Sinopsis Koinaka Episode 8 Part 1
Takdir kembali mempermainkan kisah cinta Aoi.
Kali ini ia melihat gadis yang sedang berusaha ia dapatkan kembali, cinta pertamanya, Akari, di lamar oleh sahabatnya sendiri.
Shota meminta Akari menikah dengannya, setelah ia berfikir cukup lama, ia menyadari kalau bukan Akari, ia tidak bisa membuka pintu hatinya untuk yang lain, ia sudah berusaha melupakan Akari, tapi ia tidak mampu. Itu benar bahwa ia mengambil surat itu, 7 tahun lalu dan berbohong pada Akari, tapi perasaannya pada Akari tulus. Ia sudah menyukai Akari sejak pertama kali ia bertemu Akari. Baik dalam keadaan sedih atau pun bahagia. Ia tetap ingin mendukung Akari, baik 10 tahun atau 20 tahun kedepan.
Akari terdiam, ia tidak bisa berkata apa-apa selain menatap Shota.
Aoi masih diluar, ia mendengarkan lamaran itu dengan perasaan campur aduk.
Ia mendengar semuanya, bagaimana Shota ingin membuat Akari bahagia.
Pikiran Aoi kosong, Akari bahkan tidak mengatakan apapun membuatnya semakin galau.
Aoi meninggalkan tempat itu.
Aoi kembali ke rumahnya, Adiknya NAnami dan Kouhei sudah pulang duluan. Aoi tampak tidak bersemangat, bahkan saat Nanami bertanya apakah Aoi bertemu dengan Akari.
Aoi mengeluarkan sesuatu, tiket ke taman hiburan dan memberikannya pada Kouhei, ia mengatakan sebagai ucapan terima kasih.
Kouhei terkejut senang, karena ia ingin sekali main ke sana.
Kouhei mulai excited bertanya kapan ia dan Nanami bisa pergi.
Nanami diam saja, ia menatap Aoi yang masuk ke kamar dengan lesu dan mengatakan kalau ia tidak akan pergi.
Kouhei kecewa dan berusaha membujuk Nanami untuk pergi.
Sementara Aoi diam dalam kamarnya, berfikir.
Erika terkejut saat Akari mengatakan apa yang terjadi di rumah sakit, ia dilamar Shota. Tapi Erika yakin Akari sudah menolaknya.
Akari diam saja, ia mengatakan ia tak bisa berkata apa-apa dan membuat Erika terkejut.
Akari berkata ini pertama kalinya ia melihat Shota seperti itu. Shota sudah berubah.
Akari terdiam, ia masih memikirkannya.
Erika kemudian bertanya, lalu apa yang akan kau lakukan?
Aoi tidak bisa memejamkan mata untuk tidur malam itu. IA masih memikirkan banyak hal.
Kouhei tidur di lantai disampingnya dan Aoi bertanya apakah dia sudah tidur. Kouhei menjawab setengah ngantuk.
Aoi kemudian bertanya apakah Kouhei sudah punya rencana untuk masa depan? Seperti pekerjaan atau menjadi orang tua atau tentang pernikahan.
Kouhei bingung kenapa Aoi tiba-tiba bertanya hal seperti itu.
Aoi mengatakan kalau orang seumuran mereka belum memikirkan tentang pernikahan, seperti bagaimana ia belum mencapai puncak karirnya dan ia juga belum bisa melihat masa depannya.
Aoi berfikir dalam dan mengatakan, aku tidak bisa memikirkan masa depan orang lain, dan bahkan hari ini aku melihat Shota melamar Akari. Dia mengatakan dia akan mendukung Akari sampai 20 tahun lagi.
Kemudian Aoi mendengarkan Kouhei mendengkur. Ia menghela nafas. Shota galau dan mengatakan bahwa ia tidak punya kemampuan seperti Shota.
Koinaka -Best Friend in Love- Episode 8
~ Marriage ~
Di Kantor, semuanya bergembira karena proyek akuarium Hachiouji sudah di setujui, bahkan cafe penguin juga tidak ada masalah.
Semuanya senang, karena mereka sudah hampir bosan mengurus itu.
Mereka berencana akan mengadakan pesta tapi kemudian Isohara berkata ini bukan saatnya main-main, karena deadline kompetisi sudah dekat.
Mirei tersenyum dan mengatakan ia sudah menyerahkan designnya dan semuanya terkejut. Isohara bertanya pada Aoi.
Aoi mengatakan ia masih memikirkannya. Mirei mengerti, karena temanya cukup sulit, Rumah yang bertahan selama 100 tahun.
