Sinopsis Answer Me 1988 Episode 4 Part 1
--------------------------------------------------------------------
Les akan dilakukan di rumah Jung Hwan, JUng Hwan mempersiapkan cemilan dan minuman. Saat ia mengambil jus, ayah terlihat di dapur dan Jung Hwan bertanya apakah ayah mau minum jus?
Ayah terlihat tidak bersemangat hari itu dan menyuruh Jung Hwan meminumnya sendiri. Jung Hwan bingung melihat sikap ayahnya yang tidak seperti biasanya.
Ibu JUng Hwan memakai cardigannya saat ayah masuk ke dalam kamar dan tiduran dengan tidak bersemangat.
Ibu mengajaknya untuk keluar agar tidak mengganggu les anak-anak mereka. TApi ayah terlalu malas untuk keluar dan memilih tidur di dalam kamar, ia menyuruh istrinya keluar sendirian.
Ibu bingung tapi tidak ambil pusing.
Para ibu berkumpul diluar sambil minum bir dan bergosip tentang suami mereka.
Ibu Jung HWan maslaah suaminya begini dan ibu Deok Seon masalah suaminya begitu.
Kemudian pembicaraan beralih pada ibu Sun Woo dimana ibu Jung Hwan mencomblangkan ibu Sun Woo dan ayah Taek. Ibu Sun Woo terkejut dan menyuruhnya diam.
Ayah Sun Woo keluar dari dalam rumah untuk mengembalikan tempat pancake semalam.
Para ibu mulai berbisik-bisik mengenai ibu Sun Woo yang cocok dengan ayah Taek, tapi ibu Sun woo mengatakan kalau ia tidak cocok menikahi pria pendiam HAHAHHAHAHA.
Ayah Taek merasa lingkungan sangat sepi di hari minggu begini dan bertanya dimana anak-anak. Ibu mengatakan berkat ibu Jung Hwan anak-anak sedang les sekarang, Bo Ra adalah gurunya.
Mereka juga tidak lupa menanyakan keadaan Taek dan ayah mengatakan keadaan anaknya masih mengkhawatirkan.
Sesi tutoring di rumah Jung Hwan. Sunyi.
Sun Woo membuka bukunya. Jung HWan diam sambil sedikit melirik ke arah Deok Seon diam-diam KYAAAAAAAAa!!!!!!!
Bo Ra melirik ke arah Dong Ryong dan bertanya kenapa Dong Ryong ada disana, ikut les dengan mereka, padahal ayahnya adalah guru.
Deok Seon khawatir dengan hal lain, bagaimana jika mereka ketahuan les iegal begini, ia memastikan Dong Ryong tidak mengatakan pada ayahnya.
Dong Ryong dengan mata sayu mengantuknya mengatakan kalau ayah dan ibunya terlalu sibuk untuk hal itu.
Deok Seon bingung, kenapa ayahmu sibuk? Ini kan hari minggu?
Dong ryong takut-takut menjawab kalau ayahnya juga me-les di hari minggu.
Semuanya bengong.
Lalu kita bisa melihat sesi les ayah Dong Ryong dimana semuanya anak laki-laki dan mereka menyanyikan sebuah lagu yang kayaknya ga asing.
Aku ragu apakah itu les pelajaran matematika atau menyanyi HHAHAHAHA.
Anak-anak cukup kaget karena ayah Dong Ryong biasanya cukup disiplin.
Bo Ra memulai sesi les-nya. Pertama ia meminta mereka mengeluarkan buku cetak mereka, lucunya Jung Hwan dan Sun Woo warnanya hijau dan Deok Seon-Dong ryong warnanya kuning.
Itu menunjukkan kalau JungHwan-SunWoo pandai dala pelajaran dan Deok Seon-Dong Ryong memiliki sedikit minat dalam belajar.
Bo Ra mengecek buku Deok Seon, hanya beberapa halaman di depan yang ada coretannya tapi di halaman belakang seperti tidak pernah tersentuh. Lalu buku Dong Ryong sangat lusuh dan bekas basah yang sudah kering. Bo Ra berkerut dan bertanya bukunya kenapa.
Jung Hwan mengingatkan jangan menyentuhkan karena itu iler Dong Ryong HAHHAHAHHAHA.
Kemudian Bo Ra mulai membicarakan sesuatu, aku beneran ga ngerti tapi mereka membucarakan F, mungkin nilai mungkin juga tidak.
Atau mungkin Bo Ra memberi contoh soal pada Deok Seon dan Dong Ryong dan contohnya adalah Sun Woo dan Jung Hwan. Tapi Deok Seon malah berkata itu pasti sakit.
Hal itu membuat Sun Woo tertawa. Deok Seon melihatnya dan ia juga tersenyum. Sun Woo melirik Deok Seon dan senyam senyum juga.
Jung Bong datang dengan jus dan cemilan, ia hanya memberikannya pada Bo Ra. Bo Ra berterima kasih dan Jung Bong menjawab dengan bahasa inggris, you're welcome, my pleasure.
Jung Bong masih membawa baki, bukannya ke dapur tapi ke arah pintu luar. Dong Ryong bertanya dia mau kemana.
JUng Bong mengeluarkan rubiks nya dan mengatakan ia mau bertanya pada Taek bagaimana cara menyelesaikan satu balok lagi yang belum selesai.
