SONG OF THE DAY
Episode 4 dimulai dengan kedatangan Takane ke rumah Junko dimana ia membelikan mesin cuci baru untuk calon mertuanya. Ibu sangat sangat senang, karena sudah lama ia ingin membeli mesin cuci baru, ia bahkan sudah lama menabung dan sekarang ia malah bingung uang tabungan untuk membeli mesin cuci mau dipakai untuk apa.
Takane dan Junko juga ada disana, mereka dalam keadaan badmood, terutama Takane yang terus bicara menyanggah pembicaraan ayah beberapa kali sehingga membuat ayah jadi kehilangan kata-katanya.
Junko berterima kasih karena Takane sudah mengantarnya pulang dan meminta Takane untuk pulang. Tapi Takane tidak mau, ia masih tidak menyangka Junko akan melakukan hal seperti itu didepan umum, ciuman dengan Mishima. Takane terus membahasnya dan membuat Junko sangat kesal dan memintanya jangan membahas itu.
Tapi Takane tidak bisa, karena ia merasa pikirannya menjadi aneh saat memikirkan hal itu.
Takane benar-benar akan melakukan hal itu, ia bahkan sudah meminta izin pada neneknya untuk melakukan pembukaan penginapan ziarah tapi nenek menolak karena sebentar lagi akan ada upacara penting dimana ia harus mempersiapkannya karena dengan mengikuti acara itu Takane akan menjadi ketua pendeta yang baru.
Nenek bahkan cemberut karena tiba-tiba Takane meminta membuka pengiapan peziaran disaan penting seperti ini. Takane membuat alasan kalau ia ingin menjalankan Penginapan Peziarah untuk masa depan Kuil Ikkyou.
Nenek makin cemberut, LOL, ini nenek lama-lama lucu juga HAHHAHAHAA.
Dan tentu saja, target Takane adalah Junko. Ia meminta Junko untuk menginap di kuil sebagai peziarah dan tentu saja Junko menolaknya. Takane membuat alasan ingin mendengar pendapat Junko tapi Junko masih tidak mengerti kenapa selalu dia, dan Takane mengatakan karena mereka berteman. Junko memintanya untuk meminta tolong pada teman lainnya tapi Takane mengatakan kalau ia tidak punya teman lain. Junko melongo.
Kemudian Mishima terlihat disana dan Takane menatapnya dengan tajam, LOL. Tentu saja Mishima dan Junko kelihatan canggung.
Sambil menatap Mishima dengan tajam, Takane mengatakan ia akan membuat Junko untuk menginap disana. Junko menolak lagi dan lagi. Tapi tiba-tiba pegawai membawakan email untuk Junko, dari atasa ELA yang meminta Junko untuk bermalam di penginapan peziarah kuil Ikkyou.
Junko shock karena Takane sampai melakukan hal itu. Takane sih cuma senyam senyum aja LOL.
Junko mau tak mau tentu saja harus pergi karena perintah atasannya.
Ia memastikan pada Takane bahwa neneknya tidak ada disana, karean Junko trauma pada nenek Takane. Takane memastikan kalau nenek akan menginap diluar malam dimana mereka menginap.
Ternyata Junko mengajak Momoe sensei karena ia merasakan bahaya jika ia menginap sendirian disana.
Momoe sensei menikmati hobi yaoi-nya dengan memotret pendeta-pendeta muda disana LOL. Pendeta cantik katanya dan tentu saja dengan imajinasinya HAHHAHAHAHAHAH. Bahaya ini sensei yang satu ini.
Takane tiba-tiba merasakan bahaya dan segera meminta Junko dan Momoe sensei untuk menunduk dibawah kuil.
Ternyata nenek sudah kembali dan tidak jadi menginap diluar. Takane mengintip dan kepala pendeta alias kakek terlihat panik kenapa Nenek kembali. Nenek mengatakan ia ingin mengurus persiapan upacara penting itu.
Kepala pendeta panik melihat Takane dan memberi isyarat dengan tangannya agar Takane sembunyi, lucu-nya tangannya mengenai kepala pendeta yang lain HAHHAHAHAHA.
Takane memberi aba-aba pada Junko dan Momoe untuk segera pergi mengikutinya melalui bawah kuil. Nenek mendengar suara dan ia berhenti. Takane membuat suara kucing suapa nenek tidak curiga, dan benar saja, nenek sama sekali tidak curiga HAHHAHAHAHAH.
Junko menyipitkan matanya karena ia kembali harus tidur di bekas kamar lamanya dulu, sementara Momoe ada di kamar tamu lain.
Junko curiga pada Takane yang akan menipunya lagi, Takane mengatakan kalau ia tidak bisa melupakan kesan saat Junko berciuman dengan pria lain, jadi kali ini ia meyakinkan Junko untuk membuat kesempatan menikah di rumah persinggahan seperti orang tua Junko HAHHAHHAHAHA.
Junko kesal dan meminta Takane jangan percaya pada orang tuanya.
Tiba-tiba Momoe datang ke kamar Junko dan terlihat panik, ia mengatakan kalau ia tidak percaya. Ternyata Takane mengundang Arthur sensei juga HAHAHHAHAHHA.
Arthur sensei dengan gaya yang agak norak datang ke kamar Junko dan Takane mengatakan ia juga mengundang Arthur sensei. Junko mengerutkan keningnya dan bingung, sejak kapan keduanya jadi sedekat ini LOL.
Takane mengintip neneknya dengan lucu dan kakek ketua pendeta melihatnya. Kakek mengatakan ia akan mengurus nenek agar Takane tidak ketahuan.
Nenek sedniri sibuk meminta pendeta yang lain membersihkan kuil karena akan ada upacara besar itu.
Nenek heran kenapa ia belum melihat Takane. Kakek sengaja mengajak nenek ke arah lain dan pura-pura kalau ia melihat takane dari saja. Nenek jadi bingung.
Masako bicara dengan Mishima di luar ELA dan Masako tampaknya sedikit kesal karena Mishima mencium Junko sensei. Ia juga kesal karena Mishima hanya ingin merenggut kesuciannya saja.
Mishima meminta Masako jangan bicara keras-keras dan mengajaknya bicara diluar untuk membahas hal itu, ia akan menghubungi Mishima nanti.
Mishima meninggalkan Masako agar tidak ada yang curiga, Hachiya melihatnya. Hachiya mengatakan pada Masako kalau ia melakukan hal yang menjengkelkan. Masako memastikan Hachiya tidak mendengar banyak dan ia bingung karena Hachiya biasanya bersama Yuki.
Hachiya mengatakan kalau Yuki di rumah.
Yuki terlihat trauma dengan ciuman Junko sensei yang ia sukai dengan pria lain.
Rumah Yuki cukup besar dan kelihatan mewah, ia menatap kaca dan terlihat memegang pisau. LHO LHO LHO.
Kiyomiya-san juga galau dan mengingat ciuman Junko dan Mishima. Ia melihat sebuah kartu pos yang dikirimkan Junko padanya saat ia di Amerika, desember 2012, bahwa JUnko akan datang ke sana saat natal.
Kiyomiya juga melihat kartu pos lainnya, balasan untuk Junko, dimana ia tidak pernah mengirimnya.
Pelatihan Ziarah dimulai dengan menulis menggunakan kuas. Junko, Momoe dan Arthur Sensei mengikutinya dengan baik.
Arthur sensei berterima kasih pada Takane karena membiarkannya sekamar dengan Momoe sensei. Tentu saja kedua wanita itu kaget, Junko bingung, bukankah biasanya kita dipisahkan berdasarkan jenis kelamin?
Arthur sensei punya ide lebih gila, kalau begitu bagaimana kalau kita tidur bertiga?
Takane pun menawarkan diri kalau ia juga akan tidur bersama mereka. Junko menolak karena ini tidak normal. Takane membela diri dan mengatakan kalau mereka berteman.
Junko menyuruhnya berhenti menggunakan kata teman sebagai alasan.
Arthur sensei menyelesaikan tulisannya dan bertanya apa tugas selanjutnya. Takane memintanya menunggu sebentar dan ia pergi.
Junko menatapnya dengan menyipitkan mata bingung.
HAHHAHHAHAAHA.
