Jadi kalau ada percakapan yang kurang jelas atau bahkan salah, harap dimaklumi ya, HAHHAHAHA
Sinopsis Answer Me 1988 Episode 3 ~ Part 1~
Deok Seon sedang di kedai toppokki bersama dua sahabatnya, Jang Mi-Ok dan Wang Ja-Hyun.
Deok Seon latihan menirukan sebuah tarian di TV, yang sedang populer dan dua temannya itu memperbaiki ritme tarian Deok Seon.
Deok Seon memuji dua temannya itu karena mereka melakukannya gerakannya dengan baik.
Mereka menyuruh Deok Seon agar segera menghafal tariannya, karena waktunya tinggal 1 bulan lagi.
Mereka berdua kembali menirukan gerakan tariannya dan kemudian tiba-tiba pintu kedai terbuka dan mereka berhenti, menjadi kalem.
Deok Seon menyipitkan mata melihat keduanya.
Yang datang ke kedai adalah tiga sekawan Jung Hwan, Sun Woo dan Dong Ryong. Sun Woo bingung melihat Deok Seon disana, Deok Seon juga heran kenapa mereka datang.
Mereka memesan toppokki juga, Deok Seon mengatakan sesuatu, sepertinya ia ingin Jung Pal alias Jung Hwan mentraktir mereka juga, jadi Jung Hwan menegurnya kesal.
Deok Seon tidak peduli dan ikut memesan toppokki.
Teman-teman Deok Seon menatap curiga pada perilaku anak laki-laki pada Deok Seon. Hanya Sun Woo lah yang bersikap baik padanya.
Bahkan Dong Ryong memanggil Deok Seon dengan nama panggilan yang membuat Deok Seon kesal. Jung Hwan ikutan ketawa juga.
Deok Seon menunjukkan mata sipitnya karena kesal.
Sun Woo satu-satunya yang mengobrol dengan Deok Seon dalam konteks tidak mengejek, ia meminta air pada Deok Seon dan bahkan menyentuh bahu Deok Seon bertanya apakah Deok Seon mau ramen juga, ia akan memesankannya untuk Deok Seon.
Jung Hwan menegur Sun Woo dengan kesal.
Deok Seon bete pada Jung Hwan dan mengatakan kalau ia tidak akan memakannya.
Anak laki-laki keluar dari kedai. Sun Woo satu-satunya yang permisi akan pulang.
Jung Hwan sendiri mengeluh karena dia membayar untuk teman-temannya bahkan Deok Seon juga.
Deok Seon melambai pada Sun Woo.
Deok Seon bersiap untuk memakan ramyun-nya saat ia menyadari dua temannya menatapnya sedari tadi.
Mi Ok dan Ja Hyun menatap Deok Seon mencurigakan dan Deok Seon bertanya apakah mereka tidak akan makan.
Mi Ok dan Ja Hyun menatap Deok Seon dan bertanya, apa yang akan kau lakukan?
Deok Seon bingung. Mi Ok mengatakan sepertinya Sun woo menyukai Deok Seon.
Deok Seon makin bingung, Sun Woo yang itu?
Mi Ok dan Ja Hyun sangat yakin karena sedari tadi mereka mengamati sikap Sun Woo pada Deok Seon.
Sun Woo meminta air pada Deok Seon, padahal Sun Woo bisa aja mengambil sendiri atau memanggil bu kedai. TApi yang paling meyakinkan adalah Sun Woo menyentuh bahu Deok Seon hanya untuk bertanya apakah Deok Seon mau makan ramyun.
Mi Ok dan Ja Hyun bahkan mempraktekkan adegan tadi dengan lucu.
Deok Seon hanya melongo.
Mi Ok berkata, selamat Deok Seon a, kau akan segera punya pacar.
Ja Hyun tepuk tangan.
Deok Seon melongo menatap kedua temannya itu, bahkan hidungnya kembang kempis HAHHHAHAHHAHAHHA.
(ANDWEEEEEEEEEEEEEEEEEEE!!!!! JAngan-jangan Deok Seon pikir dia suka Sun Woo karena teman-temannya bilang begitu, bukan karena perasaannya, hmmmm, suka karena ada yang suka, bukan suka karena suka, you know?).
Nah, gegara teman-temannya bilang begitu, Deok Seon jadi kepikiran. Ia bahkan tidak bisa sedikit saja tidak memikirkannya dan menjadi gelisah malam harinya.
Ia terkejut saat tiba-tiba SUn Woo memanggil namanya, Sun woo datang ke rumahnya malam itu.
