Sinopsis Bubblegum Episode 3
SONG OF THE DAY
Episode 3 dimulai dengan sedikit adegan dari akhir episode 2 dimana Ri Hwan memohon pada Suk Joon agar tidak menemui Haeng Ah.
Suk Joon dengan tenang bertanya, demi siapa? demi dirimu Bagaimana kalau sebenarnya dia tidak ingin putus dariku?
Ri Hwan terdiam. IA tidak bisa membalas kata-kata Suk Joon.
Suk Joon meninggalkannya dan naik ke dalam lift menuju lantai dimana Haeng Ah tinggal.
"MAlam seperti ini, meski tidak ada hal yang terjadi, pada malam seperti ini, semuanya jadi berantakan. BAhkan hal kecil yang sudah terkubur lama, akan muncul pada malam seperti ini."
Ri Hwan yang tidak mengerti apa yang ada dalam hatinya, atau justru ia mengerti tapi ia tidak bisa apa-apa, pulang ke rumahnya dengan mengendarai mobil.
Ia emosi karena ada banyak hal yang ia pikirkan.
Bahkan ada pengendara lain yang menyerobot jalan dan ia harus menginjak rem-nya mendadak, kue ikan yang ia belikan untuk Haeng Ah terjatuh ke lantai mobil. Semuanya berantakan.
Saat ia mencari gunting dalam laci, ia melihat ada lakban disana dan kenangan kecil tentang Haeng Ah muncul dalam pikirannya.
Saat mereka masih berpacaran, mereka pernah makan bersama dan HAeng Ah dengan nakal melakban kedua tangannya. IA bersikap imut didepan Suk Joon dan meminta Suk Joon menyuapinya karena ia tidak bisa memegang apa-apa.
Suk Joon menyuruhnya jangan begitu dan cepat makan. Ia tidak mau menyuapi Haeng Ah, karena dilihat banyak orang.
Haeng Ah bete dan kesal, memangnya kenapa? Orang-orang kan saling menyuapi juga?
Suk Joon menangatakan dia tidak pernah melakukan hal seperti itu.
Haeng Ah tertawa dan berbisik sambil memperlihatkan tangannya, Aku juga tidak pernah melakukan hal seperti ini.
Suk Joon agak kesal dan menghela nafas, lalu kau mau aku bagaimana?
HAeng Ah tersenyum manis dan memperlihatkan tangannya, kode-kode supaya Suk Joon menyuapinya.
Suk Joon akhirnya kalah dan akan mengambil piring HAeng Ah. HAeng Ah sudah kelihatan sangat ceria. TApi Suk Joon mengurungkan niatnya dan Haeng Ah jadi bete lagi.
Suk Joon mengambil steak dari piringnya dan melihat ke sekitar, kemudian ia bersiap menyuapi Haeng Ah.
Haeng Ah senang banged dan ia bersikap manja lagi, meminta Suk Joon memasukkan garpunya ke mulutnya.
Suk Joon mengalah dan melakukannya. Haeng Ah senangnya bukan main.
Suk Joon kemudian menyuruhnya makan sendiri selanjutnya. Haeng Ah mengerti dan dengan kekuatannya sendiri ia melepaskan lakban itu. WOOW.
Suk Joon diam-diam tersenyum melihat tingkah HAeng Ah.
KYAAAAAAA!!! HAeng Ah lucu bangeeeeeeeeeed, dia bisa mengalahkan sifat Suk Joon yang bisa dibilang cuek, pemalu dan ga pernah tersenyum itu.
Ri Hwan menghentikan mobilnya di pinggir jalan, ia juga mengingat hal kecil yang sudah lama terkubur.
Itu adalah saat Haeng Ah pertama kali berpacaran dengan Suk Joon.
Haeng Ah yang akan berulang tahun lusa terlihat tidak begitu menantikan ulang tahunnya. Tapi tiba-tiba ia menerima sebuah pesan dan sambil senyam senyum ia membalas pesan itu dan meninggalkan Ri Hwan dan yang lainnya.
Haeng Ah begitu gembira saat ia memiliki pacar sementara Ri Hwan yang ditinggalkan terlihat sedih, lebih tepatnya Ri Hwan merasa ada sesuatu yang hilang.
Dan malam itu, diantara mereka bertiga, tidak ada yang bisa tidur dengan nyenyak.
Ri Hwan makan sup bersama Hyung-nya, temannya satu rumah.
Ri Hwan yang sedang galau lagi-lagi mengatakan sesuatu tentang pikirannya, tapi ia mengibaratkannya itu Hyungnya.