Deok Seon mengatakan Taek sudah masuk asrama baduk lagi, mereka bahkan sulit untuk menemuinya.
Taek terlihat bermain baduk di asrama bersama seseorang dan beberapa seniornya yang jarang datang malah datang hari itu, mereka smeua datang untuk menyemangati Taek.
Mereka mengatakan tidak apa-apa dan tidak apa-apa, kalah adalah hal biasa dan lain sebagainya.
Tapi hal itu justru membebani Taek, ia terlihat mengerutkan keningnya dan menyentuh kepalanya, ia pusing karena semua orang mengatakan hal yang sama.
Deok seon menggigit kukis-nya sambil mengeluh mengkhawatirkan Taek, tapi Bo Ra marah padanya, karena hidup mereka justru lebih mengkhawatirkan. TAkut kakaknya mengamuk, Deok Seon meletakkan kukisnya.
Bo Ra menyerah mengajari Deok Seon dan Dong Ryong matematika dan bertanya apakah mereka bisa bahasa inggris.
Deok Seon yakin tentu saja dia tahu, lalu unni meminta mereka berdua untuk bicara dalam bahasa Inggris.
Lalu keduanya mulai bicara dalam bahasa inggris, aku aja nggak ngerti karena mereka berdua hanya mengambil kata bahasa inggris dalam lirik lagu HAHAHHAH.
Bo Ra kesal sekali. Jung Hwan mengeluarkan jempolnya, mengatakan kalau mereka hebat tapi dengan wajah memprihatinkan.
Dong ryong juga mengatakan sesuatu membuat Sun Woo mengeluarkan jempolnya juga. Deok Seon kesal karena Sun Woo tidak begitu padanya dan mengatakan kalau ia tahu yang lebih hebat.
Bo RA menyerah.
Deok seon mulai menyanyi sebuah lagu yang aku bahkan nggak mengerti artinya, entah itu bahasa korea, inggris atau bahasa asing lain HAHAHHAHAHAH.
Deok Seon dan Dong Ryong duet dan kelihatan sangat serasi bangeeed!!!!
Mereka menyanyi dengan bersemangat sementara mata Deok Seon tidak bisa lepas dari Sun Woo yang tertawa melihat keduanya.
Deok Seon makin dan makin bersemangat untuk menyanyi karena ia bahagia melihat senyuman SUn Woo.
Dan setelah keduanya selesai, Sun Woo bertepuk tangan. Deok Seon puas meskipun ia tidak bisa matematika dan bahasa inggris, yang penting pujaan hatinya tersenyum. LOL.
Ayah dan ibu Deok Seon sedang belanja di kedai dan mereka berdua adu mulut lagi, ibu mengomel terus membuat ayah BETE.
Kemudian ayah melihat Taek yang baru kembali dari asrama baduk dan ingin menyapanya. TApi ibu menarik ayah dan memastikan kalau dia tidak akan membicarakan baduk. Ayah kesal sekali dan mengatakan kalau ia juga tahu hal itu.
Ayah menyapa Taek dan Taek berlari kecil mendekati mereka. Ayah memberikan minuman kaleng untuk Taek dan Taek menerimanya.
Ibu dan Ayah mengajak Taek dan ayahnya makan bersama, mereka akan memasak masakan kesukaan Taek. Tapi Taek sedang tak bersemangat dan mengatakan kalau ia baik-baik saja.
Taek menunduk dan permisi. Setelah Taek pergi ayah dan ibu malah bertengkar lagi.
ibu Jung Hwan membuang sampah di luar saat Taek lewat dan ibu menyapanya.
Taek masih tidak bersemangat dan ibu bisa melihat dari raut wajahnya.
Ibu hanya mencoba menyemangati Taek yang kelihatan kehilangan jiwanya. Meski begitu Taek masih tersenyum dengan wajah berkaca-kaca.
Keluarga Jung Hwan bersiap untuk makan malam, saat JUng Bong datang ke meja makan bersiap untuk makan. Ibu bertanya pada Jung Bong dimana ayah. Jung Bong mengatakan ayah tidak mau keluar untuk makan malam.
IBu menghela nafas dan menyuruh Jung Bong jangan makan dulu, padahal Jung Bong udah siap menyendok sambal.
Ibu membuka kamar dan ayah masih tiduran dengan posisi yang sama.
Ibu mengatakan kalau sudah waktunya makan malam, tapi ayah tidak berselera makan.
Ibu kembali ke meja makan dan Jung Hwan tampak berlari tergesa-gesa akan keluar rumah, ia mengatakan ia akan ke rumah Taek.
Ibu mengingatkan Jung Hwan jangan terlalu menggangu Taek dan segera pulang.
Jung Hwan mengiyakan.
Keluarga SUng makan malam sambil menonton drama / movie dimana Kim Hye Soo menjadi tokoh utamanya.
Mata ayah dan No Eul terpaku pada TV, LOL, mana ayah menatapnya dengan seram dan fokus.
Bo Ra memukul No Eul dan menyuruhnya makan.
Ayah memuji kecantikan KIm Hye Soo dan No Eul mengatakan Kim Hye Soo masih berusia 19 tahun dan lebih mudah dari Bo Ra. ayah memujinya lagi.
