SONG OF THE DAY
Answer Me 1988 Episode 2 Part 1
Episode 2 dimulai dengan ayah Jung Hwan alias papa Kim yang norak sedang merekam dengan kamera yang baru ia beli. Ia ingin memperkenalkan keluarganya yang harmonis dimulai dari anak sulungnya, Kim Jung Bong yang sudah gagal ujian masuk universitas ke-6 kalinya. Tapi begitu pintu kamar dibuka, Jung Bong tidak ada didalam. Dan kita bisa melihat dia bukannya belajar malah asyik main games.Kemudian papa Kim memperkenalkan anak bungsunya yang sangat mirip dengannya dari ujung kaki sampai ujung kepala. LOL. Kim Jung Hwan yang sedang belajar. Jung Hwan risau melihat ayahnya seperti itu dan menyuruhnya berhenti. Ia menutup pintu LOL.
Lalu ayah memperkenalkan cheetah dan jaguarnya, istrinya yang sedang menyiapkan makan malam. IBu hanya bisa menghela nafas melihat tingkah suaminya, bahkan ia tidak bisa merusak kamera itu karena sangat mahal, jadi ia habis memukuli suaminya. HAHAHHAAHHA.
Aku masih ga yakin pekerjaan ayah Jung Hwan ini apa ya? Kelihatannya mereka kaya sih. Feeling aku sih semacam bisnis pertunjukan gitu, makanya ayahnya agak-agak, ya tahu lah...
Tiba-tiba semangat ayah meningkat saat Deok Seon masuk ke dalam rumah sambil menyanyi sille sille hamnida HAHHAAHAAHAHHA.
Pokoknya keduanya menyanyi sambil sahut-sahutan dengan lucu. PApa Kim cocok banged sama Deok Seon. Ibu menyuruh Deok Seon jangan melayani lelucon ayah tapi Deok Seon mengatakan kalau menurutnya itu lucu. Ibu hanya bisa geleng-geleng aja.
Jung Hwan keluar dari kamarnya saat deok Seon menyerahkan sesuatu yang dibawa nenek dari kampung. Ibu berterima kasih dan menggoda Deok Seon yang sangat menyayangi neneknya.
Deok Seon mengambil tonkatsu dengan tangan dan memakannya sambil menunjukkan wajah sedih karena nenek akan pulang besok.
Jung Hwan menegurnya jorok karena mengambil makanan dengan tangan. Deok seon kesal dan menantang, memangnya kenapa?!
Deok Seon kembali ke rumah dan masuk ke kamarnya. Ia lalu tidur sambil memeluk neneknya malam itu, Deok Seon memuji aroma neneknya yang mirip dengan ayahnya jadi ia menyukainya.
DEok Seon menyentuh perut nenek dan berkata bagaimana ayah, paman dan bibi bisa keluar dari dalam. Nenek hanya tertawa. Bo Ra mengejek Deok seon sebagai anak yang bodoh dan tidak pandai belajar.
Deok Seon tentu saja marah mendengarnya dan mereka mulai bertengkar lagi. Ayah membuka pintu kamar dan mulai mengomeli mereka, ia mengancam akan membunuh mereka jika bertengkar tengah malam. Ia minta maaf pada nenek. Nenek sih hanya tertawa.
Bo Ra mengingatkan Deok Seon kalau ia selamat karena nenek. Deok Seon cemberut dan tidur lagi sambil memeluk nenek. Mereka kemudian membicarakan paman, kakaknya ayah yang tinggal di Amerika sekarang.
Nenek mengatakan kalau paman sejak kecil sibuk bekerja demi adik-adiknya. Deok Seon mengatakan kalau pama sekarang paling kaya, bahkan tinggal di Amerika. Nenek mengatakan bisnis laundri tidak lah bergengsi disana, belakangan paman bahkan hampir tidak makan karena bisnisnya tidak lancar.
Saat ditanya siapa putera terbaik nenek, nenek tidak menjawab, ia mengatakan ayah dan paman tidak pernah bertengkar, ia meminta Bora dan Deok Seon juga begitu.
Deok Seon mengatakan itu karena Bora selalu mengajak perang duluan. Bora yang mendengarnya menjadi kesal. DAn kedua siap adu mulut lagi.
