Sinopsis Reply 1988 Episode 1 ~ Part 1
--------------------------------------------------------------------------
Semakin dekat dengan hari H, tim olimpiade berlatih dengan keras. Stadion seperti rumah mereka dimana mereka makan dan minum seadanya disana.
Stadion dipenuhi dengan gadis pembawa papan nama, tim maskot yang memakai kostur horangi / harimau, tim anak-anak yang lari kesana kemari membawa angin LOL dan banyak tim lainnya.
Para ibu menghabiskan waktu seperti biasa di depan kompleks, duduk sambil menyiapkan makanan untuk makan malam.
Kali ini mereka serentak keramas LOL, bahkan Jinjoo ikut pake handuk di kepalanya.
Sun Woo yang baru pulang sekolah datang mendekati ibunya dan memijat kaki ibunya. Ibu menatap puteranya dan masih penasaran dengan bekas luka itu.
Jung Hwan juga pulang dan ibu memanggilnya untuk duduk bersama disana, tapi jung Hwan seperti biasa, ia hanya membungkuk dan masuk ke rumah.
Latihan esoknya juga sama. Deok Seon dan para unni lainnya juga latihan memakai make up untuk tampil.
Bahkan maskor horangi ada yang pingsan, karena cuaca sangat panas dan lagi dia harus mengenakan kostum tebal.
Lucunya kok ada pembawa papan nama yang tahu kalau itu Oppa-nya hahaha, padahal kepala horangi-nya belum dilepas LOL.
sementara ibu-ibu seperti biasa menghabiskan waktunya bersama, kali ini minum bir didepan rumah.
SunWoo kembali seperti biasa dan membawa adiknya pulang sedangkan Jung Hwan pulang dan langsung masuk ke rumah.
Ibu sun Woo masih saja khawatir tentang Sun Woo, Ia meyakinkan lagi dan bertanya ada ibu Jung Hwan apakah sungguh tidak akan terjadi apapun.
Ibu Jung Hwan yakin tidak ada apa-apa, anak muda perlu menyimpan rahasianya sekali-kali.
Deok Seon akhirnya latihan di Stadion utama Olimpiade Seoul dan ia sangat senang, jadi ia menelpon ibunya.
Para ibu sedang membuat dumpling, banyak sekali, 3 keluarga cukup memakan semuanya. Mereka mengatakan ayah Sun Woo pasti akan memakannya dengan rakus.
Mereka juga membicarakan ayah Sun Woo yang menyukai anggur beras dan kue bola. Ibu bahkan ingin meminjam uang pada ibu Jung Hwan untuk membeli anggur beras.
Ibu Deok Seon kemudian ingat kalau sebentar lagi ulang tahun Sun Woo. Deok Seon dan Sun Woo ulang tahun di hari yang sama.
Ibu Jung Hwan berkomentar, kalian melakukannya di hari yang sama?
Ibu deok Seon dan ibu Sun Woo malu-malu dan mengingatkan JinJoo ada disana, jangan sampai dia mendengarnya dan paham. LOL.
Mereka kemudian membicarakan hadiah apa yang akan diberikan ibu pada Sun Woo, ibu juga bingung. Ibu Jung Hwan mengatakan sulit mencari hadiah bagi putera yang sudah dewasa.
Ibu Sun Woo mengatakan ibu Jung Hwan bisa saja membelikan sepatu baru untuk Jung Hwan.
Ibu Jung Hwan bingung, Ibu Sun Woo terkejut ibu Jung Hwan bahkan tidak mengetahu juga kalau sepatu Jung Hwa di ambil tukang palak, bahkan uangnya juga.
Ibu Deok Seon khawatir apa Jung Hwan terluka. Ibu Jung Hwan diam saja, dia sama sekali tidak tahu. Ibu Sun Woo mengatakan mungkin Jung Hwan tidak ingin membuat keluarganya khawatir makanya dia diam saja.
Jung Hwan kemudian muncul, ia sudah pulang sekolah dan menyapa ibu-ibu. Ibu melihat puteranya mengenakan sepatu butut yang sudah kekecilan ibu jadi kepikiran.
Ibu Jung Hwan masih kepikiran apa yang dikatakan ibu-ibu tetangga. Ia sama sekali tidak tahu apa-apa tentang anaknya.
Anak-anak keluar untuk makan malam tapi tidak ada apa-apa dimeja. Ibu mengatakan ayah akan membeli ayam malam ini. Abang bersemangat dan ia membuka sebuah buku yang selalu dibawanya, aku bingung itu buku apa.
Jung Hwan menghela nafas dan mengatakan kalau tidak akan ada kata 'toko ayam' disana. Abang mengatakan kalau ia tidak mencari kata itu, ia mencari kata 'dua' disana.
Bel berbunyi, Abang pergi membukakan pintu.
IBu dan Jung Hwan tinggal berdua di meja makan, ibu melirik Jung Hwan dan memanggil namanya. Jung Hwan bingung, kenapa?
Ibu bertanya, tidak ada yang terjadi belakangan ini kan?
Jung Hwan mengangguk.
Stadion dipenuhi dengan gadis pembawa papan nama, tim maskot yang memakai kostur horangi / harimau, tim anak-anak yang lari kesana kemari membawa angin LOL dan banyak tim lainnya.
Para ibu menghabiskan waktu seperti biasa di depan kompleks, duduk sambil menyiapkan makanan untuk makan malam.
Kali ini mereka serentak keramas LOL, bahkan Jinjoo ikut pake handuk di kepalanya.
Sun Woo yang baru pulang sekolah datang mendekati ibunya dan memijat kaki ibunya. Ibu menatap puteranya dan masih penasaran dengan bekas luka itu.
Jung Hwan juga pulang dan ibu memanggilnya untuk duduk bersama disana, tapi jung Hwan seperti biasa, ia hanya membungkuk dan masuk ke rumah.
Latihan esoknya juga sama. Deok Seon dan para unni lainnya juga latihan memakai make up untuk tampil.
Bahkan maskor horangi ada yang pingsan, karena cuaca sangat panas dan lagi dia harus mengenakan kostum tebal.
Lucunya kok ada pembawa papan nama yang tahu kalau itu Oppa-nya hahaha, padahal kepala horangi-nya belum dilepas LOL.
sementara ibu-ibu seperti biasa menghabiskan waktunya bersama, kali ini minum bir didepan rumah.
SunWoo kembali seperti biasa dan membawa adiknya pulang sedangkan Jung Hwan pulang dan langsung masuk ke rumah.
Ibu sun Woo masih saja khawatir tentang Sun Woo, Ia meyakinkan lagi dan bertanya ada ibu Jung Hwan apakah sungguh tidak akan terjadi apapun.
Ibu Jung Hwan yakin tidak ada apa-apa, anak muda perlu menyimpan rahasianya sekali-kali.
Deok Seon akhirnya latihan di Stadion utama Olimpiade Seoul dan ia sangat senang, jadi ia menelpon ibunya.
Para ibu sedang membuat dumpling, banyak sekali, 3 keluarga cukup memakan semuanya. Mereka mengatakan ayah Sun Woo pasti akan memakannya dengan rakus.
Mereka juga membicarakan ayah Sun Woo yang menyukai anggur beras dan kue bola. Ibu bahkan ingin meminjam uang pada ibu Jung Hwan untuk membeli anggur beras.
Ibu Jung Hwan berkomentar, kalian melakukannya di hari yang sama?
Ibu deok Seon dan ibu Sun Woo malu-malu dan mengingatkan JinJoo ada disana, jangan sampai dia mendengarnya dan paham. LOL.
Mereka kemudian membicarakan hadiah apa yang akan diberikan ibu pada Sun Woo, ibu juga bingung. Ibu Jung Hwan mengatakan sulit mencari hadiah bagi putera yang sudah dewasa.
Ibu Sun Woo mengatakan ibu Jung Hwan bisa saja membelikan sepatu baru untuk Jung Hwan.
Ibu Jung Hwan bingung, Ibu Sun Woo terkejut ibu Jung Hwan bahkan tidak mengetahu juga kalau sepatu Jung Hwa di ambil tukang palak, bahkan uangnya juga.
Ibu Deok Seon khawatir apa Jung Hwan terluka. Ibu Jung Hwan diam saja, dia sama sekali tidak tahu. Ibu Sun Woo mengatakan mungkin Jung Hwan tidak ingin membuat keluarganya khawatir makanya dia diam saja.
Jung Hwan kemudian muncul, ia sudah pulang sekolah dan menyapa ibu-ibu. Ibu melihat puteranya mengenakan sepatu butut yang sudah kekecilan ibu jadi kepikiran.
Ibu Jung Hwan masih kepikiran apa yang dikatakan ibu-ibu tetangga. Ia sama sekali tidak tahu apa-apa tentang anaknya.
Anak-anak keluar untuk makan malam tapi tidak ada apa-apa dimeja. Ibu mengatakan ayah akan membeli ayam malam ini. Abang bersemangat dan ia membuka sebuah buku yang selalu dibawanya, aku bingung itu buku apa.
Jung Hwan menghela nafas dan mengatakan kalau tidak akan ada kata 'toko ayam' disana. Abang mengatakan kalau ia tidak mencari kata itu, ia mencari kata 'dua' disana.
Bel berbunyi, Abang pergi membukakan pintu.
IBu dan Jung Hwan tinggal berdua di meja makan, ibu melirik Jung Hwan dan memanggil namanya. Jung Hwan bingung, kenapa?
Ibu bertanya, tidak ada yang terjadi belakangan ini kan?