Ibu kesal melihat suaminya yang matanya hampir melompat keluar dan mengatakan kalau dia juga cantik saat dia masih muda.
Ayah mengatakan mereka bertemu saat ibu berusia 18 tahun dan ibu masih jelek seperti sekarang.
Keduanya bertengkar lagi dan sepertinya ibu juga punya senjata untuk mengejek ayah, dan suara embek keluar lagi.
Deok Seon melewatkan makan malam karena ia ingin ke rumah Taek. Tapi ayah dan ibu serentak berteriak padanya agar jangan kesana.
Deok Seon bingung. Ayah dan ibu mengatakan kalau suasana hati Taek sedang buruk dan jangan menambah masalah dengan mengungkit hal itu.
Ibu membuat isyarat agar DEok Seon masuk ke kamarnya.
Sun Woo juga permisi pergi ke rumah Taek dan ibu berteriak agar dia jangan membuat perasaan Taek makin buruk.
Ayah memeriksa Taek di kamarnya tapi Taek sedang di kamar mandi dan ia melihat kamar puteranya berantakan dan akan membereskannya saat ia melihat robekan kertas dan juga obat disana. Taek meminum obatnya lagi.
Ayah jadi sedih melihatnya.
Ayah bersiap menutup toko jam-nya saat Jung Hwan datang dan bertanya dimana Taek.
Ayah mengatakan Taek sedang dalam kondisi tidak baik tapi Jung Hwan tidak mendengarkannya dan menerobos masuk ke rumah, memanggil Taek dan mengatakan kalau hyung datang.
Deok Seon dan Dong Ryong juga tiba, mereka menanyakan dimana Taek dan ayah ingin mengatakan kalau Taek dalam kondisi buruk tapi mereka tidak mau mendengarkan dan malah menari-nari.
Sun Woo juga datang dan bertanya dimana Taek, ayah menyerah dan akhirnya mengatakan kalau dia ada dirumah LOL.
Taek selesai mandi dan duduk di hadapan papan baduk dengan ekspresi sedih. Ia mulai sakit kepala lagi dan menyentuh kepalanya.
Mata Taek berkaca-kaca, ia menangis saat Jung Hwan membuka pintu tanpa mengetuk, membuat Taek terkejut.
Jung Hwan menatap Taek dan menghela nafas melihatnya, Jung Hwan kemudian masuk dan bersikap biasa mengatakan kalau kalau ia tidak bisa pergi kemanapun karena malu pada tetangganya sendiri.
Yang lain juga masuk, Deok Seon, Dong Ryong dan Sun Woo, dengan sikap biasa mereka menyapa Taek dan bicara seperti biasa, tidak takut menyinggung, mereka bicara tentang hal itu seperti biasa dan malah dengan nada bercanda.
Taek menahan semuanya dan mengatakan kalau itu semua kesalahan. TApi Dong Ryong mengatakan pemain baduk jenius tidak boleh melakukan kesalahan.
Taek jadi kesal dan marah, jadi aku harus selalu menang?!
Dong Ryong mengatakan, Benar. Aku tidak boleh kalah, sial, terjatuh dan masuk dalam kotoran. Ah, tapi kau boleh buang air, tapi kau harus mencium baunya sendiri.
Semuanya tertawa mendengar celotehan Dong Ryong dan Taek juga ikut tertawa.
Jung Hwan mengatakan ini bukan waktunya bagi Taek untuk tertawa dan menyarankan Taek agar menyumpah untuk melegakan hatinya.
Jung Hwan bahkan mencontohkannya, dan ia menyumpahi dengan piiippp piiiipppp piiipppp.
Deok Seon mengerutkan keningnya. Jung Hwan menyuruh Sun Woo juga melakukannya dan Sun Woo ikutan menyumpah, Deok Seon malah tersenyum melihatnya dan menganggapnya lucu HAHHAHAHHA.
Mereka menyuruh Taek untuk mencobanya. TAek menarik nafas dan mengeluarkan kata-kata sumpahan juga.
Mereka berlima tertawa.
Mereka bahkan memperbaiki cara Taek menyumpah dan mengajarkan yang lebih tegas dan dalam. TAek mencobanya lagi dan itu membuat mereka tertawa sekali lagi.
Taek mengeluarkan isi hatinya dan tertawa lepas bersama teman-temannya.
Deok Seon menyalakan TV dan ada siaran menyanyi dimana mereka semua mulai menyanyi mengikuti irama dan menari bahagia.
Malam yang akan sangat panjang, dimana mereka semuanya bahkan menarik TAek untuk ikut menari bersama mereka.
Persahabatan yang mengharukan.
Ayah dan ibu di panggil ke sekoah untuk penerimaan raport dan mereka sedang bicara dengan wali kelas Deok Seon.
Wali kelas awalnya mengatatakan kalau Deok Seon adalah siswi yang baik dan punya banyak teman karena ia ramah dan tidak sombong.
Ayah dan ibu senang mendengar puteri mereka di puji, Tapi kemudian semuanay berubah saat guru dengan berat hati mengatakan kalau peringkat Deok Seon turun dan menjadikannya siswi dengan peringkat terendah di sekolah.
Ayah dan ibu tidak bisa mengatakan apapun, mereka malu. Ayah kesal sekali dan menggaruk kepalanya.