Pintu terbuka, ayah sudah membawa besi untuk memukuli LOL. Keduanya langsung sembunyi dibawah selimut HAHHAHHAHA.
Episode 2 : The One Thing You're Mistaken About Me
Pagi itu nenek akan pulang ke kampung, Deok Seon, No Eul, ayah dan ibu mengantar nenek sampai ke depan rumah. Bora tidak ada karena pagi-pagi sekali dia pergi ke perpus. Ayah mengeluh kenapa nenen hanya menginap sebentar saja. Nenek mengatakan kalau dia ingin segera pulang karena bunganya akan layu jika tidak disirami.
Ayah bete banged karena ia masih ingin berlama-lama bersama nenek. Deok seon memeluk neneknya dan berjanji saat liburan musim dingin akan menginap di kampung.
Nenek kemudian melihat ibu membuang sebuah keramik pot bunga dan nenek menyukainya, ia ingin membawanya ke kampung, karena keramiknya masih bagus. Ayah mengatakan itu sudah jelek, ia akan membelikan yang baru nanti. Tapi nenek menolak, dia mau keramik itu.
Ibu, No Eul dan Deok seon hanya mengantar sampai halaman sementara ayah akan emngantar nenek sampai stasiun. Lucu-nya, keduanya adu mulut dijalanan karena ayah ingin membawakan semua barang nenek, tapi nenek menolak dan ia ingin membawanya sendiri. Hhehehehheh.
Deok Seon bersiap-siap akan ke sekolah dan pertama-tama ia melakukan sesuatu pada rambutnya, membuat poninya melengkung. Kemudian ia memilih baju ini dan itu sampai ia menemukan yang cocok.
Deok Seon merasa masih ada yang kurang dan ia mengambil jaket denim dan memakainya, ia puas dengan penampilannya. Deok Seon permisi pada ibunya dan ibu terkejut melihat Deok Seon memakai denim kakaknya. Ibu mengingatkan Deok Seon akan mati kalau ketahuan memakainya.
Deok Seon berkata kalau ini hari sabtu, kakaknya pasti pulang larut malam dan mabuk, jadi ia bisa tenang.
Deok Seon bersemangat ke sekolah.
Deok Seon berlari kecil di halaman Jung Hwan dan Jung hwan terlihat buru-buru memakai sepatunya.
Deok seon ingin dipuji dan bertanya bagaimana penampilannya. Jung Hwa tidak peduli dan menyuruhnya minggir karena mereka hampir telat. Deok seon cemberut.
Deok Seon melihat Sun Woo dihalaman dan bertanya hal yang sama. Sun Woo sibuk mengikat tali sepatu dan mengatakan 3 menit lagi mereka akan telat. Sun Woo mengatakan kalau itu jaket kakak Deok Seon, dan berlari meninggalkan Deok Seon. Deok seon makin cemberut.
(Nah, lho, kok dia bisa tahu itu milik Bo Ra???? Ada analisis yang mengatakan Sun Woo naksir Bora T___T).
Deok Seon melewati rumah Taek saat Taek mengambil susu di halaman.
Deok seon bertanya kapan Taek pulang, Taek menjawab semalam.
TAek meminum uyu-nya dan Deok seon tersenyum melihatnya, Deok Seon memukul pa***t Taek sambil berkata, cepat lah besar uri Taek agar kau bisa menikahi noona.
Tiba-tiba rambut Deok seon ditarik Dong Ryong dan Deok Seon berteriak kesakitan. Dong Ryong mengingatkan waktu mereka tinggal 1 menit lagi. Deok Seon mengejar sambil memukulnya dengan kesal.
Taek melihat keduanya ia tersenyum kecil. Well, aku melihat ia minum susunya belepotan LOL.
Aku ga yakin apakah Deok Seon dan kawan-kawan itu satu sekolah, karena anak perempuan enggak pake seragam.
Deok Seon ada dikelasnya yang isinya perempuan semua, karena kelas mereka perempuan dan laki-laki terpisah.
Deok seon bersama 3 temannya sedang bermain permainan berapa persen dia mencintaimu. Well, aku yakin kita yang seumuran pernah melakukannya.