Jung Hwan mengangguk.
ayah pulang membawa 2 bungkus ayam. Ibu sedang bad mood dan tidak mau bercanda, tapi suaminya terlalu bodoh untuk menyadari hal itu dan mengajaknya bercanda lagi.
Ibu dengan serius bertanya, kau mau kita bercerai?
Ayah terdiam. HAHAHAHAHAHHAHAHHA.
Deok Seon sedang latihan di luar rumahnya, dihalaman rumah Jung Hwan.
Ayah Jung Hwan keluar membawa ayam untuk diberikan pada keluarga Deok Seon.
Hanya Deok Seon lah yang melayani lelucon ayah Jung Hwan dengan baik, jadi keduanya sangat dekat.
Ayah mengingatkan kali ini Deok Seon harus memakan paha ayamnya, jangan berikan pada yang lain.
Deok Seon mengerti.
Deok Seon makan ayam bersama keluarganya di depan TV yang sedang menyiakan persiapan olimpiade.
Deok Seon terpaku pada paha ayam dimana ibu memberikannya pada Bo Ra dan No Eul. Mata Deok Seon terpaku pada paha ayam itu tapi ia tidak mengatakan apapun.
Ibu memberikan sayap ayamnya pada Deok Seon dan Deok Seon makan tanpa protes.
Mereka melihat wawancara pada pemegang papan nama dan Deok Seon mengenali unni itu.
No Eul bertanya kenapa Deok Seon tidak di wawancarai. Bo Ra mengejek, kenapa mereka mau mewawancarainya? HAnya yang cantik yang diwawancarai.
Deok Seon kesal sekali, ia menatap kakaknya dengan mata tajam. Ayah juga protes padahal Deok Seon juga cantik.
Deok Seon sedikit sombong dan mengatakan kalau ia juga akan diwawancarai besok. ayah terkejut mendengarnya. Bo Ra tidak percaya dan Deok seon kesal padanya, aku tidak berbohong!
Ayah meminta Bo Ra jangan menjelekkan adiknya. Deok Seon juga membalas dan memanggil kakaknya 'kau', Bora marah, ia menjambak rambut Deok Seon lagi.
Dan keduanya bertengkar lagi HAHAHHAHHAHA.
Ayah dan No eul sama sekali tidak peduli, iu seperti adegan wajib setiap hari LOL.
H-3 Olimpiade Seoul 1988
Deok Seon sedang dandan di ruang ganti bersama unni lainnya saat salah seorang unni memanggilnya untuk diwawancara.
deok Seon memulai wawancaranya. deok Seon melakukannya dengan baik, ia menjawab dengan baik dan pengucapannya juga baik, hanya saja aku melihat dia terlalu gugup LOL.
Tapi kemudian diberitahukan mengenai kabar mengejutkan, kalau MAdagaskar tidak akan berpartisipasi dalam olimpiade kali ini, Deok Seon shock karena ini pertama kalinya ia mendengarnya.
Deok Seon terdiam, pembawa acara terus menanyakan bagaimana perasaannya mendengar kabar itu, padahal sudah 6 bulan di bawah terik matahari Deok Seon terus berjuang untuk latihan.
Deok Seon tentu saja mengubah ekspresi wajahnya, ia hampir menangis tapi ia mencoba menahannya. Deok Seon kelihatan sangat sedih, tapi ia tetap mengucapkan sepatan kata dan memberi semangat meski ia tidak akan berpartisipasi lagi dalam olimpiade.
Deok seon sendirian di dalam ruang ganti dan ia sudah merobek papan namanya. Ia menangis mendengarkan berita mengenai Madagaskar yang tidak akan ikut olimpiade karena hubungan yang buruk dengan Korea Utara. Kayaknya pemboikotan gitu sih.
Deok Seon menangis sedih, perjuangan selama ini menjadi sia-sia.
bu Sun Woo memasak banyak makanan hari itu. Ia kehabisan minyak dan memanggil puteranya untuk keluar membeli minyak. JInJoo mengatakan Oppa tidak ada dirumah, tadi Oppa keluar setelah mengambil jaketnya.
Ibu terdiam, ia menatap kamar puteranya. Ibu memeriksa kamar anaknya yang rapi. Suer, kamar Sun Woo sangat rapi untuk ukuran kamar anak laki-laki.
LAcinya tersusun rapi, bajunya juga tergantung rapi. Ibu diam-diam mengecek laci meja dan juga baju-baju Sun Woo, siapa tahu ia menemukan hal yang aneh.
DAn ibu shock saat melihat bungkus rokok dibawah meja belajar Sun Woo.
Deok Seon kembali ke rumah setelah melalui hari yang sulit. No Eul juga baru kembali dan mengajak Noona-nya cepat masuk.
Pesta ulang tahun untuk Bora. Deok Seon sama sekali tidak terlihat bahagia, ia menatap kakaknya dengan wajah kesal. Ia sedang badmood.
Kita bisa melihat orang tuanya benar-benar membelikan Bo Ra kacamata baru.
No eul bersiap memotong kue saat ayah menahannya. Deok Seon menatap ayahnya dan kue itu dengan sesak di dadanya.
Ayah mengambil 3 lilinnya dan bersiap menyalakannya lagi. Deok Seon masih menahannya.
Ayah dan ibu siap menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Deok seon saat Deok Seon tidak tahan lagi berteriak, HENTIKAN!!!
Deok seon menangis dan berkata, Bukankah aku sudah mengatakannya, aku tidak mau merayakan ulang tahun bersama dengan unni! Kenapa kalian tidak pernah mendengarkan aku?! Aku sudah bilang aku ingin ulang tahunku dirayakan terpisah!
Ibu mengatakan tahun depan mereka akan melakukannya terpisah.
Tapi Deok Seon terlalu sedih untuk menerimanya, Tahun kemarin ibu juga mengatakannya begitu! Bahkan tahun sebelumnya juga! Kenapa kalian selalu melakukannya begitu padaku? Apa aku hanya lelucon? Apa aku hanya seeorang yang bisa diperlakukan seperti sampah?
Semuanya terdiam. Deok Seon belum pernah seperti ini sebelumnya.
Deok Seon menatap ibunya sambil menangis, Kenapa ibu tidak pernah membuatkan aku telur ceplok? Padahal aku sangat menyukainya. Ibu hanya memberikan aku kacang hitam setiap saat, aku benci kacang hitam!
DEok seon menatap ayahnya, Dan juga, kenapa hanya no Eul yang dibelikan es krim piala dunia? Bahkan ayamnya! ajusshi memberikannya padaku untuk dimakan tapi kenapa kalian memberikan pahanya pada unni dan No eul dan aku hanya dapat sayap! Aku juga ingin makan paha ayamnya!
Deok Seon juga emosi mengenai namanya, kenapa orang tuanya memberi nama 'Deok seon' padanya, nama yang jelek, padahal nama BO RA dan NO EUL bagus.
Deok Seon yang emosi meninggalkan rumah itu. Yang lain terdiam.
Kakak Deok Seon yang sangat sangat sangat sangat sangat menyebalkan tidak peduli padanya.
Ia bahkan siap menyedok kue-nya dan heran ada apa dengan Deok seon, kenapa sangat emosional sekali.
Dan berita di TV menjawab semuanya, orang tua terkejut saat mengetahui kalau Madagaskar tidak akan ikut serta dalam olimpiade Seoul tahun ini.
Ibu Sun Woo masih di kamar Sun Woo. Ibu berfikir.
Sun Woo kembali dan terkejut melihat ibunya dikamar. Ia bertanya kenapa ibunya disana, tapi ibu tidak bergerak. Sun Woo bertanya apakah sesuatu terjadi.
Ibu menenangkan hatinya dan memperlihatkan bungkus rokok yang ia temukan. Ibu menatap puteranya dan bertanya apakah SUn Woo merokok. Sun Woo bingung, ia mengatakan kalau ia tidak melakukannya.
Ibu mengatakan jawab dengan jujur, sejak kapan Sun Woo merokok. TApi Sun Woo benar-benar bingung dan mengatakan kalau itu bukan miliknya.
Ibu menahan kesedihannya dan bertanya, Kau... apa yang belakangan ini kau lakukan? Apa kau membuat masalah?
Sun Woo menjawab, sudah ku bilang itu bukan milikku.
Ibu menahan amarah dan rasa sedihnya, ia menggigit bibirnya, Apa kau tahu bagaimana ibu membesarkanmu? Apa kau ingin melihat ibu mati? Kau pergi dengan anak nakal dan merokok, kenapa kau begini?
Sun Woo membela dir, Kapan aku begitu? Kenapa ibu begini, aku bilang itu bukan milikku!
Ibu masih tidak percaya, ia berdiri dan emosi, Lalu kenapa dengan wajahmu? Kenapa wajahmu begini? Aku bertengkar? Kau dipukuli?
Sun Woo menghela nafas, ia tidak bisa mengatakan alasannya, ibu melihatnya dan bertanya, apa kau sungguh tidak mau cerita? Kau... kau begini apa karena ayamu sudah tidak ada lagi? Apa kau sama sekali tidak peduli dengan ibumu?
Sun Woo kesal dan meninggikan suara pada ibunya, IBU!!
Sesaat kemudian Sun woo menyadari kalau ia sedikit keterlaluan berteriak pada ibunya. Sun Woo merasa bersalah dan akhirnya menjelaskan tentang lukanya. Sun Woo mengatakan kalau ia terluka saat mencoba bercukur.
Sun Woo menahan tangisnya, suaranya sudah mulai serak, ia tidak bisa mengatakan kalau ia tidak tahu cara bercukur karena tidak ada ayah yang mengajarinya.