Ayah dan ibu singgah di sebuah rumah makan untuk makan malah. Diluar sedang turun hujan.
Mereka lagi-lagi adu mulut, kali ini tentang Deok Seon. Ibu mengatakan mereka harusnya bisa mencarikan Deok Seon guru les supaya dia tidak dapat peringkat terakhir, tapi ayah mengeluh dan mengatakan anak-anak lain punya ibu yang bisa mengajari mereka sendiri.
Ibu kesal lagi dan keduanya adu mulut mengenai ini dan itu, tapi suara mereka lebih pelan dari biasanya karena mereka ada di rumah makan.
Mata ibu kemudian menangkap pasangan suami istri lain yang mesra di sebuah meja, dimana suaminya memberikan daging pada istrinya, menuangkan air juga membantu merapikan rambut.
Sementara itu suami di hadapannya malah asyik makan, bahkan minum sup bersuara dan bersendawa sangat keras. Ibu menyipitkan matanya, kesal melihat suaminya yang bahkan tidak peduli padanya.
Ibu merasa makin jijik melihat ayah mematahkan sumpit untuk digunakan sebagai tusuk gigi karena ada yang nyangkut di giginya HHAHAHAHA.
Ibu hanya bisa menghela nafas dan mendesah.
Hujan masih belum berhenti. Ayah keluar membawa payungnya dan meninggalkan ibu didalam..
Ibu masih mencari payungnya dan menyadari kalau payungnya hilang. Ibu hanya bisa menghela nafas karena kesialannya hari ini dan tiba-tiba ia memutuskan mengambil payung orang lain.
Ibu memilih payung bunga-bunga dan bertanya apakah ada yang punya payung itu. Semua pelanggan diam dan ibu memutuskan membawanya.
Ibu senang payungnya cantik dan bersemangat membukanya, tapi kemudian ibu terkejut karena payungnya ternyata rusak, ada lubang besar disana HAHHAHAHAHHA.
Ibu lagi-lagi mengeluh tentang hidupnya.
Ayah yang menunggu jadi kesal karena ibu lama sekali. Ibu menatap suaminya yang menunggu dengan mata berkaca-kaca karena sedih.
Ayah berjalan mendekatinya dan membuang payung rusak itu. Ayah berbagi payung dengan ibu. Ayah mengatakan tak peduli seberapa bagus orang lain punya, itu semuanya hanya sia-sia jika kita terus memikirkannya. Alias tidak ada gunanya memikirkan apa yang orang lain miliki, syukuri apa yang kita miliki.
Ibu menatap ayah dengan mata berkaca-kaca.
Ayah menawarkan lengannya pada ibu. Ibu memeluk lengan ayah sambil sedikit tersenyum dan keduanya pulang bersama-sama.
Ayah Jung Hwan sedang menonton TV saat ibu datang membawa pancake dan memanggil anak-anaknya.Ayah menonton TV dengan tenang dan tanpa ekspresi sama sekali. Saat Jung HWan datang dan duduk disampingnya, ayah berdiri dan masuk ke dalam kamarnya.
Semua orang bingung, Jung Hwan mencoba bicara padanya tapi ayah mengabaikannya dan menutup pintu kamar.
Jung Hwan jadi merasa tidak enak.
Jung Hwan dan Sun Woo sedang membaca komik dragonball (kalau aku ga salah) dikamar Taek. Tapi ia tidak konsentrasi dan bergeser ke arah kiri dimana Dong ryong juga sedang membaca majalah p*rn* disana, HAHHAHA.
Jung Hwan menanyakan kegelisahan hatinya, ia bertanya ayahnya bersikap aneh akhir-akhir ini, kira-kira apa penyebabnya.
Dong Ryong menjawab dengan simpel, kalau bukan karena kau, maka itu karena kakakmu atau ibumu.
Jung Hwan jelas tahu akan hal itu, ia kemudian bertanya lagi bagaimana caranya agar ayahnya kembali seperti semula.
Dong Ryong menatap Jung HWan dan berkata, Ayahmu adalah orang yang paling mudah sedunia.
Jung Hwan bingung, hah?
Dong Ryong mengatakan yang harus Jung Hwan lakukan hanyalah merespon.
Jung Hwan menatap Dong Ryong. Dong Ryong tersenyum sambil menyipitkan matanya, Jung Hwan sudah mengerti maksudnya.
Ayah yang lagi ngambek makan ramyun sendirian. Ibu melihatnya dan menyediakan kimchi. Tapi ayah yang lagi ngambek sama keluarganya bahkan tidak tertarik dengan kimchi itu.
Saat pintu terbuka, ibu bertanya apakah itu Deok Seon dan menyuruhnya membawa sesuatu untuk ibunya.
Mendengar nama Deok Seon, ayah memuntahkan mie-nya dan bersiap dengan posenya, Aigoooooo~ Sung Sajang!!!
Tapi ayah kemudian membeku melihat Jung Hwan di hadapannya.
Jung Hwan menatap ayahnya dan menelan ludah.
Ayah dan Jung HWan jadi canggung, mana ayah masih mengangkat tangannya sebagai bagian dari pose.
Ayah mengedip-kedipkan matanya, mengetahui dia tidak akan mendapat respon.
Tapi tiba-tiba, Jung Hwan menelan semua rasa malunya dan mengangat tangannya, Aigoooooo~ Kim Sajang!!!