Tulis namamu di kertas dan dihitung garisnya (kalau versi Korea), kalau yang indo aku lupa menghitungnya, soalnya udah lama, pas zaman SD & SMP itu HAHHAAHHAH.
Deok Seon juga tertarik dan mencoba peruntungan cintanya berapa persen.
Ibu Jung hwan dan ibu Deok Seon memasak bersama dirumah Jung Hwan. Mereka mencoba memasak spaghetti.
Ibu Deok Seon mengatakan ini pertama kali ia melihatnya, ia belum pernah memakannya. Harusnya ibu Jung Hwan masak mie korea biasa saja.
Ibu Jung Hwan menolak, karena ia punya uang, ia akan masak makanan orang kaya sebelum ia mati LOL.
Ayah Jung Hwan datang dan bergabung dengan para ibu, ia bertanya itu mie apa. Ibu yang tidak pernah mood dengan suaminya menjawab dengan berteriak membuat ayah takut dan menyuruh isterinya jangan menatapnya dengan menakutkan begitu HAHAHAHA.
Ayah bertanya kenapa kemenangan Taek dirayakan dirumah mereka. Ibu menjawab kalau keluarga Taek hanya ada 2 orang, ia yakin mereka tidak akan memasak untuk merayakannya.
Ayah berkomentar jika ia punya puteri maka ia akan meminta Taek menjadi menantunya.
Ibu Deok Seon mengatakan ia sudah mendaftar duluan, ia akan menjadikan Taek menantunya.
Mereka kemudian membiarakan Bora yang mungkin tidak akan ikut pesta malam ini karena biasanya setiap sabtu dia akan pulang malam.
Tapi tiba-tiba terdengar suara Bora diluar yang memanggil ibunya. Ibu terkejut kenapa Bora pulang cepat hari ini. Tapi kemudian ibu lebih shock saat ingat kalau Deok seon memakai jaket denim Bora, ibu dengan cepat berlari keluar.
Deok Seon masih di kelas, sepertinya mereka tidak belajar. Ia masih mencoba pruntungannya dengan cinta. Dimana pensil mekanik di tekan sebatas usia dan digunakan untuk mengarsir gambar Love yang telah digambar dikertas, kalau semua bagian hati terarsir, maka cintanya akan terkabul.
Deok seon berusaha dengan serius mengarsirnya dan meminta teman-temannya tidak mengganggu karena nasib cinta pertamanya tergantung pada ini.
Tapi baru beberapa kali arsir, pensilnya sudah patah. Deok Seon bete. LOL.
Bo Ra sedang berkemas karena mereka akan pergi MT hari ini, ia kesal sekali karena di paksa pergi.
Ibu deg degan takut anaknya akan mengamuk kalau tahu jaket denimnya tidak ada. Jantung ibu hampir copot setiap kali bora bertanya dimana ini dan dimana itu-nya, tapi ibu lega karena Bora belum menanyakan jaket denimnya.
Tapi akhirnya Bora menyadari jaket denimnya hilang, ibu tidak bisa menjawab saat ditanya. Bora mencarinya lagi dan mengatakan jelas pagi ini ia masih melihatnya, Bora berteriak kesal karena jaketnya hilang.
Ibu shock, ia takut-takut dan mengatakan mungkin ia lupa masih mencucinya, ibu pura-pura ingin mengecek cuciannya.
Ibu berlari keluar rumah untuk menyelamatkan anaknya dan masuk ke rumah keluarga Kim yang sedang bersiap menonton pertandingan lari. Ayah bahkan berkomentar menonton keributan di luar lebih menarik dari menonton lomba lari HAHAHHAHAHAHA.
Ibu berlari dengan ngos-ngosan dan masuk ke rumah, ia ingin meminjam telpon. Ibu menelpon SMA No Eul dan diangkat oleh ayah Dong Ryong yang adalah kepala sekolah disana.
Ibu bicara sesuatu dengan No Eul dan tentu saja No Eul shock dan segera berlari sekuat tenaga. No Eul keluar dari SMA-nya dan berlari ke SMA kakaknya, ia masuk ke SMA khusus cewek itu.
Deok seon sedang main bersama teman-temannya, menari dan menyanyi saat No Eul masuk ke kelas dan berteriak, NOONAAA!!! JAKET!!!Tanpa perlu penjelasan apa-apa, Deok Sun sudah paham benar apa yang terjadi.