Ri Hwan mengatakan ia sedih sekali melihat Hyung menderita karena mabuk (Ri Hwan sedih melihat Haeng Ah menderita karena Suk Joon). Karena itu ia ingin kesana dan meminta penjual bar tidak menjual alkohol untuk Hyung (Ia menemui Suk Joon agar tidak mengganggu Haeng Ah lagi).
Ri Hwan bingung dan bertanya, apa menurutmu aku melakukan semuanya demi diriku sendiri?
Hyung mengatakan Ri Hwan tidak boleh melakukan hal itu. Ri hwan bingung, kenapa? bukankah kau bilang perutmu sakit karena itu?
Hyung berkata, tapi aku menyukainya, aku akan melawan rasa sakit itu karena aku menyukainya, kenapa kau mau memisahkan kami?
Ri Hwan kesal mendengarnya, karena dalam pikirannya, mungkin Haeng Ah merasakan hal itu jga.
Hyung berkata harusnya Ri Hwan memberitahukan itu padanya dulu. Apakah aku asal bicara atau ingin berhenti.
Ri Hwan makin kesal mendengarnya dan mengatakan pada Hyung teruslah minum alkohol dan buatlah dirimu menderita!
Mereka lanjut makan sup-nya. Tapi Hyung kemudian berkata, tapi kau boleh melakukannya. Karena cintamu padaku lebih besar dari pada rasa cintaku pada alkohol. Jadi kau punya hak untuk menghalangiku minum alkohol.
Ri hwan terdiam, ia berfikir. Ia sedkit lega karena artinya ia boleh melakukannya.
Haeng Ah ada di depan rumah sakit. Ia menghela nafas untuk masuk ke dalam. IA berhenti lama di pintu masuk. Ia meyakinkan dirinya beberapa kali dan melangkah masuk , tapi ponselnya berbunyi.
Haeng Ah mengangkat telpon dari seseorang yang ia panggil bibi. Ia mengatakan kalau ia sampai ia akan mengabari.
Haeng Ah sudah masuk ke dalam, dan tiba-tiba pikirannya jadi aneh, ia sesak nafas. Haeng Ah kesulitan bernafas dan berkeringat. Ia memutuskan keluar dari rumah sakit itu.
Rupanya yang menelpon Haeng Ah dan menyuruhnya datang ke rumah sakit adalah ibu Ri Hwan. Ibu sedang berdiskusi dengan seorang dokter mengenai masalah Haeng Ah.
Ternyata Haeng Ah pobia rumah sakit, ia tak bisa masuk ke dalam rumah sakit. Ibu mengatakan ia mulai mengalami itu sejak kelas 2 SMA. Awalnya tidak apa-apa tapi saat Haeng Ah melihat seseorang berdarah-darah di rumah sakit, lalu Haeng Ah pingsan. Orang tua Haeng Ah dulu masuk rumah sakit karena sakit sepele, tapi keduanya tidak bisa pulang.
Dokter mengatakan kalau hal itu tidak akan mempengaruhi aktifitas Haeng Ah di luar, ia bertanya kenapa ibu Ri Hwan ingin Haeng Ah diperiksa.
Ibu mengatakan kedua orang tua Haeng Ah meninggal sebelum usia 40 tahun, dan Haeng Ah sekarang sudah 33 tahun, ia ingin Haeng Ah diperiksa siapa tahu ada masalah dengan kesehatannya.
Ibu kemudian akan pergi tapi dokter menahannya. Ia mengatakan ibu Ri hwan datang karena ingin konsultasi tentang Haeng Ah, eh malah mau pergi.
Ibu Ri Hwan bingung. Ia bertanya apakah begitu?
Dokter itu memberikan data Haeng Ah pada ibu Ri Hwan, padahal tadi ibu Ri Hwan yang membawakan data itu untuk diperiksa.
Ibu mengambil datanya dan berfikir.
(OMG!!! Sepertinya mami Ri hwan sakit deh)
Ri Hwan mengobati seorang pasien, nenek tua. Nenek itu ternyata tidak sakit, ia meminta pada Ri hwan untuk mengatakan pada puterinya kalau ia akan sembuh jika kembali ke desa. nenek mengatakan ia merindukan kebunnya dan juga makam suaminya disana. Serta seekor anjing yang ia rawat.
Nenek itu menceritakan tentang anjingnya pada Ri Hwan dan scene beralih kepada Haeng Ah yang minum di tangga halaman rumah sakit.