Ayah masih ragu-ragu dan perlahan menurunkan tangannya, Jung Hwan juga dan mereka bersalaman, berdiri dan duduk sambil mengucapkan, Igo jeongmal, panggapkuman, panggawayo. Tapi dengan pose yang masih canggung.
Gerakan diakhiri dengan mengangkat kaki sebelah dan ayah terlihat masih shock karena anaknya merespon.
Jung HWan beneran malu, ia melepaskan tangan ayahnya dan pergi mengambil minuman di kulkas dan mengatakan ia akan membawa minuman itu untuk diminum bersama semuanya.
Jung Hwan bahkan tidak bisa melihat ayahnya lagi saking malunya.
Ayah masih berdiri terpaku tapi setelah Jung Hwan pergi, senyuman muncul di wajahnya. Ayah senang sekali anaknya mau merespon leluconnya yang tidak lucu. Ia kembali duduk untuk memakan ramennya dan kali ini ia juga makan dengan kimchi yang disiapkan ibu.
Makan sambil tersenyum, ayah merasakan kenikmatan ramyun-nya.
MAkan malam keluarga Sung hanya ayah dan ibu.
Ibu memasakkan makanan kesukaan ayah yang ternyata adalah kerang LOL.
Mereka tidak bertengkar lagi kali ini dan malah suap-suapan makannya.
Ayah dan Ibu Jung Hwan ada di kamar, ayah sedang potong kuku dan ibu menghitung sesuatu.
Ibu sangat mengantuk dan menguap selebar-lebarnya saat ia merasa ada yang masuk ke dalam mulutnya. Ibu mencoba mengeluarkannya dan mendapati kuku ayah didalam HAHHAHAHAHAHAHAHHA.
Ayah shock, takut kena marah. Ibu menelan kemarahannya dan berdiri, ayah siaga karena takut di pukul.
Tapi ibu kemudian bertanya apakah ayah mau minum soju bersama. Ayah awalnya bingung tapi mengangguk juga.
Lalu perlahan kamera memperlihatkan foto polaroid yang diambil saat ulang tahun ibu, meski semuanya tampak malas untuk berfoto saat itu, mereka tersenyum senang dan tampak bahagia saat difoto.
Anak-anak masih berkumpul di kamar Taek.
Hujan turun dan kita mendengar DJ radio sedang berpuisi tentang cinta dimana Jung Hwan membaca kata-kata yang sama dengan yang ada dalam bukunya.
Deok Seon tidak tertarik dan mengerutkan kening serta menyipitkan matanya melihat Jung HWan.
Kemudian Deok Seon menatap ke arah Sun Woo yang ada disampingnya dan senyam senyum dan mencoba berbahasa inggris dengan mengatakan I'm raining.
Sun Woo mengoreksinya tanpa mengejeknya membuat Deok Seon sedikit malu + bahagia. Sun Woo juga terlihat tersenyum.
Deok Seon sigap dan mengambil papan baduk untuk alas tapi mereka melarangnya, Sun Woo mengamankan.
Deok Seon mencari lagi dan menemukan buku porno Dong Ryong, tentu saja Dong ryong teriak.
Akhirnya mereka menggunakan buku pelajaran sebagai alasnya HAHHAHAHAHA.
Lalu ramyun-nya habis dengan cepat, yang tersisa hanya kimchi lobak dimana Taek kesulitan mengambilnya karena cara memegang sumpitnya masih kayak anak SD.
Sun Woo bertanya pada Deok Seon apakah belajarnya berjalan lancar.
JUng Hwan yang menjawab, bagaimana mungkin bisa lancar, dalam 18 tahun ini pertama kalinya dia belajar.
Deok Seon kesal dan menyuruhnya diam.
Dong ryong malah sombong mengatakan ia dan Deok Seon sudah menyerah belajar matematika tapi mereka punya kemungkinan untuk bisa belajar bahasa inggris dengan baik.
Deok Seon mencontohkan ' Cant help~ing' dan Dong ryong mengatakan 'I cannot helping'. Cara pengucapan mereka salah semua, LOL.
Keduanya tertawa keras dan mengejek Taek pasti tidak tahu artinya.
Yang lain sih cuma senyum aja melihat mereka berdua, karena kebodohan mereka tampak lucu.
Taek kemudian mengambil rubiks abang Jung Hwan, ia sudah menyelesaikannya, satu kotak yang selama ini ga selesai-selesai.
JUng HWan kagum dan mengatakan bahkan jika Taek mulai belajar hari ini, ia bahkan akan lebih pintar dari Deok Seon dan Dong Ryong.
Mereka semua masih menikmati percakapan mereka saat ayah Taek memanggil mereka untuk membantunya mengangkat sesuatu.
Anak laki-laki semuanya pergi dan Deok Seon bersiap membereskan meja saat Jung Hwan ternyata tidak ikut mereka dan mengngkat meja penuh piring itu.
Tapi tiba-tiba kaki Jung Hwan kram / kesemutan dan ia panik meminta Deok Seon mengamankan meja yang ia pegang.
Deok Seon menurunkan meja dan khawatir melihat Jung Hwan yang kesemutan.
Jung Hwan meluruskan kakinya sekuat tenaga untuk menghilangkan kesemutan dan menyuruh Deok Seon melakukan sesuatu.