Panik, Deok Seon berlari sekuat tenaga menuju rumahnya sebelum perang dunia ketiga terjadi.
Ia bahkan tidak sempat mengganti sepatunya dan masih memakai sepatu khusus sekolah.
Lucunya, Jung Bong yang sedang main game lari, menekan dengan cepat, makin cepat ia menekan maka makin cepat pelarinya, ia bahkan menggunakan penggaris untuk mempercepatnya dan diibaratkan Deok seon berlari lebih cepat dari itu HAHAHHHAHAHHA.
Deok seon berlari lebih cepat dari pelari sprinter LOL.
Ibu menunggu di depan gerbang dengan cemas sementara Bo Ra terus berteriak menyumpahi Deok seon.
Ibu Jung Hwan geleng-geleng dan mengatakan kadang ia tidak mengerti kenapa Bora bisa masuk Universitas Seuol dengan sifat begitu.
Deok Seon datang, ibu bersiap, sambil berlari, Deok Seon melempar jaket denim ke arah ibu dan ibu dengan sigap menangkapnya, tidak buang-buang waktu, ia segera masuk ke dalam rumah.
Ibu Jung Hwan tepuk tangan melihat keduanya.
Deok Seok KO, ia terduduk lemas keleahan. HAHHAHAHA.
Ibu dengan cepat memasukkan jaket ke mesin cuci dan menyiramnya dengan air. Bo Rak keluar dan mengatakan akan membunuh Deok Seon saat ibu berteriak dan mengatakan kalau ia lupa, ternyata ia mencucinya.
Bora menatap dengan curiga. Deok seon masuk ke rumah dan pura-pura baru pulang dari sekolah. Ia berkeringat banyak banged.
Ibu menyuruhnya ganti baju dan segera ke rumah Jung Hwan. Bo Ra yang curiga melihat sepatu Deok Seon dan bertanya kenapa Deok Seon memakai sendal sekolah. Deok Seon mengatakan ia memang memakainya hari ini. Deok Seon membuat alasan tapi Bo Ra masih curiga.
Bo Ra tidak bisa menyalahkan Deok Seon karena alasan Deok Seon meyakinkan, jadi ia mengambil jaketnya dan memarahi ibunya, kenapa ibu mencuci tanpa memberitahukan padanya lebih dahulu. Bora kesal karena ia tidak tahu mau pakai apa ke MT.
Deok Seon kesal melihat kakaknya membentak ibu (YA AKU JUGA BETE!), Deok Seon angkat bicara dan menyuruh Bora bersikap dewasa, kenapa ia meninggikan suara pada ibu. Deok Seon menyuruhnya memakai apa saja kesana, toh Bora jelek, ngapain mikirin penampilan.
Bora yang emosi tidak suka di bantah dan diejek, ia kesal dan keduanya mulai memancarkan aura perang. Bo Ra dan Deok seon bertengkar lagi dan saling teriak, saling jambak rambut.
Ini lah yang ibu hindarkan tapi malah terjadi, ibu bete dan hanya bisa geleng kepala.
No Eul yang pulang dari sekolah bahkan tidak berani masuk. Ibu keluar dari rumah dengan wajah yang galau dan menuju rumah Jung Hwan.
No Eul masih diluar dan menurup pintu sementara keduanya seperti anjing dan kucing yang sedang bertengkar. LOL.
Keputusan sesaat mempengaruhi hidup 10 tahun ke depan.
Ibu dan papa Kim sedang menonton TV sambil menyanyi berdua, keduanya menikmati hari itu, dimana makanan sudah siap disajikan, tinggal menunggu para tetangga datang.
Ibu Sun Woo, Jin Joo dan Papa sung datang bersama. Ibu heran ayah pulang cepat hari ini, ayah mengatakan tentu saja, Tuan Choi akan mentraktir hari ini, ia tidak boleh ketinggalan. Ayah bertanya apa menu hari ini.
Ibu Jung Hwan membawakan spagetti dan ayah yang baru pertama kali mendengarnya bahkan tidak bisa mengeja namanya dengan benar.