Sifat Deok Seon langsung berubah 180 derajat, LOL. Ia bertingkah malu-malu, bicara pelan dan berusaha seperti lady like, LOL.
Sun woo meminjam sesautu pada Deok Seon tapi Deok Seon mengatakan ia tidak punya.
Lucunya, rupanya Bora ada disana juga, lagi cuci rambut HHAHHAHAHAHA, awalnya aku bingung juga, itu suara apa LOl.
Sun Woo menyapa kakak dan membungkuk. Bora sepertinya mengatakan sesuatu seperti jangan berteman dengan Deok Seon kalau tidak mau ketularan bodohnya HAHHAHAHAH. Deok Seon jadi kesal dan menyuruh kakaknya diam.
Bora merasa tersinggung dan api pertengkaran mulai terlihat. Sun Woo mulai menyadari hal itu dan mengatakan kalau ia akan pinjam pada Jung Hwan saja. Ia lalu pergi.
Setelah Sun Woo pergi, Deok Seon masih disana, ia memandang sambil senyam senyum sendiri dan bertingkah imut, kawaiiiiii~
(BTW kalo di rumah Jung Hwan ada ngapain pinjam ke rumah Deok Seon coba? Curiga saia ini!!)
Makan malam keluarga Sung agak memanas. Ayah protes karena ibu menyajikan banyak kentang malam itu, ia kesal karena sejak kemarin mereka makan kentang dan kentang.
Ibu menyipitkan matanya kesal. Ayah dan ibu bertengkar tentang sesuatu, aku ga tau tentang apap itu, yang jelas ada hubungannya dengan kentang.
Sepertinya mereka sedang kesulitan keuangan, makanya ibu menendang dan mencubut ayah.
Mereka juga makan sambil menonton MBC TV, masih siaran sport news dan mata mereka tertuju pada siaran itu.
Tiba-tiba terdengar suara Sun woo memanggil Deok Seon. Deok Seon membelalakkan matanya.
No Eul berteriak menyuruh Sun Woo masuk dan ikut makan malam bersama mereka.
Ayah menyebut nama Deok Seon dan tiba-tiba semuanya menyadari Deok Seon sudah tidak ada disana lagi.
Semuanya bingung tapi fokus mereka berubah ke TV lagi.
Deok Seon masuk ke dalam kamarnya dengan cepat dan segera ganti baju dan memakai rok. IA juga bergegas keluar tapi kemudian ia masuk lagi dan memakai bedak dengan tebal.
Sun Woo masuk ke dalam rumah dan menyapa semuanya. Ayah dan ibu mengajaknya ikut makan tapi Sun Woo mengatakan mereka akan makan ramyun bareng-bareng.
Deok seon tiba-tiba keluar dari kamar dengan wajah putih karena kebanyakan bedak, Sun Woo aja sampai kaget melihatnya.
No Eul juha shock melihat ada hantu di rumah mereka LOL.
Ayah berteriak mau kemana Deok Seon malam-malam begini. Deok Seon menjawab kalau ia akan makan ramyun bersama teman-temannta.
Deok Seon bicara dengan gaya feminin yang bikin aku ketawa setengah mati HAHHAHAHAHAHA
Ia bahkan berjalan mendekati Sun Woo dengan anggun HAHHAHAHA.
Sun Woo dan Deok Seon keluar dari rumah dengan canggung. LOL.
Narasi Deok Seon mengatakan, Musim panas 1988, cinta pertama Sung Deok Seon akan dimulai.
Episode 3 : “Not Guilty If You’re Rich, Guilty If You’re Poor”
Oktober 1988.
Jin Joo sedang bermain sendirian di rumahnya dengan boneka kecilnya, sementara TV hidup dan memberitakan polisi yang menangkap pencuri.
Para ibu bergosip lagi di luar sambil makan ubi jalar rebus. Ibu Sun woo mengatakan kalau ia takut sekali kalau pencuri itu masuk ke lingkungan mereka.
Ibu Deok Seon tidak terlalu khawatir karena di rumahnya tidak ada barang yang bisa di curi. Ibu Sun Woo mengatakan kalau rumah Jung Hwan ada banyak barang yang berharga yang mungkin akan dicuri.
Ibu Jung Hwan mengatakan kalau pencuri tidak akan masuk ke rumah mereka, karea ada temannya disana.
Ibu-ibu bingung. Ibu Jung hwan mengisyaratkan kalau suaminya adalah pencuri juga karena dia tidak melakukan tugasnya sebagai suami, hanya keluar dan pulang. LOL.