Takane sedang berjalan di kuil saat nenek tiba-tiba datang dan mengejutkannya. Nenek cemberut karena sejak tadi tidak melihat Takane. Takane mengatakan ia menemani para peziarah. Nenek bersemangat karena para peziarah sudah datang dan ingin menyapa mereka, tapi Takane tentu saja melarangnya dan meminta nenek menunggu, ia akan membawa mereka kesana.
Takane membawa Momoe dan Arthur sementara Junko tentu saja tidak boleh ikut. Lucu banged dia memaksa untuk ikut tapi Sankyu menahannya. Hehheheeeh.
Momoe dan Arthur memperkenalkan diri mereka sebagai peziarah.
Ternyata Takane punya rencananya makanya dia mengajak Arthur sensei. Arthur punya kemampuan meluluhkan hati wanita dengan kata-katanya makanya Takane memberi aba-aba kapan dia harus memulai dan arthur mulai memuji nenek Takane dari kimononya yang terlihat berkelas, dan juga wajahnya yang masih cantik dan lain sebagainya.
Lucunya, nenek jatuh dalam godaan Arthur yang mengatakan kalau nenek adalah pencuri hati dan malu-malu sendiri LOL. Kepala pendeta aja shock melihat nenek yang biasanya keras malah bisa luluh dengan rayuan gombal.
Takane bahkan geleng-geleng kepala melihat neneknya.
Mishima dan Masako makan berdua di sebuah restoran mewah. Sepertinya Mishima ingin menjelaskan kalau dia tidak punya perasaan apapun dengan MAsako, tapi Masako keburu mengatakan kalau ia tidak bisa bersama Mishima. Dengan alasan ia ingin mencari pria dengan pendapatan 30 juta setahun. Masako menjaga image-nya jadi dia menolak duluan. Ia juga mengatakan kalau malam itu sebenarnya tidak terjadi apapun, karena mereka berdua mabuk berat.
Mishima lega mendengarnya dan ia sedikit tersenyum bahagia. MAsako terluka melihatnya, ia menahan perasaannya dan meninggalkan Mishima dengan alasan ke toilet.
Masako menangis dekat tangga dan ia benar-benar menangis, sepertinya ia benar-benar menyukai Mishima, sangat.
Hachiya lagi-lagi ada disekitarnya dan ingin memastikan apakah Masako menangis beneran atau pura-pura. Setelah ia memastikan MAsako menangis beneran, ia mulai menggoda Masako.
Masako kesal kenapa Hachiya ada disana. Hachiya sih santai aja dan mengatakan kalau itu adalah restoran miliknya makanya ia disana.
Hachiya menggoda Masako tapi Masako mengatakan kalau dia tidak menyukai anak SMA dan akhirnya Hachiya pergi.
Sepertinya akan ada hubungan diantara mereka. Aigooo~
Makan malam bagi peserta pelatihan peziarah, Junko shock melihat menu makan malam adalah kepiting, jelas beda dari menu makan malam biasanya. Arthur sensei kagum dengan Takane karena dia bisa melakukan semuanya.
Arthur mengatakan ia tahu dari kepala pendeta kalau Takane melakukan semuanya untuk pelatihan peziarah ini, memasak, mencuci, membersihkan ruangan ini, menata ruangan dan sebagainya, semua it Takane lakukan demi Junko, agar junko terkesan, karena ini pertama kalinya Takane punya teman selain pendeta, jadi Takane ingin memperlihatkan keramahannya.
Takane kemudian datang membawakan teh dan mengatakan jika ada hal yang ingin mereka makan, tinggal langsung memberitahunya.
Junko menghela nafas dan menyuruh Takane untuk istirahat karena sejak semalam Takane belum tidur.
Takane mengatakan ia baik-baik saja selama orang yang berharga baginya bahagia. Tidak tidur selama 2-3 hari tidak masalah baginya. SUit suittt!!!
JUnko mengerutkan mulutnya dan mengatakan ia bisa dalam masalah kalau Takane pingsan karenanya.
Tiba-tiba Takane tidak merespon, Mungkin karena kelelahan Takane tidur saat menghidangkan teh dan Junko shock, Takane bangun lagi dan mengatakan kalau itu hanya meditasi, bukan tidur HAHAHHHAHHA.
Takane juga batuk-batuk dan membuat Junko khawatir. Arthur juga menyuruh Takane untuk istirahat dan duduk sambil minum sake, Junko mengingatkan kalau mereka sedang dikuil.
Takane punya ide dan mengajak mereka main 100 kartu polisi.
Mereka berempat main kartu polisi dan JUnko kesal karena dia kalah terus.
Kemudian ia menyadari kalau Takane tidur sambil duduk lagi. Takane tersentak dan bangun, mengatakan kalau ia meditasi.
Junko tak percaya itu, dan ia juga shock saat melihat Momoe dan Arthur sensei juga tidur sambil duduk.
Dan akhirnya mereka berempat memutuskan untuk tidur.
Bahkan sampai akhir hanya Junko yang masih punya kekuatan untuk berdiri mematikan lampu sementara ketiganya udah di alam mimpi.
Waktu berlalu, ternyata tidak semudah itu tidur disamping lawan jenis di usia seperti itu,
Momoe sensei sama sekali tidak bisa tidur, matanya melek selebar-lebarnya karena gugup. Momoe menghadap dinding dan tidur disamping Arthur, ia mengatakan dalam hati kalau ia harus tetap tenang dan tidak boleh berteriak. Arthur sudah mengetahui hobinya, tapi jangan sampai Arthur tahu kalau ia tidak terbiasa dengan laki-laki.
Arthur juga tidak tidur, ia sengaja pura-pura berbalik dan menjatuhkan tangannya diatas Momoe sensei, seolah ia memeluknya, tapi Momoe tidak ada reaksi. Arthur jadi bingung dan menebak kalau Momoe sudah terbiasa dengan pria sepertinya. Ia menjadi agak kehilagan kepercayaan diri karena tidak bisa menebak pikiran gadis yang satu ini.
Junko juga tidak bisa tidak bisa tidur sama sekali, matanya masih terbuka lebar. Karena tak ada suara, ia heran kenapa semuanya bisa tidur nyenyak dengan suasana seperti ini. Ia bahkan mengira hanya dia yang ada dalam ruangan saking heningnya.
Junko tidak tenang dan penasaran apakah semuanya sudah tidur, tapi ia yakin Takane belum tidur dan ia menjadi sangat khawatir, tapi ia penasaran dan ingin berbalik melihat semuanya.
Jadi perlahan ia membalik badannya sealami mungkin, seperti seseorang yang sedang tidur.
Junko membuka matanya. Ia shock karena Takane tidur menyamping ke arahnya, matanya terbuka lebar.
Junko panik dan langsung berteriak dan berdiri menghidupkan lampu.
Karena Junko teriak, Momoe dan Arthur juga ikutan teriak. LOL.
Junko masih sesak nafas dan sesaat ia melihat ke arah TAkane lagi, mata Takane masih terbuka, Takane jelas sedang tidur. Yapz, tidur dengan mata terbuka HAHAHAHAAHHAHA.
Pagi harinya, Junko terbangun, ia melihat futon Takane sudah terlipat rapi dan Junko jalan-jalan disekitar kuil. Kemudian Junko melihat Takane membawa beberapa bungaa aster, Takane mengatakan ia ingin memberi penghormatan pada kedua orang tuanya.
Junko baru tahu kalau orang tua Takane meninggal saat ia masih seusia Sankyu. Takane kemudian permisi dan akan membawakan sarapan nanti. Junko mengerti.
Tapi JUnko mengikutinya dan Takane terlihat memberi hormat di altar orang tuanya.
Junko ragu-ragu dan mengatakan sebenarnya ia sudah lama ingin bertanya, kenapa Takane memilihnya.
Takane menjawab kalau baginya itu haruslah Junko, meski ia juga tidak tahu kenapa. Meski ia merasa sangat menderita tapi ia bahagia. Ia ingin selalu ada disisi Junko. Ini pertama kalinya ia merasakannya, ketika mereka tidak bersama, ia selalu ingin segera bersama dengan Junko.
Tiba-tiba Takane mendekatkan badannya ke arah Junko, semakin dekat dan dekat seolah akan menciumnya, Junko tentu saja mencoba menjauh sampai ia terjatuh.