Papa Kim mengatakan kalau itu mie Amerika, ia bertanya pada istrinya bagaimana cara mereka memakannya,
Ibu Jung Hwan tidak peduli dan mengatakan mereka bisa memakannya seperti mie lainnya, dan ia mulai mengaduk spagetti dan saos-nya dengan tangan dan menyajikannya dengan tangan juga LOL. HAHHAHAHAHHA.
Akhirnya yang di tunggu datang, Tuan Choi, Ayah Taek, ia membawa dua bungkus ayam.
Para ibu berkomentar kalau ayah Taek sebaiknya menutup toko saja, karena Taek sendiri sudah menghasilkan banyak uang. Tapi ayah mengatakan kalau itu uangnya TAek, bukan miliknya. Mereka bingun nanti Taek mau menggunakan uangnya untuk apa.
Ayah Taek mengatakan kalau Take bahkan tidak ke sekolah dan temannya hanyalah anak-anak kompleks ini. Para ibu kangen sama Taek dan berharap ia datang hari ini.
Ibu Jung Hwan meminta ayah Jung Hwan mengantarkan ayam ke kamar Jung Hwan.
Ayah kembali dengan membawa kameranya dan mulai merekam para ayah dan ibu. Ayah Taek dan ayah Deok Seon, ayah Deok Seon bahkan berpose.
Ibu Deok Seon dan ibu Sun Woo juga malu-malu di depan kamera dan berpose juga. Ayah Jung Hwan menjadi bersemangat dan mulai mencari isterinya dengan menggodanya dan mengatakan 'cheetahnya'.
Ibu beneran bete melihat suaminya seperti itu dan menyuruhnya berhenti merekam. Ayah tidak mau dan ibu lagi-lagi memukul kameranya sehingga mata ayah tertusuk lagi LOL.
Akhirnya ayah menyerah dan menurunkan kameranya tanpa mematikannya.
Para anak kembali satu per satu, dan mereka berkumpul di kamar Jung Hwan.
Ayah Jung HWan tidak terlalu tertarik dengan anak-anak lain, yang ia tunggu adalah Deok Seon. Begitu Deok Seon masuk, Ayah Jung Hwan langsung memulai salam mereka yang aneh. Dan Deok Seon menikmatinya HAHAHHAHA.
Ayah Deok Seon bahkan bingung mereka berdua lagi ngapain. HAHAHHAHAH.
Para ibu bertanya dimana Taek. Deok Seon mengatakan Taek akan segera datang, tadi ia memintanya meminjam komik dulu. Ibu Sun Woo memuji Deok Seon yang berani menyuruh-nyuruh sang juara.
Ayah Deok Seon mengatakan kalau mereka memperlakukan Taek sama seperti yang lain karena mereka teman sejak kecil.
Yang lain tersenyum.
Taek kemudian masuk dan menambah riuh para orang tua. Ayah Deok Seon bahkan membungkuk pada Taek dan Take jadi ga enak, ia juga ikutan membungkuk.
Ayah Deok Seon memperkenalkan Taek sebagai menantu mereka LOL. Ibu Deok Seon mengatakan kalau Taek akan menikah dengan JinJoo tapi ibu Deok Seon mengatakan mereka sudah daftar duluan HAHAHHAH.
Mereka mengatakan suatu kehormatan Taek, si juara baduk mau datang ke rumah mereka yang sederhana. Taek jadi ga enak.
Deok Seon omma lalu menyuruhnya bergabung dengan anak yang lain.
Para ibu begitu mengagumi Taek dan mengatakan kalau dia anak yang dewasa dibanding anak-anak mereka, tapi bagi ayahnya dia masih anak kecil. Ayah Taek mengatakan yang Taek tahu hanyalah bermain baduk, dia tidak tahu apa-apa di dunia ini.
Papa Sung tidak setuju, ia mengatakan baduk adalah unsur dari dunia ini dan Taek adalah juara nasional dan ia yakin lebih dari pada mereka Taek mungkin lebih tahu tentang dunia ini.
Ibu Jung Hwan penasaran berapa hadiah yang Taek menangkan kali ini. Ayah Taek menjawab 50juta won membuat mulut semua orang tua terbuka karena shock, uangnya sangat banyak.