Dan yang dibicarakan datang. Ayah datang dengan leluconnya yang tidak lucu. Ibu Jung Hwan menyuruhnya berhenti tapi ayah masih tetap melakukannya dan ibu berteriak keras untuk menghentikannya, ibu Sun Woo bahkan terkejut.
Ayah terus saja membicarakan leluconnya yang tak masuk akal, tidak ada yang tertawa, dia hanya ajushii gila, bener-bener deh. Ibu Jung Hwan bahkan menatapnya dengan kesal, dan ia mungkin bingung bagamana bisa ia menikah dengan pria begitu HAHAHHHH.
Ayah Jung Hwan masuk ke rumah dengan tawa nya yang ga berhenti, aku ga ngerti apa yang lucu LOL.
Ayah Deok Seon pulang dengan setengah mabuk, membawa dua kantong plastik dan kesal melihat para ibu di halaman, jadi ia menendang sesuatu lagi.
Ayah berlari kecil sambil menyamping melewati mereka LOL.
Ibu menahan ayah dan menginterogasinya, kali ini ayah membeli apa lagi.
Para ibu lagi-lagi membicarakan ayah dan mulai bermuut besar, entah itu mengejek atau apa.
IBu membuka kantong plastik satunya dan melihat ayah membeli sayuran, yang entah apa itu namanya, ibu kesal sekali karena itu sama seklai tidak berguna.
Papa Sung ini lucu banged, dia kesal sama tetangga tapi ga bisa marah juga.
Ibu mengomel pada ayah yang selalu membeli barang-barang tidak berguna kalau ia melakukan kesalahan dan kali ini apa lagi.
Ayah mengalihkan pembicaraan dengan mengomeli para tetangga yang selalu mengejeknya.
Ibu kesal melihat sayuran yang sangat banyak dibeli ayah, dan kali ini ayah juga membantu orang lain lagi seperti saat itu.
Ayah menjelaskan situasi orang itu begini dan begitu makanya ia membantunya.
Ibu makin kesal dan mengingatkan kalau mereka itu miskin, tidak dalam keadaan bisa membantu orang lain. Ibu memperlihatkan kaos kakinya yang bolong dan bahkan tidak sempat diganti karena a berhemat.
Tapi ayah mengatakan kalau sebagai manusia mereka harus saling membantu dan uang itu hanya sesuatu yang datang dan pergi. Ibu hampir menangis dan masuk ke dalam rumah dengan kesal sekali, ia mengatakan ia tidak pernah melihat uang masuk ke rumah mereka sama sekali.
Di Rumah Jung Hwan, ayah dan ibu juga berdebat mengenai uang.
Ayah membeli lima buah jeruk dan mengeluarkannya di atas meja, Ibu menghela nafas melihat ayah yang membeli sesuatu tak berguna.
Ayah mengatakan mereka akan memakannya, tentu saja berguna, masing-masing dapat satu dan ibu dapat dua.
Ibu duduk dan mencoba bicara dengan sabar pada suaminya, ia memohon pada ayah agar menghabiskan uang seperti orang biasa, maksudnya jangan beli yang aneh-aneh dan pakai untuk yang penting.
Tapi ayah mengatakan 3 tahun yang lalu mereka masih miskin dan ia ingin sedikit bersenang-senang sekarang.
Ibu kesal dan tidak ingin mendengar alasan apapun. Ibu khawatir kalau anak-anak mereka akan seperti ayah nanti, pemalas. Ia bertanya apakah ayah sama sekali khawatir dengan nasib anak-anak mereka nanti.
Ibu mengatakan kalau Jung Bong sudah terlihat seperti itu, pemalas seperti ayah. Tapi ayah mengatakan ia akan berubah kalau masuk ke perguruan tinggi nanti.
Lagi pula Jung Bong selalu belajar di kamarnya dengan baik. Ibu tidak percaya dan mengajak ayah bertaruh.
Jung Bong sedang berkonsentrasi di meja belajarnya.
Ia serius melakukan sesuatu dan kamera memperlihatkan kita kalau dia sedang sibuk dengan perangko-nya LOL.
Jung Bong mengoleksi perangko dan kali ini dengan hati-hati ia melepas sebuah perangko dari amplop, ia bahkan menggunakan pinset dan juga hair dryer untuk membantunya.
Ia sudah sangat hati-hati saat ia terkejut karena orang tuanya membuka pintu kamarnya.
Ayah dan ibu ada disana dan melihat dia sama sekali tidak belajar. Ayah mengatakan kalau sebentar lagi akan ada tes masuk universitas, jadi ia ingin Jung Bong belajar, masa dia tidak lulus lagi.
Ibu kesal sekali melihatnya dan marah-marah, ibu mengumpat padanya tapi di sensor saking banyaknya LOL.