Takane bersiap dan tiba-tiba ia berteriak.
Nenek Takane ada disana dan shock melihat keduanya.
Takane bersikap tenang seolah tidak ada yang terjadi. Nenek menegur Junko yang seharusnya meyapanya dulu kalau datang. Junko merasa bersalah dan meminta maaf.
Nenek benar-benar kesla karena mereka berbuat hal memaluka di kuil. Takane mengatakan Junko datang karena ia mengundangnya, jadi semuanya tanggung jawabnya.
Junko menyembah dan meminta maaf, ia yang salah, seharusnya ia menyapa nenek lebih dahulu.
JUnko kemudian meninggalkan keduanya, Takane ingin mengejar tapi Nenek melarangnya, ia mengingatkan takane kalau mereka punya upcara penting.
Takane menghabiskan waktunya dengan membaca alkitab di kuil dan Junko bersiap untuk bekerja saat ia mendapat telpon dari Nene yang sedang liburan bareng keluarganya.
Nene mengatakan kalau Yuki tidak keluar rumah sejak halloween dan ingin Junko memeriksanya kesana.
Rupanya itu adalah permintaan Hachiya. Hachiya sengaja menemui Nene di tempat liburan keluarganya.
DAn ternyata itu permintaan Yuki pada Hachiya, Hachiya segera menghubungi Yuki dan bertanya apakah Yuki sudah puas.
Momoe sensei dan Arthur sensei permisi sebelum meninggalkan kuil. Takane berterima kasih karena mereka sudah mau datang.
Arthur mengatakan ini kenangan yang menyenangkan dan memeluk Momoe, Momoe tentu saja menepisnya. Momoe mendapat pesan dari JUnko yang mengatakan kalau ia akan ke rumah Yuki.
Junko sepertinya juga mengirim pesan ke Kiyomiya dan mengatakan kalau ia akan ke rumah Yuki.
BTW Yuki sudah keluar dari ELA, KIyomiya penasaran dan melihat profile Yuki.
Junko tiba di apartemen Yuki dan menekan bel. Beberapa kali dan akhirnya dibuka. Yuki senang sekali melihat Junko dan langsung memeluknya.
Junko kagum dengan apartemen Yuki yang besar dan mewah. Yuki yang awalnya tersenyum mengubah raut wajahnya.
Tiba-tiba Yuki menarik rambutnya dan Junko terkejut, rambut Yuki palsu.
Yuki juga membuka bajunya di hadapan Junko dan Junko shock. YUKI ADALAH LAKI-LAKI!!!!
Yuki berjalan mendekati Junko yang masih shock dan mengatakan kalau dia adalah laki-laki dan ia menyukai Junko. Junko melangkah mundur hingga ke meja dan menjatuhkan barang-barang.
*Benda yang aku kira pisau ternyata adalah sisir alis O_0
Takane yang mendengar Junko pergi ke apartemen Yuki langsung bergegas menyusulnya. Ia khawatir.
Takane tiba disana dan menekan bel, ia cukup kaget karena Junko yang membuka pintu dan Junko baik-baik saja.
Junko justru lebih kaget karena Takane tiba-tiba ada disana.
Kita bisa melihat Yuki duduk di kursi dan menangis. Takane mengatakan sejak pertama kali mereka bertemu ia sudah tahu kalau Yuki adalah laki-laki. Ia tahu bagaimana rasanya melihat gadis yang kita cintai berciuman dengan pria lain.
JUnko menyuruhnya diam, Takane membela diri dan mengatakan kalau ia menyemangati Yuki HAHAHHAHAHA.
Yuki bertanya pada Junko apakah Junko membencinya. Junko tersenyum dan mengatakan ia sama sekali tidak membenci Yuki.
Yuki senang mendengarnya apalagi Junko mengatakan kalau ia menyukai Yuki, karena Yuki adalah muridnya.
Takane yang mendengarkannya menjadi kesal, karena Junko selalu baik pada orang lain selain dirinya.
Takane mengantar Junko ke rumahnya dan disana ia mulai protes mengenai kesenjangan diantara mereka, Takane merasa kalau mereka berdua memiliki kesenjangan, jadi dia tidak akan membiarkan Junko keluar dari pandangannya. Ia akan selalu berada disisi Junko.
Junko udah kehabisan kata-kata untuk melawan Takane, karena selama ini ia selalu kalah. Junko mengatakan kalau diantara mereka sama sekali tidak ada kesenjangan.
Takane menarik Junko dan membuat Junko terkejut, Takane mengatakan ada kesenjangan diantara mereka sekarang. Junko mencoba menghindar tapi Takane malah mendorognya ke arah lemari membuatnya kaget.
Lalu pembicaraan mereka terputus saat keluarga Junko kembali dan mereka senang melihat Takane ada disana.
Junko dan Takane berusaha bersikap biasa dan duduk berjauhan HAHAHA.
Ketiganya membelikan hadiah hanya untuk Takane LOL. Untuk Junko ga ada.
Junko cukup kaget karena ternyata keluarganya liburan ke Hokkaido.
Keesokan harinya Junko mendapat kabar kalau Takane sakit. Momoe khawatir karena Takane akan ada upacara penting besok. Junko juga kelihatan khawatir.
Takane demam tinggi, ia bahkan tak sadar dan berkeringat banyak sekali. Kaori lah yang merawatnya.
Junko akan pulang kerja saat ia berselisih dengan Mishima. Keduanya canggung lagi, Tapi Junko memperjelas kalau saat itu Mishima hanya mabuk dan ciuman itu tidak disengaja, Junko kemudian meninggalkan Mishima seolah dia tidak memikirkan hal itu. Mishima agak kecewa.
Kiyomiya melihat hal itu dan mengajak Mishima bicara di kantin ELA.
Mishima mengakui kalau dia sudah menyukai Junko sejak kuliah.
Kiyomiya mengatakan kalau Mishima tidak mengatakan perasaannya maka dia akan kmenyesal nanti.
Mishima bingung. Kiyominya memperlihatkan wajah kalau ia sedang dalam masa penyesalan.
Junko yang merasa khawatir dan memutuskan menjenguk Takane di kuil malam itu. Ia bahkan membawa buket bunga.
Tapi kuil sangat sepi, Junko sudah memberi salam dan tidak ada yang menjawab. Saat ia berjalan disekitaran ia menguping pembicaraan nenek dan kepala pendeta yang khawatir pada Takane karena demamnya sangat tinggi. Nenek menyalahkan Junko karena hal itu, padahal ini adalah waktu yang sangat penting bagi Takane.
Junko yang mendengarnya merasa bersalah.
Junko menemui Takane di kamar dimana ia biasa menginap dan duduk disampingnya, Junko bertanya keadaan Takane. Takane dalam setengah sadar menyadari itu adalah Junko. Takane senang Junko datang menjenguknya, ia mengatakan kalau ia baik-baik saja.
Junko menyentuh wajah Takane dan mengatakan kalau Takane sama sekali tidak baik, panasnya tinggi. Ia bertanya apa yang bisa ia lakukan. Takane bertanya apakah Junko akan melakukan apapun? Junko mengangguk.
Takane meminta Junko menggenggam tangannya dan Junko melakukannya. Takane berterima kasih padanya.
Kaori yang datang membawakan air kompres baru melihat keduanya, ia menjadi sedih dan pergi dari sana.
Takane berusaha untuk duduk dan Junko memintanya tidak memaksakan diri.
Takane mengatakan ia ingin tampil keren di hadapan Junko. Junko menyuruhnya jangan memaksakan diri karena besok Takane ada upacara penting. Ia menyesal mengajak Takane main sampai malam.
Takane mengatakan itu pertama kali baginya, bermain sampai malam bersama temannya dan juga tidur bersama, dan mengundang temannya ke rumah. Semuanya pertama kali baginya. Karena itu ia senang.
Junko hanya bisa menghela nafas dan mengatakan jika sekali-kali ia juga bisa melakukannya.
Takane senang mendengarnya dan mengatakan kalau ia ingin makan masakan Junko. Junko mengerutkan keningnya dan mengatakan masakannya tidak enak.
Takane kemudian memintanya berkencan. Junko akhirnya mengiyakan meski berat hati.