Ibu Deok Seon bahkan tidak bisa berkata banyak uangnya karena ia sangat shock dan mengatakan kalau sebaiknya Taek mentraktir anak-anak hari ini.
Anak-anak juga bertanya berapa hadiah yang Taek terima dan semuanya shock karena TAek mendapatkan 50juta won.
Taek bingung melihat ekspresi mereka. Namanya anak-anak, mereka ga minta banyak dan mereka minta TAek membelikan mereka Toppokki.
Taek tersenyum melihat mereka dan duduk sambil menyerahkan komik pada TAek.
Sun Woo berkata kalau Taek akan ke Cina lagi untuk bertanding dalam waktu dekat, ia bertanya apakah TAek akan pulang saat ulang tahunnya.
Deok Seon bertanya apakah mereka akan merayakannya. Jung Hwan mengatakan mereka akan merayakannya kalau TAek mau membelikan mereka minuman keras khas Cina.
Mendengar itu Deok Seon berteriak memanggil ibunya karena anak-anak mau membeli menuman keras.
Sun Woo menutup mulut Deok Seon dengan jarinya LOL.
JUng Hwan mengingatkan Taek kali ini Taek harus memberikannya pada mereka, jangan hanya pada ayahnya. TAek tersenyum dan mengangguk.
Deok Seon kemudian berdiri dan akan keluar. Sun woo mengingatkan jangan melapor para orang tua. Deok Seon kesal dan mengatakan kalau ia ingin mengambil jus dan tidak akan mengatakannya.
Jung Hwan juga mengingatkan Deok Seon, ambil jus saja, jangan mengambil sosis di kulkas, itu milik Hyung-nya.
Deok Seon cemberut dan mengatakan ia tidak akan memakannya.
Para orang tua juga sibuk membicarakan masalah uang hadiah Taek mau diapakan, ibu Jung Hwan menyarankan untuk membeli tanah di Ilsan.
Papi Sung tidak setuju, katanya Ilsan sangat sepi, lebih baik menyimpan uangnya di bank saja. Sepertinya ayah Deok Seon ini kerja di bank LOL. Ibu Jung Hwan mengatakan itu tidak menguntungkan karena bunganya sedikit. Ayah mengaku bunganya sedikit tapi tetap saja ada bunganya..
Ibu Sun Woo menyarankan hal lain, katanya lebih bagus membeli apartemen di Gangnam. Lucunya mereka malah membahas nama apartemennya. Pengucapan ibu Sun Woo adalah 'Umma' tapi ibu Jung Hwan membenarkan pengucapannya 'Eunma'.
Ibu Deok Seon terkejut harga apartemennya mahal sekali 50juta won.
Ayah Deok Seon merasa iri, saat anak-anak mereka menghabiskan uang mereka, anak tuan Choi malah menghasilkan uang sebanyak itu. Sementara ayah Jung Hwan sibuk menghidupkan tape untuk mendengarkan musik dan para ibu yang ga sabar pun akhirnya bersulang.
Saat para orang tua membahas itu, Deok Seon membuka kulkas di dapur dan mencari Jus. Begitu menemukan jus, ia mencari sosis. LOL. Muka Hyeri lucu banged pas buka kulkas.
Deok seon tidak menemukan sosis-nya dan akhirnya mengambil jus saja dan gelas.
IA melihat Jinjoo duduk di lantai sambil makan sosis, 2 pula.
Deok Seon mendekatinya dan bertanya apakah rasanya enak, Jinjo mengangguk.
Deok Seon ingin mencicipi sosis dan JinJoo memperbolehkan.
Deok Seon membuka mulutnya dan menggigit sangat banyak dan sosis di tangan Jinjoo tinggal sedikit. Jinjoo menangis dengan keras. Deok Seon shock dan minta maaf, ia mengeluarkan sosis dari dalam mulutnya, HAHAHAHAHHAHA.
Tapi Jinjoo tetap menangis. HAHHAHAHAHA.
Bel berbunyi, mereka heran siapa yang datang. Ibu Sun Woo satu-satunya yang menyadari itu bagian dari musik dan ia mulai mengangkat botol dan menari. Ayah Jung Hwan tentu saja ikutan dan ibu Deok Seon juga ikutan, mereka menari dengan sangat excied. well, karena ini pesta tentu saja mereka menari.
