Rating Episode 5 adalah 11,8%, naik 1% dari episode sebelumnya.
Semoga ratingnya terus 2 digit untuk episode selanjutnya, semoga penulis tetap mempertahankan ceritanya dengan baik :)
Sinopsis Koinaka Episode 5 Part 1
"Shota! JAWAB AKU!"
Aoi merasa marah pada Shota yang tidak mau menjawab tentang Akari, apa yang terjadi padanya kemarin sehingga Akari menghilang sekarang.
"Semuanya berakhir, antara kami."
Shota menjawab dengan singkat.
Aoi terkejut, Apa maksudmu dengan sudah berakhir?
Shota kesal, bukankah kau harusnya sudah tahu apa maksudnya?
Aoi menolak, Jelaskan padaku!
Shota tidak merespon. Aoi bertanya, apakah ini tentang ayah Akari?
Shota menatap Aoi. Aoi mengatakan baru-baru ini Akari menemuinya, ia mengatakan ia melihat ayahnya tapi kau tidak mau mendengarkannya.
Shota duduk di meja kerjanya. Ia berkata dengan tenang, Aku memberikan uang pada ayahnya agar ayahnya tidak menemui Akari lagi. Akari mengetahuinya. . .
Aoi terkejut dan memotong kata-kata Shota, Kenapa kau melakukannya?!
Shota menaikkan suaranya, Seorang ayah sepertinya, tidak baik bagi Akari!
Aoi tidak mengerti, HAH? Lalu kenapa? Kau memberinya uang dan menyuruhnya pergi?
Shota mengeluarkan tatapan maut antagonisnya pada Aoi, Kau benar.
Aoi kesal, apa maksudmu? Kau tahu dengan baik kalau Akari selama ini selalu mencari ayahnya! Dan kau bahkan selama ini selalu disampingnya, bukan? Tap kenapa?
Shota berhenti menatap Aoi. Aoi bicara lagi, bukankah mau mengatakannya, kalau kau tidak akan memebiarkan Akari sendiri lagi? Apa kau melupakannya???
Shota diam, menunduk. Aoi makin kesal dan mendorongnya, KATAKANLAH SESUATU!!
Shota tampak sesak nafas. Ia melepaskan cengkeraman Aoi dan menatapnya. Ia sedang tidak mood bicara dan menyuruh Aoi pulang.
Aoi kesal dan mengatakan, Kau benar-benar buruk / jahat.
Ia meninggalkan Shota sendirian.
Dilain tempat, kita melihat seorang gadis kecil, memakai gantungan kunci kapal, sama dengan milik Akari.
Aoi kembali ke tempat kerjanya, rekan kerja + Ruiko sedang sibuk karena Hachioji Akuarium menolak proposal mereka. Hachioji akuarium ingin design sesuai permintaan mereka sedangkan mereka juga masih punya klien lain. Mereka bingung bagaimana memenuhi pesanan sesuai target. Jika Mariko-san mendengarnya, mereka khawatir Mariko akan menerima keduanya dan akan bersemangat.
Tentu saja Mariko san mendengar hal itu dan mulai bersemangat, kalau mereka akan melakukan keduanya. Ia bahkan sudah memikirkan untuk membuat Akuarim besar dengan ikan hiu didalamnya. Ia bahkan memikirkan mengenai adegan disebuah movie dan mulai bersemangat tentang ini dan itu, ia akan membuat designnya. Isohara khawatir karena mereka juga punya proyek restoran, Mariko mengatakan ia akan menolak itu, karena sekarang ia lebih tertarik dengan akuarium. Ia mengatakan, Jika kau berbohong pada perasaanmu sendiri, kau akan menyesalinya.
Aoi mendengar hal itu. Lagi-lagi kata-kata Mariko membuatnya tersadar. Ia merenunginya. Ruiko yang ada disana melihatnya.
Aoi dan Ruiko pulang bersama, Rui bertanya kenapa Aoi terlihat agak aneh hari ini. Tapi Aoi mengatakan tidak begitu. Rui kemudian mengeluarkan sebuah brosur dari tasnya dan berencana mengajak Aoi ke galeri seni besok. Ia ingin membantu Aoi mendapatkan inspirasi untuk kompetisi design.