Ibu menatap puteranya, matanya berkaca-kaca. Ibu sedikit lega dan tak bisa menahan air matanya, ibu menutup wajahnya dan mulai menangis.
Sun Woo tidak ingin melihat ibunya begini makanya ia tidak cerita, Sun Woo memeluk ibunya.
Ibu menangis di pelukan Sun Woo. Sun Woo memeluk ibunya dan berusaha menenangkan ibunya.
Ibu terus dan terus menangis, Sun Woo mengatakan kalau semua temannya terluka saat pertama kali bercukur, bukan karena ayahnya tidak ada.
Tapi ibu terlalu sedih dan tidak bisa menahan tangisannya.
Ibu menangis dan menangis lagi. Sun Woo terus berusaha menenangkan ibunya, Ibu kasihan melihat puteranya makanya ia menangis. Keduanya berpelukan.
Ayah Sun Woo sudah meninggal dan hari ini adalah peringatan kematiannya.
Itu sebabnya ibu memasak banyak makanan dan SUn Woo keluar tadi untuk membeli anggur beras.
Jin Joo dan Sun Woo memberi penghormatan pada ayah mereka.
Ibu tidak bisa menahan tangisannya hari itu.
17 September 1988.
Olimpiade ke-24 Seoul.
No Eul berlari-lari setelah membelikan minuman untuk keluarganya. Jalanan sepi. Setiap orang fokus di TV masing-masing, menonton pembukaan olimpiade Seoul.
Ayah bahkan tidak berkedip di depan TV. Bo Ra menolak menonton dan ayah mengomelinya karena mungkin hanya dia di Korea yang melewatkan pembukaan olimpiade ini. Ayah tidak bisa melewatkannya karena puteri keduanya berpartisipasi.
Ibu kemudian ingat dan menelpon seseorang.
Keluarga Jung Hwan juga menonton.
Ibu Deok seon menelpon keluarga Jung hwan agar merekam pembukaan olimpiade Seoul ini, tentu saja karena Deok Seon akhirnya bisa ikut.
Ayah Jung Hwan siap merekam dan bertanya kenapa Deok seon ikut lagi padahal Madagaskar tidak akan ikut olimpiade.
Jung Hwan menebak kalau Deok Seon pasti mengomeli panitianya.
Keluarga Sun Woo juga menonton. Dari percakapan mereka kita tahu bahwa Deok seon akhirnya ikut lagi karena menggantikan seseorang yang dipecat. Ibu Sun Woo memuji keberuntungan Deok Seon yang tidak main-main.
Sun Woo juga memuji Deok Seon karena dia sudah bekerja keras selama 6 bulan ini, ia bahkan tidak pernah terlambat berlatih. Makanya ia dipilih lagi.
Ibu penasaran negara apa yang diwakili Deok Seon.
Pembukaan olimpiade terus berjalan.
Semuanya juga penasaran negara apa yang diwakili Deok Seon kali ini.
Mata mereka jelas melihat dengan serius ke arah TV. Ibu sekali lagi memanggil Bora tapi Bo Ra menolak keluar kamar.
Padahal ia menempelkan kupingnya di pintu, ia terlalu malu untuk keluar.
Akhirnya gilira deok seun keluar, ia membawa papan nama Uganda dan Deok Seon terlihat di layar kaca. Semuanya berteriak bahagia, terutama ayah yang sangat lebay dan menangis melihat puterinya di TV internasional. No eul juga bahagia dan meneriakkan nama kakaknya. LOL.
Keluarga Sun Woo juga berteriak girang melihat Deok Sun di TV. JinJoo lucu banged melompat-lompat di belakang mereka.
Keluarga Jung hwan juga senang melihatnya, yang paling girang adalah ayah Jung Hwan yang langsung mempraktikkan salam lucunya.
Jung Hwan hanya tersenyum kecil melihatnya.
Ibu sibuk menerima telpon entah dari siapa, sepertinya dari keluarga yang memastikan apakah itu Deok Seon,
Dan ibu tentu saja bangga pada Deok Seon dan mulai memuji puterinya yang semakin cantik, padahal waktu kecil Deok Seon jelek dan khawatir tidak ada yang akan menikahinya. LOL.
Ibu menikmati bicara di telpon karena puterinya tampil di TV sebagai pembawa papan nama olimpiade seoul 1988.
Ibu Jung Hwan masih mencoba ingin dekat dengan puteranya, dan ia sengaja menanyakan sesuatu tentang pembawa obor olimpiade, tapi yang menjawab malah abangnya.
Ibu mengikuti puteranya yang masuk kamar dan mulai duduk dengan gugup. Jung Hwan bingung dengan sikap ibunya.
Ibu bertanya, kau tidak ingin menceritakan sesuatu paa ibu?
Jung HWan menjawab, tidak ada.
Ibu bertanya, kalian ujian ya?d
Jung Hwan menjawab singkat, iya.
Ibu bertanya lagi, apakah lancar.
Jung Hwan menjawab dingkat lagi, ya.
Ibu diam saja, ia mencoba mencari topik lain. Jung Hwan menatap ibunya, ia berfikir dan mengatakan kalau ia mendapat peringkat satu kali ini.
Ibu tidak terlihat begitu senang, ibu bertanya lagi, kenapa kau tidak menceritakannya pada ibu?
Jung Hwan mengatakan kalau itu tidak begitu penting.
Ibu cemberut, bagaimana pun ibu ingin tahu semuanya.
Jung Hwan menatap ibunya yang bersikap aneh lagi. Ibu mengatakan kalau ia ingin Jung Hwan menceritakan padanya masalah begituan. Ibu mengatakan ia sangat iri pada Ibu Sun Woo karena Sun Woo mengatakan semuanya padanya.
Jung Hwan terdiam. Ibu mengatakan ia tahu tidak semuanya harus diceritakan, tapi sedikit saja yang menurut Jung Wan layak diceritakan, ibu ingin tahu. Ibu mengatakan kalau ia sedikit malu kalau berkumpul dengan para ibu.
Jung Hwan tersenyum kecil mendengarnya.
Ibu memintanya menjawab dan Jung Hwan mengerti, ia akan melakukannya.
Ibu kemudian sedikit tenang dan akan keluar, ia agak ragu dan kembali, setelah memeluk puteranya sebentar, ibu bersiap keluar kamar.
Jung Hwan berfikir kemudian ia memanggil ibunya lagi, Ibu... apa aku boleh meminta sepatu baru? Sepatuku hilang.
Ibu tersenyum mendengarnya, akhirnya puteranya mau meminta sesuatu padanya.
Lucunya, ibu ingin lebih, belanja sepatu bareng dengan anaknya, tapi Jung Hwan menolak dan meminta uangnya saja. HAHAHAHAH.
Sun Woo makan siang bersama ibunya dan mereka membicarakan Jung Hwan yang sangat pandai bermain sepak bola.
Mereka juga penasaran siapa yang punya bungkus rokok itu.
Ibu awalnya menduga itu milik Jung Hwan. Tapi Sun woo mengatakan kalau Jung Hwan tidak merokok sama sekali.
Ia juga penasaran rokok itu milik siapa.
Flashback saat ibu-ibu sedang bicara malam-malam, Ibu Jung Hwan membuka cardigannya dan cardigannya diambil oleh Jin Joo.
Jin Joo membawanya pulang dan saat main kuda-kudaan dikamar kakaknya, bungkus rokok itu jatuh dari cardigan.
Jin Joo melihatnya dan melemparnya masuk ke bawah meja belajar SUn Woo.
So? Rokoknya milik siapa hayoooooooooo?????
Bel berbunyi. Sun Woo pergi untuk melihat siapa yang datang.
Pamannya ternyata datang dan dia heran kenapa paman datang.
Paman ingin Sun Woo menemaninya ke pemandian air panas. Sun Woo mengatakan ia sudah mandi kemarin.
Ibu membawakan sabun untuk mereka dan juga uangnya.
Ibu dan paman agak bisik-bisik, ibu lah yang menyuruh paman membawa SUn Woo agar sekaligus mengajari Sun woo cara mencukur jenggot.
Omoyaaaaa~
Deok Seon pulang dari acara olimpiade malam itu.
Ayah sudah menunggunya.Deok Seon tidak sebahagia biasanya.
Keduanya bicara didepan kedai, sangat canggung. Deok Seon memulai pembicaraan dengan memperlihatkan hadiah yang ia dapat dari atlet olimpiade Uganda, ada kacamata, topi, kipas dan lain-lain.
Lucunya Deok Seon juga membawa burung merpati yang mati dan akan menguburnya. Ayah memuji kebaikan Deok seon dan memanggilnya CheonSa / malaikat.
Ayah mengatakan ia juga ingin memberikan sesuatu.
Ayah masuk ke kedai dan mengambil sesuatu.
Birthday Cake.
Ayah sudah menyiapkan kue ulang tahun khusus untuk deok Seon dengan 18 lilin.
Deok Seon berkaca-kaca, ayah mengatakan kalau mereka minta maaf, karena mereka tidak tahu. Ayah mengatakan saat Bo Ra lahir, mereka khawatir cara mengajarinya, saat Deok Seon lahir mereka khawatir cara membesarkannya dan saat No eul lahir mereka khawatir cara membentuknya menjadi pribadi yang baik. Ayah juga pertama kalinya menjadi ayah jadi ia tidak tahu banyak hal, jadi ia ingin Deok Sun mengikhalaskannya sekali saja.