Deok Seon memegang kaki JUng Hwan tapi Jung Hwan tidak mau, karena makin terasa kesemutannya.
Deok Seon bingung. Kesemutan dalam bahasa korea adalah jwi dan jwi juga bisa beraryi tikus.
Jung HWan memegang kakinya sementara Deok Seon tiba-tiba berpose dengan tangannya, menatap kaki Jung HWan dan membuat suara kucing, Yaong~! Miaw!
Jung Hwan mengerutkan keningnya, kau ngapain?
Deok Seon polos, bukan begini?
Jung Hwan tidak tahan untuk tidak tertawa dan menyembunyikan wajah ketawanya dibalik lengannya.
tapi Deok Seon melakukannya lagi, Jung HWan setengah tertawa dan menyuruhnya berhenti melakukan itu.
Deok Seon mngerti dan menyentuh kaki Jung Hwan, tapi Jung Hwan menarik kakinya dan mengatakan pada Deok Seon jangan menyentuhnya.
Deok Seon kesal sekali, Lalu aku harus bagaimana?
DAn ia mulai ber-Yaong~ lagi.
Jung HWan tertawa dan memintanya berhenti.
DAn keduanya menghabiskan malam hujan gerimis itu dengan ber yaong~ LOL
KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAaa!!!!
I know, you find her cute, right???
Deok Seon keluar dari rumahnya untuk berangkat ke sekolah. Hari itu hujan cukup lebat
Ia melupakan bekalnya, ia menjemput lagi ke rumah. Tapi lucunya, masa dia ga ingat payung LOl. jadi ia kembali lagi ke rumah dan mengambil payung kuning dengan garis hijau.
Seseorang memakai sepatu putih menendang-nendang dinding dan kita tahu dia adalah Jung Hwan, dengan payung hijau garis-garisnya.
Tumben nih ga pake Air Jordans. Kekkekekekekke, I know what the reason boy~
Deok Seon keluar dari gerbang dan melihat Jung HWan disana, ia bingung dan bertanya kenapa Jung Hwan masih disana.
Jung Hwan berbalik. Deok Seon curiga dan bertanya, kau menungguku?
Jung Hwan mengejeknya dan mengatakan kalau ia sedang menunggu Sun Woo.
Mendengar nama Sun Woo, Deok Seon tersenyum dan ikut menunggu juga.
Nah, keduanya menunggu Sun Woo di gerbang dimana diam-diam Jung Hwan menatap ke arah Deok Seon dengan mata penuh cinta, ingin bicara tapi ditahan dan ia tidak bisa melepaskan pandangan dari gadis itu yang lebih memilih memandang ke arah rumah Sun Woo.
Jung Hwan segera mengalihkan pandangannya saat Deok Seon melihat ke arahnya.
Ia gugup sekali, sepertinya jantungnya akan meledak HAHAHAAAHHA.
Ibu Sun Woo keluar dari rumah untuk membuang sampah dan Deok Seon bertanya dimana Sun Woo.
Ibu menjawab kalau Sun Woo sudah lama berangkat.
Deok Seon jadi kesal mendengarnya dan akhirnya berangkat dengan bete meninggalkan Jung HWan dibelakang.
Dia tidak peduli pada Jung Hwan yang sepertinya akan memanggilnya untuk mengatakan sesuatu. Jung Hwan kecewa.
Jung Hwan menghela nafas dan menatap ke langit serta garuk-garuk kepala. Ia bahkan tidak mengerti kenapa ia jadi seperti ini dan kemudian hujan terlihat berhenti dengan cepat.
Senyuman muncul di wajah Jung Hwan dan ia mengikuti Deok Seon dengan senyuman manis di wajahnya,
KYAAAAAAAAAAAAAAAAa!!!!
Deok Seon sudah naik di dalam bus yang padat, jalan yang bergelombang dan belokan membuat bus kadang rem mendadak dan membuat penumpang kesana kemari. KAsian Deok Seon, ia berada di posisi yang sama dengan sebelumnya.
Jung Hwan melihatnya dari jauh dan merasa khawatir lagi.
Tapi kali ini Jung Hwan memutuskan melakukan sesuatu. Ia berjalan ke arah Deok seon berdiri dan membuat beberapa penumpang kesal, karena sudah jelas sempit masih mau pindah.
Jung Hwan berdiri tepat di belakang Deok Seon, ia menahan dengan tangan panjangnya jika nanti terjadi guncangan lagi.
Deok Seon masih belum tahu dan memasang wajah bad mood-nya.
Tapi ia menjadi bingung karena ada guncangan, ia tidak jatuh lagi dan tetap bisa bertahan di posisinya karena Jung HWan menahannya.
Deok Seon penasaran dengan siapa yang berbaik hati dan mencoba melihat ke belakang. Ia cukup kaget melihat Jung Hwan disana. TApi ia tidak berkomentar apa-apa sementara Jung Hwan sibuk melihat ke arah lain.
Jung Hwan mencoba menahannya sampai kesekolah dan menutup matanya meski ia kelelahan.
Deok Seon melihat tangan Jung Hwan dimana ura-uratnya kelihatan karena menahan desakan penumpang lain, dimana ia menyediakan ruang untuk Deok Seon agar aman.