Aoi berfikir, sepertinya ia tidak sedang dalam mood untuk hal itu. Rui melihat ekspresinya dan bertanya, kau tidak mau?
Aoi kemudian tersenyum dan mengatakan kalau ia setuju untuk pergi bersama Rui, Ruiko senang mendengarnya.
Japanese Contemporary Art Exhibition. Aoi menatap brosur yang diberikan oleh Ruiko sambil berfikir. Ia teringat kata-kata Ruiko, 'Kau pikir itu sudah berakhir, tapi bukankah kau berfikir untuk bersama lagi setelah bertemu kembali?'
Aoi mengingat bagaimana bahagianya ia bertemu dengan Akari kembali. Ia kemudian menatap dinding dimana Kouhei menempel foto-foto reuni mereka dan teringat kata-kata Erika, 'Akari diselamatkan oleh Shota.'
Ia juga teringat kata-kata Shota, 'Aku ingin menjadi keluarga bagi Akari, jadi dia tidak perlu sendirian lagi.' 'Sudah berakhir, antara kami.'
Aoi berfikir dan semakin difikirkan ia semakin galau. Ia akhirnya meletakkan posternya dan bersiap untuk tidur.
Koinaka -Bestfriend in Love- Episode 5
~The Last Fireworks~
Shota di rumah sakit. Ia menatap ponselnya, menatap nomor ponsel Akari, ia berniat menelponnya, tapi ia mengurungkan.
Shota tidak tahu harus bagaimana setelah semua itu. Ia pusing.
Kazuha yang lewat disana melihatnya.
Seseorang sedang mencabuti sesuatu seolah itu kelopak bunga sambil berkata, 'dia suka, dia tidak suka, dia suka, dia tidak suka..'
Ruiko datang ke kantor pagi itu dan shock melihat Megane senpai duduk dilantai dengan wajah galau, Kau sedang apa?
Megane senpai berkata, Seseorang mengatakan, di dunia ini, itu dinamakan cinta.
Ruiko bingung, HAH?
Megane senpai bersemangat, ia berdiri, Aku mendapatkan telpon takdir sejam yang lalu! Dia bertanya padaku dengan suara yang lembut, 'apakah kau sedang sendiri sekarang?'. Dia datang setelah aku mengatakan 'iya'.
Ruiko tidak tertarik dengan hal itu dan memotong, Ano! Apa aku bisa melihat materi untuk presentasi rumah Kondo?
Megane senpai mengerti dan memberikannya.
Ruiko melihat materi presentasi sambil berkata, Jarang sekali ada tamu di hari libur, ya?
Megane senpai mengatakan dia memintanya memperlihatkan list pekerja yang bekerja di daerah konstruksi.
Ruiko bingung, kenapa?
Megane senpai berkata, sepertinya ia sedang mencari ayahnya. Aku pikir namanya Serizawa atau sesuatu.
Ruiko terkejut, Heh?
Megane senpai mulai galau, Aku tidak pernah melihat gadis seperti itu, yang sangat serasi untukku. Ah, dame da! Aku masih punya Mirei-san...
Ruiko tidak mendengarkan celotehan Megane senpai lagi, ia tahu siapa yang datang itu, pasti Akari.
Dan Akari terlihat di stasiun bus, berangkat ke suatu tempat.
Kouhei melakukan pekerjaan rumah sebagai balasan menumpang di rumah Aoi. Ia menyanyi sambil menyapu dengan penghisap debu. Kemudian ponselnya berdering, telpon dari Shota, Kouhei menjawabnya dengan semangat 45, MOSHI MOSHII!!!!
Shota dengan suara galau bertanya, Ano sa, apakah Akari ada disana?
Kouhei bingung, tidak, dia tidak disini.
Shota berkata, ah, aku mengerti.
Kouhei mulai curiga, apakah terjadi sesuatu?
Aoi dan Ruiko mengunjungi galeri seni hari itu. Ruiko menjelaskan ini dan itu sementara aoi mengagumi ini dan itu. Tentu saja bangunan gedungnya. Mereka kesana bukan melihat lukisan, hehehhehe.