Takane baruk-batuk lagi dan Junko berusaha mengelus punggungnya. Takane menjatuhkan kepalanya di paha Junko dan bertanya apakah ia boleh seperti ini sebentar?
Junko tidak menjawab, ia terus mengelus punggung Takane.
Dalam demamnya, Takane mengatakan kalau ia ingin menjadi suami Junko dan memiliki keluarga bersama Junko.
Junko kelihatan sedih, ia mengerutkan wajahnya dan mengatakan kalau ia sudah berkali-kali bilang kalau itu mustahil. Junko mengatakan kalau Takane hanya terbawa suasana karena ia sakit.
Takane berkata lagi, Junko-san... aku mencintaimu.
Junko terkejut dan memanggil namanya, Takane sudah tidur. Junko mengelus rambut Takane dan terlihat sedikit tersenyum.
Pagi harinya, saat upacara peringatan Buddha.
Junko terbangun dan Takane tidak ada disana. Ia keluar mencari Takane dan Takane sudah mengganti baju dengan baju untuk upacara, ia kelihatan sudah sehat. Takane berterima kasih karena semuanya berkat Junko yang merawatnya.
Junko cukup kaget karena semalam demam Takane sangat tinggi.
Takane akan pergi saat ia berbalik kembali dan tersenyum pada Junko, mengatakan ia akan melakukan upcara dengan sepenuh hati. junko tersenyum.
Semuanya lega karena Takane akhirnya sembuh total.
Padahal semalam ia demam tinggi. Nenek cuma bisa berkerut melihatnya. Takane minta maaf karena membuat nenek khawatir.
Lalu upcara dimulai. Takane melakukannya dengan baik.
Nenek melihatnya dari jauh. Kaori menemui nenek dan mengatakan kalau ia menyerah untuk menikahi Takane. Ia menyadari kalau isteri yang cocom untuk Takane bukanlah dirinya.
Nenek tersenyum mendengarnya. WHAT? Dia setuju?!
EDIT : Ternyata Kaori bilang kalau dia ga akan menyerah untuk menjadi isteri Takane LOL. Aku salah terjemahkan. KAtanya dia-lah yang pantas untuk menjadi istri Takane, makanya nenek tersenyum. Kayaknya jiwa persaingan Kaori mulai muncul karena cemburu. LOL
Junko akan pergi saat ia tersenyum mendengar suara Takane mulai membaca kitab dan melakukan upcaranya.
Kiyomiya, Mishima dan Takane menelpon Junko bersamaan.
Telpon tersambung. Junko dalam perjalanan pulang melihat ponselnya berdering dan mengangkatnya.
Junko bicara dengan seseorang diseberang telpon.
Siapakah kira-kira???????
Ketiganya tampak berjalan menuju suatu tempat. Takane dengan buket mawarnya, sepertinya kali ini ia akan benar-benar melamar.
Mishima dan Kiyomiya juga tergesa-gesa berjalan.
Siapakah yang akan menemui Junko yang menunggu salah satu diantara mereka bertiga?????????????????????????????????????????????
Junko menunggu sambil melihat langit hari itu. Ia menunggu dengan senyuman di wajahnya.
Junko kemudian berbalik ke belakang, dan seseorang datang.
Mishima tiba di kantor. Ia mencari Junko, jelas Junko tidak ada disana, berarti Mishima out!!!
Takane dan buket mawar merahnya tiba disutu tempat, entah dimana itu tapi ada sebuah bangku disana. Ia menatap bangku itu. Takane OUT!
Dan benar saja, yang menemui Junko adalah Kiyomiya!
Keduanya saling menatap. Kiyomiya tanpa basa basi berkata, Sakuraba, mau-kah kau ke New York bersamaku?
Junko terkejut. Ia belum menjawab.
Mishima galau di kantor.
Takane masih menatap kursi itu.
Kiyomiya menunggu jawabannya.
Junko bersiap untuk menjawab.
Komentar :
Aigoooooooooooo!!!!!
Sebagaiman aku menyukai ending bubblegum, begitu juga aku menyukai ending scene episode 4 ini!!!
RAsanya deg-degan sekali menantikan siapa kira-kira yang berhasil menelpon Junko dan mengajaknya bertemu. Gak diduga, ternyata Kiyomiya. Lalu kira-kira apa jawaban Junko????????
Kalau Junko ke New York maka drama ini akan berakhir, jadi aku ga yakin dia akan pergi. Tapi di preview episode selanjutnya, Kiyomiya dan Junko tampak dekat dan sepertinya mereka pacaran.
Sementara itu Takane terlihat sedang latihan kencan di taman bermain, atau dia kencan sendiri?????? ANDWEEEEEEEEEEEEEE
MAna dia masih pakai pakaian pendeta itu lagi LOL.
Aku suka sifat Takane, meski agak maksa tapi dia orangnya jujur. Dia ga minta pacaran atau yang lain-lain, dia maunya menikah langsung. KYAAAAAAAA!!!
Aku selalu senyam senyum sendiri pas bagian Takane mengatakan kalau dia ingin menjadi suami Junko.
Junko aja bingung mau gimana menolaknya lagi, karena menolak sudah tidak mempan.
Aku juga bingung nih, Junko ini sebenarnya punya rasa ga sih sama Takane? HHMMMMMM.
Aku masih penasaran apakah akan ada flashback nantinya. Masa kecil misalnya? HAHAHHHA.
Aku masih berharap kalau perasaan Takane ini jelas gitu, kok bisa dia suka sama Junko.
Kemarin aku sempat mengintip manga-nya sedikit, cuma takut spoiler jadi aku baca sekilas.
Sampai episode ini kayaknya belum ada adegan pertama kali Takane melihat foto Junko kan?
Nah, kalau dimanga, Takane melihat foto gadis perjodohannya dan tertarik karena ekspresi Junko di foto itu seperti marah. Hihihihi.
Junko nolak-nolak terus nih.
Mungkin dia juga galau karena kehidupan kuil sama sekali tidak cocok dengannya, apalagi impiannya adalah Amerika. Mingkin dia sudah ada sedikit rasa hanya saja ia masih ragu. Hehehhe.
Tapi dimana lagi coba nemu cowok kayak Takane, udah ganteng, taat agama, rajin, agak romantis, jujur dan jago masak kepiting HAHHAAHHAHAHAHA.
Aku suka hubungan Arthur dan Momoe, lucu, unik.
Arthur ini awalnya kayaknya pengin godain Momoe aja, cuma lama-lama ia jadi penasaran pada Momoe yang tidak seperti gadis biasanya.
Nah, ujung-ujungnya jadi cinta deh HAHAHHHAH..
Couple baru yang dikonfirmasi, bisa dipastikan kalau Masako dan Hachiya akan ada hubungan di episode berikutnya.
Sepertinya sama seperti Yuki yang masuk ELA demi Junko, aku rasa Hachiya juga punya maksud pribadi kenapa dia menjadi siswa di ELA, apakah dia ada rasa pada Masako sebelumnya?
Atau memang dia cuma mau menemai Yuki aja awalnya, cuma lama-lama dia jadi suka pada Masako? Bisa jadi kan yak?
Ngomong-ngomong semua orang dapat pasangan nih, lalu gimana dengan Mishima-san dan Kiyomiya?????
Kalau yang lain menunjukkan perkembangan, maka keduanya ini belum ada pasangan nih, apa kita pasangin aja, HAHAHHHHAAHHA.
Momoe pasti seneng banged LOL.
Takane dan Junko juga ada disana, mereka dalam keadaan badmood, terutama Takane yang terus bicara menyanggah pembicaraan ayah beberapa kali sehingga membuat ayah jadi kehilangan kata-katanya.
Junko berterima kasih karena Takane sudah mengantarnya pulang dan meminta Takane untuk pulang. Tapi Takane tidak mau, ia masih tidak menyangka Junko akan melakukan hal seperti itu didepan umum, ciuman dengan Mishima. Takane terus membahasnya dan membuat Junko sangat kesal dan memintanya jangan membahas itu.
Tapi Takane tidak bisa, karena ia merasa pikirannya menjadi aneh saat memikirkan hal itu.