Tapi ternyata itu hanya bayangan ibu saja, ia sudah tidak punya tenaga mengomeli anaknya.
Lucunya, kayaknya Jung Bong menangis gitu, ada air matanya LOl.
Keluarga Sung sarapan sambil menonton TV. Kita bisa melihat ada kentang lagi disana.
Ayah mengomeli No Eul sementara mata Deok Seon terpaku pada TV yang menayangkan iklan walkman.
Deok Seon meminta ayahnya membelikannya walkman karena disekolah hanya dia yang tidak punya, tapi ayah mengatakan Bora sudah punya, jadi berbagi saja dengannya.
Deok Seon menyipitkan matanya dengan kesal. Bora malah meminta belikan yang baru karena yang lama sudah ketinggalan zaman.
Sepertinya ayah mau membelikannya dan Deok Seon jadi kesal mendengarnya.
Di sekolah, Deok Seon dan dua temannya latihan menari lagi untuk kompetisi. Mereka berlatih dengan baik tapi Deok Seon salah gerakan terus membuat Mi Ok agak kesal.
waktunya tinggal sebentar lagi dan Deok Seon belum juga menguasai gerakannya. Deok Seon membela diri mengatakan kalau yang salah gerakan Mi Ok bukan dirinya. Tapi Ja Hyun tahu Deok Seon yang salah.
Deok Seon membela diri lagi kalau dia hanya salah sekali, tapi Mi Ok dan Ja Hyun tahu betul Deok Seon salah berkali-kali.
Deok Seon jadi kesal dibuatnya. Padahal ia ingin memenangkan lomba itu karena hadiah pertamanya adalah walkman.
Bo Ra masak ramnyun di kamar dan mengambil sebuah kertas dari meja belajar Deok Seon dengan kakinya.
Ia penasaran dan membaca kertas itu, terlihat seperti jadwal.
Deok Seon memutuskan akan minta diajari oleh Dong Ryong saja nanti.
Temannya bingung siapa dia. Deok Seon menjelaskan kalau Dong Ryong adalah temannya yang mereka temui di kedai toppokki dan Dong Ryong adalah pria yang tahu semua gerakan tari-tari populer.
Ia yakin senjata rahasianya akan berhasil.
Deok Seon bahkan mulai menari lagi.
Malam itu Deok Seon di rumah Dong Ryong atau mungkin Rumah Taek, dimana Dong Ryong sedang menari tarian yang mau ia hapalkan.
Tapi Deok Seon tidak puas karena tariannya tidak sesuai dengan harapannya, alias Deok Seon tidak bisa melakukannya.
Deok Seon yang bete melihat pada Sun Woo dan Jung Hwan yang ada di sudut kamar, membaca komik, Deok Seon bertanya apakah mereka bisa menari.
Kemudian kita melihat wajah lucu Deok Seon dengan mata malas dan mulut terbuka melihat keduanya menari.
Kemudian ia jadi bete karena keduanya juga sama sekali tidak bisa menari. Meski kita tidak diperlihatkan tariannya LOL.
Sun Woo dan Jung HWan kembali ke posisi awal dan terlihat kelelahan sementara Deok Seon menatap mereka dengan kesal.
Sun Woo mengatakan kalau mereka memenangkan juara pertama tahun lalu, mereka bertiga.
Deok Seon tentu saja tidak percaya.
Dong Ryong meminta Deok Seon untuk menunjukkan tariannya, sejauh mana dia sudah berlatih.
Deok Seon cemberut dan menunjuk pada Jung Hwan, ia akan melakukannya kalau Jung Hwan diam dan tidak mengejeknya.
Sun Woo menyuruh Jung Hwan diam dan tetap tenang. Jung Hwan agak ragu dan bertanya, apakah aku juga tidak bisa tertawa?
Sun Woo mengatakan Jung Hwan untuk tidur saja. LOL. Sun Woo meminta Deok Seon mulai dan ia akan mengamatinya.
Kita kemudian melihat Jung Hwan dan Sun Woo menahan tawa mereka melihat Deok Seon menari.
Sun Woo dan Jung Hwan berusaha dengan keras agar tidak tertawa meski mereka berdua tersenyum melihatnya, tertawa yang ditahan maksudnya.
Lalu kita melihat bagaimana Deok Seon menari, benar-benar berantakan LOL.
Meski aku tidak tahu tariannya bagaimana tapi Deok Seon beneran tidak cocok menari, gerakannya sangat lucu. HAHAHHAHAH.