Deok Seon merasa ga enak tapi ia tersenyum tanpa berkata apa-apa.
Ia kadang melirik Jung HWan dengan senyuman di wajahnya.
DAn begitulah perjalanan ke sekolah mereka yang cukup romantis hari itu.
-END-
Komentar:
Aku nggak tahu mau mulai dari mana komentarnya, tapi panjangnya episode sama sekali tidak terasa karena adegan terakhir ini benar-benar maniiiisssssss!!!!!!!!!!!!!
Bisa aku pastikan Jung Hwan akan menjadi suami Deok Seon kalau begini ceritanya, penulis selalu menyelipkan sedikit ruang untuk mereka berdua sejak episode 3, jadi aku rasa tebakan aku kali ini akan benar.
Jung Hwan ini manis bangeeeeeeeeeeddd!!!!!!!!!!!!!!!
Dia mungkin terlhat kasar, tapi dia sebenarnya baik. Awlanya aku kurang suka melihatnya di episode 1 dan 2, karena kayaknya dia orang yang sulit untuk didekati dan juga ekspresinya selalu sama.
Aku ggak nyangka mereka akan membuat Jung Hwan berubah dengan memperlihatkan sisi manisnya.
Sejak awal Deok Seon memang manis, jadi aku ga kaget kalau dia bertingkah lucu. Cuma Jung Hwan ini, pas adegan Yaong beneran kelihatan manis banged HAHHAHAHAHA.
Dia menahan tawa dan meminta Deok Seon berhenti karena dia takut wajahnya memerah, karena Deok Seon memang imut banged saat itu :)
Aku ketawa ngakak pas Deok Seon tidak sengaja melepas kancing baju Jung Hwan di bus, LOL.
Tapi aku senang akhirnya Jung Hwan mempunyai inisiatif sendiri dan melakukannya untuk membantu Deok Seon di bus.
KAsian sih melihat penumpang berdesakan mana supirnya ayik nge-rem. Untung ada Jung Hwan yang rela jiwa raga melindungi Deok Seon dari serangan penumpang lain. Ia berusaha dengan kuat membuat Deok Seon nyaman dan menahan di belakangnya.
Deok Seon harusnya mulai menyadari kebaikan Jung Hwan nih.
ANDWEEEEEEEEEEEEE!!!!!! JAngan buat Yoon Jae kedua deh, patah hati dan lompat tahun begitu, agak menyakitkan.
But, buatlah semanis mungkin kalau memang mau dibua seperti itu HAHAHAHHAHAHAHAHAHHA.
Adegan menunggu Deok Seon itu juga bikin aku senyam senyum. Jung Hwan jelas nungguin Deok Seon. Dia bahkan pakai sepatu sekolah biasa karena ga mau di tegur Deok Seon lagi XD
PAs dia melirik Deok Seon itu lucu banged deh HAHHAHAHAHAH.
You are so cute boy~
BTW Ryoo Joon Yeol ini udah 30 tahun lhoo, HAHHAHAHA.
Sebenarnya aku khawatir pada diriku sendiri, karena aku tidak bisa menahan senyumanku tiap kali melihat Jung HWan! I cant not to see his lips, OMG!!!!!!!! ANDWEEEEEEEEEEEEEE!!!!
You know, I always fall in love with mature guy recently HAHHAHAHAAHAHA.
Sebenarnya malu banged kalau aku lagi nonton sama temen-temen, soalnya aku suka teriak ga jelas kalau ada adegan Jung Hwan LOL.
Tapi temen-temen aku kebanyakan nolak nonton drama ini, katanya pemainnya ga ganteng lah, jadul lah.
Well, you know, penggemar drama baru selalu mencari drama dengan pemain yang wajahnya WHOAAAAWWWWWW, kadang mereka ga peduli ceritanya.
Udah biasa sih, makanya kalau ada yang meminta rekomendasi drama, aku agak malas mengatakannya, karena selera orang beda.
Couple baru drama ini sudah aku konfirmasi.
Ayah TAek dan ibu Sun Woo sepertinya akan bagus jika menjadi pasangan. HAHHAAHHAHAHAHHAHA.
Aku shock ternyata banyak juga ship mereka di soompi.
Bagus juga sih kalau merek berdua menikah LOL.
Sun Woo dan TAek jadi kakak adik deh, LOL.
TApi kayanya jangan deh, entah kenapa rasanya lebih bagus seperti sekarang aja, cuma kadang aku kasian sama ayah Taek. Dia ga terlalu pintar masak, apalagi anaknya.
Couple baru lagi, adalah Sun Woo dan Bo Ra. Aku udah bilang sih kemarin, cuma yaaaa, kayaknya kali ini memang bener deh, mereka berdua akan ada hubungan, hihohofofoof.
Aku juga udah baca karakter profil Sun Woo, katanya dia naksir seseorang selama 3 tahun. Gadis di kompleks cuma ada 2, Deok Seon dan Bora, jadi aku rasa orang itu adalah Bora, tapi kita liat aja nanti.
Deok Seon beneran cinta mati sama SUn Woo. HAHAHHAHAHAHAH.
Apa-apa Sun Woo selalu yang terbaik dimatanya. Aku cuma heran kok ga ada yang nyadar ya? Padahal dari cara memperlakukan mereka aja, harusnya mereka udah sadar kalau Deok Seon memperlakukan Sun woo beda, apalagi cara dia memandangnya.