Entah kenapa saat nenek itu bercerita tentang anjingnya, seolah Ri hwan mengibaratkan anjing itu adalah HAeng Ah.
Ri Hwan juga jadi sedih mendengarnya. Nenek itu tidak bisa mengatakan pada anaknya kalau ia ingin kembali, karena anaknya terlalu khawatir padanya, jadi ia meminta Ri Hwan yang mengatakannya.
Ri Hwan jadi kepikiran Haeng Ah. Ia mengambil ponselnya dan menghubungi Haeng Ah.
Haeng Ah sedang membuang kaleng minumannya dan meninggalkan tas-nya di tangga, jadi ia tidak bisa mendengar ponselnya berbunyi.
Saat ia kembali, ia melihat satu panggilan dari Ri Hwan.
Haeng Ah menghubunginya lagi tapi Ri hwan sudah meninggalkan ponselnya di kantor sementara ia harus memeriksa pasien.
Haeng Ah menutup ponselnya, ia merasa bosan, ga tau mau ngapain lagi.
Sementara itu Ri Hwan sibuk di kliniknya.
Aku bingung bibi itu ibunya atau memang bibi Yi Seul. Sementara aku ga yakin aku akan panggil dia ibu deh.
Ibu dan Oppa Yi Seul sedang makan berdua, tapi kemudian Yi Seul datang, sepertinya Oppa yang memanggilnya. Ibu terkejut melihat Yi Seul dan mengerutkan keningnya, kenapa kau datang? Kau mau makan lagi?
Yi seul bete, tadi itu sarapan, aku belum makan siang.
Ibu berkerut lagi, apa kau harus makan 3 kali sehari???
Ibu mengomentari Yi seul yang memakai sepatu baru dan malah mengatakan kalau harsunya Yi Seul membeli pergelangan kaki baru, bukan sepatu.
Yi seul menghela nafas kesal, hanya karena dia gemuk jadi ibunya memperlakukannya begitu. Ia menghela nafas dan duduk disamping Oppanya.
Oppa-nya berkomentar, jika orang lain mendengar percakapan ini pasti mereka berfikir adiknya seekor gajah.
Oppa berbisik pada Yi Seul kalau ibu tiba-tiba menelpon jadi ia tidak bisa melarangnya ikut makan.
Ibu lagi-lagi terganggu melihat Yi Seul, ia bertanya kapan Yi Seul akan mengurus rambutnya.
Yi Seul menjawab dengan bete kalau dia sangat sibuk. Ibu mengeluh, di dunia ini apa yang lebih penting dari perawatan, hah?
Yi Seul menghela nafas dengan kesal lagi. Oppa penasaran, mungkinkah kau ingin berkencan? Aku belum pernah melihatmu begini? Orang seperti apa dia?
Ibu langsung menyerobot, dia cucu Yayasan Se Hyung. Anehnya dia itu dokter obat tradisional. Dia tidak akan mewarisi rumah sakit. Dia juga tidak mau mengatakan apapun tentang ayahnya. Paling tidak mereka tidak akan mengungkit pertunangannya dulu.
Yi Seul menutup matanya dengan kesal, Oppa mengingatkan ibunya jangan membicarakan hal itu lagi. BTW Yi Seul dulu putus sama tunangannya ternyata, bukan pacarnya, aku kira pacarnya, LOL.
Ibu mengingatkan Yi seul kali ini harus bersikap dingin, jangan menelponnya duluan dan abaikan telponnya.
Oppa setuju, jangan menelponnya duluan, langsung temui saja, Oppa bahkan menawarkan meminjamkan helikopter HAHAAHAHAHA.
Yi Seul yang sudah tidak tahan lagi mengambil ponselnya dan menelpon seseorang. Yi Seul mengatakan ia ingin bertemu.
Ibu shock karena Yi Seul langsung saja menelpon Ri Hwan. HAHAHHAAHHAHA. Yi Seul nantang nih.
Ri Hwan aja kelihatan bingung, kok tiba-tiba ditelpon.
Hyung Ri Hwan menggoda Ri Hwan yang akan bertemu dengan teman kencan butanya itu. IA bisa melihat uang di wajah Ri Hwan dengan jelas.
Hyung menggoda Ri Hwan. Ri Hwan sedikit bingung dan mengatakan, ini bukan seperti ajakan kencan, tapi seperti ajakan berduel. Apa kakinya terkilirr karena jatuh kemarin?
Tiba-tiba Ri Hwan jadi takut, Apa dia akan menuntutku?
Hyung dan Ri Hwan ini lucu banged.