Deok Seon menangis dan mengangguk. Ayah memuji puterinya yang sangat cantik. BAhkan masuk TV. Ayah bahkan mulai khawatir bagaimana Deok seon kalau menikah nanti.
Deok Seon tersenyum dan mengatakan kalau ia tidak akan menikah.
Ayah tertawa.
Ayah mengucapkan selamat ulang tahun dan Deok Seon meniup lilinnya.
Sebulan kemudian.
Ibu sedang memasukkan sesuatu yang menyala, aku tidak tahu apa itu, entah itu penghangat ruangan atau apa, yang jelas itu mengeluarkan gas karbonmonoksida yang berlebihan dan kalau terus terhirup bisa membuat mati.
Untung ayah terbangun tengah malam dan merasa kepalanya pusing. Ia menyadari itu gas karbonmonoksida dari briket batu bara dan ia segera mengungsikan keluarganya keluar.
Bora dan No Eul sudah tidak sadarkan diri alias terlalu lemas.
Ayah dan ibu juga lemas.
Dan semuanya melupakan Deok Sun yang masih ada dalam rumah HAAHHHAHAHA.
Deok Sun merangkak keluar rumah sendirian, ia keluar dari rumah dan meminum sesuatu didalam panci keramik.
Deok sun juga pusing sekali, tapi ia cukup kuat untuk masih bisa mengambil minuman disaat seperti itu.
November 2015.
Seorang wanita berambut panjang diwawancarai. Dia adalah Sung Deok Sun dewasa. Ia ditanyai kapan pertama kali mereka bertemu.
Deok sun dewasa minta maaf dan mengatakan saat masih kecil ia terlalu banyak menghisap gas karbon monoksida, jadi ia agak lamban dan sering sakit kepala.
Deok Seon mengatakan kalau sudah beberapa dekade sejak pertama kali mereka bertemu. Mereka dibesarkan di kompleks yang sama. Ia bahkan tidak menyangka akhirnya bisa menikah dengannya. Sesaat ia berfikir kalau ia pasti gila.
Deok Seon mengatakan kalau dia adalah gadis yang paling banyak menghisap gas karbon monoksida di kompleks itu. Ia menghirupnya terus menerus selama 20 tahun, makanya ia merasa ada yang aneh dengan kepalanya.
Tapi suaminya beruntung, dimana lagi dia bisa menemukan gadis secantik dirinya?
Komentar :
Oke. Bagaimana menurut kalian dengan episode pertama??????
Jujur saja, 15 menit awal, menurut aku masih agak membosankan, apalagi kalau kalian tidak terbiasa dengan Reply Series. Tapi bagi kalian yang sudah terbiasa, kita bisa melalui hal itu dengan pikiran, waaaaahhh, begini rupanya dengan tahun 1988.
Yaps, drama ini mengambil settingan tahun 1988, makin lama makin mundur sejak 1997 dan 1994.
Sebenarnya agak berat membuat sinopsis ini, karena aku takut seperti kejadian sinopsis Reply 1997 waktu itu.
You know, Mereka benar-benar menghapus semua yang berhubungan dengan Reply 1997 waktu itu, bahkan sinopsis T________T
Apa yang kalian lakukan saat tahun 1988???
Aku bahkan belum lahir sama sekali dan orang tua minmin menikahnya tahun segitu. JAdi aku beneran ga tahu apa-apa tentang tahun 1988.
Saat menonton ini jadi kepikiran pas tahun segitu di Indonesia lagi gimana ya???? HAHHAHAHHAAHHAHHA.
Padahal aku berharap mereka membuat Reply 2000, sayang sekali mereka memilih tahun 1988, jangan bilang nantinya bakalan ada tahun 1978, 1968, 1958 sampai Joseon HAHAHAHAHHA.
Rasa kekeluargaan dalam drama ini sangat kental. Kita didekatkan dengan 3 keluarga di episode pertama. DAn antar-antaran makanan itu beneran seru, kasian anak-anaknya harus kesana kemari ngantarin makanan. Emang sesuatu banged. Tapi sampai sekarang masih berlaku lho, terutama kalau sedang bulan puasa. Hehhehehehehe.
Aku senang kita mendapatkan vibe baru untuk keluarga Sung, karena di R97 dan R94 mereka termasuk keluarga kaya dimana ibu selalu masak masakan berlebihan. TApi disini mereka berubah menjadi keluarga yang cukup miskin, makan aja susah, mana rumahnya ngontrak dibawah rumah Jung hwan pula.
Tapi itu membuat kita ga merasakan hal yang sama lagi, karena kerjaan papi Sung sekarang adalah kantoran, bukan pelatih baseball lagi. Hanya saja chemistri ayah dan ibu ini ga bisa dianggap remeh, karena bagaimana pun mereka masih lovey dovey aja berdua, apalagi anaknya ada 3 kali ini.
Aku ikut menangis saat adegan Deok Sun memarahi orang tuanya karena kurang perhatian padanya. Aku enggak mengerti sih bagaimana perasaan menjadi anak tengah dan juga perasaan punya kakak perempuan. Karena aku anak pertama dan kami hanya 2 bersaudara.
TApi aku baca banyak komentar di sosmed kalau memang hanya orang yang punya kakak dan anak tengah yang mengerti bagaimana sulitnya menjadi Deok seon.
bertengkar bersama unni, unni selalu benar, diam-diam memakai make upnya dan lain-lain.
Apakah kalian anak tengah juga sesekali merasa tidak disayangi????
Well, pada dasarnya orang tua menyayangi semua anaknya, hanya saja pasti ada kejadian seperti ini, juga dimana anak pertama dan bungsu selalu diutamakan.
Aku suka melihat pesan tersirat dalam drama ini, seperti hal-hal kecil bisa menghangatkan keluarga.
Anak laki-laki semakin dewasa akan semakin jauh dari ibunya dan anak perempuan semakin dewasa akan semakin jauh dari ayahnya. Meski ada juga yang masih sangat dekat, tapi semakin dewasa seseorang akan ada batasan bagi orang tuanya.
Sebagaimana anak laki-laki yang tidak ingin diganggu dalam kamarnya atau anak perempuan yang tidak terlalu dekat dengan ayahnya. DAn orang tua, akan merasa kesepian perlahan-lahan.
Sama seperti ibu Jung Hwan, ia merasa kesepian dan iri karena Jung hwan tumbuh menjadi tipe pendiam dan tidak ramah. Mungkin ia tidak bersikap buruk, tapi tetap saja bagi seorang ibu, saat anak laki-lakinya menyimpan rahasia darinya ia akan merasa kesepian perlahan.
Karena semakin dewasa seseorang, dia semakin memiliki rahasia, sementara ibu membesarkan kita dari kecil dimana hal-hal kecil akan kita ceritakan dengan polos pada ibu.
ITu sebabanya ibu Jung hwan ingin anaknya lebih banyak cerita kepadanya, tentang hal ini dan hal itu, memang tidak harus semuanya, tapi setidaknya mulailah percakapan. Diantara 3 rumah itu, rumah Jung Hwan memang rumah yang paling adem, tidak ada suaranya, sebelum ayah pulang dan baru lah mulai ribut dengan ini dan itu.
samcheonpo melakukan perannya dengan baik 100% berlawanan dengan perannya di R1994. Dia mencoba membuat lelucon tapi tidak lucu, itu adalah masalahnya HAHHAHAHA.
TApi untung saja dia membuat duo yang baik dengan Deok Seon, karena hanya Deok Seon lah yang mengerti dirinya.
aku menagis juga saat adegan Sun Woo dan ibunya. Seorang anak yang berusaha terlihat kuat dan tidak mau tergantung pada siapapun, anak baik, karena ia tidak ingin membuat ibunya sedih.
Sun woo mencoba mencukur sendiri, tapi karena ini pertama kalinya ia terluka. Ia tidak bisa mengatakan pada ibunya karena itu akan membuat ibunya sedih dan mengingat ayahnya.
Saat ibu mengetahuinya, ibu juga merasa kesedihan mendalam dalam hatinya, karena anak laki-lakinya melakukan semuanya sendiri tanpa ayah, itu sebabnya ia memanggil paman untuk mengajarinya.
Aku menyukai hubungan keluarga Sun Woo, paling suka, mana adiknya imut banged lagi, KYAAAAAAAAa!!!! Jinjoo :)
Jadi ingat di Operation Proposal Go Kyung Pyo kan jadian sama tokoh yang namanya Jin Joo HAHAHHAHAHA.
Aku benci banged sama kakaknya Deok Seon.
Entah kenapa memuakkan aja melihat mukanya, udah jahat gitu, ga ampun sama adik sendiri pasti rambut duluan yang dijambak. Mana dia kayaknya ga peduli sama Deok Seon, selalu aja dia bicara seenaknya, tapi kalau adiknya melawan dia marah. BETE DEH!!!
TApi mungkin karena sifatnya begitu. Denger-denger dia bakalan jadi saingan cinta Deok Seon lhoo, HAHAHAHAHA.
JAngan deh, unni satu ini agak menakutkan bagiku.
Oke, kita kembali ke husband hunting game.
Kata PD dan SW nimnya mereka tidak akan bermain husband hunting game lagi, tapi ternyata masih aja, LOL.
Tapi aku suka, karena ini akan membuat kita menebak-nebak siapa ya kira-kira yang akan menjadi suami dari tokoh utama kita Sung Deok Seon????
Jika di R1997 hanya ada 1 shipper, meski kita menyukai TaeWoong Oppa, tapi semuanya tetap satu suara mengharapkan Yoon Yoon Jae yang menjadi suami Sung Shi Won.
