlalu tergesa-gesa dan melanjutkan perjalanannya.
Bonui bersama Gun Wook di mobil, Gun wook akan mengantar Bonui ke tempat barunya.
Suho ada di mobil melaju dengan kecepatan penuh dan WUSSSSSSSSSSSSSH!!!!!!!!! Kedua mobil berselisih di jalan, andwwwwwwwwwwwwweeeeeeeeeeee.
Mereka sama-sama tidak menyadarinya T______________T
Suho berlari ke apartemen Bonui dan menekan bel. Tidak ada jawaban. Ia mencoba membuka pintu, tidak terkunci. Suho sudah merasakan firasat buruknya begitu ia membuka pintu.
Suho masuk ke dalam dan rumah Bonui sudah kosong. Tidak ada siapa-siapa disana.
Suho terdiam. Matanya berkaca-kaca. Suho mencoba tenang dan meninggalkan apartemen itu.
Suho ke rumah sakit dimana Bora dirawat.
Kamar Bo Ra sudah kosong, dia tidak ada disana lagi.
Perawat Lee masuk dan terkejut melihat Suho disana.
Suho bertanya kemana Bora, tapi perawat Lee mengatakan ia tidak tahu. Suho menatapnya dan bertanya kemana Bonui.
Perawat Lee akhirnya mengatakan pagi-pagi sekali Bonui mengeluarkan Bora dari rumah sakit mereka.
Lalu kita melihat falshback saat Bonui berpamitan pada perawat Lee, ia menitip pesan pada perawat Lee agar tidak mengatakan kemana ia pindah.
Ia mengingatkan perawat Lee pada Suho yang sering datang bersamanya, ia yakin Suho akan terus mencarinya, jadi ia ingin perawat Lee merahasiakannya.
Perawat Lee terkejut dan bertanya ada apa dengan mereka, apakah terjadi sesuatu.
Bonui hanya tersenyum dan mengatakan memang ada sesuatu, makanya ia minta perawat Lee tidak mengatakan apa-apa. Ia yakin Suho akan terus mencari perawat Lee, karena Suho orang yang tidak tahu kata menyerah.
Suho mendengarkan hal itu. Ia tidak terlihat kaget, sepertinya ia sudah tahu kalau ini akan terjadi. Ia berjalan ke luar rumah sakit tanpa ekspresi dan kemudian mengingat percakapan terakhirnya di telpon dengan Bonui.
Saat itu Bonui menangis dan meminta Suho menemuinya karena ia merindukannya, meminta Suho mengatakan kalau semuanya baik-baik saja.
Suho terlihat marah dan berjalan menuju suatu tempat.
Suho pergi ke rumah peramal Koo. Ia masuk tanpa permisi dan langsung bertanya tentang Bonui, apa yang sebenarnya peramal katakan pada Bonui hari itu. Ia mengatakan ia harus tahu apa yang peramal katakan pada Bonui, ia harus tahu bagaimana cra menghilangkan kutukan itu, itu sebabnya ia datang.
Peramal Koo mengatakan rahasia besar tidak boleh dibongkar. Ia hanya mengatakan apa yang ia lihat dan ia dengar, kemana kau akan melangkah setelah mendengar apa yang ia katakan, itu tergantung padamu (Intinya dia cuma mengatakan ini dan itu, langkah yang akan kita pilih ya tergantung kita).
Suho tersenyum sinis, apa yang kau lihat? apa yang kau dengar? apa aku akan mati kalau bersamanya? apakah itu takdirku? siapa yang menentukan itu?
Peramal Koo mengatakan kalau ia juga menyesal pada Bonui. Ia hanya tak bisa mengabaikan gadis itu. Itu adalah karmanya. Ia tidak pernah mendoakan sesuatu yang buruk akan terjadi padanya. Ia hanya ingin Bonui hidup.
Suho marah dan meninggikan suaranya, Kalau kau ingin dia hidup, kau seharusnya memberikan jalan untuk hidup padanya! Tapi aku mengatakan padanya kalau dia penyebab kesialan dan masalah. Kau masih ingin dia hidup? Jangan mempermainkan hati sesseorang dengan teori sampah itu. Kata-kata cerobohmu membuat hidupnya berada di tepi jurang. Gadis itu, adalah segalanya bagiku.
Suho keluar dari rumah peramal Koo dengan marah. Peramal Koo hanya terdiam menatapnya.
Suho kembali ke rumah sakit.
Ia menghela nafas panjang karena ia tak bisa menemukan Bonui hari ini.
Kemudian matanya terpaku pada sesuatu di balik bantalnya. Ia melihat kertas yang ditinggalkan Bonui, jimat katak ular, untuk kesemmbuhan.
Suho membacanya dan kembali menghela nafas. Ia pusing memikirkan apa yang harus ia lakukan selanjutnya untuk membuat gadis itu lebih percaya diri.
Bonui dan Bo Ra di rumah sakit yang baru.
Bonui membantu Bora mengelap badannya.
Bonui minta maaf pada Bora karena Bora pasti terkejut dia ada di tempat baru saat membuka matanya. Ia mengatakan kalau udara disana sangat bagus untuk penyemuhan Bora dan mereka akan belajar berjalan bersama-sama begitu Bora merasa lebih baik lagi nanti.
Bora menatao kakaknya dan sepertinya ia tahu ada yang salah, ia bertanya apakah kakakanya baik-baik saja.
Bonui tersenyum dan tentu saja ia mengatakan ia baik-baik saja, ia merasa seperti akan terbang ke langit. Melihat Bora seperti ini, ia sudah bahagia.