Deok Seon melihat para orang tua dan geleng-geleng kepala. HAHHAHAHAHAHA.
Bahkan jin Joo kecil juga ikutan menari. Jinjoo lucu banged sihhhhh, sini eonni peluuuuukkkk.
Deok Seon masuk ke dalam kamar, anak-anak sudah menemukan posisi nyaman mereka. Mereka bertanya siapa yang duet hari ini, Deok Seon menjawab dengan malas, seperti biasa.
Sun Woo dan Jung Hwan sudah bisa menebak, kalau itu pasti ibunya dan ayah Jung Hwan. LOL.
Dan tentu saja duet maut berjalan dengan baik dimana Deok Seon omma ikutan joged dan ibu Jung Hwan juga ga mau kalah HAHAAHA.
Deok Seon bertanya pada TAek apakah ada sesuatu yang ia inginkan sebagai hadiah ulang tahun.
Taek tidak menjawab, Jung Hwan bertanya apakah dia suka lagu. Taek mengangguk. Sun Woo punya saran, Jeon In Kwon mengeluarkan lagu baru, apakah Taek menginginkannya. Taek senyum mengangguk (Aduuuh gemeeeeessss kok ga ngomong sihhhh).
Kemudian pembicaraan mereka berhenti saat Dong Ryong melihat jam dan menyadari kalau Brazil Toppokki akan segera tutup dan mereka harus bergegas.
Mereka setuju.
Dong Ryong dan Jung Hwan keluar pertama dan melihat para orang tua sudah menikmati pesta mereka sendiri.
Mereka berdua mengambil tas mereka yang ada didekat Jinjoo dan keluar. Deok Seon menarik Taek bersamanya dan mengatakan pada ibu kalau mereka akan makan ttoppokki.
Sun Woo keluar terakhir, ia mengecup pipi adiknya dan mengambil tas-nya mengikuti yang lain.
Jin Joo kasian, sendirian sambil joged-joged.
Oktober 1988.
Ada berita mengenai olimpiade yang berakhir dan mendapat peringkat ke-4 dalam olimpiade.
Deok Seon menyiapkan sarapan dan membangunkan adiknya agar makan dan siap-siap ke sekolah.
Deok Seon menerima telpon dari ibunya, rupanya orang tuanya di kampung karena nenek sedang sakit, jadi ia yang mengurus rumah.
Deok Seon memnyuruh No eul untuk membangunkan Bora dan No Eul dengan hati-hati membangunkan kakanya. Tapi Bora terlalu malas untuk sarapan jadi No Eul kembali ke depan TV.
Deok Seon cemberut dan memukul adiknya menyuruh membangunkan lagi, katakan pada Bora kalau dia tidak mau bangun maka ia akan cuci muka duluan.
No Eul kembali ke kamar bora dan memukul kepala Bora (seperti yang ditunjukkan Deok Seon) dan mengatakan kalau Deok Seon akan cuci muka duluan.
Bora marah dan memukul No Eul sambil berkata, lakukan itu jika dia ingin mati!
No Eul melapor lagi dan melakukan persis seperti yang dilakukan Bora, memukul Deok Seon dulu dan mengatakan kalau Deok Seon melakukan itu Bora akan membunuhnya.
Deok Seon kesal dan memukul No Eul, No Eul kehabisan kesabaran dan berteriak kalau mereka berdua adalah psikopat.
No Eul menangis HAHHAHHAHAHA, kasian ya yang jadi adek kalau kakaknya dua-duanya kayak gini.
Deok Seon cuci muka duluan karena kakaknya tidak bangun tapi Bora ternyata sudah bangun dan menendang pa***t Deok Seon. Deok Seon mengamuk, tapi Bora pura-pura ga salah dan mengatakan kalau seharusnya Deok Seon minta maaf, kenapa malah cuci muka duluan, karena jelas kemarin dia bilang dia akan cuci muka duluan hari ini.
Deok Seon kesal dan mengatakan harusnya kakaknya bangun duluan, dia sudah menunggu dari tadi dan dia akan telat. Deok Seon memanggil kakaknya dengan 'KAu' dan membuat Bora makin mengamuk. Bora bahkan menyiramnya dengan air.