Di R1994 kita dibuat galau karena ada 2 kubu kuat yang bahkan sampai menyebabkan perang di media sosial< LOL.
Aku masih ingat banged 2 kubu, chilbong dan Trash Oppa benar-benar perang dingin di soompi dan selama mengenal drama korea, itu pertama kalinya perang shipper yang paling hebat.
Lalu bagaimana dengan Reply 1988 ini?????
Oke. Aku menyimpulkan akan ada 3 kubu dalam perang shipper kali ini. Pertama adalah kubu Taek (Park Bo Gum). Kedua, kubu Sun woo (Go Kyung Pyo) dan ketiga adalah kubu JUng hwan (Ryoo Joon Yeol).
Siap-siap aja 3 kubu akan berperang, sesadis apakah nanti HAHAHAHHAHA?
Minmin dukung siapa??????????
Sejak awal drama ini diumumkan aku sudah excited, tapi aku makin excited saat tahu Go Kyung Pyo ikut ambil bagian dalam drama ini. JAdi jelas donk, aku ada di kubu Sun Woo. Apalagi Sun Woo itu manis bangeeed, sayang banged sama ibunya dan juga adek kecilnya Jin Joo, KYAAAAAAAAAA!!!!!!
Aku baca spoilernya kalau Deok Seon jatuh cinta pada Sun Woo. Cinta pertama di Reply series selalu berhasil. HAHAHHAHAHA. Semoga aja semoga.
Hanya saja, aku juga ga bisa melepaskan mataku dari Jung hwan sebagai kandidat paling kuat. Jujur aja, aku suka Sun woo, tapi saat menonton episode pertama aku selalu kepikiran Jung Hwan.
Aku belum menonton episode 2 jadi aku belum tahu gimana jadinya HAHAHAHA.
Ada banyak komentar negatif saat casting pertama drama ini. Kalian yang mengikuti berita netizen pasti mengerti bagaimana drama ini dijelek-jelekkan karena casting Hyeri.
Tapi semuanya menjilat lidahnya sendiri setelah 2 episode tayang. Akting Hyeri bagus-bagus aja menurutku sebagai Deok Seon, aku bahkan menangis saat adegan dia menangis.
Tapi tentu saja itu adalah kehebatan Reply Series, semua pemainnya akan diakui , bahkan yang tidak terkenal menjadi sangat terkenal.
Semoga ini adalah langkah bagus bagi setiap cast. Semoga Go Kyung Pyo juga semakin terkenal :)
Ibu dengan serius bertanya, kau mau kita bercerai?
Ayah terdiam. HAHAHAHAHAHHAHAHHA.
Deok Seon sedang latihan di luar rumahnya, dihalaman rumah Jung Hwan.
Ayah Jung Hwan keluar membawa ayam untuk diberikan pada keluarga Deok Seon.
Hanya Deok Seon lah yang melayani lelucon ayah Jung Hwan dengan baik, jadi keduanya sangat dekat.
Ayah mengingatkan kali ini Deok Seon harus memakan paha ayamnya, jangan berikan pada yang lain.
Deok Seon mengerti.
Deok Seon terpaku pada paha ayam dimana ibu memberikannya pada Bo Ra dan No Eul. Mata Deok Seon terpaku pada paha ayam itu tapi ia tidak mengatakan apapun.
Ibu memberikan sayap ayamnya pada Deok Seon dan Deok Seon makan tanpa protes.
Mereka melihat wawancara pada pemegang papan nama dan Deok Seon mengenali unni itu.
No Eul bertanya kenapa Deok Seon tidak di wawancarai. Bo Ra mengejek, kenapa mereka mau mewawancarainya? HAnya yang cantik yang diwawancarai.
Deok Seon kesal sekali, ia menatap kakaknya dengan mata tajam. Ayah juga protes padahal Deok Seon juga cantik.
Deok Seon sedikit sombong dan mengatakan kalau ia juga akan diwawancarai besok. ayah terkejut mendengarnya. Bo Ra tidak percaya dan Deok seon kesal padanya, aku tidak berbohong!
Ayah meminta Bo Ra jangan menjelekkan adiknya. Deok Seon juga membalas dan memanggil kakaknya 'kau', Bora marah, ia menjambak rambut Deok Seon lagi.
Dan keduanya bertengkar lagi HAHAHHAHHAHA.
Ayah dan No eul sama sekali tidak peduli, iu seperti adegan wajib setiap hari LOL.
H-3 Olimpiade Seoul 1988
Deok Seon sedang dandan di ruang ganti bersama unni lainnya saat salah seorang unni memanggilnya untuk diwawancara.
deok Seon memulai wawancaranya. deok Seon melakukannya dengan baik, ia menjawab dengan baik dan pengucapannya juga baik, hanya saja aku melihat dia terlalu gugup LOL.
Tapi kemudian diberitahukan mengenai kabar mengejutkan, kalau MAdagaskar tidak akan berpartisipasi dalam olimpiade kali ini, Deok Seon shock karena ini pertama kalinya ia mendengarnya.
Deok Seon terdiam, pembawa acara terus menanyakan bagaimana perasaannya mendengar kabar itu, padahal sudah 6 bulan di bawah terik matahari Deok Seon terus berjuang untuk latihan.
Deok Seon tentu saja mengubah ekspresi wajahnya, ia hampir menangis tapi ia mencoba menahannya. Deok Seon kelihatan sangat sedih, tapi ia tetap mengucapkan sepatan kata dan memberi semangat meski ia tidak akan berpartisipasi lagi dalam olimpiade.
Deok seon sendirian di dalam ruang ganti dan ia sudah merobek papan namanya. Ia menangis mendengarkan berita mengenai Madagaskar yang tidak akan ikut olimpiade karena hubungan yang buruk dengan Korea Utara. Kayaknya pemboikotan gitu sih.
Deok Seon menangis sedih, perjuangan selama ini menjadi sia-sia.
bu Sun Woo memasak banyak makanan hari itu. Ia kehabisan minyak dan memanggil puteranya untuk keluar membeli minyak. JInJoo mengatakan Oppa tidak ada dirumah, tadi Oppa keluar setelah mengambil jaketnya.
Ibu terdiam, ia menatap kamar puteranya. Ibu memeriksa kamar anaknya yang rapi. Suer, kamar Sun Woo sangat rapi untuk ukuran kamar anak laki-laki.
LAcinya tersusun rapi, bajunya juga tergantung rapi. Ibu diam-diam mengecek laci meja dan juga baju-baju Sun Woo, siapa tahu ia menemukan hal yang aneh.
DAn ibu shock saat melihat bungkus rokok dibawah meja belajar Sun Woo.
Deok Seon kembali ke rumah setelah melalui hari yang sulit. No Eul juga baru kembali dan mengajak Noona-nya cepat masuk.
Pesta ulang tahun untuk Bora. Deok Seon sama sekali tidak terlihat bahagia, ia menatap kakaknya dengan wajah kesal. Ia sedang badmood.
Kita bisa melihat orang tuanya benar-benar membelikan Bo Ra kacamata baru.
No eul bersiap memotong kue saat ayah menahannya. Deok Seon menatap ayahnya dan kue itu dengan sesak di dadanya.
Ayah mengambil 3 lilinnya dan bersiap menyalakannya lagi. Deok Seon masih menahannya.
Ayah dan ibu siap menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Deok seon saat Deok Seon tidak tahan lagi berteriak, HENTIKAN!!!
Deok seon menangis dan berkata, Bukankah aku sudah mengatakannya, aku tidak mau merayakan ulang tahun bersama dengan unni! Kenapa kalian tidak pernah mendengarkan aku?! Aku sudah bilang aku ingin ulang tahunku dirayakan terpisah!
Ibu mengatakan tahun depan mereka akan melakukannya terpisah.
Tapi Deok Seon terlalu sedih untuk menerimanya, Tahun kemarin ibu juga mengatakannya begitu! Bahkan tahun sebelumnya juga! Kenapa kalian selalu melakukannya begitu padaku? Apa aku hanya lelucon? Apa aku hanya seeorang yang bisa diperlakukan seperti sampah?
Semuanya terdiam. Deok Seon belum pernah seperti ini sebelumnya.
Deok Seon menatap ibunya sambil menangis, Kenapa ibu tidak pernah membuatkan aku telur ceplok? Padahal aku sangat menyukainya. Ibu hanya memberikan aku kacang hitam setiap saat, aku benci kacang hitam!
DEok seon menatap ayahnya, Dan juga, kenapa hanya no Eul yang dibelikan es krim piala dunia? Bahkan ayamnya! ajusshi memberikannya padaku untuk dimakan tapi kenapa kalian memberikan pahanya pada unni dan No eul dan aku hanya dapat sayap! Aku juga ingin makan paha ayamnya!
Deok Seon juga emosi mengenai namanya, kenapa orang tuanya memberi nama 'Deok seon' padanya, nama yang jelek, padahal nama BO RA dan NO EUL bagus.
Deok Seon yang emosi meninggalkan rumah itu. Yang lain terdiam.
Kakak Deok Seon yang sangat sangat sangat sangat sangat menyebalkan tidak peduli padanya.
Ia bahkan siap menyedok kue-nya dan heran ada apa dengan Deok seon, kenapa sangat emosional sekali.
Dan berita di TV menjawab semuanya, orang tua terkejut saat mengetahui kalau Madagaskar tidak akan ikut serta dalam olimpiade Seoul tahun ini.