Ayah dan ibu serta Nene heran melihat mereka berdua dan mengajak mereka liburan ke Onsen. Takane menyukai ide itu dan mengatakan kalau dia akan ikut. Tapi Junko menolak, mereka tidak bisa pergi karena mereka hanya berteman. Ibu mengatakan kalau proses teman ke pernikahan itu sangat cepat. Ia dan ayah mengatakan mereka melakukan perjalanan satu malam dan berhasil membuat Junko HAHHAHAHHA.
Takane benar-benar tertarik dengan ide itu, Pernikahan menginap semalam terngiang-ngiang didalam pikirannya. Ia benar-benar bersemangat. HAHHAHAHAHA. Takane bahkan sampai gemetaran memikirkannya. Junko jadi mengerutkan keningnya, ia merinding, ia merasakan firasat buruk.Takane benar-benar akan melakukan hal itu, ia bahkan sudah meminta izin pada neneknya untuk melakukan pembukaan penginapan ziarah tapi nenek menolak karena sebentar lagi akan ada upacara penting dimana ia harus mempersiapkannya karena dengan mengikuti acara itu Takane akan menjadi ketua pendeta yang baru.
Nenek bahkan cemberut karena tiba-tiba Takane meminta membuka pengiapan peziaran disaan penting seperti ini. Takane membuat alasan kalau ia ingin menjalankan Penginapan Peziarah untuk masa depan Kuil Ikkyou.
Nenek makin cemberut, LOL, ini nenek lama-lama lucu juga HAHHAHAHAA.
Dan tentu saja, target Takane adalah Junko. Ia meminta Junko untuk menginap di kuil sebagai peziarah dan tentu saja Junko menolaknya. Takane membuat alasan ingin mendengar pendapat Junko tapi Junko masih tidak mengerti kenapa selalu dia, dan Takane mengatakan karena mereka berteman. Junko memintanya untuk meminta tolong pada teman lainnya tapi Takane mengatakan kalau ia tidak punya teman lain. Junko melongo.
Kemudian Mishima terlihat disana dan Takane menatapnya dengan tajam, LOL. Tentu saja Mishima dan Junko kelihatan canggung.
Sambil menatap Mishima dengan tajam, Takane mengatakan ia akan membuat Junko untuk menginap disana. Junko menolak lagi dan lagi. Tapi tiba-tiba pegawai membawakan email untuk Junko, dari atasa ELA yang meminta Junko untuk bermalam di penginapan peziarah kuil Ikkyou.
Junko shock karena Takane sampai melakukan hal itu. Takane sih cuma senyam senyum aja LOL.
Junko mau tak mau tentu saja harus pergi karena perintah atasannya.
Ia memastikan pada Takane bahwa neneknya tidak ada disana, karean Junko trauma pada nenek Takane. Takane memastikan kalau nenek akan menginap diluar malam dimana mereka menginap.
Ternyata Junko mengajak Momoe sensei karena ia merasakan bahaya jika ia menginap sendirian disana.
Momoe sensei menikmati hobi yaoi-nya dengan memotret pendeta-pendeta muda disana LOL. Pendeta cantik katanya dan tentu saja dengan imajinasinya HAHHAHAHAHAHAH. Bahaya ini sensei yang satu ini.
Takane tiba-tiba merasakan bahaya dan segera meminta Junko dan Momoe sensei untuk menunduk dibawah kuil.
Ternyata nenek sudah kembali dan tidak jadi menginap diluar. Takane mengintip dan kepala pendeta alias kakek terlihat panik kenapa Nenek kembali. Nenek mengatakan ia ingin mengurus persiapan upacara penting itu.
Kepala pendeta panik melihat Takane dan memberi isyarat dengan tangannya agar Takane sembunyi, lucu-nya tangannya mengenai kepala pendeta yang lain HAHHAHAHAHA.
Takane memberi aba-aba pada Junko dan Momoe untuk segera pergi mengikutinya melalui bawah kuil. Nenek mendengar suara dan ia berhenti. Takane membuat suara kucing suapa nenek tidak curiga, dan benar saja, nenek sama sekali tidak curiga HAHHAHAHAHAH.
Junko menyipitkan matanya karena ia kembali harus tidur di bekas kamar lamanya dulu, sementara Momoe ada di kamar tamu lain.
Junko curiga pada Takane yang akan menipunya lagi, Takane mengatakan kalau ia tidak bisa melupakan kesan saat Junko berciuman dengan pria lain, jadi kali ini ia meyakinkan Junko untuk membuat kesempatan menikah di rumah persinggahan seperti orang tua Junko HAHHAHHAHAHA.
Junko kesal dan meminta Takane jangan percaya pada orang tuanya.
Tiba-tiba Momoe datang ke kamar Junko dan terlihat panik, ia mengatakan kalau ia tidak percaya. Ternyata Takane mengundang Arthur sensei juga HAHAHHAHAHHA.
Arthur sensei dengan gaya yang agak norak datang ke kamar Junko dan Takane mengatakan ia juga mengundang Arthur sensei. Junko mengerutkan keningnya dan bingung, sejak kapan keduanya jadi sedekat ini LOL.
Takane mengintip neneknya dengan lucu dan kakek ketua pendeta melihatnya. Kakek mengatakan ia akan mengurus nenek agar Takane tidak ketahuan.
Nenek sedniri sibuk meminta pendeta yang lain membersihkan kuil karena akan ada upacara besar itu.
Nenek heran kenapa ia belum melihat Takane. Kakek sengaja mengajak nenek ke arah lain dan pura-pura kalau ia melihat takane dari saja. Nenek jadi bingung.
Masako bicara dengan Mishima di luar ELA dan Masako tampaknya sedikit kesal karena Mishima mencium Junko sensei. Ia juga kesal karena Mishima hanya ingin merenggut kesuciannya saja.
Mishima meminta Masako jangan bicara keras-keras dan mengajaknya bicara diluar untuk membahas hal itu, ia akan menghubungi Mishima nanti.
Mishima meninggalkan Masako agar tidak ada yang curiga, Hachiya melihatnya. Hachiya mengatakan pada Masako kalau ia melakukan hal yang menjengkelkan. Masako memastikan Hachiya tidak mendengar banyak dan ia bingung karena Hachiya biasanya bersama Yuki.
Hachiya mengatakan kalau Yuki di rumah.
Rumah Yuki cukup besar dan kelihatan mewah, ia menatap kaca dan terlihat memegang pisau. LHO LHO LHO.
Kiyomiya-san juga galau dan mengingat ciuman Junko dan Mishima. Ia melihat sebuah kartu pos yang dikirimkan Junko padanya saat ia di Amerika, desember 2012, bahwa JUnko akan datang ke sana saat natal.
Kiyomiya juga melihat kartu pos lainnya, balasan untuk Junko, dimana ia tidak pernah mengirimnya.
Pelatihan Ziarah dimulai dengan menulis menggunakan kuas. Junko, Momoe dan Arthur Sensei mengikutinya dengan baik.
Arthur sensei berterima kasih pada Takane karena membiarkannya sekamar dengan Momoe sensei. Tentu saja kedua wanita itu kaget, Junko bingung, bukankah biasanya kita dipisahkan berdasarkan jenis kelamin?
Arthur sensei punya ide lebih gila, kalau begitu bagaimana kalau kita tidur bertiga?
Takane pun menawarkan diri kalau ia juga akan tidur bersama mereka. Junko menolak karena ini tidak normal. Takane membela diri dan mengatakan kalau mereka berteman.
Junko menyuruhnya berhenti menggunakan kata teman sebagai alasan.
Arthur sensei menyelesaikan tulisannya dan bertanya apa tugas selanjutnya. Takane memintanya menunggu sebentar dan ia pergi.
Junko menatapnya dengan menyipitkan mata bingung.
HAHHAHHAHAAHA.
Takane sedang berjalan di kuil saat nenek tiba-tiba datang dan mengejutkannya. Nenek cemberut karena sejak tadi tidak melihat Takane. Takane mengatakan ia menemani para peziarah. Nenek bersemangat karena para peziarah sudah datang dan ingin menyapa mereka, tapi Takane tentu saja melarangnya dan meminta nenek menunggu, ia akan membawa mereka kesana.
Takane membawa Momoe dan Arthur sementara Junko tentu saja tidak boleh ikut. Lucu banged dia memaksa untuk ikut tapi Sankyu menahannya. Hehheheeeh.