Tapi kemudian Aoi terpaku pada sebuah lukisan di dinding. Lukisan sebuah jembatan dengan kembang api diatasnya. Ruiko juga melihatnya dan mengatakan kalau lukisannya indah.
Aoi menatap lukisan itu. Ia terdiam tapi kemudian ia terkejut karena ponselnya bergetar.
Aoi mengangkat telpon jauh dari Ruiko. Erika yang menelpon bertanya apakah Akari sudah mengontak Aoi. Aoi terkejut karena Akari belum juga kembali.
Ruiko mendengar nama Akari dan ia menatap Aoi. Aoi masih di telpon dan mengatakan jika Akari menghubunginya, ia akan memberitahu Erika.
Ruiko yang masih merahasiakan apa yang ia tahu mendekat, apa terjadi sesuatu pada Akari?
Tapi Aoi mengatakan tidak ada apa-apa.
Ruiko kemudian berkata, Aku pikir tadi pagi dia datang ke kantor.
Aoi terkejut, heh?
Ruiko mengatakan seseorang bernama Serizawa datang mencari ayahnya, itu yang dikatakan Kotani (Megane senpai). Aku pikir itu adalah Akari.
Aoi terdiam. Ia terkejut. Ia juga bingung.
Pada akhirnya, ia memberi tahu Shota mengenai hal itu. Ia mengatakan Akari mencari ayahnya, karena Akari pergi pagi ini, maka Shota harus cepat menyusulnya.
Aoi baik banged, dia ga mau bertindak sendiri jadi dia menghubungi Shota.
Shota terdiam. Ia kemudian mencari alasan, aku punya deadline tesis hari ini.
Aoi kesal tak percaya karena disaat seperti ini Shota masih memikirkan tesisnya, Hah? Apa yang kau bicarakan diwaktu seperti ini?! Siapa yang akan pergi jika bukan kau?
Shota berkata, aku ras atidak benar jika aku pergi sekarang.
Aoi mengatakan, bagaimana pun, kau harusnya bicara padanya dan menyelesaikan masalahnya. Bukankah kau menyakiti Akari karena ayahnya?
Shota terdiam karena ia tahu bukan itu satu-satunya alasan kenapa akari marah.
Ia berkata, bukan hanya itu.
Aoi bingung, heh?
Shota mengatakan lagi kalau ia tidak bisa pergi.
Belum sempat Aoi mengatakan sesuatu lagi, Shota menutup ponselnya.
Aoi kesal sekali, ia tidak tahu harus bagaimana. Ruiko melihatnya.
Shota di rumah sakit. Ia merasa sudah melakukan keputusan yang tepat.
Entah itu ia tidak pergi karena tidak berani, atau ia ingin memberikan kesempatan itu pada Aoi.
Akari didalam bus. Dengan gantungan kapal kecil di tangannya, dan alamat ayahnya di Tateyama, Chiba.
Aoi mulai tidak konsentrasi karena ia mengkhawatirkan Akari.
Ruiko bertanya, apa kau mendapat inspirasi untuk kompetisi?
Aoi berkata, ya itu bagus, sudah lama aku tidak pergi ke museum. Aku merasa terisnpirasi sekarang.
Ruiko kemudian mengajaknya lagi ke museum lain kali di Aoyama.
Aoi melihat ponselnya dan mendapat pesan dari Shota. Aoi melihat ponselnya dan tidak mendengarkan Ruiko.
Ruiko melihat Aoi dan memanggilnya uantuk mendengarkannya.
Aoi kemudian meletakkan ponselnya dan mulai bicara dengan Ruiko. Aoi beneran ga konsentrasi T_____T
Kokone di kamarnya sedang belajar. Saat Shota masuk, ia sepertinya sudah menunggunya sedari tadi dan langsung bertanya, Apakah Serizawa baik-baik saja?
Shota berkata, heh?
Kokone mengatakan Akari demam kemarin dan menelponnya kalau ia tidak akan datang hari ini.
Shota terdiam. Ia menatap Kokone dan berbohong, ah, aku dengar demamnya tidak parah.