"Hari ini tidaklah se-special itu. Lagipula, sedihnya menjadi anak kedua selalu seperti ini. Sepertinya hanya anak tengah didunia ini yang tahu, bagi yang tertua, itu karena mereka yang tertua, dan bagi yang termuda itu karena mereka yang termuda. Hingga kau harus mengalah pada mereka. Meski begitu, menurutku ibu dan ayah sadar betapa besar pengorbananku. Tapi bukan itu masalahnya, kadang, keluarga sendiri lah yang paling tidak sadar."Deok Seon terus menangis dibawah langit malam, akhirnya ia menyampaikan isi hatinya yang selama ini ia pendam, betapa sulitnya menjadi anak tengah.
Ibu Sun Woo masih di kamar Sun Woo. Ibu berfikir.
Sun Woo kembali dan terkejut melihat ibunya dikamar. Ia bertanya kenapa ibunya disana, tapi ibu tidak bergerak. Sun Woo bertanya apakah sesuatu terjadi.
Ibu menenangkan hatinya dan memperlihatkan bungkus rokok yang ia temukan. Ibu menatap puteranya dan bertanya apakah SUn Woo merokok. Sun Woo bingung, ia mengatakan kalau ia tidak melakukannya.
Ibu mengatakan jawab dengan jujur, sejak kapan Sun Woo merokok. TApi Sun Woo benar-benar bingung dan mengatakan kalau itu bukan miliknya.
Ibu menahan kesedihannya dan bertanya, Kau... apa yang belakangan ini kau lakukan? Apa kau membuat masalah?
Sun Woo menjawab, sudah ku bilang itu bukan milikku.
Ibu menahan amarah dan rasa sedihnya, ia menggigit bibirnya, Apa kau tahu bagaimana ibu membesarkanmu? Apa kau ingin melihat ibu mati? Kau pergi dengan anak nakal dan merokok, kenapa kau begini?
Sun Woo membela dir, Kapan aku begitu? Kenapa ibu begini, aku bilang itu bukan milikku!
Ibu masih tidak percaya, ia berdiri dan emosi, Lalu kenapa dengan wajahmu? Kenapa wajahmu begini? Aku bertengkar? Kau dipukuli?
Sun Woo menghela nafas, ia tidak bisa mengatakan alasannya, ibu melihatnya dan bertanya, apa kau sungguh tidak mau cerita? Kau... kau begini apa karena ayamu sudah tidak ada lagi? Apa kau sama sekali tidak peduli dengan ibumu?
Sun Woo kesal dan meninggikan suara pada ibunya, IBU!!
Sesaat kemudian Sun woo menyadari kalau ia sedikit keterlaluan berteriak pada ibunya. Sun Woo merasa bersalah dan akhirnya menjelaskan tentang lukanya. Sun Woo mengatakan kalau ia terluka saat mencoba bercukur.
Sun Woo menahan tangisnya, suaranya sudah mulai serak, ia tidak bisa mengatakan kalau ia tidak tahu cara bercukur karena tidak ada ayah yang mengajarinya.
Ibu menatap puteranya, matanya berkaca-kaca. Ibu sedikit lega dan tak bisa menahan air matanya, ibu menutup wajahnya dan mulai menangis.
Sun Woo tidak ingin melihat ibunya begini makanya ia tidak cerita, Sun Woo memeluk ibunya.
Ibu menangis di pelukan Sun Woo. Sun Woo memeluk ibunya dan berusaha menenangkan ibunya.
Ibu terus dan terus menangis, Sun Woo mengatakan kalau semua temannya terluka saat pertama kali bercukur, bukan karena ayahnya tidak ada.
Tapi ibu terlalu sedih dan tidak bisa menahan tangisannya.
Ibu menangis dan menangis lagi. Sun Woo terus berusaha menenangkan ibunya, Ibu kasihan melihat puteranya makanya ia menangis. Keduanya berpelukan.
Ayah Sun Woo sudah meninggal dan hari ini adalah peringatan kematiannya.
Itu sebabnya ibu memasak banyak makanan dan SUn Woo keluar tadi untuk membeli anggur beras.
Jin Joo dan Sun Woo memberi penghormatan pada ayah mereka.
Ibu tidak bisa menahan tangisannya hari itu.
17 September 1988.
Olimpiade ke-24 Seoul.
No Eul berlari-lari setelah membelikan minuman untuk keluarganya. Jalanan sepi. Setiap orang fokus di TV masing-masing, menonton pembukaan olimpiade Seoul.
Ayah bahkan tidak berkedip di depan TV. Bo Ra menolak menonton dan ayah mengomelinya karena mungkin hanya dia di Korea yang melewatkan pembukaan olimpiade ini. Ayah tidak bisa melewatkannya karena puteri keduanya berpartisipasi.
Ibu kemudian ingat dan menelpon seseorang.
Keluarga Jung Hwan juga menonton.
Ibu Deok seon menelpon keluarga Jung hwan agar merekam pembukaan olimpiade Seoul ini, tentu saja karena Deok Seon akhirnya bisa ikut.
Ayah Jung Hwan siap merekam dan bertanya kenapa Deok seon ikut lagi padahal Madagaskar tidak akan ikut olimpiade.
Jung Hwan menebak kalau Deok Seon pasti mengomeli panitianya.
Keluarga Sun Woo juga menonton. Dari percakapan mereka kita tahu bahwa Deok seon akhirnya ikut lagi karena menggantikan seseorang yang dipecat. Ibu Sun Woo memuji keberuntungan Deok Seon yang tidak main-main.
Sun Woo juga memuji Deok Seon karena dia sudah bekerja keras selama 6 bulan ini, ia bahkan tidak pernah terlambat berlatih. Makanya ia dipilih lagi.
Ibu penasaran negara apa yang diwakili Deok Seon.
Pembukaan olimpiade terus berjalan.
Semuanya juga penasaran negara apa yang diwakili Deok Seon kali ini.
Mata mereka jelas melihat dengan serius ke arah TV. Ibu sekali lagi memanggil Bora tapi Bo Ra menolak keluar kamar.
Padahal ia menempelkan kupingnya di pintu, ia terlalu malu untuk keluar.
Akhirnya gilira deok seun keluar, ia membawa papan nama Uganda dan Deok Seon terlihat di layar kaca. Semuanya berteriak bahagia, terutama ayah yang sangat lebay dan menangis melihat puterinya di TV internasional. No eul juga bahagia dan meneriakkan nama kakaknya. LOL.
Keluarga Sun Woo juga berteriak girang melihat Deok Sun di TV. JinJoo lucu banged melompat-lompat di belakang mereka.
Keluarga Jung hwan juga senang melihatnya, yang paling girang adalah ayah Jung Hwan yang langsung mempraktikkan salam lucunya.
Jung Hwan hanya tersenyum kecil melihatnya.
Ibu sibuk menerima telpon entah dari siapa, sepertinya dari keluarga yang memastikan apakah itu Deok Seon,
Dan ibu tentu saja bangga pada Deok Seon dan mulai memuji puterinya yang semakin cantik, padahal waktu kecil Deok Seon jelek dan khawatir tidak ada yang akan menikahinya. LOL.
Ibu menikmati bicara di telpon karena puterinya tampil di TV sebagai pembawa papan nama olimpiade seoul 1988.
Ibu Jung Hwan masih mencoba ingin dekat dengan puteranya, dan ia sengaja menanyakan sesuatu tentang pembawa obor olimpiade, tapi yang menjawab malah abangnya.
Ibu mengikuti puteranya yang masuk kamar dan mulai duduk dengan gugup. Jung Hwan bingung dengan sikap ibunya.
Ibu bertanya, kau tidak ingin menceritakan sesuatu paa ibu?
Jung HWan menjawab, tidak ada.
Ibu bertanya, kalian ujian ya?d
Jung Hwan menjawab singkat, iya.
Ibu bertanya lagi, apakah lancar.
Jung Hwan menjawab dingkat lagi, ya.
Ibu diam saja, ia mencoba mencari topik lain. Jung Hwan menatap ibunya, ia berfikir dan mengatakan kalau ia mendapat peringkat satu kali ini.
Ibu tidak terlihat begitu senang, ibu bertanya lagi, kenapa kau tidak menceritakannya pada ibu?
Jung Hwan mengatakan kalau itu tidak begitu penting.
Ibu cemberut, bagaimana pun ibu ingin tahu semuanya.
Jung Hwan menatap ibunya yang bersikap aneh lagi. Ibu mengatakan kalau ia ingin Jung Hwan menceritakan padanya masalah begituan. Ibu mengatakan ia sangat iri pada Ibu Sun Woo karena Sun Woo mengatakan semuanya padanya.
Jung Hwan terdiam. Ibu mengatakan ia tahu tidak semuanya harus diceritakan, tapi sedikit saja yang menurut Jung Wan layak diceritakan, ibu ingin tahu. Ibu mengatakan kalau ia sedikit malu kalau berkumpul dengan para ibu.
Jung Hwan tersenyum kecil mendengarnya.
Ibu memintanya menjawab dan Jung Hwan mengerti, ia akan melakukannya.
Ibu kemudian sedikit tenang dan akan keluar, ia agak ragu dan kembali, setelah memeluk puteranya sebentar, ibu bersiap keluar kamar.
Jung Hwan berfikir kemudian ia memanggil ibunya lagi, Ibu... apa aku boleh meminta sepatu baru? Sepatuku hilang.
Ibu tersenyum mendengarnya, akhirnya puteranya mau meminta sesuatu padanya.
Lucunya, ibu ingin lebih, belanja sepatu bareng dengan anaknya, tapi Jung Hwan menolak dan meminta uangnya saja. HAHAHAHAH.