Deok Seon sesak nafas selesai menari dan bertanya bagaimana penampilannya, apakah sudah mendekati aslinya.
Jung Hwan menahan tawanya dan mengatakan sama sekali tidak mendekati aslinya.
Tapi akhirnya Jung Hwan menjatuhkan dirinya ke lantai karena menahan tawanya.
Deok Seon kesal dan menyuruhnya diam. Dengan nada suara yang berbeda, Deok Seon bertanya pada SUn Woo. Sun Woo juga menahan tawanya dan mengatakan Deok Seon tidak cocok menari, lebih baik melakukan hal lain. LOL.
Dong Ryong yang juga keleahan karena ikut menari tadi menyuruh Deok Seon mengumpulkan uang saja untuk membeli walkman karena menari bukan gaya Deok Seon HAHAHHAHA.
TAek sebenarnya tadi sudah membuka pintu kamarnya, tapi melihat Deok Seon dan Dong Ryong yang menari, dia jadinya menutup pintu lagi LOL. (ternyata ini kamarnya lol, mereka main di kamar orang lain saat orangnya tidak lagi).
Dong Ryong membuka pintu kamar dan melihat Taek sendirian di luar sedang main baduk. Deok Seon menyapanya dan mereka malah meminta Taek membuatkan ramyun LOL. Ga sopan banged HAHAHHAHAH.
Sun Woo kemudian berdiri dan mengatakan ia akan membuatkannya karena taek sama sekali tidak tahu cara membuatnya.
Taek beneran pendiam yak, LOL.
Ibu ada di kamar sedang memakai lotion, tapi lotion-nya sudah habis, ia bahkan harus menusuknya dengan jarum dan benar-benar ga ada lagi.
Ayah kembali dari bekerja dan mood ibu sudah buruk saat mendengar suaranya. Dan benar saja, kali ini ayah lagi-lagi membeli sesuatu yang tidak berguna lagi, 'musik untuk bayi'. LOL.
Ibu kesal sekali melihat suaminya selalu saja melakukan hal seperti itu. Ayah membela diri lagi dan menceritakan keadaan keluarga itu yang bahkan membuatnya ingin menangis.
Ibu Jung Hwan juga sedang menggunakan krim wajah mahal sambil menonton TV dan melihat suaminya keluar dengan menggunakan baju dalam yang lusuh dan mengatakan ia sudah menyuruh ayah membuang itu.
Ayah mengatakan kalau itu masih enak dan nyaman di pakai tapi ibu ingin ayah membuangnya saja.
Ayah dan ibu Deok Seon bertengkar lagi, kali ini cukup hebat juga. Ibu mengomeli ayah yang memeluk musik untuk bayi tadi.
MAta ibu berkaca-kaca lagi dan mengatakan kalau mereka bahkan tidak punya cukup uang untuk diberikan pada Deok Seon yang akan ikut darmawisata sekolahnya.
Ayah sih tenang-tenang aja, dan malah menggoda ibu, ibu kesal dibuatnya.
Ayah memutuskan untuk pergi keluar saja dan ibu berteriak padanya, ayah juga tidak kalah berteriak. Sepertinya ayah mengatakan kalau ia mau ke rumah temannya saja dari pada terus adu mulut.(LOL, aku ga ngerti mereka ngomongin apa, yang jelas tentang uang).
Anak-anak sedang makan ramyun di rumah Taek dan ada kejadian kecil yang membuat hati berdegup kencang.
Sun woo kesulitan mengambil daun wijen dengan sumpitnya dan Deok Seon membantunya.
Deok Seon tersenyum malu-malu dan Sun Woo juga tersenyum melihatnya. TAnpa suara lhooo, Kekekkkkekekeke.
TAek tidak terlalu bisa menggunakan sumpit dan kesulitan mengambil acar lobak. Dong Ryong kesal melihatnya, ia tidak tahan menonton saja dan akhirnya mengambilkan untuk Taek.
Taek kemudian bertanya tentang darmawisata mereka. Jung hwan menebak kalau Taek akan kesepian dan iri karena tidak bisa ikut dan berkumpul bersama mereka.
DArmawisata kali ini ke GyeongJu, Deok Seon mengatakan sekolah mereka juga akan kesana.
Jung Hwan mengatakan itu sebabnya ia dulu meminta Taek tidak berhenti sekolah.
Tapi Dong Ryong menyelanya dan mengatakan tahun lalu Taek memperoleh seratus juga dari baduk karena berhenti sekolah lol.
Jung Hwan terdiam dan makan mie-nya LOL.
Deok Seon berkata kalau Taek pasti ingin ke GyeongJu karena dia belum pernah kesana. Taek mengangguk.