Kokone menatap Shota, Shota mengatakan ia akan mengajari Kokone hari ini, karena ia punya banyak waktu luang.
Kokone protes, kau benar-benar punya banyak waktu luang untuk seorang dokter.
Shota tertawa, ya begitulah.
Kouhei dan Nanami sedang khawatir di rumah. Nanami kahwatir sambil dudim berfikir sedangkan Kouhei khawatir dengan berjalan kesana kemari menunggu kepulangan Aoi.
Mendengar suara Aoi didepan pintu, keduanya langsung berlari. Kouhei menunjukkan wajah khawatirnya dan mengatakan kalau ada yang gawat.
aoi bertanya ada apa?
Nanami mengatakan kalau Akari-chan menghilang. Onii-chan, apa kau mengetahui sesuatu?
Aoi diam saja, karena ia sudah tahu sejak kemarin,. Aoi mencoba bersikap tenang dan mengatakan kalau Akari pergi mencari ayahnya.
Nanami dan Kouhei terkejut, Jadi kau tahu?
Kouhei bertanya, Tapi Shota tidak tahu tentang hal itu.
Aoi mengatakan kalau sepertinya mereka berdua sudah putus.
Ruiko terkejut mendengarnya.
Nanami juga, Uso!
Kouhei juga, Kenapa?!
Aoi mengatakan kalau ia tidak tahu detail-nya. Aku pikir alasannya adalah karena ayahnya.
Aoi dengan biasa-biasa saja menunjukkan kalau ia tidak terkejut, ia mengambil minuman di kulkas.
Nanami khawatir dan bertanya apa Kouhei, apa kau pikir akari-chan baik-baik saja?
Kouhei juga khawatir, ia mendekati Aoi, Hey, bagaimana jika Akari melakukan hal yang sama lagi?
aoi terdiam. Punggungnya menunjukkan kalau itu adalah hal yang dikhawatirnya 2 hari ini, tapi ia mencoba tidak memperlihatkannya. Nanami terdiam, ia berfikir juga, Ruiko menatap Aoi.
Kouhei kesal karena Aoi diam saja, AOI!!
Aoi memasukkan minumannya lagi dan tertawa seolah ia biasa saja, Tidak akan. Dia kan bukan anak-anak lagi.
Aoi kemudian keluar dan semuanya menadanginya dengan khawatir. Nanami duduk menunduk. Kouhei juga menunduk khawatir.
Kouhei menatap Nanami, Nanami diam saja. Kouhei duduk dan menceritakan tentang kebangkrutan keluarga Akari dan bagaimana ia kabur bersama Ayahnya 7 tahun lalu.
Ruiko terkejut mendengarnya. Nanami berkata, Saat itu dia tidak mengatakan apapun pada kami dan menghilang begitu saja. Bahkan oni-chan tidak menyadari ada yang aneh pada Akari hari itu.
Ruiko mendengarnya dan ia menghela nafas.
Aoi ada di atap gedung apartemen kecilnya.
Ia teringat hari dimana Akari menghilang, bagaimana terkejutnya ia, bagaimana ia mencari Akari kesana kemari dan tidak menemukannya.
Aoi merasakan hal yang sama sekarang. Bedanya adalah, ia tidak mencarinya.
Akari di Tateyama. Mencari alamat ayahnya. Ia menemukan alamat itu di pinggir laut.
Ruiko keluar dari rumah Aoi. Ia menyandar di pintu dan berfikir. Ia menghela nafas berkali-kali dan memutuskan melakukan sesuatu.
Ruiko ke atap apartemen dan melihat Aoi disana. Ia memanggil Aoi yang sedang termenung sambil memandangi pemandangan Kota, dan Aoi berbalik.
Tanpa basa basi, ia bertanya, Aoi, apa kau bisa memberiku jawaban atas pertanyaanku sekarang? Apakah kita bisa kembali bersama?
Aoi berfikir, ia menunduk. Ruiko melihat ekspresi Aoi, ia mengerti dan menghela nafas. Ia berjalan mendekati Aoi dan tersenyum, sebenarnya aku ingin mengatakan hal itu, tapi lupakan lah semua yang sudah aku katakan padamu.