Momoe dan Arthur memperkenalkan diri mereka sebagai peziarah.
Ternyata Takane punya rencananya makanya dia mengajak Arthur sensei. Arthur punya kemampuan meluluhkan hati wanita dengan kata-katanya makanya Takane memberi aba-aba kapan dia harus memulai dan arthur mulai memuji nenek Takane dari kimononya yang terlihat berkelas, dan juga wajahnya yang masih cantik dan lain sebagainya.
Lucunya, nenek jatuh dalam godaan Arthur yang mengatakan kalau nenek adalah pencuri hati dan malu-malu sendiri LOL. Kepala pendeta aja shock melihat nenek yang biasanya keras malah bisa luluh dengan rayuan gombal.
Takane bahkan geleng-geleng kepala melihat neneknya.
Mishima dan Masako makan berdua di sebuah restoran mewah. Sepertinya Mishima ingin menjelaskan kalau dia tidak punya perasaan apapun dengan MAsako, tapi Masako keburu mengatakan kalau ia tidak bisa bersama Mishima. Dengan alasan ia ingin mencari pria dengan pendapatan 30 juta setahun. Masako menjaga image-nya jadi dia menolak duluan. Ia juga mengatakan kalau malam itu sebenarnya tidak terjadi apapun, karena mereka berdua mabuk berat.
Mishima lega mendengarnya dan ia sedikit tersenyum bahagia. MAsako terluka melihatnya, ia menahan perasaannya dan meninggalkan Mishima dengan alasan ke toilet.
Masako menangis dekat tangga dan ia benar-benar menangis, sepertinya ia benar-benar menyukai Mishima, sangat.
Hachiya lagi-lagi ada disekitarnya dan ingin memastikan apakah Masako menangis beneran atau pura-pura. Setelah ia memastikan MAsako menangis beneran, ia mulai menggoda Masako.
Masako kesal kenapa Hachiya ada disana. Hachiya sih santai aja dan mengatakan kalau itu adalah restoran miliknya makanya ia disana.
Hachiya menggoda Masako tapi Masako mengatakan kalau dia tidak menyukai anak SMA dan akhirnya Hachiya pergi.
Sepertinya akan ada hubungan diantara mereka. Aigooo~
Makan malam bagi peserta pelatihan peziarah, Junko shock melihat menu makan malam adalah kepiting, jelas beda dari menu makan malam biasanya. Arthur sensei kagum dengan Takane karena dia bisa melakukan semuanya.
Arthur mengatakan ia tahu dari kepala pendeta kalau Takane melakukan semuanya untuk pelatihan peziarah ini, memasak, mencuci, membersihkan ruangan ini, menata ruangan dan sebagainya, semua it Takane lakukan demi Junko, agar junko terkesan, karena ini pertama kalinya Takane punya teman selain pendeta, jadi Takane ingin memperlihatkan keramahannya.
Takane kemudian datang membawakan teh dan mengatakan jika ada hal yang ingin mereka makan, tinggal langsung memberitahunya.
Junko menghela nafas dan menyuruh Takane untuk istirahat karena sejak semalam Takane belum tidur.
Takane mengatakan ia baik-baik saja selama orang yang berharga baginya bahagia. Tidak tidur selama 2-3 hari tidak masalah baginya. SUit suittt!!!
JUnko mengerutkan mulutnya dan mengatakan ia bisa dalam masalah kalau Takane pingsan karenanya.
Tiba-tiba Takane tidak merespon, Mungkin karena kelelahan Takane tidur saat menghidangkan teh dan Junko shock, Takane bangun lagi dan mengatakan kalau itu hanya meditasi, bukan tidur HAHAHHHAHHA.
Takane juga batuk-batuk dan membuat Junko khawatir. Arthur juga menyuruh Takane untuk istirahat dan duduk sambil minum sake, Junko mengingatkan kalau mereka sedang dikuil.
Takane punya ide dan mengajak mereka main 100 kartu polisi.
Mereka berempat main kartu polisi dan JUnko kesal karena dia kalah terus.
Kemudian ia menyadari kalau Takane tidur sambil duduk lagi. Takane tersentak dan bangun, mengatakan kalau ia meditasi.
Junko tak percaya itu, dan ia juga shock saat melihat Momoe dan Arthur sensei juga tidur sambil duduk.
Dan akhirnya mereka berempat memutuskan untuk tidur.
Bahkan sampai akhir hanya Junko yang masih punya kekuatan untuk berdiri mematikan lampu sementara ketiganya udah di alam mimpi.
Waktu berlalu, ternyata tidak semudah itu tidur disamping lawan jenis di usia seperti itu,
Momoe sensei sama sekali tidak bisa tidur, matanya melek selebar-lebarnya karena gugup. Momoe menghadap dinding dan tidur disamping Arthur, ia mengatakan dalam hati kalau ia harus tetap tenang dan tidak boleh berteriak. Arthur sudah mengetahui hobinya, tapi jangan sampai Arthur tahu kalau ia tidak terbiasa dengan laki-laki.
Arthur juga tidak tidur, ia sengaja pura-pura berbalik dan menjatuhkan tangannya diatas Momoe sensei, seolah ia memeluknya, tapi Momoe tidak ada reaksi. Arthur jadi bingung dan menebak kalau Momoe sudah terbiasa dengan pria sepertinya. Ia menjadi agak kehilagan kepercayaan diri karena tidak bisa menebak pikiran gadis yang satu ini.
Junko juga tidak bisa tidak bisa tidur sama sekali, matanya masih terbuka lebar. Karena tak ada suara, ia heran kenapa semuanya bisa tidur nyenyak dengan suasana seperti ini. Ia bahkan mengira hanya dia yang ada dalam ruangan saking heningnya.
Junko tidak tenang dan penasaran apakah semuanya sudah tidur, tapi ia yakin Takane belum tidur dan ia menjadi sangat khawatir, tapi ia penasaran dan ingin berbalik melihat semuanya.
Jadi perlahan ia membalik badannya sealami mungkin, seperti seseorang yang sedang tidur.
Junko panik dan langsung berteriak dan berdiri menghidupkan lampu.
Karena Junko teriak, Momoe dan Arthur juga ikutan teriak. LOL.
Junko masih sesak nafas dan sesaat ia melihat ke arah TAkane lagi, mata Takane masih terbuka, Takane jelas sedang tidur. Yapz, tidur dengan mata terbuka HAHAHAHAAHHAHA.
Pagi harinya, Junko terbangun, ia melihat futon Takane sudah terlipat rapi dan Junko jalan-jalan disekitar kuil. Kemudian Junko melihat Takane membawa beberapa bungaa aster, Takane mengatakan ia ingin memberi penghormatan pada kedua orang tuanya.
Junko baru tahu kalau orang tua Takane meninggal saat ia masih seusia Sankyu. Takane kemudian permisi dan akan membawakan sarapan nanti. Junko mengerti.
Tapi JUnko mengikutinya dan Takane terlihat memberi hormat di altar orang tuanya.
Junko ragu-ragu dan mengatakan sebenarnya ia sudah lama ingin bertanya, kenapa Takane memilihnya.
Takane menjawab kalau baginya itu haruslah Junko, meski ia juga tidak tahu kenapa. Meski ia merasa sangat menderita tapi ia bahagia. Ia ingin selalu ada disisi Junko. Ini pertama kalinya ia merasakannya, ketika mereka tidak bersama, ia selalu ingin segera bersama dengan Junko.
Tiba-tiba Takane mendekatkan badannya ke arah Junko, semakin dekat dan dekat seolah akan menciumnya, Junko tentu saja mencoba menjauh sampai ia terjatuh.
Takane bersiap dan tiba-tiba ia berteriak.
Nenek Takane ada disana dan shock melihat keduanya.
Takane bersikap tenang seolah tidak ada yang terjadi. Nenek menegur Junko yang seharusnya meyapanya dulu kalau datang. Junko merasa bersalah dan meminta maaf.
Nenek benar-benar kesla karena mereka berbuat hal memaluka di kuil. Takane mengatakan Junko datang karena ia mengundangnya, jadi semuanya tanggung jawabnya.
Junko menyembah dan meminta maaf, ia yang salah, seharusnya ia menyapa nenek lebih dahulu.