Di Secret Garden, restoran paman dan bibi Haeng Ah - Ri Hwan, Dong Hwa sedang menelpon seseorang dengan kesal sambil mengatakan cek CCTV-nya. Sepertinya ada masalah di restoran. Paman No datang dan bertanya apakah Ri Hwan akan datang. Bibi mengatakan Ri Hwan akan segera datang, padahal tangannya sudah tidak apa-apa, meski sakit sedikit.
Paman juga bertanya apakah Haeng Ah akan datang. Ibu mengatakan Haeng Ah mungkin sibuk. Paman menyuruh Dong hwa menelpon Haeng ah agar datang ke restoran, ia ingin mendamaikan keduanya karena kemarin keduanya bertengkar.
Dong Hwa tidak mood karena disuruh menelpon Haeng Ah sementara Ri Hwan sudah terlihat di depan. JAdi Paman harsu berteriak dulu agar dia mau menelpon.
Haeng Ah masih berusaha masuk ke dalam rumah sakit. Tapi lagi-lagi ia sesak nafas. IA masih tidak bisa masuk ke dalam rumah sakit dan berdiri di luar.
Ia mendapat pesan dari Dong hwa dan akhirnya memutuskan ke Secret Garden.
Haeng Ah tiba di restoran dan bibi bersemangat mengantarnya ke tempat Ri Hwan duduk, di luar restoran.
Keduanya duduk dalam diam. Ri Hwan memulai pembicaraan, ia mengatakan kalau ia tadi menelpon HAeng Ah. Haeng Ah mengatakan dia juga.
Ri Hwan bertanya, apakah ada sesuatu terjadi kemarin?
Haeng Ah bertanya, selain pertengkaran kita?
Ri Hwan masih menunduk sesekali mengecek ekspresi Haeng Ah, ia bertanya, Kau... memakan kue-nya?
Haeng Ah bingung, Yang ada di kulkas?
Ri Hwan menatapnya, dia tidak datang?
Haeng Ah makin bingung, siapa?
Ri Hwan bertanya lagi, Tidak ada yang kerumahmu kemarin?
Haeng Ah bingung, bagaimana kau tahu ada yang mau ke rumahku?
Ri Hwan serius bertanya lagi, Tidak ada kue yang dititipkan di pos satpam?
Haeng Ah bertanya balik, Kau menitipkan kue di pos satpam?
Ri Hwan lagi lagi bertanya, bukankah satpam ke kamarmu?
Haeng Ah mengatakan kalau satpam ke kamarnya untuk mengganti lampu.
Ri Hwan meyakinkan lagi, cuma itu?
Haeng Ah membenarkan.
Ri Hwan sedikit memikirkan hal itu dan Haeng Ah berfikir kalau Ri Hwan menitipkan kue disana jadi ia berkata harusnya Ri Hwan memberitahunya lebih cepat, namanya sudah buruk karena Kimchi waktu itu.
Ri Hwan mengatakan bukan itu. Aku menelponmu karena...
Haeng Ah memotong, apa boleh aku bicara duluan?
Ri Hwan : Tidak!
Haeng Ah : Cara bicaraku kemarin. . .
Ri Hwan dengan cepat : Maaf aku sudah keterlaluan!!
Haeng Ah mengatakan kalau Ri Hwan tidak melakukan kesalahan. Ri hwan menyadari kesalahannya karena terus bicara dan tidak memikirkan perasaan Haeng Ah saat itu.
Haeng Ah mengatakan itu semua karena dia berbohong.
Bibi yang mengintip dari tadi mendatangi mereka karena kelihatannya sudah baikan. Bibi bertanya pada Haeng Ah dia dari mana.
Haeng Ah mengatakan ia datang dari rumah sakit bibi.
Ri Hwan terkejut, kau suntik pilek?
Haeng Ah berbohong mengangguk.
Bibi kemudian excited mengatakan kalau wanita yang dijodohkan dengan Ri Hwan akan datang. Haeng Ah harus menemuinya sebelum pergi. wanita itu sangat kaya.
Ri Hwan malu-malu. LOL.
Haeng Ah excited, Ahh, dia. Adiknya Hong Jung Woo?
Ri Hwan heran kenapa Haeng Ah bisa tahu, Apa woo Bin Hyung mengatakannya padamu?
Haeng Ah mengatakan kalau Woo Bin datang dengan berita besar dan pergi setelah bertengkar dengan Tae Hee.
Ri Hwan kesal mendengarnya.