Aoi bingung, eh?
Ruiko berkata, Aaahh, aku ingin mengatakan sejujurnya, aku menemukan seseorang yang aku sukai. Dia dewasa dan tenang. Aku merasa nyaman bersamanya. Sangat berbeda denganmu. Aku minta maaf karena mengganggumu.
Aoi masih bingung, ia menatap Ruiko dan bertanya, Apakah sesuatu terjadi?
Ruiko berkata, sesuatu terjadi padamu, bukan padaku.
Aoi terdiam. Ruiko berkata, kau pikir aku tidak menyadarinya ya? Kita menghabiskan waktu bersama hari ini, dan kau sama sekali tidak memperhatikanku, kan? Kau berpura-pura menikmati waktu bersamaku...
Aoi mencoba menyanggah tapi Ruiko memotongnya, Kau mungkin berfikir begitu, Kau akan baik-baik saja jika menyembunyikan perasaanmu untuk membuat seseorang bahagia, tapi, itu hanya sikap egoismu saja. Sepanjang waktu kau mengorbankan dirimu, tapi ada seseorang yang tersakiti karena itu.
Aoi terdiam. Ia menatap Ruiko dan menunduk. Ruiko benar.
Ruiko menatap Aoi dan berkata, Kau harus pergi ke tempat orang yang kau inginkan untuk bersamamu, Aoi.
Aoi diam saja. Riko mengeluarkan secarik kertas dari dalam sakunya. Ia menyerahkannya pada Aoi, ini alamat rumah ayah Akari.
Aoi tidak mengambilnya. Ruiko menghela nafas, Kau tidak mau...
Ruiko bersiap membuang kertas itu, tiba-tiba Aoi memegang tangannya. Ruiko mengerti, ia tersenyum pada Aoi, kau penurut sekali.
Ia memberikan kertas itu.
Aoi menerimanya, ia merasa tidak enak.
Ia meminta maaf pada Ruiko dan berterima kasih.
Dan ia berlari meningggalkan Ruiko yang patah hati.
AAAAAAAAA<, Ruiko baiiik bangeeeeeed!!!! Jadi suka deh, hehehehe.
Aoi dengan cepat berlari ke rumahnya. Ia masuk ke rumah dan mengambil dompet serta HP nya. Ia tidak bicara apa-apa pada Kouhei dan Nanami yang melihatnya dengan terkejut.
Nanami naik ke atap dan melihat Ruiko disana. Nanami memanggil Ruiko. Ruiko tersenyum dan mengatakan kalau mereka berdua sepertinya tidak bisa kembali bersama.
Nanami mengatakan kalau kakaknya dicampakkan lagi.
Ruiko mengatakan kalau justru dia lah yang dicampakkan kali ini.
Keduanya melihat Aoi yang berlari sekuat tenaga di atas jembatan menuju stasiun.
Ruiko berkata, Dia selalu mencoba melihat 'apa yang harus ia lakukan' dari pada 'apa yang ingin ia lakukan'.
Ruiko menatap Nanami sambil tersenyum, Nanami-chan, kau punya kakak yang hebat.
Nanami tersenyum mendengarnya, ia membenarkan.
Sementara itu, Akari yang sedang mencari alamat ayahnya akhirnya menemukannya.
Ia melihat rumah itu dan perlahan mendekati pintu. Ia menelan ludah dann menarik nafas dalam. Ia akhirnya menekan bel.
Shota membuka pintu apartemennya.Kouhei ada diluar dan memintanya mengikutinya dan jangan bertanya apapun. Kouhei memasang wajah serius, seperti mau melabrak hahahhaahha.
Pintu rumah terbuka. Akari deg degan. seorang wanita membuka pintu membuat Akari terkejut. Wanita itu bertanya siapa?
Akari yang masih terkejut bicara dengan hati-hati apakah benar itu rumah Serizawa Hirotoshi.
wanita itu berkata, suamiku sedang tidak di rumah sekarang. apa aku boleh bertanya, kau ada keperluan apa?
0 komentar:
Posting Komentar