Sun woo kemudian bertanya dimana turnamen selanjutkan akan dilakukan. Taek menjawab itu di Tokyo.
Deok Seon melakukan ekspresi yang sama dengan JungHwan, membuka mulut karena terkejut dan memasukkan banyak ramyun ke mulutnya LOL.
Mereka semua shock karena level liburan mereka berbeda HAHHAAHAHAH.
Ayah Deok Seon ada di depan pintu rumah keluarga KIm untuk meminjam uang.
Tapi ayah ragu-ragu untuk masuk.
Ibu kemudian datang dan mendorongnya dengan kasar, masuk ke dalam rumah tanpa ragu.
Ayah senang melihatnya dan ia pun lega, pulang dengan tenang.
Ibu Jung Hwan dan ibu Deok Seon minum soju berdua dan mulai berbincang.
Aku ga ngerti mereka ngomong apa, intinya mereka mengeluh tentang suami mereka yang kelakukannya selalu membuat mereka kecewa.
Ibu Jung Hwan bertanya kenapa ibu Deok Seon datang malam-malam begini. Ibu Deok Seon ingin mengatakan sesuatu tapi ia tidak bisa mengatakannya dan juga malu untuk mengatakannya.
Ibu Jung hwan bisa menebak kalau ini pasti masalah uang lagi. Ibu Deok Seon hanya bisa tertawa. Ibu Jung Hwan mengatakan agar ibu Deok Seon jangan bingung soal bagaimana membayar hutang padanya, pelan-pelan saja, kalau sudah ada, lagi pula dia masih punya banyak.
Ibu jadi ga enak hati, ia jadi sedih.
Malam harinya, ibu tidak bisa tidur.
Ayah sudah mendengkur aja sementara ibu masih terbangun dengan mata berkaca-kaca dan wajah yang sedang memikirkan sesuatu untuk mengatasi kesulitan keluarganya ini.
Deok Seon pulang ke rumahnya saat ia melihat No Eul sedang menghitung segepok uang.
Deok Seon curiga apalagi saat No Eul tampak terkejut dan menyembunyikan uangnya.
Deok Seon bertanya itu uang apa, No Eul mengatakan kalau itu uang kas kelasnya.
Deok Seon menyipitkan matanya curiga, No Eul takut dan menghindari pandangannya.
Tapi Deok Seon percaya pada adiknya dan No Eul jadi lega banged. Deok Seon mengingatkan untuk hati-hati menyimpan uang itu, karena belakangan ada banyak pencuri.
No Eul mengerti.
Ada adegan lucu nih pas terakhir yang aku ga negrti sama sekali, Deok Seon menatap curiga lagi pada adiknya tapi kemudian dia joged-joged gitu, mungkin happy karena dia akan ikut darmawisata besok.
Deok Sun sedang senang berkemas untuk darmawisata besok.
Memasukkan baju ini dan itu kedalam tas-nya, beberapa buku dan peralatan penting juga.
Bora sedang membaca buku di lantai dan tidak tenang, ia menghela nafas dan mengajak Deok Seon tidur. Tapi Deok Seon menyuruhnya tidur duluan karena ia masih mau berkemas.
Bo Ra mengingatkan Deok Seon jika melakukan sesuatu yang ribut maka ia tidak tahu apa yang akan ia lakukan pada Deok Seon. Deok Seon sih biasa aja dan melangkahi Bora, tidak sengaja menginjak kakinya.
Bo Ra menahan amarahnya, Deok Seon siap siaga. Bora mengatakan sesuatu sambil berdiri dan mulai memukuli adiknya itu HAHAHHAHHAHHA.
Bora ganas banged, bahkan memasukkan Deok Seon ke dalam lemari dan menguncinya LOl. Jelas tengah malam Deok Seon teriak-teriak.
Ibu belum bisa tertidur dan mendengar anaknya bertengkar lagi. Ia terlalu malas untuk melerai dan menutup telinganya. sedih melihat rumah mereka cuma punya 2 ruangan, kamar Deok Seon dan Bora, ruang tamu + ruang makan + kamar No Eul, ibu dan ayah, baru lah dapur + tempat cuci muka yang terhubung dengan pintu depan. T____T.
Saat ibu akan menutup matanya, ia mendengar suara ibu Jung Hwan memanggilnya.
Ibu bingung dan keluar, ngapain ibu Jung Hwan datang malam-malam ke rumah mereka.
Ibu Jung Hwan memberikan jagung pada ibu Deok Seon, hanya itu. Ibu berterima kasih.