Bonui memang tersenyum penuh kebahagiaan di hadapan adiknya,
Tapi saat ia sendirian di luar, ia terlihat merindukan seseorang. Tentu saja, ia tersenyum melihat pasangan tua yang ke rumah sakit sambil bergandengan tangan, ia terlihat sedikit iri dengan mereka.
Hati Bonui kosong, tanpa Suho.
Dae Kwon mengatakan ia pikir keduanya sudah bahagia bisa bersama-sama, karena mereka berdua terlihat tidak bisa dipisahkan.
Hyunbin setuju, hanya dengan bersama-sama, terasa seperti surga bagi mereka. Cinta adalah hal yang baik. Dan Hyun Bin melirik Seung Hyun HAHHAHAHAHHA.
Dae Kwon menebak Suho dan Bonui membuka perusahaan baru bersama-sama. Dan tiba-tiba Zeze family mulai membuat taruhan lagi HAHAHHAHAHAHAHA.
Dal Nim yang sejak tadi diam akhirnya berteriak menyuruh mereka berhenti. Ia mengatakan kalau ia teman Bonui dan ia membuat semua catatan taruhan mereka, jika mereka melakukan sesuatu yang salah lagi, ia akan memastikan mereka dipecat HAHHHAHHAHAHAH.
Yang lain bingung ada apa dengannya dan menebak dia puber HAHHAHAHAHA.
Dal Nim sedang termenung sedih saat Ryang Ha datang membawakan minuman, tapi ia tak ingin diganggu.
Ryang Ha bertanya apa yang ia pikirkan dan Dal Nim mengatakan ia memikirkan Bonui. Ryang Ha memanggil Bonui sebagai gadis yang tidak punya hati HAHAHHAHAHHA, Dal Nim tentu saja marah.
Ryang Ha mengatakan hal ini terjadi dua kali pada Suho, keduanya pergi tanpa kabar dan tidak memikirkan bagaimana frustasinya orang yang ditinggalkan (BENER!).
Dal Nim bertanya, apakah CEO Je sangat menderita?
Ryang Ha mengatakan Suho makan dan tidur dengan baik, tapi itu malah membuatnya semakin khawatir.
Dal Nim terdiam. Ryang Ha mengatakan kalau ia bertemu Bonui, ia harus mengatakan sesuatu padanya.
Dal Nim mengatakan kalau Bonui juga pasti patah hati meninggalkan Suho seperti itu. Bonui sangat menyuka Suho dan Bonui memutuskan untuk menyimpannya perasaannya untuk dirinya sendiri, ia yakin Bonui juga terluka.
Ryang Ha masih tak setuju, Kalau begitu kenapa dia memutuskannya kalau dia akan patah hati?
Dal Nim ternyata juga tak mengerti bagian itu, itu lah maksudku, tidak bisakah mereka saling mencintai?
Ryang Ha juga berfikiran sama, tidak bisa kah mereka saling mencintai? Seperti ini seperti ini?
Dan modusnya Ryang Ha malah menggenggam tangan Dal Nim dan bertanya, tidak bisakah kita saling mencintai seperti ini?
HHAHHAHHAAHAHAHHAHAHAHAHHAHAHHAHHAAHHAHAHA
Ryang Ha memang jagonya mencari kesempatan dalam kesempitan kekkeekekeek
Suho tidak hanya berdiam diri saja di rumah sakit, ia masih berusaha mencari Bonui. Ia mengumpulkan semua data rumah sakit, entah di Seoul atau Korea, nggak tau deh, tapi dia menelpon ke tiap rumah sakit satu persatu, menanyakan apakah ada pasien bernama Shim Bo Ra.
Sayangnya sudah beberapa lembar daftar telponnya, ia tidak bisa menemukannya. Ia masih berusaha menelpon saat Seol Hee datang berkunjung dan Suho dengan cepat menyembunyikan kertasnya.
Ia protes karena Seol Hee terus datang dan Seol Hee menjawab, suka suka aku donk HAHHAHAHAAHHA.
Seol Hee bertanya apakah Suho sudah mendapat telpon dari Bonui, Suho diam saja. Seol Hee menghela nafas dan melihat kertas itu disamping Suho, Seol Hee merebutnya. Suho berusaha mengambilnya kembali, tapi Seol Hee sudah keburu membacanya.
Ia melihat daftar rumah sakit disana, dan akhirnya tahu kalau Suho mencari Bonui. Suho mengatakan kalau Bonui pergi bersama adiknya, karena adiknya sakit ia yakin mereka ada disalah satu rumah sakit.
Seol Hee terkejut mendengarnya, ia melihat daftar rumah sakit itu dan berkata, Ya, kau akan menelpon semuanya? Ada 300 lebih rumah sakit disini?
Seol Hee hanya bisa mengatakan kalau Suho sangat gigih, kemudian ia bergumam saat ia menghilang Suho harusnya mencarinya juga hHAHAHAHAHAHHA.
Suho menatap Seol Hee menyipitkan matanya.
Seol Hee mengatakan ia hanya bercanda HAHHAHAHAHA. Ia sedikit kesal karena sejak Suho bersama Bonui, Suho tidak tahu cara bercanda LOL.
Suho meminta kertasnya tapi Seol hee tidak memberikannya. Ia mengambil beberapa lembar dan mengatakan kalau ia akan menelpon bagian itu. Suho tidak mau dibantu tapi Seol Hee mengatakan ia tidak melakukannya dengan gratis, ia ingin Suho membayarnya 10 sen per telpon, karena ia penganguran HAHHAHHA.
Seol Hee mengatakan ia akan mendapatkan 10 dolar untuk ini dan ia bersemangat. Suho hanya menunduk dan terlihat tersentuh. aaaaaaahh, suka deh sama mereka berdua, temenan kaya gini kan seru.
0 komentar:
Posting Komentar