Aoi hanya bisa tersenyum kecil. Yang lain memperhatikan Aoi yang tidak besemangat.
Aoi kembali ke rumahnya setelah bekerja dan begitu masuk rumah ia mendengarkan kouhei bersenandung. Kouhei menari di atas kursi dengan bahagia sementara di meja tampak banyak makanan.
Aoi bingung dan bertanya ada apa.
Kouhei langsung menyampaikan kabar gembira, ia melompat ke pelukan Aoi dan mengatakan kalau NAnami akhirnya mendapatkan pekerjaan.
Aoi dan Kouhei sangat senang mendengarnya, Kouhei bahkan terharu dan hampir menangis.
Aoi bertanya dimana Nanami, Kouhei mengatakan NAnami akan segera pulang.
Aoi meletakkan tasnya didalam kamar dan mendengar pintu terbuka. Aoi keluar menyambut NAnami tapi terkejut melihat Akari juga ada disana.
Akari dan Aoi saling menyapa dengan agak gugup.
Aoi bertanya kenapa Akari datang. NAnami menjelaskan karena mereka juga belum merayakan kelulusan Akari, jadi mereka ingin melakukannya bersama-sama.
Kouhei meminta mereka duduk, semuanya akhirnya mendekati meja dan mulai mengubah topik dengan mengucapkan selamat pada Nanami. semuanya cukup kaget karena Nanami diterima bekerja di Ever Travel, sebuah perusahaan yang cukup besar.
Semuanya bertepuk tangan gembura tapi tampaknya Nanami lesu. Akari bertanya kenapa, apakah Nanami tidak senang. Nanami mengatakan tentu saja ia senang, hanya saja, ia sedikit deg degan memikirkan bagaimana masa depannya nanti.
Mendengar itu Aoi langsung menunduk. Kouhei mengatakan mendapatkan pekerjaan dan menikah merupakan hal yang baik dalam hidup. Akari tampak mengubah ekspresinya.
Mereka terdiam sejenak, kemudian Aoi mengajak semuanya bersulang untuk merayakan. Kouhei meribut lagi dan berlari ke lemari es, ia mengambil es yang dibawakan ibunya dan bertanya apakah ada yang mau.
Yang lain ga tertarik dan lebih memilih bir.
Mereka berempat bersulang untuk kelulusan Akari dan Nanami.
Kouhei kemudian mengajak semuanya untuk liburan karena semuanya sudah senang dapat pekerjaan. Tapi Aoi menolak karena ia ada perlombaan. Yang lain ternyata belum tahu Aoi akan ikut lomba arsitek itu.
Aoi menjelaskan ia akan ikut lomba arsitek jadi banyak yang harus ia persiapkan seperti membuat rancangannya dan juga mempersiapkan presentasi.
Yang lain mengerti, Kouhei bertanya kapan acaranya, Aoi menjawab 31 Agustus. Mendengar itu ekspresi Akari berubah. Bahkan ia tidak konsen saat Kouhei mengajaknya untuk datang mendukung Aoi.
Akari kemudian mengubah pembicaraan karena ia ingin ke toilet.
Nanami melihat kecanggungan keduanya dan ia bertanya pada kakaknya, Ada apa dengan kalian berdua?
Aoi pura-pura tidak terjadi apa-apa.
Kouhei kemudian berisik lagi karena bir mereka habis. Aoi menawarkan untuk membelinya keluar, tapi Nanami mengatakan dirinya yang akan pergi. Tentu saja Aoi ga mau adiknya sendirian keluar malam-malam, tapi Nanami mengatakan tidak apa-apa karena Kouhei akan pergi bersamanya.
Kouhei shock, tumben ia diajak, senyuman di wajahnya bersinar dan mengatakan kalau musim panasnya akhirnya datang.
Aoi tersenyum melihat keduanya.
Itu rencana Nanami untuk meninggalkan keduanya di rumah tapi Kouhei nggak ngedit dan malah kesenangan bukan main.
Akari kaget karena ga ada siapapun di ruang tamu, kemudian ia melihat Aoi di beranda dan bertanya dimana Nanami dan Kouhei. Aoi mengatakan kalau keduanya pergi belanja.
Akari menatap Aoi yang sejak tadi melihat keluar dan memutuskan mendekatinya. Keduanya kemudian membicarakan cuaca yang mulai dingin, musim panas yang akan berakhir dan festival kembang api akan dilaksanakan lagi.