Ibu akan kembali ke kamar setelah meletakkan jagungnya dan ia melihat sesuatu didalam tempat jagung itu.
sebuah amplop. Ibu mengambil dan membukanya. Ada uang disana. Ada tulisan ibu Jung Hwan juga yang mengatakan kalau ia tahu Deok Seon besok akan ikut darmawisata dan ia ingin ibu Deok Seon memakai uang itu.
Ibu Deok Seon berkaca-kaca lagi, awalnya ia ke rumah tetangga memang untuk meminjam uang tapi tidak jadi.
Ibu terharu atas kebaikan ibu Jung Hwan.
Omooo, baik banged ajumma~
Pagi harinya, ayah TAek terlihat menyapu seperti biasa.
Ayah berat hati memberikan kamera keluarga mereka pada Deok Seon, ia bahkan membuat janji jari kelingking dengan Deok Seon, bahwa Deok Seon tidak boleh menghilangkanya. Ia mengatakan tidak akan mengakui Deok Seon anaknya kalau Deok Seon sampai menghilangkan kameranya LOL.
Deok Seon sangat senang ayah meminjamkannya kamera dan ia juga meminta rol filmnya, ayah mengingatkan kalau Deok Seon harus menggunakannya sebaik mungkin dan jangan menyia-nyiakan foto-nya.
Deok Seon mengerti. Ia sangat senang karena pada tahun itu kamera flash bisa dibilang barang mewah juga..
Deok Seon bertanya berapa film yang tersisa dan ia ingin mencoba satu.
Deok Seon bersiap memotret, ayah dan ibu berpose, tapi Deok Seon lebih tertarik pada kakaknya yang sedang makan dan berusaha mengeluarkan sesuatu yang menyangkut di giginya LOL.
Deok seon memotret pose jelek Bora dan ia bahagia banged, sedangkan Bora marah-marah.
Deok Seon bahagia sekali hari itu, ia pamitan dengan keluarganya dan juga mengambil kimbab-nya.
Jung Hwan juga bersiap untuk darmawisatanya. Ia memakai minyak wangi di didepan cermin dan merasakan aromanya LOL.
Ia juga mengambil minuman keras yang ia simpan dengan baik di laci dan memasukkan dalam tas darmawisatanya.
Sun Woo di rumah menunggu ibu menyiapkan kimbab-nya sambil makan beberapa isiannya.
JinJoo juga ada disana makan kimbab tanpa dipotong. Ibu memasukkan dua bungkus untuk Sun woo dan sebelum berangkat ia mengecup adiknya yang manis.
KIYOWOOOOOO~
Dong Ryong sendiri dengan lucu membentuk rambutnya menggunakan krim rambut, entah apa itu namanya LOl.
Sayangnya krim putihnya ga mau hilang dan malah tambah aneh HAHAHHAHA.
Ayah Taek sibuk di rumahnya, kali ini ia menanak nasi dan sudah memasukkan airnya dengan benar, tapi nasinya lembek banged. Ayah bingung padahal ia sudah melakukannya dengan benar.
Ayah ke kamar Taek dan melihatnya sedang membaca sebuah kertas di depan papan baduknya. Ayah mengajaknya sarapan dan Taek meletakkan kertasnya.
Ayah penasaran dan melihat kertas itu, itu adalah jadwal perjalanan darmawisata.
Ayah berfikir.
Dalam kereta api menuju GyeongJu, rombongan anak perempuan menikmati perjalanan dengan mendengarkan radio yang memutar lagu Nothings Gonna Change My Love For You.
Deok Seon menyanyi dengan penuh perasaan. Lucunya mereka mengikuti lagunya dan pas lirik 'I Love You' -nya barulah mereka serentak menyanyikannya LOL.
Aku suka banged sama lagu ini, aku kasih yang lagunya dinyanyiin Joo Young :)
Sementara itu anak laki-laki menghabiskan waktu di kereta api dengan menggambar di wajah Dong Ryong yang lagi tidur pulas, bukan hanya itu, mereka juga menggambar bra di dada Dong Ryong LOL.
Ada-ada aja Sun Woo dan Jung Hwan.
Rombongan tiba di stasiun GyeongJu. Para anak perempuan happy banged dan berhamburan keluar dari dalam stasiun.
Deok Seon dan teman-temannya juga ada diantara mereka. Temannya menyarankan untuk foto dulu sebelum naik bus dan Deok Seon akan mengeluarkan kameranya.
Tapi ia mencari-cari kameranya di tas dan membongkar tas-nya. Temannya curiga dan mengerutkan kening, mungkinkah....
Deok Seon berteriak sekencang-kencangnya dan mengatakan ia ingin memutar balik waktu.