Haeng Ah penasaran, Apakah dia mirip dengan Hong Jung Woo?
Bibi bertanya, bagaimana kau bisa mengenal kakaknya?
Haeng Ah mengatakan saat ia sekolah di SMP Myung Hwae, Jung Woo sekolah di SMA Myung Hwae, kakak Yi Seul sangat populer saat itu.
Haeng Ah mulai memuji Hong Jung Woo yang tampan, putih dan pintar bermain basket. saat dia bermain ada grup cheer yang menyemangainya dan Haeng Ah menirukan tarian dan nyanyian pendukung Jung Woo.
Ri Hwan kesal melihat Haeng Ah, lebih tepatnya memalukan.
Kemudian ia senang karena Yi Seul sudah datang.
Yi Seul menemui mereka berempat dan memberi salam. Ri Hwan memperkenalkan Haeng Ah pada Yi Seul.
Haeng Ah menatap Yi Seul dan mengenalinya sebagai dokter gigi yang saat itu mengusirnya karena membawa anjing ke rumah sakit.
Yi seul jadi malu mendengarnya.
Yi Seul akan duduk saat Ri hwan dan Haeng Ah terus bicara. Ri Hwan mengatakan kalau Haeng Ah phobia rumah sakit dan darah.
Haeng Ah emngatakan ia tidak sempat pingsan karena langsung di usir. Kemudian ia memperkenalkan diri sebagai kakak Ri Hwan.
Ri Hwan tidak suka dan mengatakan kalau Haeng Ah adiknya. Ri Hwan mengatakan kalau HAeng Ah agak telmi, selama 33 tahun ia sudah mengatakan kalau yang lahir duluan itu adalah Oppa.
Haeng Ah bete, ia tidak suka menjadi adik dan membalas, kau tau, nama aslinya adalah Park Dong Saeng.
Ri Hwan bete dan mendorong wajah Haeng Ah dan emngatakan pada Yi Seul kalau ia sebenarnya ingin mengusir Haeng Ah, tapi tidak bisa karena restoran ini adalah milik ayah Haeng Ah.
Yi seul sebenarnya tidak terlalu peduli dengan itu, yang ia inginkan adalah duduk, saat ia bersiap akan duduk, Haeng Ah bicara lagi, Bibi GongJu adalah manager-nya dan paman Noh / paman KangPae (preman) adalah kokinya.
Lalu kita bisa melihat paman, bibi dan Dong hwa mengintip dari jendela,LOL. Yi Seul membungkuk.
Haeng Ah mengatakan kapau Kangpae ajushi dulunya memang benar-benar preman, tapi ayahnya mengatakan agar menggunakan pisau untuk daging.
Yi Seul mengerti. Haeng Ah mengatakan lagi kalau ayahnya sudah meninggal, saat mereka masih SMP. Ri Hwan mengangguk.
Yi Seul melihat keduanya.
Waktu berlalu, saatnya Haeng Ah pergi. Ia berdiri dan Yi Seul juga berdiri. Haeng Ah mengatakan Yi Seul tidak udah berdiri, Ri Hwan juga mengatakan hal yang sama, emmbuat Yi Seul jadi bingung dan akhirnya mengatakan kalau ia amu ke toilet untuk cuci tangan, LOL.
Ri Hwan mengantar Haeng Ah sampai di depan dan melihat wajah Haeng Ah dengan baik dan bertanya apakah Haeng Ah tidak apa-apa datang ke rumah sakit, karena wajahnya tampak merah.
Haeng Ah menyentuh pipinya dan emngatakan ia tidak apa-apa, itu karena tadi ia minum bir sedikit.
Ri Hwan marah, kau minum bir setelah disuntik?
Haeng Ah bohong lagi, aku minum sebelum disuntik! Ah, jangan bilang pada bibi ya!
Ri Hwan menarik nafas, kau tidak boleh melakukan itu, apalagi setelah disuntik vaksin.
Haeng Ah nakal dan menutup telinganya, mengatakan kalau ia tidak mendengar celotehan Ri Hwan.
Ri Hwan bete dan akan pergi, Haeng Ah tersenyum akhirnya lepas dari interogasi, tapi Ri Hwan menarik tangan Haeng Ah mendekatinya dan membuatnya terkejut.
Ri Hwan menatap Haeng Ah dan mengatakan kalau Haeng Ah tidak boleh mengulanginya lagi.
Haeng Ah masih kaget dan berusaha melepaskan tangannya.
Ri Hwan makin mempererat pegangannya dan menyuruh Haeng Ah menjawab.