Sun Woo makan siang bersama ibunya dan mereka membicarakan Jung Hwan yang sangat pandai bermain sepak bola.
Mereka juga penasaran siapa yang punya bungkus rokok itu.
Ibu awalnya menduga itu milik Jung Hwan. Tapi Sun woo mengatakan kalau Jung Hwan tidak merokok sama sekali.
Ia juga penasaran rokok itu milik siapa.
Flashback saat ibu-ibu sedang bicara malam-malam, Ibu Jung Hwan membuka cardigannya dan cardigannya diambil oleh Jin Joo.
Jin Joo membawanya pulang dan saat main kuda-kudaan dikamar kakaknya, bungkus rokok itu jatuh dari cardigan.
Jin Joo melihatnya dan melemparnya masuk ke bawah meja belajar SUn Woo.
So? Rokoknya milik siapa hayoooooooooo?????
Bel berbunyi. Sun Woo pergi untuk melihat siapa yang datang.
Pamannya ternyata datang dan dia heran kenapa paman datang.
Paman ingin Sun Woo menemaninya ke pemandian air panas. Sun Woo mengatakan ia sudah mandi kemarin.
Ibu membawakan sabun untuk mereka dan juga uangnya.
Ibu dan paman agak bisik-bisik, ibu lah yang menyuruh paman membawa SUn Woo agar sekaligus mengajari Sun woo cara mencukur jenggot.
Omoyaaaaa~
Deok Seon pulang dari acara olimpiade malam itu.
Ayah sudah menunggunya.Deok Seon tidak sebahagia biasanya.
Keduanya bicara didepan kedai, sangat canggung. Deok Seon memulai pembicaraan dengan memperlihatkan hadiah yang ia dapat dari atlet olimpiade Uganda, ada kacamata, topi, kipas dan lain-lain.
Lucunya Deok Seon juga membawa burung merpati yang mati dan akan menguburnya. Ayah memuji kebaikan Deok seon dan memanggilnya CheonSa / malaikat.
Ayah mengatakan ia juga ingin memberikan sesuatu.
Ayah masuk ke kedai dan mengambil sesuatu.
Birthday Cake.
Ayah sudah menyiapkan kue ulang tahun khusus untuk deok Seon dengan 18 lilin.
Deok Seon berkaca-kaca, ayah mengatakan kalau mereka minta maaf, karena mereka tidak tahu. Ayah mengatakan saat Bo Ra lahir, mereka khawatir cara mengajarinya, saat Deok Seon lahir mereka khawatir cara membesarkannya dan saat No eul lahir mereka khawatir cara membentuknya menjadi pribadi yang baik. Ayah juga pertama kalinya menjadi ayah jadi ia tidak tahu banyak hal, jadi ia ingin Deok Sun mengikhalaskannya sekali saja.
Deok Seon menangis dan mengangguk. Ayah memuji puterinya yang sangat cantik. BAhkan masuk TV. Ayah bahkan mulai khawatir bagaimana Deok seon kalau menikah nanti.
Deok Seon tersenyum dan mengatakan kalau ia tidak akan menikah.
Ayah tertawa.
Ayah mengucapkan selamat ulang tahun dan Deok Seon meniup lilinnya.
"Kadang, keluarga yang paling tidak sadar. Tapi apa pentingnya yang tahu? Pada akhirnya, apa yang membantumu mengatasi rintangan bukanlah otak. Tapi seseorang yang akan menggenggam tanganmu dan tidak akan melepaskanmu. Pada akhirnya itu adalah keluarga. Bahkan bagi pahlawan, pada akhirnya mereka akan kembali ke keluarga. Rumah yang membuatmu keluar dari rumah, dan luka akibat hidup. Dan meski lukami disebabkan oleh keluarga, yang akan memegang tanganmu dan tetap di sisimu hingga akhir adalah keluarga."
Sebulan kemudian.
Ibu sedang memasukkan sesuatu yang menyala, aku tidak tahu apa itu, entah itu penghangat ruangan atau apa, yang jelas itu mengeluarkan gas karbonmonoksida yang berlebihan dan kalau terus terhirup bisa membuat mati.
Untung ayah terbangun tengah malam dan merasa kepalanya pusing. Ia menyadari itu gas karbonmonoksida dari briket batu bara dan ia segera mengungsikan keluarganya keluar.
Bora dan No Eul sudah tidak sadarkan diri alias terlalu lemas.
Ayah dan ibu juga lemas.
Dan semuanya melupakan Deok Sun yang masih ada dalam rumah HAAHHHAHAHA.
Deok Sun merangkak keluar rumah sendirian, ia keluar dari rumah dan meminum sesuatu didalam panci keramik.
Deok sun juga pusing sekali, tapi ia cukup kuat untuk masih bisa mengambil minuman disaat seperti itu.
November 2015.
Seorang wanita berambut panjang diwawancarai. Dia adalah Sung Deok Sun dewasa. Ia ditanyai kapan pertama kali mereka bertemu.
Deok sun dewasa minta maaf dan mengatakan saat masih kecil ia terlalu banyak menghisap gas karbon monoksida, jadi ia agak lamban dan sering sakit kepala.
Deok Seon mengatakan kalau sudah beberapa dekade sejak pertama kali mereka bertemu. Mereka dibesarkan di kompleks yang sama. Ia bahkan tidak menyangka akhirnya bisa menikah dengannya. Sesaat ia berfikir kalau ia pasti gila.
Deok Seon mengatakan kalau dia adalah gadis yang paling banyak menghisap gas karbon monoksida di kompleks itu. Ia menghirupnya terus menerus selama 20 tahun, makanya ia merasa ada yang aneh dengan kepalanya.
Tapi suaminya beruntung, dimana lagi dia bisa menemukan gadis secantik dirinya?
~END~
Komentar :
Oke. Bagaimana menurut kalian dengan episode pertama??????
Jujur saja, 15 menit awal, menurut aku masih agak membosankan, apalagi kalau kalian tidak terbiasa dengan Reply Series. Tapi bagi kalian yang sudah terbiasa, kita bisa melalui hal itu dengan pikiran, waaaaahhh, begini rupanya dengan tahun 1988.
Yaps, drama ini mengambil settingan tahun 1988, makin lama makin mundur sejak 1997 dan 1994.
Sebenarnya agak berat membuat sinopsis ini, karena aku takut seperti kejadian sinopsis Reply 1997 waktu itu.
You know, Mereka benar-benar menghapus semua yang berhubungan dengan Reply 1997 waktu itu, bahkan sinopsis T________T
Apa yang kalian lakukan saat tahun 1988???
Aku bahkan belum lahir sama sekali dan orang tua minmin menikahnya tahun segitu. JAdi aku beneran ga tahu apa-apa tentang tahun 1988.
Saat menonton ini jadi kepikiran pas tahun segitu di Indonesia lagi gimana ya???? HAHHAHAHHAAHHAHHA.
Padahal aku berharap mereka membuat Reply 2000, sayang sekali mereka memilih tahun 1988, jangan bilang nantinya bakalan ada tahun 1978, 1968, 1958 sampai Joseon HAHAHAHAHHA.
Rasa kekeluargaan dalam drama ini sangat kental. Kita didekatkan dengan 3 keluarga di episode pertama. DAn antar-antaran makanan itu beneran seru, kasian anak-anaknya harus kesana kemari ngantarin makanan. Emang sesuatu banged. Tapi sampai sekarang masih berlaku lho, terutama kalau sedang bulan puasa. Hehhehehehehe.
Aku senang kita mendapatkan vibe baru untuk keluarga Sung, karena di R97 dan R94 mereka termasuk keluarga kaya dimana ibu selalu masak masakan berlebihan. TApi disini mereka berubah menjadi keluarga yang cukup miskin, makan aja susah, mana rumahnya ngontrak dibawah rumah Jung hwan pula.
Tapi itu membuat kita ga merasakan hal yang sama lagi, karena kerjaan papi Sung sekarang adalah kantoran, bukan pelatih baseball lagi. Hanya saja chemistri ayah dan ibu ini ga bisa dianggap remeh, karena bagaimana pun mereka masih lovey dovey aja berdua, apalagi anaknya ada 3 kali ini.
Aku ikut menangis saat adegan Deok Sun memarahi orang tuanya karena kurang perhatian padanya. Aku enggak mengerti sih bagaimana perasaan menjadi anak tengah dan juga perasaan punya kakak perempuan. Karena aku anak pertama dan kami hanya 2 bersaudara.
TApi aku baca banyak komentar di sosmed kalau memang hanya orang yang punya kakak dan anak tengah yang mengerti bagaimana sulitnya menjadi Deok seon.
bertengkar bersama unni, unni selalu benar, diam-diam memakai make upnya dan lain-lain.
Apakah kalian anak tengah juga sesekali merasa tidak disayangi????
Well, pada dasarnya orang tua menyayangi semua anaknya, hanya saja pasti ada kejadian seperti ini, juga dimana anak pertama dan bungsu selalu diutamakan.
Aku suka melihat pesan tersirat dalam drama ini, seperti hal-hal kecil bisa menghangatkan keluarga.
Anak laki-laki semakin dewasa akan semakin jauh dari ibunya dan anak perempuan semakin dewasa akan semakin jauh dari ayahnya. Meski ada juga yang masih sangat dekat, tapi semakin dewasa seseorang akan ada batasan bagi orang tuanya.
Sebagaimana anak laki-laki yang tidak ingin diganggu dalam kamarnya atau anak perempuan yang tidak terlalu dekat dengan ayahnya. DAn orang tua, akan merasa kesepian perlahan-lahan.