Aoi mengatakan kalau festival di Sumire udah selesai. Akari tertawa dan mengatakan maksudnya festival di Toyama, 31 Agustus, sama dengan hari dimana Aoi mengikuti kompetisi.
Keduanya terdiam.
Akari akhirnya mulai bicara, Ne, Aoi. Aku dilamar oleh Shota. Dia memintaku menjawab pada 31 Agustus, di tempat itu, tempat dulu kita melihat kembang api.
Aoi tidak terlalu kaget dengan lamaran itu karena ia sudah tahu, tapi ia cukup kaget dengan hari dan tempatnya. Aoi dengan hati-hati bertanya, Apa kau akan pergi?
Akari menatap Aoi, ia melihat ekspresi Aoi dan mengatakan kalau ia belum tahu. IA malah bertanya, Bagaimana menurutmu?
Aoi tidak mengerti dan mengatakan kenapa Akari bertanya padanya. Akari berwajah sedih, ia tidak mendapatkan apa yang ia ingin kan dan mulai berkata sambil bercanda kalau nggak ada untungnya ia bertanya pada Aoi.
Karena gak ingin canggung lagi, Akari memutuskan untuk pulang saja. (BAKA!!! Dia pengin kamu bilang JANGAN PERGI lhoooo!!!!)
Aoi tidak menahannya. Ia hanya diam. di tempat yang sama.
Aoi berfikir dengan cepat dan kemudian berbalik, ia memanggil nama AKari. Akari.... Ano... hati-hati dijalan.
Akari mengatur ekspresinya, ia tersenyum dan pergi, meninggalkan Aoi yang galau sendiri.
(ADUUUUHHH< Ini cowok mau diapain yakkkk, pisauuuu mana pisauuuuuuuuuuuuuuuuu!!!!)
Di luar pintu, Akari tampak berwajah sedih. Ia menghela nafas. Sejujurnya ia ingin Aoi setidaknya mengeluarkan kata-kata untuk menahannya, tapi yang ia harapkan tidak terjadi.
Akari melangkah berat meninggalkan cinta pertamanya.
sementara itu mas Shota sudah menyiapkan cincin untuk lamarannya.
Akari berjalan meninggalkan rumah Aoi. Ia tahu Aoi masih di beranda tapi ia tidak melirik sedikitpun.
Sementara Aoi hanya menatap kepergian Akari dengan seribu pikirannya yang tak bisa ia ucapkan.
(AAAAAKKKHHH Frustasi sama pasangan ini!!)
Keesokan harinya, Shota datang ke kantor untuk berterimakasih atas Matsuri di rumah sakit itu, sekalian ketemu dengan Aoi.
Keduanya bicara di tempat yang sama saat pertama kali mereka bertemu setelah 7 tahun.
Shota mengatakan ia akan melamar akari, di Toyama, tempat yang sama dengan festival kembang api 7 tahun lalu.
Aoi bertanya kenapa Shota harus mengatakannya padanya.
Shota berkata ia ingin mengatakannya secara langsung, karena ia berfikir selama ini ia bukan tandingan Aoi. Karena ia tahu betul, selama ini yang ada dipikiran Akari hanya Aoi. Karenanya ia tidak akan pernah bisa mengalahkan Aoi dan berniat melepaskannya. TApi ternyata ia tidak bisa, ia membutuhkan akari dan ingin membuatnya bahagia.
Aoi diam saja. Shota kemudian bertanya, Bagaimana dengan mu????
Aoi minum-minum bersama teman sekantornya sekaligus curhat kalau ia tidak bisa berkata apa-apa atas pertanyaan Shota.
Teman-temannya akhirnya mengerti kenapa akhir-akhir ini Aoi galau dan merusak suasana kantor. Tapi teman-temannya bukannya mendukung malah memuji Shota, mereka kagum dengan keinginan keras Shota apalagi dia pia mapan dan keren. Aoi makin tersudut dan merasa rendah diri.
Mirei mengatakan tentu saja dibanding Aoi, Shota akan lebih unggul, karena Aoi itu tipe yang menyerah bahkan sebelum mencoba.
Isohara mencoba menyemangati Aoi dengan mengatakan kalau Aoi belum memikirkan pernikahan, karena bagi seorang pria menikah itu artinya dia akan bertanggungjawab penuh pada pasangannya. Tentu saja tidak banyak pria yang bisa memutuskan disaat muda.
Mirei mengatakan kalau semuanya tergantung keputusan Aoi, jika aoi menyukainya maka ia harus menghentikanya.