JUnko kemudian meninggalkan keduanya, Takane ingin mengejar tapi Nenek melarangnya, ia mengingatkan takane kalau mereka punya upcara penting.
Takane menghabiskan waktunya dengan membaca alkitab di kuil dan Junko bersiap untuk bekerja saat ia mendapat telpon dari Nene yang sedang liburan bareng keluarganya.
Nene mengatakan kalau Yuki tidak keluar rumah sejak halloween dan ingin Junko memeriksanya kesana.
Rupanya itu adalah permintaan Hachiya. Hachiya sengaja menemui Nene di tempat liburan keluarganya.
DAn ternyata itu permintaan Yuki pada Hachiya, Hachiya segera menghubungi Yuki dan bertanya apakah Yuki sudah puas.
Momoe sensei dan Arthur sensei permisi sebelum meninggalkan kuil. Takane berterima kasih karena mereka sudah mau datang.
Arthur mengatakan ini kenangan yang menyenangkan dan memeluk Momoe, Momoe tentu saja menepisnya. Momoe mendapat pesan dari JUnko yang mengatakan kalau ia akan ke rumah Yuki.
Junko sepertinya juga mengirim pesan ke Kiyomiya dan mengatakan kalau ia akan ke rumah Yuki.
BTW Yuki sudah keluar dari ELA, KIyomiya penasaran dan melihat profile Yuki.
Junko tiba di apartemen Yuki dan menekan bel. Beberapa kali dan akhirnya dibuka. Yuki senang sekali melihat Junko dan langsung memeluknya.
Junko kagum dengan apartemen Yuki yang besar dan mewah. Yuki yang awalnya tersenyum mengubah raut wajahnya.
Tiba-tiba Yuki menarik rambutnya dan Junko terkejut, rambut Yuki palsu.
Yuki juga membuka bajunya di hadapan Junko dan Junko shock. YUKI ADALAH LAKI-LAKI!!!!
Yuki berjalan mendekati Junko yang masih shock dan mengatakan kalau dia adalah laki-laki dan ia menyukai Junko. Junko melangkah mundur hingga ke meja dan menjatuhkan barang-barang.
*Benda yang aku kira pisau ternyata adalah sisir alis O_0
Takane yang mendengar Junko pergi ke apartemen Yuki langsung bergegas menyusulnya. Ia khawatir.
Takane tiba disana dan menekan bel, ia cukup kaget karena Junko yang membuka pintu dan Junko baik-baik saja.
Junko justru lebih kaget karena Takane tiba-tiba ada disana.
Kita bisa melihat Yuki duduk di kursi dan menangis. Takane mengatakan sejak pertama kali mereka bertemu ia sudah tahu kalau Yuki adalah laki-laki. Ia tahu bagaimana rasanya melihat gadis yang kita cintai berciuman dengan pria lain.
JUnko menyuruhnya diam, Takane membela diri dan mengatakan kalau ia menyemangati Yuki HAHAHHAHAHA.
Yuki bertanya pada Junko apakah Junko membencinya. Junko tersenyum dan mengatakan ia sama sekali tidak membenci Yuki.
Yuki senang mendengarnya apalagi Junko mengatakan kalau ia menyukai Yuki, karena Yuki adalah muridnya.
Takane yang mendengarkannya menjadi kesal, karena Junko selalu baik pada orang lain selain dirinya.
Takane mengantar Junko ke rumahnya dan disana ia mulai protes mengenai kesenjangan diantara mereka, Takane merasa kalau mereka berdua memiliki kesenjangan, jadi dia tidak akan membiarkan Junko keluar dari pandangannya. Ia akan selalu berada disisi Junko.
Junko udah kehabisan kata-kata untuk melawan Takane, karena selama ini ia selalu kalah. Junko mengatakan kalau diantara mereka sama sekali tidak ada kesenjangan.
Takane menarik Junko dan membuat Junko terkejut, Takane mengatakan ada kesenjangan diantara mereka sekarang. Junko mencoba menghindar tapi Takane malah mendorognya ke arah lemari membuatnya kaget.
Lalu pembicaraan mereka terputus saat keluarga Junko kembali dan mereka senang melihat Takane ada disana.
Junko dan Takane berusaha bersikap biasa dan duduk berjauhan HAHAHA.
Ketiganya membelikan hadiah hanya untuk Takane LOL. Untuk Junko ga ada.
Junko cukup kaget karena ternyata keluarganya liburan ke Hokkaido.
Keesokan harinya Junko mendapat kabar kalau Takane sakit. Momoe khawatir karena Takane akan ada upacara penting besok. Junko juga kelihatan khawatir.
Takane demam tinggi, ia bahkan tak sadar dan berkeringat banyak sekali. Kaori lah yang merawatnya.
Junko akan pulang kerja saat ia berselisih dengan Mishima. Keduanya canggung lagi, Tapi Junko memperjelas kalau saat itu Mishima hanya mabuk dan ciuman itu tidak disengaja, Junko kemudian meninggalkan Mishima seolah dia tidak memikirkan hal itu. Mishima agak kecewa.
Kiyomiya melihat hal itu dan mengajak Mishima bicara di kantin ELA.
Mishima mengakui kalau dia sudah menyukai Junko sejak kuliah.
Kiyomiya mengatakan kalau Mishima tidak mengatakan perasaannya maka dia akan kmenyesal nanti.
Mishima bingung. Kiyominya memperlihatkan wajah kalau ia sedang dalam masa penyesalan.
Junko yang merasa khawatir dan memutuskan menjenguk Takane di kuil malam itu. Ia bahkan membawa buket bunga.
Tapi kuil sangat sepi, Junko sudah memberi salam dan tidak ada yang menjawab. Saat ia berjalan disekitaran ia menguping pembicaraan nenek dan kepala pendeta yang khawatir pada Takane karena demamnya sangat tinggi. Nenek menyalahkan Junko karena hal itu, padahal ini adalah waktu yang sangat penting bagi Takane.
Junko yang mendengarnya merasa bersalah.
Junko menemui Takane di kamar dimana ia biasa menginap dan duduk disampingnya, Junko bertanya keadaan Takane. Takane dalam setengah sadar menyadari itu adalah Junko. Takane senang Junko datang menjenguknya, ia mengatakan kalau ia baik-baik saja.
Junko menyentuh wajah Takane dan mengatakan kalau Takane sama sekali tidak baik, panasnya tinggi. Ia bertanya apa yang bisa ia lakukan. Takane bertanya apakah Junko akan melakukan apapun? Junko mengangguk.
Takane meminta Junko menggenggam tangannya dan Junko melakukannya. Takane berterima kasih padanya.
Kaori yang datang membawakan air kompres baru melihat keduanya, ia menjadi sedih dan pergi dari sana.
Takane berusaha untuk duduk dan Junko memintanya tidak memaksakan diri.
Takane mengatakan ia ingin tampil keren di hadapan Junko. Junko menyuruhnya jangan memaksakan diri karena besok Takane ada upacara penting. Ia menyesal mengajak Takane main sampai malam.
Takane mengatakan itu pertama kali baginya, bermain sampai malam bersama temannya dan juga tidur bersama, dan mengundang temannya ke rumah. Semuanya pertama kali baginya. Karena itu ia senang.
Junko hanya bisa menghela nafas dan mengatakan jika sekali-kali ia juga bisa melakukannya.
Takane senang mendengarnya dan mengatakan kalau ia ingin makan masakan Junko. Junko mengerutkan keningnya dan mengatakan masakannya tidak enak.
Takane kemudian memintanya berkencan. Junko akhirnya mengiyakan meski berat hati.
Junko tidak menjawab, ia terus mengelus punggung Takane.
Dalam demamnya, Takane mengatakan kalau ia ingin menjadi suami Junko dan memiliki keluarga bersama Junko.
Junko kelihatan sedih, ia mengerutkan wajahnya dan mengatakan kalau ia sudah berkali-kali bilang kalau itu mustahil. Junko mengatakan kalau Takane hanya terbawa suasana karena ia sakit.
Takane berkata lagi, Junko-san... aku mencintaimu.
Junko terkejut dan memanggil namanya, Takane sudah tidur. Junko mengelus rambut Takane dan terlihat sedikit tersenyum.
Pagi harinya, saat upacara peringatan Buddha.