Ri Hwan memaksa Haeng Ah menjawab dengan memukulkan tangan Haeng Ah ke kepala Haeng Ah.
Karena Haeng Ah tidak menjawab, ia mengancam akan menelpon ibunya dan Haeng ah panik.
Ri Hwan mengambil ponselnya dan dengan tangan kirinya yang panjang ia memegang kepala Haeng Ah agar tidak bisa merebut ponsel darinya.
Ri Hwan kabur dengan pura-pura menelpon ibunya.
Yi Seul keluar dari dalam kamar mandi dan matanya menangkap banyak foto yang tertempel di dinding pintu masuk restoran. Ia berjalan mendekati foto-foto itu dan melihatnya satu per satu. Bibi Gong Ju mendekatinya dan tersenyum melihat foto-foto lama disana.
Bibi menunjuk satu foto dan mengatakan kalau itu ayah dan ibu HAeng Ah, Haeng Ah kecil, ibu Ri Hwan dan Ri Hwan kecil. Bibi mengatakan foto itu diambil saat terakhir kali Yeon Hwa (ibu Haeng Ah) kesana.
Bibi mengenang kenangan lama dan mengatakan mereka bahkan tidak tahu, Yeon Hwa mengalami masalah pencernaan dan kerumah sakit sendirian, setelah itu dia tidak pernah pulang.
Bibi kemudian menunjuk satu foto lagi dan mengatakan itu saat Ri Hwan dan Haeng Ah lulus SD. Yang ada difoto itu adalah ayah Haeng Ah dan dirinya.
Yi Seul menebak, yang memotret pasti ibu Ri Hwan. Bibi mengatakan yang memotret adalah Paman preman, karean Sun Young (ibu Ri Hwan) yang seorang dokter terlalu sibuk untuk datang ke kelulusan anaknya.
Bibi mengatakan ayah HAeng Ah lah yang merawat mereka saat kecil, makan, mengerjakan PR, mendamaikan saat bertengkar dan bermain, mereka melakukannya di restoran ini dulu.
Bibi melihat satu foto lagi, ia membersihkan dengan tangannya, foto pernikahan orang tua Haeng Ah. Kita bisa melihat bibi, paman, ibu Ri Hwan dan seorang wanita lagi disana. Ayah Ri Hwan tetap tidak kelihatan fotonya.
Bibi mengatakan mungkin karena mereka berdua mirip, ayah HAeng Ah bahkan didiagnosis penyakit yang sama.
Yi Seul seolah melihat Haeng Ah dan Ri Hwan kecil berlarian di dalam restoran dan bercengkerama dengan paman dan bibi Gong Ju.
Yi Seul tersenyum.
Ri Hwan dan Yi Seul berjalan berdua.
Yi seul bertanya tentang Haeng Ah lagi, apakah dia benar adik Ri Hwan.
Ri Hwan mengatakan kalau dia memang adiknya, ia lahir di bulan Juli dan dia Haeng Ah lahir di bulan Oktober.
Yi seul mengatakan kalau Haeng Ah tidak seperti adik Ri Hwan, melainkan teman.
Ri Hwan tersenyum, Haeng Ah memang teman pertamanya.
Ri Hwan tertarik melihat sebuah kedai dan menawarkan makan es krim pada Yi Seul.
Yi seul kelihatan ingin menolak dan tidak mau makan es krim, tapi Ri Hwan terlalu excited memilihkan rasa es krim jadi Yi Seul tidak sempat dan merasa tidak enak untuk menolaknnya.
Yi Seul akhirnya mengatakan kalau ia tidak makan es krim. Ri Hwan bingung. Yi Seul mengalihkan pandangannya dan mengatakan kalau nanti ia bisa gendut kalau makan es krim LOL.
Ri Hwan tertawa, tidak mungkin kalau cuma makan satu.
Yi Seul mengatakan tetap saja, Ri Hwan melihat ekspresi Yi seul yang menatap memohon padanya, Ri Hwan akhirnya mengerti dan mengurungkan niat-nya untuk makan es krim.
Yi Seul menunduk, ia jadi merasa ga enak.
Ri Hwan berkomentar, kemarin makanmu pasti banyak. Kau sedikit bertambah tinggi.
Ri Hwan tersenyum dan bertanya, kakimu tidak sakit?
Yi Seul dengan cepat mengatakan kalau ia sudah memiliki sepatu itu sejak lama.
Ri Hwan tertawa sambil melihat sepatu Yi Seul.
Yi Seul jadi malu dan mencoba menyembunyikannya.