Sama seperti ibu Jung Hwan, ia merasa kesepian dan iri karena Jung hwan tumbuh menjadi tipe pendiam dan tidak ramah. Mungkin ia tidak bersikap buruk, tapi tetap saja bagi seorang ibu, saat anak laki-lakinya menyimpan rahasia darinya ia akan merasa kesepian perlahan.
Karena semakin dewasa seseorang, dia semakin memiliki rahasia, sementara ibu membesarkan kita dari kecil dimana hal-hal kecil akan kita ceritakan dengan polos pada ibu.
ITu sebabanya ibu Jung hwan ingin anaknya lebih banyak cerita kepadanya, tentang hal ini dan hal itu, memang tidak harus semuanya, tapi setidaknya mulailah percakapan. Diantara 3 rumah itu, rumah Jung Hwan memang rumah yang paling adem, tidak ada suaranya, sebelum ayah pulang dan baru lah mulai ribut dengan ini dan itu.
samcheonpo melakukan perannya dengan baik 100% berlawanan dengan perannya di R1994. Dia mencoba membuat lelucon tapi tidak lucu, itu adalah masalahnya HAHHAHAHA.
TApi untung saja dia membuat duo yang baik dengan Deok Seon, karena hanya Deok Seon lah yang mengerti dirinya.
aku menagis juga saat adegan Sun Woo dan ibunya. Seorang anak yang berusaha terlihat kuat dan tidak mau tergantung pada siapapun, anak baik, karena ia tidak ingin membuat ibunya sedih.
Sun woo mencoba mencukur sendiri, tapi karena ini pertama kalinya ia terluka. Ia tidak bisa mengatakan pada ibunya karena itu akan membuat ibunya sedih dan mengingat ayahnya.
Saat ibu mengetahuinya, ibu juga merasa kesedihan mendalam dalam hatinya, karena anak laki-lakinya melakukan semuanya sendiri tanpa ayah, itu sebabnya ia memanggil paman untuk mengajarinya.
Aku menyukai hubungan keluarga Sun Woo, paling suka, mana adiknya imut banged lagi, KYAAAAAAAAa!!!! Jinjoo :)
Jadi ingat di Operation Proposal Go Kyung Pyo kan jadian sama tokoh yang namanya Jin Joo HAHAHHAHAHA.
Aku benci banged sama kakaknya Deok Seon.
Entah kenapa memuakkan aja melihat mukanya, udah jahat gitu, ga ampun sama adik sendiri pasti rambut duluan yang dijambak. Mana dia kayaknya ga peduli sama Deok Seon, selalu aja dia bicara seenaknya, tapi kalau adiknya melawan dia marah. BETE DEH!!!
TApi mungkin karena sifatnya begitu. Denger-denger dia bakalan jadi saingan cinta Deok Seon lhoo, HAHAHAHAHA.
JAngan deh, unni satu ini agak menakutkan bagiku.
Oke, kita kembali ke husband hunting game.
Kata PD dan SW nimnya mereka tidak akan bermain husband hunting game lagi, tapi ternyata masih aja, LOL.
Tapi aku suka, karena ini akan membuat kita menebak-nebak siapa ya kira-kira yang akan menjadi suami dari tokoh utama kita Sung Deok Seon????
Jika di R1997 hanya ada 1 shipper, meski kita menyukai TaeWoong Oppa, tapi semuanya tetap satu suara mengharapkan Yoon Yoon Jae yang menjadi suami Sung Shi Won.
Di R1994 kita dibuat galau karena ada 2 kubu kuat yang bahkan sampai menyebabkan perang di media sosial< LOL.
Aku masih ingat banged 2 kubu, chilbong dan Trash Oppa benar-benar perang dingin di soompi dan selama mengenal drama korea, itu pertama kalinya perang shipper yang paling hebat.
Lalu bagaimana dengan Reply 1988 ini?????
Oke. Aku menyimpulkan akan ada 3 kubu dalam perang shipper kali ini. Pertama adalah kubu Taek (Park Bo Gum). Kedua, kubu Sun woo (Go Kyung Pyo) dan ketiga adalah kubu JUng hwan (Ryoo Joon Yeol).
Siap-siap aja 3 kubu akan berperang, sesadis apakah nanti HAHAHAHHAHA?
Minmin dukung siapa??????????
Sejak awal drama ini diumumkan aku sudah excited, tapi aku makin excited saat tahu Go Kyung Pyo ikut ambil bagian dalam drama ini. JAdi jelas donk, aku ada di kubu Sun Woo. Apalagi Sun Woo itu manis bangeeed, sayang banged sama ibunya dan juga adek kecilnya Jin Joo, KYAAAAAAAAAA!!!!!!
Aku baca spoilernya kalau Deok Seon jatuh cinta pada Sun Woo. Cinta pertama di Reply series selalu berhasil. HAHAHHAHAHA. Semoga aja semoga.
Hanya saja, aku juga ga bisa melepaskan mataku dari Jung hwan sebagai kandidat paling kuat. Jujur aja, aku suka Sun woo, tapi saat menonton episode pertama aku selalu kepikiran Jung Hwan.
Aku belum menonton episode 2 jadi aku belum tahu gimana jadinya HAHAHAHA.
Ada banyak komentar negatif saat casting pertama drama ini. Kalian yang mengikuti berita netizen pasti mengerti bagaimana drama ini dijelek-jelekkan karena casting Hyeri.
Tapi semuanya menjilat lidahnya sendiri setelah 2 episode tayang. Akting Hyeri bagus-bagus aja menurutku sebagai Deok Seon, aku bahkan menangis saat adegan dia menangis.
Tapi tentu saja itu adalah kehebatan Reply Series, semua pemainnya akan diakui , bahkan yang tidak terkenal menjadi sangat terkenal.
Semoga ini adalah langkah bagus bagi setiap cast. Semoga Go Kyung Pyo juga semakin terkenal :)
Clue Episode 1 : Rokok, Ulang Tahun
DO NOT REPOST MY SYNOPSIS IN OTHER SITE!
DO NOT SHARE MY SYNOPSIS WITHOUT CREDITS!
saya ragu buat donlot drama ini...krn kekawatiran bakalan bosan di pertengahan krn tayang di tv n kayal drama twwnty again yg gak selesai ditonton...
BalasHapustpi melihat review nya kayaknya bgus ..boleh lah di donlot dlu...coba 2 ep dlu ajah...
Belum pernah nonton Reply series kah? Answer Me 1997 dan Answer Me 1994?
HapusKalo belum pantes aja kamu ragu, tapi aku sarankan tonton yang 1997 deh, THE BEST!
Aku juga sempat bosan kok dengan Twenty Again pas ditengah2 HAHAAHHA.
Kalau kamu kurang suka drama keluarga, maka drama ini mungkin akan membosankan, karena lebih kental ke arah kebiasaan keluarga dengan seidkit bumbu romance. Itu dari yang aku lihat di episode 1 dan 2.
Tapi Reply series tidak pernah membuat aku kecewa selama ini, bahkan menjadi drama yang bagus untuk di tonton ulang. :)
semuanya tergantung pada selera masing-masing sih :)
dlu pas rp 1997 sya cuma baca sinopsis nya saja.
BalasHapusitu pun di blog kamu..
saya cukup menyukai nya pas itu..m
dan saya sdh donlot 2 ep drama ini...
saya berharap kmu nerusin bikin sinopsis nya cz saya suka komentar 2 kmu ttng sebuah drama
kak....aku anak tengah juga...meski ga selalu berantem bareng sama kakak,tapi sering berantem sama adik...lol...jadi yaa kurang lebih ngerti banget perasaannya deoksun....
BalasHapussemangat yaa ka bikin sinop-nya..semoga sinopnya ga diapus lg ky yg r97...
aku download dramanya tp tetep baca sinop kaka...seru seru... ^^
baru selsai nonton ep 1 nya...setujuh nilai kekeluarganya kental banget..
BalasHapusceritanya jga seru...
Reply 1997 buagus. Lalu reply 1994 awal kurang seru tapi selanjutnya bagus jg. Semoga reply 1988 awalnya aja yg kurang ok, selanjutnya TOP kaya reply-reply sebelum nya.
BalasHapusWow,, q nonton di youtube tapi kurang pas kalau gk baca sinopnya, , suk bgt ama Reply 88..
BalasHapusQu mau di kubu nya oppa jung hwan
Semangat bikin sinopnya...
makasih ya sudah buat sinopsis Reply 1988....awalnya ndak suka.....ternyata mengingatkan saya di masa2 itu.....teknologinya.....apalagi merek Goldstar....dulu di Indonesia juga ada....Right Here Waiting.....Dirty Dancing......dll......pernah ngalami.....apalagi ada Olimpiade Seoul 1988.....lihat juga di tv....Indonesia saat itu meraih emas pertama kalinya di Olimpiade dari cabang panahan....dari drama ini jadi tau kalo ternyata apa yang ada di Korsel ada juga di Indonesia.....contohnya: waktu ibunya Sun Woo njemur pakaian di tali tambang yang dibentangkan lalu diangkat pake bambu....di lingkunganku sama.....tempat cuci piring di rumah Suk Deon yang dibawah.....dirumahku juga ada....trus pager (baca :pejer) di Indonesia juga trend.....kesimpulanku....dengan melihat Reply 1988 seperti melihat buku diary masa silam...hanya bedanya kebiasaan masyarakatnya....dan cara makannya.....
BalasHapusKl boleh tau, knp dihapus sinopsis reply 97-nya?
BalasHapus