Aoi tersenyum dan mengatakan kalau ia juga berfikir ia tidak akan kalah, tapi ia tidak menyangka Shota sudah berfikir sangat jauh kedepan.
Aoi tertawa pahit, bagaimana aku bisa bersaing dengannya.
Aoi kemudian memasang wajah sedihnya. teman-temannya khawatir dan akhirnya memperbaiki suasana dengan mengajak bersulang.
Shota pergi ke sebuah bar untuk bertemu dengan seseorang dan ternyata dia bertemu dengan KAzuha disana.
Keduanya membicarakan tentang Kokone-chan yang pindah rumah sakit.
Kazuha bertanya apakah Akari akan mengantarnya nanti. Shota mengatakan mungkin.
KAzuha kemudian bertanya akhir-akhir ini Akari tampak aneh. Shota tersenyum dan mengatakan kalau mereka sudah putus. Kazuha terkejut. Tapi kemudian ia lebih terkejut saat Shota mengatakan ia melamar Akari.
Kazuha tertawa, kenapa kau melakukan itu setelah putus?
Shota mengatakan dengan tulus, Saat kami putus aku menyadarinya, aku tidak menginginkan orang lain.
KAzuha tersenyum pahit mendengarnya, ia patah hati.
Shota kemudian bertanya apa yang ingin dibicarakan Kazuha. Kazuha tertawa dan mengatakan tidak ada, sudah berakhir. Shota kebingungan.
Kazuha mengalihkan pembicaraan dengan memesan makanan dan mengataka Shota harus membayarnya.
Keesokan harinya akari datang ke rumah sakit untuk mengantar kepergian Kokone. Kokone sedang duduk menunggu ibunya dan Akari menyapanya.
Kokone heran kenapa Akari ada disana, Akari tersenyum dan mengatakan tentu saja ia datang untuk mengantar Kokone. Kokone jadi malu tapi ia berusaha bersikap cool.
Akari berharao Kokone akan sembuh disana dan nanti mereka akan makan pancake bareng lagi setelah kokone sembuh. Kokone mengatakan ia tidak mau tapi Akari tertawa dan berkata ia akan mencari Kokone nanti.
Shota dan ibu Kokone datang, mereka berempat saling membungkuk dan Kokone serta ibunya akan meninggalkan rumah sakit. Akari dan Shota menatap keduanya.
Kokone kemudian menghnetikan langkahnya dan berkata, Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi kalian berdua terlihat serasi. Aku rasa ada untungnya aku di rumah sakit ini.
Akari dan Shota terkejut mendengarnya, tapi kemudian mereka tersenyum mengantar kepergian Kokone.
Setelah Kokone pergi, Shota mengucapkan terima kasih ada Akari karena sudah mau membantu menjadi guru Kokone.
Akari tersenyum dan mengatakan ia senang bisa mengenal Kokone.
Keduanya kemudian terdiam cukup lama, merasa tidak enak dan tidak tahu harus bicara apa.Shota mengeluarkan sesuatu dari kantong jas nya dan menyerahkan pada Akari, tiket sinkansen. Akari terkejut.
Akari mengambilnya tanpa berkata apa-apa, Shota menatapnya dan mengatakan kalau ia akan menunggu Akari.
Shota kemudian meninggalkan Akari sendirian. Akari menatapnya dan membuka tiket sinkanses sambil berfikir keras.
Di rumah, Akari menceritakannya pada Erika dan Erika mengatakan kalau Shota ternyata sangat serius. Erika mengatakan ia mengingat kembali masalah mereka dan itu malah membuatnya bahagia, memang saat pertama ia tahu tentang Shota yang mengambil surat Akari 7 tahun lalu, ia berfikir Shota jahat sekali, tapi itu juga menunjukkan kalau betapa seriusnya dirinya.
Erika tersenyum dan memberikan tiket pada Akari. Ia mengatakan sejak SMA yang ada di hati Shota hanya Akari, untuk zaman sekarang, khal itu sangat langka, hanya menyukai seorang wanita selama ini .
Akari tertawa mendengarnya. Erika juga menambahkan, Dicintai itu lebih baik dari pada mencintai.
Akari mendengarkan nasehat Erika dengan baik, ia menatap kembali tiketnya.
Shota ada di rumahnya, ia menatap poster kembang api di Toyama.
Kembang api yang akan menjadi takdir cintanya.
Akari di rumah masih berfikir keras, memandangi tiket sinkansen pemberian Shota.
Ia masih ragu jalan mana yang akan ia pilih.
Bersambung ke Part 2
0 komentar:
Posting Komentar