Junko terbangun dan Takane tidak ada disana. Ia keluar mencari Takane dan Takane sudah mengganti baju dengan baju untuk upacara, ia kelihatan sudah sehat. Takane berterima kasih karena semuanya berkat Junko yang merawatnya.
Junko cukup kaget karena semalam demam Takane sangat tinggi.
Takane akan pergi saat ia berbalik kembali dan tersenyum pada Junko, mengatakan ia akan melakukan upcara dengan sepenuh hati. junko tersenyum.
Padahal semalam ia demam tinggi. Nenek cuma bisa berkerut melihatnya. Takane minta maaf karena membuat nenek khawatir.
Lalu upcara dimulai. Takane melakukannya dengan baik.
Nenek melihatnya dari jauh. Kaori menemui nenek dan mengatakan kalau ia menyerah untuk menikahi Takane. Ia menyadari kalau isteri yang cocom untuk Takane bukanlah dirinya.
Nenek tersenyum mendengarnya. WHAT? Dia setuju?!
EDIT : Ternyata Kaori bilang kalau dia ga akan menyerah untuk menjadi isteri Takane LOL. Aku salah terjemahkan. KAtanya dia-lah yang pantas untuk menjadi istri Takane, makanya nenek tersenyum. Kayaknya jiwa persaingan Kaori mulai muncul karena cemburu. LOL
Junko akan pergi saat ia tersenyum mendengar suara Takane mulai membaca kitab dan melakukan upcaranya.
Kiyomiya, Mishima dan Takane menelpon Junko bersamaan.
Telpon tersambung. Junko dalam perjalanan pulang melihat ponselnya berdering dan mengangkatnya.
Junko bicara dengan seseorang diseberang telpon.
Siapakah kira-kira???????
Ketiganya tampak berjalan menuju suatu tempat. Takane dengan buket mawarnya, sepertinya kali ini ia akan benar-benar melamar.
Mishima dan Kiyomiya juga tergesa-gesa berjalan.
Siapakah yang akan menemui Junko yang menunggu salah satu diantara mereka bertiga?????????????????????????????????????????????
Junko menunggu sambil melihat langit hari itu. Ia menunggu dengan senyuman di wajahnya.
Junko kemudian berbalik ke belakang, dan seseorang datang.
Mishima tiba di kantor. Ia mencari Junko, jelas Junko tidak ada disana, berarti Mishima out!!!
Takane dan buket mawar merahnya tiba disutu tempat, entah dimana itu tapi ada sebuah bangku disana. Ia menatap bangku itu. Takane OUT!
Dan benar saja, yang menemui Junko adalah Kiyomiya!
Keduanya saling menatap. Kiyomiya tanpa basa basi berkata, Sakuraba, mau-kah kau ke New York bersamaku?
Junko terkejut. Ia belum menjawab.
Mishima galau di kantor.
Takane masih menatap kursi itu.
Kiyomiya menunggu jawabannya.
Junko bersiap untuk menjawab.
~END~
Komentar :
Aigoooooooooooo!!!!!
Sebagaiman aku menyukai ending bubblegum, begitu juga aku menyukai ending scene episode 4 ini!!!
RAsanya deg-degan sekali menantikan siapa kira-kira yang berhasil menelpon Junko dan mengajaknya bertemu. Gak diduga, ternyata Kiyomiya. Lalu kira-kira apa jawaban Junko????????
Kalau Junko ke New York maka drama ini akan berakhir, jadi aku ga yakin dia akan pergi. Tapi di preview episode selanjutnya, Kiyomiya dan Junko tampak dekat dan sepertinya mereka pacaran.
Sementara itu Takane terlihat sedang latihan kencan di taman bermain, atau dia kencan sendiri?????? ANDWEEEEEEEEEEEEEE
MAna dia masih pakai pakaian pendeta itu lagi LOL.
Aku suka sifat Takane, meski agak maksa tapi dia orangnya jujur. Dia ga minta pacaran atau yang lain-lain, dia maunya menikah langsung. KYAAAAAAAA!!!
Aku selalu senyam senyum sendiri pas bagian Takane mengatakan kalau dia ingin menjadi suami Junko.
Junko aja bingung mau gimana menolaknya lagi, karena menolak sudah tidak mempan.
Aku juga bingung nih, Junko ini sebenarnya punya rasa ga sih sama Takane? HHMMMMMM.
Aku masih penasaran apakah akan ada flashback nantinya. Masa kecil misalnya? HAHAHHHA.
Aku masih berharap kalau perasaan Takane ini jelas gitu, kok bisa dia suka sama Junko.
Kemarin aku sempat mengintip manga-nya sedikit, cuma takut spoiler jadi aku baca sekilas.
Sampai episode ini kayaknya belum ada adegan pertama kali Takane melihat foto Junko kan?
Nah, kalau dimanga, Takane melihat foto gadis perjodohannya dan tertarik karena ekspresi Junko di foto itu seperti marah. Hihihihi.
Junko nolak-nolak terus nih.
Mungkin dia juga galau karena kehidupan kuil sama sekali tidak cocok dengannya, apalagi impiannya adalah Amerika. Mingkin dia sudah ada sedikit rasa hanya saja ia masih ragu. Hehehhe.
Tapi dimana lagi coba nemu cowok kayak Takane, udah ganteng, taat agama, rajin, agak romantis, jujur dan jago masak kepiting HAHHAAHHAHAHAHA.
Aku suka hubungan Arthur dan Momoe, lucu, unik.
Arthur ini awalnya kayaknya pengin godain Momoe aja, cuma lama-lama ia jadi penasaran pada Momoe yang tidak seperti gadis biasanya.
Nah, ujung-ujungnya jadi cinta deh HAHAHHHAH..
Couple baru yang dikonfirmasi, bisa dipastikan kalau Masako dan Hachiya akan ada hubungan di episode berikutnya.
Sepertinya sama seperti Yuki yang masuk ELA demi Junko, aku rasa Hachiya juga punya maksud pribadi kenapa dia menjadi siswa di ELA, apakah dia ada rasa pada Masako sebelumnya?
Atau memang dia cuma mau menemai Yuki aja awalnya, cuma lama-lama dia jadi suka pada Masako? Bisa jadi kan yak?
Ngomong-ngomong semua orang dapat pasangan nih, lalu gimana dengan Mishima-san dan Kiyomiya?????
Kalau yang lain menunjukkan perkembangan, maka keduanya ini belum ada pasangan nih, apa kita pasangin aja, HAHAHHHHAAHHA.
Momoe pasti seneng banged LOL.
sy suka dengan drama ini bkn senyam senyum sendiri apalagi baca sinopsisnya d tambahin selipan kata2 dr penulis sinopsis ini,makasi yah terusin bikin sinopisisnya smpai drama ini tamat
BalasHapusapa cuma saya aja disini yg suka ma makoto kiyomiya ya? walaupun akhirnya menyadari kalu dia mulai ada rasa ma junko ..tp dia dewasa bngt ..mau bantuin takane jg biar bisa ngomong ma junko yg lg marahan.lain dengan mishima yg maen serobot aja..hahaha bakal terus tongkrongin ni site kayaknya..suka ma sinop nya
BalasHapusyou're not alone girl, I have love him too but Takane is more and more lovable too XD
HapusSukaaaaa......!!!!!
BalasHapusDitunggu yg ke 5
Keren....
BalasHapusSemangat yah nulisnya
Jd tambah penasaran kelanjutannya
Kok beda ya sama film yang aku punya ya. Kalo di subtittle yang aku download gini "aku tidak akan menyerah, orang yang cocok untuk menjadi istri takane-san adalah aku" kata kaori...
BalasHapuswahh, iya HAHHAHAHA, aku salah terjemahkan, setelah aku cek lagi ternyata Kaori bilang kalo dia ga akan menyerah untuk menjadi pengantin Takane.
HapusBete deh, awalnya aku kasian, lama-lama gini aku ngerasa dia bakalan jahat jadinya HAHAHHAHAH
This comment has been removed by the author.
HapusSuka bnget😄 bkin ketawa2 sndiri pas baca.y😆
BalasHapusSis, ini diangkat dr manga yah? Boleh sy tau, apa judul manga nya?
BalasHapussama, From Five to Nine juga judulnya
Hapus