Yi seul menyuruh Ri Hwan jalan duluan. Ia tidak ingin Ri hwan mengomentari sepatunya lagi, jadi ia sedikit mundur dan meminta Ri HWan jalan duluan.
Seorang pengendara sepeda terkejut karena Yi Seul mundutr dan hampir menabraknya, Yi Seul shock dan terjatuh, Ri Hwan panik dan ingin menolongnya.
Yi Seul berteriak, rok-ku. rok-ku. aku memakai rok.
Ri Hwan baru sadar dan panik ia berdiri membelakangi Yi seul.
Yi seul sibuk merapikan rok-nya agar ga kelihatan. Tangannya sakit. Ri hwan bingung ga tau mau ngapain.
Kaki Yi Seul sedikit terluka, Ri Hwan membantunya duduk di kursi taman.
Ri Hwan berkomentar, kau selalu jatuh setiap bersamaku.
Ri Hwan ingin memeriksa kaki Yi Seul, tapi Yi Seul menolak di pegang dan menendang Ri Hwan HAHAHAHAHAHA.
Ri Hwan sampai jatuh dan shock. Yi seul memegang kakinya, ia menunduk, ia ga suka dipegang LOL.
Ri Hwan mengembalikan harga dirinya, sepertinya sakit sekali kalau dipegang, pasti lukanya parah.
Ri Hwan ingin memeriksanya lagi, Yi Seul menutup dengan tas-nya dan mengatakan, pergelangan kakiku terlalu.... (besar)
Ri Hwan berfikir, ia berdiri dan membuka mulutnya lebar-lebar, AAAAAAAAA kau lihat? tidak ada karang giginya kan? Karena kau sudah memeriksanya, sekarang giliranku. Kau sudah melihat punyaku, sekarang giliranku.
Ri Hwan menunjuk kaki Yi Seul.
Ri Hwan akhirnya memeriksa pergelangan kaki Yi Seul, meski Yi seul masih agak ga mau.
Ri Hwan memeriksanya dan mengatakan kalau pergelangan kaki Yi Seul kuat, kalau lemah mungkin pergelangan kakinya sudah patah.
Ri hwan juga mengibaratkan pergelangan kaki Yi Seul seperti gigi yang kuat, bukan gigi buatan yang lemah.
Ri Hwan memuji pergelangan kaki Yi Seul yang selama ini selalu menjadi bahan ejekan ibunya.
Ri Hwan kemudian berdiri dan akan mengambilkan sepatu untuk Yi Seul, tapi Yi seul mengatakan dia bisa jalan. Ri hwan mengambil highheels Yi Seul dan berkata, kau mau aku ambilkan sepatu baru atau aku gendong?
Yi Seul menatap Ri Hwan, wajahnya berkerut. Ri Hwan tersenyum dan berlari membawa high heels Yi seul.
Yi Seul akhirnya mengenakan sepatu boots yang besar LOL. Sepertinya hanya itu yang ada di restoran.
Ri Hwan meminta Yi Seul datang ke kantornya untuk akupuntur, boleh datang sepulang kerja. Yi Seul menyanggupinya.
Ri Hwan mengatakan kalau septau yang dipakai Yi seul itu untuk dipakai di saat memancing di salju. Sangat hangat.
Yi Seul tersenyum dan mengatakan kalau sepatunya hangat.
KYAAAAAAAAa!!! Aku suka pasangan ini!!!!!
Radio CBM sedang rapat, begitu rapat selesai, bos Haeng Ah, Jo Dong Il mengumpulkan semua minuman yang belum diminum, untuk dibawa pulang LOL.
Suk Joon menegurnya dan Dong Il jadi emosional membicarakan ini dan itu, sepertinya ia mengeluh karena kalau dia dipecat ia ga akan punya pekerjaan yang lain.
Suk Joon hanya menjadi pendengar setia, dia tidak mengatakan apapun dan membuat Suk Joon kesal karena tidak direspon.
Suk Joon bertanya apakah Haeng Ah ada dilantai 4?
Dong Il membenarkan, mereka berencana akan makan ayam di kedai maknae writer tim itu. Ia bertanya apa Suk Joon mau ikut? Ia memastikan agar Suk Joon menjawab kali ini.
Suk Joon mengatakan ia tidak akan ikut. Dong Il bersyukur, karena tim mereka punya penulis muda yang aneh, yang sekarang sangat dekat dengan Haeng Ah.
Dan penulis itu adalah Tae Hee.