Deok Seon juga ga mau kalah kali ini dan mereka berdua berakhir dengan jambak-jambakan rambut lagi. HAHAHHAHA.
Pagi-pagi keluarga Sung perang.
No Eul berangkat ke sekolah yang damai meninggalkan dua saudara perempuannya yang hampir rontok rambutnya.
Jam makan siang, Dong Ryong, Jung Hwan dan Sun Woo makan bersama, mereka membahas janji mereka akan menonton film blue di bioskop jam 9. Mereka bersemangat.
Kemudian Dong Ryong memakan lauk Sun woo dan memuntahkannya lagi karena sangat asin dan ga enak. Dong Ryong heran kenapa Sun Woo selalu memakan makanan aneh, ibu Sun woo memang ga pernah bisa masak.
Sun Woo tersinggung dan mengatakan setidaknya lauknya lebih enak dari pada mi instan Dong Ryong.
Jung Hwan kemudian mengingatkan janji mereka setelah makan siang, Sun Woo ga tahu, Jung hwan kesal dan mengingatkan mereka akan main sepak bola hari ini.
Sun Woo menolak, karena dia tidak mau main bareng sunbae gila, kakinya bisa patah karena mereka bermain dengan kekerasan.
Jung Hwan mengatakan kalau mereka itu baik, Sun Woo tidak setuju, si pemaksa itu baik, ia bertanya atas dasar apa Jung Hwan menilai mereka baik?
Jung Hwan mengatakan mereka baik karena tidak merokok. Sun Woo tidak percaya cara penilaian JUng Hwan yang ga jelas.
Dong Ryong juga memaksa Sun Woo untuk ikut, Sun Woo tetap menolak, katanya dia mau tidur siang.
Dong Ryong mengeluarkan aegyo-nya yang aneh dengan menggoyangkan badannya dengan lucu sambil meminta.
Sun Woo tetap menolak. JUng Hwan menatap Sun Woo dan melakukan hal yang sama, mengeluarkan aegyo-nya dengan wajah yang serius HAHHAHAHAHHAHAHAHAH.
Sun Woo bahkan bengong melihatnya. LOL.
Deok Seon di kelasnya, mereka tidak belajar lagi, mungkin karena sedang istirahat makan siang.
Deok seon membaca sebuah buku, katanya novel romantis, rupanya novel agak erotis HAHAHHAHAH.
Bahkan temannya malah membaca dengan keras dan protes kenapa Deok Seon dan teman sebangkunya menyukai dunia khayalan seperti ini.
Deok Seon tidak suka di protes dan meminta novelnya kembali.
Sementara itu para anak laki-laki bersiap untuk tanding sepak bola dengan sunbae gila.
Kita bisa melihat Sun woo akhirnya ikut juga, ia kalah dengan aegyo aneh Jung Hwan dan Dong Ryong LOL.
Pertandingan dimulai dan Sun woo ternyata sangat pandai bermain sepak bola. Ia bermain dengan baik dan banyak mencetak gol.
Sedangkan Sunbae gila yang gendut itu malah bermain kasar dengan mendorong pemain lainnya, ia tidak peduli kalau mereka jatuh.
Sun Woo kesal melihatnya.
Deok Seon menyelesaikan novelnya dan kecewa karena tidak seerotis harapannya HAHHAHAAH.
Jadi ia mencoba mencari novel lainnya dan berharap lebih bagus.
Tapi kemudian guru memanggil Deok Seon, Deok Seon shock.
Teman sebangkunya segera mengamankan novelnya dan memasukkan dalam tas, menyembunyikannya dibawah pembalut HAHAHHAHAHA..
Mereka mengira Deok Seon dipanggil ke kantor karena ketahuan baca novel begituan di sekolah. JAdi temannya mengatakan kalau Deok Seon diinterogasi karena hal iu, katakan saja kalau ia yang bawa. HAHAHAH.
Deok Seon masuk takut-takut kedalam ruang guru. Ia melangkah perlahan dan wali kelasnya memanggilnya.
Wali kelas memberikan telepon pada Deok Seon dan mengambilnya. Deok seon mengangkat telponnya dan wajahnya berubah menjadi terkejut.
Bersambung ke Part 2
0 komentar:
Posting Komentar