Atau jangan-jangan mereka tahu tapi diam aja.
Nah, aku ingin perkembangan karakter Taek. Dia dari kemarin banyakan diam, tapi di episode ini emosinya sudah mulai kelihatan. Aku senang sekali teman-teman memperlakukannya seperti biasa, dari pada kasihan lebih baik mengejeknya dan membantunya keluar dari lubangnya.
Aku berharap ayah menyadari perasaan puteranya dan memasukkannya ke sekolah agar Taek bisa menghabiskan waktu bersama teman-temannya juga lebih lama.
Aku ingin ada flasback kenapa Taek bisa menjadi pemain baduk juga :)
BTW aku suka banged sama rubiks cuma aku ga bisa memainkannya HAHAHAAHHA. Sepanjang yang aku tahu, aku hanya bisa menyamakan warna satu sisi LOL.
Aku suka sekali masalah keluarga dalam drama ini.
Pertama keluarga Sung, mereka miskin dan selalu bertengkar karena uang. Aku cukup frustasi sejak episode kemarin mereka terus-terusan bertengkar dan berteriak.
Ayah sih, ga bisa manjain ibu sedikit aja. TApi mungkin itu karena ayah memang tipe pria begitu.
NAh, berkebalikan dengan keluarga Sung, Keluarga Kim ini adalah keluarga Sung versi 1997 dan 1994.
Aku suka pas ayah akhirnya ngambek sama semuanya, karena seolah-olah ia tidak didengarkan. Ayah juga punya perasaan sih. Dan aku suka cara JUng HWan berbaikan dengan ayahnya.
HAHAHHAHAHAHA. Kebayang dong seberapa malunya dia XD
Mulai sekarang, fans sudah membuka mata mereka lebar-lebar.
Kenapa????? Karena mereka sudha mulai mencari hint.
Jika di Reply 1994 kita punya boneka tazz dan boneka anjing laut sebagai NA Jung dan Oppa, maka ada asumsi fans bahwa kali ini SW dan PD bermain dengan warna. Fans mudah sekali menemukan dan berdasarkan 4 episode yang sudah tayang, mereka mengasumsikan bahawa tiap tokoh punya warna tema dan akan menjadi petunjuk siapa yang akan menjadi suami Deok Seon.
Aku baru memperhatikan di episode 4 ini dan memang, ada yang mencurigakan. Seperti warna boneka di kamar Deok Sun itu adalah merah, hijau, biru, kuning dan aku lupa satu warna lagi.
Aku membaca teori itu dan sangat sangat menyukainya, aku akan posting di lain postingan karena akan cukup panjang XD.
Synopsis and Screencapture by Hazuki Airin
Official Still from Official Twitter reply_tvN
DO NOT SHARE WITHOUT CREDITS!!!
DO NOT REPOST IN OTHER SITE!!!
DO NOT REPOST IN OTHER SITE!!!
sama ky kamu aku jg suka senyum2 sendiri sejak ntn scene jung hwan sm deok sun pas d gang sempit itu.trus pas scne d bis jd ngiri sm deok sun,segitu perhatian nya jung hwan.mw dong pny swmi ky jung hwan cuek,kasar tp perhatian
BalasHapusAaaaaa!!!Jung Hwan so sweet sekaliiii,dia rela kelelahan pas kasih ruang nyaman buat Deok seon,dan pas adegan gang itu,duhh gak pernah bisa dilupain karena itu prtma kalinya Jung Hwan merasakan perasaan buat Deok Seon,bener2 sweet deh buat Jung Hwan,smoga saja lbih bnyk adegan sweet lagi antara Deok Seon dengan Jung Hwan
BalasHapussempet males n pesimis waktu diberitain reply series ada lagi,rada sakit hati waktu R1994 cz aq team chilbong,hahaha. tapi ternyata drama ini makin menarik n tambah seru. apa karna penulisnya yg bikin asyik dibaca, sedih ikut sedih, ngakak ikut ngakak. aq sih #teamjunghwan ayeeeee. tiap hari aq buka blog nya, nunggu update terbaru. semangat n makasi buat sinopsisnya ya sayyy :D
BalasHapusbru selesai nonton ni....Aigoooo sdh ada benih2 cinta di hati Jung Hwan...mungkin dia kepikiran terus sm Deok Seon gara2 di gang sempit itu...tpi yg kita tahu kan Deok Seon ska sm Sung woo meskin kita tahu itu krn teman2 nya bilang sung woo ska padanya ..
BalasHapusbicara ttng keluarga jung hwan...kerjanya ayah Jung hwan itu apa ya klo krn menang lotre dia jadi kaya kan gak mungkin bisa kaya selama nya kalo gak kerja juga...itu juga sdh 3 thn
this husband hunting game ini benar benar membuat frustasi.. hope there is no second lead syndrome..
BalasHapusJung Hwan.. aigoooooo.. so sweet banget sih.. #teamjunghwan..
sy malahan suka drama ini mulai dari reply 97, reply 94.. n ini salah satu yg sy nanti2 sejak reply 94 selesai...
BalasHapusmakasih bwt sinopsisnya... smkin tidak sabar dg episode2 slanjutnya