Tim mereka sedang rapat ingin mengundang seseorang saat siaran. Tae Hee menolak orang yang selalu diundang Se Young, padahal Se Young menyukai orang itu.
PD Haeng Ah juga kurang setuju dengan hal itu. Se Young mengeluh, bisakah kita rapat setelah kepalaku agak baikan?
Manager DJ Se Young kemudian memberikannya minuman vitamin.
Mereka rapat lagi, manager emngusulkan mengundang artis tapi mereka merasa tidak unik. Se Young bingung, lalu apa aku harus mengundang ibuku?
TAe Hee menyukai ide itu, kita bisa membahas mengenai cara membesarkan anak yang selalu dapat peringkat terakhir.
Se Young jadi cemberut. Haeng Ah mengeluarkan idenya, bagaimana dengan penjual heottok di depan gedung yang ternyata adalah pemilik gedung?
Se Young ingat, ah, sepertinya aku pernah mendengar hal seperti itu, penjual toppokki yang naik mobil mewah.
HAeng Ah mengatakan menarik mengundang tamu seperti itu, mereka bisa menanyakannya benar atau tidak.
Manager kemudian bicara, aku penasaran pada satu orang. Direktur Kang Suk Joon.
Mendengar nama Itu ekspresi Haeng Ah langsung berubah, ia bahkan menjatuhkan pena-nya.
Manager mengatakan kalau tidak ada yang pernah melihat Suk Joon tersenyum sama sekali, tidak pernah ngantuk, tidak ke kamar mandi, tidak minum alkohol juga.
Tae Hee melihat ekspresi Haeng Ah yang mencari-cari kesibukan dan tidak konsentrasi, Tae Hee mengatakan kalau itu tidak mungkin.
Haeng Ah bahkan minum jus dan batuk-batuk.
Se Young setuju dengan hal itu, dia juga pernah mendengar kalau Suk Joon membunuh anak anjing. LOL.
Sepertinya mereka menyukai ide itu dan Se Young senang karena mereka bisa makan sekarang. Haeng Ah meminta mereka pergi duluan karena dia masih mau memeriksa lagi.
Tae Hee memperhatikannya.
Haeng Ah masih sibuk memeriksa lagu untuk siaran nanti. TAe Hee masuk dan langsung bertanya, jadi si bajingan itu adalah dia?
HAeng Ah terkejut, ia membenarkan dan minta maaf karena tidak mengatakan pada TAe Hee.
Tae Hee bertanya, kau mau apakan dia? Mencekiknya? atau aku harsu mengunci kalian berdua dalam sebuah ruangan?
Haeng Ah tersenyum dan berterima kasih karena TAe Hee mengkhawatirkannya.
TAe Hee berkata, anggap saja aku curhat padaku sambil menangis dan aku menyumpahinya, mengatakan akan menghajarnya. Tapi besok kau datang sambil bergandengan tangan dengannya. DAn aku berkata padaku kalau kemarin aku keterlaluan padanya. Hanya karena itu aku tidak mau kehilangan temanku satu-satunya.
Haeng Ah tersenyum dan mengatakan bukan seperti itu. Haeng Ah bingung dan meletakkan telapak tangannya di wajahnya, ia menghela nafas dan mengatakan, Kemarin, dia mengatakan padaku kalau dia tidak bisa tanpa aku. Kenapa aku ingin percaya kata-katanya? padahal aku tahu itu tidak benar.
Haeng Ah mengatakan kalau ia benar-benar seperti orang bodoh, selama pacaran ia bahkan tidak berguna untuk Suk Joon. Kau tahu hadiah ulang tahun yang aku berikan padanya? 'Karena ini ulang tahunmu, ayo kita liburan bersama.' Aku tidak mengatakan itu, hadiahku adalah meninggalkannya sendirian.
Tae Hee menghela nafas, hari ini kau tidak mau minum kan?
Haeng Ah mengatakan ia tidak boleh minum.
Haeng Ah sendirian di ruangan.
Ia mendengarkan rekaman radio yang akan disiarkan. DJ Se Young bicara.
"Setelah aku mengumpulkan, ternyata ada banyak sekali (lagu yang berjudul bodoh), 'Babo' oleh Park Hyo Shin, 'Babo' oleh BigBang, 'Babo' oleh Epik High, 'Babo' oleh Coffee Boy. Woaaaah! Sebodoh apa cinta itu sampai bisa muncul bergitu banyak lagi yang berjudul 'Babo'?
Orang bilang cinta itu memang bodoh.
Bersambung ke Part 2
0 komentar:
Posting Komentar