Dan kita bisa melihat Deok Seon meninggalkan kameranya di dalam kereta api yang sekarang sudah ada di Busan HAHHAHAHHAHAHA. Mampus deh dia nanti.
Ada adegan Ibu Jung Hwan memberikan uang pada ayah Jung Hwan, kayaknya ibu mengingatkan untuk memberi barang yang perlu saja. Kita skip aja yak LOl.
Kembali ke stasiun GyeongJu, masih menanti bus datang, Deok Seon menangis sejadi-jadinya karena kameranya hilang. Wali kelasnya bahkan harus menenangkannya. Deok Seon mengatakan kalau itu adalah kamera harta keluarganya, ia tidak tahu apa yang akan dilakukan ibunya padanya jika sampai ibu tahu dia menghilangkannya. Ia mungkin akan mati dan takut pulang, membayangkan ibunya akan memukulinya.
Guru jadi khawatir dan menawarkan untuk menelpon keluarganya.
Wali kelas menelpon ke rumah Deok Seon dan ibu mengangkatnya. Wali kelas mengatakan kalau Deok Seon kehilangan kameranya saat perjalanan, katanya hal itu bisa saja terjadi karena ini pertama kalinya Deok Seon ikut karya wisata.
Kita tidak bisa mendnegar bagaimana reaksi ibu saat guru menerima telpon, tapi wajah guru memperlihatkan kalau awalnya ibu marah tapi ia mencoba mendamaikannya.
Wali kelas kemudian memberikan telpon pada Deok Seon dan deok seon bicara dengan ibunya. Suara ibu terdengar ramah dan menyuruh Deok Seon jangan memikirkannya dan menikmati darmawisatanya bersama teman-temannya.
Deok Seon happy banged, dia bahkan terharu LOL.
Keresahan hatinya hilang, Deok Seon terlihat menari didalam bus diiringi oleh lagu yang mereka putar didalam bus.
Ia menari cukup baik tapi entah kenapa ada sesuatu yang kurang.
Sementara itu ada anak perempuan yang juga menari bersamanya, dan gadis itu kelihatan lebih bagus.
Ibu menutup telpon dari Deok Seon dan menutup matanya, ia menghela nafas dan bermeditasi untuk mencoba tidak marah-marah. Ibu menahan emosinya dan tiduran.
Ia melihat musik untuk bayi yang dibeli ayah dan memutuskan untuk memutarnya.
Dalam pikiran aku, musik itu isinya simpobi beethoven atao chopin tapi ternyata isinya adalah pendeta budha yang sedang membaca HAHHAHAHAHAHAHA. Pokoknya udah kayak dikuil-kuil aja LOL.
Persis kayak Takane Hoshikawa lagi baca kitab XD XD XD
Ibu diam aja, dia ga bisa bilang apa-apa LOL.
Kembali ke dalam bus, Deok Seon kelelahan menari dan duduk disamping dua temannya.
Temannya mengeluh Deok Seon harus sudah bisa tariannya untuk penampilan bakat nanti. Deok Seon mengatakan ia sudah menghapalnya dan mencontohkannya pada mereka.
Ja Hyun senyam senyum dan mengatakan bagaimana kalau mereka benar-benar dapat juara satu nanti, mereka akan menangis terhari.
Deok Seon juga menyakinkan kalau mereka akan mendapat juara pertama, mereka bahkan bertaruh.
Ibu mendapat telpon lagi dan ternyata itu dari guru di sekolah No Eul.
Guru melaporkan kalau No Eul tertangkap menjual sesuatu kepada teman-temannya, entah apa itu tapi guru bilang sepertinya No Eul butuh uang untuk mengajak jalan pacarnya.
Ibu benar-benar terkejut dan meminta maaf pada guru it. Sepertinya guru meminta ibu menasehati No Eul.
Ibu menutup telpon dengan kesal, dua anaknya membuat masalah lagi.
Ibu guling lagi dan melihat musik untuk bayi yang dibeli ayah. Ia memasangnya dan mendengar nyanyian gereja. LOL. Ibu terdiam.
HAHHHAAHHAHAH.
Bersambung ke Part 2
Aku ngakak banget pas adegan deok seon oake bedak tebel banget..hahaa..walaupun belum ada sub nya ak belai2n nonton saking penasaran.. XD... Makasih emil sinopsisnyaa..hehee..ditunggu episode selanjutnya... :)
BalasHapusMau tanya dong judul lagu yg deok sun Cs nyayiin di kereta tdi!! Gokil banget dia nyanyiin nya!! �� thanks
BalasHapus